Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG P untuk Popi

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Part 5 nya ga bisa di scroll kebawah dr hp yg flashback popi hilang perawan hu.
 
part 4 dan 5 kok ane buka di hape android kagak bisa ya?sementara saat ane buka lewat lepi and BB malah bisa,barang kali suhu semua ada solusi buat ane?!

Di ane bisa kok hu. Nggak ada masalah :victory:

Part 5 nya ga bisa di scroll kebawah dr hp yg flashback popi hilang perawan hu.

Coba ditap bagian quote-nya suhu :victory:


Btw, submit vote lagi yuk. Ditunggu sampe tanggal 5 November 2016

Detail vote bisa dilihat dipage 3 atau klik disini
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gan supaya di hp bisa baca nih cerita gmn caranya yah ??
soalnya di hp ane yang muncul tuh cuman spoilernya aja
kalo di klik spoilernya ceritanya tetep ga muncul jug
a
 
Gan supaya di hp bisa baca nih cerita gmn caranya yah ??
soalnya di hp ane yang muncul tuh cuman spoilernya aja
kalo di klik spoilernya ceritanya tetep ga muncul jug
a
Pake operamini
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Baca cerita awalnya udah bikn ngaceng, lanjut terus suhu keren nih ande demen sama cerita kek gini
 
Jam 16:00 lewat dikit update part 6


---||---
PART 6
"Jadi tadi pagi itu..."

Brrrrtttt... Suara handphone Ben bergetar. Tanda ada telepon masuk. Diambil handphone tersebut dan muncul foto Mama Yuni dengan nama "Tante Yuni". Ya, Mama Yuni menelepon


"Mamanya si perek nelpon nih" kata Ben


KLIK. Diangkatlah telepon itu.


"Assalamualaikum, Ben" kata Mama Yuni diseberang telepon

"Waalaikumsalam, Tante" jawab Ben

"Semalem kamu sampe rumah jam berapa Ben?" tanya Mama Yuni

"Agak malem, Tan. Macet banget jalanan soalnya"

"Oh gitu. Terus Popi gimana dirumah? Ngerepotin nggak?" tanya Mama

"Enggak kok, Tan. Justru Popi baik banget sama aku. Baru dateng aja dikasih 'jamuan spesial' semalem" kata Ben sambil melirik Popi dan meremas toketnya

"Jamuan apa tuh?" tanya Mama Yuni

"Dua 'ayam', Tan. Nikmat banget pokoknya" kata Ben

"Oh iya bener tante kan ninggalin ayam dikulkas. Kamu semalem tidurnya gimana?"

"Tidurnya di sofa, Tan" kata Ben

"Loh kok di sofa? Kenapa gak di kamar Popi aja? Kan gede itu tempat tidurnya" kata Mama Yuni

"Kan Popi ada temennya Tan. Lagipula nggak enak tidur bareng gitu. Nggak nyaman aku"

"Oiya ada Mia ya. Tante lupa. Yaudah nanti malem kamu tidurnya dikamar Arief aja. Nggak dikunci kok"

"Siap tante"

"Sekarang Popi dimana Ben?"

"Ada tuh lagi main laptop. Tante mau ngomong?"

"Boleh, Ben."


Ben pun menyerahkan handphone-nya ke Popi


"Halo Mama sayang" kata Popi dengan ceria

"Halo putri kesayangan Mama. Gimana semalem ditinggal Papa Mama?"

"Sepi Maaaah. Tapi untung ada Mia sama Abang Ben. Seru deh semalem"

"Kalian bertiga ngapain aja semalem?"


CKLEK. Pintu kamar mandi terbuka. Keluarlah Mia dari kamar mandi tanpa sehelai benangpun. Badan yang agak basah dan rambut yang basah membuat kontol Ben ngaceng lagi. Ben pun beranjak dari tempat tidur dan langsung menggerilya Mia untuk kedua kalinya pagi ini.


"Eh, lagi Bang?" kata Mia kaget

"Siapa suruh napsuin pagi-pagi. Di kamar mandi aja yuk. Itu si perek lagi teleponan sama mamanya yang binal" kata Ben


Mia dan Ben pun masuk kamar mandi untuk have sex lagi sementara Popi melanjutkan teleponan yang tertunda akibat Popi bengong iri ngeliat pagi ini Mia dua kali dientot Ben sementara dia baru sekali.


"Halo? Pop? Kamu kok ilang?" kata Mama

"Eh iya Mah. Semalem aku Mia sama Bang Ben nonton film. Si Abang bawa flashdisk film banyak"

"Oh nonton film. Ngomong-ngomong si Arif titip pesen minta kamu matiin komputernya sama simpenin handphonenya. Kemaren lupa dimatiin sama handphonenya lupa dibawa katanya. Tolong ya Pop" pinta si Mama

"Iya siap bu komandan!"

"Yaudah deh nanti siang mama telepon lagi ya. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"


KLIK. Telepon dimatikan dan Popi beranjak dari tempat tidurnya menuju ke pintu melewati kamar mandi. Terdengar samar-samar desahan hingga teriakan dari Mia dan Ben.


"Aaaaah oooooouuuh yeees fuck me harder" suara Mia

"Lo seneng ngentot kasar gini kan perek?" suara Ben

"Aaaaah i...yaaaaah oooooh ooooh OOOOOOOH" suara Mia


Popi pun melanjutkan perjalananya menuju kamar Arif yang berseberangan dengan kamarnya. Dia membuka pintu dan menyalakan komputernya yang dalam kondisi sleep. Popi merasa penasaran kemudian dia "merazia" komputer Arif. Kemudian Popi menemukan sebuah folder berisi banyak video porno kategori incest dan adeganya adalah adik yang ngentot dengan kakaknya sendiri. Popi pun kaget. Popi mulai berpikir bahwa adiknya memang benar-benar bernafsu sama dia. Dan Popi pun teringat tamparan dan remasan Arif serta omongan Arif saat mandi. Buru-buru dia mematikan komputer itu dan mengambil handphone Arief yang tertinggal. Karena penasaran juga akhirnya Popi membuka file handphone Arief. Tidak ada yang mencurigakan disitu sampai dia membuka chatnya. Ada sebuah chat yang membahas dirinya dengan temanya Arief yang bernama Adam.


"Woy Rif mana kakak lu itu? Udah berhasil blm?" tanya Adam

"Belom coy. Sabar dong. Pake foto dari IG aja dulu Dam. Ngebet bener" balas Arief

"IG kakak lu diprivate bangsat. Nggak bisa gw liat lagi foto-fotonya" balas Adam

"Serius lu Dam? Yaudah ntar kalo dia foto gw kirim ke lu deh. Gw supply terus. Tapi nggak gratis ya"

"Hahaha selow aja Rif. Duit gw banyak. Nanti gw nilai aja foto yg lu kirimin dari 1 sampe 10. Makin tinggi makin mahal hahaha"

"Kelipatan 10rb deh. Nilai 1 itu 10rb nilai 10 itu 100rb. Gimana?" tawar Arief

"Hahaha deal! Tapi jangan kabur lu. Inget kita ada deal Rif. Deal itu yang penting"

"Lu udah ada belom duitnya?"

"Yaelah Rif. 500 ribu mah kecil buat gw hahaha"

"Yang 5 juta siap nggak?"

"Siap lah. Udah ada pokoknya tinggal bayar aja kalo lu udah selesai"

"Tunggu aja"


Popi nggak percaya apa yang dibacanya barusan. Kepalanya langsung berat. Matanya kunang-kunang. Pusing.


"Apa itu barusan? Apa yang dijanjiin Arief demi 500 ribu dan 5 juta? Dan Arief menjual foto-fotonya demi uang 10 sampai 100 ribu?" kata Popi dalam hati


Popi pun kembali kekamarnya dan mendapati Ben sedang berbaring dengan Mia yang sedang asik memainkan kontol Ben. Popi yang sedang kalut akibat Arief pun memilih menyerahkan dirinya kepada Ben. Mungkin dengan begitu dia bisa tenang.


"Eh ini dia pelayan seks gw. Sini naik ke kasur" kata Ben

"Mia rekam ya" perintah Ben sambil menyerahkan handphonenya"

"Siap abang sayang" kata Mia sambil mengecup bibir dan kontol Ben


Popi pun langsung menaiki kasur dan mengambil posisi diatas Ben. Popi langsung menyerang leher Ben dengan ciuman dan cupangan penuh nafsu.


"Wow, on fire kayaknya nih" kata Ben kaget

"Entot aku kayak pelacur murahan Bang" kata Popi

"Pasti" jawab Ben


Popi melanjutkan gerilyanya pada Ben. Kali ini dia melumat bibir Ben dengan nafsu diikuti dengan tamparan dan remasan Ben di pantat Popi yang semok. PLAK! PLAK! PLAK! PLAK! Bergantian belahan pantat kiri dan kanan Popi ditampar dan diremas oleh Ben. Popi pun kemudian turun menjilati perut Ben dan menuju kontolnya yang udah ngaceng. Dijilatinya kontol itu dari biji menuju ke batangnya dan dilanjutkan dengan mengecup ujungnya kemudian dikulumnya kontol Ben. Ben memegang kepala Popi dan menggerakanya untuk mengatur tempo. Sesekali Ben menghentikan sepongan Popi dan menggerakan badanya maju mundur seakan sedang ngentotin mulut Popi. Popi pun tersedak dan batuk-batuk.

Ben pun berdiri dan PLAK! PLAK! ditamparnya pipi Popi untuk kemudian Ben mulai melakukan deepthroat kepada Popi. Menekan habis kontolnya hingga sepenuhnya masuk. PLAK! PLAK! PLAK! PLAK! suara tangan Popi menampar-nampar tangan Ben akibat terlalu dalam

"HMMMM! MMMMMPH MPPPPPH!" Popi pun kesulitan bernapas

"Uhuk uhuk uhuk!" Popi terbatuk-batuk ketika Ben mengeluarkan kontolnya dari mulut Popi

"Kamu suka?" kata Ben sambil menjambak rambut Popi hingga menghadap keatas

"Suka bang" kata Popi sambil menitikan air mata

"Bagus. Itu baru pelayan seks gw"


Ben pun menuntun Popi ke kasur. Sedikit meremas toket Popi dan memilin putingnya. Membuat Popi mendesah. Namun tujuan Ben adalah memeknya Popi. Ben langsung turun dan menjilati memeknya. Popi yang udah kepalang basah hanya bisa menikmati nikmatnya jilatan Ben pada memeknya.


"Uuuuuh yeah yeah iya disitu hhhhmmmm yeah yeeesss iyaaa enaaaaak" desah Popi

"Ooooh ooooh oohh Abang... Enak baaaaang ooooooh"


Ben pun menyudahi jilatanya dan langsung melakukan penetrasi ke memek Popi. Kontol besar Ben lagi-lagi harus kesulitan menyeruak masuk ke memek Popi yang sempit. Namun Ben enggan berbaik hati, dipaksanya kontol itu masuk ke memek Popi hingga membuat Popi teriak kesakitan

"AAAAAAAH! SAKIIIIT! AAAAAAAAAAH! PELAN-PELAN BAAAAANG!"


PLAAAK! Sebuah tamparan pelak diterima Popi disusul dengan kontol Ben yang akhirnya ambles masuk kedalam memeknya.


"Diem lo! Lo yang minta dientot kayak perek murahan. Sekarang lo terima nih gw ngentotin lo kayak perek murahan" kata Ben


Ben pun langsung menggerakan kontolnya maju mundur dengan cepat sambil meremas toket Popi yang sintal. Popi pun mendesah dan melihat ekspresi desahan Popi membuat Ben makin kalap untuk melumat bibir Popi. Dilumatnya bibir Popi dengan penuh nafsu. Popi langsung memegang belakang kepala Ben seakan enggan melepas ciuman Ben.


"Mmmmmh mmmmmh ssssssh yes enak banget" kata Popi sambil memberikan tatapan menggodanya kepada Ben.


Ben pun tidak tinggal diam. Ia memelintir puting Popi dengan keras sambil mengencangkan genjotanya. Desahan kenikmatan terus dikeluarkan Popi hingga Ben memutuskan untuk ganti posisi.


"Ganti posisi favorit gw" bisik Ben ditelinga Popi sambil mencabut kontolnya


Popi pun paham dan langsung bangun dari tidurnya dan mengambil posisi menungging. Ben pun menampar pantat Popi. PLAK! PLAK!


"Hahaha itu baru pelayan seks gw. Paham apa yang tuannya mau" kata Ben.


Namun Ben tidak langsung mengeksekusi Popi. Terlebih dulu dia meletakan tangan kirinya dileher popi dan menarik kepalanya hingga mendongak. Diciumnya leher Popi dari belakang. Terus menuju pundak, punggung dan berakhir di pantat dan memeknya. Sedikit jilatan sebelum eksekusi.


BLESSSSS...


"Mmmmmmmh aaaaaah" desah Popi saat memeknya dimasuki kontol


Tapi kemudian...


BRRRTTTTTT...BRRRRRRTTTT...


Handphone Popi bergetar. Mia pun mengambil handphone Popi


"Bang, tante Yuni" kata Mia

"Angkat Pop" perintah Ben

"Tapi kita lagi ngentot Bang" protes Popi

"Gw bilang angkat" kata Ben


KLIK. Telepon itu diangkat oleh Popi


"Ha...halo" kata Popi dengan napas memburu. Kontol Ben masih menancap di memeknya

"Darimana sih kamu? Kok lama angkatnya?" kata Mama Yuni

"Mmmm...itu...Popi lagi masak dibawah. Handphonenya Popi taruh dikamar" kata Popi

"Oh lagi masak. HP jangan ditinggal gitu dong. Dibawa biarpun cuma kedapur"


Ben pun mendapat ide untuk menggambarkan bagaimana status sex slave Popi. Ben pelan-pelan menggerakan badanya. Maju mundur. Popi pun kaget karena dia sedang teleponan tapi Ben terus menggerakan kontolnya keluar masuk di memeknya. Popi pun mencoba memukul-mukulkan tanga kirinya kebelakang. Mengisyaratkan untuk berhenti namun Ben justru meraih tangan Popi dan membisikan ditelinga yang tidak digunakan untuk menelepon


"Inget nggak boleh protes" bisik Ben


Popi pun berusaha sekuat tenaga menahan desahan agar nggak keluar saat teleponan. Popi berpikir Ben hanya akan ngentotin dengan sangat pelan. Dugaanya salah. Ben ngentotin dengan tempo cepat.


"Kamu masak apa Pop?" tanya Mama

"M...masak ayam...k...kecap...mmmh" kata Popi dengan susah payah

"Ada bahan-bahanya emang?"

"Ta...ah..tadi beli sama Mi...aaah"


Ben makin terangsang melihat Popi berusaha mati-matian dalam menahan desahanya supaya nggak ketauan. Tapi Ben makin mempercepat temponya.


"Ben masih disana?" tanya Mama

"Ma...sih kok...Lagi masak...sama...Mi...aaah" jawab Popi

"Kamu kenapa kok kayak sedih gitu?" tanya Mama curiga

"Enggak...Aku...abis...mmmmh....ngupas...ba...wang" kata Popi

"Oh abis ngupas bawang.


Popi makin tersiksa akibat Ben yang makin beringas kini meremas toket Popi dan memilin-milin putingnya sambil terus ngentotin Popi


"Kamu udah matiin komputernya Arif?" tanya Mama

"Uuuuh...daaaaah"

"Handphonenya udah disimpen?"

"Uuuuuh...daaah...jugaaah"


Ben pun berhenti dan mencabut kontolnya dari memek Popi. Memanggil Mia dan berbicara ke kamera


"Rehat sebentar untuk special treatment" kata Ben ke kamera


Sejenak Popi tenang karena dia nggak perlu lagi menahan desahannya


"Papa belum telpon Pop?" tanya Mama lagi

"Belum Mah"

"Kok dia nggak telpon sih. Padahal anaknya sendirian dirumah" kata Mama kesal

"Lagi sibuk kali Mah"

"Iya kali ya. Mungkin nanti telepon"


Ben pun bersiap lagi namun kali ini targetnya beda. Jarinya bermain di lobang anus Popi. Ben menggesek-gesekan kontolnya di lobang pantat Popi. Popi menoleh kebelakang dan menggelengkan kepalanya dengan ekspresi ketakutan. Popi bukan hanya ketakutan membayangkan sakitnya, tapi juga ketakutan jika mamanya tau. Namun Popi nggak dipedulikan oleh Ben. Ben tetap mencoba untuk menganal Popi. Pelan tapi pasti kontol Ben menyeruak masuk ke lubang anus Popi. Mia berpindah kedepan untuk merekam ekspresi Popi. Popi nampak kesakitan namun tidak bisa meneriakan kesakitanya lantaran mamanya masih bercerita ditelepon. Semakin dalam kontol Ben menyeruak, semakin sakit memek Popi. Sampai akhirnya. BLESSSSS. Ben menghujam beberapa centi terakhir dengan keras.


"AAAAAAAAAAAAAAH" teriak Popi kesakitan

"Popi kamu kenapa?" kata Mama panik


Popi pun nggak kalah panik. Dia mencoba mencari alasan.


"Eh...enggak Ma, kakiku ketiban laptop. Sakit"

"Hati-hati dong Pop"

"Iya Mah"

"Yaudah Mama udahan teleponya. Nanti lanjut lagi malam ya"

"Iya Mama sayang"

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"


KLIK. Telepon dimatikan dan Popi melempar handphonenya kekasur. Ben diam.


"Pelayan seksmu menunggu dientot anusnya, Tuan" kata Popi sambil memalingkan wajah kebelakang dan memberikan senyum menggoda


Mendengar hal itu Ben langsung bernafsu. Dia langsung memajumundurkan kontolnya. Seret rasanya. Tapi keduanya merasakan nikmat. Popi juga menikmati walaupun sakit.


"Aaaaaaaah aaaaaaaah oouuuuuuh sakit...tapi enak..." desah Popi


Setelah terbiasa barulah mereka mulai benar-benar menikmati anal seks. Popi merasa nikmat dientot anusnya.


"Aaaaaaah ooooooh enaaaaaak" desah keduanya


Setelah dirasa cukup, Ben mengeluarkan kontolnya dari anus Popi, mengambil tissue basah dan membersihkan kontolnya untuk menghujam memeknya lagi.


"Mari kita klimaks" bisik Ben


Ben pun langsung menghujamkan kontolnya ke memek Popi dan langsung memajumundurkan kontolnya dengan penuh nafsu. Keduanya saling memuaskan satu sama lain. Desahan Popi berbeda dengan desahan sebelum-sebelumnya. Kali ini lebih nikmat.


"Aaaaaaah aaaaaaah yeah fuck me yeaaah I'm your slave, daddy" kata Popi yang makin membuat Ben bernafsu

"Aaaaauuuh oooooh oooh I wanna come, daddy" kata Popi


Dijambaknya rambut Popi dan dientotnya lebih cepat. Ben benar-benar menggagahi Popi. Mia pun benar-benar sange dibuatnya.


"Aaaaaaah aaaaaaah oooooooh yeeeeeeessss aku keluaaaar" desah Popi menjelang klimaks


Ben makin mempercepat temponya dan badan Popi mulai mengejang, matanya merem melek penuh kenikmatan.


"AAAAAAAARRRRGGGGHH I'M CUMMING DADDYYYYYY" kata Popi saat orgasme


Terasa cairan vagina Popi membasahi kontol Ben, namun ia enggan berhenti karena ia juga akan segera meraih orgasmenya.


"Aaaaaah yeah yeah gw keluar jugaaa" kata Ben


Ben mencabut kontolnya dan Popi langsung berbalik badan. CROT! CROT! CROT! Semburan sperma Ben membasahi wajah Popi.


Keduanya berbaring kelelahan. Tapi kemudian Popi bergegas membersihkan wajahnya sementara Ben masih melepas lelahnya. Mia mematikan rekamanya dan melempar handphone Ben kekasur.


"Slurrrpp" Mia mengulum kontol Ben

"Mia ngapain?" tanya Ben

"Masih ada sisa pejunya bang. Sayang kalo kebuang" katanya sambil berdiri seusai membersihkan kontol Ben


Popi pun keluar dan berbaring. Tanpa busana. Saat mereka sedang beristirahat, Mia menerima telepon dari Mamanya yang memberitahukan bahwa rumahnya dibobol maling. Akhirnya Mia langsung mengenakan baju seadanya tanpa pakaian dalam dan Ben mengantar kerumah Mia


"Anter aku ya bang" kata Mia

"Iya Mia. Yuk" kata Ben

"Popi kamu aku tinggal dulu. Kunci aku bawa" pesan Ben

"Iya abang sayang. Safe trip kalian berdua" kata Popi menggoda


Popi pun terdiam dan teringat soal Arif. Apa yang direncanakan Arif? Apa sebenarnya deal antara Arif dan Adam? Kurang lebih 90 menit Popi memikirkan itu sampai akhirnya tertidur akibat kelelahan dan memikirkan itu. Hal yang nggak diketahui Popi adalah ada 4 orang pria yang mengendap-endap masuk kedalam rumah Popi. Ketiga orang itu berjalan perlahan menuju ke lantai atas. Kamar Popi adalah tujuan utamanya. Dibukanya pintu kamar itu...


"Jackpot. Cewek telanjang lagi tidur" kata salah seorang dari mereka


Bersambung...
 
Bimabet
Kirain cerita mau tenggelam.. Bolak balik ngecek g ada update.. Eh ternyata pake spoiler :ampun:
Maafken saya yang berburuk sangka Hu.. Mantep ceritanya..

Untuk mama Yuni saya pilih yg berbaju coklat lg duduk pinggir jendela, Suhu
:adek:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd