Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pengantin baru Dijebak tukar pasangan oleh iparnya

Perawan Sherly untuk


  • Total voters
    205
  • Poll closed .
Tony adalah seorang pria yang sudah menikah namun memiliki sifat yang sangat mesum. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan Sherly yang memiliki tubuh yang sangat seksi dan selalu membuat setiap pria memandanginya dengan kagum.

Sherly memiliki bentuk tubuh yang begitu sempurna, dengan payudara yang besar dan pantat yang indah. Setiap kali dia berjalan, dia selalu memancarkan pesona yang membuat semua mata tertuju padanya. Bahkan para pria yang melihatnya tidak bisa menahan diri untuk tidak menatapnya.

Setelah berenang, Sherly memutuskan untuk mandi di ruang kamar mandi yang berdekatan dengan kolam renang. Kamar mandi tersebut adalah tempat yang bersamaan untuk pria dan wanita, namun dengan banyaknya cermin, memungkinkan seseorang untuk memantau orang lain di dalamnya.

Tidak menyadari bahwa seseorang sedang memperhatikannya dari atas sejak Sherly masuk ke dalam kamar mandi. Dengan senang hati, dia melepas bikini yang menempel di tubuhnya yang seksi. Warna kulitnya yang putih mulus terlihat begitu indah dengan pandangan yang ke cermin. Beruntung cermin tersebut rendah sehingga tidak bisa melihat ke atas lewat cermin tersebut.

"Wahh wah rejeki anak soleh. Gue intipin ah..." Otak mesum Tony mulai bekerja.

Dengan perlahan dengan hati berdebar2 Tony naik ke atas dengan memanjat tembok. Di tembok kamar bilas tersebut ada lubang2 dari keramik yang tersedia di kamar bilas untuk meletakkan barang2 dan karna tubuhnya yang tinggi ia berhasil sedikit mengintip ke ruang sebelah. Ia berhasil melihat istri sepupunya yang cantik itu dengan memanjati tembok dan naik dengan cara kakinya bertumpu pada lubang di tembok yang untuk menaruh peralatan mandi.

"Wow bener kan si Sherly..." Ujar Tony dalam hati.

Gadis itu masih mengenakan baju renang yang seksi milik Tina dan terlihat begitu cantik. Pria itu tidak bisa menahan diri untuk tidak mengintip saat gadis itu mulai menanggalkan baju renangnya. Ia melihat dengan penuh kekaguman saat gadis itu mengikat rambutnya menjadi kuncir tinggi dan kemudian melepaskan baju renangnya perlahan-lahan.

Tony menahan nafasnya saat gadis itu mulai menggoda dengan gerakan tubuhnya yang lentik dan anggun. Ia terpikat oleh keindahan tubuh gadis itu yang terpampang di hadapannya. Dengan hati yang berdebar, ia terus memperhatikan setiap gerakan gadis itu.

Tony melihat dengan penuh kekaguman saat air mengalir di sekitar tubuh gadis itu, menyoroti kecantikan dan keindahan tubuhnya.
Ia merasa seperti sedang berada di surga, menikmati pemandangan yang begitu indah di depan matanya. Ia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari keindahan tubuh gadis itu yang basah oleh air dari shower

Tony yang sudah mengintip dari awal mulai terangsang melihat tubuh Sherly yang begitu sempurna. Dia tidak bisa menyembunyikan keinginannya untuk mendekati Sherly, namun dia juga tidak mau terlihat oleh Sherly sehingga dia bisa terus memandang tubuh Sherly yang seksinya.

Sherly mulai membuka kran air untuk mengalirkan air hangat ke tubuhnya. Dengan lembut, dia menyapu sabun di seluruh tubuhnya, membuatnya tampak semakin berkilau. Tony merasa seperti dia melihat sebuah pemandangan surga yang membuatnya semakin tergoda.

Keindahan payudaranya dan pantatnya terutama pentilnya yang berwarna pink membuat Tony begitu konak. Ingin segera ia coli sekarang juga tetapi ditahan olehnya.

Dengan gerakan yang begitu sensual, Sherly mulai membersihkan tubuhnya sambil menari-nari dengan air di sekitarnya. Keringat muncul di tubuh Tony saat dia terus memperhatikan setiap gerakan Sherly yang begitu menggoda. Dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan menjadi sangat terangsang dan terbius oleh kecantikan dan kemulusan body Sherly.

Sherly akhirnya selesai mandi dan ia mulai mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Dengan santai, dia menggosok tubuhnya dengan handuk sambil sesekali memandang cermin. Namun, dia tidak pernah menyadari bahwa cermin tersebut justru jadi sarana bagi Tony untuk tetap memandanginya.

Setelah mengeringkan tubuhnya, Sherly mulai mengenakan pakaiannya. Dengan santai, dia melepas handuk yang menggelayuti tubuhnya dan mengenakan baju dan celana dalamnya. Tony merasakan denyutan di seluruh tubuhnya saat dia melihat tubuh Sherly yang polos dan terlihat begitu seksi bahkan dengan pakaian yang belum lengkap.

Sherly akhirnya selesai dan dia keluar dari kamar mandi. Dia tidak menyadari bahwa selama dia mandi, dia telah menjadi objek perhatian seseorang. Melangkah keluar dari kamar mandi, dia melihat Tony yang tersenyum di depannya. Dia tidak mempermasalahkan senyuman Tony karena dia tidak tahu bahwa Tony telah memperhatikannya selama dia mandi.

"Udah bilasnya Sherly cantik? Hehehe." Tony menggoda Sherly yang baru saja keluar.

"Eh Tony. Tadi bilas di sini juga? Iya gue baru kelar bilasnya." Ujar Tony berbohong.

"Udah ga marah kan gara2 tadi tali Bhnya kelepas? Hehehe."

"Ah ngga ah. Tuh kan Tina ngga sengaja ketarik. Tapi lain kali mata elu tuh yg dijaga Ton. Huu" Ujar Sherly mencubit lengan Tony.

"Hehehe. Yaa maap abis gimana lagi. Refleks gue sbg lelaki normal itu. Tapi itu tadi gue ga bisa brenti2 kebayang2 Sher. Sori nih btw. Tapi bentuknya bagus toket lu Sher. Hehe." Ujar Tony yg mulai menggoda Sherly yg seketika wajahnya bersemu merah.

"Iihh..Tony mulai lagi deh." Ujar Sherly sambil menyisir rambutnya.

"Tau ga, cewe itu kalo toketnya dimaenin sambil dipelintir pentilnya. Rasanya...uuhhh.. Tina aja sampe kelojotan. Coba deh elu ajarin Ardy buat maenin pentil elu sambil remes2 toket elu." Ujar Tony menggoda Sherly.

"Ah masa sih? Enak banget Ton?" Sherly terdengar penasaran.

Tony kemudian mengangguk2kan kepalanya sambil tersenyum. Lalu Sherly kembali menyahut: "Coba ya nanti gue coba sama Ardy. Hehe."


Tony hanya berpura2 mengeringkan tubuhnya di depan cermin ruang bilas vila yg jadi satu.
Dengan polosnya, Sherly melanjutkan aktivitasnya mengeringkan rambut dengan hair dryer tanpa mengetahui bahwa kecantikannya telah berhasil membuat Tony terpikat secara seksual.

Tony masih memandangnya dengan tatapan penuh nafsu, meskipun dia sudah menyadarinya bahwa apa yang dia lakukan adalah salah dan tidak pantas. Namun, tidak ada yang bisa menghentikannya untuk tetap memandangi tubuh Sherly yang begitu indah yang telah berganti celana pendek jeans yang menampakkan pahanya yang putih mulus.

Dahulu memang Tony dan Sherly tidak begitu dekat. Tetapi seiring berjalannya waktu, Tina yang memang dekat dengan Ardi sering mengajak mereka jalan dan kemudian Tony dan Sherly mulai saling mengenal dan akhirnya mereka menjadi teman yang dekat hingga Sherly menganggapnya seperti saudara kandung sendiri.
Namun, tidak ada satupun dari mereka yang mengetahui tentang kebejatan Tony termasuk Ardy dan Tina. Sejak bertahun2 lalu Sherly terhadap Tina dan Tony mulai terbuka tanpa ada rasa sungkan yang mengganggu dirinya.

Malam itu adalah malam yang dinanti-nantikan oleh Sherly, istri Ardi yang baru saja menikah. Meskipun mereka sudah melakukan perjalanan bulan madu ke Bali mereka belum sempat untuk bercinta.

Sherly menaruh rasa cinta yang begitu besar terhadap suaminya, Ardi. Dan sekarang, pada malam pertama mereka di Bali, Sherly tidak sabar untuk merasakan keintiman yang sesungguhnya dengan suaminya.

Saat itu, mereka berdua tengah berbaring di atas tempat tidur yang empuk di sebuah vila mewah di Pantai Kuta. Mereka telah melakukan foreplay dan kini dalam kondisi telanjang bulat.

Sherly memandangi wajah tampan Ardi dengan penuh cinta. Merasa sedikit grogi, ia memeluk tubuh Ardi yang berotot, mencari rasa nyaman yang ia butuhkan untuk menurunkan gugupnya. Ia mulai menciumi leher Ardi secara perlahan, membuatnya semakin bernafsu.

Sementara itu, di sebuah kamar lain, sepupu Ardi, Tony, tengah berkonsentrasi ke HPnya. Ternyata ia sudah menaruh kamera tersembunyinya di kamar Ardy. Dia terlihat memandangi mereka dengan rasa iri dan cemburu. Ia mengetahui bahwa Sherly memiliki tubuh yang seksi dan ia tidak dapat menyembunyikan rasa tertariknya terhadap Sherly, meskipun ia adalah sepupu dari suami Sherly.

Semakin lama, Tony semakin tergoda oleh pemandangan yang ia lihat. Ia menahan keinginan untuk mengganggu keintiman Sherly dan Ardi ingin rasanya ia masuk dan menerkam tubuh seksi istri sepupunya itu.

Sherly meskipun gugup ia adalah seorang wanita cantik dengan tubuh yang seksi yang juga membutuhkan belaian, terutama bagian dadanya yang indah dan menggoda ia sodorkan ke Ardy untuk dikulum dan dihisap. Malam kedua mereka sebagai suami istri, Sherly sangat gugup karena ini baru malam kedua mereka saling membuka tubuh merek dalam ketelanjangan dimana ia dan Ardi suaminya akan melakukan hubungan badan.

Mereka berdua sudah melakukan foreplay dan telanjang bulat di tempat tidur yang nyaman. Ardi mencium leher Sherly dengan lembut sambil meremas dadanya yang besar dan kenyal. Perlahan, ia turun ke bawah dan mulai mencium seluruh tubuh Sherly. Wanita itu terpasang matanya dan merasakan semua sentuhan Ardi yang begitu lembut dan sensual.

'Kamu cantik, Sherly sayang,' bisik Ardi di telinga istrinya sambil memainkan puting susunya dengan lidahnya. Sherly hanya bisa tersenyum geli dan menahan rasa gugupnya.

Kemudian, Ardi mengambil posisi di antara kedua kaki Sherly yang sudah terbuka lebar untuknya. Ia mulai menyelusuri seluruh intimnya dengan jari-jarinya yang penuh gairah. Sherly merintih dan mencubit bibirnya karena sensasi yang begitu nikmat.

'Sabar, sayang. Biarkan aku membuatmu lebih nikmat,' kata Ardi sambil tersenyum dan kembali mencium bibir Sherly dengan penuh nafsu.

Namun, tak disangka, saat Ardi hendak memasukkan penisnya ke dalam vagina Sherly, ia merasa kesulitan. Sherly masih perawan dan ini adalah kali pertama ia akan disentuh seorang pria. Ia merasa sedikit sakit dan Ardi juga merasa gugup karena ini adalah kali pertama ia akan melakukan penetrasi.

"Tenang, Ardi. Aku tahu ini kali kedua kita berdua. Nikmatin aja." ucap Sherly sambil mengelus kepala Ardi dan mencoba untuk menenangkan suaminya.

Mereka berdua kemudian kembali berciuman dan saling merangsang satu sama lain. Ardi mulai menjilat dan menghisap puting susu Sherly yang kemudian diikuti dengan ciuman yang lebih dalam dan penuh nafsu. Sherly merintih dan meminta Ardi untuk lebih cepat.

'Santai saja, sayang. Nikmatilah setiap sentuhan aku,' kata Ardi sambil mencium leher Sherly yang sudah penuh dengan bekas ciuman.

Mereka berdua lalu berpindah posisi, Ardi berada di atas dan mulai meraba-raba seluruh tubuh Sherly dengan jari-jarinya. Ia menciumi dan menghisap setiap bagian tubuh istrinya yang membuat Sherly semakin terangsang dan mengigit bibirnya saat Ardi mencapai bagian yang sensitif.

'Coba lagi yank... ahhh....,' desah Sherly sambil menggigit bibirnya karena merasakan gairah yang begitu besar saat Ardi berusaha memasukkan penisnya dengan perlahan ke dalam vagina Sherly.

"Aduh...sakit..." Sherly agak meronta ketika Ardy ingin memasukan penisnya.

Mereka berdua kemudian berpindah-pindah posisi, mencoba setiap variasi yang membuat mereka semakin terangsang.

"Kocokin donk sayang punya aku." Ardy meminta kepada istrinya sambil tersenyum.

Lalu Sherly dengan senyuman manisnya menggangguk dan mengocok penis Ardy dengan awam.

"Aahhh... enak banget...shhh..."

dan tak lama kemudian Ardy mencapai puncak kenikmatan dan memuncratkan spermanya ke dada Sherly.

Ardi terengah-engah dan melepaskan semua hasrat yang sudah terpendam dalam dirinya selama ini.

Setelah itu, mereka terbaring di samping satu sama lain sambil menikmati sensasi yang masih berada di tubuh mereka. Sherly tersenyum bahagia karena malam pertamanya bersama Ardi begitu spesial dan indah.

'Sungguh, kau begitu cantik. Aku sangat bahagia bisa bersama denganmu, Sherly,' ucap Ardi sambil mencium kening istrinya lembut.

'Iy-ih, Ardi. Aku juga bahagia bersamamu,' balas Sherly sambil tersenyum dan mencium bibir suaminya dengan penuh cinta.

Namun tanpa disadari oleh Ardy yang mulai memejamkan matanya hendak tidur. Sherly masih terengah2 menahan nafsunya.

"Gak peka banget sihh..." Ujar Sherly dalam hati.

Namun, mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang diintip oleh Tony, sepupu dari Ardi yang kebetulan berada di luar kamar mereka dan bisa mengintip lewat kamera yang ia letakkan di belakang vas bunga di samping TV. Karena Tina sudah tidur ia dengan leluasa bisa menyaksikan aksi ranjang pengantin baru yang liburan bersama mereka itu.

Ia melihat Sherly dengan tubuh yang seksi dan telanjang bulat sedang bersama suaminya. Tony hanya bisa terpana dan mengagumi keindahan Sherly dari samping kamar.

Tony, meski hanya sekilas dapat menyaksikan keindahan dan sensualitas Sherly yang sempurna, ia tahu bahwa Sherly adalah milik Ardi dan tidak ada yang dapat menggantikan tempatnya di hati suaminya.

Tony yang menyudahi aktifitas mengintipnya tidak bisa menahan konaknya dengan apa yang ia lihat terutama body Sherly yang sangat menggoda.

Ia pun membangunkan Tina....

Tina sudah tertidur pulas, tetapi Tony masih terjaga. Ia mengamati tubuh istrinya yang terbujur nyaman di sampingnya. Tanpa ragu, ia mulai merayap ke arah tubuh Tina. Ia membelai lembut rambut istrinya dan mengecup bibirnya dengan lembut. Tina tersentak dan terbangun dari tidurnya.

'Tony, kenapa sih?' tanya Tina sambil tersenyum lebar.

Tony hanya tersenyum dan mulai menciumi leher dan bahunya. Ia memperhatikan setiap reaksi tubuh Tina dan menyesuaikan gerakan tangannya. Ia tahu bagaimana cara membuat istrinya terangsang.

Tina mengerti bahwa Tony mengajak berhubungan badan. Tina tidak bisa menahan desahan kenikmatan saat Tony mulai meremas payudaranya yang montok. Tony kemudian turun ke bawah dan mulai membuka perlahan gaun tidur Tina. Ia menjilati setiap bagian tubuh Tina yang terbuka, membuatnya semakin bergairah.

Tina sudah tidak bisa menahan lagi. Ia meminta Tony untuk segera menyatukan tubuh mereka. Tony tersenyum dan memenuhi permintaan istrinya. Ia memasukkan dirinya ke tubuh Tina dan mulai bergerak dengan ritme yang membuat Tina semakin terangsang.

Tina merasakan gairah yang begitu besar dan berbeda dari biasanya. Ia meremas-remas tubuh Tony yang kuat dan merasakan setiap sentuhan dari suaminya. Tony juga tidak tinggal diam, ia terus merangsang tubuh Tina dengan gerakan yang semakin liar.

Di luar kamar Sherly keluar dari kamarnya hendak mengambil minum di dispenser dapur. Saat melewati kamar Tony ia mendengar suara2 khas orang yang sedang berhubungan badan. Ia melihat pintu kamar yang sedikit terbuka. Ia penasaran dengan suara-suara yang didengarnya dari kamar Tony dan Tina meskipun ia tahu persis apa yang mereka lakukan. Sherly berdebar2 jantungnya dan penasaran apalagi dia pernah melihat video yang ditunjukkan Tina.

Sherly tidak bisa menahan rasa penasarannya dan memutuskan untuk mengintip ke kamar Tina dan Tony. Ia ingin tahu apa yang mereka lakukan di kamar tersebut. Ia menyelinap diam-diam ke arah kamar Tina dan Tony dan membuka sedikit pintu untuk memperhatikan apa yang sedang terjadi di dalam kamar.

Sherly terkejut melihat Tony dan Tina sedang telanjang dan bergumul dengan penuh nafsu. Dia yang tadinya ragu dan ingin kembali malah memperhatikan adegan itu dan tidak bisa mengalihkan pandangannya. Ia merasa sayang kalau melewatkan pemandangan ini.

Tony merangsang Tina dengan lembut namun penuh gairah, sementara Tina merespons setiap sentuhan dari Tony dengan desahan dan erangan yang erotis.

Sherly tidak menyangka bahwa dia akan melihat sesuatu yang membuatnya terpikat seperti ini. Padahal dia menonton video porno saja termasuk hampir tidak pernah. Dan sekarang ia mengintip Tony dan Tina sedang telanjang dan sedang bercinta di atas ranjang. Sherly bisa melihat dengan jelas adegan mereka yang sangat erotis.

Mereka terus bergerak dengan semangat dan gairah yang semakin memuncak. Tony membalikkan posisi Tina dan memasukkan kontolnya dari belakang, membuat Tina menjerit kenikmatan.

"Udah berapa lama sih mereka main. Kyknya udah lama."

"Ooo begitu ya kalo penetrasi. Kyknya enak banget si Tina sampe begitu." Pikir Sherly.

Sherly melihat Tony dan Tina ganti posisi dan kemudian saling mencium dan meraba-raba satu sama lain. Tony mengambil posisi di atas Tina, memeluknya dengan erat dan memejamkan mata. Dengan lembut, ia mulai menciumi leher dan dada Tina, membuatnya merintih kenikmatan.

Pria itu memusatkan perhatiannya ke tubuh istrinya, membelai setiap lekuk tubuhnya dengan lembut. Dia merayu Tina dengan lidahnya yang ahli dan mengitari tubuhnya dengan penuh gairah. Tina sudah tersenyum puas ketika Tony mulai memainkan bagian sensitif di tubuhnya yaitu puting dan payudaranya.

Tina pun tidak tinggal diam, ia juga meraba-raba tubuh Tony dan mencium bibirnya dengan penuh nafsu. Tina juga mengocok kontol Tony dengan perlahan. Mereka berdua saling memuaskan satu sama lain dengan ciuman dan rangsangan.

Sherly terus mengintip dari luar kamar, terpesona dengan adegan yang ia lihat. Ia melihat dengan jelas bagaimana Tony membelai tubuh Tina dengan lembut dan penuh kasih sayang. Dan Tony juga tidak kalah bergairah, ia membalas dengan menciumi setiap bagian tubuh Tina yang membuatnya merintih kenikmatan.

Tak lama kemudian mereka mengganti posisi menjadi posisi 69. Tony dengan rakus dan beringas menjilati vagina Tina dengan nikmatnya sementara Tina juga tidak mau kalah mengulum kontol jumbo milik Tony.

Sherly tidak bisa mengalihkan pandangannya dari adegan yang semakin memanas itu, meskipun otak dan hati nuraninya ingin beranjak dari sana, hingga tanpa terasa, Sherly mulai merasakan gairah yang memuncak di dalam dirinya. Ia tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya dan ia terkejut dengan perasaannya yang begitu kuat. Terlambat, ia sudah tidak mungkin kembali ia ingin melihatnya.

Tina dan Tony terus bercinta dengan penuh gairah dan nafsu yang membara. Mereka saling memuaskan satu sama lain dengan berbagai posisi dan gerakan yang membuat mereka semakin terangsang.

"ahh...seharusnya begitu caranya Ardy memuaskan aku." Pikir Sherly.

Raut wajahnya terlihat kagum dan saat itulah dia menyadari betapa kurangnya pengalaman seksualnya dibandingkan dengan Tina. Dia tidak bisa menahan rasa gairahnya dan mulai membelai tubuhnya saat dia mengintip mereka.

Tony dan Tina tidak menyadari bahwa mereka sedang diam-diam diintip oleh Sherly. Mereka semakin memperdalam keintiman mereka dan Tony mulai merangsang semua titik sensitif di tubuh Tina. Dia menggigit leher Tina dan meremas payudaranya sementara tangan lainnya memelintir dan memencet puting payudaranya dan kemudian memasukan dua jarinya ke liang kenikmatan Tina.

Tina menggelinjang saat dia merasakan sensasi yang mengejutkan dan dia membalas dengan mencium bibir Tony dengan penuh nafsu.

Sherly semakin tidak bisa menahan nafsu dan dia mulai tanpa sadar meremas kedua payudara montoknya sambil menikmati pemandangan yang begitu erotis. Kebetulan dibalik piyama yang ia kenakan Sherly tidak mengenakan apa apa lagi. Bibir Sherly bagian bawah semakin kencang digigitnya. Ia merasa puting payudaranya semakin mengeras dan liang kenikmatannya mulai basah.

"Aahh...hmmmm...." Sherly mulai mendesah.

Tangan kiri Sherly tanpa sadar masuk ke dalam piyamanya dari sela2 kancing dan meremas payudara kanannya.
Tanpa bisa menahan diri lagi, Sherly merangsang diri sendiri dan memijat-mijat payudaranya yang sudah mengeras. Tanpa mengalihkan matanya dari adegan yang sedang terjadi di depan matanya ketika Tony dan Tina mulai saling berciuman dan bergairah.

Mereka mulai menggantikan posisi dan setiap gerakan yang mereka lakukan semakin menambah kepuasan yang begitu besar untuk keduanya.

Tony mengangkat Tina dan menempatkannya di tepi tempat tidur, sementara Sherly semakin terangsang dan tidak bisa menyangkal nafsunya yang semakin memuncak. Dia terus mengintip sambil membayangkan dirinya sedang melakukan hal yang sama dengan suaminya.

Tony berbaring di atas Tina dan mengambil posisi yang tepat untuk menikmatinya. Dia memasukkan penisnya ke dalam tubuh Tina yang sudah basah dan siap untuk menerima serangan dari sang suami. Tina mengerang dan mendesah ketika Tony mulai bergerak naik turun dengan ritme yang menggairahkan.

Tony dan Tina sama sekali tidak menyadari bahwa Sherly sedang mengintip mereka dari luar. Mereka terus bergerak dalam ritme yang semakin cepat. Sesekali, mereka berhenti sejenak dan saling berbisik kata-kata mesra yang membuat gairah mereka semakin memanas.

Sementara itu, Sherly tidak bisa menahan gairahnya yang semakin memuncak setelah melihat adegan tersebut. Dia terus menggigit bibirnya dan menahan desahan yang hampir keluar dari mulutnya sambil memelintir puting payudaranya yg semakin menegang.

Mungkin bila Tony tahu Sherly mengintip, Sherly bisa jadi tidak akan menolaknya bila ditarik masuk dan bergabung.

Tony dan Tina terus bergerak dalam gairah mereka yang semakin memuncak. Mereka saling berciuman dengan penuh kemesraan dan nafsu sambil memeluk dan mengelus tubuh satu sama lain. Adegan tersebut semakin panas dan erotis dengan desahan dan erangan yang semakin keras.

Tina merasakan ada yg mau meledak dari vaginanya saat Tony menjatuhkan kecupan lembut di lehernya dan meremas kedua payudaranya dengan lembut. Dia merasakan puncak kepuasan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya saat Tony melanjutkan pendekatan intimnya ke bawah dan merangsang titik-titik sensitifnya dari belakang sambil menggenjotnya.

Tina merasakan ada yang beda dengan Tony. Sedangkan Tony ia membayangkan bahwa yang di depannya ini adalah Sherly. Dalam bayangannya ia melakukan apa yang ia ingin lakukan kepada Sherly.

Sherly bergidik dan bulu kuduknya berdiri menyaksikan kontol Tony perlahan keluar masuk kemaluan Tina dan cara Tina mengaduk ngaduk kemaluan Tony.

Sherly semakin bergairah saat dia melihat Tony mempermainkan tubuh Tina yang sintal dan cantik dengan lidah dan jemarinya yang mahir. Dia tidak bisa menahan rasa iri kepada Tina, ia juga ingin diperlakukan seperti itu.

Mereka bergerak dengan semakin liar dan gairah yang semakin meluap. Desahan dan erangan dari Tina semakin membuat Sherly terangsang dan membuatnya semakin tak bisa mengalihkan pandangannya dari adegan tersebut. Waktu terus berjalan dan Tony terus memasukkan penisnya ke dalam tubuh Tina dengan semakin cepat.

"Aahh...gue keluar..." Teriak Tina.

"Ahhh gede banget kontol Tony. Gemuk keras, dan berurat.. sampe keluar si Tina..." Sherly tanpa malu malu lagi mendesah.

Ketika kontol Tony memasuki Tina untuk yang terakhir kalinya, pergerakannya semakin cepat dan intens. Tidak ada lagi keraguan bahwa Tina telah mencapai puncak kenikmatannya, termanifestasi dari erangan dan erangan yang semakin keras dan desahan yang semakin dalam.

Tony melihat Sherly dari cermin di kamarnya dan membisikkannya kepada Tina yang lalu tersenyum secara mesra. Mereka tahu bahwa Sherly sedang mengintip mereka dan mereka membiarkannya. Mereka ingin Sherly menikmati adegan yang mereka lakukan karena di dalam hati mereka, mereka juga merasa senang dengan adanya penonton.

Ketika adegan berakhir, Sherly kembali ke kamarnya dengan perasaan puas dan seksi. Dia tidak bisa tidur karena masih terbayang dengan adegan tadi. Dia juga merasa malu karena telah mengintip sepupunya dan istrinya sedang berhubungan seks, namun dia juga merasa terangsang dengan adegan tersebut.

....

Pagi harinya, ketika Tina sedang beristirahat di kamarnya, Tony keluar dari villa berjalan2 menikmati segarnya udara pagi villa. Ia melihat jendela kamar Ardy yang sedikit terbuka hordennya dan lampu yg menyala. Penasaran Ia mengintip ke dalam kamar dan ia melotot melihat Sherly yang sedang tidur dengan posisi yang menggairahkan dengan celananya yang tersingkap menampakkan pahanya yg mulus dan dengan mengenakan penutup mata.

Tiba2 Tony yg melihat dari kejauhan Ardy baru keluar dari villa untuk lari pagi dan berlari menjauh. Ia punya ide cemerlang untuk menikmati tubuh istri sepupunya yang cantik itu. Ia pun kembali masuk ke dalam villa dan masuk ke kamar tempat Sherly sedang tidur.

Sherly yang tertidur pulas tidak menyadari keberadaan Tony. Tanpa ragu, Tony memasuki kamar Ardy. Ia menutup pintu. Dengan nekat dan perlahan, ia mendekati tempat tidur dimana Sherly masih terlelap. Ia meraih sebuah bantal dan meletakkannya di dekat kepala Sherly, seolah-olah itu adalah bantalnya. Dengan santainya, Tony duduk di ranjang sebelahnya, menikmati pemandangan paha mulus Sherly

Tony merasa gelisah dan penuh gairah mengingat Sherly dan Ardy sudah menikah. Selama ini, ia memandang Sherly sebagai seorang wanita yang menakjubkan dengan sesosok tubuh yang memikat.

Tony adalah pria yang sudah menikah, namun itu tidak menghalanginya dari kebiasaannya yang mesum. Dia suka mencoba menggoda wanita, dan tahu betul cara untuk merangsang wanita hingga mereka bertekuk lutut. Dia juga pintar dalam merayu wanita, membuat mereka tergila-gila padanya. Bahkan, Tony tidak pernah ragu untuk menggoda dan menggairahkan istri orang. Dia melihat istri sepupunya, Sherly, sedang tertidur dengan penutup mata yang menutupi matanya.

Dengan segera, pikiran Tony dipenuhi dengan fantasi erotis. Dia merasakan adrenalinnya meningkat dan dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak memanfaatkan situasi ini. Dia tahu betul bahwa Sherly adalah wanita yang baru dalam soal seks, dan itu membuatnya semakin bersemangat untuk menaklukkan wanita yang telah menjadi milik Ardy itu.

Tony mulai meraba-raba paha Sherly dengan lembut. Ia memperhatikan setiap lekuk tubuh wanita itu dan merasa semakin tergoda untuk memilikinya. Ia menarik sedikit piyama Sherly keatas sehingga memperlihatkan punggung indah Sherly. Ia tersenyum saat tahu Sherly tidak mengenakan BH.

Paha Sherly yang sedang memeluk bantal guling pun diraba2 dan dielus naik turun dari lutut sampai pantatnya dan dengan sedikit meremas pantatnya.
Tanpa berhenti, Tony terus melanjutkan rayuan sexualnya dengan menyingkirkan bantal guling yang dipakai Sherly.

Ia dengan tangan kanannya mulai merayap keatas melalui bagian bawah baju piyama Sherly dari perut hingga sampai ke payudara Sherly yang masih tertutup piyama. Ia meraba dan merasakan payudara Sherly dengan lembut, meraba dan meremas sedikit payudaranya yang montok bergantian kiri dan kanan. Tidak puas hingga di sana saja ia membalikkan tubuh Sherly perlahan hingga telentang lalu membuka kancing bajunya satu persatu.
Tony melotot melihat pemandangan indah yang tersaji di depannya. Sepasang payudara indah yang kemarin hanya dapat dilihatnya sewaktu mandi, dan melalui kamera tersembunyi sekarang terpampang dengan jelas di depan matanya.

Tony lalu kembali meremas payudaranya wanita cantik itu dan memelintir putingnya perlahan membuat nafas Sherly agak memburu.

Setelah kurang lebih 5 menit meraba payudaranya Tony lalu menundukkan kepalanya dan kemudian menjilat puting payudara sebelah kanan Sherly.

"Ouuhh.." Sherly mendesah ketika merasakan payudaranya dihisap dan membuatnya merasakan getaran yang membuatnya terbangun dari tidurnya.

Sherly sempat terkejut ketika merasakan ada yang meraba-raba tubuhnya, tetapi ketika ia sadar, ia merasa tenang karena mengira itu adalah Ardy yang sedang bermain-main dengannya. Anehnya, ia tidak pernah menduga kalau Ardy memiliki cara yang sangat berbeda, lembut dan sensual dalam merayu dirinya. Ia pun memejamkan matanya dan pura2 tidur menunggu aksi orang yang dikira adalah Ardy.

Meskipun Sherly adalah sepupunya sendiri, Tony tak bisa menghindari godaan untuk menggoda dan meraba-raba tubuhnya. Tony adalah seorang pria yang suka mencari kesenangan seksual dari berbagai wanita, dan wanita yang sedang menikah menjadi pilihan favoritnya.

Tanpa rasa bersalah, Tony mulai meraba-raba selangkangan Sherly setelah yakin Sherly tidak sadar bahwa yang melakukannya adalah dirinya dan bukan Ardy. Ia merasakan kedua payudara Sherly yang membesar, dan lembut di telapak tangannya. Tony tak sabar untuk melihat lebih jauh tubuh Sherly yang memang selalu ia impikan.

Tony, seorang pria yang sudah menikah, adalah seseorang yang memiliki selera sangat tinggi dalam hal hubungan seksual. Dari mulai menggoda, meraba tubuh wanita, hingga merangsang mereka, Tony adalah ahlinya. Dia tahu seluk-beluk tubuh wanita dan bagaimana cara membuat mereka terangsang hingga tak berdaya di depannya. Tidak hanya itu, Tony juga sangat terampil dalam merayu wanita hingga mereka tergila-gila padanya, termasuk istri orang. Dengan pandainya ia menyembunyikan segalanya dari Tina, dan juga Ardy dan Sherly

Di sisi lain, ada Sherly, seorang wanita yang baru saja menikah dengan sepupu Tony, yaitu Ardy. Sherly adalah seorang istri yang setia dan sangat mencintai suaminya. Namun, ia masih sangat baru dalam hal seksualitas dan selalu ingin mencoba hal-hal baru. Dia juga memiliki libido yang tinggi dan sangat mudah untuk dibangkitkan gairahnya.

'Tidak apa-apa, Ardy, teruslah. Aku suka dengan yang kamu lakukan,' ucap Sherly dengan suara mabuk kepayang.

Sherly merasakan ada yang meraba-raba dirinya dan ia menganggap bahwa itu adalah Ardy. Namun, sesuai dengan sifatnya yang penasaran tentang seks, ia justru menikmati sentuhan yang diberikan. Sherly mengingat nasihat Tina yang mengatakan bahwa berhubungan seks dengan penutup mata dapat meningkatkan sensasi yang lebih intens.

Dengan hati yang berdebar kencang, Tony mulai menurunkan celana Sherly. Ia melihat dengan penuh kepuasan ketika tubuh Sherly yang seksi, langsing, dan berambut panjang terpampang di hadapannya.

Tony merasakan sensasi yang tak terbendung saat tangannya membelai Vagina perawan Sherly yang lembut dan putih. Tanpa ragu, ia juga menciumi leher dan telinga Sherly sambil meremas kedua putingnya yang tegang. Sherly tak sadar apakah itu memang suaminya yang sedang menyentuhnya atau bukan.
Tanpa diketahui Sherly, itu bukanlah Ardy yang sedang merangsangnya, tetapi Tony yang telah masuk ke dalam kamar dengan diam-diam. Tina sedang tidur lelap di kamar mereka, sehingga Tony merasa aman untuk melakukan segala sesuatu terhadap Sherly.

Dengan keahliannya yang luar biasa, Tony merangsang Sherly. Ia menyentuh setiap bagian tubuh Sherly dengan penuh nafsu dan penuh perasaan erotis.
Tony terus meraba-raba tubuh Sherly, memulai dari lehernya yang ramping, turun ke payudaranya yang mulus dan kencang. Setiap sentuhan membuat Sherly meringis dan merintih, tapi tangan Tony tidak berhenti. Dia terus memainkan puting payudara Sherly, membuatnya semakin geli dan terangsang.

Tony meremas payudara Sherly lalu Ia memijatnya dengan lembut dan menyebabkan Sherly menggeliat-geliat dari sensasi yang ditimbulkan. Tony kemudian menurunkan tangan ke perut Sherly yang rata dan ke sana, ia membayangkan ada apa yang ada di balik kain penutup selangkangannya yang mempesona.
Namun, bukannya menegur, Sherly malah semakin menikmati gairah yang ditimbulkan oleh tangan yang merayap di tubuhnya.
'Tina memang benar. Berhubungan seks dengan penutup mata sangatlah asyik,' gumam Sherly dalam hati. Belum juga menyadari bahwa itu bukan suaminya, Sherly telah terpuruk dalam kenikmatan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Tony meraih kaki Sherly dan memijatnya dengan keahliannya yang sudah teruji. Ia juga menyalurkan nafsu dan keinginan melalui sentuhan-sentuhan yang ia berikan ke paha Sherly. Sensasi yang terdapat dalam meraba paha Sherly membuat Tony semakin tidak sabar ingin menyalurkan hasrat seksualnya yang sudah mulai memanas.

Ketika Sherly merasakan ada tangan yang meraba pahanya, ia semakin menikmati dan mempersilahkan tangan tersebut untuk terus meraba tubuhnya. Sherly mengeluarkan erangan yang memanggil-namakan nama Ardy, suaminya, tanpa ia sadari bahwa yang sedang merangsangnya adalah Tony.

Tony merasa tergoda oleh tubuh Sherly yang seksi tersebut. Dia mulai meraba-raba lebih dalam ke tubuh Sherly. Tony semakin bergairah dan mulai menciumi lehernya dengan lembut dari belakang. Sherly yang merasa seperti bermimpi tidak menyadari apa yang sedang terjadi dan membiarkan Tony mengelus serta mencium lehernya semakin dalam. Tony tahu pasti dia mengira itu adalah Ardy.

Tony terus merangsang tubuh Sherly dengan penuh keahlian. Ia menelusuri setiap lekuk tubuhnya dengan bibirnya dan terus meraba dengan penuh gairah. Sherly semakin tidak tahan dan merengek-rengek menikmati setiap sentuhan yang diberikan Tony. Ia tidak tahu bahwa yang sedang melakukan hal tersebut adalah Tony, bukan suaminya.
Bahkan ia juga meremas rambut Tony ketika Tony mengulum puting payudaranya.

Tony yang merasa sudah tidak tahan lagi, mulai melepas celana pendek Sherly. Sherly yang mengira itu adalah Ardy tidak berontak dan hanya menikmati ketika Tony melakukannya. Tony juga tak henti menciumi dan menghisap kedua payudara-nya yang indah dan membuat Sherly semakin tergoda.

Tak lama kemudian, Tony dengan lihainya menjilat dan menghisap payudara Sherly yang sempurna. Ia mengisap dan menggigit dengan sensual sambil merangsang vagina istri cantik sepupunya tersebut. Sherly semakin tidak tahan dan mengeluarkan erangan nikmat yang semakin membangkitkan gairah Tony.

'D-duh, MMphhh,' desah Sherly tak berdaya. Ia sangat menikmati sensasi yang belum pernah ia alami sebelumnya. Tony memang hebat dalam merangsang wanita.

Tony kemudian turun ke perut Sherly dan meneruskan rangsangannya. Ia menjilati dan memainkan bagian yang paling sensitif dari sesosok tubuh wanita. Sherly semakin menggelinjang dan mendesah keras. Ia semakin tenggelam dalam gairah yang diberikan oleh Tony.

Tony benar-benar menikmati setiap detik yang ia habiskan dengan Sherly. Ia merasakan kepuasan yang luar biasa ketika Sherly menjerit-jerit dan menggelinjang di bawah sentuhan-sentuhannya.

Sherly yang masih mengenakan penutup mata mulai membalas rayuan Tony dengan membelai rambut dan punggung Tony yang semakin bergairah. Mereka berdua melanjutkan aksinya di kamar Ardy yang masih kosong. Ketika Tony menciumi telinga hingga pipi Sherly, Sherly pun menarik wajah Tony dan mereka berciuman dengan penuh nafsu.
Tony yang berbeda dengan Ardy mencium dan menghisap bibir Sherly dengan ganas dan memainkan lidahnya didalam mulut Sherly hingga Sherly mendesah2 dalam ciumannya.

"Mmmhh...slurrp...hmmm...." Erangan Sherly semakin nyata. Keduanya berciuman layaknya sepasang suami istri. Sambil berciuman tangan Sherly turun mencari celana Tony dan melepaskannya. Lalu meraba kontol Tony dan mengurut urutnya sambil mengocoknya dengan tangannya yang lembut. Tangan Tony juga tidak henti2nya merangsang vagina Sherly. Tony yang sekarang sudah menaiki tubuh Sherly menggesek2an kontolnya naik turun di atas vaginanya yang masih ditutupi celana dalam yang sudah becek.

"Mmhh...ahh...ohh..." Sherly dengan panasnya mencium dan membalas kuluman lidah Tony yang dia kira adalah suaminya.

Ketika Tony mulai merangkak ke bawah, Sherly mendesah. Ketika ia sampai di pinggang dan meremas pantat Sherly, Sherly mulai mengerang dan bergerak gelisah di tempat tidurnya. Tony semakin bersemangat dan langsung meremas paha Sherly yang terbuka lebar. Ia merasakan bulu-bulu halus di selangkangannya dan mulai mengintip ke dalam celana dalam Sherly yang putih dan berkilauan. Tanpa menunggu lebih lama, Tony membuka seluruh celana dalam Sherly dan melihat vagina Sherly yang masih perawan.

Tony langsung merasa terangsang dengan tampilan itu. Dia memposisikan mulutnya di sana dan mulai menjilat secara ganas membuat Sherly merintih dan bernapas lebih berat.
Tony menjelajahi setiap inci tubuh Sherly, mencari setiap titik sensitif yang bisa membuatnya terbakar. Mata Sherly masih tertutup, ia tidak tahu bahwa yang sedang merangsangnya adalah Tony, bukan suaminya yang sedang berlari pagi.

Sherly semakin bergairah, ia mengerang dan merintih dalam kegelapan. Tangannya meraih rambut Tony dan tubuhnya bergetar ketika Tony mulai melakukan seks oral padanya. Tidak ada kata yang bisa menggambarkan betapa senangnya Sherly saat ini.

Tony kembali ke atas dan kembali meremas payudara Sherly yang indah, tetapi kali ini Tony bermain dengan lidahnya. Dia menjilati kedua puting Sherly secara bergantian dan memijatnya dengan sebelah tangan.

"Aahhh...sayang...ohh..." Sherly semakin kencang mendesah.

Sherly semakin tidak bisa bertahan dan mulai mengangkat tubuhnya ke atas. Dia meremas kepalanya ke atas dan menutup matanya. Dia sama sekali tidak menyadari bahwa orang yang sedang merangsangnya bukanlah suaminya. Tony melihat kesempatan ini dan mulai menjilati tidak hanya payudara, tetapi juga punggung Sherly, perutnya, dan akhirnya mencapai selangkangannya lagi. Dia memposisikan tubuhnya di antara kedua paha Sherly yang terbuka lebar, dan mulai menjilati vagina yang masih perawan itu dengan penuh nafsu.

Sherly mulai bergerak dan mengejang, menikmati setiap jilatan yang diberikan Tony. Dia merasa ini adalah pengalaman paling menyenangkan dalam hidupnya.

Sherly merintih dan merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Dia tidak bisa berkata apa-apa dan hanya menikmati setiap gerakan dan pilihan Tony.

Tony merasa puas dan kembali ke atas. Dia kembali meraba tubuh Sherly sambil terus menciumi dan menjilat tubuhnya yang mulai berkeringat. Tony kini benar-benar menundukkan Sherly dengan aksi penuh ingin tahu. Sherly pun merespons dengan segala desahan yang membuat Tony terangsang.

Keduanya terus merasakan kenikmatan yang tak terkendali, membuat mereka semakin tergila-gila. Tony dan Sherly saling berbicara dengan bahasa tubuh, mengikuti irama gerakan satu sama lain. Sherly meminta lebih dan lebih lagi, dan mereka saling memberikan sesuatu yang mereka inginkan.

Lalu tangan Sherly pun diposisikan menggenggam kontol Tony yang sudah tegang maksimal. Sherly merasakan bahwa kontol Ardy lebih tegang dan keras dari biasanya dan lebih besar.
Tangan lembutnya perlahan mulai mengocok kontol Tony. Tony yang merasa keenakan menikmati setiap sentuhan dan kocokan awam tangan Sherly istri sepupunya yang cantik itu.

Tak lama kemudian Sherly pun mengejang dan untuk pertama kalinya dia merasakan orgasmenya. Hingga membuat sepreinya basah.

"Aahh enaknya..." Sherly pun tergeletak lemas.

Tony yang menyadari hal ini membiarkan Sherly menikmati orgasmenya dan beristirahat hingga Sherly pun tertidur lemas.

Tony pun kemudian beranjak ke WC dan buru2 mengeluarkan spermanya setelah merapikan celana dan mengancingkan baju Sherly yang sudah tertidur pulas.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd