Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY PENGUASA PESISIR

BAB-7

PENAMBAHAN


&MATTEO&

&ANGGI&


&AMEL&


&ASTRI&​



{krieet..}

Pintu rumah terbuka, tarjo dan tono cengengesan masuk kedalam rumah..

“..enak yo jo ternyata naik helicopter..semriwing rasane” tono berbicara kepada tarjo ketika memasuki pintu rumah milik matteo.

Matteo yang melihat mereka berdua tertawa gembira memiliki kesan tersendiri. Dua orang ini adalah hiburan live bagi matteo ketika dirinya berada pada titik terendah dalam hidupnya, ketika orang tua angkatnya meninggal dunia karena usia dan sakit.

Tono dan tarjo yang membantunya dari segala proses duka hingga mendatangkan warga untuk berdo’a bersama dalam 7 malam.

Bagi dirinya, kebahagiaan dua orang didepannya ini merupakan nilai tersendiri.

“..pak edward, terima kasih lho sudah diperbolehkan naik helicopternya untuk berkeliling kawasan sugih waras sini”..tarjo mencoba mengucapkan rasa terima kasihnya dengan sopan.

“..sama sama dek tarjo..”

“..apa dek tarjo ada pekerjaan, jika tidak ada bisa bekerja diperusahaan saya..dek tono juga”

Tanya pak edward dengan memberikan peluang kerja kepada tarjo dan tono.

“..nganu pak edward, kami sudah ikut matt kerja..” jawab sopan tono untuk menolak.

Bagi mereka berdua bukan masalah besar kecilnya uang gaji yang diterima, namun lebih kepada rasa kekeluargaan mereka yang sudah terjalin erat bersama matteo. Hingga keduanya menolak ajakan pak edward meskipun nantinya diiming imingi gaji besar.

“..ooh yaa sudah jikalau begitu..” nampak raut wajah pak edward lesu dengan balasan mereka berdua.

Dalam kamus pak edward wijaya, tidak pernah ada orang yang menolak tawarannya, namun sekarang, tarjo dan tono yang notabene adalah orang rendahan jika dibanding dirinya, namun mereka bisa dan mampu menolak tawarannya.

“..jadi, bagaimana nak matteo?, apakah sudi kiranya nak matteo memberikan pertolongan demi kesembuhan anak semata wayang saya..” pak edward kembali bertanya kepada matteo.

“..iyaa matt, bantulah pak edward, kasihan anaknya, katanya umurnya tinggal 2-3 bulan lagi..” tono nampak memberikan dukungan kepada pak edward.

“..betul itu matt, menolong orang kan suatu kewajiban, seperti yang pernah elu infokan ke kita kita ya aga ton?..” tarjo juga ingin memberikan dukungan kepada pak edward.

Pak edward yang melihat keduanya memberikan dukungan baginya, lantas tersenyum bahagia.

“..baiklah pak edward, kalau begitu saya akan ikut bapak..” ucap matteo sambil tersenyum sopan.

Nampak raut wajah bahagia tercetak diwajah pak edward ketika matteo bersedia untuk menyembuhkan penyakit langka anaknya.

“..alhamdulillaah..” tono dan tarjo berucap syukur karena matteo bersedia untuk menolong anak pak edward.

Bukan hanya itu, dalam benaknya tono, dia sudah mulai memikirkan..

“..apa yang bakalan dihadiahkan buat mereka berdua, saat anaknya sembuh nantinya”..

Matteo bermaksud untuk merapikan cangkir kosong yang ada didepannya, namun tarjo dengan sigap mengambil alih.

“..udah elu sana pergi langsung, biar beberes ini gue yang kerjakan”..ungkap tarjo sambil langsung mengambil alih.

“..mari nak matteo, kita sama sama kekediaman saya sekarang..” ungkap pak edward dengan sopan.

“..baiklah pak edward, mari, dan jangan terlalu sungkan,..” ucap matteo

“..aah bukan begitu nak matteo, orang tua ini kan sangat bersyukur dengan kesediaan nak matteo ikut, sudah sepantasnya orang tua ini sopan dan menghormatinya, bukan karena usia tentunya..” nampak pak edward tidak ingin matteo berubah pikiran, sebisa mungkin dia menjatuhkan harga dirinya sebagai orang paling tajir dinegara ini untuk dapat mengambil simpati pemuda disampingnya.

Mereka semua berjalan beriringan menuju pinggiran pantai tempat helicopter standby.

Tarjo dan tono nampak sekali bergembira dengan jarak beberapa langkah dibelakang pak edward.

Setelah berjalan beberapa menit, mereka sampai disamping helicopter milik pak edward.

Helicopter dengan type S-92, adalah helicopter yang banyak dipergunakan untuk kebutuhan support offshore oil&gas platform. Dengan nilai kisaran 39juta USD per unitnya, S-92 diproduksi oleh Sikorsky Aircraft Corporation. mereka adalah produsen pesawat Amerika yang berbasis di Stratford, Connecticut. Perusahaan induknya adalah United Technologies Corporation. Sikorsky didirikan pada tahun 1925 oleh insinyur pesawat Igor Sikorsky, seorang imigran Amerika yang lahir di Kiev.

Lima menit kemudian helicopter mengudara setelah melakukan clearance dengan anjungan sorkarno hatta.

Tono dan tarjo yang melihatnya dari bawah hanya melambaikan tangannya.

*

*
*

“..mari anak matteo, silahkan masuk, kita langsung naik keatas, kekamar anak saya”.. nampak pak edward membimbing matteo , bermaksud menunjukkan jalan baginya.

Para pelayan rumah milik pak Edward nampak heran, kenapa sang tuan rumah terlihat begitu hormatnya dengan sosok pemuda yang umurnya jauh dibawahnya.

“..kalian siapkan jamuan buat tamu saya, masak masakan paling enak dan segera persiapkan dimeja makan..” demikian sepenggalan perintah dari sang tuan rumah untuk kepala pelayannya yang berdiri didepan pintu.

Sudah menjadi suatu tradisi jika mereka mendengar mobil ataupun bunyi helicopter mendarat mereka harus segera berbaris rapi didepan pintu untuk menghormati kedatangan sang tuan rumah.

{tap}

{tap}

{tap}

Dalam beberapa puluhan langkah matteo dan pak edward yang diikuti dua orang pengawal dengan setelan jas rapinya nampak melalui tangga melingkar dengan railing pegangan bermotif naga emas.

{tok.. tok.. tok..}

Nampak pak edward mengetuk pintu kamar anaknya.

{krieet}

Tidak menunggu lama pintu itu sudah terbuka, dan muncul wanita berumur namun masih terlihat sexy dengan kulitnya yang putih serta rambut panjangnya yang nampaknya terurai bebas.



&HESTY&

“..nak matteo perkenalnya istri saya hesty..” ucap pak edward memperkenalkan istrinya kepada matteo.

“..mari masuk nak matteo..” ucap sopan istri pak edward.

“..kalian standby saja diluar” perintah pak edward kepada dua pengawalnya.

“..siap tuan”..respon kedua pengawalnya serempak.

Setelah matteo masuk kedalam kamar, dia memandang sekeliling kamar dengan dominasi warna pink itu dengan seksama, hingga pandangannya difokuskan pada tempat tidur yang diisi oleh sosok wanita muda sedang terbujur badannya lengkap dengan alat pendeteksi detak jantung serta alat pernafasan lengkap beserta tabung oksigen disamping tempat tidurnya.

{duuuk}

“..nak matteo, tolong anak saya..” tiba tiba istri pak edward langsung bersimpuh didepan matteo.

“..benar kata istri saya, tolong selamatkan anak kami satu satunya nak matteo, saya mohon..” pak edward yang melihat istrinya bersimpuh didepan sosok pemuda yang dibawanya, tanpa dikomando dirinya segera menjatuhkan diri disamping istrinya.

“..bapak ibu, tolong berdiri..”

“..saya pasti membantu penyembuhan anak dari ibu dan bapak..tolong..ayo semua berdiri..” ucap matteo sambil mengangkat bahu keduanya meminta untuk berdiri.

“..hiks,..tolong nak matteo...” kembali istri pak edward sambil berdiri nampak berekspresi sangat sedih.

“..anak ibu dan bapak energi kehidupannya sedang disedot oleh golongan iblis..” tiba tiba matteo bersuara.

“..hah, golongan iblis?...” langsung saja pak edward terkejut.

“..bb-bagaimana bisa nak matteo?”... lanjut pak edward.

“..saya akan bercerita nanti, ada baiknya saya sembuhkan dulu anak bapak..” ucap matteo langsung memasang posisi disamping tubuh wanita muda yang tergolek lemas diatas tempat tidurnya.

“..bb-baik nak matteo, tolong bantu sembuhkan anak saya jikalau begitu..” pak edward dan istrinya nampak memberikan ruang bagi matteo dengan mundur menjauh beberapa langkah.

Tanpa menunggu lama, matteo segera melepas semua atribut kesehatan yang menempel ditubuh sang wanita muda didepannya. Nampak hentakan tubuhnya naik keatas tanda kekurangan pasokan oksigen.

Matteo dengan sigap segera mengarahkan telapak tangannya diatas payudara sang wanita muda itu,

{wuuuzzzh}

Nampak keluar cahaya berwarna kuning emas dari telapak tangan miliknya langsung menerobos masuk dengan perlahan kedalam tubuh sang wanita muda.

Berangsur angsur sang wanita muda itu nampak cerah wajahnya, urat nadi yang tadinya keluar dipermukaan kulitnya kembali dibalut dengan warna kulit putih yang mendominasi.

Istri pak edward melihat semua aktivitas didepannya dengan wajah yang berubah jadi bahagia. Begitupun pak edward. Mereka saling berpegangan tangan dengan wajah bahagianya.

Aktivitas matteo berlangsung selama satu jam lebih, hingga..

{uhuk... uhuk.. uhuk.. uhuk..}

Astri terbangun dan batuk beberapa kali. Selanjutnya.

{plaaakkk...}

“..mesuuum..cabul...”

“..siapa kamu!”

Nampak teriakan wanita muda yang sudah terbangun dari tidur panjangnya dan reflek menampar matteo, sosok pemuda asing baginya yang kedapatan telapak tangannya berada diatas payudaranya.

Akibat penyaluran energi yang masih berlangsung, payudara yang tadinya terlihat kempes karena kehilangan energi kehidupan itu kini terlihat semakin membesar dan menyembul.

Telapak tangan matteo yang tadinya terlihat jauh dari gundukan payudara wanita muda itu kini nampak jelas berada diatas payudara sang pasien.


&ASTRI BANGUN TIDUR&​

{aaaowwh}

Terlihat matteo langsung melepas telapak tangannya, dan langsung reflek memegangi bagian pipinya yang ditampar dengan kerasnya oleh sang pasien.

“..ASTRI!..”

“..Mama...!”

“..Astri, apa yang kamu lakukan nak?..kenapa kamu menampar nak matteo?”..

Tiba tiba istri pak edward langsung bereaksi ketika melihat anaknya terbangun dan pertama kali yang dilakukan adalah menampar orang yang telah menyembuhkannya.

“..nak matteo, maafkan kelakuan anak kami..” lanjut hesty terlihat membelai wajah matteo dengan refleknya.

“..ii-iyaa benar nak matteo, tolong maaf kan kelakuan anak saya barusan” kali ini pak edward yang ikut bergerak mendekat mencoba untuk mendinginkan suasana.

Tentunya pak edward tidak ingin pengobatan yang telah berjalan dan tiba tiba berhenti akhirnya berdampak pada kesembuhan anaknya. Terlebih lagi dengan perlakuan anaknya barusan yang menampar keras wajah matteo.

“...apaan sih ma ? pa? Orang ini memegang tete Astri...”

“..Astri terbangun yaa langsung reflek laah menamparnya..gimana sih ma? Pa? Kok malah orang ini dibela, aneh ini mama papa?”..

Astri yang nampaknya baru terbangun dari tidur panjangnya tidak pernah mengira jika orang yang barusan ditamparnya adalah orang yang telah membangunkan dirinya dari tidur panjangnya.

“..kamu, diam dulu..!” nampak pak edward diantara pilihan yang sulit.

“..Astri, nak, dengerin mama, orang asing ini namanya matteo, dia yang sudah menyembuhkanmu dan membangunkanmu dari tidur panjangmu,..” ucap istri pak edward yang terlihat dengan sabar memberikan penjelasan dengan memeluk anak semata wayang itu dari samping.

“..hah menyembuhkan? Astri lho cuman tidur ma? Pa?..astri engga sakit..!” ucap anak mereka dengan ekspresi yang bingung.

“..bapak ibu saya pamit keluar dulu..” ucap matteo yang masih mengelus pipinya, nampak cetakan lima jari disana.

Tanpa menunggu persetujuan kedua orang tua Astri, matteo meninggalkan kamar Astri.

{krieet}

{tap}

{tap}

Bunyi pintu dibuka dari arah dalam kamar dan suara langkah matteo terlihat menuruni tangga.

“..aduh, bagaimana ini pa, nak matteo pasti marah sekali ini pa..?!”.. nampak jelas wajah kebingungan istri pak edward.

“..iya ini ma, papa juga bingung harus bagaimana?..” ucap pak edward dengan wajah yang tidak kalah bingung. Serba salah, satu sisi dirinya bahagia dengan sembuhnya Astri anaknya satu sisi dirinya tidak enak dengan matteo yang keluar dari dalam kamar Astri setelah menerima tamparan keras diwajahnya.

“..ini sebenarnya ada apa sih ma? Pa? Astri jadi bingung..?” ucap Astri yang ikutan memasang wajah bingung.

“..dan lagi ini kenapa banyak sekali alat alat kesehatan disini ma? Pa?”.. ucap Astri dengan ekspresi bingung campur bertanya.

“..hiuufft, huu” nampak desahan nafas keras dilontarkan oleh pak edward.

“..mama saja laah yang ngejelasin, papa mau menemui nak matteo, papa mesti minta maaf, dan lagi, belum tentu astrinya sudah sembuh total kan ma, jika ternyata masih setengah jalan, dengan kondisi seperti sekarang, papa pusing mikirnya..” ucap pak edward.

“..benar itu pa, mama juga engga enak sama anak matteo, buruan deh papa samperin nak matteonya, buruan minta maaf, dan bujuk kembali untuk mengobati Astri..” ucap sang istri dengan tidak kalah bingung dengan situasi yang terjadi.

{tap}

{tap}

{tap}

Pintu kamar yang masih terbuka, dan nampak dari sudut pandang didalam kamar, pak edward menuruni tangga. Tujuannya satu mencari keberadaan matteo.

“..kalian lihat tamu saya?”..nampak pak edward bertanya kepada kepala pelayannya.

“..maaf tuan kami tidak melihat tamu tuan..”

“..coba saya monitor lewat radio”.. ucap kepala asisten rumah tangganya

{brrtttssshhh}

Bunyi radio komunikasi dinyalakan.

“..cek cek..apakah ada yang melihat tamu tuan? Cepat melapor!” suara informasi disertai perintah keluar dari kepala asisten rumah tangga pak edward.

“..pos jaga melapor, tidak ada komandan”

“..kolam renang juga tidak ada komandan”

“..area fitness clear komandan”

“..area taman clear komandan”

“..rooft top clear komandan”

“..helipad clear komandan”

“.***rasi clear komandan”

“..lapangan tenis clear komandan”

Setelah menerima berbagai laporan yang nampak jelas juga didengar oleh sang tuan rumah yang berada didekat kepala pelayan.

“..haiissshh”

“...sungguh merepotkan” suara desahan pelan sang tuan rumah ketika mendapati sosok yang dicari tidak ada terlihat.

“..bagaimana secepat itu menghilang bahkan semua pelayannya tidak ada yang mengetahui keberadaanya..” nampak pak edward bergumam sendiri.

“..maaf tuan, jadi bagaimana ini?”..sapa kepala pelayannya.

“..aah sudahlah, kalian kembali bekerja..” pak edward kembali memberikan instruksi kepada anak buahnya untuk kembali bekerja.

{tap..}

{tap..}

{tap..}

Nampak pak edward kembali melangkah keatas menuju kamar anaknya.

Ketika pak edward sampai dikamar mereka, terlihat ibu dan anaknya saling berpelukan, sang anak terlihat menangis didalam dekapan ibunya.

“..bagaimana pa? Ketemu?”... tanya istrinya

“..entahlah ma, anak matteo menghilang.. tidak ada satupun anggota pengawal dan pelayan yang melihat sosok matteo dirumah kita”.. ucap apk edward dengan lesu.

“..kok bisa pa?..jelas jelas tadi anak matteo turun dari kamar ketangga, mama juga lihat, pengawal pintu juga lihat kan pa..!” seru istrinya dengan wajah bingungnya.

“..sudahlah ma, nanti papa cari tahu lagi di rumahnya..” jawab pak edward nampak lesu.

“..maafin Astri pa? Ma?...semua karena kesalahan astri..!..hiks” ucap Astri dengan air mata yang masih menetes.

“..sudahlah nak, biar nanti mama dan papa yang mencari nak matteo, dan meminta maaf, yang jelas sekarang kamu sudah sadar dan sudah bisa kembali beraktivitas seperti semula..” ungkapan bahagia mamanya Astri.

“...iya ma, pa, nanti Astri ikut ya ma, pa.. Astri harus meminta maaf sama penolong Astri.. Astri sudah salah sangka..ma,pa!”..

“..iya sayaang, sekarang turun, kita makan yuk nak..!” mama Astri berusaha membangunkan Astri dan mendampinginya turun.

Pak edward yang melihat pemandangan itu nampak terharu. Dalam hatinya dia harus segera menemui matteo kembali.

{tap..}

{tap..}

{tap..}

Pak edward, istri dan Astri, nampak menuruni anak tangga rumah mereka.

“..selamat datang kembali nona Astri”..serempak semua pelayan yang ada dibawah tangga menyapa.

“..iyaa makasih semua..” senyum Astri mengembang membalas sapaan semua pelayannya.

*

*

*

“sayaang, kita ke mall yuk...” Anggi nampaknya bergelayut manja ke lengan suaminya.

“..eummn” nampak matteo menanggapi dengan cool.

“..yeay!..yuk mel kita siap siap..kita mau ke mall...” ungkap Anggi excited.

“..beneran kak, yeay!..” amel tak kalah bahagia sambil goyong ubur ubur.

“..ha.. .ha.. .ha..”

“..kalian bener bener lucu”.. kali ini matteo tertawa melihat ekspresi keduanya. Kompak!

“..biarin wlee!” serempek mereka berdua menjulurkan lidahnya.

Setelah melewati adegan drama penantian pangeran yang menunggu sang putri berdandan, satu jam berikutnya, terlihat matteo yang masih terbaring dengan nyenyaknya..tertidur!

{zzzzz...fiuuu}

“..iiisssshhh, malah tidur.. bagaimana siih..” ucap Anggi sambil menghentak hentakkan kakinya kelantai. Nampak guratan kekesalannya ketika mendapati suaminya tertidur disaat dirinya dan amel berdandan mempersiapkan diri.

“...eh,..”

“..hoam..”

“..udahan dandannya..” jawab matteo ketika melihat keduanya tampak sudah bersiap dengan baju sama sama berwarna putih v neck, belahan dada keduanya yang terlihat indah, bulat-kencang-sekel- mengkel dan memacu hasrat untuk meremas kedua buah dada milik Anggi dan amel.

Ditambah mereka menggunakan jeans warna biru dengan ornamen sobek sobekan disepanjang area paha mereka, semakin menambah kesan sexy dan mempesonah. Gorgeous!

Matteo terlihat segera berdiri dari posisi tidurnya, kemudian mengambil botol air mineral yang terdapat didalam lemari pendingin yang ada didalam kamar isirahat milik mereka bertiga..

{gluuk... gluuk...gluuk...}

Dalam tiga kali tegukan botol air mineral dengan label bergambar gunung rinjani itu habis isinya berpindah mengalir kedalam tenggorokan matteo.

“..cantik..sexy...” ucap matteo ketika memandang kedua istrinya.

“..makaseeeh”... paduan suara kedua wanita didepannya, merespon bersamaan pujian dari laki laki yang pada saat itu menggunakan kaos putih v neck dengan merek tembikar china, ditambah bawahan jeans warna biru laut lebih dominan kewarna putih.

Ketiganya nampak begitu serasi dengan out fit yang hampir sama konsepnya.

“..udah siap?..!” matteo bertanya

“..siaaap boss” jawab keduanya

“..sini mendekat..”

Tanpa menunggu lama mereka berdua saling ambil posisi, Anggi mengapit lengan sebelah kiri, amel mengapit lengan sebelah kanan matteo.

{zlappp}

Dalam hitungan detik matteo dan kedua istrinya telah muncul dalam sebuah mall terbesar di ibukota, mall yang lebih tepatnya berada diwilayah pusat kota itu, nampak berbagai gerai merek terkenal dunia menghiasi setiap pojokan bangunannya. Sore itu terlihat banyak sekali kaum muda mudi mondar mandir dengan berbagai aktivitasnya nge-Mall.

Matteo dan kedua istrinya berjalan menuju gerai yang sudah masuk dalam daftar list kedua wanitanya.

Terlihat kedua istrinya sudah sibuk dengan aktivitasnya memilih produk yang mereka incar.

Matteo yang lebih memilih untuk duduk santai diatas sofa yang memang diperuntukkan bagi pengunjung gerai. Tiba tiba,

“..hai cantiik...”

Terlihat sosok paruh baya dengan dikawal dua orang dibelakangnya, terlihat sedang menggoda amel yang memang terlihat begitu sexy dan mempesona dengan outfitnya.

“..aku bayarin yaa cantik belanjaannya...” kembali sang paruh baya itu mencoba menggoda amel.

Terlihat pelayan gerai yang melihat kejadian itu tidak bisa bertindak mengingat orang paruh baya itu adalah manajer mall yang menaungi gerai. Mereka sudah paham dengan gaya sang pria paruh baya didepannya.

“..dih..” nampak amel berdecih kesal.

Matteo yang melihat kejadian itu nampak santai, karena amel memiliki kemampuan beladiri militer yang tidak bisa dianggap remeh, menghadapi dua pengawal dibelakang pria paruh baya itu bukanlah hal yang susah.

{sraaak buggh}

Belum juga tangan sang pria paruh baya itu menyentuh pundak amel, langsung amel menangkap jari tangannya dan langsung membantingnya.

Sangat cepat!

Pelayan gerai itu menjatuhkan rahangnya, wajah wajah ketidakpercayaan terlihat jelas.

Pengawal yang notabene adalah sekuriti pihak mall yang sudah terlatih dibuat terheran dengan apa yang menimpa bos mereka barusan.

“..aaakhhh...sakittt” sang manajer mengeram kesakitan.

Amel masih memelintir lengan tangan sang manajer mall dengan lututnya menempel diwajah sang manajer.

Sexy! Tangguh!

Para pengawal yang sudah dikunci oleh matteo nampak tidak bisa bergerak untuk membantu sang manajer.

“..pak suami?!”.. Anggi yang berteriak ke matteo. Dengan ekpresinya berharap agar matteo membantu amel.

“..tenaaang” sambil tangannya memeragakan aksi calm down!

“..sekali lagi aku lihat kamu sembarangan menyentuh tubuh wanita, lenyap!”..

{dash}

Terlihat amel menendang muka sang manajer hingga rontok gigi bawahnya dua biji.

“..kalian pengawalnya segera beresi kekacauan ini..” perintah amel.

“..bb-baik nona..” ucap kedua pengawal sang manajer dengan ketakutan menghampiri bos nya.

“..sayaang, kamu tidak apa apa?”..nampak matteo menghampiri amel kemudian mencoba mengecek badan amel dengan memutar mutarkan badannya kemudian dengan sentuhan lembutnya memegang dagunya, pelayan gerai didepan matteo dan amel terlihat malu malu dengan sikap pemuda didepannya.

“..tuuh kan pak suami engga adil, masa’ amel ajaa yang dibegituin..” Anggi nampak menghentak hentakkan kakinya merasa sebel.

“..hahhhh”.. para pelayan yang melayani amel dan Anggi nampak sama sama menjatuhkan rahangnya tidak percaya.

“..kenapa mbak?..kok bengong?..mereka berdua istri sah saya lho, jangan salah..” ucap matteo sambil memeluk keduanya mendekat. Pemandangan yang membuat para jomblo menangis tanpa keluar air mata tentunya.

“..ya sudah sana dilanjutkan lagi belanjanya, aku duduk lagi..”

“..mcuuaah.. .mcuuaah..” matteo memberikan kecupan dipipi mereka masing masing.

“..seriuss mbaak berdua istri sahnya?”.. tanya pelayan didepan Anggi dengan wajah penasaran.

“..itu benar..” Anggi mengamini pertanyaan mereka.

“..tapi mbaak mesti hati hati, tadi itu manajer mall sini mbak, semua pemilik gerai takut sama dia, memang begitu sih sikapnya apalagi kalo ketemu cewek cewek cantik dan sexy seperti mbak bedua, sudah banyak korbannya..” ucap sang pelayan gerai menginformasikan.

Dua jam lebih Anggi dan amel belanja digerai itu, total belanjaan sekitar 8 milyar rupiah.

Pelayan yang melayani mereka senang sekali karena akan mendapatkan bonus gede dari total belanjaan Anggi dan amel.

Nampak ketiganya mulai meninggalkan gerai brand dunia yang terkenal dengan huruf initial ‘eL Ve’.

Pemandangan yang lazim terlihat jelas ketika Anggi amel dan matteo keluar dari gerai.

Dan begitulah kodrat laki laki jika menemani perempuannya berbelanja. Sudah disuruh membayar belanjaan, masih juga disuruh untuk membawa belanjaan yang super banyak dengan goody bag belanjaan mereka yang beraneka ukuran. Ada goody bag tas, ada gody bag sepatu, ada gody bag pakaian, ada gody bag jam tangan.

“..kita ke kamar mandi dulu..” ucap matteo dengan ekspresi terlihat kesusahan membawa puluhan gody bag dimasing masing lengannya.

“..udah deeh, barang segitu itu tidak ada ngaruhnya buat pak suami, kita tahu seberapa kuatnya pak suami kita ini, yaa ga mel?”..

“..eummn, bener bingid itu kak..”

“..mcuuaaah..makasih pak suami..” ucap amel bahagia sambil mengecup pipinya.

“...sini sini, aju juga mau cium pipi pak suami..”

“...mccuuuaah”..

{ceplok}

“..ha.ha.ha.ha”

“..kakak iiissh, kan kasihan itu lihat..lipstick kakak nempel di pipi kan jadinya” amel nampak tertawa melihat hasil ciuman Anggi.

Bunyi ciuman diikuti dengan hisapan penekanan yang kemudian dilepaskan, nampak membuat cetakan bibir dipipi matteo.

“..hadeeww..” matteo hanya bisa menggelengkan kepalanya, menanggapi reaksi dari para wanitanya yang tidak ingin para ani ani yang terlihat tebar pesona didepan mereka sore itu mendapatkan kesempatan untuk mengenal suami mereka.

Tepat didepan mereka bertiga terlihat para wanita muda kecentilan dengan gaya mereka yang sok-sok an sexy layaknya selebgram yang sering memperlihatkan belahan dada mereka dengan berpakaian sexy serta goyangan meliuk liuk sampai bawah di IG story mereka. Goyangan yang tidak ingin kalah dengan liukan goyangan para biduan dangdut pantura tentunya.

Para wanita muda itu nampak mencuri curi pandang kepada suami mereka. Anggi dan amel yang sudah menyadari hal itu segera mengamankan perimeter mereka dengan aksi aksi ciuman mereka kepada suaminya. Penegasan !

Matteo segera mempercepat langkahnya menuju bilik toilet yang berada diujung jalannya.

Anggi dan amel terlihat berjalan penuh dengan ketegasan, anggun dan sexy tapi tidak norak! Melewati sekumpulan ani ani yang sedang tebar pesona.

Mereka sama sama masuk kedalam bilik toilet dengan logo kepala perempuan dengan rambut diikat belakangnya.

Selang beberapa lama, ketiganya nampak keluar bersamaan. Terlihat barang bawaan mateo sudah tidak lagi menggelayuti kedua lengannya.

Anggi dan amel yang melihat keanehan tersebut terlihat biasa saja, mereka menduga matteo telah mengirimkan semua gody bag mereka kedalam kamar tidur mereka.

“..yuklah..” ucap matteo.

“.***aaskeun..” dengan senyum cerianya Anggi dan amel langsung mengapit lengan matteo baik dikanan dan dikiri.

“..kemana lagi ini..” ucap matteo bertanya.

“..kita makan yuk pak suami..” ucap Anggi.

“..hayuklah...”

“..makan dimana kak?”.. tanya amel

“..eummnnn”

“..gimana kalo kita makan grill and steamboat” ucap Anggi memberikan ide.

“..wah ide bagus itu kak, yuklaah aku tahu tempat yang pas, kita jalan lurus saja, diujung belokan ada resto grill & steamboat yang terkenal, pemandangannya juga bagus langsung mengarah ke bundaran logo ibukota ini “..ucap amel.

“..yuklah..” ucap matteo.

Mereka bertiga berjalan dengan penuh mendominasi. Setiap orang yang lewat terlihat minggir tidak mau mengganggu keceriaan mereka bertiga.

Setelah sampai diresto yang disepakati, mereka melakukan registrasi dan memilih menu yang mereka ingin jadikan sasaran grill dan steam.

Acara makan sore itu mereka nikmati dengan penuh kegembiraan, nampak sesekali Anggi dan amel menyuapi suami mereka dengan penuh kasih sayang secara bergantian.

Matteo yang tentunya bertugas untuk membakar irisan daging tipis yang telah dipilih oleh kedua wanitanya. Nampak dibuat kerja keras. Nasib sudah, bayar iya, capek iya, sekarang disuruh ngebakarin daging pilihan mereka mereka.

“..aaahh..kenyaaang” ungkap Anggi sambil mengelus elus perutnya.

“..iyaa ini kak, aku sudah kenyang bangeed” amel nampaknya juga menunjukkan reaksi yang sama.

Pesanan mereka habis tanpa ada sisa.

Setelah acara pembayaran bill, mereka bertiga kembali melangkahkan kaki mereka menuju gerai selanjutnya yang telah disepakati.

Petugas jaga gerai yang melihat kedatangan mereka bertiga nampak dengan ramah menyapa kedatangan mereka bertiga.

Gerai yang terkenal dengan kotak berwarna orange tegas dengan huruf kapital “H’ berwarna hitam yang penuh dominasi menjadi sasaran Anggi dan amel sore hari itu.

Kembali matteo lebih memilih sofa empuk didalam gerai mereka dan meminta minuman dingin dari petugas yang berjaga.

Nampak dari pintu masuk gerai terlihat pria berumur 50 tahunan lengannya digandeng mesra oleh wanita jika ditebak berumur kurang dari 20 tahun. Dandanan menor dari sang perempuan menunjukkan kesan norak habiz, satu satunya yang menarik hanyalah kulit putih hidung oplasan yang dibuat setinggi tiang listrik.

Kedua pasangan beda usia itu terlihat mendekati tempat Anggi.

“..sayaang aku mau barang itu..” si wanita muda itu menunjuk barang yang ada ditangan Anggi.

“.. hei kamu, serahkan barang itu, wanitaku ingin membeli barang itu..” ucap sang pria dengan penuh dominasi.

Anggi dan amel menoleh bersamaan.

“...diih ga jelas bangeed.. siapa yang datang duluan eeh main mau ngerebut..situ sehat?”..ucap Anggi melawan dominasi pria yang sedikit berteriak didepannya.

“..ada apa ini ribut ribut?”.. ucap orang dengan jas hitam yang name tagnya menyebutkan posisinya sebagai manajer gerai.

“..maaf pak manajer nona ini ingin mendapatkan barang yang sudah dipegang oleh nona Anggi”...ucap sang pelayan memberitahukan.

“..udah kasih kesini barangnya, pasti kalian berdua tidak bisa membayarnya kan?..aku tebak kalian sedang menunggu panggilan dari om om genit buat bayarin barang barang kalian betulkan?”.. ucap sang pria yang berteriak tadi.

“..eh..” amel dan Anggi saling bertatapan.

{plakkk}

{buuuk}

Amel langsung menampar lelaki didepan mereka sampai badannya melayang diudara berputar sedetik kemudian jatuh kelantai gerai. Untung lantai gerai ada lapisan karpet tebalnya. Tapi tetap saja terlihat tiga gigi pria itu rontok dengan aksi tamparan amel barusan.

“..sa-sayang kamu tidak apa apa?”... ucap wanita pasangannya mencoba menggapai tubuh pasangannya.

Sang manajer menjatuhkan rahangnya melihat kejadian barusan.

“..kk-kamu.. bagaimana kamu akan mempertanggung jawabkannya hah!”.. ucap sang pria.

“..aku Jaya sentosa, pemilik taman hiburan dipinggir laut ibukota, tidak akan membiarkan tindakan kamu barusan lolos begitu saja..” ucap pria yang ternyata bernama jaya sentosa pemilik hiburan terbesar dikawasan utara ibukota.

“..cih, baru pemilik odong odong saja sombong..!” ucap Anggi.

“..apa kamu barusan bilang?!..dasar wanita murahan!” pasangan wanita jaya sentosa nampak emosinya tersulut dengan omongan Anggi yang menghina taman hiburan terbesar di utara ibukota.

“..tolong nona, jaga sikapnya, gerai kami gerai internasional, tolong jangan mengganggu ketertiban gerai kami..”

“..untuk barang yang nona inginkan, jika nona Anggi tidak membayarnya barulah nona bisa membelinya, mengingat barang tinggal satu satunya, limited edition, diseluruh dunia hanya ada 5 pcs saja..” ucap sang manajer menjelaskan.

“..tenang sayang, aku akan menghubungi pemilik gerai ini, dia kawan baikku, namanya pak edward..” ucap jaya sentosa sambil menyeka darah diujung bibirnya.

“..t-tuan mengenal pemilik gerai ini..” ucap sang manajer ketakutan.

“..tentu saja, pastinya pak edward akan membantu menyelesaikan permasalahan ini..lihat saja”..kata jaya sentosa dengan penuh kesombongannya.

{tuut}

“...halo” nampak sambungannya tersambung.

“..pak edward, saya lagi ada di gerai bapak di mall depan patung selamat datang” jaya mencoba memulai pembicaraan.

“..ooh.. ada yang bisa dibantu pak jaya?” lawan bicara bertanya.

“..saya ingin membeli salah satu koleksi gerai bapak untuk wanita saya, keliatannya manajer bapak tidak memberikan ruang kepada saya..apakah bapak bisa mengkondisikan permintaan saya..” ucap jaya dengan memutar balikkan fakta.

“..haiissssh.. “ nampak desahan Anggi terdengar dengar jelas.

Manajer dan pelayan yang mendengarnya pun nampak kegelisahan menghampiri mereka. Mereka sangat paham bagaimana karakter keras sang pemilik. Tanpa pandang bulu, mau manajer mau pelayan semua bakal dipecat tidak hormat jika tidak sesuai dengan keinginannya. Orang kaya mah bebas!

“..baik pak edward, saya tunggu kedatangan bapak disini..” ucap jaya sentosa dengan penuh kesombongan menutup pembicaraan jarak jauhnya.

“..kalian dengar kan, pemilik gerai ini akan datang kesini , kebetulan dia bersama keluarganya juga sedang ada didalam mall ini..”

“..lihat saja kalian bakalan di pecat ...” jaya sentosa kembali mengeluarkan intimidasinya kepada manajer beserta pelayannya.

Tidak menunggu lama, tidak sampai lima menit nampak pria paruh baya dibelakangnya ada wanita elegan menggandeng anaknya yang berumur dibawah 20 tahun nampak dikawal oleh pria tegap dibelakangnya.

“..silahkan tuan besar..” ucap penjaga pintu ketika membukakan pintu masuk gerai.

“..selamat datang nyonya dan nona..” sapa penjaga sebelahnya ketika kedua wanita elegan itu melintasi dirinya.

“..pak Jaya.. jadi bagaimana ceritanya..” ucap lelaki yang baru saja datang dan segera menyapa jaya sentosa dengan hormat.

“..eh pak edward,.. ini pak edward, wanita saya ini menginginkan barang yang ada di tangan pelayan bapak itu.. mereka belum transaksi, tapi sepertinya pelayan bapak tidak mau memberikan barang itu kepada wanita saya..”

“..coba liat pak edward dua wanita itu, dengan dandanannya saja sudah keliatan kan jika mereka engga bener..”

Terlihat pak edward menoleh kearah pelayan dan dua wanita didepannya.

“..euhmmm”.. nampak pak edward bergumam.

“..maaf nona, sekiranya jika belum transaksi apakah bisa barangnya diberikan kepada beliau”..nampak sang pemilik berusaha merendahkan dirinya dengan sopan didepan kedua wanita yang ada didepannya saat ini.

“..eh,..”

“.*** bisa!..”

“..jangan mengira kami tidak bisa membayar barang ini ya.. suami kita bisa membeli bahkan semua barang di gerai ini..” kali ini Anggi nampak lebih sombong dan tinggi gaya bicaranya daripada jaya sentosa.

“..eh,..” terkejut!

Semua yang hadir didalam gerai itu nampak terkejut dengan omongan yang barusan keluar, penuh ketegasan dan sangat mendominasi.

“..eummmn... itu benar, suami kita bisa membeli semua barang didalam gerai ini, bahkan jika harus membeli satu mall ini pun suami kita sangatlah mudah..” nampak amel tidak mau kalah dengan tegas dan penuh kepercayaan diri berbicara.

“..jika begitu tolong, dimana keberadaan dari suami nona berdua tolong dihadirkan ?”.. ucap pak edward masih dengan penuh kesopanan.

“..sebentar”..anggi dan amel menolah celingukan kesana kemari.

“..tadi dia duduk disofa itu, kemana yaa sekarang, kok engga ada sih..” ucap Anggi dan amel yang keheranan.

“..nah kan benar dugaan saya, mereka wanita engga bener pak edward.. mereka hanya cari mangsa di gerai bapak ini..” ucap jaya sentosa dengan senyuman liciknya.

“..jaga yaa bicaranya...” ucap amel dengan tegas penuh penekanan.

“..maaf nona jikalau memang nona tidak bisa membelinya harap mundur biar pak jaya yang membayar barangnya.. dan tolong nona berdua bisa keluar dari gerai milik saya..” pak edward masih dengan sopan menginformasikan.

“..eh...” Anggi dan amel nampak terkejut campur bingung.

“...kemana sih mel suami kita, tadi ada disofa ...beneran puyeng gue..” Anggi tampak gelagapan dengan situasinya saat ini.

Tiba tiba dari arah luar masuk kedalam gerai.

“..ada apa ini?..” suara yang layaknya angin segar bagi kedua wanita yang sedang diposisikan perundungan oleh jaya sentosa dan pemilik gerai nampak terdengar merdu ditelinga Anggi dan amel.

“..eh..” pak edward dan istrinya sama sama bereaksi.

“..nak matteo?”..wanita yang lebih dekat dengan matteo nampak bereaksi dulu menyapanya.

{buuuk}

Terlihat wanita muda disamping ibunya itu berlari dengan cepat dan menubruk tubuh matteo, memeluk badannya dengan erat,

{hikss...huuu......huuuu...huuu}

Terdengar tangisan didalam dekapannya.

“..kakak maafin akuu kaak...”

“...kakak boleh kok meremas tete aku lagi sepuas kakak mau.. aku engga akan nampar kakak lagi..tapi please kak, sembuhin aku...hiks”

“..eh” kali ini Anggi dan amel melotot dengan apa yang barusan mereka dengar.

“..menampar...meremas tete” gumam Anggi dan amel berbarengan.

“..Astri, sini naak..” nampak istri pak edward berusaha untuk melerai pelukan erat Astri anak mereka.

“..Astri engga mau ma, Astri mau minta maaf sama kak matteo ma, Astri sudah salah tadi menampar kakak matteo..hiks..huuu”..teriakan sang anak masih dalam posisinya memeluk dari depan badan tegap milik matteo.

Matteo yang mati kutu dengan sikap Astri, segera mengangkat tubuh Astri guna merenggangkan pelukannya.

“..huft..” Anggi dan amel nampak menyilangkan tangannya menyangga kedua buah dada mereka yang nampak menonjol bulat sempurna.

Wajah mereka benar benar terlihat terbakar api cemburu, melihat suaminya dipeluk oleh wanita yang lebih muda dari mereka dengan penampakan yang sesuai banged dengan type sang suami.

Istri pak edward yang melihat Astri sudah melepaskan pelukannya segera memeluk sang anak yang masih saja menangis sesenggukan.

“..nak matteo,..” kali ini pak edward menyapanya.

“..ada apa ini pak edward, kok keliatannya kedua istri saya dikerubungi...?”tanya matteo.

“..eeh..”

{degh!}

Pak edward nampak terkejut dengan kata kata barusan. Pun demikian, istri pak edward terlihat kaget. Beda dengan Astri yang terlihat sedih, pemuda yang telah mencuri hatinya dengan kesan pertama itu telah menikah, bukan satu tapi dua istrinya. Perasaan Astri campur aduk saat itu.

Astri yang sudah dijelaskan oleh mama papanya jikalau dirinya akan dijodohkan dengan matteo, mengingat matteo yang sudah menyembuhkan dirinya, saat itu senang sekali perasaannya. Saking senangnya Astri meminta kedua orang tuanya untuk menemaninya jalan ke mall bermaksud untuk membeli baju dan pernak pernik fashion yang up to date sebelum kembali bertemu dengan calon suaminya.

Mamanya Astri yang tanggap dengan keadaan yang terjadi segera membisikkan kata kata penyemangat ke anaknya.

“..anak mama yang sabar yaa, semua bisa dibicarakan nanti”..

“..eummmn” Astri nampak menganggukkan kepalanya.

Pak edward yang memang insting pebisnisnya sudah sangat terasah ketika mengetahui gelagat tidak benar dari kawan bisnisnya, segera mengambil alih keadaan. Tentunya dia tidak ingin kembali mempermalukan matteo kali ini.

“.. kamu segera bungkus semua barang yang diinginkan kedua nona ini”..sambil memerintahkan semua pelayan dan manajernya.

“..eh..pak edward, bagaimana dengan barang yang wanita saya mau..” ucap jaya sentosa.

“..mohon maaf pak jaya sentosa, saya tidak bisa membantu bapak, karena apa yang sudah diinginkan oleh kedua nona ini, harus segera dibungkus..”

“..kalian tunggu apa lagi..cepat kerjakan..” kata kata pak edward yang penuh penegasan nampak mengagetkan manajer serta pelayan gerai dan langsung bergerak cepat mengikuti perintah sang pemilik tanpa banyak bicara.

“...jadi pak edward tidak menghargai kedatangan saya disini.. okey fine.. saya akan mencatatnya mulai sekarang kita tidak ada lagi kerjasama..” ucap jaya sentosa penuh penegasan.

Terlihat jaya sentosa meninggalkan gerai dengan perasaan malu serta emosi yang memuncak, kawan bisnis yang diharapkan bisa membantunya, ternyata malah hanya bisa mempermalukan dirinya didepan wanitanya.

Dari jauh dapat terlihat jika jaya sentosa dan wanitanya saling cekcok, dan berakhir dengan wanita muda itu meninggalkan jaya sentosa. Om om yang warbyasah memang!

“..silahkan duduk nak matteo,..” pak edward mempersilahkan matteo untuk duduk disofa nyaman yang tersedia.

“..pelayan siapkan minuman dingin untuk tamu saya.. dan kalian penjaga pintu tutup pintu, gerai kita tidak menerima pembeli lagi..” perintah pak edward.

“..nona silahkan dipilih yang mana saja yang sesuai dengan keinginan nona berdua, semuanya gratis..” ucap pak edward.

“..eh”

“..kak semuanya gratis, bagaimana ini?...” amel yang nampak terkejut dan gembira tentunya.

“..apan sih kamu itu mel, baru dibilang gretongan saja sudah kayak anak kecil nemu nenen..” ucap Anggi membalas sikap saudara sepertititannya.

“..ada hal yang lebih penting ini..”

“..apaan itu kak..?” tanya amel penasaran.

“..iiiish kamu yaa,..kita duduk disana dulu..” ucap Anggi menarik lengan amel untuk ikut duduk disamping suaminya.

“..sayaaang, dari mana saja sih tadi..dicariin juga..main pergi saja,,,” ucap Anggi sambil bersikap mesra didepan pak edward istri serta anaknya.

“..amel, iiiissh situ duduk...” Anggi nampak gemesh dengan sikap amel yang terlilat LOLA..

“..eeh” amel yang akhirnya bisa menguasai keadaan setelah melihat wajah cantik muda dan dada yang terlihat menyembul dengan ukuran sama dengan miliknya dan anggi , 36D, meskipun tertutup kaos oblong berlogo huruf “eL Ve” terlihat sexy padat berisi.

Wanita muda itu masih berada didalam pelukan wanita berumur 40an disampingnya.

Amel langsung menjadi tanggap!

“..iiiissshhh lama sih elu mel mikirnya..” gemesh Anggi sambil mencubit lengannya.

“..aouchhh, apaan sih kak, sakit tahu cubitan kakak..” amel bereaksi atas cubitan anggi barusan.

“...hi..hi..hi”..astri dan ibunya nampak cekikikan dengan polah tingkah keduanya. Bagi mereka berdua amel dan Anggi sangat kompak dan lucu.

Pak edward dan matteo yang melihat keduanya nampak menggelengkan kepala saking herannya dengan sikap kekanak kanakan mereka.

“..silahkan diminum tuan, nyonya, nona sekalian” terlihat pelayan gerai meletakkan minuman dingin dengan logo soda company terkenal didunia.

“..silahkan nak matteo, nona..”

“...saya pribadi minta maaf lho nak matteo..” pak edward memulai pembicaraan

“..jangan terlalu sungkan pak edward..” jawab matteo.

“..saya sendiri tidak merasa jika bapak melakukan kesalahan kesaya,..jadi saya harap bapak jangan terlalu sungkan kepada saya..”

“..owh yaa perkenalkan, ini yang disebelah kanan saya ini namanya Anggi istri saya.. dan yang disebelah kiri saya ini namanya amel, juga istri saya..” ucap matteo

“..perkenalkan saya edward wijaya nak Anggi nak amel, dan ini istri saya hesty namanya, kemudian yang disebelah istri saya namanya Astri anak saya satu satunya”..ucap pak edward.

Setelah acara perkenalan nampak diskusi mereka mengalir, seperti layaknya keluarga yang lama tidak bertemu.

Dari pembicaraan mereka akhirnya Anggi dan amel mengetahui jika Astri baru saja disembuhkan oleh suami mereka.

Kesalah pahaman terkait tamparan dan remasan tete Astri juga sudah diselesaikan dengan baik.

“..maaf nona Anggi ini gody bag barang barang yang dipesan tadi..” ucap manajer gerai sambil memberikan gody bag yang jumlahnya tidak sedikit.

“..jadi berapa semuanya, ini kartu buat pembayarannya” ucap matteo sambil menyodorkan kartu berwarna hitam dengan logo salah satu bank terbesar didunia.

“..jangan jangan nak matteo, semua ini gratis,..nak matteo tidak perlu membayarnya..” ucap pak edward buru buru.

“..waah jadi merepotkan pak edward dan keluarga ini..” Anggi nampak merespon ucapan pak edward barusan.

“..iya pak edward, ini barang barang tidak sedikit lho pak edward, mahal mahal lagi, sudah saya bayar saja, saya jadi tidak enak..” ucap matteo kembali.

“..tidak tidak nak matteo, jangan begitu, kita kan sebentar lagi menjadi keluarga, jadi janganlah begitu..” ucap pak edward menolak halus.

“..keluarga, eeh”..matteo, Anggi dan amel nampak serempak berucap.

“..nganuu..”

“..jadi begini nak matteo, saya memiliki nazar, terkait kesembuhan anak saya satu satunya, jika yang menyembuhkan adalah laki laki maka saya akan menikahkannya dengan anak saya. Pun jika yang menyembuhkan anak saya adalah perempuan, saya akan mengangkatnya sebagai anak saya,yang nantinya menjadi saudara dari anak perempuan saya satu satunya ini..” ucap pak edward dengan lirih namun jelas terdengar.

“..benar itu nak matteo, papa nya Astri tidak mengada ada dalam hal janjinya ini..saya sebagai saksinya..” ucap ibunya Astri yang terlihat cantik dalam balutan dress one piecenya. Wajahnya yang terlihat muda dalam umurannya yang sudah berkepala 4. Kesan sexy yang elegan terpampang dalam penampakannya sore hari itu. Bagi para pecinta MILF pasti akan sangat menggilai hesty dengan appearance nya.

“....kalo saya pribadi semua dikembalikan kepada Astri dan kedua istri saya yang ada disini.. selama Astri dan kedua istri saya bisa menerima keadaan saya, maka saya tidak masalah..” ucap matteo memberikan ketegasan.

“..aku mau dan bersedia”.. Astri terlihat excited!

“..eh,..”

Anggi dan amel yang melihat Astri langsung excited, keduanya langsung bereaksi terkejut.

“.. aku mau ma, pa, ..” ucap Astri lagi dengan sikap memohonnya.

“..aku mau jadi istri ketiganya kak matteo..” ucap Astri kembali menegaskan.

“..iyaa nak, bentar yaa kita tanya dulu pendapat kedua istri nak matteo..” nampak istri pak edward memberikan dukungan bagi anak semata wayangnya.

“..ada satu hal lagi yang mesti bapak dan ibu ketahui terkait penyakit Astri..” kali ini matteo berbicara.

“..apakah penyakit Astri masih belum tersembuhkan nak matteo?” tanya ibunya Astri dengan ekpresi kebingungan, gundah gulana.

“..iyaa nak matteo, apakah ada hal mengkhawatirkan terkait penyakit Astri anak saya?”.. tanya pak edward lebih penasaran lagi.

“..penyakit Anggi belum sembuh sempurna, ..” ucap matteo

Nampak raut kesedihan diantara kedua orang tua Astri, kesedihan itu juga nampak menular kepada Anggi dan amel, mereka bisa merasakan kesedihan yang tertuang dalam ruangan itu, seolah olah kesedihan itu adalah bagian dari diri mereka berdua.

“..apa tidak bisa disembuhkan pak suami?”..anggi kini terlihat membuka suara.

“.. iyaa sayaang, sekiranya kemampuan sayang tidak bisa menyembuhkannya kah?”..amel juga turut bertanya kepada matteo.

{slurruuppppt}

“..aaah”

Matteo terlihat memasukkan air dingin yang ada didalam gelas kaca didepannya itu masuk kedalam mulutnya. Sedotan plastik yang menjadi perantara berpindahnya cairan soda dingin dari botol ke tenggorokan matteo nampak jelas terlihat oleh semua mata yang mengamati aktivitas matteo. Mereka dalam diamnya menunggu jawaban dari matteo.

“..bisa disembuhkan, bahkan dihilangkan,..” ucap matteo.

{fiuuuuh..}

Nafas lega dari orang orang yang menunggu jawaban dari mulut matteo layaknya paduan suara yang kompak keluar mengisi keheningan ruangan.

Sang manajer dan pelayan gerai yang turut serta mendengarkan pun nampak dibuat lega dengan jawaban dari matteo barusan.

“..lalu, sekiranya kapan bisa dilakukan penyembuhannya nak matteo?”.. kali ini istri pak edward tidak sabaran bertanya.

Dalam benaknya dia ingin segera anaknya sembuh total dan kembali normal beraktivitas. Apalagi Astri akan menjadi istri ketiga dari pemuda yang telah menyembuhkannya itu, beban berat dipundaknya ketika melihat kualitas dari kedua istri matteo yang sangatlah sempurna sebagai seorang wanita. Kecantikan kesexyan dan keindahan dari keduanya sangat mirip bagai buah pinang dibelah dua.

Tentunya sebagai orang tua dirinya ingin anaknya juga dapat menjadi bagian keindahan dan keharmonisan rumah tangga matteo yang telah dia saksikan sendiri didepan matanya.

“..sayaang...” Anggi nampak menoel pipi matteo yang terlihat bengong.

“...iyaaa..” matteo menjawab

“..itu ibunya Astri tanya itu...” ucap Anggi

“..iyaa nak matteo sekiranya, konsep penyembuhan seperti apa yang mesti anak saya tempuh untuk lepas dari semua jeratan sakitnya?”..tanya pak edward.

“..terkait itu..” matteo nampak melambatkan

Seketika hening kembali melingkupi suasana ruangan, hanya suara jam dinding yang berdetak terdengar dengan kencang.

Para manajer dan pelayan gerai yang juga ingin mendengar jawaban dari matteo juga terlihat lukisan wajah kegelisahannya menunggu jawaban yang akan dilontarkan oleh matteo.

“...bersetubuh!..”

{prruufffhhhh}

Anggi terlihat menyemburkan minuman yang barusan saja disedotnya.

{uhuk uhuk uhuk}

Amel dan ibunya Astri terlihat terbatuk

{glodak}

Manajer dan pelayan gerai terlihat terjatuh dari tempat duduk mereka yang tadinya terangkat miring jauh dari kestabilannya berdiri, posisi itu karena ingin menajamkan telinga mereka agar bisa mendengar jawaban dari matteo.

“..aku mau..!” Astri berteriak dengan kencang, bahkan sampai berdiri dari tempat duduknya.

“..haaah”

Semua orang menjatuhkan rahangnya, tidak menyangka dengan respon cepat Astri.

....bersambung



### selamat siang om dan tante sekalian, kembali lagi melanjutkan corat coret, semoga berkenan dengan bacaannya diwaktu senggang. moga om dan tante sekalian diberikan kemudahan dalam segala urusannya. AAMIIN...###
 
Mohon maaf astri. Karena istri pertama dan kedua belum di perawani. Maka kamu tidak bisa bersetubuh dulu dengan Mateo.
Oleh karenanya saya sebagai pembaca yg akan mewakili mateo untuk bersetubuh denganmu. Baru setelah Anggi dan amel ngentit dengan mateo kamu baru boleh sama mateo.
Paham sampai sini?
 
Bimabet
Mantap ceritanya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd