Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Pengalaman - Pengalaman Yang Mendewasakan Sebelum Waktunya [Real]

Part 4 Pertama Kali Pacaran, Ciuman dan Pegang Payudara

Untuk pengalaman yang satu ini sangat merubah mindset saya tentang hubungan pacaran. Sejak saat itu pola pikir saya kalau pacaran ya harus ciuman dan minimal grepe – grepe. Saat itu saya kelas tiga SMP, dan saya cukup disegani di sekolah saya karena kakak saya yang dua tahun di atas saya juga sekolah disana sebelumnya. Singkat cerita saya mendapatkan backingan penuh dari kakak saya sehingga tidak ada yang berani menyentuh saya, hingga dia lulus saya masih mendapatkan perlindungan tersebut meskipun dia sudah tidak sekolah disana. Nah dari itu ada adik kelas cewek yang mencoba mendekati saya, dengan meminta bantuan teman saya untuk dikenalkan dan akhirnya dia mendapatkan nomor handphone saya pada saat itu. Sewaktu saya kelas dua dan dia kelas satu, dia pernah berpacaran dengan salah satu cowok di kelas tiga, Cuma saya tidak begitu peduli karena saat itu saya hanya fokus sekolah. Nah singkat cerita kami berdua komunikasi intens sms dan telp dirumah hingga berjam – jam, dia memang anak orang kaya. Suatu hari setelah kami jadian tepat di hari ulang tahunnya, saya diajaklah dia ke warnet, dengan alasan saya mau dibuatkan akun Friendster oleh dia, saya ikut saja dan ternyata warnetnya berupa bilik – bilik da nada pintunya, benar – benar orang luar tidak bisa melihat apa yang dilakukan orang di dalam, hanya bisa melihat kaki orang yang ada di dalam bilik. Nah ditempat itulah hal – hal yang saya baru pertama kali rasakan terjadi, norak sih di warnet, tapi mau gimana lagi udah terlanjur sange. Jujur saya diajari cara ciuman dan pada saat kami berciuman untuk kesekian kalinya, tangan saya reflek memegang payudaranya dan meremasnya cukup kencang, dia yang kaget langsung melepaskan bibirnya dari bibir saya. Saya yang panik karena takut dia marah, kembali semangat saat dia bilang “jangan kenceng – kenceng, sakit”, dan saya pun kembali mencium bibir dia sambil meremas dengan lembut kedua payudaranya. Di malam harinya saya yang sangat antusias dengan apa yang terjadi tadi siang mulai menayakan bagaimana rasanya dan lain – lain, hingga di satu kesempatan saya meminta ijin untuk mencium payudaranya dan tidak disangka dia langusng mengijinkan tanpa syarat. Hari yang ditunggu – tunggu tiba hingga akhirnya kami berdua kembali ke warnet andalan untuk mengeksekusi apa yang sudah kita rencanakan, seperti biasa kegiatan diawali dengan kissing dan meremas payudaranya hingga pada akhirnya saya meminta ijin untuk melepas kancing seragamnya, dan dia hanya mengangguk. Saya mulai melepaskan 3 kancing bajunya kemudian saya meraba payudaranya langsung kulit ketemu kulit dan saya mulai meremasnya, benar – benar kenyal sekali payudara anak SMP dengan puting yang masih kecil. Saya berusaha mengeluarkan payudaranya dari bra dan tanktopnya tetapi sangat susah sekali karena memang ukuran payudaranya tidak terlalu besar, setelah beberapa kali mencoba dan gagal dia hanya tertawa kemudian mulai melepaskan ikatan bra nya dari belakang dan menyingkapkan tanktopnya hingga diatas dadanya, “udah ini”. setelah mendapat lampu hijau saya menaikkan bra nya ke atas dan terlihatlah kedua payudara kecilnya dengan putting warna pink khas anak SMP. Jantung deg – degan dan tangan gemetaran karena itu pertama kalinya saya menyentuh badan perempuan langsung dan singkat cerita saya sikat kedua payudaranya. Cerita ekse badan perempuan saya yakin sama semua dengan para suhu, yang membedakan adalah proses mendapatkannya, dan itu yang menurut saya menarik. O iya untuk cewek ini saya dia hanya membatasi area perut ke atas saja yang bisa saya jamah dan dia hanya mau elus – elus si joni Cuma dari luar. Hubungan kami berlangsung hampir tiga tahun dan putus saat itu dia sekolah SMA dan berselingkuh dengan kakak kelas di sekolahnya, FYI kami beda sekolah karena saya sekolah di STM dan dia di SMA. Setelah beberapa bulan saya baru menyadari kalau dia hanya mencari popularitas agar disegani oleh cewek – cewek lain di sekolah dengan cara berpacaran dengan kakak kelas yang memiliki power atau popularitas di sekolah tersebut. Sekarang doi sudah menikah dan mempunyai dua anak dan kebetulan juga ikut suaminya tinggal di ibu kota, beberapa bulan yang lalu dia follow ig saya dan berkomunikasi secukupnya lewat dm.
 
Part 5 Pacaran dengan Sahabat Sendiri (no ekse)

Setelah putus dari mantan saya yang dari SMP saya menjomblo selama satu tahun, nah dari kelas 1 SMP sampai akhir kelas 2 STM saya mempunyai sahabat perempuan yang biasa saya cerita soal semuanya ke dia. Nah saat saya mempunyai pacar dia sedikit jaga jarak dan kami kurang intens berkomunikasi, tetapi saat dia tahu saya sudah putus dia mulai mengkontak saya lagi dan saya pun bercerita semuanya ke dia. Dia bilang kalau alasan dia menjauh dulu karena dia tidak suka dengan mantan saya. Singkat cerita dari saat itu kami mulai intens komunikasi dan saling curhat tentang masing – masing dari saat kita menjauh sampai kami kembali berkomunikasi. Hingga pada akhirnya saya cerita kalau ada temen sekolah yang mengenalkan saya ke seorang cewek dan reaksi sahabat saya adalah menangis. Setelah tunggu sebentar hingga suasana agak adem, akhirnya dia mau bicara kembali dan dia bilang kalau sebenernya dia ada rasa sama saya, nah bingunglah saya gimana mau nanggepinnya. Yang pertama kitaudah lama sahabatan dan nyokapnya baik banget sama saya, yang kedua kita beda agama. Sebagai gambaran, dia keturunan jawa tionghoa, jadi paham kan gimana fisiknya, kekurangan dia hanya di tinggi badan saja selebihnya oke semua, tapi masalah agama nih yang masih ngeganjel. Entah apa pertimbangannya, gegara liat dada dia yang putih kali ya, akhirnya saya iyain aja jadi pacar dia dan nyokapnya malah seneng kalau kita pacaran. Kita pacaran seperti layaknya anak muda pada umumnya, berangkat/pulang bareng sekolah, makan, nonton di bioskop & jalan – jalan lah. Udah ada nih kepikiran buat aneh – aneh, Cuma ga berani karena inget nyokapnya yang baik, hingga suatu ketika waktu kita janjian buat jogging pagi pas hari libur di area danau di kota kami. Outfit dia pada saat itu pakai kaos oversize (bukan karena trend tapi emng kaos jogger yang udah belel) dan celana running 15cm diatas lutut, pendek banget. Kelar lari kita beli minuman sambil duduk – duduk di pinggir danau, posisi duduk di ga pakai bangku dan dia bisa meluk lututnya yang membuat celananya turun ke bawah sehingga terlihatlah bagian pahanya yang hampir terekspos semua, putih banget. Lengan kaosnya dia lipat sampai ke ketek dan bagian karet kaosnya yang udah kendor turun kebawah hingga hampir ke bagian belahan dadanya, badannya berkeringat sampai sebagian kaosnya juga sedikit basah di baggian punggung dan dada. Saya benar – benar tidak bisa fokus dengan obrolan dia, yang saya fikirkan gimana caranya saya bisa membawa pacar saya ketempat sepi buat bisa melaksanakan niatan saya. Dan satu – satunya tempat yang terlintas Cuma “warnet”, yah kembali saya memikirkan alesan apa yang bisa saya keluarkan buat mengajak dia ke warnet, apalagi kalau bukan tugas sekolah dan dia mengiyakan. Kami pun berangkat ke warnet dan setelah sampai di sana, dia ingin membuka computer/bilik sendiri karena ingin bermain F*ceb**k, tetapi tidak saya ijinkan dan memintanya ikut ke bilik saya. Saya pun asal mencari materi untuk tugas dan setelah selesai download dan print, computer saya berikan ke dia untuk membuka F*ceb**k. Setelah beberapa menit dia asik bermain sosmed saya mulai mengusap – usap punggungnya hingga ke leher, dia hanya diam tidak merespon, tetapi setelah beberapa saat saya berani memasukkan tangan saya di balik kaosnya dan kembali mengusap – usap punggungnya tiba – tiba dia menoleh kea rah saya dan bilang “bau keringet yang”. saya menganggapnya kode dia tidak keberatan karena dia tidak menunjukkan ekspresi marah hanya saja dia tidak nyaman dengan kondisi dia pada saat itu yang sedang berkeringat setelah olah raga. Saya kemudian mengambil kedua tangannya yang sedang memegang mouse dan keyboard kemudian memintanya untuk mencium bibir saya.

Saya : cium bibir aku yang

Doi : ga mau ah apaan sih

Saya : katanya sayang? (salah satu kalimat andalan pada saat itu)

Doi : iya tapi aku belum siap

Saya : kapan siapnya?

Doi : ya nanti

Saya : apa bedanya sekarang sama nanti, tinggal kamunya mau apa enggak

Doi : iya mau, tapi ga sekarang

Saya : ya udah kalau mau sekarang aja, mumpung ga ada yang liat

Wajahnya tampak pasrah memelas, kemudian dia hanya mengangguk dan memejamkan mata. Tidak menunggu waktu lama saya mulai mencium bibirnya, yang awalnya dia hanya diam saja hingga dia mulai membalas ciuman saya. Karena memang pada saat itu saya sudah sangat bernafsu, reflek tangan saya mulai meraba perutnya sampai pada saat saya mengangkat kaosnya dia melepaskan ciumannya dan memegang tangan saya.

Doi : jangan yang, aku belum pernah kaya gini, aku baru aja kasih firstkiss aku ke kamu, jangan lebih dari itu

Saya : maaf sayang aku kebawa suasana, badanmu seksi banget kalo kringetan kaya tadi pas jogging dan bau badannmu bikin aku nafsu

Doi : cukup kita ciuman aja sayang, aku ga bisa kasih lebih

Saya : iya maaf sayang

Hari itu berakhir hanya dengan kami berciuman dan pulang kerumah masing – masingg. Apakah hal – hal baru kita berhenti sampai disitu, tentu tidak saya butuh waktu cukup lama untuk menunggu hingga mendapatkan apa yang saya inginkan. Setelah berbulan – bulan kami berpacaran seperti biasa karena saya memang tidak berani lagi minta macem – macem, takut kalau dia ngadu ke nyokapnya, tibalah saatnya hari ulang tahun saya. Dia sudah mempersiapkan kado dan kue, malamnya saya diminta untuk datang kerumahnya dan disana sudah ada dia dan nyokapnya yang sudah siap memberikan surprise untuk saya. Kue, kado dan ucapan saya terima dari mereka, setelah itu saya pun mengajak dia pergi untuk makan malam, nyokapnya justru langusng mengiyakan dan meminta pacar saya untuk bersiap – siap. Kami pun pergi ke rumah makan yang menyediakan steak tepung yang hits pada jamannya, sambil makan kami mengobrol.

Doi : gimana sayang, suka ga sama jaketnya

Saya : bagus banget sayang, tau aja aku suka warna item..makasih yak

Doi : hehe..iya sayang, abis ini mau kemana?

Saya : pulang lah, udah jam 9 ini

Doi : yah kok pulang sih, kan baru aja kita perginya

Saya : ya biasa kan sayang, aku anter pulang sebelum jam 10 malem

Doi : tadi aku udah bilang mamah, pulangnya agak malem karena perginya juga udah malem kan

Saya : beneran gapapa?

Doi : iya gapapa sayang?

Saya : terus mau kemana?

Doi : ke warnet yuk, mau update status & upload foto – foto ulang tahun kamu tadi

Dan pergilah kami ke warnet dengan diatan hanya mengantar dia untuk upload foto saja, setelah selesai upload dia tersenyum dan bilang “happy birthday sayang” kemudian lanjut mencium bibir saya, lebih dari sepuluh menit kami berciuman dan tidak disangka setelah itu dia menawarkan hadiah lebih untuk saya.

Doi : mau kado lagi ga?

Saya : lah ada lagi? Jaketnya udah mahal banget sayang, ga usah.

Kemudian dia melepas beberapa kancing kemejanya mulai dari atas dan terlihatlah sedikit demi sedikit belahan dadanya hingga terlihatlah dua bongkah payudaranya yang ternyata besar dan putih sekal masih tertutup setengah oleh bra hitamnya.

Doi : kamu suka ga?

Saya : (hanya mengangguk karena memang deg-degan parah, saya ga siap pada saat itu)

Doi : tapi kamu janji jangan tinggalin aku (kata – kata yang biasa digunakan perempuan pada saat itu sebelum memberikan hal – hal berharga dari dirinya)

Saya : iya sayang

Doi : janji

Saya : iya janji

Kemudian kembali kami berciuman dan saat itu saya mulai berani meraba – raba payudaranya sesekali meremas – remasnya, memang besar sekali payudaranya, selama ini memang tidak terlihat jelas ukuran payudaranya karena mantan saya ini selalu memakai pakaian yang sedikit lebih besar dari ukurannya

Saya : aku lepas talinya ya

Dia hanya mengangguk dan kemudian saya lepaskan pengait belakang bra nya, saya angkat cup depannya ke atas dan terlihatlah dua buah payudaranya yang besar, putih dengan putting yang berwarna cokelat muda. Saya remas – remas payudaranya dan memainkan putingnya tetapi ekspresinya hanya diam dan melihat kea rah saya, ekspresi muka yang sepertinya menunjukkan penyesalan tetapi sudah terlambat.

Saya : aku cium ya

Kembali tanpa suara dia hanya menganggukkan kepala, saya sudah tidak memperdulikan ekspresi muka dia dan langsung menciumi payudaranya, menghisap dan memainkan putingnya dengan lidah saya, tetapi pandangnnya hanya kosong kearah monitor computer. Setelah puas menikmati payudaranya, saya pun merapikan bra yang sudah tidak ada di posiinya lagi dan kembali melihat wajahnya yang masih dengan tatapan kosong.

Doi :udah?

Saya : makasih sayang.

Dia hanya mengangguk kemudian merapikan bra dan kemejanya kembali.

Doi : jangan tinggalin aku ya (sambil memeluk saya)

Saya : iya sayang, ayok pulang.

Saya mengantarkan dia pulang kerumah jam 11 malam, ada mamah dan papahnya yang sedang menonton tv. Terdengar suara papahnya yang memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada saya, setelah saya berterimakasih kemudian saya pamit untuk pulang kerumah. Saat perjalanan pulang terdengar suara notifikasi sms tapi saya masih fokus naik motor dan akan saya buka hp saya dirumah. Dan ternyata isinya dari pacar saya yang meminta saya memberi kabar jika sudah sampai dirumah.

Doi : kabari ya kalau udah sampai rumah

Saya : aku udah dirumah sayang

Doi : enak ga tadi?

Saya : apanya sayang?

Doi : tetek aku?

Saya : enak banget sayang, gede aku suka

Doi : awas ya kamu kalau sampai cari lagi dluar

Saya : enggak lah sayang

Doi : enak mana sama punya mantan kamu? (pertanyaan diluar prediksi)

Saya : punya kamu lah, lebih gede soalnya..kok kamu tau aku pernah sama mantanku?

Doi : hehe..baru tau ya punyaku gede? Aku yakin ga mungkin aku yang pertama buat kamu.

Saya : iya kan aku baru liat langsung tadi. Kamu ga marah kan?

Doi : ngapain marah?

Saya : habis muka kamu tadi kaya bête gitu?

Doi : terus harus gmna dong?

Saya : ya kaya ga menikmati gitu

Doi : baru pertama kali aku ngerasain itu sayang, aku bingung, enak sih tapi aku takut

Saya : takut kenapa?

Doi : ya takut kamu ninggalin aku lah

Saya : enggak lah sayang, kita kan udah sama – sama terus, mamah papah juga baik sama aku

Doi : enak sayang, aku bingung, celana dalamku jadi basah

Saya : lah kok bisa sayang? (jujur gan, pada saat itu saya sama sekali ga tau kalau cewek sange itu keluarin cairan di vaginanya, stm ga diajarin sistem reproduksi dan cara kerjanya)

Doi : tiba – tiba keluar sayang, aku juga ga tau (mantan saya ini sebenernya udah tau kalau perempuan bisa keluarin cairan, Cuma dia emang polos, tiap minggu rajin banget beribadah gan, kita kalau main ya malem dia hari – hari biasa atau di tanggal merah, hari minggu full kegiatan dia)

Saya : masih mau lagi kan sayang?

Doi : kalau kamu mau aku kasih sayang

Saya : ya tapi kamu menikmati ga, masa aku sendiri yang menikmati

Doi : aku juga enak kok sayang, kapan aja kamu mau aku kasih

Saya : hehe makasih sayang..itu kamu udah ganti celana dalem belum?

Doi : udah dong, langsung aku cuci tadi takut mamah liat

Saya : tapi kerasa sayang keluarnya?

Doi : ya kerasa lah, orang basah banget.

Saya : kok ga bilang tadi

Doi : terus kalau bilang mau ngapain?

Saya : ya pengen tau aja, kaya gimana cairannya

Doi : licin sayang kaya minyak goreng tapi bening

Saya : lain kali aku kasih liat ya

Doi : iyaa..(lampu ijo buat next step..hehe)

Saya : sayang vagina kamu ada rambutnya ga?

Doi : ada sayang,

Saya : banayak ga?

Doi : lumayan banyak sih, nanti aku mau potoong dulu

Saya : lah kenapa dipotong biarin aja

Doi : ga ah malu

Saya : emang boleh liat

Doi : ga boleh, pegang aja, ga boleh lebih ( udah dibatesin kalau doi ga mau liatin vaginanya dan ga sampe penetrasi, dan memang sesuai judul awal no ekse gan)

Singkat cerita setiap kami bertemu selalu di warnet untuk melampiaskan nafsu, meskipun ga sampe klimaks, tapi ga tau juga dia bisa klimaks atau enggak, yang jelas hampir 4 tahun pacaran saya belum pernah sampai klimaks, hanya memainkan bagian tubuhnya saja.

Bagaimana pertama kali saya bisa merasakan vaginanya meskipun hanya menggunakan jari – jari saya, begini ceritanya: seperti biasa kegiatan kami saat libur adalah jogging, pada satu waktu kami sepakat untuk jogging sore di area danau, saat itu kami sama sekali tidak merencanakan hal – hal aneh. Selesai jogging kami pun mengobrol hingga maghrib, saat saya mengajak untuk pulang dia menolak karena masih ingin mengobrol. Saat langit mulai gelap terjadilah hal – hal yang diinginkan, berawal dari ciuman lanjut ke payudara dan baru pertama kalinya saya mendengar suara desahan dari mulut dia. Mungkin karena lingkungannya yang cukup sepi, ada beberapa orang yang masih ngobrol dan beberapa juga sedang memancing, tapi memang jaraknya cukup jauh, ditambah penerangan yang kurang baik dan angin yang lumayan kencang, sehingga suara kami tidak terlalu terdengar. Nafasnya semakin memburu seiring dengan ritme hisapan saya ke putingnya dan remasan di payudara satunya, tangannya juga ikut meremas rambut saya.

Saya : udah basah sayang?

Doi : hmmm..udah sayang

Saya : aku pegang ya? (saya selalu meminta ijin untuk melakukan hal baru gan, takut salah)

Dan seperti biasa dia hanya mengangguk tanda setuju dengan permintaan saya, kemudian saya masukkan tangan saya melalui lubang celanan dari paha kanannya, saya masukkan perlahan dengan meraba pahanya, halus sekali gan. Hingga akhirnya berada di pemberhentian celana dalamnya, dimana saya harus mengangkatnya agar tangan saya bisa masuk, tetapi saya tidak langsung gegebah melainkan mengusap – usap vagina mantan saya dari luar celana dalamnya dan benar saja sudah basah sekali, becek gan. Saya usap ke atas dan kebawah mengikuti alur belahan vaginanya, terdengar desahannya yang makin kencang yang langsung hilang tersamarkan suara angin.

Doi : dari dalem sayang

Mendengar permintaannya saya langsung menuruti dengan memasukkan tangan saya ke celana dalamnya dan mencari sumber mata air yang membuat banjir sekitarnya. Area vaginanya terasa lebat ditumbuhi rambut – rambut di sekitarnya, terasa sangat licin karena memang cairan yang dikeluarkan cukup banyak, dan membuat jari tengah saya yang sebelumnya hanya mengusap – usap belahan vaginanya masuk ke dalam lubangnya dan membuat dia sedikit berteriak kecil. Rasanya hangat dan di dalamnya terasa seperti ada permukaan bergerigi lembut. Saya mainkan jari saya keluar masuk ke dalam lubang vaginanya sambil saya hisap salah satu putingnya hingga beberapa menit.

Doi : sayang udah..udah..udah..(sambil mendorong kepala saya)

Saya : kenapa sayang?

Doi : udah sayang, aku ga kuat, ayok pulang.

Saat itu benar – benar tidak terlihat sama sekali kondisi sekitar karena memang penerangannya belum memadahi. Saya usapkan jari saya ke kaos dan kami pun bersiap – siap untuk pulang kerumah. Ending pada saat itu memang kurang jelas, apakah dia sudah klimaks atau ketakutan karena pulang terlambat. Dia meminta saya untuk membeli roti bakar bandung, untuk orang rumah, sebenarnya hanya untuk alasan saja karena pulang terlambat karena antri membeli roti bakar.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd