wahai adindaku merry tercinta
mengapa kau bertanya
mengapa kau gunda gulana
memikirkan purnama yang pergi tak kunjung kembali
duh adindaku merry
jangan kau gundakan purnama
jangan kau riasukan purnama yang tak mengerti
kesinilah
kesinilah duhai adindaku merry
kan kuberikan pelukan terindah
kan kuberikan kecup manis yang tak pernah kau lupa
biarlah purnama berlalu membawa jago
biarlah purnama berlalu tanpa mengerti
kesiniah kau berlari dalam pelukanku
kusatukan tubuhmu dalam kecupan manisku
kusatukan hembusan nafasmu dengan nafasu dalam balutan desahan menuju puncak Mayapada