Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Pemersatu Bangsa

humper

Semprot Lover
UG-FR
Daftar
12 Apr 2016
Post
299
Like diterima
624
Lokasi
Bandung
Bimabet


Disclaimer: Cerita ini hanya fiktif belaka, kalau ada kesamaan tokoh, untuk hiburan saja.

Sandi Kusuma menggigit bibirnya saat ia duduk di kantornya yang sederhana, membalas email dari agen Berliana Lovel. Tawaran kerjasama yang diajukan oleh agen Berliana untuk menjadi bintang tamu dalam program YouTube-nya terasa seperti mimpi bagi Sandi. Dia selama ini dikenal sebagai seorang produser acara TV yang sukses, tetapi sekarang, dia ingin menggali dunia konten kreator yang lebih modern.

"Berliana Lovel," gumam Sandi, menggelengkan kepala tak percaya. "Ini pasti akan menjadi sesuatu yang epik!"

Setelah beberapa pertukaran email, mereka sepakat untuk bertemu. Pertemuan berlangsung di sebuah kafe bergaya retro yang menyediakan kopi dengan berbagai rasa. Sandi tiba lebih awal, menunggu dengan gelisah, dan tak lama kemudian, Berliana tiba dengan senyumnya yang memikat.

"Sandi, betapa senangnya bisa bertemu denganmu!" sapa Berliana sambil menyodorkan tangan.

Sandi bangkit dan mereka berjabat tangan. "Sama-sama, Berliana. Aku sangat bersemangat untuk bekerja sama denganmu dalam proyek ini."

Berliana Lovel adalah sosok yang menggetarkan hati, dengan pesona yang tak terbantahkan. Ia memiliki rambut panjang yang mengalir dengan warna hitam, yang selalu tampil begitu sempurna. Rambutnya terkadang dibiarkan tergerai bebas, menambah sentuhan alami pada kecantikannya, atau diberi gaya yang khas dan elegan.

Matanya adalah harta karun, berkilau dengan kecerdasan dan emosi. Mata berwarna cokelatnya begitu ekspresif, mampu menyampaikan berbagai perasaan, mulai dari tawa ceria hingga keintiman dalam sekejap. Ia selalu tampil dengan sedikit sentuhan makeup yang mempertegas kecantikan wajahnya yang alami.

Postur tubuhnya menggoda, dengan lekukan tubuh yang sempurna yang memancarkan rasa percaya diri. Ia sering mengenakan pakaian yang sesuai dengan gaya acara, kombinasi antara kasual dan seksi yang menonjolkan pesona alaminya. Terkadang, ia memilih gaya yang lebih formal untuk menunjukkan sisi dewasa dan profesionalnya, tetapi tidak pernah kehilangan daya tariknya yang alami.

Mereka duduk, dan Sandi mulai menjelaskan konsep programnya. "Jadi, proyek ini akan menjadi seri YouTube yang kami beri judul 'Pemersatu Bangsa.' Ide utamanya adalah kita akan berbicara tentang kehidupan pribadimu dengan cara yang jujur dan menghibur. Ada wawancara yang akan terasa seperti podcast, tapi juga ada segmen game 'Truth or Dare' yang akan membawa kita ke sisi lain kepribadianmu yang mungkin belum pernah dilihat oleh penggemarmu."

Berliana tertawa. "Aku selalu suka tantangan. Ini terdengar sangat menyenangkan! Apa yang harus aku lakukan?"

Sandi tersenyum. "Kita akan memulai dengan wawancara, tentu saja. Lalu, ada segmen 'Truth or Dare' yang akan kita rekam. Dan satu hal lagi, kita akan merekam semuanya dalam suasana yang santai dan akrab. Nanti kita akan berbicara tentang tema tertentu, seperti kehidupan asmara, teman-teman terdekat, atau bahkan hal-hal lucu yang pernah terjadi dalam hidupmu. Bagaimana pendapatmu?"

Berliana mengangguk. "Saya suka ide ini. Rasanya akan menjadi sesuatu yang berbeda dan menyenangkan. Kapan kita bisa mulai?"

"Minggu depan", ujar Sandi.

Hari shooting pun tiba. Sandi dan timnya telah menyiapkan set yang indah" Studio yang penuh warna-warni dengan sofa nyaman dan lampu neon yang menghadirkan nuansa retro yang menyenangkan. Berliana tiba lebih awal.

"Selamat datang, Berliana!" sambut Sandi dengan senyum lebar. "Siap untuk memulai petualangan ini?"

Berliana tersenyum dan mengangguk. "Aku siap, Sandi. Ini akan menjadi seru!"

Persiapan untuk episode perdana sudah dimulai. Tim kerja setia yang terdiri dari kameramen, lighting engineer, dan sound engineer sudah berkumpul di sekitar set yang nyaman. Mereka adalah bagian tak terpisahkan dari kesuksesan acara ini.

Kameramen utama, Benny, adalah seorang profesional berpengalaman yang selalu tampil dengan kamera profesionalnya yang mengkilap. Ia dengan teliti memeriksa lensa dan pengaturan kamera, memastikan semuanya siap untuk mengabadikan setiap momen yang tak ternilai dalam episode ini. Saat Sandi mulai menjelaskan alur episode, Benny dengan cepat menemukan sudut yang sempurna untuk memulai pengambilan gambar.

Saat lampu studio menyala, Benny mengawasi set dengan matanya yang tajam. Ia selalu berusaha menciptakan komposisi visual yang mengesankan, memastikan bahwa wawancara dan segmen "Truth or Dare" terlihat menarik di layar. Ketika Berliana dan Sandi duduk di sofa, Benny dengan cermat menangkap ekspresi wajah mereka, yang selalu mencerminkan kejujuran dan keceriaan.

Di sudut ruangan, Cokro, seorang lighting engineer, adalah seorang seniman yang ahli dalam pencahayaan. Dengan setumpuk lampu yang tersusun rapi di sekitarnya, ia menciptakan suasana yang sesuai dengan tema episode ini. Ketika Berliana menceritakan momen-momen pribadinya, Maria mengatur pencahayaan agar set terlihat lembut dan hangat, menyoroti wajah mereka dengan sempurna.

Cokro berperan penting dalam menciptakan atmosfer yang menyenangkan. Ia menyesuaikan cahaya untuk menghadirkan efek visual yang memukau ketika Berliana menerima tantangan-tantangan konyol. Cahaya yang lembut dan pencahayaan dramatis memberikan setiap momen itu nuansa yang tepat.

Di balik meja kontrol audio, Danny, sound engineer, adalah ahli dalam menciptakan pengalaman audio yang sempurna. Dengan telinga yang tajam, ia memastikan bahwa suara dari Berliana, Sandi, dan tamu-tamu mereka terdengar jelas dan berkualitas tinggi. Saat Berliana mengungkapkan cerita-cerita pribadinya, Danny mengatur mikrofon dengan cermat, memastikan setiap kata diucapkan dengan sempurna.

Danny adalah orang di belakang layar yang mengatur suara tertawa riang para pemain dan reaksi spontan mereka. Ia juga bertugas mengedit audio untuk menghilangkan kebisingan dan memastikan bahwa setiap detail terdengar sempurna.

Mereka mulai merekam wawancara pertama. Berliana berbicara dengan tulus tentang awal karirnya, pengalamannya di dunia hiburan, dan momen-momen pribadi yang telah membentuk dirinya. Sandi dengan cermat mendengarkan dan kadang-kadang menambahkan pertanyaan yang menggali lebih dalam.

Setelah selesai dengan wawancara pertama, mereka pindah ke segmen "Truth or Dare." Sandi mengambil kertas yang berisi pertanyaan dan tantangan dari topi dan meletakkannya di atas meja.

"Pertama, kita mulai dengan 'Truth,'" kata Sandi, tersenyum. "Berliana, apa hal terjauh yang kamu lakukan dengan pacarmu?"

Berliana berpikir sejenak, lalu tertawa. "Ya, ngesex sih, apalagi. Pasti itu kan yang paling jauh hihi"

Sandi dan timnya semakin terpesona dengan Berliana, perlahan penis mereka mulai mengeras mendengar pengakuan Berliana itu..

Setelah beberapa pertanyaan "Truth" yang seru dan menggairahkan, giliran "Dare" datang. Sandi mengambil kartu dengan tantangan, tersenyum licik, dan menunjuk Berliana. "Saatnya untuk 'Dare,' Berliana! Kami memiliki tantangan yang cukup menarik untukmu."

Berliana menatap kartu tersebut dengan antusiasme dan kekhawatiran yang bercampur. "Baiklah, berikan tantangan itu padaku," kata Berliana, siap menghadapi apa pun.

Sandi membalikkan kartu dan membaca dengan jelas, "Berliana, kamu harus duduk di pangkuanku selama 5 menit!"

Kamaran utama, Benny, tertawa geli. "Wah menang banyak nih si boss," katanya dengan senyum lebar.

Berliana menatap Sandi, lalu tersenyum dan bangkit dari posisinya. Ia, merasa sedikit gugup karena tantangan yang tak terduga ini.

Sandi memberi cukup ruang untuk Berliana. Dengan senyum hangat, ia berkata, "Ayo, Berliana, mari kita lakukan ini dengan nyaman. Ini hanya tantangan kecil."

Berliana mengangguk, merasa lebih tenang. Ia perlahan duduk di pangkuan Sandi, hati-hati menyesuaikan posisinya. Mereka berdua tertawa kecil karena situasi yang tidak biasa ini.

Waktu dimulai, dan Sandi dan Berliana duduk bersama-sama, tersenyum dan terlibat dalam percakapan ringan. Walaupun awalnya agak gugup, mereka dengan cepat merasa nyaman satu sama lain.

Selama lima menit berharga itu, mereka berbicara tentang apa saja, dari momen-momen lucu di balik layar hingga kehidupan pribadi mereka yang unik.

"Berli, kamu seksi banget sih, badan kamu wangi banget, aku bisa gak tahan nih..." ujar Sandi..

"Hihihi... salah sendiri bikin tantangan kayak gini, dasar produser mesum" ujar Berliana.

Ketika waktu berakhir, Berliana dengan berat hati bangkit dari pangkuan Sandi dan kembali ke sofa.

Ada yang tegak tapi bukan keadilan. Setelah memangku Berliana, terlihat kontol Sandi ngaceng berat dari balik celananya.

"Cut dulu Ben, gue ngaceng berat nih.." ujar Sandi kepada kameramen.

"Oke bos...."...

Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd