Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT PERJALANAN MENGGAPAI CITA DAN CINTA 1

The Best ya hu, gaya berceritanya assik, alurnya juara... Ini cerbung terbaik menurut versi ane hu... Terima kasih hu sudah menulis cerita seperti ini.... #i am yours fans
 
BAGIAN 2

16 JAM



Namaku sandi purnama irawan usiaku 19 tahun.. aku sebenarnya asli dari pulau ini, tapi sejak usiaku 4 tahun aku dan keluarga ku merantau dipulau seberang.. usaha ayahku lumayan sukses, beliau seorang kontraktor yang lumayan besar disana dan beliau menginginkan aku untuk melanjutkan usahanya.

Sebenarnya aku ga terlalu minat untuk urusan melanjutkan usaha ayahku, aku lebih senang ke mesin otomotif, jadi pada waktu STM aku mendaftar di jurusan mesin untuk pilihan pertama dan gambar bangunan untuk pilihan kedua, tapi mungkin takdir dikeluarga ibuku yang rata rata usahanya dibidang kontraktor bangunan jadi aku diterimanya di gambar bangunan sedangkan jurusan mesin cuman jadi mimpi... Semua saudara ibuku usahanya dibidang kontruksi bangunan baik adiknya, kakak, sepupu, paklek, pakde pokoknya rata rata begitu usahanya.. sedangkan dari ayahku, semua keluarganya bergelut dibidang otot dan nyali.. maka dari itu ayahku merantau ingin merubah hidupnya.. Ayah dan ibuku merantau tidak ada saudara sama sekali dipulau seberang, semua sudaranya ada dipulau ini.. dan ayahku memulai usahanya dari nol sampai jadi lumayan besar seperti sekarang ini. Sebagai anak laki laki dipundakkulah harapan besar ayahku untuk melanjutkan usahanya.

Dan sekarang aku disuruh ayahku melanjutkan kuliah dikota ini, kota pendidikan yang mempunyai cuaca dingin sehari harinya.

Dan disinilah kisahku bermula..

Berbekal informasi dari temanku tentang kota ini aku berangkat sendiri sampe dikota ini.

“Stop didepan pak..” ucapku pada sopir angkot..

Aku turun diperempatan jalan… diseberang jalan aku lihat bangunan yang sangat besar dan sangat luas sekali.. oh ini ya kampus swasta yang terkenal itu.. megah sekali.. dan diarah kiri, aku lihat kos kosan dan rumah makan yang berjejer rapi. Aku berjalan sambil melihat kekanan dan kekiri.. banyak sekali warnet dan wartel ( dijaman ini primadona sekali nih tempat, karena sedikit sekali orang punya hp.. hp itu barang yang sangat istimewa.. walaupun banyak jumlah wartel tapi tidak ada yang sepi.. ada aja yang antri disetiap bilik untuk menelpon).

Sebelum lanjut jalan aku singgah ke toko untuk beli beberapa buah teh kotak dan rokok beberapa bungkus.. aku duduk sebentar didepan gang sambil minum teh kotak, kebiasaanku dari dulu kalau ga minum teh kepalaku rasanya mau pecah.. minimal sehari itu 3 kali aku harus minum teh, ga tau kenapa bisa begitu, sejak kecil aku sudah terbiasa.. kubakar sebatang rokokku.. kunikmati perlahan.. segar rasanya setelah minum teh lanjut rokokkan.. seperti ada udara segar masuk dikepalaku.. setelah rokok habis kulanjutkan perjalanan sambil meminum sedikit demi sedikit teh kotakku..

Tujuan pertamaku adalah cari kos-kosan, aku lihat didepan ada gang kecil.. aku berjalan menyusuri gang itu.. “permisi mas..” setiap melihat orang didepan kos-kosan aku menundukan kepala sambil tersenyum.

Dan sampai diujung jalan ku lihat ada bangunan 2 lantai berwarna merah.. sepertinya ini aku tertarik dengan tempat ini.. hati kecilku seolah menuntunku kebangunan ini..

“permisi mas, saya mau tanya.. ada kamar kosong ga?” ucapku pada sesorang yang duduk diatas sepeda motor yang parkir didepan kamar kos.

“kamu tanya kedalam aja..” matanya tajam menatapku, penampilannya lumayan seram, rambut gondrong, celana levis sobek dilutut dan matanya merah..

“oh iya mas, terimakasih..” sesopan mungkin aku menjawabnya.

Aku masuk kedalam sambil menundukan kepala dan tersenyum kepadanya. Dia cuman diam saja sambil tetap menatapku tajam.. Kos-kosan ini berbentuk segi empat, kamar – kamarnya mengelilingi ruang tengah yang terdapat sebuah meja yang lumayan besar, beberapa kursi panjang dan juga ada tv diatas sebuah lemari. Ruang tengah ini lumayan luas dan bagian atas tidak ada lantainya.. sehingga bisa melihat kamar yang ada dilantai 2., kelihatannya ruang tengah ini tempat nongkrong dan tempat parkir sepeda motor.

Ditengah aku lihat 4 orang duduk mengelilingi meja sambil menuangkan botol kedalam gelas.. kelihatannya lagi pesta nih orang..

“permisi mas, saya calon mahasiswa baru, saya mau mendaftar dikampus depan.. dikos-kosan an ini ada kamar kosong ga ya..?” semua menoleh dan melihat aku sambil menatap tajam.. ada apa sih ini, kok orang-orang disini kelihatan tidak bersahabat.. penampilan meraka pun rata-rata sama, rambut gondrong, kaos oblong, celana levis sobek-sobek dan satu lagi matanya merah semua.. apa penampilan mahasiswa begini semua ya? ucapku dalam hati..

“ada.. kalau kamu bisa habiskan 2 botol minuman ini sendirian kamu boleh tinggal disini.. itu ada kamar kosong satu, dia baru pulang kampung.. dia sudah wisuda bulan kemarin..” jawab seseorang didepanku, wajahnya agak lumayan ganteng agak mirip bule, rambut gondrong, hidung mancung, tindik dikanan kiri.. tatapannya tajam dan memiliki aura yang sangat kuat.. dia mengambil botol minuman dibawah mejanya.. dibuka dan disodorkan kepadaku dua botol dan sebuah gelas..

“eh bule.. serius loe mau kasih kesempatan anak baru ini kos disini..” Tanya temannya dengan logat ibukotanya..

Dia tidak menjawab tapi dilihatnya temannya dengan tatapan tajam..

“terserah loe deh..” temannya bergumam..

“aku ga suka mengulang perkataan.. jadi gimana.. kalau sanggup duduk kalau ngga cari aja kos kosan yang lain..” dia melihatku lagi dengan tatapan tajamnya..

Cuuk.. ini nih momen yang bikin aku rada grogi, tapi aku kok yakin bakal tinggal ditempat ini.. “permisi mas..” aku langsung duduk di posisi samping meraka, dan kutaruh tas disampingku dan teh kotak dimeja, kuambil botol minuman yang bertuliskan topi miring itu.. “aku minum ya mas…” kuangkat botol minuman dan meminum perlahan.. buseett tenggorokanku rasanya panas seperti terbakar.. kuteguk terus minum ini sampai setengah botol dan aku berhenti sejenak, untungnya aku tadi diterminal sempat minum jus apokad jadi ga kosong perutku. Kutaruh botol minuman tadi dimeja, kuambil air mineral disamping tasku dan kuminum sedikit.. dan kususap wajahku yang terasa agak tebal banget.. apa pengaruh minuman ini ya?.. aku ambil rokok dan menghisapnya.. setelah 15 menit kulanjut lagi minum topi miring yang sisa setengah.. buset dah.. nendang banget ini minuman.. mana masih ada lagi sebotol.. aku tarik nafas perlahan.. “istirahat sebentar ya mas..” aku minta izin sama mereka.. tidak ada jawaban.. kelihatannya mereka asyik dengan dunianya sendiri- sendiri.. hanya mas bule aja yang menatapku.. kuhisap rokokku lagi..

kuambil botol kedua dan kembali kuminum perlahan.. aahhhh.. pahit betul minuman ini.. sisa setengah botol terakhir aku istirahat lagi.. betul betul terasa mau kebakar tenggorokan ini.. kuhisap dalam-dalam rokokku lalu kukeluarkan perlahan.. kuulangi beberapa isapan lagi.. setelah agak tenang kutarik nafas perlahan.. kuminum sisa setengah botol minuman ini sampai tetes terakhir.. fiuhhhh.. belum pernah aku rasa minuman ini dikotaku.. setelah minuman ini habis, perlahan-lahan alkohol mulai masuk terasa sampe dalam pembuluh darah dan kepalaku mulai agak pusing, mataku berkunang-kunang, aku sedikit menggoyangkan kepalaku supaya tetap sadar.. aku ga boleh pingsan.. malu dong sama julukan ku disana “sigentong”, aku harus kuat jangan sampe roboh.... memang ini pengalamanku pertama kali minum topi miring, biasanya aku disana cuman minum bir campur anggur, BCA kalau disana orang menyebutnya. Biasanya aku minum sambil makan ikan bakar sebagai sandingannya..

Aku diam sebentar

“ya udah.. kamu minta kunci kamar dan bilang sama rudi.. itu yang duduk didepan diatas sepeda motor.. bilangin sama dia bule ngijinin kamu tinggal dikos ini..” mas bule bicara tapi ga lihat kearahku… dia asyik menghisap rokok putihan yang sama dengan rokokku..

“oh ya mas.. namaku sandi.. aku dari pulau seberang..” aku mememperkenalkan diriku, kuangkat tanganku agak gemetar karena pengaruh alcohol yang aku rasakan..

“rendi, tapi orang biasa manggil bule..” jawabnya sambil menjabat tanganku..

“wawan..” orang disebelahnya yang berlogat ibukota

“toni..” orang yang didepannya.. kalau kulihat dari kulitnya yang agak gelap dan rambut keriting panjang yang dimodel gimbal, sepertinya dari pulau timur sana..

“bendu..” orang disebelah mas toni yang juga menyalamiku.. kelihatannya dia orang kota sini, kelihatan dari kaos yang dia pakai, warna biru dan tulisan klub sepakbola yang terkenal dinegeri ini..

“oh iya.. saya permisi dulu mau ke mas rudi mau ambil kunci kamar..” pamitku.. aku mau cepat-cepat masuk kamar.. takut pingsan disini.. perlahan kumulai berdiri dan berjalan agak sempoyongan juga sih.. tapi tetap kubuat sekuat mungkin, biar ga kelihatan terlalu goyang..

“permisi mas rudi, saya disuruh mas rendi ambil kunci kamar kesampean..”

“oh.. jadi kamu diijinnin kos disini? sudah siap kos disini?”

“maksudnya mas..” ah.. kepalaku sudah pusing, pandanganku mulai agak kabur tapi nih orang masih tanya-tanya aja, belum lagi tas baju yang kubawa ini kok lama lama berat dipundak..

“ah sudahlah.. nanti kamu tau sendiri..” jawabnya sambil masuk kekamar, ga lama dia keluar sambil menyerahkan kuncinya.. dia lihat mungkin aku sudah agak goyang berdiri, “harga kamarnya 1.5 juta pertahun, tambahan kalau bawa computer 20 rb untuk listriknya perbulan.. besok aja kamu serahin uangnya.. itu kamarmu dipojok dekat kamar mandi..” dia menunjuk arah kamarku..

“oh iya mas.. terimakasih ya.. saya kekamar dulu..” pamitku.. asli kepalaku mulai berat.. rasanya seperti dipukul balok waktu tawuran STM dulu.. aku jalan pelan supaya ga jatuh.. pandanganku mulai berbayang.. aku harus kuat sampe kamar.. padahal jaraknya dekat banget.. tapi kok terasa jauh ya..

Ini kamarku nih.. kubuka kuncinya dan masuk tanpa kubuka sepatu kututup pintu dan kuletakkan tas disampingku.. langsung kurebahkan kepalaku dikasur.. cuukkk.. bumi ini kok kayaknya bergoyang ya.. atau ini gempakah? Kulihat jam ditanganku.. aku lihat agak kabur.. kudekatkan lagi jamnya kewajahku oh.. jam 3 sore..


*POV WAWAN

Kampus kami kampus teknik yang berisi para bajingan dari kota ini dan kota kota lain disekitar propinsi bahkan dari propinsi lain.. salah satu tujuan adanya kos kosan kami adalah mengendalikan kehidupan didalam kampus supaya tidak ada gesekan sesama jurusan.. walaupun sebenarnya masih ada gesekan, tapi itu hanya dalam jurusan masing masing.. ego senioritas masih kuat didalamnya.. kalau sudah masalah didalam jurusan kami tidak ikut campur.. kami serahkan semua kesalah satu anggota kos kami yang jurusan itu..

Pondok merah itu nama kosku.. tempat berkumpulnya bajingan dan berandalan kampus swasta yang berada didepan dalam gang depan kampus.. penghuni kos kosan ini rata-rata penguasa di jurusannya.. banyak bajingan yang mau masuk kekos ini.. dan kami sangat selektif dalam memilih orang yang tepat untuk menghuni disini, itu semua dilakukan turun temurun sampai kegenerasi kami.. dan hari ini ada kejadian yang tidak kami duga..

Hari ini seperti biasa.. aku dan teman teman lagi pesta.. tapi hari ini cuman 4 orang aja, aku, bule, bung toni dan bendu.. anak-anak yang lain ga tau pada kemana.. sebenarnya tadi rudi keponakan ibu kos ikut minum juga, tapi dia gak enak badan.. jadi dia ikut sebentar aja..

Lagi asyik minum, tiba-tiba pintu kos terbuka.. ada seorang anak berdiri didepan pintu, membawa tas besar yang digendong sambil minum teh kotak.. dia berbicara sebentar dengan rudi yang duduk diatas motornya.. aku dan teman-teman kaget ada orang yang berani buka pintu kos dan lebih gilanya dia masuk kedalam, dia berjalan pelan mendatangi aku dan teman-teman yang lagi minum.. kurang ajar nih bocah.. rudi juga gitu kenapa ngijinin anak ini masuk sih… aku mau berdiri.. mau kuhajar nih anak.. tapi ditahan bule..

“duduk.. mungkin dia anak baru yang mau kuliah.. makanya dia ga tau kalau masuk dikandang singa.. lihatin aja dulu mau apa.. kalau macam-macam aku sendiri yang selesaikan ini anak..” jawab bule..

Bule menatap mata anak itu dengan tajam.. tapi selang beberapa saat tatapan bule berubah ga seperti biasanya yang garang seperti singa yang mau nerkam mangsanya.. bule menatap sambil menghisap rokok dan sepertinya dia terhipnotis tatapan mata anak baru ini.. dia seperti melihat ada yang spesial dari anak ini..

Anak ini sudah sampai didepan kita, dia tersenyum kepada kami, terus bertanya ada kamar kosong atau tidak.. aku lihat matanya.. seperti ga ada ketakutan melihat kami berempat yang duduk, padahal kami menatap tajam kematanya.. dia santai dan seperti ga ada apa apa.. padahal anak-anak dikampus kalau sudah melihat kami datang dari jauh saja ga ada yang berani melihat kami.. tapi ini anak malah datang dan menatap mata kami satu persatu.. seperti ada aura yang menakutkan yang tersembunyi dibalik senyum sopannya..

Ketika dia bertanya ada kamar kosong, bule meng iyakan tapi ada syaratnya, anak ini harus minum dua botol topi miring sendirian.. kalau sanggup silahkan kos disini.. kalau ga sanggup silahkan pergi... wah bisa modar nih anak.. minuman topi miring dikota ini tidak sama dengan topi miring dikota lain.. minuman ini diprodukdi dikota ini, rasanya lebih pahit dan lebih memabukan.. pernah ada tamu dari kampus kota lain yang main dikampusku.. mereka kita suguhkan topi miring dua botol.. mereka minum bersepuluh.. mereka langsung mabuk ga karuan..

aku sempat protes sama bule tentang anak ini, dia ga menjawab justru menatapku tajam seolah-olah menyuruh aku diam.. aku lihat bung toni dan bendu pun menangguk kepadaku.. akhirnya aku diam dan mengikuti permainan sibule.. gila nih bule, asal tau aja, banyak berandalan-berandalan kampus yang mau kos disini tapi ga di ijinkan bule.. kalau ada yang mau kos disini biasanya bule minta pendapat kami dan kami membahasnya bersama walaupun sebenarnya keputusan mutlak ada pada bule, karena bule diberi amanah oleh mas pandu orang yang kami tuakan disini untuk memutuskan siapa yang berhak tinggal disini.. ibu kos tidak mau mencapuri urusan didalam kos ini, yang penting baginya kos-kosan penuh terisi dan dia mendapat bayaran..

kembali keanak ini, dia menyanggupi meminum dua botol sendirian topi miring.. dia penuh percaya diri.. gila.. nekat nih bocah.. kalau ada apa-apa sama nih bocah, siapa yang tanggung jawab.. (apa dibuang didaerah dekat pegunangan yang sepi aja ya kalau sampe mabuk parah..) dia langsung duduk.. kulihat sekali lagi dimatanya tidak ada ketakutan dan keraguan sama sekali.. aku melihat tatapan anak ini seperti melihat bule waktu pertama kali kuliah dikota ini..

Diambilnya botol pertama dan diminum setengah.. aku dan teman-teman kaget.. yang suruh dia minum langsung dari botol siapa? Kan ada gelas disampingnya.. kenapa ga pake gelas.. gila.. gila.. setelah habis setengah dia istirahat sebentar. kulihat mukanya sudah merah padam.. aku mau tertawa tapi kutahan, kulihat reaksi teman-temanpun sama sepertiku pura-pura cuek dan pura-pura tidak melihat.. kecuali bule.. dia diam dan tetap menatap anak ini… setelah istirahat sebentar dilanjut lagi meminum yang setengahnya… dia minum sampe habis botol pertama.. gila, itu aja yang bisa kuucapkan dalam hati..

Sebelum melanjutkan meminum botol kedua, dia minum air mineral yang dia bawa.. setelah istirahat sambil merokok dilanjutkan lagi minumnya.. gila kuat bener nih anak.. mungkin latihannya minum alcohol buat luka kali ya.. dihabiskan satu botol terakhir dengan istirahat cuman sekali sama seperti botol pertama… kalau orang lain minum setengah aja sudah enek dan mual…

Setelah menghabiskan dua botol dia istirahat sebentar.. kulihat dia menggoyangkan kepalanya.. matanya merah dan tatapannya tajam.. ngeri juga aku lihat.. karena berhasil memenuhi persyaratan dari bule, bule langsung menyuruhnya mengambil kunci ke rudi.. anak ini tidak menjawab malah memperkenalkan diri..

Sandi.. itu nama bocahnya.. dia baru mau mendaftar dikampusku.. gila.. mungkin dia anak pertama yang kos disini yang belum menyandang status mahasiswa.. setelah memperkenalkan diri, dia pamit untuk mengambil kunci kamar ke rudi.. kulihat di berjalan tegap walau sedikit goyang..

“bule loe yakin..?” pertanyaan pertamaku ke bule setelah sandi masuk kekamarnya..

“santai aja wan.. lihat aja beberapa hari ini.. instingku mengatakan ada jiwa “bajingan” didirinya.. aku merasakan dari tatapan matanya.. dingin dan tajam.. walaupun dia tersenyum dan menunjukan sikap yang sopan, aura “bajingannya” tetap terlihat.. gimana bung toni..? bendu..?”Tanya bule ke bung toni dan bendu..

“Saya setuju saja..” jawab bung toni

“lek aku opo jare wes..” (kalau aku apa kata kalian sudah..) jawab bendu dengan santainya..

“gimana wan..” Tanya bule kepadaku..

“ya elah le.. gue pastinya setuju aja ama loe.. gua nanya gitu cuman meyakinkan loe aja.. beneran ga.. hehehe..”jawabku ke bule..

Bener-bener nekat nih bule nerima anak ini.. semoga keputusannya tepat.. memang kuakui insting bule ini sangat kuat dia bisa melihat seseorang dari tatapannya matanya saja..





*POV SANDI

KRING.. KRING.. KRING..

aku buka perlahan mataku.. kepalaku rasanya berat banget..

KRING.. KRING.. KRING..

Bunyi hp siemens c35 ku..

“Halo..”

“ASSALAMUALAKUM..” suara wanita diseberang sana

“Waalaikumsalam..” jawabku

“Masih tidur jam segini ini sudah jam 8 loh.. berarti disana jam 7 pagi kan?.. tadi subuhan ga?”

“sudah dapat kos? Berapa biayanya? Cukup ga uangnya? Kapan daftar kuliahnya?”

“katanya mau ngabarin kalau sudah sampe disana..”

“Dari semalam ditelpon ga diangkat..”


Suara diseberang sana tanpa berhenti bertanya sambil mengomel..

Waduh suara ibu ini.. aku tadi ga sempat lihat layar hp, aku main angkat aja langsung.. jadi ga tau kalau ibu telp..

Tiba-tiba mataku langsung terang dan aku langsung duduk..

“iya bu.. saya sudah dapat kos, ini lagi tiduran dikamar.. maaf semalam ketiduran.. capek banget..” jawabku

“Baru dua hari ninggalin rumah sudah ga ada kabar..”

“awas ya.. ga ibu kirimin uang bulanan kalau gini terus..” lanjut omelnya


“iya..iya bu.. bisanya juga disana saya jarang pulang.. disini baru dua hari aja ditelpon terus..” aduh kenapa aku ngomong gitu.. tambah panjang ini kisahnya..

“kalau disini ga pulang, ibu tau mau cari kemana.. kalau disana? Ibu cari kemana..”

“Dikasih tau orang tua kok bantah aja.. kebiasaan..”
benerkan tambah panjang kisahnya..

“iya bu maaf.. nanti saya tiap hari kasih kabar kok.. kosnya disini berapa ya? Lupa bu hehehe.. kemarin sudah dikasih tau tapi karena ngantuk jadi ga konsen.. ntar saya kabarin lagi dah bu.. uangnya masih lebih dari cukup di ATM.. saya belum ada ngambil..”

“Iya sudah.. cepat mandi terus kekampus cari informasi..” perintah ibuku

“hati-hati disana, kurangi rokokmu, jangan suka berkelahi lagi.. awas kalau mabuk mabukan disana ya.. ibu tarik kesini lagi..” (emang dealer motor main tarik tarik aja..)


“iya.. iya bu.. salam buat ayah sama adek ya..”

“iya sudah.. assalamualaikum”

“waalikumsalam bu”

kulihat jam ditanganku jam 7..






#cuukkk... aku tidur 16 jam..
rahasia sandi kuat minum adalah jus alpukat hahahha
 
Belum selsai bacanya tp pengen kasih kompor gas sama Kisanak87 dan sandi..lanjut hu..
 
Oamigaaatttt....sampurane sam aku telat bacaaaa.....baru tau aku, ada cerbung semenarik ini......




Sampeyan pancen oyeeeeeee Sam.....
 
Huuuffttt..

beres juga abis Maratonan Baca ini 2 hari berturut turut. untung aku penganguran jd bisa nuntasin seri pertama dengan SAT SET SAT SET

Terima kasih buat sam @Kisanak87 atas sajian dan suguhan cerita yang BIASA DILUAR

Ini aku izin langsung otewe ke part selanjutnya, penasaran sama ceritanya. Semoga di part selanjut nya ada konflik Antara penghuni kosan merah dan banyak penghiat di dlm kosan merah itu. Biar alur ceritanya semakin seruuuu...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd