anakbangsa
Suka Semprot
- Daftar
- 2 Jul 2017
- Post
- 2
- Like diterima
- 112
Ini thread pertama saya, setelah beberapa waktu bergabung dengan forum ini. walaupun kebanyakan hanya sebagai silent reader. Nama saya Aldi (mana samaran) berusia 30 tahun. saya seorang karyawan swasta di sebuah perusahaan. saya ingin menceritakan kisah pertama kali saya melakukan ML bersama Selvi (nama samaran) berusia 32 tahun, salah seorang teman satu organisasi. Sebab bersama dia merupakan sebuah pengalaman yang sangat berkesan, walaupun singkat.
Cerita ini bermula saat diterima bekerja di sebuah perusahaan tempat saya bekerja saat ini pada tahun 2017. lokasi kerja saya di sebuah kecamatan yang berjarak 100 km dari kota M di sulawesi. Sedangkan Selvi sendiri merupakan seorang pegawai pemerintah yang ditugaskan di kecamatan tersebut. Sementara tempat tinggal aslinya sama dengan saya di kota M. Saat itu saya masih merupakan seorang jomblo, sedangkan Selvi adalah seorang binor beranak 2.
Pada awalnya hubungan saya dengan Selvi hanya sebagai teman satu organisasi pada umumnya di kota M. Namun seiring berjalannya waktu, hubungan itu makin intens. terutama saat saya dimintai tolong oleh Selvi untuk membantu urusan teknis yang terkait dengan pekerjaannya. Bahkan saya sering ke rumahnya dan juga bertemu langsung suaminya untuk mengantarkan hasil print dokumen untuk bahan laporan kerjaan Selvi di kantornya. Selain membantu printkan dokumen, saya menawarkan Selvi untuk belajar mengemudikan mobil. kebetulan saya bisa bawa mobil dan Selvi sangat ingin sekali bisa memiliki keahlian bisa mengemudikan mobil. Sedangkan pada saat itu, saya diberikan kepercayaan oleh perusahaan untuk memegang mobil operasional karena tidak ada supir.
Tibalah pada satu waktu yang telah ditentukan bersama pada malam hari, saya mengajari selvi mengemudikan mobil di sebuah lapangan sepakbola yang tidak jauh dari tempat kerja Selvi. Materi yang saya ajarkan adalah bagaimana memegang setir, kapan harus menginjak gas, rem dak kopling. karena duduk bersebelahan dengan Selvi, disela-sela mengajari Selvi mengemudikan mobil, saya juga memegang lutut dan bahunya dengan alasan bahwa badan itu tidak boleh tegang dan juga kaki itu tidak boleh kaku. Awalnya dia canggung katanya tidak bisa pegang-pegang karena bukan muhrim, trus saya jawab ini kondisinya darurat dalam rangka belajar mengemudikan mobil jadi tidak apa-apa. akhirnya dia mengikuti saja apa yang saya sampaikan.
Setelah mengajarinya bawa mobil, kita makan malam bersama sambil ngobrol-ngobrol. dari situlah dia sudah merasa nyaman dengan saya. Saat kedua kalinya saya mengajar bawa mobil, dia sudah tidak kaku seperti sebelumnya. memudian segalanya mulai menjadi suasanya yang akrab dan cair. sehingga kita mengobrol apa saja terkait dengan dirinya. mulai dari masalah pekerjaan, pribadinya dan keluarganya. bahkan untuk masalah keluarganya dia sudah terbuka bahwa saat ini dia lagi konfilk dengan suaminya karena suaminya yang sudah beberapa lama tidak bekerjaa. sehingga nafkah keluarga dia sendiri yang harus menanggunya. disaat itulah saya memberi empati ke Selvi, sehingga dia makin merasa nyaman.
pada satu waktu Selvi meminta tolong kepada saya untuk minta diajarkan edit video, karena dia diberi tugas oleh atasannya untuk buat video profil kantornya mereka. saya mengiyakan, cuma masalahnya dimana tempat yang bagus dan nyaman untuk belajar. kalau di kantor atau di mess dia tidak memungkinkan karena ada teman-temannya. begitu juga kalau di kost saya, ada juga teman satu kost yang tinggal. jadi kita sepakati di hotel saja, supaya lebih aman dan nyaman. maka saya tawarkan salah satu hotel kelas melati yang murah meriah.
Tibalah pada hari yang disepakati pada malam hari jam 7. Saya jemput Selvi sekitar 100 meter dari kostnya dan kita berdua naik mobil menuju hotel. sesampainya di hotel saya langsung check in dan menuju kamar yang ditunjukan oleh petugas. Sesampai di kamar kita berdua masih ngobrol biasa saja, mulai dari tugasnya di kantor dan juga aktifitas saya seharian di tempat kerja. kami berdua duduk sangat rapat di ranjang hotel. pada saat ngobrol saya pegang tangannya sambil dielus-elus. tiba-tiba saja bibir kami berdua langsung saling mencium. Dia hisap bibir saya dan saya pun demikian menghisap bibirnya. agar tidak kedengaran oleh orang lain, suara TV di kamar hotel sengaja saya besarkan volumenya.
Sambil menghisap bibir Selvi, saya juga turut meremas-remas toketnya. Selvi sangat menikmatinya, terutama nada suaranya berubah dengan nafas yang agak panjang dan tersengal-sengal. disitulah saya terus menghisap bibirnya, kemudian saling menjilat lidah, rasanya sangat nikmat sekali. tidak lama kemudian saya mulai mebuka baju gamis dan jilbab yang dikenakan oleh Selvi. Sehingga yang tersisa tinggal CD dan juga BH yang dikenakan olehnya. Buah dadanya saya remas terus, sehingga Selvi merasa terangsang. Kemudian pengait BH yang dikenakan oleh Selvi saya buka, sehingga saya bisa meremas langsung payudara dan menghisap putingnya. Rasanya sangat nikmat sekali, sehingga penis saya pun ikut berdiri.
Setelah menghisap payudara Selvi, saya bertanya kepada Selvi.
Aldi (A): "Sayang, bagaimana rasanya?"
Selvi (S): "Enak sekali yank"
mendengar jawaban tersebut, sayapun makin kencang menghisap putingnya. Bahkan saking kencangnya, sampai air susunya keluar dan sempat saya meminumnya. karena sudah tidak tahan, sayapun menyuruh Selvi untuk menghisap penis saya. Akhirnya saya membuka celana dan CD yang saya kenakan, kemudian Selvi menghisap penis saya yang sudah sangat tegang sekali. Hisapannya sangat terasa nikmat sekali, saking nikmatnya sampai saya merasa badan saya ikut bergetar. apalagi caranya menghisap sangat profesional sekali. mungkin karena sudah berpengalaman ML dengan suaminya sampai menghasilkan 2 orang anak. Sedangkan saya sendiri baru pertama kali merasakannya.
Setelah beberapa saat Selvi menghisap penis, kemudian saya menyuruh dia untuk berbalik badan untuk berbaring. Saya mencoba memasukan penis saya ke dalam vaginanya. Penis saya dipegang oleh Selvi, kemudian dia tuntun untuk dimasukan ke dalam vaginanya. Perlahan tapi pasti saya mulai mempraktekan cara penetrasi sesuai dengan ilmu yang saya dapatkan dari membaca artikel di dalam forum ini. Saya mulai menggoyangkan penis saya maju mundur saat penetrasi di dalam vagina Selvi. Dia merasakan kenikmatan yang ditunjukan dengan ekspesi wajahnya yang menutup mata sambil bernafas tersengal-sengal dan kemudian mulai mendesah.
Saya genjot penis saya dengan goyangan pelan kemudian agak cepat secara selang seling. Selvi sangat menikmati sekali aktifitas goyangan saya, sambil saya hisap puting payudaranya.
S: "Sayang, enak sekali"
A: "Iya sayang, saya juga merasakan enak sekali."
S: "Sayang apakah sebelumnya sudah pernah begini juga dengan perempuan lain."
A: "Belum pernah, sama sayang ini justru baru pertama kali. Ternyata enak sekali ya."
S: "Iya, kalau begitu akan coba saya puaskan sayang malam ini. supaya bisa berkesan buat sayang"
A: "Iya sayang"
Kemudian Selvi bangun dan menyuruh saya untuk berbaring. Selanjutnya dengan mengambil posisi WOT, Selvi memasukan penis saya ke dalam vaginanya lalu dia goyang maju mundur. Saya merasakan nikmat, dia pun demikian. Goyangannya yang awalnya pelan, makin lama makin cepat. Suaranya pun makin mendesah. Kemudian karena tidak tahan sudah akan mencapai puncak, saya mencabut penis saya kemudian saya mendorong Selvi untuk berbaring. Selanjutnya sudah mencapai klimaks, saya menyemprokan sperma saya ke perut dan dada Selvi.
A: "Sayang, saya sudah tidak tahan tadi jadi saya langsung cabut penis dan menyemprotkan ke badannya sayang"
S: "Iya, tidak apa-apa sayang. Saya senang kok"
A: "Apakah sayang juga sudah mendapat orgasme?"
S: "Iya, sudah saat saya menggoyang pada posisi WOT tadi."
A: "Oh, syukurlah kalah begitu."
Karena baru habis mencapai klimaks, saya pun terbaring lemas. Kemudian kita berdua ngobrol bareng. karena capek sekali, saya pun menyampaikan ke Selvi untuk segera tidur. Akhirnya kami berdua pun tidur bareng dengan kondisi sama-sama masih telanjang tapi berbalut selimut berdua. Jam 4 subuh saya terbangun, karena posisi Selvi masih dalam keadaan telanjang. sehingga saya pun melanjutkan ML bersama dia, sampai mencapai klimaks berdua. setelah itu kami berdua sama-sama mandi membersihkan badan. Paginya kami check out hotel, lalu saya mengantarkan Selvi ke messnya dan saya balik ke kost untuk ganti baju ke kantor.
Karena itu merupakan pengalaman ML pertama yang berkesan, jadi saya merasa ketagihan. sehingga kita sepakat untuk melakukan ML lagi. untuk kelanjutannya akan saya ceritakan lagi kemudian.
Terima kasih atas perhatiiannya membaca cerita saya. Saya minta saran dan kritik dari para suhu sekalian.
Cerita ini bermula saat diterima bekerja di sebuah perusahaan tempat saya bekerja saat ini pada tahun 2017. lokasi kerja saya di sebuah kecamatan yang berjarak 100 km dari kota M di sulawesi. Sedangkan Selvi sendiri merupakan seorang pegawai pemerintah yang ditugaskan di kecamatan tersebut. Sementara tempat tinggal aslinya sama dengan saya di kota M. Saat itu saya masih merupakan seorang jomblo, sedangkan Selvi adalah seorang binor beranak 2.
Pada awalnya hubungan saya dengan Selvi hanya sebagai teman satu organisasi pada umumnya di kota M. Namun seiring berjalannya waktu, hubungan itu makin intens. terutama saat saya dimintai tolong oleh Selvi untuk membantu urusan teknis yang terkait dengan pekerjaannya. Bahkan saya sering ke rumahnya dan juga bertemu langsung suaminya untuk mengantarkan hasil print dokumen untuk bahan laporan kerjaan Selvi di kantornya. Selain membantu printkan dokumen, saya menawarkan Selvi untuk belajar mengemudikan mobil. kebetulan saya bisa bawa mobil dan Selvi sangat ingin sekali bisa memiliki keahlian bisa mengemudikan mobil. Sedangkan pada saat itu, saya diberikan kepercayaan oleh perusahaan untuk memegang mobil operasional karena tidak ada supir.
Tibalah pada satu waktu yang telah ditentukan bersama pada malam hari, saya mengajari selvi mengemudikan mobil di sebuah lapangan sepakbola yang tidak jauh dari tempat kerja Selvi. Materi yang saya ajarkan adalah bagaimana memegang setir, kapan harus menginjak gas, rem dak kopling. karena duduk bersebelahan dengan Selvi, disela-sela mengajari Selvi mengemudikan mobil, saya juga memegang lutut dan bahunya dengan alasan bahwa badan itu tidak boleh tegang dan juga kaki itu tidak boleh kaku. Awalnya dia canggung katanya tidak bisa pegang-pegang karena bukan muhrim, trus saya jawab ini kondisinya darurat dalam rangka belajar mengemudikan mobil jadi tidak apa-apa. akhirnya dia mengikuti saja apa yang saya sampaikan.
Setelah mengajarinya bawa mobil, kita makan malam bersama sambil ngobrol-ngobrol. dari situlah dia sudah merasa nyaman dengan saya. Saat kedua kalinya saya mengajar bawa mobil, dia sudah tidak kaku seperti sebelumnya. memudian segalanya mulai menjadi suasanya yang akrab dan cair. sehingga kita mengobrol apa saja terkait dengan dirinya. mulai dari masalah pekerjaan, pribadinya dan keluarganya. bahkan untuk masalah keluarganya dia sudah terbuka bahwa saat ini dia lagi konfilk dengan suaminya karena suaminya yang sudah beberapa lama tidak bekerjaa. sehingga nafkah keluarga dia sendiri yang harus menanggunya. disaat itulah saya memberi empati ke Selvi, sehingga dia makin merasa nyaman.
pada satu waktu Selvi meminta tolong kepada saya untuk minta diajarkan edit video, karena dia diberi tugas oleh atasannya untuk buat video profil kantornya mereka. saya mengiyakan, cuma masalahnya dimana tempat yang bagus dan nyaman untuk belajar. kalau di kantor atau di mess dia tidak memungkinkan karena ada teman-temannya. begitu juga kalau di kost saya, ada juga teman satu kost yang tinggal. jadi kita sepakati di hotel saja, supaya lebih aman dan nyaman. maka saya tawarkan salah satu hotel kelas melati yang murah meriah.
Tibalah pada hari yang disepakati pada malam hari jam 7. Saya jemput Selvi sekitar 100 meter dari kostnya dan kita berdua naik mobil menuju hotel. sesampainya di hotel saya langsung check in dan menuju kamar yang ditunjukan oleh petugas. Sesampai di kamar kita berdua masih ngobrol biasa saja, mulai dari tugasnya di kantor dan juga aktifitas saya seharian di tempat kerja. kami berdua duduk sangat rapat di ranjang hotel. pada saat ngobrol saya pegang tangannya sambil dielus-elus. tiba-tiba saja bibir kami berdua langsung saling mencium. Dia hisap bibir saya dan saya pun demikian menghisap bibirnya. agar tidak kedengaran oleh orang lain, suara TV di kamar hotel sengaja saya besarkan volumenya.
Sambil menghisap bibir Selvi, saya juga turut meremas-remas toketnya. Selvi sangat menikmatinya, terutama nada suaranya berubah dengan nafas yang agak panjang dan tersengal-sengal. disitulah saya terus menghisap bibirnya, kemudian saling menjilat lidah, rasanya sangat nikmat sekali. tidak lama kemudian saya mulai mebuka baju gamis dan jilbab yang dikenakan oleh Selvi. Sehingga yang tersisa tinggal CD dan juga BH yang dikenakan olehnya. Buah dadanya saya remas terus, sehingga Selvi merasa terangsang. Kemudian pengait BH yang dikenakan oleh Selvi saya buka, sehingga saya bisa meremas langsung payudara dan menghisap putingnya. Rasanya sangat nikmat sekali, sehingga penis saya pun ikut berdiri.
Setelah menghisap payudara Selvi, saya bertanya kepada Selvi.
Aldi (A): "Sayang, bagaimana rasanya?"
Selvi (S): "Enak sekali yank"
mendengar jawaban tersebut, sayapun makin kencang menghisap putingnya. Bahkan saking kencangnya, sampai air susunya keluar dan sempat saya meminumnya. karena sudah tidak tahan, sayapun menyuruh Selvi untuk menghisap penis saya. Akhirnya saya membuka celana dan CD yang saya kenakan, kemudian Selvi menghisap penis saya yang sudah sangat tegang sekali. Hisapannya sangat terasa nikmat sekali, saking nikmatnya sampai saya merasa badan saya ikut bergetar. apalagi caranya menghisap sangat profesional sekali. mungkin karena sudah berpengalaman ML dengan suaminya sampai menghasilkan 2 orang anak. Sedangkan saya sendiri baru pertama kali merasakannya.
Setelah beberapa saat Selvi menghisap penis, kemudian saya menyuruh dia untuk berbalik badan untuk berbaring. Saya mencoba memasukan penis saya ke dalam vaginanya. Penis saya dipegang oleh Selvi, kemudian dia tuntun untuk dimasukan ke dalam vaginanya. Perlahan tapi pasti saya mulai mempraktekan cara penetrasi sesuai dengan ilmu yang saya dapatkan dari membaca artikel di dalam forum ini. Saya mulai menggoyangkan penis saya maju mundur saat penetrasi di dalam vagina Selvi. Dia merasakan kenikmatan yang ditunjukan dengan ekspesi wajahnya yang menutup mata sambil bernafas tersengal-sengal dan kemudian mulai mendesah.
Saya genjot penis saya dengan goyangan pelan kemudian agak cepat secara selang seling. Selvi sangat menikmati sekali aktifitas goyangan saya, sambil saya hisap puting payudaranya.
S: "Sayang, enak sekali"
A: "Iya sayang, saya juga merasakan enak sekali."
S: "Sayang apakah sebelumnya sudah pernah begini juga dengan perempuan lain."
A: "Belum pernah, sama sayang ini justru baru pertama kali. Ternyata enak sekali ya."
S: "Iya, kalau begitu akan coba saya puaskan sayang malam ini. supaya bisa berkesan buat sayang"
A: "Iya sayang"
Kemudian Selvi bangun dan menyuruh saya untuk berbaring. Selanjutnya dengan mengambil posisi WOT, Selvi memasukan penis saya ke dalam vaginanya lalu dia goyang maju mundur. Saya merasakan nikmat, dia pun demikian. Goyangannya yang awalnya pelan, makin lama makin cepat. Suaranya pun makin mendesah. Kemudian karena tidak tahan sudah akan mencapai puncak, saya mencabut penis saya kemudian saya mendorong Selvi untuk berbaring. Selanjutnya sudah mencapai klimaks, saya menyemprokan sperma saya ke perut dan dada Selvi.
A: "Sayang, saya sudah tidak tahan tadi jadi saya langsung cabut penis dan menyemprotkan ke badannya sayang"
S: "Iya, tidak apa-apa sayang. Saya senang kok"
A: "Apakah sayang juga sudah mendapat orgasme?"
S: "Iya, sudah saat saya menggoyang pada posisi WOT tadi."
A: "Oh, syukurlah kalah begitu."
Karena baru habis mencapai klimaks, saya pun terbaring lemas. Kemudian kita berdua ngobrol bareng. karena capek sekali, saya pun menyampaikan ke Selvi untuk segera tidur. Akhirnya kami berdua pun tidur bareng dengan kondisi sama-sama masih telanjang tapi berbalut selimut berdua. Jam 4 subuh saya terbangun, karena posisi Selvi masih dalam keadaan telanjang. sehingga saya pun melanjutkan ML bersama dia, sampai mencapai klimaks berdua. setelah itu kami berdua sama-sama mandi membersihkan badan. Paginya kami check out hotel, lalu saya mengantarkan Selvi ke messnya dan saya balik ke kost untuk ganti baju ke kantor.
Karena itu merupakan pengalaman ML pertama yang berkesan, jadi saya merasa ketagihan. sehingga kita sepakat untuk melakukan ML lagi. untuk kelanjutannya akan saya ceritakan lagi kemudian.
Terima kasih atas perhatiiannya membaca cerita saya. Saya minta saran dan kritik dari para suhu sekalian.
