Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pembalasan

Makasih suhu updatenya... aryo ojo nekat pembalasan tono kejem bener.... ditunggu pembalasan tono ke marlina menghancurkan rumah tangganya
 
Ikut ngelapak om...
Makasih...
Sungguh mantulll....
Makasih updatenya suhu :ampun:
Sehat sellau om @serenity3d89
Makasih up nya :beer:
Siap um sami-sami

Wah udah deg deg an pak tono ketikung lagi, kali ini sama keponakannya, ternyata cuman hampir

Berat nih, kalo aryo sampe ndekati nisa, bisa ngamuk pak tono..
Tapi kok kaya ada yg aneh dengan bu fika..kaya aroma pesugihan nih..

Makasih updatenya suhu
:jempol:

huehue wokeeeyy

Lanjuuuuutkan huuuuu
Terimakasih suhu... Ditunggu selanjutnya

siap um
Hekekek cerita keren ilustrasi keren

makasih um
Waduhhh jgn sampe ketikung
Thank for update
Makasih suhu updatenya... aryo ojo nekat pembalasan tono kejem bener.... ditunggu pembalasan tono ke marlina menghancurkan rumah tangganya

sekalian mikirin design buat marlina :kopi:
Apakah ada aroma mistis dalam kehidupan Bu Fika :bingung:

huehuehue nantikan kisah selanjutnya hu:beer:
 
Mantap suhu
Ilustrasi nya keren banget

huheuehue makasih um :Peace:
Cerita keren
Dilanjut hu
Jgn kelamaan

siap um:beer:

Makasih @serenity3d89 updetanya mantap:beer:

Siap komandan :beer:
Mantap suhu
Kanjutkan huuu
benar² keren .. suka banget sama ilustrasi nya ..
:Peace: :Peace: :Peace:

:mantap::mantap::mantap:

Sekalian latihan um hehe :Peace:
gimana kabar mantan isri pak tono skrg gan...

dilanjut ke cerita nanti um...
semoga Aryo dapat jatah dari tantenya yang sedang hamil...

Semoga yee ;)
 
Titik Batas

Tak semudah itu menggeluti dunia bisnis. itulah yang dirasakan oleh ibu nisa setiap hari. Jika dulu ia mendapatkan uang dengan cara instan, yakni hanya sekali buka selangkangan saja beres. Sekarang ia dipaksa harus mengalami suatu gossip tak sedap mengenai dirinya yang bisa di sewa, Penampilanya yang buka-bukaan itu dan banyaknya koleksi tattoo yang menghiasi tubuhnya itu sudah memiliki konotasi negatif. Pagi hari itu sekitar pukul 07.00 saat nisa menjaga tokonya ada tetangganya yang inggin membeli produk frozen foodnya. Karena terlalu pagi sekali belum ada yang datang. Ia juga baru saja membuka tokonya.

"Karage 3 sama kebabnya 2, jadi semuanya Rp 120.000,- yah pak" Ucap nisa

"Hehe ini bu nisa" Balas pria setengah baya itu dengan ekspresi wajahnya yang semringah melirik belahan dada bu nisa saat memberikan uang sebesar Rp 200.000 kepada bu Nisa.

"Ini kelebihan 80 ribu pak" Tutur nisa mengembalikan sisa lebihnya ke pria itu

"Hehe gak apa-apa bu , ambil aja kembalianya" Ucap pria itu sambil melirik belahan dada bu nisa yang di hiasi oleh tattoo "Nisa" yakni namanya sendiri.

"Kayak biasa hehe" Imbuhnya cengar-cengir

"hehe makasih loh pak barata" Balas nisa senyam-senyum melirik nakal pria itu

"Sama-sama bu nisa" Respon balas dari pria itu yang masih berdiri dihadapan bu nisa

"Hehe kalau kemari gak bosen saya lihat itu" Ucapnya lagi melirik belahan dada bu nisa

"Hehe mumpung lagi sepi pak" Kata bu nisa senyam-senyum nakal mengizinkan pria itu melirik buah dadanya.

Nisa sudah biasa melayani costumer semacam pak barata dan moment nyeleneh seperti ini adalah bagian dari target marketingnya. Kadang tatapan nakal dari para lelaki yang suka usil itu membuat lubang vaginanya menjadi becek, tubuhnya mendadak menjadi gerah, dan menimbulkan imaginasi yang tidak-tidak bagi Nisa. Meski begitu ia bisa menjaga komitmennya sebagai seorang istri dari pria yang sangat menyayanginya. Pria yang berusia 56 tahun ini adalah pelanggan tetap Nisa sejak awal tokonya buka. Istrinya bernama bu dewi, seorang wanita berhijab yang dulu pernah bertengkar dengan nisa di pengajian RT/RW. Sosok Nisa yang dikenal urakan, tattoaan, dan suka menggenakan pakaian sexy itu sudah memiliki konotasi negatif di lingkungan perumahan. Ia hanya dekat dengan beberapa orang saja yang tidak menilai orang dari bentuk fisiknya seperti bu fika, Siska, bu erna yang merupakan ibunya siska, dan Bu cahya. Gossip tak sedap mengenai dirinya sudah menjadi makananya sehari-hari. Dari mulai produk frozen food yang dijualnya terkandung borax , wanita penggoda atau pelakor, sampai dengan tuduhan selingkuh.

Awalnya ia sempat stress tentang gossip tak sedap itu. sehingga ia harus melampiaskan unek-uneknya itu dengan sex. Apalagi saat hari libur seperti sabtu dan minggu yang posisinya pasti di gantikan full time oleh dua karyawanya. Esti dan Nika. Pagi hingga petang disusul malam hingga pagi lagi, ia berhubungan badan sampai puas dan kelelahan bersama sang suami. Itu dulu sebelum kemunculan keponakanya. Aryo. Dalam seminggu ini lubang bekas peninggalan jajahan belandanya itu hanya 2 kali di berondongi oleh sperma sang suami. Itupun tidak berlangsung lama seperti biasanya. Karena saat ini pak tono sedang sibuk dengan pekerjaan sampinganya. Yakni menjadi seorang calo tanah yang bekerja sama dengan developer perumahan atau perusahaan. Kerjaanya membebaskan tanah di suatu daerah yang sulit untuk dimasuki oleh orang cina. Clientnya kebanyakan dari orang cina dan dalam sekali kerja jika berhasil. pak tono di beri persentase 5-7 % dari harga jual nilai tanah. Upah yang Cukup fantastis jika luas tanahnya berhektar-hektar ia bisa mendapatkan ratusan juta rupiah bahkan milyaran jika tanah girik yang di bebaskan itu akan masuk kedalam zona merah/zona bisnis.

Nisa butuh liburan dengan sang suami. Belakangan hari ini omset penjualan yang menurun itu mempengaruhi emosi dan inovasinya. Nafsu sexnya juga tidak tersalurkan, ia berharap suaminya kembali seperti dulu kala, ketika masih menjadi supir taxi online yang selalu on time pulang kerumah dan selalu mengajaknya berhubungan badan. Kadang ia menggoda aryo untuk sekedar mencari perhatian. Tapi sayang seribu sayang hari ini keduanya akan berangkat ke luar kota selama seminggu dan bisa lebih. Karena pak tono mengajak aryo untuk membantu pekerjaanya itu. Sekalian mengajari keponakanya itu biar ulet dan bisa menghadapi orang. Sehingga membuat Nisa terpaksa harus melampiaskan nafsu birahinya itu dengan sex toy kesayanganya.

Bagi aryo diajak pak tono keluar kota untuk belajar membebaskan lahan itu merupakan hal yang menarik baginya. Selama ini omnya itu mengenalnya dengan sosok yang kaku, suka menutup diri di kamar, dan takut berhadapan dengan orang yang memiliki karisma yang lebih tinggi darinya. Sehingga membuat pak tono pun inggin mengajarkan aryo menjadi seorang yang bernyali besar. Padeglang jawa barat adalah objek destinasi mereka berdua untuk membebaskan lahan seluas 9 hektar yang di duduki oleh seorang jawara bernama pak haji ismail. Tanah seluas 9 hektar itu yang posisinya masih tanah girik dan C desanya (Buku C atau yang sering disebut sebagai letter C adalah Buku yang disimpan aparatur Desa biasanya Sekertaris Desa (SEKDES), buku ini bisa juga disebut Pepel yang sebenarnya adalah Buku yang digunakan oleh Petugas Pemungut pajak untuk keperluan pembayaran pajak pada Jaman Penjajahan Kolonial Belanda, dan sekarang dapat dijadikan bukti kepemilikan atas tanah karena tanah yang tercatat dalam buku tersebut sudah dikuasai bertahun-tahun, atas dasar itulah notaris maupun petugas di Kantor Pertanahan dapat melihat siapa yang berhak atas kepemilikan tanah yang belum bersertipikat disuatu desa) kepada seorang mafia tanah sunda yang bernama haji ismail itu didapat dengan cara yang tak lazim. Yakni dengan cara mengintimidasi atau menakut-nakuti warga agar menjual tanahnya itu dengan harga yang murah atau jatuh. Ada sekitar 45 C desa dengan luas tanah yang berbeda-beda yang total luasnya mencapai 9 hektar berada di tangan jawara itu.

Perusahaan X yang rencana akan membuat pabrik di daerah itu sudah bernegosiasi dengan pak HJ ismail. Akan tetapi berakhir dengan alot karena pria itu mematok harga yang sangat tinggi. Sudah 5 orang yang ditugaskan untuk bernegosiasi dengan jawara tangguh itu tapi ketiganya mental semua karena posisi Haji ismail yang sangat kuat dan Pak tono adalah orang keenam yang dimintai oleh PR (Public relation) perusahaan X itu untuk negosiasi soal harga. Jejak rekam pak tono menjadi seorang calo tanah pembebasan lahan sudah di kenal dan melejit saat ia berhasil membebaskan tanah seluas 25 hektar di daerah sukabumi yang merupakan tanah sengketa. Upah yang ia dapat dari pembebasan lahan itu tak main-main, yakni 13 milyar rupiah dengan bermodalkan isi otak saja. Nekat dan berani itulah sebutan bagi dirinya saat ia menuntut 10% upah nilai jual tanah saat bernegosiasi dengan perusahaan X itu “Kalau kurang dari itu bapak cari orang lain saja hekhek” Ucapnya sok jual mahal bermodalkan namanya yang sudah melejit itu. Bimsalabim abrakadabra!! Ucapanya itu langsung terlaksana dengan perkiraan upah mencapai 4.5 milyar rupiah jika ia berhasil bernegosiasi dengan HJ ismail itu. Nilai transaksi yang di tetapkan adalah 45 milyar untuk seluruh C Desa yang berada di tangan pria itu. Sedangkan pak haji ismail meminta transaksi 2x lipat dari jumlah yang ditetapkan.

“Nanti kalau ini berhasil kamu tak kasih 10% yo” Ucap omnya itu

“Hekhek wes pokok e isok di gawe tuku mobil anyar” (Hekhek sudah pokoknya bisa di buat beli mobil baru) imbuhnya terkekeh-kekeh yang menunjukan rasa sayangnya kepada keponakanya itu.

“Hehe iyah om” Respon balas aryo yang langsung bersemangat

“Tapi harus manut loh yah nek tak suruh-suruh” Ucap omnya menatap aryo

“Siap om” Balas aryo menatap yakin omnya itu

Day 1

pukul 09.00 pagi


Jangan ragu bertanya kepada orang yang gagal dalam menjalankan suatu tugas. Itulah yang pak tono lakukan sebelum masuk ke dalam medan perang. Ia menggali informasi ke 5 orang yang gagal bernegosiasi dengan haji ismail itu. Sehingga pria gigih itupun mendapati sebuah informasi yang berguna baginya. Dari mulai siapa saja orang yang terdekat haji ismail itu, Informasi tentang keluarganya, kerabat, sampai dengan wanita simpananya. Rupanya informasi yang di berikan oleh ke 5 orang yang gagal itu sudah lebih dari cukup bagi pak tono. Sehingga di hari pertamanya ini ia hanya berputar-putar keliling kota padeglang sekalian mencari tahu tempat dimana target sasaranya itu singgah dan pada pukul 10.00 malam ia sudah kembali ke hotel untuk beristirahat.

Day 2

Pukul 04.45 pagi


“Allahuakbar” Suara takbir dari aryo yang sedang melaksanakan sholat subuh. Usai sholat subuh ia pun membangunkan omnya yang masih dalam keadaan tertidur lelap itu. Sudah di bangunkan empat kali sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya tapi tetap saja tak mau bangun juga. Sampai akhirnya membuat aryo menyerah karena di marahi oleh omnya yang sedang tidak mau di ganggu waktu istirahatnya itu.

Di teras hotel itu aryo menghabiskan waktunya membaca ulang pesan line nya dengan bu fika , wajahnya pun sempat senyam-senyum sendiri ketika ia mengetahui sisi feminim bu fika yang sering menggunakan emotion serba pink. Sudah 2 minggu ini hubungan mereka berdua cukup dekat dari bertukaran film, Aryo yang di paksa untuk menonton acara variety show kesukaan bu fika. Running man. Sementara itu bu fika harus mau nonton film anime kesukaan aryo seperti sword art online, Psycho pass, dan yang baru-baru ini adalah honey and clover. Ibu fika yang suka iseng mengorder aplikasi grab menyamakan jam dan waktu aryo mau berangkat, meskipun terkadang malah driver grab lain yang datang karena driver yang berada di samping rumahnya itu sengaja mengerjainya juga. ketika ia sedang merasa sendirian dan inggin mengajak ngobrol aryo lewat telpon. Meskipun terkadang aryo harus mendengarkan ibu fika yang menanggis tanpa sebab, tanpa alasan, dan tanpa keluhan di telpon. Ia hanya inggin menanggis di hadapan aryo dan berharap andai waktu bisa di ulang, ia tak inggin hidup seperti ini.

“Honey and clover bagus bangetttt” –pesan singkat bu fika di line pukul 11.00 kemarin malam.

“aku nonton maraton sampai gak sadar udah jam 11 malam” –Sambungnya lagi

“.......” – aryo yang belum sempat membalasnya karena sudah tidur

Setengah jam pun berlalu....

“Km udah tidur yah?” – pesan singkat bu fika pukul 11.30

“Aku pingin ngobrol sama kamu, bisa telpon aku gak? Aku tunggu yah sampai jam 1” – pesan terakhirnya

“Pagi, kamu lagi apa?” –Tanya aryo di pesan line

Tak lama kemudian....

“ haii, pagi juga, aku lagi ngurusin kiki sama eki” –Respon balas bu fika

“Bentar yah 5 menit lagi He2x , Kamu lagi sibuk ga?” – Tanya bu fika di pesan line

“Aku lagi santai kok, jam 8/9 aku mau pergi” –Balas aryo

“...........” Dan selanjutnya bu fika tidak membalas pesan line dari aryo sampai jam 9 ia harus pergi menemani omnya.

Hampir setiap waktu aryo melirik pesan line nya yang tak di balas oleh bu fika itu. Hari sudah sore dan ia masih tak mengerti sebenarnya apa yang dilakukan oleh omnya itu yang seperti seorang stalker/penguntit. Sudah seharian ini ia membuntuti “Dimas” anak sang jawara. Haji ismail. Yang masih kelas 3 SMA itu. Dari mulai berangkat ke sekolah yang berakhir ketempat lain atau bisa dibilang bolos nongkrong bersama teman-temanya di bengkel mobil dan pulang ke rumah tepat waktu pukul 04.00 sore.

Day 3.

Hari ketiga juga sama. kali ini ia di tugaskan oleh omnya untuk membuntuti dimas. Sedangkan omnya menyewa mobil di rental lalu ketempat lain yang ia tidak tahu menahu. Jam sudah menunjuk arah 12 siang waktunya aryo istirahat di sekitar lingkungan anaknya haji ismail itu berada. Ia pun singgah di rumah makan masakan sunda sambil memperhatikan pesan Linenya yang belum di balas oleh bu fika . ia merasa bimbang, inggin segera menelponnya tapi takutnya ada suaminya. Ia tidak bisa sembarangan menelpon wanita yang sudah memiliki ikatan pernikahan itu. Sudah hampir 1 jam ia nongkrong di rumah makan masakan sunda itu bergalau ria sampai akhirnya ia tersadar mempunyai tanggung jawab yang di percayakan oleh omnya itu, Namun sayangnya ia kehilangan dimas tak tau kemana dan harus berkata jujur ketika omnya itu menanyainya.

“******!!” Respon balas omnya itu di telpon dengan intonasi suara yang lantang.

[kandani : bilang , mangane : Makannya]

“OooOO-Wes tak kandani mangane di mobil ae kok malah tambeng?” (Sudah aku bilang makanya di mobil saja kok malah tambeng?) kata omnya itu

“Iyah om maaf, ini coba aku susul anaknya” Ucap perminta maafan aryo

“Wes gak isok!! Mule ae awak mu” (Wes gak bisa!! Pulang saja kamu) ucap omnya itu dengan nada suara kesal.

“Terus ini gimana om?” Tanya aryo yang sedikit mengerti bahasa jawa

“Yooo Mule!! Lapo awakmu nuntuti? nek arek e wes ilang?” (Yoo pulang!! Ngapain kamu buntuti jika anaknya sudah hilang?) Ucap kesal omnya itu

“Nek begini caranya aku ndak suruh kamu yoo!! Jenenge kerjo seng fokus, serius, ojok dulinan hp ae” (Tau begini caranya aku gak suruh kamu yoo!! Namanya kerja itu fokus, serius, jangan main hp aja) Imbuhnya dengan nafasnya yang kembang kempis emosi

“Iyah om maaf!!” Ucap aryo yang merasa bersalah

“Ah kamu ini, tak kandani yoo. Maaf itu gak cukup!! Kamu belum pernah ngerasain kata Maaf itu ndak bisa mengubah hidup kamu” Ucap om tono di telpon

“Iyah maaf om” Balas aryo

“Yah sudah pulang ae balik ke hotel” kata terakhir dari omnya itu

“BRAK” Aryo yang membanting box berisi kamera di atas ranjang. Tak peduli jika lensa atau kamera DSLR punya omnya itu rusak. Ia pun rebahan di atas ranjang dengan kedua bola matanya yang melirik lcd smartphonenya itu.

“Kamu lagi sibuk ga?” –Pesan line terakhir dari bu fika yang langsung mengubah suasana moodnya yang sedang kesal menjadi berbunga-bunga itu.

“Aku boleh telpon kamu?” – Tanya aryo di pesan line

“Okee” –Balas ibu fika dengan emotion happy

“Tuut~Tuuuut”

“Halo, assalamualaikum ibu fikanya ada?” Tanya aryo di telpon

Emfhh....Walaikumsalam” Suara dengusan nafas bu fika yang sedang tersenyum

“Gak ada namanya ibu fika mas , mungkin masnya salah sambung?” Respon balasnya

“OoO , Yah udah deh aku titip pesan aja , Kalau ketemu orang yang namanya ibu fika, bisa tolong bilangin gak mbak?” Ucap aryo di telpon

“Iyah apa tuh mas?” Tanya ibu fika

“Hmm..minta tolong bilangin...hmm... kalau aku kangen sama dia” Ucap aryo di telpon yang membuat wanita itu....

Emfhh..okeyy....” Respon balas wanita itu tersenyum

“Pasti kamu lagi senyam-senyum hehe” Ucap aryo tertawa kecil

“Hehe dasar tukang gombal” Balas ibu fika

“Enggak kok aku serius tante” Ucap aryo

“Ehm~ Tante siapa yah? “ Balasnya dengan nada suara yang kesal

“Kamu hehe” Ucap aryo yang sengaja memancing wanita itu

“Iiihhhh....aku tutup nih telponya” Ancamnya yang tak suka dengan kalimat itu jika aryo yang menyebutnya.

“Hehe bercanda kok ka” Ucap aryo (Ka panggilan khusus aryo kepada sang gerangan)

“Kemarin kenapa kok tumben balasnya lama ka?” Tanyanya

“Eumm~ Hp aku rusak kebanting” Ucapnya dengan nada suara yang lesu

“OoO- kebanting kenapa?” Tanya aryo penasaran

“Gak sengaja aja kebanting.....” Balasnya

“Eum~ benernya di banting sama mas aji sih” Ucap sambungnya

“Kok bisa begitu?” Tanya aryo

“.......” Respon tanggapan bu fika yang terdiam cukup lama

“Aku,-“ Balasnya tak jadi mengucapkan kalimat selanjutnya

“Hehe enggak kenapa-napa kok , cuman gak sengaja aja mas” Ucap ibu fika yang membuat aryo....

“Hmmm....ka” Ucap panggil aryo di telpon

“Yah kenapa mas?” Tanya ibu fika

“Aku kok ngerasa kamu gak terbuka ya sama aku” Ucap aryo

“.............” Respon tanggapan ibu fika termenung akan sesuatu dan tiba-tiba saja dia....

“Huu~Huuu~Aku juga capek mas~Hiks~aku pingin mati aja rasanya~Huuu” Ucap ibu fika yang tiba-tiba saja menanggis terseduh-seduh di telpon yang membuat kedua bola mata aryo terbuka lebar dan lagi-lagi ia harus mendengar suara sedih dari wanita itu.

“Ini salah, itu salah, udah 14 tahun kita nikah aku di giniin, dia gak ngerasa apa-apa? ~Huuu~Huuu~ aku capekk~Capekk mass ~ Pingin mati aja aku~Huuu” Sambungnya lagi sesunggukan

“Kamu diapain emangnya? Dipukul? ” Tanya aryo dengan sorot kedua bola matanya yang menatap tajam kedepan.

“Banyak mas~Banyakk~Huu~Huu~Hiks” Ucap bu fika menangis terseduh-seduh

“Apa? boleh aku tahu? “ Tanya aryo

“.......” Respon tanggapan bu fika yang sedang sesunggukan di telpon.

“Aku mau istirahat dulu mas, nanti malam aku telpon lagi yah” Ucap bu fika yang inggin mengakhiri telpon.

“Bentar deh!! Jangan ditutup dulu” Ucap aryo

“Kamu gak perlu telpon aku ato ngeline aku, kalo kamu gak mau terbuka sama aku” Ucap aryo dengan nada suara yang kesal

“Aku juga capek ngedengerin kamu nangis begitu..” Imbuhnya

“........” Bu fika yang sempat terdiam sejenak

“okey, maafin aku, Udah ganggu waktu kamu” Respon balas wanita itu

“ kamu jangan lupa makan malam yah” Imbuhnya yang memberi rasa care kepada orang yang selalu membuat hari-harinya terasa cerah itu.

“Aku tahu kamu lagi ikut kerja sama om kamu” Sambungnya

“Ok, Assalamualikum.....” Respon tanggapan aryo yang inggin mengakhiri telpon

“Eumm~ Kamu beneran mau udahan? Aku mau minta maaf” Ucap ibu fika di telpon yang masih sesunggukan itu dan inggin merasa di temani oleh aryo.

“Iyah , aku capek mau istirahat juga” Ucap aryo dengan nada suara yang kesal

“OoO,-Okey Walai-“ Ucap ibu fika di telpon yang belum sempat selesai mengucapkanya aryo sudah...

TUTT!!” Menutup telpon

Day 4 sampai dengan hari berikutnya

Penat, kesal, dan lelah itulah yang aryo rasakan ketika membuntuti anaknya haji ismail itu. Semua nampak biasa saja tak ada yang aneh, dia hanya seorang anak nakal yang suka bolos sekolah, ngerokok, dan suka nongkrong bersama teman-temanya. Sudah hampir lebih dari seminggu aryo membuntuti anak ke 5 haji ismail dari 6 bersaudara itu. Aryo merasakan belakangan hari ini ia menjadi jauh dari tuhan, ia yang tadinya sholat lima waktu menjadi mulai terbiasa meninggalkan kewajibanya itu , Makan pun didalam mobil dengan kedua bola matanya yang sedang memperhatikan mobil dimas, Sampai buang air besar pun ia tahan dan buang air kecil terkadang ia mengeluarkanya di botol aqua. Semua itu demi mengejar targetnya itu kemanapun ia pergi. Karena sejatinya ia sudah tahu betul job desknya itu yang tak lebih dari seorang “Penguntit”. Sudah tiga hari ini aryo tak juga menghubungi bu fika ataupun membalas pesan Linenya semenjak peristiwa kemarin malam....

Pukul 08.00 pagi

“Kamu masih marah sama aku?” –pesan line dari ibu fika yang hanya ia baca saja

Pukul 01.00 siang

“Please angkat!!” – dan lagi

Pukul 11.00 malam

“Aku kangen sama suara kamu, boleh aku telpon?” – Lagi

Pukul 01.00 Pagi..

“Aku mau mati aja” – Pesan terakhir darinya yang aryo kebetulan baca

Tuutt~Tuutt~

“Halo?” Suara seorang wanita di telpon

“Kok kamu ngomongnya sembarangan begitu sih?” Tanya aryo bernafas lega ketika ia mengetauhi wanita yang belakangan hari ini telah membuatnya galau itu baik-baik saja.

“Habisnya kamu jahat, gak pernah balas line aku, telpon juga gak kamu angkat” Ucap bu fika dengan nada suaranya yang manja itu.

“Yah udah aku minta maaf” Balas aryo

“Ehmfh..iyah aku maafin hehe” Ucap bu fika tersenyum manis ketika mendapati bagian diri aryo yang masih bocah itu.

“kamu lagi apa? Kok belum tidur?” Tanyanya lagi

“Lagi nungguin line dari kamu hehe” Balas aryo tertawa kecil

Ehmfh....hehe kalo lagi kangen harus mesti sok jual mahal begitu yah?” Tanya bu fika senyam-senyum sendiri saat sedang menelpon aryo.

“Kamu sih bikin aku kesel” Ucap aryo

“Oke deh kalau kamu gak mau terbuka sama aku” Imbuhnya

“Eumm~ Aku belum siap aja ngasih tahu ke kamu soal rumah tangga aku” Respon balas bu fika

“Pleasee jangan marah yah!! Aku tahu kamu care banget sama aku” Sambungnya

“Tapi, aku belum siap aja. Gak apa-apa kan yah?” Tanyanya

“Iyah gak apa-apa” Balas aryo

“Sungguh? Kamu mau maafin aku?” Tanya ibu fika yang melembutkan nada suaranya itu

“Iyah” Balas singkat aryo

“Hehe makasih yah sayang” Ucap wanita itu yang membuat hati aryo seperti baru saja di tumbuhi oleh bunga anggrek bulan. Baru kali ini ia mendengar kalimat “Sayang” Itu keluar dari bibir bu fika.

“Hmmm....Iyah sayang” Respon balas aryo dengan kondisi jantungnya yang berdebar-debar itu.

“Eumm~ Kamu kapan pulang beb? hehe” Tanya bu fika yang semakin membuat darah muda aryo berdesir

“Hmm...en-enggak tau juga sih kapan? Doain aja yah moga-moga cepet” Ucap aryo yang sedang gugup itu

“Iyah deh aku doain hehe” Balas bu fika

“Nanti pulang aku ajakin kamu makan enak” Ucap aryo

“Wahhh pasti udah cair yah? Gak usah beb, aku aja yang traktir kamu ” Ucap bu fika yang lagi-lagi kalimat “Beb” itu membuat hati aryo serasa memilikinya.

“kan tanggal 10 nanti kamu ulang tahun” Imbuhnya lagi yang menginggat hari kelahiran aryo

“Hehe wah kamu masih ingget yah? “ Ucap aryo yang serasa terbang melayang karena baru kali ini juga ada seorang wanita yang inggat hari ultahnya.

“Iyah dong kan udah aku catet di kepala hehe” Respon balas bu fika tertawa kecil

“Eumm~ Aku jenuh beb, kayaknya aku butuh liburan deh” Ucap sambungnya

“kalo aku traktir ke bali mau ga? “ Tanya bu fika

“Hmm....liburan sekeluarga gitu maksudnya? Sama tante nisa , om aku?” Tanya lugu aryo

“Kan mahal banget tiketnya berapa orang tuh? Belum sama eki , kiki” Sambungnya

“hehe...kamu mau pilih yang mana? Sekeluarga atau sama aku aja?” Tanya ibu fika senyam-senyum di telpon

“Ehmm- Hmm.....” Aryo yang merasa gugup

“Kalo bisa sih...Ehm- sama kamu aja hehe” Sambungnya lagi

“Okeyyy, hehe” Balas bu fika tertawa kecil di telpon

“Hehe nanti kamu pake bikini yang sexy yah” Ucap aryo yang pikiranya mulai menjurus kearah mesum

“Ada banyak kok hehe” Balas ibu fika tertawa terkekeh-kekeh di telpon

“Mau dong lihat hehe” Balas aryo tertawa girang membayangkan tubuh molek bu fika saat sedang mengenakan bikini itu.

“Hehe besok pagi aja yah, udah malam sayang” Ucap bu fika

“Ok deh hehe” Ucap aryo tertawa girang

“Ato kamu mau lihat aku lagi gak pakai bikini ?“ Tanya Ibu fika yang sedang menggoda aryo

“Wah boleh banget tuh hehe” Balas aryo yang tahu kemana arah perbincangan itu.

“Dasar bocah mesum hehe” Ucap ibu fika tertawa kecil


Tak terasa sudah hampir 2 jam mereka berdua mengobrol mesra di telpon. Sampai handphone aryo menjadi lowbat dan harus segera di charge. Sementara itu ibu fika yang masih inggin melepas rindu mendengarkan suara aryo itu pun harus di paksa menuruti keadaan yang tak ia ingginkan itu. Dan esok harinya, pada pukul 10.00 pagi kedua bola mata aryo terbelalak kaget ketika ia melihat pesan line dari ibu fika.

“Pagiiii sayang...” –Pesan line bu fika pada pukul 08.00 pagi

wer.png

Photo bu fika yang sedang mengenakan bikini itu pun membuat sang perjaka pangling. Melihat betapa mulusnya tubuh wanita berumur 35 tahun itu dan betapa besarnya kedua gundukan daging kembar miliknya itu.

“Sexy banget!! Aku suka hehe”-Aryo yang membalas pesan line darinya itu.

Day 18

Hari-hari aryo menjadi seorang penguntit yang tadinya melelahkan dan membosankan menjadi lebih menyenangkan . Semakin hari ia semakin dekat dengan bu fika yang sudah mulai merasa mengenal sosok aryo lebih jauh. Aryo adalah anak pertama dari tiga bersaudara, Ayahnya sudah lama meninggal ketika ia masih duduk di bangku SMP. Kehilangan tulang punggung keluarga membuat aryo kecil harus mengais rezeki bersama dengan ibunya yang bekerja sebagai pedagang cabe di pasar jatinegara. Pagi pukul 04.30 ia harus bangun untuk membantu sang ibu membawakan barang dagangan ke pasar, Pukul 06.00 ia pergi keliling komplek perumahan untuk mengantar koran sambil membawa tas yang berisi pakaian sekolahnya, Pulang dari sekolah pukul 01.00 siang ia harus mengumpulkan sampah plastik untuk di jual ke pengepul yang perkilonya di hargai Rp 5000,-, Pukul 05.00 sore hari waktunya ia duduk manis di depan TV menonton film Anime kesukaanya “Captain tsubasa” dan “Yuyu hakuso” . Kulit sawo matangnya adalah bukti perjuanganya di jalanan, Impianya tak muluk-muluk, Ia hanya inggin menyekolahkan kedua adiknya sampai kuliah. Disaat temannya sibuk ngapel pacaran, track-trackan, nongkrong, dan tawuran. Aryo sibuk mengulangi siklus kehidupanya itu sampai lulus STM ia di tarik oleh omnya. Ia mengakui jika dirinya itu tidaklah pintar, hanya saja ia seorang pria yang rajin dan hardworking. Sebuah pengalaman yang pahit di ejek anak miskin, di pukuli oleh preman jatinegara yang sering memalaki lapak ibunya, Di palaki oleh jagoan sekolahnya dan terpaksa harus membuatnya melawan yang berakhir di keroyok ramai-ramai, dan yang terakhir ia pernah di culik 7 hari oleh pria tak dikenal dan harus mengalami siksaan fisik berupa sodomi.

“Yah tuhan beb aku gak bisa bayangin kamu di gituin” Ucap bu fika di telpon saat aryo menceritakan masa lalunya itu

“Hehe gak usah di bayangin” Balas aryo terkekeh-kekeh di telpon

“Kamu kuat banget yah ngadepin itu semua...” Ucap ibu fika dengan intonasi suaranya yang bergetar itu.

“Pantes Kamu dewasa banget, beda sama aku,-” Sambungnya

“Almarhum Bapak ku pernah bilang” Ucap aryo mencuri perbincangan

“Jangan pernah menyerah pada suatu keadaan, Selama allah ngasih kita hidup, Tangan dan kaki masih bisa bergerak, Otak yang masih bekerja, semua kesulitan yang kamu rasa mustahil itu pasti ada jalan dan Ingget kalo capek ato kesel makan sate kambing langsung ilang hehe” Ucapnya yang terasa seperti memanggil kembali kenangan indah bersama sang Ayahanda.

“Nikmat apa yang kau dustai katanya begitu hehe” Sambungnya lagi yang menerangi jalan seorang wanita yang gelap gulita itu.

“.....” Ibu fika yang sedang termenung merasa ada suatu kesalahan pada dirinya itu.

Sejak awal dekat dengan aryo semua itu hanyalah keisengan semata, Ia hanya butuh aryo sebagai tempat pelarian dari semua realita kehidupan yang telah ia alami. Ia sadar itu salah, tapi ia masih tetap lakukan itu. Semua itu hanya untuk mengobati rasa depresi, bimbang, dan lelah yang telah ia lalui selama 14 tahun lamanya dan di saat dirinya mengenal sosok aryo lebih jauh. Ia yakin jika pilihanya ini adalah yang paling terbaik. Yakni pilihan untuk mundur dan menjalani kehidupan sebagaimana mestinya yang sudah di takdirkan oleh tuhan.

“Maafin aku” Ucapnya

“Aku rasa kamu pantes dapet yang lebih baik daripada aku” Sambungnya

“Kamu masih muda banget, harusnya kamu cari cewek yang usia-“ Ucapnya terpotong ketika....

“Kalau aku ngerasa kamu baik buat aku? Aku salah gak? Kalau aku sayang sama kamu juga salah? Apa perlu aku minta izin sama kamu soal perasaan aku?” Ucap aryo dengan intonasi nada suara yang lugas dan terang itu.

“Tapi aku udah punya anak sama suami” Ucap bu fika

“Yah, aku udah tahu kok” Ucap aryo

“Tapi aku gak bisa biarin om Aji nyiksa kamu terus” Sambungnya

“Aku tau kok kamu sering di pukul sama dia, Hp kamu yang rusak kemarin hari pasti di banting sama dia, dan aku juga tahu kalo dua anak kamu sama kamu itu korban pesugihan” Ucap aryo yang membuat wanita yang berusia 35 tahun itupun terbelalak kaget.

“Aku tahu itu dari om sama tante aku” Terangnya

“Aku nunggu kamu jujur sama aku” Sambungnya lagi

“Aku gak mau denger kamu nangis lagi, aku sayang sama kamu, aku gak peduli sama umur kamu” Ucap aryo di telpon yang merasa dirinya sudah mencapai “Titik batas” itu.

“......” Ibu fika yang terdiam ketika pria yang sudah terlanjur membuat hatinya terguncang itu mengungkap sebuah fakta.

“Kamu mau begini terus? Ato kamu mau ngubah itu semua? “ Itu kata om aku pas dia datang kerumahku” Ucap aryo yang sedang menginggat kembali ketika omnya itu datang kerumahnya dan mempekerjakan dia sebagai driver taxi online.

“Sekarang aku balikin ke kamu” Sambungnya lagi

“Kamu ada waktu gak besok hari minggu? Aku pingin ketemu sama kamu” Ucap ibu fika dengan intonasi nada suaranya yang lemas itu.

“Hmmm...aku lagi kerja sama om” Respon balas aryo

“Kalo gitu aku kesana yah, nemuin kamu” Ucap bu fika

“Boleh?” Tanyanya dengan nada suaranya yang lembut itu

“Hmmmm...kamu belum jawab pertanyaan aku tadi” Ucap aryo menagih jawaban dari ibu fika

“.......” Respon tanggapan bu fika yang terdiam sejenak lalu ia pun berkata....

“Iyah aku mau ngubah hidup aku , Sama kamu...” Ucapnya yang sudah berkomitmen itu.

“eeumm~ Kayaknya gak etis deh kita ngomongin ini di telpon” Sambungnya

“Boleh gak besok aku kesana? Nemuin kamu” Tanya bu fika yang penuh harap itu

“Aku kangen banget sama kamu” Ucapnya dengan intonasi nada suaranya yang manja itu.

“......” Aryo yang termenung saat mendengarkan ucapan dari bu fika itu.

“Hmm...Tapi aku masih kerja” Ucap aryo yang sedang dalam keadaan gugup setelah mendengar pernyataan dari ibu fika itu.

“Sabar yah, dikit lagi selesai kok ini, iyah dikit lagi. Aku minta doanya yah” Sambungnya

“Okeyy aku terus doain kamu disana kok sayang” Balas ibu fika

“Hehe terima kasih ibu fika” Ucap aryo menggoda bu fika

“Tuh kan!! Iihh...Aku marah nih” Balas bu fika yang selalu kesal jika aryo menyebutnya dengan sebutan itu.

“Bercanda kok sayang hehe” Ucap aryo terkekeh-kekeh di telpon ketika melihat reaksi kekanak-kanakan dari sang pujaan hatinya itu.

“Eumm~ Beb liburanya ke bali bisa di rubah ke tempat lain gak?” Tanya bu fika

“Kemana ka?” Tanya aryo

“Gimana kalo ke canada? –Eumm~ aku lagi pingin yang jauh-jauh keluar indo” Ucap bu fika

“Jauh banget!! aku gak bisa bahasa inggris loh ka ” Ucap aryo yang sempat terkejut kaget

“Kan ada aku hehe , belajar pelan-pelan yah sayang” Balas ibu fika tertawa kecil di telpon.

“Eum~ Kamu mau gak? Nanti aku urusin pasport kamu” Tanya ibu fika

“Pleasee demi aku....” Sambungnya lagi penuh harap itu

“Yah udah seterah kamu, sampai berapa hari disana?” Tanya aryo

“Eumm~......” Ucap bu fika yang sedang gugup itu

“Nanti aja yah kita bahas hehe yang penting kamu bikin pasport dulu” Ucap sambungnya

“ok” Balas singkat aryo

Waktu bergulir begitu cepat seperti sebuah lesatan batu yang baru saja di lempar lalu jatuh kembali ke permukaan tanah dalam kurun waktu yang singkat, Semua itu di pengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Sama halnya dengan permasalahan yang sedang kita alami dalam kehidupan ini pasti ada penyebabnya? Belakangan hari ini aryo mendengar banyaknya gembel, pengamen jalanan, dan orang gila liar menghilang tanpa sebab di kota padeglang itu. Ada yang bilang dibawa oleh dinas sosial, ada yang bilang mereka pindah kedaerah lain, dan ada yang bilang mungkin orang gilanya sudah waras dan sekarang jadi pengusaha yang kaya raya.

“Kalau enggak salah haji ismail itu punya usaha pabrik es batu kan om?” Tanya aryo

“Iyo kenapa emang e?” Balas omnya itu

“Hmm...om gimana kalo aryo kroscek tempat usahanya itu?” Tanya aryo

“Wes gak usah!! Mau ngapain kamu? Ndak ada apa-apa disana” Ucap omnya itu

“Awasi ae si gimbrong itu, ndak usah buang-buang waktu” Sambungnya

“Om gak capek? Udah hampir 6 orang kita awasi tapi gak dapat apa-apa?” Tanya aryo

“Yoo jenenge kerjo yoo ngene yoo!! Seng penting fokus, kejar terus target” Ucap omnya itu yang berwatak saklek dan keras itu.

Masa tenggang waktu tinggal 12 hari lagi. Jika lewat dari itu perusahaan X terpaksa harus mencari orang lain yang mampu bernegosiasi dengan sang jawara tanah padeglang itu. Haji ismail. Sudah 3 orang yang aryo awasi dari dimas anak haji ismail, Vivi Wanita yang di duga wanita simpanan haji ismail yang ternyata istri sirihnya, dan yang terakhir ini gimbrong seorang ketua ormas di daerah itu yang sosoknya dekat dengan haji ismail. Begitupula dengan omnya yang memiliki tugas yang sama seperti aryo itu yang masih belum mendapatkan apa-apa. Aryo sudah paham betul apa yang omnya ingginkan itu. Meski menurutnya semua itu salah, tapi apa boleh buat? Uang sebesar 450 juta yang telah di janjikan omnya itu tidaklah sedikit. Ia membutuhkan itu untuk membiayai sekolah kedua adiknya dan inggin juga memberangkatkan ibunya pergi haji. Ia hanya berharap uang panas yang di dapatnya itu nanti bisa menjadi barokah. Meski dia sendiri ragu akan itu.

Belakangan hari ini omnya yang berwatak keras itu sering membentak istrinya di telpon. Tante Nisa. Istrinya itu hanya inggin sekali-sekali suaminya pulang kerumah. Sudah 18 hari ia pergi dan fokus pada pekerjaanya itu, Padahal jika di pikir-pikir jaraknya juga tidak terlalu jauh. Masih sekitaran jawa barat. Kadang tante nisa curhat masalahnya itu ke aryo agar membujuk omnya itu sekali-sekali pulang ke rumah. Ia tidak mau di tinggal lama seperti ini dalam keadaanya yang sedang hamil 7 bulan itu.

Malam hari itu pukul 09.00 malam

“Gimana yah yo tante juga pusing” Ucap tante nisa di telpon

“Dulu om mu gak gini loh” Sambungnya lagi merasa depresi belakangan hari ini.

“Utang kredit udah gak ada, ruko udah punya 3, rumah udah ada 2, mobil ada banyak” Ucapnya di telpon dengan intonasi nada suaranya yang lemas itu.

Ia merasa beberapa bulan ini semua kekayaan suaminya itu terasa instan. Tapi, mengapa harus mengorbankan keharmonisan rumah tangga yang sebelumnya telah terjalin di antara mereka berdua. Kini semua itu berubah 180 derajat ketika pak tono berhasil membebaskan lahan seluas 25 hektar di sukabumi. Pekerjaan yang untung-untungan itu sudah merubah kehidupan suaminya itu menjadi seorang yang gila uang dan pekerjaan.

“Sebenarnya apa sey yang om mu kejar itu? Tante kadang gak ngerti” Tanyanya

“Jangan sampe amit-amit cabang bayi deh, kayak tetangga sebelah kita. Udah pernah tante ceritain kan ke kamu? Segini aja udah cukup deh yo, lebih dari cukup buat tante, bener deh” Keluhnya

“Enggak kok tante, om gak kayak begitu” Ucap aryo yang menepis pikiran buruk tantenya itu

“Halal kok tenang aja tante” Sambungnya lagi meyakinkan tantenya yang sedang gelisah itu.

“Iyah deh, Tolong dong kamu bilangin ke om mu itu, pulang kek kerumah sekali-sekali” Ucap tante nisa yang sedang merindukan sosok suaminya itu.

“Iyah tante aryo usahin yah, minta doanya juga biar cepet kelar, om bisa pulang, aryo juga udah capek tante” Ucapnya di telpon yang ikut merasakan belakangan hari ini ia juga sudah merasa lelah, semua energinya terasa terkuras di lapangan.

“Iyah deh tante doain, tolong yah” Balas tantenya itu

“Aduhh udah gerah banget ini tante nungguin om kamu gak pulang-pulang” Sambungnya

“Ssshh-Udah kebelet pingin di kocok hehe” Ucapnya dengan intonasi nada suaranya yang sedang gergetan itu yang spontan langsung menyalakan pikiran kotor aryo.

“Hmm...hehe...” Aryo yang sedang gugup

“Sama tante hehe tapi kalo aku gak ada yang mau di kocok” Sambungnya terkekeh-kekeh

“Sini deh sayang , kamu yang kesini, gantiin om kamu ngocok memek tante hehe” Balas tante nisa yang sontak langsung membuat jantung perjaka itu...

DUG-DUG-dug-dug-dug!! (berdetak kencang seirama dengan nafasnya yang kembang kempis itu akibat ulah tantenya yang sudah berbicara yang tidak-tidak itu)

“Hehe...Hmm...Beneran tante?” Tanya gugup aryo yang terpancing

“Iyah sayanggg....” Suara melengking dari tantenya itu yang membuat batang penis aryo tiba-tiba saja menjadi sesak.

“Aduh suaranya tante bikin itu aryo jadi tegang hehe” Ucap aryo yang sudah merasa tak segan lagi menanggapi prilaku nakal tantenya itu.

“ sini tante isepin biar gak tegang lagi” Balas Nisa yang sedang terangsang itu. Bosan menunggu suami pulang.

“Hmm...aduh...he-hehe...Ma-Mau tante” Balas aryo gelagapan di telpon

Dan tiba-tiba saja....

“YO-ARYO , iki wes mulai” Sahut panggil omnya itu yang mengajak keponakanya nonton pertandingan bola barca vs madrid itu.

“Iyah om!! Bentar om yah” Respon balas aryo

“Hmm...tante maaf....Hmm....” Aryo yang masih gugup

“Iyah-iyah kedengeran kok” Balas tantenya itu dengan nada suaranya yang kesal

“Bilangin sama om kamu kalo gak pulang-pulang, tante mau ngentot aja sama pak barata” Keluh kesalnya yang langsung menutup telpon.

Day 22

Sama-sama capek, lelah, dan kesal itulah yang terjadi pada aryo dan omnya. Pekerjaan menguntit orang seharian ini rasanya tak berguna dan berakhir sia-sia saja. Pak tono tidak bisa membayangkan jika tidak ada aryo, pasti dia kerepotan membuntuti banyaknya relasi orang penting targetnya itu. Waktu masih ada meski tinggal 8 hari lagi, ia juga sudah mulai pusing di tanyai oleh PR (Public relation) perusahaan X tersebut tentang kondisinya saat ini bagaimana? Apakah target bisa mulai di ajak negosiasi? Di detik-detik menuju akhir ini, ia merasa seperti di kejar-kejar oleh clientnya itu yang menuntut untuk selesai on time. Uang akomodasi seperti hotel, bensin, dan makan sudah masuk ke kantongnya sehingga timbul rasa gelisah baginya karena masih belum mendapatkan bukti rekaman atau apapun itu yang bisa di gunakan untuk mengintimidasi haji ismail agar menurunkan harga jual tanah giriknya itu.

Malam itu aryo tidak pulang ke hotel, ia masih bekerja di luar sana mengawasi sesuatu. Harapanya agar omnya itu berhasil mendapatkan upah senilai 4.5 milyar itu belum pupus. Belakangan hari ini ia mengawasi pabrik es batu milik haji ismail itu selama hampir 24 jam. Rasa curiganya itu timbul ketika ia mendapati beberapa orang yang berpakaian seperti gembel keluar masuk kedalam pabrik es itu. Beberapa jam kemudian di antara mereka ada yang keluar dan ada juga yang tidak keluar/kembali sampai 2 hari ini. Ia menghapal betul wajah-wajah gembel, orang gila, atau pengamen yang keluar masuk kedalam pabrik itu.

Berbekal pengetahuan dasar dalam hal membuntuti orang yang dia ajarkan oleh omnya itu. Aryo harus menjaga betul jarak pandangnya dari pabrik es itu dan tidak bisa seenak perutnya memarkirkan mobil atau kendaraan di pinggiran jalan sekitar lingkungan pabrik es itu. Hampir tak ada tempat yang pas baginya untuk berdiam diri di sekitar lingkungan pabrik es itu. Karena daerahnya masih perkampungan yang di huni oleh para warga setempat. Resikonya terlalu besar jika ketauhan oleh para penjaga pabrik ataupun karyawanya yang sering hilir mudik pergi makan siang, malam, atau subuh di sekitar lingkungan pabrik es itu. Mereka pasti akan mencurigai siapa aryo ini? Seorang pendatang barukah? Mau tak mau aryo harus bersikap berani. Ia pun sempat mendatangi toko kelontong tingkat dua yang berada tepat di sebrang pabrik itu. Aryo berpura-pura mobil omnya mogok dan inggin menginap di toko kelontong itu 2 hari sampai mobilnya selesai di service esok hari. Di tawari uang sebesar 300 ribu sang pemilik toko kelontong itupun dengan senang hati menerima aryo. Mobil pun aman di tempatkan di belakang halaman toko kelontong tersebut dan Lantai dua adalah gudang yang merupakan tempat pas bagi aryo untuk mengawasi pabrik itu lewat lubang ventilasi.

Para gembel, orang gila, dan pengamen itu keluar masuk kedalam pabrik es itu pukul 01.00 pagi sampai dengan pukul 04.00 pagi. Saat lingkungan pabrik es itu sepi. Pukul 07.00 pagi ada mobil box pendingin yang datang mengangkut box almunium berdiameter 100x120 cm dan Haji ismail biasa datang ke pabrik itu pada pukul 12.00 siang disaat pabrik es itu berjalan sebagaimana mestinya. Keyakinanya itu sudah berada di titik akhir jika tempat yang sedang ia selidiki ini tidaklah normal.

“Halo assalamualikum,-“ Ucap salam aryo di telpon

“Iyo onok opo yo?’ balas tanggap dari omnya itu

Aryo pun langsung menceritakan apa yang ia lihat di lapangan itu kepada omnya dan ia berharap agar omnya yang saklek itu mau menuruti saranya untuk bersama-sama mengawasi pabrik es yang sedang ia selidiki itu.

“Ealah yo, jadi kamu gak ngawasi si gembrong itu?” Tanya omnya yang tiba-tiba saja tensi darahnya naik.

“OoO ancene ******!!” Ucap makianya di telpon

“Wes aku kandani manut o nek tak suruh- suruh, eee kok malah koyok ngene seh?” (Sudah aku bilang yang nurut kalau aku suruh-suruh, ee kok malah jadi seperti ini?) Ucap omnya itu yang sedang stress

“Penjualan organ opo yo? Imaginasi mu terlalu tinggi, kebanyakan nonton film-film seng gak guna itu” kata omnya saat aryo menduga jika pabrik es itu adalah tempat penjualan organ tubuh manusia seperti apa yang ia tonton di film-film.

“Iyah om maaf tapi bener-bener aneh loh om” Ucap sanggahan aryo

“Itu gembel yang masuk ada yang gak balik-balik lagi, udah aku awasi 2 hari ini” Sambungnya

“2 HARI KAMU DISANA? GUOBLOKKK!! JANCOK!! Gak gena kamu kerjo yo wes pulang o ae” Respon omnya itu yang tak tanggung-tanggung membentak aryo dan langsung......

“Tuttt...” menutup telpon.

Tekanan batin ini sudah membuat aryo frustasi, inggin rasanya ia segera meninggalkan tempat ini dan pulang saja kerumah seperti saran omnya itu. Saat ini uap vape adalah sahabat yang paling terbailk untuk menemani rasa depresinya itu. Ia merasa buntu dan tak tau lagi harus berbuat apa? Mungkin chat dengan si dia bisa sedikit meringankan depresinya itu. Dan ketika kedua bola matanya itu melirik pesan line dari sang pujaan hati.....

“Pagiiii cinta...” –Pesan line dari bu fika pada pukul 09.00 pagi.

“Hadiah ulang tahun buat kamu” – Pesan line dari bu fika beserta.....

234567.png
“Met milad yah cintaku, semoga kamu jadi kakak laki-laki yang baik buat adik-adik kamu, cita-cita kamu tercapai semuanya, aminnn hehe”

“Kalo udah cair nanti, kamu traktir aku makan sate kambing yahhh hehe” –pesan terakhir darinya...

Hehe...Aryo yang tersenyum ketika melihat pesan line dari seorang wanita yang sudah membuatnya jatuh hati itu. Desir angin sejuk dari lubang ventilasi tempat dimana ia bersandar itu, serasa dirinya sedang dekat dengan si dia. Antara semangat dan terangsang. Rasa terangsang itu timbul karena si dia yang sedang berpose nakal menunjukan puting susunya itu dan Rasa semangat itu timbul karena ia inggin membuat wanita yang ia sayangi itu bahagia.

“Tuut~Tuuuuuut~” Aryo yang sedang menghubungi omnya itu

“Onok opo maneh?” (Ada apa lagi?) Sambut omnya di telpon dengan nada suara yang sinis

“Assalamualikum, om aku mau taruhan sama om kayak kemarin malam barca vs madrid” Ucap aryo....

“Ahhh wes-wes mule o ae” (Aahhh sudah-sudah pulang saja) Balas omnya itu tidak mau ambil pusing

“Ojok ngawur!! Wong kamu kalah begitu, om lagi sibuk!! sudah pulang saja, bawa o ae mobilku” Ucap sambungnya yang masih kolot itu.

“Ojok ngerepotno aku yoo” Sambungnya lagi

3-1. Barca 3 sedangkan madrid 1 , Omnya memegang barca sedangkan aryo tentu saja tetap setia dengan club bola favoritenya. Madrid. Taruhan itu pun berakhir kekalahan aryo yang harus membelikan omnya sebungkus rokok.

“Bentar om!! Jangan di tutup dulu...” Ucap aryo dengan nada suara yang tegas dan terang itu.

..............................
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd