Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Pengalaman pertama mengintip ART mandi

Mandau0

Suka Semprot
Daftar
15 Nov 2022
Post
3
Like diterima
26
Bimabet
Kejadian ini bermula saat saya tinggal di suatu daerah kecil di pedalaman sumatera karena ikut orangtua yang bekerja di pertambangan. Saat itu saya masih berumur sekitar 10 tahun (kelas 5 SD, mau naik ke kelas 6). Karena tinggal di pedalaman, orangtua saya sering sekali dipanggil ke ibukota provinsi ataupun ke ibukota negara untuk menghadiri conference ataupun meeting. Tinggal lah saya dengan adek2 saya dan juga dengan ART yang dipekerjakan oleh ibu semenjak kami masuk ke daerah tersebut.

Saya akan coba ceritakan ART kami. Namanya Ami (bukan nama sebenernya). Saya panggil dia Mbak Ami. Umurnya saat itu masih 26 tahun. Kulitnya cerah, rambutnya lurus dengan panjang sebahu, senyumnya manis, badannya cukup montok (tetapi bukan gemuk) dan lekuk tubuhnya sintal sekali. Mbak Ami suka sekali mengenakan kaus polos (jarang dia memakai warna gelap) dan juga celana pendek selutut. Karena dia suka memakai kaus polos, maka dadanya yang cukup besar pun terlihat jelas. Apalagi ketika dia baru saja mencuci baju dan menjemur pakaian diluar, lekukan buah dadanya (walaupun masih terbungkus bh) sangat lah menggoda mata.

Saya waktu itu memang sudah mulai masuk ke fase beranjak menjadi pria, dimana tanda2 seperti bulu, buah pelir dn batang membesar, dan bulket tumbuh. Maka pemandangan2 seperti Mbak Ami ini memang sering menggairahkan selangkangan. Tidak jarang ngaceng dan selalu terlintas bagaimana kah bentuk tubuh Mbak Ami tanpa dibalutkan kain.

Suatu sore, saya baru saja pulang dari bermain di rumah teman, dan langsung ke dapur untuk ambil gelas untuk minum (sekalian cek apakah ada snack sore atau tidak). Lalu saya mendengar suara guyuran air seperti ada yang mandi. Jarak antara dapur dan kamar mandi belakang itu tidaklah jauh. Saya berpikir, "jangan2 Mbak Ami lagi mandi, bisa ngeliat tubuhnya". Seketika setelah berpikir demikian, jantung pun langsung berdebar kencang. Saya beranikan berjalan menuju pintu, dan ini adalah model pintu yang dimana lubang kuncinya masih ada celah untuk bisa melihat masuk (tidak seperti pintu2 modern yang kuncinya sudah sangat rapat). Dan saya lihat kedalam, terlihatlah pantat Mbak Ami yang semok, kencang, dan berwarna putih itu. Rasanya jantung mau copot. Tetapi setelah itu Mbak Ami sudah selesai dan tidak terlihat lagi karena posisi handuknya berlawanan dengan area tangkap lubang pintu. Lalu saya berjalan masuk ke rumah dengan bayangan akan pantat Mbak Ami.

Setelah dia berpakaian lengkap dengan baju warna hijau, dan celana berwarna coklat, Mbak Ami berjalan ke dalam rumah untuk menyalakan lampu2 yang ada supaya terang. Dia menyapa, "Loh mas udah pulang, mau Mba bikinin teh manis?". Saya hanya terkagum dengan tubuh Mbak Ami yang berpakaian lengkap ini dan tersenyum manis. Dalam hati baru aja ngeliat bokongnya yang aduhai. Saya jawab, "boleh banget Mbak, makasi ya!". Lalu dia berjalan dengan pantatnya naik turun kanan kiri.

Karena sudah terbayang pattern waktu mandi Mbak Ami, maka saya selalu mencocokkan kapan rumah kosong dan juga waktu mandinya. Dan akhirnya waktu itu pun tiba. Tepat jam 5 sore, saya sampe rumah dan Mbak Ami ada di dapur baru selesai masak pisang goreng. "Halo Mas, mbak baru aja pisang goreng, nanti klo udah ngga gitu panas akan taro di meja makan ya. Mbak mau mandi dulu". "Iya mbak, mas juga mau ngaso bentar" jawabku.

Begitu dia masuk ke kamar mandi, lalu saya beranikan melangkah ke pintu kamar mandi dan mengarahkan mata ke celah lubang pintu tersebut. Sekitar 3 menit Mbak melepaskan baju2nya, Mbak Ami sambil bernyanyi2 kecil melangkah menuju bak mandi. Lalu saat dia tepat di depan bak, maka terlihat jelas lah tubuh Mbak Ami tanpa ada sehelai benangpun. Dadanya yang cukup besar tergantung lepas tanpa ada penahan, berwarna putih cerah dan lekukan nya yang sempurna. Pentilnya yang tidak terlalu besar berwarna coklat muda, dan areola nya yang diameter cukup kecil pun membuat buah dada Mbak Ami menjadi sangat proporsional. Saya mencoba meng-capture gambar tersebut dalam memori. Jantung berdebar-debar melihat pemandangan pertama Mbak Ami bugil ini. Burung pun sudah ngaceng.

Lalu saya bergerak kebawah dan terlihat kemaluan Mbak Ami yang ditutupi bulu-bulu yang cukup lebat, natural, tetapi terlihat rapih dan tidak berantakan. Bentuknya seperti segitiga sama sisi terbalik. Bolak balik mata saya melihat dada dan kemaluannya berkali-kali. Bahkan ketika Mbak mau ambil sabun di balik bak mandi pun, terlihat jelas bokongnya yang montok itu.

Ada sekitar 5 menitan saya menikmati pemandangan Mbak Ami yang mandi tersebut, lalu dia menyabun buah dadanya sambil mengusap putingnya. Pikiran saya sangat-sangat kalut dan terangsang, dan saya merasa mau pipis dan akhirnya keluar juga cairan mani yg cukup banyak. Lalu saya merasa lemas dan menyudahi petualangan kali itu, dan ke kemar mandi untuk membilas. Saya akhirnya mandi dengan merasa agak takut, bingung, dan juga excited karena pengalaman melihat wanita telanjang (yg bukan orangtua).

Kisah dengan Mbak Ami ini tidak hanya terjadi sekali ini saja. Tetapi juga ada dimana saat dia sedang tertidur depan televisi. Itu menjadi pengalaman pertama lainnya yang akan saya ceritakan lain waktu.

Semoga pengalaman ini bisa menjadi suatu kenikmatan bagi para suhu untuk membaca. Kalau ada pengalaman mengintip lainnya, silahkan share dibawah.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd