AgustinusWibowo
Suka Semprot
- Daftar
- 9 Nov 2018
- Post
- 3
- Like diterima
- 51
Part 2 :
saat asyik ia bertelfonan dengan suami nya , aku terkam ia dari belakang, aku ciumi lingkar batang lehernya, kujilat, kukevup
Bu Inel : aaargh aargh ia ayah ( terbata bata ia menjawab obrolan ayah) sesaat kemudian ia lembar hp nya dan aku tak tau apakah ia sempat mematikan panggilan barusan . . .
Berbalik ibu Inel menghadap ke depan ku, ia julurkna dengan ganas bibir nya ke arah bibirku, saat bibir kamu bertemu, kurasakan desahan nafas birahi Bu Inel sangat hangat, aku langsung paham bahwa wanita yg sedang didepanku ini sangat haus akan seks , sangat menanti-nanti datangnya saat bercumbu ini, seolah kurasakan ia sangat menginginkan perlendiran ini. Berpanggut liur kami bertukaran, 2menit kamu mengadu liur , ibu Inel mengulum serta menghisap setiap liur dan bibirku selalu ia gigit tipis, sedang asyik berciuman kurangkul pundaknya , ku papah ia ke arah springbed , disaat bersamaan aku buka baju atasan nya kuhirup aroma tubuhnya dalam-dalam, oh tuhan sungguh meradang aku dibuat aromonya.
setelah tanggal bajunya kulihat didepan ku buah dada yg sangat legit bentuknya jika aku gigit, Tetangga didepan rumah ku ini tak kusangka mau melakukan perzinahan seperti denganku yg mantan narapidana, belum punya pekerjaan. Saat ciuman kami ia sudahi dengan menyentak kepalanya menjauh sedikit, ia tatap mataku , aku tak mau kalah menatap mata juga dengan tajam, mata nya berkaca-kaca dan aku tak mengerti apa yg sedang membuat ia tiba-tiba sedih, ia ucapkan kepadaku bahwa apa yg kita lakukan ini dosa paling besar , aku tanya kepada-nya dengan niat merayu nya
Ade : (berbisik ditelinga ) " ibu Inel jika zina ini membuatku puas maka apaboleh aku menolaknya, aku sudah menyukaimu sejak kamu pindah ke depan rumah ku, yg saat itu usiaku masih 15tahun . Dari awal aku kenal dirimu hingga detik ini saat aku melihatmu hasratku membara untuk memilikimu...
ibu Inel : ya Allah Ade? Apakah yg engkau lihat dari perempuan yg berlemak serta mau masuk fase gelambir, anakkupun sudah 3 yg kulahirkan...
Lepas iya mengucapkan itu aku tak menjawab dengan kata-kata kepadanya, aku ungkapkan dengan menghisap putingnya yg tebal sebesar jari, warna nya ping kehitaman, aku emut putingnya dengan bringas, sontak ia menjambak rambutku, serta mendesah pelan, ku gapai bokongnya kupapah kakinya melingkari pinggangku. Ibu Inel perlahan bergerak menggelinjang menahan nikmat , dari nenennya aku lanjutkan menjamah kebawah perutnya hingga kujilat pusarnya
Ibu Inel : arrghhh deee jorok arfhhh kenapa udel ibu kamu empot, auch auhch...
Gumamnya tak kuhiraukan aku malah makin garang kubuka paksa celana yg sedang ia kenakan, ku tarik perlahan, sambil kujilat, setelah tanggal celana ini sungguh melotot aku dibuat oleh bentuk lekukan memek Bu Inel yg hanya terbalut CD emak yg harga 15 5 , transparan warna putih , kuperhatikan memeknyanya setengah basah, melihat hal itu aku langsung menghirup tepat di segitiga Bermuda Kenikmatan,
Bu Inel : aaaauch uuuuch.... Ohhh sial , hmm hmm hmm hmm, auch .
Ia mendesah hebat ketika aku geser lipatan CD nya dan langsung menjilat tepat di itilnya yg kurasakan sangat lembut, aroma memek basah seperti ini lah yg membuatku semangat menjalani hari (dalam hatiku).
Bu Inel menjambak rambutku diiringin desahannya yg makin menjadi, makin kujilat makin deras basah memeknya,
10 menit aku foreplay memeknya, tiba-tiba ia tarik leherku keatas ia cium ia lumat bibirku dengan ganas nya, tangan bergerak kearah celanaku, ia buka paksa celanaku dengan cepat, melihat kontol ku yg sudah sangat tegang ngaceng parah, ia spontan berkata " kontol macam apa ini nak" ia hidup dari selangkanganku hingga menggigit manja batang kontol ku, karena aku selalu menggunakan CD merek H&M yg bagian tengahnya seperti ada ruang untuk kontol ku keluar, ibu Inel menggenggam batang kontolku kuat-kuat, sambil tak ia lupa mencium bibirku , badannya yang masih singset itu sangat nyaman dipeluk, payudaranya yg kutaksir berukuran 33cup itu sangat berisi walau sudah mulai nampak pengendoran dibagian ketiaknya..
To be continued ?
Lanjut ga part 3 nih semproters
saat asyik ia bertelfonan dengan suami nya , aku terkam ia dari belakang, aku ciumi lingkar batang lehernya, kujilat, kukevup
Bu Inel : aaargh aargh ia ayah ( terbata bata ia menjawab obrolan ayah) sesaat kemudian ia lembar hp nya dan aku tak tau apakah ia sempat mematikan panggilan barusan . . .
Berbalik ibu Inel menghadap ke depan ku, ia julurkna dengan ganas bibir nya ke arah bibirku, saat bibir kamu bertemu, kurasakan desahan nafas birahi Bu Inel sangat hangat, aku langsung paham bahwa wanita yg sedang didepanku ini sangat haus akan seks , sangat menanti-nanti datangnya saat bercumbu ini, seolah kurasakan ia sangat menginginkan perlendiran ini. Berpanggut liur kami bertukaran, 2menit kamu mengadu liur , ibu Inel mengulum serta menghisap setiap liur dan bibirku selalu ia gigit tipis, sedang asyik berciuman kurangkul pundaknya , ku papah ia ke arah springbed , disaat bersamaan aku buka baju atasan nya kuhirup aroma tubuhnya dalam-dalam, oh tuhan sungguh meradang aku dibuat aromonya.
setelah tanggal bajunya kulihat didepan ku buah dada yg sangat legit bentuknya jika aku gigit, Tetangga didepan rumah ku ini tak kusangka mau melakukan perzinahan seperti denganku yg mantan narapidana, belum punya pekerjaan. Saat ciuman kami ia sudahi dengan menyentak kepalanya menjauh sedikit, ia tatap mataku , aku tak mau kalah menatap mata juga dengan tajam, mata nya berkaca-kaca dan aku tak mengerti apa yg sedang membuat ia tiba-tiba sedih, ia ucapkan kepadaku bahwa apa yg kita lakukan ini dosa paling besar , aku tanya kepada-nya dengan niat merayu nya
Ade : (berbisik ditelinga ) " ibu Inel jika zina ini membuatku puas maka apaboleh aku menolaknya, aku sudah menyukaimu sejak kamu pindah ke depan rumah ku, yg saat itu usiaku masih 15tahun . Dari awal aku kenal dirimu hingga detik ini saat aku melihatmu hasratku membara untuk memilikimu...
ibu Inel : ya Allah Ade? Apakah yg engkau lihat dari perempuan yg berlemak serta mau masuk fase gelambir, anakkupun sudah 3 yg kulahirkan...
Lepas iya mengucapkan itu aku tak menjawab dengan kata-kata kepadanya, aku ungkapkan dengan menghisap putingnya yg tebal sebesar jari, warna nya ping kehitaman, aku emut putingnya dengan bringas, sontak ia menjambak rambutku, serta mendesah pelan, ku gapai bokongnya kupapah kakinya melingkari pinggangku. Ibu Inel perlahan bergerak menggelinjang menahan nikmat , dari nenennya aku lanjutkan menjamah kebawah perutnya hingga kujilat pusarnya
Ibu Inel : arrghhh deee jorok arfhhh kenapa udel ibu kamu empot, auch auhch...
Gumamnya tak kuhiraukan aku malah makin garang kubuka paksa celana yg sedang ia kenakan, ku tarik perlahan, sambil kujilat, setelah tanggal celana ini sungguh melotot aku dibuat oleh bentuk lekukan memek Bu Inel yg hanya terbalut CD emak yg harga 15 5 , transparan warna putih , kuperhatikan memeknyanya setengah basah, melihat hal itu aku langsung menghirup tepat di segitiga Bermuda Kenikmatan,
Bu Inel : aaaauch uuuuch.... Ohhh sial , hmm hmm hmm hmm, auch .
Ia mendesah hebat ketika aku geser lipatan CD nya dan langsung menjilat tepat di itilnya yg kurasakan sangat lembut, aroma memek basah seperti ini lah yg membuatku semangat menjalani hari (dalam hatiku).
Bu Inel menjambak rambutku diiringin desahannya yg makin menjadi, makin kujilat makin deras basah memeknya,
10 menit aku foreplay memeknya, tiba-tiba ia tarik leherku keatas ia cium ia lumat bibirku dengan ganas nya, tangan bergerak kearah celanaku, ia buka paksa celanaku dengan cepat, melihat kontol ku yg sudah sangat tegang ngaceng parah, ia spontan berkata " kontol macam apa ini nak" ia hidup dari selangkanganku hingga menggigit manja batang kontol ku, karena aku selalu menggunakan CD merek H&M yg bagian tengahnya seperti ada ruang untuk kontol ku keluar, ibu Inel menggenggam batang kontolku kuat-kuat, sambil tak ia lupa mencium bibirku , badannya yang masih singset itu sangat nyaman dipeluk, payudaranya yg kutaksir berukuran 33cup itu sangat berisi walau sudah mulai nampak pengendoran dibagian ketiaknya..
To be continued ?
Lanjut ga part 3 nih semproters