Ini soal fantasi vs kenyataan.
Fantasi itu gak ada batasnya. Mau fantasi apa aja boleh, terserah yang punya fantasi. Kalau mau diubah jadi kenyataan, itu baru berat. Ada nilai-nilai dan norma umum di masyarakat yang harus dipatuhi karena bagaimanapun kita hidup di antara masyarakat. Gak gampang untuk bilang:
cuek aja apa kata orang.
Sebagai orang yang masih muda dan masih baru nikah, hubungan seks pasti sedang hot-hotnya. Termasuk keinginan mewujudkan fantasi. Apakah itu salah? Nggaklah, namanya juga masih muda.
Tapi kalau mau diwujudkan, tolong benar-benar bicarakan dulu sama pasangan. Timbang baik-buruknya dengan matang.
Kamu bisa lihat kalau pasangan lain berhasil koq 3S, swing, dan hubungan mereka juga tambah hangat. Iya, benar. Tapi tahu gak kenapa mereka bisa sampai pada tahap itu?
Ini bukan soal usia ya, ini soal kematangan emosi. Mereka bisa sampai di level itu karena kematangan emosi yang sudah paripurna atau minimal memenuhi batas minimum.
Bagaimana dengan kalian?
Kamu sudah siap melihat istri bersetubuh dengan pria lain? Sudah siap dengan resiko istri merindukan konti lain? Sudah siap dengan kecurigaan istri jalan sama cowok lain di belakangmu?
Terus untuk istri, apa dia sudah siap merasa tidak ada nilainya karena ditawarkan ke cowok lain? Ada loh istri yang merasa begitu. Awalnya sih hepi aja karena ini fantasi bersama. Tapi, ketika selesai event tiba-tiba pikiran itu muncul. Ingat, perempuan itu swing mood. Hari ini bisa A, tapi nanti bisa B.
Terus untuk kalian berdua, apa sudah siap untuk tidak mengungkit apa yang sudah terjadi ketika misalnya ada pertengkaran? Jangan sampai karena emosi kamu nuding istri tidak setia karena mau aja disuruh tidur sama cowok lain. Atau justru istri yang nuduh kamu gila dan gak sayang dia sampai izinin dia tidur sama cowok lain. Orang emosi kadang kata-katanya tidak terkontrol loh.
Jadi intinya kalau dari ane, fantasi gak papa. Terusin aja, tapi untuk mewujudkannya tunggu dulu. Perbaiki dulu pondasi kalian. Perbaiki dulu komunikasi kalian, perkuat rasa saling percaya biar semua aman.
Pernikahan masih sangat muda, masih banyak hal lain yang harus diperbaiki dulu ketimbang mewujudkan fantasi liar yang penuh resiko.
Ane gak bawa-bawa soal agama karena itu hak pribadi orang. Ane lebih suka bahas yang lebih general.
Sori kalau jawaban ane kepanjangan ya hehehe. Bukan bermaksud menggurui, tapi lebih ke ngasih pandangan berdasarkan pengalaman.
Salam dari om-om yang udah umur 40+ dan udah nikah hampir 20 tahun.