Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Perampokan Berdarah

sondosong

Kakak Semprot
Daftar
26 Dec 2017
Post
156
Like diterima
1.240
Lokasi
medan
Bimabet
Cerita ini one shoot ya.


Namaku zalwa humaira, umurku sekarang menginjak 17 tahun. Aku dilahirkan dari keluarga agamis, yang setiap hari selalu mengunakan niqab dan gamis longgar. Umiku juga sama denganku bernama reni puspitasari. Sekarang umiku berumur 40 tahun, penampilannya sama denganku. Sedangkan abiku berumur 55 tahun bernama rasyid. Keluarga kami bisa dibilang cukup kaya di kota kami. Kami tinggal di kota di provinsi banten, serpong.

Lebaran pun tiba, aku dan keluarga mudik ke luar pulau jawa. Lebih tepatnya adalah pulau sumatera. Umiku berasal dari pekanbaru, jadi setiap satu tahun sekali kami selalu berkunjung ke rumah nenek di seberang pulau sana.

Meski aku berasal dari keluarga yang cukup kaya, abiku tidak pernah mempekerjakan sopir. Di perjalanan menuju riau hanya abi yang menyetir ke tempat tujuan.

Sebelum menyeberang, kita menyeberang memakai kapal fery. Sekitar 2 jam, kita baru sampai ke pulau sumatera. Setelah kita sudah sampai kita harus memilih jalur.

Biasanya untuk pergi ke pekanbaru, kita harus melewati lintas timur sumatera melewati provinsi lampung.

Aku suka pemandangan di sumatera, setiap mobil melewati tepi hutan aku selalu menatap ke jendela mobil. Kadang aku bisa melihat gajah malu-malu kucing menampakkan dirinya.

Batinku, lucu juga ya. Tetapi di lampung katanya selalu ada konflik antara gajah dan warga setempat. Bukan salah gajahnya juga, karena tidak punya nalar. Bahkan kita pun kalo lahan kita direbut pasti marah juga kan? Apalagi gajah yang hanya mempunyai insting.

Saat melewati jalan yang kanan kirinya hutan, mataku semakin berat. Aku pun mengantuk. Sebenarnya kasian juga dengan abi, abi harus menyetir mobil dengan jarak yang begitu jauh.

Tetapi mau bagaimana lagi, aku tidak bisa menyetir mobil.

Tiba-tiba aku dikagetkan dengan dua orang yang menaiki motor sedang memepet mobil kami. Mereka membawa seperti pedang panjang, digoreskan ke mobil kami.

Umi, dek, jangan dibuka jendelanya. Kata abi.

Eh i iya abi, kataku sambil memeluk umi.

Tidak hanya satu motor, muncul dua sampai tiga motor. Ada yang berboncengan berdua ada yang tidak. Satu motor menghalangi jalan kami yang sekarang berada di depan mobil. Satunya lagi di samping kiri, dua lagi di samping kanan.

Siyal, siyal. Abiku memaki. Dengan terpaksa abiku menghentikan mobilnya.

Saat mobil berhenti, satu orang perampok mencoba membuka pintu depan. Aku dan umi masih berpelukan di pojok belakang mobil, tubuhku menggigil.

Abi diseret keluar saat pintu berhasil dibuka, sesampainya diluar abiku dipukulin sampai babak belur.

Air mataku menetes, apa yang harus aku perbuat. Kucoba keluar, mengambil sekenanya ranting kayu disekitarku. Kupukul dengan sekuat tenaga.

******, kata si perampok. Rambutku yang tertutup hijab pun dijambak.

Mas lepasin, lepasin. Aku memohon-mohon dengan rasa takut menyergap diriku.

Hahaha, tawa mereka. Lepasin? Kata mereka. Kira-kira mereka ada 5 orang.

Abi bangun ingin berusaha menolongku, salah satu dari perampok itu mengambil senpi.

Dorrr, mengenai kening abi. Abi langsung tersungkur ke tanah. Darahnya mengalir menggenang.

Umiku teriak histeris, dua orang perampok menyeret umiku. Ditendanglah umi sampai tersungkur ke atas tanah.

Dorrrr, mengenai belakang kepala umi. Darahnya mengucur.

Aku histeris, menangis sejadi-jadinya.

Diam kamu, heh diam. Kata salah satu perampok itu.

Atau kamu juga mau mati hah? Ancamnya.

Ampun mas, ampun. Aku berlutut di atas kaki si perampok.

Si perampok menggelandangku masuk ke dalam mobil. Sekarang mataku juga ditutup blindfold.

Mobil pun mulai berjalan meninggalkan mayat abi dan umi. Ntah bagaimana nasibku nanti. Aku hanya bisa pasrah.

Di belakang mobil, tangan-tangan perampok itu menggerayangiku.

Jangan mas, jangan. Tanganku berusaha memegang tangan-tangan mereka yang mulai nakal menjamah tubuhku.

Ikat tangannya cong, biar dia nggak berontak lagi. Perintah salah satu perampok ke temannya.

Baik bos, jawab temannya. Tanganku terikat ke belakang tubuhku. Tangisku terisak-isak tetapi justru para perampok itu tertawa melihat tangisanku.

Kakiku menendang-nendang berusaha agar tangan-tangan itu tidak menjamah pahaku yang masih tertutup gamis hitam. Gamis hitamku dinaikkan sampai perut. Kaos kakiku dilepas.

Beh mulus cuy, kata salah satu perampok. Perampok itu mengelus-elus kakiku sampai ke pangkal paha. Tanpa sengaja mulutku mendesis.

Ahhh, ssshhh. Mas jangan mas.

Wah lonte cadarannya mendesah bro, kata salah satu perampok sambil tangannya menggesek-gesek vaginaku yang tertutup celana dalam putih. Pinggulku bergerak ke kanan kiri menahan rangsangan dari jari perampok-peramlok bejat itu. Mereka tertawa melihatku terangsang dan mulai menikmati.

Kudengar mobil berhenti, aku digelandang keluar dari mobil.

Ayo jalan lonte, kata salah satu perampok yang memegangiku sambil mendorongku keluar dengan kasar. Hampir saja aku tersungkur karena mataku tertutup jadi aku nggak bisa melihat.

Setelah itu blindfold di mataku dibuka. Mataku mengerjap-ngerjap. Ini dimana? Kataku.

Diam kau lonte cadaran, aku didorong dengan keras sampai aku tersungkur di tanah yang kotor.

Aku yang sedang tersungkur di dekati salah satu perampok dengan sedikit membungkuk dan menangkupkan tangannya di pipiku.

Sebenarnya kita hanya ingin merampok mobilmu, karena ada daging segar misi kita berubah. Kami menginginkan mobil dan juga akhwat bercadar sepertimu.

Cadarku ditarik dengan kasar, sekarang wajahku terlihat oleh mereka.

Sudah kuduga, masih muda. Si perampok bersedekap sambil berdecak.

Lalu ke empat perampok itu mendekatiku, tubuhku digerayangi oleh mereka. Aku di terlentangkan di atas tanah.

Mas, jangan mas. Gamisku kembali ditarik ke atas. Tangan-tangan itu kembali menjamah pahaku.

Kugigit bibir bawahku dengan mata terpejam. Tangan yang sedari tadi merangsangku membuat vaginaku basah. Astaghfirullah, batinku. Maafkan aku Tuhan, tubuhku tidak bisa membohongi rasa nikmat yang menjalar.

Lihat lontenya bro, memeknya basah. Mereka mentertawaiku dengan memanggilku dengan panggilan yang melecehkan, lonte.

Tangisku sudah mereda, setelah tubuhku mengejang berkali-kali. Ahhhhh, tubuhku bergetar. Aku tidak tau apa yang terjadi.

Badanku sangat lemas sampai aku tidak berdaya. Salah satu perampok menarik celana dalamku dengan paksa.

Gamisku yang tersibak sampai ke perut, disibakkan lebih tinggi sampai ke dada. Tangan-tangan itu kembali menggerayangiku. Pletak BH putihku terlepas.

Ahhh ahhh, dari kanan kiriku aku lihat perampok-perampok itu meremas payudaraku. Yang sebelah kananku memajukan wajahnya untuk menghisap payudaraku.

Ahhh mas, tanganku memegang rambutnya. Perampok di sebelah kiriku pun juga menyosor begitu saja ke payudaraku yang sebelah kiri.

Kepalaku ditarik oleh perampok yang lain, disodorkannya penisnya yang hitam, panjang dan bauk. Rasanya ingin mual mencium baunya yang menyengat. Kukatupkan bibirku dengan rapat. Kugeleng-gelengkan kepalaku.

Buka mulutmu pelacur, si perampok membungkuk, menangkupkan tangannya ke pipiku. Digesek-gesekkan ke bibirku dengan tangannya berusaha membuka rahangku. Tetapi aku tetap berusaha merapatkan bibirku.

Lalu aku ditarik terduduk dalam pangkuan si perampok yang lain dengan membelakangi wajahnya. Ahhhh, vaginaku rasanya sakit. Penis itu membelah vaginaku yang perawan.

Sakit mas, jeritku. Tetapi perampok itu nggak memperdulikanku. Dia terus menggenjotku. Kulihat ke bawah darah menempel di penis si perampok.

Ah siyal lu bro, harusnya gue yang ambil perawannya. Kata salah satu perampok.

Genjotan di vaginaku semakin kencang membuat tubuhku terlonjak-lonjak. Gamisku ditarik paksa, setelah terlepas dibuang ke sembarang tempat oleh perampok-perampok itu.

Payudaraku yang membulat kencang bergerak naik turun bersamaan dengan sodokan keras yang terus mengaduk vagina ku. Dua orang perampok mendekat, berada di kanan dan kiriku. Mereka meremas dadaku sambil berdiri. Tanganku dipegang oleh mereka dan dituntun supaya memegang penisnya yang sudah mengacung keras.

Aku yang sudah lupa kalo aku diperkosa memegang penis di kanan dan kiriku. Nafsuku menggelegak. Dan aku ingin penis-penis itu bergantian menyodokku. Aduh zalwa, bodoh-bodoh rutukku sendiri dalam batin.

Tubuhku yang telanjang ditarik oleh salah satu perampok, bibirnya berusaha menciumku. Aku tidak bisa menolak, kubalas dengan ciuman panas juga ke perampok itu. Elm, Elm, sambil tanganku memegang kepalanya. Dan pinggul aku tekan-tekan ke bawah agar penis besar itu bersarang lebih dalam ke dalam vaginaku.

Kurasakan tangan salah satu perampok memegang pantatku. Pantatku diremas-remas, tanpa aku duga jari tangannya mulai menggesek-gesek anusku. Kulepas pagutanku dari mulut salah satu perampok. Dan aku sedikit menegakkan tubuhku dan berusaha menyingkirkan tangan salah satu perampok dari anusku.

Jangan mas, jangan. Tanganku berusaha menyingkirkan tangan itu. Tubuhku kembali ditarik, perampok yang aku tindih kembali menciumku. Sekarang lumatan, jilatan bahkan tanpa rasa jijik pun kita bertukar ludah.

Aku yang sudah dikuasai birahi, tidak sadar penis perampok yang melesak ke dalam anusku. Kulepas pagutanku dengan tubuh melengkung.

Ahhh mass sakitttt. Rasanya sangat perih.

Lalu aku ditarik lagi oleh perampok yang aku tindih dalam posisi wot. Dia kembali melumat bibirku. Lama kelamaan perih di anusku berubah menjadi nikmat. Bukan berarti perihnya sudah menghilang tetapi perih bercampur dengan nikmat yang membuatku melayang.

Setelah dua perampok itu berhasil ejakulasi di dalam vagina dan anusku. Dua orang lagi menggantikannya. Sekarang aku terlentang, dengan vagina menganga lebar. Mataku aku pejamkan menerima sodokan demi sodokan sampai aku pingsan tak sadarkan diri.

Mataku mengerjap-ngerjap, berusaha membuka mataku. Kondisiku sedang telanjang bulat di ruangan gelap. Aku berusaha bangun tetapi kedua lubangku perih. Dengan tertatih-tatih aku melangkah mencari apakah ada orang di bangunan kumuh ini.

Kucoba cari ternyata aku sendirian, aku ditinggal di rumah kumuh yang berada di pinggir hutan. Aku meringkuk menangis, mengingat kejadian kemarin yang menimpa keluargaku. Abi dan umi sudah meninggal, aku diperkosa. Sekarang aku sendirian di pinggir hutan.

Kulihat 5 atau lebih anjing liar mendekatiku, jangan mendekat jangan mendekat. 5 anjing itu mengerubutiku menggigit tubuhku.

Aku berusaha lari dalam kondisi darahku mengucur. Apa daya anjing-anjing liar itu lari lebih cepat dariku. Aku disergap, tubuhku terasa disayat-sayat dengan silet.

Aku menggelepar di atas tanah, dengan darah membanjir. Dengan mata sayu anjing-anjing memakan sedikit demi sedikit dagingku. Mataku terasa berat dan sakit di sekujur tubuhku rasanya hilang setelah mataku tiba-tiba gelap.

********

Ilham lari khawatir dengan salwa yang ditinggalkan di rumah kumuh dekat hutan. Dia sebenernya kenal siapa salwa semenjak dari serpong. Hanya dari jauh Ilham bisa mengagumi salwa.

Pernah suatu ketika Ilham yang kenal salwa ditolak mentah-mentah oleh salwa karena salwa tidak ingin pacaran memendam dendam.

Ilham merencanakan perampokan palsu dengan menculik salwa dan memperkosanya. Tetapi Ilham salah mencari partner kejahatannya. Mereka berencana menjadi begal sebenarnya. Dan berencana membawa lari mobil mewah milik keluarga salwa.

Apa-apaan kamu gus? Ilham melihat bagus membawa pistol yang ditaruhnya dibalik jaket hitamnya.

Bagus diam saja lalu menutup penutup wajahnya ke wajahnya.

Kamu ingin bantuan? Kamu harus nurut dengan kami. Bagus mencekik leher Ilham.

Kembali ke masa sekarang saat ilham berlari merasa menyesal karena perbuatannya. Dan ingin mencari salwa di rumah kumuh.

Di rumah kumuh itu tidak ada siapa-siapa sampai Ilham mendengar anjing yang menyalak.

Guk guk guk, ilham lari dengan nafas memburu. Ilham kaget melihat apa yang dilihatnya di depannya. Mayat, ya mayat salwa yang sekarang tinggal belulang karena dimakan oleh anjing-anjing liar.

Ilham menangis, menjerit, berlutut di tanah menyesali perbuatannya. Aku mencintaimu salwa, seharusnya aku menikahimu bukan pacaran.

TAMAT..
 
Terakhir diubah:
Damn....
Adegan ravaged by dogs nya awesome....
Sayangnya ngga dinikmati anjing delu sebelum being mauled by them
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd