Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG pengalaman seksual Nisa, my wife dari pertama hingga terakhir.

iwan1779

Semprot Kecil
Daftar
2 Dec 2015
Post
66
Like diterima
617
Bimabet
Halo suhu sekalian, terima kasih sudah mampir ke thread ane.



Di Thread ini, ane mau ceritain pengalaman sex wf ane mulai pertama sampe sekarang.



Cerita yang bakal ane bawain dari sudut pandang third person (ane sebagai narator), dan beberapa dialog dari sudut pandang first person.



Cerita ini juga ane remake dari apa yang wf cerita ke ane. Jadi ane suka banget minta wf ceritain pengalaman sama mantan2nya, karena jujur ane horny banget kalo abis dengerin cerita masa lalu wf. Nanti akan ada juga barbuk screenshot pas wf cerita pengalamannya itu.



Mohon like dan comment yang hot ya suhu supaya ane makin semangat nulis dan updatenya 😉
 
PENGALAMAN PERTAMA



Pengalaman pertama Nisa ini timelinenya sekitar tahun 2006/2007 saat Nisa masih duduk di bangku SMA. Nisa punya pacar, sebut saja namanya Uti. Nisa & Uti ini tipe pacarannya yang mesra banget. Hampir setiap hari pulang sekolah bareng. Hari ini pulang bareng naik mobil Nisa, besoknya gentian naik mobil Uti. Begitu setiap hari.



Uti ini lumayan ganteng, kulitnya hitam manis. Tinggi 170cm, badannya agak kurus dan perutnya sixpack. Uti suka olahraga jadi badannya agak atletis. Tipenya Nisa banget pokoknya.



Hari itu, seperti biasa mereka pulang bareng dari sekolah.



Nisa: yang, ayo pulang bareng!

Uti: ayo yang, eh tapi ini si Fauzan mau ikut nebeng sampe mall situ, gapapa ya?

Nisa: gapapa lah, ayo, kamu nyetir ya.



Mereka bertiga pun berjalan menuju mobil. Fauzan ini teman akrabnya Uti. Kali itu, Uti yang nyetir, Nisa disebelahnya, dan Fauzan duduk di bangku belakang.

Mereka ngobrol ngalor ngidul selama di perjalanan. Mulai dari pelajaran tadi di sekolah, sampe rencana akhir minggu.

Hari itu, entah kenapa Nisa tampak sangat cantik. Dengan seragam putih abu-abu yang super ketat, menonjolkan lekuk tubuhnya dengan jelas. Bahkan, semua orang bisa menebak warna BH yg dikenakan Nisa setiap harinya, saking ketat baju seragam yang dia kenakan. Tak heran, meskipun memiliki tubuh yang termasuk kurus dan tidak bahenol, Nisa kerap dijadikan bahan coli oleh hampir setiap murid laki-laki di sekolahnya. Tidak lupa, celana dalamnya pun setiap hari selalu nyeplak di rok ketat dan super pendeknya.



Fauzan: eh, boleh mampir sebentar di minimarket depan situ? Aku mau beli minum dulu. Haus bgt. Kalo di mall, pasti mahal soalnya.

Uti: oke, kita melipir sebentar ya.



Uti memarkirkan mobilnya di depan minimarket itu. Fauzan pun turun untuk membeli minuman.

Tiba-tiba, hujan turun dengan sangat deras.

Ditengah alunan lagu di mobil, tiba-tiba Uti mendekatkan badannya kearah Nisa.

Uti: sayang, kamu cantik banget hari ini….

Nisa: apaan sih yang…. Jadi kemaren2 aku ga cantik dong??

Uti: cantik lah… Cuma gatau kamu hari ini cantik bgt aja…



Uti semakin mendekatkan dirinya kearah Nisa yang duduk disampingnya. Dengan lembut, dia menarik wajah Nisa agar menghadap kearahnya. Kini mereka bertatapan.

Uti mencium kening Nisa dengan lembut. Setelah beberapa detik, ciuman itupun turun kearah pipi Nisa. dari pipi kiri, lalu pipi kanan.

Nisa menutup matanya. Bibir Uti pun akhirnya mendarat di bibir Nisa.

Waktu terasa menjadi sangat lambat. Berdua di mobil saat hujan, dunia serasa milik berdua. Perlahan, Uti mulai mengecup bibir Nisa dengan sangat lembut, Nisa pun mulai menyambut kecupan itu dengan kecupan lainnya.

Perlahan, mulut mereka semakin membuka. Uti menghisap bibir Nisa, Nisa pun sebaliknya. Tak lupa, lidah mereka pun mulai beradu. Saling bertukar air liur, saling bertukar cinta. Uti menaruh tangannya dibelakang leher Nisa agar mulut mereka semakin saling mendekap. Nisa pun menaruh tangannya di pipi Uti.

Ciuman mereka semakin lama semakin liar. Sudah tidak terhitung berapa banyak air liur yang bertukar diantara mereka.

Setelah ludah mereka sudah sangat belepotan, Uti mulai turun lagi ke leher Nisa. Dikecupnya perlahan, dijilat, lalu Uti mulai menghisap leher Nisa. Awalnya perlahan, namun seiring nafsunya makin membara, hisapan tersebut mulai semakin kencang dan meninggalkan bekas cupang di sekitar leher Nisa.

Nisa: aaahhhh….. sayang… enak banget sayang… geli bangetttt….

Setelah mendengar kekasihnya mendesah, nafsu Uti semakin naik. Tangannya mulai meraba payudara Nisa dari luar seragamnya. Payudara Nisa diremas dengan kencang.

Tak puas dengan meremas payudara dari luar, tangannya mulai menyelinap kedalam baju Nisa. Dibukanya kancing kemeja SMA itu dan terlihat BH putih yang dikenakan kekasihnya tersebut.

Uti: Nis…. Kamu cantik banget sumpah…

Tanpa membalas perkataan Uti, Nisa Kembali mencium Uti dengan semakin ganas. Uti mulai menaikkan BH Nisa sehingga payudaranya yg kecil berukuran 34B, dengan puting pink yang tidak menonjol keluar itu terpampang dengan sangat jelas dihadapannya.

Uti semakin bernafsu, diremasnya payudara Nisa dengan keras dan putingnya dipelintir.

Nisa: aaahhh… sayang…. Enak banget digituin putingnya…!!

Tangan Uti pun makin penasaran mengeksplor tubuh Nisa. Setelah kedua bukit kembar Nisa habis diremas dan dipelintir bagian putingnya, tangannya kini mulai turun lagi mengarah kearah paha dan selangkangan Nisa.

Seakan terbawa suasana, tidak ada perlawanan dari Nisa Ketika Uti mulai merasa paha bagian dalamnya dan langsung mengarah ke daerah kewanitaannya. Nisa melebarkan sedikit kedua pahanya agar tangan Uti lebih leluasa menjelajah selangkangannya. Begitu jari telunjuk Uti menyentuh celana dalam Nisa…

Mata Nisa seketika terbelalak. Baru pertama kali area sensitifnya disentuh oleh orang lain, terlebih laki-laki. Nisa hanya bisa mendesah pelan dan pasrah dengan apa yang akan dilakukan oleh Uti.

Nisa: aahhhh… Uti sayang… enak disitu… terus yang..

Uti: begini aja ato boleh masuk kedalem yang?

Nisa hanya menangguk kecil, tanda memberi lampu hijau.

Tangan terampil Uti langsung menyelinap masuk ke celana dalam Nisa. Dirasanya ada bulu jembut. Jari-jarinya mulai membelai gundukan berbulu tersebut.

Uti (dalam hati): wah ternyata Nisa cantik-cantik memeknya ada jembutnya ya…

Nisa (dalam hati): duh.. malu banget aku belum cukuran.. pacarku jadi tau deh memekku ada jembutnya..

Tak berhenti sampai disitu, tangan Uti menjelajah makin jauh turun ke bawah. Sampai terasa ada satu gundukan kecil. Ketika gundukan itu disentuh Nisa langsung sedikit berteriak dan bergetar.

Nisa: ayang…..!!!! itu enak banget ayang….!!! Disitu..!!!

Melihat reaksi Nisa seperti itu, Uti membuat Gerakan memutar di sekitar lubang pipisnya menggunakan telunjuk dan jari tengah. Tangan kirinya masuk ke selangkangan, tangan kanan meremas payudara dan bibirnya menyupang leher Nisa.

Nisa: AAHHH…!!! AYANG…!!! ITU GELI BANGET YANG.. ENAK SAYANG… GELI BANGET AKU MAU PIPIS YANG..!!

Dengan perbuatan Uti seperti itu, Nisa merasakan orgasme untuk pertama kalinya.

Masih melakukan Gerakan memutar di lubang pipis Nisa, Uti merasakan jarinya menjadi basah… sangat basah. Ya, itu adalah cairan orgasmenya Nisa. Nisa pun terkulai lemas.

Melihat pacarnya lemas, Uti menyudahi permainan jari dan tangannya, dan bergegas memberikan ciuman hangat ke bibir Nisa.

Nisa melirik kearah selangkangan Uti. Terlihat celananya sudah sangat sesak dan ada benda yang menonjol seperti ingin keluar. Nisa pun memegang benda itu, dan Uti mulai mendesah kecil.

Uti segera membuka celana abu-abunya, beserta celana dalam boxernya. Muncullah penis yang ukurannya tidak terlalu besar, mungkin sekitar 10-11cm dan tidak gemuk juga. Warnanya juga agak gelap.

Uti menarik tangan Nisa kearah penisnya. Uti meminta Nisa untuk melakukan handjob.

Uti: yang, kocokin ya…

Nisa mengangguk kecil dan mulai melakukan Gerakan naik turun dengan tangannya. Sesekali Uti mendesah kecil, tanda merasakan kenikmatan.

Nisa menikmati ekspresi pacarnya yang terlihat sangat menikmati servicenya itu. Uti terlihat merem melek dan sesekali mengeluarkan suara desahan yang tidak beraturan.

Tangan Nisa mulai merasakan sesuatu yang basah… ternyata itu adalah cairan pre-cum milik Uti mulai keluar. Tanda Uti benar2 terangsang dengan kocokan tangan Nisa. Nisa mempercepat Gerakan naik turun tangannya di penis Uti, tiba-tiba badan Uti bergetar, matanya membelalak keluar, menatap mata Nisa. Nisa juga merasakan penis Uti makin mengeras, makin basah licin, dan mulai berdenyut… tidak lama, Nisa merasakan tangannya terkena sesuatu cairan yang hangat.

Jutaan sel sperma Uti menyembur keluar seperti air mancur, membasahi tangan Nisa. Cairannya putih, kental dan cukup banyak. Sepertinya Uti sudah lama tidak onani.

Nisa mengambil beberapa lembar tissue di dashboard mobil dan mengelap tangannya yang basah dengan sperma. Setelah ngos-ngosan dan mengatur napas, Uti melirik kearah pacarnya. Nisa juga melirik kearah Uti. Mereka berdua saling tersenyum, menandakan pada pergumulan kali itu mereka impas; sama-sama puas merasakan orgasme. Mereka Kembali berciuman hangat, dunia Kembali serasa milik berdua, saking mereka hanyut kedalam romansa satu sama lain, mereka tidak sadar bahwa FAUZAN SUDAH KEMBALI DI BANGKU BELAKANG MOBIL.

Ya, Fauzan menyaksikan seluruh aksi mereka berdua. Mulai berciuman, meremas payudara, memainkan lubang pipis Nisa hingga klimaksnya Uti ejakulasi.

Suasana sedikit awkward. Tidak ada suara sedikitpun. Hanya suara Uti dan Nisa membereskan pakaian mereka.

Keheningan terpecah dengan pertanyaan Uti ke Fauzan.

Uti: lo liat semua tadi?

Fauzan: liat lah..

Uti: kok lo ga bilang-bilang sih kalo udah masuk mobil?!

Fauzan: ya gw juga bingung… masuk mobil Taunya kalian lagi begitu.. yaudah gapapa, aku ga akan cerita ke siapa2 kok…

Kata Fauzan sambil terkekeh, berusaha mencairkan suasana.

Kami bertiga pun beranjak pergi dari parkiran mini market tersebut, mengantar Fauzan ke mall yang dituju, dan mengantar Nisa sampai kerumahnya.

Ketika Nisa hendak turun, Uti menahan tangan Nisa dan mencium bibirnya. Nisa membalas dengan senyuman dan “Makasi ya sayang, I love you”.

Uti pun pulang ke rumah dengan full senyum.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd