Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Perjantan Dari Kota

Bulepun kini telah duduk kembali disampingku sambil menyenderkan kepalanya dibahuku.

"Hidup itu susah ya le" Ujarnya sambil memasang mimik muka murung.

"Iya lek, tapi kita harus kuat. Bulekkan yang selalu motivasi aku untuk tetap berjuang" balasku sambil mengelus-elus kepalanya

"Bule selalu ingetin aku supaya rajin belajar biar jadi orang sukses" balasku lagi

"Iya le, jadi orang miskin itu enggak enak le. Liat ayahmu dikota sana. Enak hidupnya pakai ac terus. Lah kita cuman kipas angin" balasnya

"Gaboleh gitu lek, bulek pesimis gini gimana jadinya rendi nanti kalau bulek gamau kasi semangat kerendi kalau bulek udah pesimis gini". Balasku sambil menarik tanganku dan langsung menuju wajahnya untuk menatap kearahku

"Bulek sudah banyak hutang le ke juragan. Sejak awal paklek mu masi disini dengan bulek, paklekmu ngutang lalu kabur ke jakarta gasanggup bayar".
"Bulek ditinggal sendirian dan diwajibkan untuk melunasi hutang paklekmu" ujarnya sambil meneteskan air mata

Akupun langsung memeluk bulekku dan membiarkannya menangis didalam pelukkanku. Sampai akhirnya dia berhenti menangis akupun langsung mengelap air matanya yang masi menempel pada kulit wajah disekitaran matanya

"Sudah bulek, nanti aku coba minta tolong ke papa buat kirim buat bantu lunasi bulek" balasku

"Hutang bulek banyak le, ada mungkin 45JT" ujarnya kembali

"Kok bisa banyak gitu lek?" Tanyaku keheranan

"Itu awalnya ngutang 10JT, tapi setiap minjem ada bunganya le 35%. Bulek nyicil dengan bekerja irt dan kamu angon kambingnya juga belum cukup untuk lunasi hutang bulek"

"Emang gaji irt bulek disana berapa lek? Dan aku juga berapa?"Tanyaku yang emang tidak mengetahui gaji ku bekerja sebagai pengembala kambing-kambing juragan.

"Ehh, untuk bulek 350, kamu cuman dapat 50 dalam sebulan le. Belum lagi keperluan kita"balasnya

"Waduh, tega juga tu sibandot" ujarku keceplosan

"Ya gitu la le, makanya kamu rajin rajin sekolahnya. siapa tahu kamu sukses nantinya, bule bisa numpang tempat kamu" balasnya sambil mulai tersenyum kecil

"Sebagai istri kan lek"balasku mengajaknya becanda

Bule hanya melebarkan senyumannya tanpa berkata-kata banyak.

"Terus masalah kang Dimas. Gimana lek?" Tanyaku kembali ketika suasana mulai terasa sepi

"Eh itu, bulek gamau ahh.. Dia sama saja kaya si bandot tua. Nafsu doang kayanya gede" ujarnya

"Bulek pernah bersetubuh juga sama tu bandot lek?" Tanyaku penasaran

"Belum ren, tapi bule selalu dirayu. Dia bilang juga mau jadiin bulek istri ke-5 nya"

"Kenapa bulek tolak lek?. Kan enak jadi istrinya juragan. Bisa minta ini itu terutama hutang bulek lunas semua" tanyaku ke bule

"Ahh kamu masi belum paham le kalau masalah itu. Sudah sudah jangan bahas kaerah sana" ujar bulek sambil mengangkat tubuhnya dan menuju kamar mandi

Tak cukup lama bulek kembali lagi keruang tamu. Dia mengajakku untuk menemaninya ke bale, tempat yang dijanjikan oleh kang Dimas tadi.

Akupun menyetujuhinya untuk ikut kebale. Didalam perjalanan aku memiliki ide untuk seperti memergokin kang dimas sedang memperkosa bulek.

Sekitar 50 meter menuju bale, aku menghentikan langkahku dan bulekmu bertanya dan kujelaskan akan menunggu disini dan membiarkan bulek sendiri kesana.

"Bulek nanti berdiri saja didepan situ" ujarku menerangkan kronologi yang akan terjadi nanti

Bulekpun menyetujui dan langsunh berjalan menuju bale tersebut. Kupandangin dia terus samapai didepan bale.

Terlihat seorang pria berdiri dihadapan bulek sambil berbincang bincang dengannya. Namun bulek menolak ketika kang dimas mencoba mengajak bulek masuk kedalam bale tersebut.

Dan benar saja kang dimas memaksa bule untuk masuk meski menolak terus menerus. Terlihat kang dimas menarik tangan bulek dengan sangat kasarnya.

Aku yang melihat hal tersebutpun langsung berlari kearah mereka. Dan ketika sampai disana, kang Dimas seperti tidak menghiraukanku.

Aku yang kesal dengan sikapnya pun langsung mencoba melepas tangan bulek yang ada didalam genggamannya.

Dan kini terlepas la tangan bulekku dari genggaman si bangsat ini. Kang dimas langsung mencoba menghantamku dengan satu pukulan tangannya, namun akun mengelak sehingga tak mengenaiku

"Wahh, lu mau ngajak preman kota ngelaman preman kampung kaya lu?" Ujarku geram kearahnya

"Dih, si Anj*ng sok kuat" balasnya

"Oke, bulek jauh dikit sana lek. Ntar bule kena" ujarku kebulek sambil menyuruhnya menjauh kearah sisi kanan

"Drakkk"

Terdengar suara pukulan tanganku kewajahnya

"Segini doang kekuatan lu?" Ujarku mencoba memancing emosinya

Dan benar saja dia bangkit kembali dan mencoba memukulku kembali namun aku bisa mengelak dari pukulannya

"Gedukk"

Hantamanku terdengar terhadap perutnya

"Berani lu sentuh bulek gua. Hilang kepala kau boy" ujarku sambil berlalu meninggalkannya dan langsung mengajak bulek balik kerumah

Aku tak melihat keadaan dimana kang Dimas tengkurap di pasir. Karna aku tak perduli dengan itu. Yang aku pedulikan saat inu adalah bulekku. Ya dia harus tetap aman bila ada didekatku.

Singkat cerita kamipun sampai dirumah kembali. Bulek langsung mengajakku kekamar mandi untuk membersihan tubuh dari semua keringat yang menempel pada tubuh kami masing masing.

Setelah selesai membersihan tubuh kamipun langsung menuju kamar. Namun ketika aku hendak memasuki kamarku, bulek menarik tanganku untuk tidur bersamanya didalam kamarnya.


"Kamu jago juga berantam le?" Ujarnya kepadaku membuka obrolan karna sejak tadi terlihat diam

"Erght. Enggak le. Cuman pernah ikut karat* aja sejak sd" balasku singkat

"Iya le, bagus itu. Kamu bela orang-orang yang disakit, jangan malah tawuran kaya yang bule dengar dari ibumu" balasnya

"Itukan karna temanku dihajar duluan lek" balasku kembali

"Iya le, bulek tau kamu paling ga bisa lihat orang yang kamu sayang disakitin kan?" Tanyanya sambil memelukku

"Erghtt iya lek" balasku singkat karna aku masi merasakan luapan emosi yang belum stabil tadi.

"Yasudah sekarang kita tidur" balasnya

"Iya lek, bulek duluan ya. Aku belum bisa tidur" balasku kembali

Akhirnya bulekpun kini lelah lelap tertidur dipelukannku. Aku yang belum bisa tidurpun mencoba memejamkan mata, namun tetap saja tidak bisa.

Akhirnya aku akupun bangkit dari tidurku hendak mengambil hpku didalam kamar. Kuletakan tangan bulek yang memelukku tadi disamping badannya, lalu akupun berlalu menuju kamarku.

Sesampainya dikamar akupun hanya mengambil hp dan langsung menuju kamar bule kembali.

Kutelfon mamaku yang ada dijakarta, karna biasanya jam segini kami biasa VCS dengannya. Ya paling tidak 1x selama sebulan.

"Tutt.... tuttt... tuttt"

"Hallo rendi" Ujar mama dibalik telfon

"Hallo, santiku yang cantik" balasku yang tertarik melihat penampilan mama dengan daster panjang bunga mawar berwarna merah serta kerudung berwarna merah juga.

"Ih, kamu dari tadi ditunggui juga" balasnya sambil memanyunkan bibirnya

"Maaf sayang, tadi aku habis berantam" balasku

"Tuhh, kamu berantam juga disana. Kamu itu maunya apa si ren?" Balasnya dengan nada sedikit meninggi

"Ehh, denger dulu ma. Semua ga seperti yang mama banyangkan kaya aku disono" ujarku mencoba menjelaskan agar mama mau mendengar ceritaku

"Kenapa lagi si ren?. Kamu ga kapok dengan yang terjadi disini dulu" balasnya

"Ihh, mama denger rendi dulu. Rendi ngajar orang karna dia mencoba macam-macam sama bulek. Kalau ga percaya tanya bi bulek disampingku". Ujarku sambil mengahadap kebulek. Dan aku tersadar kalau bulek sudah tertidur. "Eh bulek sudah tidur ma" balasku

"Hmm, yasudah. Kamu baik-baik disana" balasnya

"Iya sayang" balasku singkat

"Kamu cantik sekali malam ini sayang" ujarku kembali ketika suasana mulai sunyi

"Kamu bisa aja gombalnya" balasnya sambil memanyunkan bibirnya

"Ehh, beneran lohh. Wah jangan jangan uda dapat kontol baru ni" tanyaku mencoba mengkorek informasi

"Enak aja. Emang gue lonte apa?" Balasnya ngambek-ngambek centil.

"Kan kamu emang lonteku sayang. Heheheh" ujarku sambil tertawa

"Kalau itu iya si. Kamu kapan kesini. Memek aku udah kecarian kontol kamu ni" balasnya kembali sambil menaikkan dasternya keatas hingga sebatas perut sehingga terlihat gundukan yang menggelembung dari luar cdnya

"Ihh, makin tembem aja itu memeknya say. Jarang dimasukin ya?" Balasku sambil membuka celana pendekku

"Sama kontol papamu sering. Tapi kan kamu tau punya kecil banget" ujarnya

"Dibuka dong yank, kangen ni liatnya" balasku

"Ini aku buka" balasnya sambil meletakkan handphonenya

Kini terlihat sudah permukaan vagina ibu dari dalam layar. Aku yang bernafsu pun langsung membuka celana dalamku juga

"Plungg" terlihat sudah kini penisku menggantung

Ibu yang melihatnyapun seperti tergagum kagum tak percaya melihat penisku semakin berisi.

"Kok makin gemuk gini yank kontol kamu, urghttt pasti enak itu kalau dimasukin kemari" ujarnya sambil membuka bibir vaginanya

"Urghtt.. bentar sayang aku ambil dildo dulu" ujarnya metelakkan kembali hpnya

"Renn, kamu lagi ngapain si? Kok berisim banget" tanya bulek

"Ini aku lagi videocall sama mama"

"Hah? Udah hampir jam 12 kamu masi telfon sama mbak santi?" Tanyanya

"Iya lek" balasku singkat

"Itu kamu kenapa keluarin burung kamu?" Tanyanya

"Ohh ini lek. Ntar liat sendiri aja lek"balasku singkat

Ga selang lama mamapun kembali didepan layar hp. Ditubuh mama kini hanya ada kerudung merahnya. Untuk BH dan CD nya sudah tidak terlihat lagi menempel pada tubuhnya

"Udah siap sayang" ujarnya

"Iya sayang" balasku

Akupun mengetahui kalau bulek melihat kearah layar hpku sesekali. Dia seperti tidak menyangka jikalau kakanya telah melakukan hubungan tabuh denganku.



Bersambung
Mama kini menjilatin dildo yang ada ditangan kanannya, sedangkan tangan sebelah kirinya berada dibagian bawah tubuhnya.

Akupun bangkit dari tidurku dan langsung duduk diranjang. Kukocok penisku sambil melihati mama yang asik memejamkan matanya sambil masukan dildo kedalam mulutnya.

"Urghmm... Renn.. Urgmhhh..."
"Mamaa.. sudahh.. siap.. sayanggg.."
"Masukin sekaranggg..."

Terdengar lenguhan mamaku dari layar hpku sedang berfantasi lagi aku setubuhi.

"Iyaa mahh, terima kontol rendi mahh" balasku

"Urghtt.. pelan pelan sayang.. kontol kamu makin besar... urghttt"

Terdengar lenguhan mama kembali saat dirinya memasukan dildo tersebut kedalam vaginanya.

Dengan secara perlahan mama memajukan dildo tersebut kedalam liang senggamanya. "Urghtt"

Tanganku semakin mempercepat kocokan ketika mama mulai memaju mundurkan dildo kedalam liang senggamananya.

"Iyaa... Ren... mamaa.. mauuu.. urghtt.. terus goyangg gitu sayangg... kamu makin pinter... urghtt"

Mama terus saja melenguh sambil meliuk likan badannya. Biasanya kalau mama sudah sedikit gelisah seperti ini pertanda mama mau mencapai puncak orgasmenya.


Dan benar saya mama kembali melenguh dengan sangat kencang.
"Urghtt.. mama keluar ren.. kamu kuat banget sayang.. urghtt"

Dia melenguh sambil merapatkan kedua kakinya..

Mamapun beristirahat sejenak dan menatap layar hpnya kembali.

"Ren, kamu belum keluar juga nak"tanyanya

"Belum ma" balasku singkat

"Sudah 20menit lohhh.. ih kamu makin kuat aja" ujarnya manja

Aku tak menjawab ocehan mamaku dan masi asik mengocok kontolku yang sudah tegang.

Lalu tanpa sengaja aku melihat kearah bulek, kulihat dia seperti mengintip-intip kearahku.

Tiba tiba saja muncul fikiran nakalku, untuk mengajak bulek bergabung dengan kami. Kutarik tangannya, lalu kutuntun kearah kontolku yang sudah sangat tegak berdiri.

Bulek masih saja menutup matanya. Namun tidak menepis tanganku yang menuntun tangannya. "Wahh sudah horny ni" Gumamku dalam hati.

Kudekati bulek sebentar, lalu kubisikan : " lek tolong kocokin ya"

Bulek tidak menjawab, namun dia mengikutin intruksiku.

Dengan sangat lembut telapak tangan bulek mulai bergerak pada kontolku yang sudah sangat tegak berdiri.

"Ehh, ren. Itu tangan siapa sayang?" Tanya mama tiba tiba.

Bulekpun langsung menarik tangannya dari genggaman kontolku.

"Itu mah tangan bulek" balasku sambil menarik kembali tangannya yang sudah berada disamping badannya.

"Ihh, kamu vcs nya kok didekat bulekmu si"
"Kan mama malu ren"
"Terus kamu udah ngentot dengan bulekmu, kok dia mau tangannya ngocokin kamu?"

Terlihat mama terus mengoceh sambil ngambek ngambek manja di depan layar hpku

"Bulek lagi tidur ma" balasku singkat

"Ehh, kamu mau perkosa bulekmu sama kaya dulu kamu perkosa mama diawal-awal kamu setubuhi mama?" Oceh mama kembali

"Habis mama sama bulek nafsuin si. Kan rendi jadi suka" balasku sambil tertawa

"Dasar gendeng balasnya"

Aku tak membalas ocehan mama tadi, aku tarik kembali tangan bulek sehingga tangannya kini menggenggam kontolku kembali.

Ku gerakkan tangannya naik turun.

"Urghtt.. enakk lek" Lenguhku

"Ren, urghtt"

Terdengar mama juga sudah melenguh kembali sambil memainkan jarinya didalam vaginanya.

"Urghtt" akupun hanya melenguh

Setelah puas dengan aksiku. Akupun menghentikan gerakan tangan bulek dikontolku.

Kudekatin wajah bulek untuk mencium bibirnya.

"Urghtt ren.. kamu nakal" lenguh mama saat melihat aku sedang mencoba mencium bulek

Aku tak membalas lenguhan mam, kudekati bibir bulek lalu langsung ku pagut bibir bawahnya.

"Urhgtmm... urgghtmm"

Bulek tidak membalas pagutanku pada bibirnya. Mungkin dia masi malu malu fikirku.

"Rennn... urghtt... kamu nakal sayang... tapi enakk" lenguh mamaku kembali didalam layar

"Mama mau yang lebih enak lagi ga?" Godaku kemama

"Urghtt... urghttmm... " lenguh mama sambil menganggukan kepalanya

Akupun langsung bangkit dari posisiku tadi dan langsung turun kebawah tubuh bulek.

Kusibakkan dasternya keatas dan kucoba untuk memainkan vaginanya dari luar cdnya.
Tiba-tiba tangan bulek bergerak kebawah, dan dia kini membuka matanya.

"Saru ren" balasnya

"Gak apa-apa lek, nanti juga enak kok" balasku sambil menggerakkan telapak tangannya untuk meminta ijin membuka cdnya

Setelah cdnya terbuka akupun menghadapkan wajahku ke permukaan vaginanya.

"Ren, kamu nakal ihh. Jangan perkosa bulekmu" ujar mama didalam layar sambil menghentikan kobelannya tadi

"Egh, iya ma"

"Itu bulek kamu udah nolak. Jangan dipaksa ren. Sekarang mungkin bulek masi belum mau. Gatau nanti setelah ngerasain kontol kamu" ujarnya sambil tertawa centil

"Iya mah, aku gabakalan lakuin" balasku sambil menjauh dari hadapan vagina bulek.

Akupun bangkit dari kasur dan langsung meraih celana dalam dan celanaku yang ada dibawah ranjang

Setelah kupakai, akupun kembali ke hadapan bulek. Kupakaikan kembali celana dalamnya dan langsung kutinggalkan bulek dikamarnya.

Kini aku sudah berada diruang tamu. Dan mama juga kini sudah berada didepan layar kembali.

"Maa" Ujarku membuka obrolan

"Iya, ren. Kenapa sayang" balas mama sambil membenahi kerudungnya yang sedikit tidak rapih

"Aku cinta sama bulek ma" ujarku

Mamapun kaget dan langsung memperbaiki duduknya untuk fokus bertanya dan mendengarkan ceritaku.

"Iya ma aku sayang dan cinta sama bulek. Gatau kenapa" ujarku kembali

"Kok bisa ren? Ah paling kamu mau tubuhnya doang. sama kaya kamu ke mama" balasnya

"Enggak ma. Ihh rendi kan gapernah nyatain perasaan rendi ke mama" balasku

"Eghrtt.. iya juga ya sayang. Terus kenapa kamu bisa cinta sama bulekmu?" Tanyanya kembali

Akupun menceritakan awal mula perasaanku tubuh terhadap bulek. Kuceritakan juga masalah yang dihadapin bulek saat ini.

Mama yang mendengar ceritakupun langsung meneteskan air matanya

"Ihh, cengeng banget si mama. Gitu aja nangis"
Ujarku

"Mama kasian sama bulekmu ren. Dia ditinggal sama paklekmh karna hutang itu rupanya. Mama kirain karna mau cari kerja dikota ini"balas mama

"Iya ma, rendi juga tau itu ma tadi sore bulek cerita panjang lebar ke rendi" balasku

"Yaudah kamu jaga bulekmu disana yah, jangan suka berantam. Kasian bulekmu ntar" ujar mama sambil tersenyum kepadaku

"Iya ma, rendi juga udah rajin sekolahnya disini. Kemungkinan rendi bakalan dapat ranking satu umum dikelas" Balasku

"Oh, syukur la sayang. Akhirnya kamu berubah disana" balasnya

"Maa" ujarku kembali

"Iya, kenapa ren?" Tanya kembali

"Boleh minta duit ga?" Ujarku sambil tertunduk

"Berapa sayang?" Balasnya

"50jt ma, rencananya aku mau bayar hutang bulek separoh. Separohnya lagi mau aku ajak bulek buka warung kelontong didesa ini" balasku kemama sambil menjelaskan suasana kampung

"Kamu pintar seperti papa kamu ternyata ren. Bisa liat peluang bisnis" balasnya

"Besok mama kirim lewat pos ya ren. Kalau lewat atm kan gabisa segitu. Kalian disana juga ga punya atm kan?" Ujar mama

"Ehh iya mah, tolong secepatnya ya ma. Aku uda ga sabar buat nolongin pacar aku yang satu ini" Ujarku sambil sengengesan

"Ihh, kamu. Tapi mama minta tolong jangan perkosa bulekmu ya ren. Kalau kalian suka sama suka mama kasi ijin deh"balasnya

"Iya ma"balasku singkat

"Yasudah kita tidur ya sekarang. Kamu baik baik disana" ujarnya

"Iya ma.. Good Night sayang"balasku

"Night to. Sayang"

"Tuttt"

Selesai ngobrol dengan mama akupun menuju ke kamar bulek kembali. sekembalinya aku ke kamar bulek. Tidak kudapati dirinya dikasur.

Kucari dirinya kedapur, namun tidak kutemui batang hidungnya. Aku coba cari ke kamar mandi. Dan akhirnya aku mendapati dirinya sambil menangis dipinggiran bak.

"Bulek kenapa?" Tanyaku

"Maafin bulek ren. Bulek jadi ngerepotin kamu" ujarnya sambil menangis

"Hahh, ngerepotin gimana lek maksud bulek?"tanyaku

"Bulek tadi dengar obralan kamu dengan mamamu"balasnya singkat

"Ohh itu lek. Aku hanya mau mengucapkan terimakasih aja kebulek. Karna bulek aku jadi anak yang baik sekarang" balasku sambil mengajak bulek kembali kekamarnya

Ketika sudah didalam kamar aku baringkan tubuhnya dikasur.

"Sudah bulek gausah mikir yang macem macem. Rendi mau ngelakuin ini juga karna rendi sayang sama bulek" ujarku sambil memeluknya ketika tubuhku sudah terbaring disampingnya

"Iya le. Bulek juga sayang sama kamu" balasnya sambil memelukku juga

"Yasudah kita tidur ya sekarang lek" ujarku sambil mengecup keningnya

Bulek hanya menganggukan kepalanya dan akhirnya kamipun tertidur.



Bersambung

Mohon maaf kepada suhu suhu sekalian. Dikarena newby kurang paham upload gambar ilustrasi ke forum ini jadi newby batal buat ilustrasinya. Mohon maaf atas update singkatnya. Terimakasih
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd