Part-33 BDSM Sex Party 2
Aku yang sudah tidak tahan segera kumulai pertempuran. Dua koko itu ambil es batu baru sambil terus lakukan aksinya merangsang doi. Wuih sungguh sedap kontiku dipijat kuat karena dirinya entah sudah keberapa kali orgasme. Kontiku ga kuat disedot mekinya dan segera aku muncrat. Si satu kemudian ambil alih. Aku gantikan posisi si satu untuk merangsang doi supaya si satu juga rasakan pijatan mekinya yang begitu mantap. Dan benar saja si satu tidak tahan lama juga karena seenak enaknya kita disepong bagi yang pernah alami dipijat meki pasti tau beda kenikmatan yang ku jelaskan ini. Segera si dua ambil alih, si satu pun gantikan posisi si dua merangsang doi, mereka karena sudah pernah alami dipijat meki doi membuat kami bersatu padu mengejar kenikmatan yang luar biasa itu. Si dua juga KO dengan rasa sangat puas terpancar diwajahnya. Aku segera bukakan tali, dibantu si satu dan si dua, kami jadi sangat kompak belakangan ini.
Kami istirahat sejenak sambil mengelap keringat kami, ceweku tersenyum puas sekaligus lemas karena belum pernah dirinya orgasme sebanyak ini. Setelah itu ku bopong dirinya ke kamar mandi membersihkan sisa lendir cinta kami semua. Kupeluk mesra karena memang ku sangat sayang dia. Kurasa dua koko tadi pun sama karena tidak pernah perlakukan ceweku dengan kasar apalagi merendahkannya. Malah seakan jadi sugar daddy bagi ceweku sambil sama sama terus mengejar kepuasan.
Setelah istirahat cukup lama, kulirik doi seakan mataku minta ijin untuk mulai ronde kedua. Dirinya mengedip manja tanda setuju. Ku ajak semua ke balkon depan sambil tetap bawa alat perang. Ceweku terkejut manja seakan menolak tapi dalam hatinya tentu mau karena terbukti alami orgasme tanpa terhitung lagi.
Kuikat tangannya ke belakang kursi santai sehingga dadanya semakin membusung kedepan. Kakinya kuborgol masing masing kaki ke kaki kursi santai sehingga posisi mengangkang tapi tidak terlalu lebar. Si dua berinisiatif menutup matanya. Aku sudah siapkan cambuk dan penggeli dari bulu yang didapat dari perlengkapan BDSM, kubagi senjata itu pada kedua koko itu. Kami mulai peperangan kami dengan menjalankan penggeli itu di sekujur tubuhnya. Ditambah angin malam digedung yang tinggi membuat tongkat bulu itu semakin aktif bergerak. Dirinya tidak tahan digeliin seluruh tubuh bersamaan, dikeroyok rame rame akhirnya pertahanannya jebol juga, kami tersenyum puas. Kuambil semangkok es batu dan bagi bagi dengan dua koko itu. Mereka sudah tau tugasnya masing masing. Pada makin nafsu mengulum puting dadanya yang membusung itu, dirinya bergelinjang nikmat. Kupakai tangan jalankan es batu dari paha dekat lutut kearah atas, bergantian dan akhirnya menyentuh mekinya, dirinya melenguh panjang tanda siap dientot.
Ketika meki orgasme maka berkedut hebat, sangat nikmat bila kita benamkan penis kita dalam dalam, tidak perlu bekerja penis kita sudah dipijat nikmat. Sumpah, sangat nikmat bercinta saat doi orgasme, tidak bisa lama bertahan. Akhirnya si dua gantian, loh biasa bukan si satu yang mengambil alih duluan? Kurasa si dua tidak tahan berlama lama melihat tubuh indahnya itu. Aku gantiin posisi si dua supaya doi alami multi orgasme sehingga mekinya tetap kuat mencengkram. Terbukti nikmatnya meki doi membuat si dua tidak tahan lama juga. Segera si satu menguasai, menggenjot nikmat mekinya itu dan tidak lama kemudian si satu keluar. Sungguh pemandangan diluar nalar, mekinya penuh pejuh kami bertiga sampai meleleh keluar dari mekinya. Si dua segera inisiatif melepas ikatan tangan dibantu si satu lepaskan ikatan kaki, sedang aku lepaskan ikatan mata. Wah good team work nih kita, celetukku diiringi semua tertawa. Setelah melepas lelah si dua bopong ceweku ke kamar mandi membasuh tubuh bugilnya dengan telaten seakan sedang mandiin bayi. Doi melirik nakal ke arahku yang sedang memperhatikan, nafsuku naik lagi.
Kuperhatikan ada tiang lampu didepan balkon, wah cocok nih untuk adegan berikutnya. Kuberi si dua isyarat untuk menggendong ceweku yang sudah lemas tak bertenaga akibat kebanyakan orgasme, kuikat tangannya melingkari tiang, si satu menutup mata doi, si dua ambil alat perang. Pergumulan segera dimulai, aku sang empunya Bidadari mengambil giliran pertama. Si satu dan dua mengemut dadanya yang menggantung indah sambil menggunakan tongkat bulu merangsang tubuhnya. Tidak perlu lama dirinya orgasme dan membuatku naik ke langit ke tujuh karena meski tubuhnya lelah, otot vaginanya tetap bekerja. Aku keluar meski tidak banyak lagi pejuh yang bisa kukeluarkan, istilah kata sisa ampas doang. Dilanjutkan si dua, kelihatannya si dua nafsu tinggi dengan Eksib dan BDSM sehingga tidak sabar menunggu giliran. Biasa saat cowo sedang nafsu tinggi maka cepat keluar, maka si satu menggantikannya. Kami terus merangsang doi sehingga si satu pun tidak tahan kontinya dipijat lembut oleh meki doi.
Kami kelelahan segera lepas doi dan si satu berinisiatif membersihkan tubuh doi serta mengangkat doi ke kasur membiarkannya tidur. Mereka berdua merapikan pakaian mereka dan sangat berterima kasih kepadaku karena selalu saja ada pengalaman luar biasa yang bisa dialami mereka saat mengejar kenikmatan bercinta. Si dua minta nomor hape ku, entah buat apa. Aku sudah lelah juga jadi tidak kuantar mereka keluar kamar, aku segera tidur disamping doi sambil memeluk doiku yang luar biasa ini.
Part-34 BDSM di Puncak 1