Klo aku mnilai khususnya cerita dewasa gini, aku lbh bs horny ketika pnulisnya mampu mengolah suasana bathin yg menyertai gairah birahinya.
Kisah Mbak Ida ini hampir menyentuh hal itu walau di sana-sini msh terasa Mbak Ida maksain msti vulgar.
Mmg sulit berkisah scr instingtif ttg gairah birahi ini klo sang pembuat cerita tdk terlatih untuk itu krn urusannya amat psikologis.
Tp scr keseluruhan Mbak Ida sy pikir cukup piawai mengolah bhs dan kata dlm bercerita ttg gairahnya. Mungkin krn ini didasari realita kehidupan pribadinya (btul?) yg mmg agk mudah mengungkapkannya.
Ok klo mmg msh bs melanjutkan cerita ini atau berkisah yg lainnya, sangat aku nantikan.