Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY PENGUASA PESISIR

Apdetnya berkembang semakin menarik. Tks suhu atas tulisa kerennya.

Oh ya mumpung ingat.
Mengingatkan : Bagi temen2 yg belum berulang tahun, waktunya tinggal 2 hari lagi.
😉
 
BAB – 28

PELAMPIASAN



Dua orang yang pagi ini membuat suasana restoran hotel kenedy terlihat penuh dengan kecemburuan terlihat menikmati pelayanan sarapan pagi mereka, sesekali mereka bercanda ketika mengingat monika menurunin ribuan anak tangga di kuil kwansingbio.

{drrrttt}

Hape milik monika bergetar, disana muncul notifikasi bergambar muka sang kakek.

“..halo kakek”

“..lagi sarapan pagi ini”

“..iyaa kami sudah mendapatkan tanaman langka yang diinginkan”

“.. besok kami akan kembali ke USA”

“.. daah kakek..”
komunikasi jarak jauh itu telah diakhiri, Matteo tidak bertanya karena didepannya monika sudah berbicara dengan jelas.

“..apa rencanamu pagi ini?” tanya monika pada Matteo.

{gluk}

Matteo terlihat meminum air mineral dalam botol kaca mewah hingga habis.

“..sekitar jam 10an aku ada janji” ucap Matteo

{klutik}

Monika terlihat meletakkan sendok dan pisau makannya ketika Matteo menjawab ada janji. Dibenaknya sudah pasti wanita lain. Macau kan lagi banyak didatangi wisatawan, pasti Matteo ingin bertemu wanita.

“..seorang tuan besar macau!” Matteo yang tahu jalan pikiran wanita muda didepannya itu langsung kembali menjawab.

“..ooh” monika terlihat senang dengan jawaban Matteo barusan. Kembali monika melanjutkan aksi makan paginya.

Dari arah pintu masuk restoran super VVIP itu terlihat sosok tuan muda yang tadi malam terlibat dalam acara judi batu. Tuan muda Ce Leng, masuk kedalam restoran bersama beberapa pengawalnya.

Ce Leng yang melihat monika dalam balutan hot pants dengan baju kerah V neck super rendah yang mempertontonkan bulatan 36D sempurna bergoyang goyang saat monika mempergunakan alat makan dipagi itu langsung sumringah.

“..nona muda, ada baiknya nona muda ikut sarapan dengan saya, daripada sama pemuda miskin ini” ucap tuan muda Ce Leng.

“..ck!” monika tanpa melirik namun memasang wajah juteknya.

Matteo yang sudah selesai acara sarapan paginya terlihat ingin mempermalukan tuan muda Ce Leng.

{siuut}

Tiba tiba tubuh tuan muda Ce Leng itu terpelanting kearah belakang dan membenturkan tubuhnya ke meja yang ada dibelakangnya.

{gubrak...cemprangg}

Meja terlihat ambruk dengan perlengkapan makan set yang berhamburan. Ada pisau ada garpu ada sendok.

“...adoooww” tuan muda Ce leng terlihat berteriak ketika tangannya terkena tusukan garpu ditelapak tangannya ketika dirinya berusaha berdiri.

“..adowww” lagi lagi dirinya ketiban sial, saat ingin berdiri kepalanya kembali terbentur dengan pojokan alas meja. Tinggi meja yang terlihat lebih dominan saat tuan muda Ce Leng dibawah kolongnya itu terlihat menambah kesialannya.

Melihat bos mereka terkena musibah, para pengawal segera berusaha mengulurkan tangannya untuk membantu orang yang menggaji mereka agar bisa kembali berdiri. Belum juga badan tuan muda celeng terangkat,

“..wadoooww” tangannya yang berusaha ditarik oleh pengawalnya terlepas dan kepalanya kembali membentur pojokan meja makan restoran.

“..kalian benar benar ya, angkat badanku!” ucap tuan muda Ce Leng dengan keras.

“..haha... .haha... .haha...” monika tertawa lepas.

Sial bener itu orang pagi pagi, batin dirinya.

Tuan muda Ce Leng yang sudah terlihat benjol kepalanya kanan kiri depan belakang serta dibagian pelipisnya, belum lagi telapak tangannya yang berdarah karena tertusuk garpu saat tadi dirinya mencoba untuk berdiri membuat pemandangan kesialan yang sebanarnya menarik perhatian semua orang untuk tertawa lepas.

Para pelayan yang melihat kejadian ini semuanya menutup mulut mereka berusaha untuk tidak tertawa lepas seperti yang dilakukan oleh monika.

“..pemuda sialan!”

“..awas saja jika bertemu kembali, aku akan membuat perhitungan!” ujar tuan muda Ce Leng dengan nada sarkasme.

Matteo hanya menggelengkan kepalanya ketika mendengar nada ancaman dari tuan muda Ce Leng.

“..siapa yang sial menyalahkan orang lain! Wuuuu!” monika berbicara dengan jelas terdengar oleh tuan muda Ce leng.

Tidak jadi sarapan pagi, tuan muda Ce Leng terlihat emosi, dirinya beserta para pengawal pribadinya segera meninggalkan ruangan restoran super VVIP dengan penuh kekesalan.

Monika yang tahu jikalau semua itu ulah Matteo hanya cengar cengir saja, dirinya semakin bergidik ngeri jika memposisikan menjadi tuan muda yang dibuat sangat natural kesialannya pagi itu.

“..kamu!” monika memasang raut wajah yang ingin meminta kejelasan pada sosok pemuda didepannya.

“..euhmmnn” Matteo hanya bergumam saja dengan santai.

{kreeekk}

Matteo terlihat mendorong kursinya dan berdiri.

“..kemana?!” tanya monika.

“..balik kamar lah, siap siap mau jalan nanti!” ujar Matteo.

“..ikuut!” seru monika sambil berdiri dan mengejar Matteo yang terlihat sudah beberapa langkah didepannya.

Mereka berdua terlihat layaknya pasangan yang sedang penjajakan, malu malu meong!

{tinggg}

Suara elevator ruangan terlihat terbuka beberapa saat ketika monika menekan tombol arah naik. Keduanya langsung masuk kembali kedalam elevator ruangan. Monika terlihat memencet tombol lantai yang akan dituju.

Didalam elevator monika sesekali mencuri curi pandang lewat pantulan bayangan dari pintu elevator ruangan kearah sosok pemuda disampingnya yang terlihat tanpa ekspresi sama sekali. Sosok kalem dan gantengnya sudah membius monika.

{tingggg}

Saat dirinya terlelap dalam situasi hayalannya tiba tiba notifikasi elevator ruangan yang menginformasikan jikalau mereka berdua sudah tiba dilantai tujuan terdengar.

{tap.. tap.. tap..}

Mereka berdua berjalan kearah kamar mereka yang saling bersebelahan.

{jeglekk}

Matteo membuka dan langsung menutup pintu kamar miliknya tanpa memperhatikan sang wanita muda yang masih terlihat bengong disamping kamarnya.

“...isshhhh” monika menghentak hentakkan kedua kakinya tanda kekesalannya.

“..bilang makasih kek, bilang sampai nanti kek”

“..ini enggak, main nyelonong masuk langsung tutup pintu kamar!”

“..sebel, sebel sebel!” monika menggerutu dengan dirinya sendiri.

Matteo yang sudah berada didalam kamarnya tidak ingin pusing dengan wanita muda yang memang ingin diperhatikan lebih olehnya.

{zlapp}

Dengan berpindah instan, Matteo kini berada didalam toilet lobby hotel.

{ceklek}

Keluar dari toilet lobby Matteo segera menuju pelataran loby untuk mencari taxi.

“..taxi!” seru Matteo ketika melihat taxi sedang parkir didepan lobby utama.

Kendaraan taxi exclusive yang memang ditujukan bagi para tamu hotel untuk berkeliling macau itu terlihat sangat elegan. Kendaraan dengan besutan pabrikan amerika, warna hitam pekat terlihat gahar.

Beda Matteo beda juga aktivitas monika. Setelah dirinya mendapati Matteo masuk kedalam kamar, monika berpikir jika Matteo mungkin kelelahan akibat aktivitas di kuil kwansingbio kemarin. Segera monika melepaskan semua outfit miliknya tinggal cangcut dan Bra sexy miliknya yang sekarang melekat ditubuh putih mulusnya.


“..aku cantik kok.. sexy juga!” sambil dirinya melihat kearah cermin lebar seukuran tinggi tubuhnya.

“..apa Matteo suka sesama jenis?”

“..kenapa dirinya engga peka sama sekali setiap aku berusaha manja manja kedia!”

“..huft!”

Kembali lagi monika berbicara dengan dirinya sambil melenggak lenggokkan tubuh sexynya yang masih berbalut cangcut dan bra berwarna sepadan, hijau telor asin!

{blussshhh}

Pipinya merah merona ketika monika kembali mengingat momen mimpi basahnya semalam. Tanpa disadari cangcut miliknya sudah penuh dengan cairan bening pekat yang merembes dengan sendirinya.

“..iiih...bisa bisanya” gerutu monika sendiri.

Segera monika menanggalkan dua buah penutup terakhir yang melekat ditubuhnya dan langsung masuk kedalam jacuzzi yang sudah sengaja dipenuhi dengan air hangat.

Monika kembali berendam!

*

*

*

Disebuah mansion mewah macau, bangunan yang begitu megah nan indah terlihat sosok tuan besar Ceng Dem yang sedari tadi mondar mandir didepan pintu utama yang sengaja dibuka lebar olehnya. Tuan besar pemilik mansion ini seperti menunggu tamu seseorang, tentunya saja Matteo adalah sosok yang ditunggu oleh tuan besar Ceng Dem, sesuai janji semalam.

Tuan besar sendiri sudah menyampaikan kepada seluruh karyawan yang bertugas dimansion dan kawasan miliknya, jika hari ini akan ada pemuda yang mencari dirinya, mungkin akan mempergunakan taxi executive hotel kenedy macau. Titah sang bos besar tentunya menjadi perintah bagi seluruhnya.

{ciiit}

Terlihat taxi dengan emblem logo executive yang berasal dari hotel kenedy macau terlihat berhenti tepat di pagar pintu halaman utama mansion.

Beberapa karyawan mansion segera membukakan pintu yang memang terlihat sangat tinggi kokoh dan mewah.

“..silahkan tuan, tuan besar sudah menunggu didalam” sapa pelayan mansion sopan.

Matteo terlihat tidak bereaksi dan berjalan dengan sopan menuju ruang tamu mansion.

“..tuan muda Matteo!” sapa tuan besar Ceng Dem yang terlihat sangat senang dengan kehadiran Matteo.

“..silahkan duduk dulu, kiranya mau minum apa tuan muda Matteo?” nampak tuan besar Ceng Dem menawarkan dengan sopan.

“..tolong panggil saya Matteo saja tuan besar!” ungkap Matteo dengan sopan.

“..baiklah..baiklah..baiklah”

“..minum apa ini Matteo?” kembali tuan besar Ceng Dem bertanya.

“..air mineral saja tuan besar” jawab Matteo juga dengan sopan.

Pertemuan itu kemudian dilanjutkan dengan lempar saut jawab beberapa puluh kata antara keduanya. Hingga,

“..maaf ini Matteo”

“..kertas resep kemarin dihilangkan oleh staff saya”

“..sudilah kiranya orang tua ini diberikan kembali resep ramuan seperti yang dibicarakan semalam” tuan besar Ceng Dem menundukkan kepalanya saking malu dan engga enakan.

Matteo yang menyadari jikalau tulisan resep ramuannya hilang dan melihat ketulusan hati dari tuan besar Ceng Dem, dirinya tidak langsung bereaksi. Suasana hening tercipta dalam beberapa saat.

“..hari ini saya datang kesini untuk membantu pemulihan tubuh fisik tuan besar Ceng Dem!”

“..silahkan tuan besar Ceng Dem mempersiapkan diri dengan tidur tengkurap dan melepas baju atasannya yang melekat!” Matteo tidak ingin segera membahas masalah tulisan resep ramuan yang hilang.

“..eh”

“..baiklah..baiklah..baiklah”

“..kita ke ruangan istirahat utama saja!” tuan besar Ceng Dem berdiri dan mengarahkan jalan pada Matteo.

Didalam kamar yang berukuran 20x20 meter persegi itu terlihat kemewahannya didalam, ada living room kecil ada ruang kerja pribadi ada kamar mandi lengkap dengan jacuzzi super mewahnya, serta ada tempat tidur yang terlihat sangat nyaman dan mewah.

Tuan besar Ceng Dem terlihat sudah membuka seluruh baju atasannya dan memposisikan dirinya tidur tengkurap. Sementara pelayan senior yang ikut masuk kedalam kamar peristirahatan utama terlihat membantu posisi tengkurap dari tuan besar Ceng Dem.

“..tolong berdiri agak jauh!” ucap Matteo kepada pelayan senior.

Tuan besar Ceng Dem menggerak gerakkan tangannya agar sang pelayan senior bisa berdiri menjauh sesuai permintaan Matteo.

{zrrrrrtttt}

Matteo terlihat mulai mengalirkan energi spiritualnya dengan perantara tekanan telunjuk jari miliknya. Orang awam melihat cahaya warna keemasan masuk kedalam tubuh tuan besar Ceng Dem saat telunjuk milik Matteo menyentuh kulit punggungnya.

“...aakkkhhh” teriakan tuan besar Ceng Dem.

“..tolong tuan besar Ceng Dem bertahan dengan rasa sakitnya selama beberapa menit kedepan” perintah Matteo ketika mendapati teriakan dari tuan besar Ceng Dem.

Lebih dari dua belas menit tuan besar Ceng Dem berteriak kesakitan, setelahnya hanya terdengar dengkuran keras dari tuan besar Ceng Dem.

Melihat pasiennya tertidur pulas, Matteo beranjak dari posisinya menuju pintu keluar kamar.

“..biarkan tuan besar tertidur sampai dirinya bangun!”

“..setelah bangun segera berikan obat ini untuk segera diminum, selebihnya tuan besar tidak diperbolehkan mengkonsumsi segalam macam daging hingga empat puluh hari kedepan!”

“..saya pamit undur diri dulu! Besok pagi saya sudah kembali ke USA!”

“..didalam kertas ini sudah saya tulis bahan bahan ramuan yang mesti dipersiapkan guna pengobatan maksimal 40 hari kedepan! Tolong disampaikan kepada tuan besar saat beliau terbangun nanti”

Matteo terlihat memberikan pesan bagi pelayan senior yang menunggu tuan besar mereka nantinya.

“..terima kasih tuan, jika tuan ingin kembali ke hotel, didepan sudah dipersiapkan driver untuk mengantar tuan!” ucap sang pelayan senior.

Tanpa berbicara lagi Matteo segera meninggalkan mansion mewah milik tuan besar Ceng Dem. Karena dirinya mesti bergegas kelokasi judi pertarungan.

Pelayan senior terlihat memastikan Matteo memasuki mobil yang sudah dipersiapkan oleh tuan besarnya, agar dirinya nanti tidak dipermasalahkan oleh tuan besar Ceng Dem ketika bangun.

{brruuummm}

Mobil phantom rolls royce itu keluar dari area mansion menuju jalanan kawasan dengan tanpa ada gangguan. Driver yang sudah diberitahu Matteo untuk menurunkannya di hotel kenedy macau terlihat sigap dengan perintah tamu yang dibawanya.

Dua puluh lima menit hampir sama dengan waktu perjalanan ketika berkunjung ke mansion, Matteo sudah kembali kedalam kawasan hotel kenedy macau.

{dap...dap}

Pintu mobil terbuka dan kembali Matteo memasuki bangunan hotel. Toilet lobby adalah sasarannya. Dari sana dirinya bisa langsung berpindah kedalam pojokan ruangan judi pertarungan.

Suasana dibangunan bawah tanah nan luas itu terlihat sudah penuh dengan penjudi,penonton dan peserta. Dari layar monitor jadwal nomor urut milik Matteo akan berlangsung dalam satu jam kedepan.

Matteo dengan menggunakan outfit hoody warna gelap dipadukan dengan sneakers warna putih membuat penampilannya terlihat seperti bukan peserta pertarungan.

“..woi anak muda, kamu tidak salah tempat?”

“..pulang sana anak muda, nonton saja lewat channel yusub online!”

“..iyaa..lihat itu banyak yang terbunuh! Apa kamu tidak takut?!”

Komentar yang tujuannya menurunkan mental terdengar riuh ditujukan kepada Matteo. Namun beda dengan pribadinya yang terlihat santuy tidak ada tekanan sama sekali.

Setelah satu jam berlalu tibalah panggilan nomor urut milik Matteo dipanggil. Masih dengan mimik wajah kalemnya Matteo naik keatas ring yang menyebut nomor urut dirinya. Lawan bertarungnya adalah sosok asia timur jauh dengan tinggi badan yang tidak kalah jauh dari Matteo, hanya saja tubuhnya terlihat kekar mengkilap dan berotot.

“..wuuuu..”

“...anak muda yang nekat!”

“..habisi anak ingusan ituuh, akooh mendukungmu!”

Teriakan suporter, penjudi dan penonton yang melihat pertandingan Matteo terdengar memberikan tekanan psikologis bagi Matteo yang masih terlihat ada dipojokan. Wajahnya masih tertutup hoodie miliknya.

Wasit pertandingan terlihat memberikan instruksinya, rumah judi juga sudah menutup batas waktu pemasangan.

“..mulai!” wasit segera mundur menjauh dari kedua petarung yang terlihat timpang. Satu petarung sangat bersiap dengan serangannya, sementara yang satu terlihat begitu santai.

{cetasss}

Belum juga lawan Matteo bergerak dua langkah sudah terlempar jauh keluar ring!

{brukkk}

Tubuh lawan mateo terjatuh hingga keluar ratusan meter dari ring pertandingan.

“..wasit!” Matteo berteriak pada wasit yang masih menjatuhkan rahangnya, terheran!

“..eh...”

“..pemenangnya nomor 999!” terlihat Matteo diangkat sebelah tangannya sebagai seremoni pemenang pertarungan.

Dengan langkah kalemnya Matteo menuruni Ring pertarungan kembali duduk dalam bangku peserta bagian pojok.

“..ii-ini..”

“..bb-bagaimana bisa!”

“..kalian lihat bagaimana pemuda itu mengalahkan lawannya?”

“..bahkan kamera reply pun tidak bisa menangkap aksi pemuda itu!”

Kini terdengar komentar tidak percayaan terhadap aksi Matteo. Subjek pembicaraan terlihat masih santai saja seolah olah sedang tidur dengan kakinya selonjoran diatas bangku kosong didepannya.

Setelah itu perjalanan aksi Matteo menjadi momok menakutkan bagi lawan lawannya, tidak jarang puluhan orang memilih mundur ketika mengetahui lawan mereka adalah Matteo.

“..anak muda yang menarik!” James yang duduk dibangku kehormatan menunggu lawannya terlihat bergumam dengan dirinya sendiri.

Pukul 16:00 sore hari pertarungan dihentikan, karena dari 10 ring akan dijadikan menjadi dua ring saja, dalam rangka babak 16 besar.

Dari 16 peserta yang berhak melaju ke final terlihat hanya Matteo sang kuda hitam perjudian yang kini banyak diperbincangkan.

Lagi lagi lawan Matteo terlempar jauh dari arena ratusan meter hingga nyungsep kebangku penonton. Pingsan!

Wasit yang memimpin jalannya pertandingan juga dibuat heran, bagaimana bisa lawan di babak 16 besar dikirim keluar ring tanpa ada menyentuh. <<wuarrbiyasaah>>

Penonton, penjudi bahkan tamu kehormatan yang melihat aksi Matteo semua memasang wajah takjub.

Babak 8 besar pun langsung digulirkan, yang menjadi lawan tanding Matteo adalah pemenang juara dua tahun lalu, gaya bertarung yang terlihat ahli dengan menggunakan katana panjangnya.

Dan lagi lagi lawan Matteo itu dikirim jauh terbang hingga tersangkut diatas atap bangunan tempat diadakannya pertandingan.

Tidak ada lagi komentar miring. Namun banyak juga yang masih menyangsikan Matteo jika melawan James. Bahkan rumah judi berani bertaruh 100x lipat untuk kemenangan James.

Matteo yang menjadi buah bibir, terlihat masih santai dengan reaksinya yang masih tanpa euforia.

“..anak muda! Bb-bagaimana caramu mengalahkan lawanmu barusan?!” tanya wasit pertandingan.

“..seperti yang wasit lihat, aku bahkan tidak menyentuhnya, tahu tahu dia terlempar jauh tinggi!”

“..mungkin dia takut, jadi langsung lompat!”

Jawaban apa ini, sekenanya! Bathin wasit. Nyesel bener dia bertanya ujungnya jawaban Matteo tidak bisa diterima nalar.

Perebutan satu tempat final kini tertinggal 4 orang saja. 3 diantaranya adalah para petarung jalanan yang memang sudah makan asam garam dunia bawah tanah internasional. Badan mereka mirip raksasa karena lebih dari 200cm tingginya. Belum lagi perawakan mereka yang banyak sekali terlihat bekas luka sayatan ditubuhnya.

Ketiganya mengalahkan lawan lawan dibabak penyisihan dengan sangat sadis, tidak jarang musuh mereka dipatahkan tangan dan kakinya.

“..mulai!” wasit pertandingan memberikan aba aba pertarungan bisa dimulai, terlihat dari dua ring yang langsung bersamaan bertanding, banyak penonton yang meragukan kemampuan bertarung Matteo, hanya karena sampai saat ini Matteo tidak menyentuh tubuh lawannya tahu tahu lawannya sudah terlempar jauh dari ring pertarungan.

{zuuuttt}

Serangan jarak jauh yang dimulai dengan ayunan tongkat penuh dengan dilapisi energi terlihat mengarah ke Matteo dengan derassnya.

{krakkkk}

Tongkat itu patah dari ujung hingga ke ujung yang lainnya.

“..aakkhhh”

Lawan Matteo terlempar jauh keluar ring, dan Pingsan!

“..ii-ini,,,!”

“..apakah kamu melihatnya? Pemuda itu..!”

tidak ada yang melihat bagaimana cara Matteo meremukkan tongkat yang menjadi senjata andalan lawannya dan mengirimnya jauh terlempar terbang keluar ring pertarungan hingga tubuhnya menyentuh tanah dalam keadaan pingsan.

Pertarungan yang sangat tidak lazim bagi orang awam. Padahal lawan bertarung Matteo adalah orang yang sudah terkenal didunia bisnis hitam, bahkan sang big boss yang jauh jauh datang dari Taipei terlihat bengong, jagoan andalannya terlihat diterbangkan Matteo layaknya layangan kertas.

Sisa dua orang yang akan memperebutkan tiket final melawan James.

“..wasit aku menyerah!” terdengar suara parau keputusasaan ketika pertandingan terakhir guna memperebutkan satu tempat di final akan digulirkan.

Bakal lawan Matteo yang bernama Ka Cang itu sudah terlihat putus asa, tidak mungkin semua yang melawan Matteo bisa dengan mudah dikalahkan, jika bukan sosok lawannya kekuatannya jauh bagaikan langit dan bumi.

Dikarenakan lawan Matteo (Ka Cang) menyerah sebelum bertanding, maka Matteo yang berhak melaju ke babak final guna melawan James.

Ring pertandingan kini dirubah menjadi hanya satu buah ring dengan luasan hampir sama dengan stadion bola internasional 100meter panjang, lebar 45 meter.

“..James, kamu harus memenangkan pertandingan ini, tidak tahu lagi jika kamu ternyata kalah, karena kemarin kasino milikku sudah menelan kekalahan 600 milyar dollar lebih..”

“..pertaruhanku disini sebagai hadiah utama adalah 150 trilyun dollar, yang artinya semua hartaku akan ludes James!”

“..kamu harus bisa mengalahkan bocah tengik itu dengan cepat!”

Cen Liu terlihat sangat tertekan dengan kondisinya saat ini.

“..jangan khawatir, aku tidak bisa merasakan energi bocah yang masuk ke final itu, mungkin dirinya sudah menggunakan artefak kuno dibalik bajunya!”

“..tenang saja, aku akan menggunakan lonceng emas untuk merusak energi artefak miliknya!” James menyakinkan Cen liu.

Pembicaraan yang penuh dengan kesombongan dari James, begitulah awal keruntuhan James dan Cen Liu, terlalu berbangga hati dan tidak bisa melihat tingginya langit.

“..hadirin sekalian, tibalah kita dalam babak final yang mempertemukan nomor urut 999 dengan juara bertahan kita J-A-M-E-S” suara sambutan acara yang terdengar sangat nyaring karena bangunan telah dilengkapi dengan sound system 80dB. Umumnya, suara dengan intensitas 30 – 50 dB adalah suara yang aman untuk didengar oleh telinga manusia, contohnya seperti suara orang yang sedang bercakap-cakap. dB adalah singkatan dari desibel, yakni satuan ukuran untuk intensitas suara. Telinga akan terasa sakit jika mendengar suara >90 dB.

Alunan musik dengan intonasi yang membuat semua penonton yang hadir malam itu terkesan tidak karuan. Satu menit sebelum laga pertarungan dimulai rumah judi akan ditutup. Banyak yang masih menjagokan James sebagai pemenang dengan hanya menyisakan Matteo saja yang menjagokan dirinya sendiri senilai 300 milyar dollar dengan kelipatan 30x jika memenangkan pertarungan.

“..anak muda itu pasti kalah!”

“..James bukanlah lawannya!”

“..iya benar aku tadi bertaruh untuk James pakai uang hasil gadai rumah! Aku yakin pasti menang! Sampai kalah aku bisa digantung istriku dirumah!”

Komentar komentar jalanan mulai terdengar seriring dengan dua orang pertarung Final yang sudah berada didalam ring.

Wasit terlihat mulai memberikan pengarahan terkait pertandingan final dalam beberapa saat.

Matteo yang hanya seorang diri, terlihat santuy dengan lawan bertarungnya yang sangat profesional dengan tim dokter yang siap sedia.

{tenggg}

Suara bunyi bell tanda pertarungan bisa dimulai telah dibunyikan.

{zzzssshhh}

James segera memfokuskan dirinya untuk mengumpulkan energi spiritualnya. Orang awam melihat cahaya berwarna kemerahan dikedua telapak tangannya.

{duarrr}

Cahaya kemerahan itu melesat dengan kecepatan yang diluar nalar orang biasa, langsung mengarah kearah Matteo.

“..habislah pemuda itu!”

“..iyaa, sudah tamat pemuda itu!”

“..kasihan perjuangannya langsung selesai dengan sekali serangan!”

Asap debu akibat serangan James pada Matteo terlihat mulai menghilang. Namun semua dugaan harus menelan kekecewaan.

“..aa-apaaa!”

“..bagaimana bisa pemuda itu tidak terluka dengan serangan James!”

James terlihat mengernyitkan dahinya. Mukanya sangat jelek ketika mendapati lawannya kali ini tidak terpengaruh dengan serangan pamungkas miliknya.

“..lonceng emas!” tiba tiba James berteriak kencang layaknya bunyi lonceng dibunyikan di salah satu kuil.

{nggggguuuuungggggg}

Dengungan kerasss memekakkan telinga membuat semua penonton segera menutup telinga mereka.

“..ceroboh! apa dia gila mau membunuh semua penonton disini!”

Matteo segera beraksi dengan menutup wilayah pertandingan dengan menggunakan array kedap suara, array itu layaknya kubus yang menutupi 10 meter x 10 meter persegi wilayah pertarungan James saja.

“..huft, untung saja masih sempat!” ucap Matteo ketika selesai dengan aktivitasnya membuat array kedap suara.

Tidak ingin berlama lama, Matteo segera mengunci energi spiritual dari James.

{gedebukkkk!}

James langsung terjatuh tidak sadarkan diri. Serangan jiwa yang dilakukan oleh Matteo langsung membuat James seperti onggokan pohon pisang, punya jantung tapi tak punya hati, eh salah, tak punya jiwa! Kalo punya jantung tak punya hati itu kan para selebgram tanah pasundan yang terkenal dengan morotin para sugar daddy nya sampe kering.

“...ii-ituuu!”

“..waaahh James kalah!”

“...alamaaak,,, bakal di cerai istrikuuh kalo begini caranya!”

“.***waaatt..***mahku bakalan disita ini!”

Terdengar suara penonton ada yang kaget, ada yang bingung karena sudah menggadaikan rumahnya buat berjudi diarena judi petarung, macam macam pokoknya.

Pertarungan yang sangat singkat dirasa, karena sejak dimulainya bell hingga James jatuh pingsan hanya membutuhkan waktu 75 detik saja. Kurang dari 2 menit!

“..pp-pemenangnya adalah 999!” wasit pertandingan segera mengumumkan pemenang judi pertarungan setelah James diperiksa beberapa saat tidak ada respon.

Tim medis segera mengerubungi James yang terlihat seperti anak bayi yang sedang tertidur pulas.

Disisi lain Cen Liu, yang melihat kondisi jagoannya dikalahkan dalam waktu kurang dari dua menit terlihat lemas tak berdaya. Bangkrut! Itulah bayangan dari Cen Liu saat ini.

Wajah Cen Liu begitu jelek, dirinya berusaha meninggalkan lokasi judi pertarungan, namun segera dihadang oleh tim acara dan pemilik rumah judi.

“..kamu harus segera merealisasikan 150 Trilyun dollarmu sebagai hadiah utama bagi pemenang! Jangn coba coba lari Cen Liu”

“..iya benar, jangan sampai kamu melarikan diri!”

“..kamu tahu aku rugi 9 trilyun dollar karena jagoanmu kalah!”

Tekanan demi tekanan dirasakan oleh Cen Liu, mungkin tidur diatas batu kuburan keliatannya enak menurut Cen Liu. Biar dunia tahu jikalau dirinya sudah mati jadi tidak ada yang menagihnya lagi.

“..kalian berdua, segera transfer dana itu kedalam rekeningku sekarang!”

Matteo sebagai pemenang langsung mendatangi rumah judi dan Cen Liu yang selalu berkoar koar jikalau jagoannya tak terkalahkan, bahkan sampai memberikan janji hadiah kemenangan senilai 150 trilyun dollar karena yakin tidak ada yang bakalan bisa mengalahkan James.

{tinggg}

Rumah judi sudah sukses melakukan transfer dana dari akun miliknya ke Matteo. 9 trilyun dollar. Amazing!!

“..tunggu apa lagi!” tidak hanya Matteo semua penonton didalam gedung bawah tanah melihat dari layar monitor besar proses penyerahan hadiah.

“..transfer! ..transfer! ..transfer! ..transfer!” suara riuh penonton pertandingan mencoba untuk memberikan tekanan tambahan bagi Cen Liu.

{tinggg!}

Cen Liu mempergunakan seluruh fasilitas yang dimilikinya untuk bisa mengirimkan dana ke Matteo. 150 Trilyun dollar.

Matteo yang sudah mendapatkan informasi dari AI miliknya segera tersenyum.

Pihak bank segera bergegas mendatangi Cen Liu dengan membawa kertas kertas pengalihan aset. Kini Cen Liu bukan lagi pemilik seluruh aset kasino dan beberapa perhotelan serta hiburan malam di macau. Kepemilikannya sudah berpindah ke pihak bank penjamin. Bahkan Cen Liu mesti menanggalkan pakaian dan celananya untuk bisa keluar dari gedung. Hanya menggunakan celana dalam saja!

Sangat tragis, kenyataan jikalau Cen Liu yang terlalu sombong dan angkuh merasa tidak ada lagi orang kuat selain James dimuka bumi ini telah tertampar dengan kedatangan sosok Matteo yang menjadi batu kesialannya selama dua hari, terhitung sudah 150 trilyun dan 680 an millar dollar dirinya dirampok oleh Matteo seorang diri.

Matteo yang tidak ingin pusing segera meninggalkan arena pertarungan untuk segera kembali ke hotel miliknya. Dulu setiap ada orang yang memenangkan taruhan Cen Liu segera menyabotase orang tersebut dengan cara kekerasan, sekarang, jangankan cara kekerasan untuk membayar para preman saja Cen Liu sudah tidak ada uang sama sekali.

Semua karyawan Cen Liu yang melihat bos besar mereka harus buka baju buka celana tanpa mempergunakan fasilitas apapun dari kasino miliknya terlihat tertunduk lemas. Gaji Mereka siapa yang bayar! Begitulah teriakan batin mereka.

Matteo telah meninggal segala ribut dan carut marut Cen Liu, dirinya yang kini sudah berada didalam kamarnya terlihat cengar cengir sendirian, dalam 3 jam dirinya sudah mendaoatkan 159 trilyun dollar. Jika ketiga istrinya yang sekarang bekerja di new eropa mengetahui bakalan minta berhenti kerja mereka. Sudah menjadi kesepakatan bersama dunia jikalau identitas dari seorang Matteo sangat dirahasiakan guna kepentingan bersama.

Sementara itu tuan besar Ceng Dem sudah bangun dari tidurnya, dirinya mendapati tubuhnya sangat segar bahkan bisa merasakan merediannya kembali, tinggal sekarang dirinya kembali mendapatkan kekuatannya. Dari informasi pelayan seniornya tuan besar Ceng Dem segera memerintahkan untuk menyediakan bahan bahan yang dibutuhkan guna membuat ramuan pemulih kekuatannya.

Setelah memerintahkan anak buahnya untuk segera mengumpulkan bahan bahan yang dibutuhkan sesuai dengan isi tulisan resep dari Matteo, tuan besar Ceng Dem segera mengganti pakaiannya dan mengintruksikan kepala pelayan untuk mempersiapkan kendaraannya, tuan besar Ceng Dem ingin pergi ke hotel Kenedy, dirinya ingin berterima kasih kepada Matteo yang menurut informasi besok pagi akan kembali ke USA.

Di hotel kenedy macau sendiri telah berkumpul beberapa tuan muda keluarga terpandang disebuah aula luas dilantai dua hotel. Aula yang sanggup menampung sepuluh ribu orang itu terlihat keramaian disana. Ternyata ada pihak bank penjamin kasino milik Cen Liu yang memang sengaja mengumpulkan para tuan muda keluarga terpandang guna menentukan siapa yang berhak untuk melanjutkan usaha kasino, hotel dan hiburan malam milik Cen Liu yang telah mereka kuasai.

Monika yang mendapatkan laporan dari general manager hotel terlihat gusar, dirinya tentu harus bertanggung jawab apabila terjadi keributan, berdasarkan informasi yang diterima, semua tuan muda yang berkumpul juga membawa ratusan orang pengawal ahli beladiri, karena bisnis yang dilego adalah bisnis yang memang menjanjikan bagi keturunan keluarga mereka kelak. Benar, gumpalan gula yang sedang dikerubuti semut, begitulah istilah kata yang tepat.

Segera monika beranjak dari zona nyamannya, dan

“..dok..dok..dok”

Monika terlihat menggedor pintu kamar milik Matteo. Dirinya ingin meminta bantuannya.

{cekleek}

Pintu kamar terbuka, sosok pemuda didepan monika terlihat sudah memakai piyama tidurnya. sengaja dirinya membuat alibi yang sempurna, mengganti hoodie bekas bertarung dengan piyama seolah olah Matteo memang istirahat didalam kamar.

Beda persepsi Matteo dengan monika, dirinya yang melihat sosok pemuda ganteng pujaan hatinya menggunakan piyama kembali jadi teringat mimpi basahnya. Pipinya langsung merona merah menahan malu.

“..ada apa?” sapa Matteo

Terlihat monika masih belum bereaksi terkait pertanyaan Matteo, monika masih menyelami tubuh kokoh didepannya dengan menggunakan piyamanya.

“..hellooww!” Matteo kini melambai lambaikan tangannya didepan muka monika persis.

“..eh, iya!” seru monika tersadar.

“..temani aku kebawah! Dihotel ada keributan, secara aku kan pemilik hotel, dan ada disini, jika terjadi kerusakan keributan bisa bisa nama hotelku menurun pamornya” monika menjelaskan.

{ceklek}

Matteo segera melangkah kedepan dan mengunci kamarnya kembali, membiarkan monika yang masih tertegun didepan kamar Matteo.

“..ayooo!” Matteo terlihat sudah berjalan jauh didepan monika kemudian berbalik sambil memanggil.

“..eh, iyaaa...tungguin!” monika sedikit berlari, dirinya masih tidak percaya Matteo akan menemaninya kebawah dengan menggunakan piyama tidur yang semakin meningkatkan damage sosok pemuda tegap pujaan hatinya itu. Ada tidak relaan dirinya ketika Matteo keluar berjalan menuju elevator ruangan hanya dengan menggunakan piyama tidur.

“...pasti bakalan banyak yang caper ini liat saja” gumam monika pelan.

{tinggg}

Elevator ruangan itu terbuka didepan mereka berdua, dan keduanya segera masuk.

“..lantai berapa!” tanya Matteo.

“..eh, dua..iyaa lantai dua!” jawab monika gelagapan layaknya maling ke gap hansip.

Didalam elevator ruangan kembali suasana hening tercipta, karena monika sendiri masih tenggelam dengan perasaan tidak relaannya melihat kembali Matteo yang bertambah aura kegantengannya dengan menggunakan piyama.

{tinggg}

Tenggelam dalam pikirannya sendiri monika tidak menyadari jikalau Matteo sudah keluar dari elevator ruangan.

“..ayooo keluar!” terlihat Matteo masih menahan pintu otomatis elevator ruangan.

“..eh,..iyaa” monika kembali tersadar dari lamunannya dan beranjak keluar bersamaan dengan itu Matteo melepaskan tangannya yang dipergunakan untuk menahan pintu otomatis, dan pintu elevator ruangan kembali tertutup.

Matteo yang berjalan dengan kedua tangannya diletakkan dibelakang terlihat auranya sangat berbeda.

{jeglekkk}

Pintu aula utama hotel kenedy dibuka dari arah luar.

Semua yang hadir terlihat menoleh kearah pintu yang terbuka, mereka semua melihat dua sosok muda mudi yang masuk dari arah luar kedalam aula.

“..nona muda!’ general manager menyapa monika.

Monika yang melihat situasi aula utama begitu tegang dengan ratusan orang yang terlihat seperti akan ada pertarungan bebas memperebutkan suatu hadiah sangat paham mesti bersikap bagaimana, karena kakeknya sudah mengajarinya secara langsung lewat bisnis mereka di USA.

Terlihat dari pandangan monika ada tuan muda Ce Leng yang tadi bagi ketiban sial berkali kali. Dan ada tiga orang kelompok lagi yang dirinya tidak ketahui identitasnya.

“..yang menggunakan plester di jidat pastinya nona muda tahu itu tuan muda Ceng Dem, tadi pagi nona muda sudah bertemu dengannya”

“..yang duduk dengan mengutak atik smartphone itu namanya tuan muda Ba Gong”

“..yang sedang duduk santai tidak menghiraukan orang lain itu namanya tuan muda Se Tan”

“..sedang yang saat ini berdiri dengan menghisap rokok itu tuan Li Ceng”

General manager terlihat berbicara pelan namun bisa didengarkan jelas oleh monika identitas ketiga lainnya.

“..mereka disini saling memperebutkan bisnis kasino, hotel dan hiburan malam yang telah dikuasai oleh bank penjaman aset, pemiliknya telah bangkrut dan gagal bayar!” kembali general manager menjelaskan.

Ce Leng yang mengetahui wanita muda yang tadi pagi mencoba di SSI (speak speak iblis) terlihat bermuka jelek, tentunya dirinya masih ingat rentetan kesialannya karena bertemu nona muda itu.

Setelah beberapa saat hening, kembali suasana aula dibuat gaduh kembali.

“..keluarga Ce Leng akan mengambil alih bisnis Cen Liu! No. debat” ucapnya dengan intonasi yang dibuat tegas dan keras. Dirinya tentu ingin menunjukkan superiornya didepan wanita incarannya.

“..hei gendut! Yang pantas meneruskan usaha Cen liu hanya keluargaku keluarga Gong!” ucap tuan muda Ba Gong.

“..kalian berdua selalu meributkan hal yang sudah pasti menjadi kepemilikanku!” ucap Li Ceng dengan penuh percaya diri.

Sementara mereka bersitegang tuan muda Se Tan masih dengan santai duduk tanpa terpancing emosi.

“..200 trilyun! Keluarga Tan dari taiwan menawarkan akuisisi” ucapnya ditujukan kepada banker.

Ketiga orang yang lain langsung menoleh melihat kearah tuan muda Se Tan, dan perseteruan itupun kembali terjadi, keempatnya tidak ada yang mau kalah memberikan penawaran dan argumentasinya.

Matteo yang sedari tadi berdiri dipojokan dekat pintu utama hanya memperhatikan saja, dengan persepsi miliknya, semua yang ada didalam aula tidak ada yang memiliki keahlian yang tersembunyi, hanya dengan sekali jentikan jari semua bisa dibikin pingsan jika keadaan sudah tidak bisa dikendalikan.

Beda Matteo beda juga pemikiran monika, ketika monika mendengar nilai yang fantastik dirinya terlihat inferior, bagaimana bisa dirinya dibandingkan dengan mereka semua yang ada didalam ruangan aula hotel milik keluarganya. Bahkan kekayaan keluarga kenedy tidak bisa disejajarkan dengan keempatnya.

Monika terlihat tidak berdaya dengan keadaannya sekarang, dirinya hanya bisa berharap jika terjadi keributan maka Matteolah yang bisa membantunya.

“..tuan besar Ceng Dem tiba!” ucap manager hotel ketika dirinya menuntun jalan tuan besar Ceng Dem.

Semua orang didalam aula kembali menoleh kearah datangnya suara.

Benar saja sosok paruh baya namun terlihat penuh aura mendominasi, seolah sosok paruh baya itu telah melewati berbagai macam rentetan pertempuran sebelumnya.

Tidak ada yang berani berkomentar ketika tuan besar Ceng Dem memasuki ruangan, pandangan tuan besar Ceng Dem terlihat celingukan, seperti mencari sesuatu. Benar saja, setelah memastikan orang yang dicarinya ada dipojokan ruangan aula, dirinya segera menghampiri para banker.

“..saya sendiri yang akan mengakuisisi usaha itu! Apakah ada yang keberatan?” ucapan tegas itu keluar begitu saja dari mulut tuan besar Ceng Dem.

Semua yang hadir tidak ada yang berani berkomentar, didepan mereka adalah kekuatan paling menakutkan didunia bisnis, hanya dengan sekali tepuk bisnis mereka bisa gulung tikar.

“..tidak, tentu tidak , silahkan tuan besar Ceng Dem yang melanjutkan semua bisnis Cen Liu!”

“..saya setuju dan mendukung tuan besar Ceng Dem”

“..begitu juga keluarga Tan dari taiwan akan mundur jikalau tuan besar Ceng Dem menginginkan gurita bisnis Cen Liu!” ucap tuan muda Se Tan menegaskan posisinya.

Anggukan kepala banker dan para tuan muda didalam aula tanda persetujuan.

“..bagus..bagus..bagus”

“..kalian semua memang tahu menghargai orang tua ini” ucapnya melihat reaksi para tuan muda masing masing keluarganya.

Setelah bertukar ratusan kata, banker dan keempat bangsawan itu memberikan salam hormat dan segera berpamitan meninggalkan aula.

Dalam beberapa puluh menit aula itu kembali kosong hanya menyisakan monika, general manager, Matteo, tuan besar Ceng Dem beserta anak buahnya.

“..tuan muda Matteo, nantinya semua bisnis tadi akan menjadi kepemilikan tuan muda!” tuan besar Ceng dem bersuara memecah keheningan yang terjadi.

“..eh,” monika merespon kaget.

“..semua ini adalah hadiah dari orang tua ini yang sudah disembuhkan dan diberikan kekuatanku kembali”

“..tidak ada nominal yang mampu menggantikan kesembuhan dan kembalinya kekuatanku dalam sisa usiaku saat ini”

“..tolong jangan sungkan tuan muda Matteo!”

Tuan besar Ceng Dem seolah melakukan pelantikan Matteo menjadi pemilik gurita bisnis yang baru saja diakuisisinya.

Monika terlihat menutup mulutnya dengan menggunakan kedua telapak tangannya, dirinya tidak ingin menjadi pribadi yang memalukan karena syok dengan apa yang telah didengarnya barusan.

“..jika sudah menjadi kehendak tuan besar Ceng Dem, saya tidak akan menolaknya”

“..terima kasih tuan besar Ceng Dem!” ucap Matteo.

“..kami menghadap tuan muda Matteo!” tiba tiba semua anak buah tuan besar Ceng Dem menundukkan diri layaknya penghormatan negri sakura ditujukan kepada Matteo. Didepan mereka sudah terjadi pelimpahan kekuasaan secara tidak langsung dari tuan besar Ceng Dem kepada Matteo.

Setelah bertukar beberapa ribu kata antara Matteo dengan tuan besar Ceng Dem, dimana tuan besar berjanji akan menemui Matteo di USA ketika semua bahan yang tertulis di resep ramuan telah ditemukan. Hanya Matteo yang dapat memurnikan semua bahan yang tertulis dalam kertas resep yang diterima pelayan senior tuan besar Ceng Dem.

{tinggg}

Elevator ruangan hotel terbuka, Matteo dan monika berjalan kedalamnya, setelah pintu tertutup dan monika menekan nomor lantai tujuan elevator ruangan itu segera berjalan.

“..ada yang bisa kamu ceritakan?” tanya monika

“..tidak ada!”

“..jelas jelas kamu berhutang cerita bagaimana bisa tuan besar Ceng Dem mengalihkan gurita bisnis yang barusan saja diakuisisinya pada kamu!”

“..kan tadi dengar sendiri, upah biaya kesembuhannya!”

“..haishhh, sudahlah, lupakan!” monika terlihat putus asa jika mengajak bicara orang didepannya, dirinya kembali termenung dengan pikirannya sendiri. Jika tuan besar Ceng Dem disembuhkan dengan ongkos hingga 200an trilyun, lantas berapa yang mesti dibayar pihak keluarganya untuk kesembuhan total kakek kenedy? Begitulah batin monika.

Monika terlihat menggelengkan kepalanya beberapa kali ketika mendapati pikiran liarnya.

{tinggg}

Pintu elevator kembali terbuka, Matteo segera saja pergi dari dalam ruangan elevator tanpa memperdulikan monika yang masih tertegun dengan pikirannya sendiri.

“..eh, sudah sampai!” monika berbicara dengan dirinya sendiri setelah tersadar kembali.

“...issshhh..bener bener!” nampaklah monika menghentak hentakkan kakinya tanda kekesalannya dibiarkan sendiri didalam elevator ruangan yang terbuka pintunya.

{dok... dok... dok...}

“..besok jangan lupa jam 08 pagi kita ke bandaranya!” seru monika dari depan kamar Matteo yang terlihat tidak dibuka sama sekali meski sudah di gedor gedor oleh monika.

“..bener bener cowok engga peka!”

“..bilang selamat malam kek, met tidur kek, mimpi indah kek, ini....iiihhhh sebel sebel sebel!” monika merancu sendiri didepan pintu kamar Matteo.

Tanpa memperdulikan respon Matteo, monika kembali kedalam kamarnya masih dengan kondisi yang menggerutu dan kesal.

Malam berlalu dengan sangat cepat, monika terbangun ketika bunyi alarm disamping tempat tidurnya menunjukkan pukul 7 pagi. Dengan bergegas kekamar mandi Monika mulai membersihkan dirinya dengan aktivitas mandi pagi.

{tuuuuttt}

Monika berusaha menghubungi Matteo menggunakan telepon kamar.

“..ada apa?” lawan bicara seolah tahu jikalau dirinya yang menghubungi di pagi hari ini.

“..kirain aku belum bangun!”

“..jam 8 pagi kita jalan kebandara!”

Panggilan itu lalu ditutup sepihak,

“..iisshhh... belum juga bicara lagi sudah dimatiin ajaah.. menyebalkan memang...!”

Tidak ingin berlama lama monika segera merapikan semua barang bawaannya kedalam koper travellernya.

07:45 pagi waktu setempat keduanya sudah tiba di loby hotel dengan pengawasan general manager hotel, para karyawan yang mengetahui pemilik hotel akan check out pagi hari, semuanya berbaris rapi dipintu keluar. Dirasa tidak ada lagi yang perlu diurus monika dan Matteo masuk kedalam kendaraan yang akan mengantarkan mereka berdua kembali ke USA menggunakan private jet milik keluarga Kenedy.

Sepanjang perjalanan kebandara Matteo hanya meletakkan kepalanya disandaran kursi mobil yang mengantarkan mereka berdua dan memasang mode tidurnya.

“..isshh.. tidur lagi!” gumam monika.

Matteo yang mendengarnya tidak bereaksi sama sekali. Lebih menikmati momen istirahatnya tanpa ada ganguan.

Kendaraan yang mereka tumpangi segera memasuki hanggar private jet yang telah disewa selama ada di macau oleh keluarga kenedy. Setelah melewati proses imigrasi tanpa ada hambatan private jet itu terlihat mulai bergerak menuju landasan pacu. Operator bandara yang mengetahui jikalau private jet milik keluarga kenedy bersiap terlihat memberikan aba aba kepada pilot private jet untuk memberikan prioritas take off.

08:15 tepat private jet telah mengudara dengan kecepatan supersoniknya, private jet itu melesat meninggalkan wilayah udara maccau menuju hawai guna transit isi bahan bakar baru melanjutkan perjalanannya sampai ke New York City.

Sementara itu di NYC, kakek kenedy yang telah menerima laporan jikalau private jet miliknya telah lepas landas dari landasan pacu bandara Maccau, tidak ingin kecolongan, dirinya segera menghubungi pihak menara udara pentagon untuk meminta laporan terkait keberadaan pesawat diradar. Fasilitas yang memang diberikan kepada keluarga mantan presiden negara paman SAM selama masih hidup.

Didalam pesawat sendiri Monika yang terlihat kesal dengan prilaku Matteo yang memilih untuk tidur, segera memerintahkan pada pramugari jet pribadi miliknya untuk tidak masuk dalam kabin utama. Setelah itu dirinya segera membuka baju dan celana jeans miliknya, kini tinggal dirinya yang menggunakan set pakaian dalam sexy berwarna biru dengan menggunakan kacamata baca dirinya membaca buku. Bodo Amat!

Begitulah kiranya kesan yang ingin diciptakan monika dipenerbangan pulang kali ini, setelah dirinya berusaha untuk menempel teruus selama di macau namun gagal total, dalam dirinya beranggapan jikalau Matteo tidak suka dengan kecantikannya, oleh sebab itu monika berusaha untuk memancing Matteo dengan kondisi tanpa menggunakan baju sama sekali.


Matteo yang melihat monika sejak menanggalkan baju atasan dan celana jeans didepannya dan sekarang hanya mempergunakan set dalaman sexy yang mempertontonkan kemulusan dan sexy tubuhnya, sang naga perkasa terlihat mulai menggeliat. Tiang tenda itu kini tidak bisa lagi ditahan.

“..anak ini bener bener tidak bisa dibiarkan, sudah dijauh jauhin, ternyata dia semakin berani menantang diriku..” gumam Matteo dalam hati.

Sesekali monika melirik kearah Matteo yang bagi dirinya terlihat layaknya orang mati saja. Tidur dengan sangat pulas! Padahal Matteo yang meski dalam posisi tidur dirinya bisa melihat semua keadaan normal, saat ini dalam posisi panas dingin.

Entah disengaja atau tidak monika yang hanya mempergunakan pakaian dalam sexy itu mulai mengubah posisinya menjadi tengkurap dengan dua bongkahan 36D miliknya terlihat sangat brutal memanggil manggil kejantanan Matteo. Pose yang semakin membuat Matteo tidak nyaman dalam tidurnya.

{zlappp}

Matteo tidak tiba menghilang dari pesawat pribadi!

“..whaatttt!!”

“..kemana perginya !”

Monika terlihat berteriak penuh kesal. Dirinya yang sudah berusaha menjatuhkan semua harga dirinya dengan hanya berpakaian dalam sexy ternyata ditinggal begitu saja oleh pemuda pujaan hatinya.

Segera monika menggunakan kembali set baju atasan dan bawahannya tadi, dirinya ingin memanggil kepala pramugari untuk menanyakan keberadaan Matteo.

Sementara itu Matteo yang sudah berpindah langsung kekediaman kakek kenedy segera menemui sang pemilik mansion.

“..apakah tuan kenedy ada?” tanya Matteo kepada pelayan senior mereka yang berdiri didepan pintu.

Pelayan yang ditanya itu kebingungan, bagaimana bisa ada orang langsung nongol didepan pintu mansion utama mereka tanpa ada laporan dari pagar utama.

“..aa-adaa tuan!”

Dengan penuh kebimbangan sang pelayan senior itu segera berjalan kearah dalam dan menginformasikan kepada sang punya mansion jikalau ada tamu dengan sosok pemuda yang baginya super aneh dengan kedatangannya.

“..suruh segera masuk!” ucap kakek tua kenedy ketika melihat dari layar monitor ruangannya Matteo sudah berdiri didepan pintu utama miliknya.

“..bagaimana bisa! Bukannya Matteo masih bersama monika didalam jet pribadi!” gumam dirinya keheranan sekaligus bingung.

Setelah dipersilahkan masuk dan Matteo duduk diruangan tamu utama mansion, muncul sosok kakek tua kenedy yang berjalan masih dengan mempergunakan tongkat dengan warna kayu tua.

“..tuan Matteo! “ sapa kakek tua kenedy.

“..kakek kenedy!” balas Matteo sopan.

Setelah bertukar ratusan kata, kakek kenedy mengetahui jikalau Matteo ingin mempercepat pengobatan pada diri kakek kenedy dikarenakan dirinya ada keperluan mendadak yang harus diselesaikan, padahal dirinya hanya beralasan saja untuk menghindari kejaran monika.

Segera kakek tua kenedy berjalan kearah ruangan istirahat utama miliknya, dan dengan dibantu oleh kepala pelayan dirinya membuka seluruh pakaian bagian atasnya dengan kondisi duduk ditepian tempat tidur mewah miliknya.

{Akupuntur bintang 9!}

Dari belakang kakek tua kenedy Matteo segera mengarahkan kedua telapak tangannya dengan gerakan gerakan aneh yang hasilnya adalah jarum jarum energi berwarna keperakan namun orang awam melihatnya sebagai seberkas cahaya. Dengan total ada 99 titik akupuntur yang diobati secara langsung, terlihat raut wajah kakek tua itu meringis kesakitan.

“..dalam beberapa puluh menit tolong ditahan kakek tua!” ucap Matteo.

Anggukan kepala kakek kenedy tanda persetujuannya atas perintah Matteo.

“..aaakkkhhh!!”

Jeritan kesakitan keluar dari mulut kakek tua kenedy ditambah bau menyengat yang terlihat mulai semerbak keluar dari pori pori tusukan jarum perak akupuntur Matteo.

Kini tubuh kakek tua kenedy terlihat mengeluarkan asap berwarna kuning belerang disetiap pori kulitnya, bahkan kamar yang tadinya sejuk itu kini membuat banyak orang menutup lubang hidungnya saking baunya.

Proses itu berjalan dalam 22 menit berselang, setelah itu keringat sebiji biji jagung mulai keluar dari pori pori yang masih tertancap jarum perak akupuntur.

{Akupuntur Bintang 9 selesai!}

Matteo terlihat membuat gerakan dengan kedua belah telapak tangannya, dan setelah itu kesemua 99 jarum energi yang menempel dipunggung tuan tua kenedy tercabut dan menghilang dengan sendirinya.

Kepala pelayan yang melihat itu semua menjadi sangat kagum dengan sosok pemuda didepannya.

“..selanjutnya minumkan rebusan akar tanaman ini dengan menggunakan air 100ml dalam suhu 47 derajat celcius tidak boleh lebih tidak boleh kurang!” ucap Matteo sambil menyerahkan akar tanaman langka dengan panjang 10cm.

“..dalam 3 hari kedepan, minumkan rebusan selama 3x sehari!” kembali Matteo mengingatkan.

“..tuan tua kenedy akan kembali dari tidur panjangnya dalam 4 jam kedepan!”

“..karena tidak ada lagi yang perlu sayang kerjakan, saya pamit dulu, salam buat kakek tua kenedy!” ucap Matteo sambil merapikan lengan bajunya dan mengibaskan celananya yang terlihat ada noda menempel sementara.

“..bb-baik tuan, akan saya sampaikan dan kerjakan amanat tuan!” jawab kepala pelayan tuan tua kenedy.

{Zlappp!}

Didepan kepala pelayan tuan tua kenedy Matteo menghilang.

“..aa-apaa! Menghilang!” kepala pelayan yang melihat secara langsung kemampuan Matteo hanya bisa dibuat takjub dengan aksi menghilang barusan.

Kelapa pelayan senior segera memanggil anggota pelayan yang lain untuk melakukan pembersihan kamar, mengingat bau semerbak itu masih tercium sangat pekat. Bahkan beberapa pelayan yang datang kedalam kamar tidak kuat langsung izin kedalam kamar mandi untuk muntah.

“..bau apa ini senior?” tanya salah satu pelayan.

“..ini semua adalah detoks yang dikeluarkan oleh tuan besar, bau ini semuanya keluar dari akumulasi bau badan tuan besar, lihat sendiri tuan besar sekarang tertidur dengan sangat pulas seperti bayi kecil!” ucap kepala pelayan.

“..iya benar senior!” saut sautan dari para pelayan yang terlihat gembira ketika melihat junjungan mereka kembali terlihat sehat dan bugar.

“..sudah sudah, segera kalian bereskan, jangan sampai tuan besar bangun masih terdeteksi bau menyengat ini!” ucap kepala pelayan yang langsung disambut dengan anggukan kepala semua pelayan yang ada.

Dengan mempergunakan peralatan super canggih dan super silent mereka mengerjakan pekerjaan pembersihan didalam kamar tuan besar kenedy!

*** Bersambung







### selamat pagi om dan tante sekalian, kembali lagi melanjutkan corat coret, semoga berkenan dengan bacaannya diwaktu senggang. moga om dan tante sekalian diberikan kemudahan dalam segala urusannya. AAMIIN...###
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd