Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perjuanganku Menaklukkan Ketakutan

CHAPTER III: SAHABAT DITA

Siang itu, kami mulai mengangkat barang-barang dari kamar Dita untuk diangkut ke kosan baru. Iya, hari itu Dita memutuskan untuk pindah kos. Kurang lebih 1 km dari selokan mataram yang terkenal dengan kos-kosan bebas. Kos yang bagiku agak mewah juga mengingat lingkungan sekitarnya adalah komplek perumahan. Berbeda dengan kos lama yang berada di komplek perkampungan belakang kampus. Kali ini Dita sedikit menjauh dari kampus. Entah aku gak tau lebih tepatnya kenapa Dita dengan tiba-tiba mau pindah kos padahal wisuda sudah tinggal beberapa hari.

Sampai kos baru, aku pun bertanya kepadanya tentang alasannya.

“ya kan kalau disini lebih bebas, walaupun lebih mahal, jadi kamu bisa nginap sesukamu di kos. Kita lebih punya banyak waktu bersama” jawab Dita.

“tapi kan sebentar lagi kamu wisuda,?” aku bertanya lebih dalam

“iya wisuda sih jalan terus, tapi setelah ini aku mau lanjut studi S2, jadi aku pikir disini lebih enak.” Dita menjawab sambil membenarkan tali tanktop dan BH nya.

Selesai beberes, aku pamit untuk pulang, tak lupa kecupan mesra aku berikan kepada Dita “Mmuuuuach”

Sampai di rumah pukul 9 malam, dan seperti biasa aku bantu-bantu Ibu untuk menutup warung. Jarak dari rumah ke kampus ku kurang lebih 50 km, untuk menghemat biaya, aku tidak kos di Jogja. Kami keluarga yang sederhana, Ayah adalah pensiunan PNS sedangkan Ibuku hanya membuka warung di kampung. Lumayan untuk biaya sehari-hari.

Selesai beberes, aku duduk di teras sambil ngecek sms, dan ternyata ada SMS masuk beberapa jam yang lalu, tanpa nama. Artinya nomor itu belum aku simpan. Aku mulai membuka nya dan membaca seksama isi sms itu.

“Alan, ini aku Dayu, teman kos lama Dita, aku mau beritahu kamu sesuatu tentang Dita. Kalau kamu mau tolong balas sms ini.”

Begitulah isi sms yang ku terima dari Dayu. Aku memang tak mengenal akrab si Dayu ini. Namun dari cerita Dita, Dayu adalah orang yang sangat dipercaya sama Dita. Dia adalah satu-satunya orang yang klop dengan Dita dan tau segalanya tentang Dita, termasuk masa lalunya.

Aku mencoba mengingat-ingat Dayu itu yang mana karena aku memang orang yang jarang sekali memperhatikan orang lain, dan setelah ku buka FB, ternyata benar tebakanku. Dayu adalah orang yang papasan denganku waktu aku menunggu Dita di depan kosannya. Memakai daster dengan payudara besar menyembul terlihat jelas. Tidak terlalu cantik, jauh dari Dita, namun bodynya sungguh menggoda. Saat itu aku tak terlalu menghiraukan kehadiraanya. Hanya dia sedikit tersenyum. Mungkin dia tau kalau aku menjemput sahabat terbaiknya.

“ohh Dayu, iya ada apa ya? Maaf baru balas, baru sampai rumah soalnya.” Aku menjawab sms Dayu

“Aku mau kasih tau kamu sesuatu, jangan kaget, tapi aku harus kasih tau kamu kalau Dita masih sering berhubungan dengan Gilang. Udah itu aja, sebelum semuanya berantakan, demi kalian juga.”

SMS Dayu itu menohok hatiku yang tadinya berbunga-bunga menjadi berubah drastis. Aku pun jawab Dayu dengan seidikit kalimat “iya makasi infonya.”

Aku tak percaya 100% apa kata Dayu, aku tak percaya kalau Dita masih berhubungan dengan Gilang, pria yang pertama kali merobek keperawanannya. Namun SMS itu membuatku tak bisa tidur semalaman, pikiran menjadi berantakan, nafsu makan menjadi berkurang.

Aku bingung bagaimana esok hari kalau ketemu Dita, apa yang pertama kali akan kuucapkan. Sebenarnya kau tak percaya betul apa kata Dayu karena yang kutahu Dita adalah orang yang paling jujur dalam semua hal. Akhinya aku putuskan untuk diam saja, takkan menanyakan hal itu kepada Dita. Aku takut akan terjadi cek cok yang berakhir pertengkaran. AKu tak mau itu semua terjadi, aku mau hubunganku dengan Dita berjalan sebagaimana mestinya.

Pertemuan kami pun biasa-biasa saja. Hari itu aku menemani Dita untuk mengurus pemberkasan wisuda yang akan dilaksanakan Sabtu ini. Memang sedikit ribet, selain urus ke rektorat, kami juga mencari hotel atau penginapan untuk orang tua Dita nanti saat datang ke wisuda. Selama bersama Dita tak sedikitpun aku menyinggung soal apa yang Dayu katakan kemarin.

Saat ini aku juga masih konsen ke skripsiku yang masih mentok. Tak mau diganggu dengan pikiran macam-macam lainnya. Kemarin Pak Asrul, pembimbing ku, bilang bahwa skripsiku harus dirombak dari awal. Mulai dari judul sudah tidak cocok. Sedangkan antrian mahasiswa yang dia ampu juga banyak. Harus ekstra sabar menghadapinya. Bahkan dia membuka bimbingan pada hari libur di rumahnya. Aku salut sama dosen satu ini, dosen satu-satunya menguasai bidang linguistik di kampusku.

Aku kemudian pamit ke Dita untuk ke rumah kos teman yang biasa aku tumpangi, kami berencana mau ngulik lagu untuk pentas di kampus sebelah. Walaupun biasa-biasa saja, aku punya band yang dari SMA masih terus bermain. Pertemanan kami memang sangat luar biasa. Bahkan saat band lain terjadi perpecahan, kami masih solid hingga saat ini.

AKu mulai datang ke kosan itu pukul 5 sore, waktu yang telah ditentukan teman lainnya. Sesampainya disana, ternyata kosan kosong, tidak ada siapapun. AKu heran, tumben sekali kosan sepi. Aku pun bergegas melihat HP, ternyata ada SMS dari Joni, temanku ngekos disitu sekaligus drummer band ku, bilang bahwa pertemuan dibatalkan, karena dia ada keperluan mendadak untuk memberikan les tambahan kepada siswa di SMA 5 Jogja sore hari.

Yasudahlah, aku kemudian ambil kunci di rak sepatu depan kamar seperti biasanya. Masuk kosan, dan istirahat sebentar. Tak lama kemudian ada suara motor datang di depan kamar kos. Aku tak menghiraukan siapa itu, namun dari langkahnya dia semakin mendekat ke pintu kamar kosan yang sedang aku tiduri. Kemudian ada suara ketukan pintu, dan ternyata orang itu mengetuk pintu kamar kosan.

“Eh Dayu...” aku buka pintu sedikit kaget karena ada Dayu yang tiba-tiba datang menghampiriki.

“Ada perlu apa kesini? Kok tau alamat ini?” tanyaku penasaran kepadanya.

“Ga ada apa-apa, aku tahu dari Dita tentang kos ini, aku ingin ngobrol sedikit denganmu. AKu juga tau kalau kamu kesini jam 5 dari temanmu si Joni. Dia yang memberitahuku.” Dayu menjawab.

“Ah sialan”, aku bicara dalam hati. Ini kenapa harus Dayu kesini. Ada apa dia kesini, dan ada kepentingan mendesak apa dia harus rela nemuin aku disini.

“Yasudah masuk aja day, gpp kan masuk di kamar kos cowok?” aku mempersilakan dia masuk.

Dia pun masuk, dia memakai jilbab berwarna biru, mulai memasuki ruangan 3 x 3 meter dengan lampu yang redup dan jendela yang sedikit berdebu. Aku selalu tertuju kepada body wanita yang pertama kali bertemu, termasuk Dayu. Badannya kurus dan payuradanya selalu menyembul membuatku hilang konsentrasi. Dia kemurian duduk di kasur, disampingku. Menaruh tasnya, kemudian tiba-tiba membuka jilbabnya. Tak kusangka, rambutnya yang sedikit bergelombang membuat wajahnya yang biasa aja menjadi lebih menarik.

Kami pun mulai berbincang santai.

“Alan, gimana tentang sms ku kemarin? Kamu udah tanya ke Dita?” di Dayu langsung menanyakan hal yang aku tak mau membahasnya.

“Nggak, aku ngga mau bahas soal ini, aku mau hubunganku dengan Dita baik-baik aja, jadi aku ga tanyakan hal itu ke Dita.” Aku langsung jawab dengan ketus. Sedikit emos karena pertanyaan itu.



“Yasudah, kalau begitu aku hanya mengingatkan aja” Dayu membalas kata-kataku sambil melingkarkan tangannya ke bahu ku lalu menyandarkan kepalanya ke bahuku.



AKu bingung bukan kepalang apa maunya wanita ini. Lelaki kalau sudah begini semua bisa berlanjut kemana-mana, dan bisa menjurus ke hubungan intim. Dia mulai mengendus leherku, telingaku, dan menciumi pipiku.

Saat menciumi telingaku, dia sedikit berbisik

“aku mau ngentot sama kamu Alan”.

AKu pun tak kuasa untuk menahan semua ini, penisku mulai tegang, aku pegang kepalanya, aku tarik dan kita bertata-tatapan. AKu lumat bibirnya, dan kita saling melumat. Dayu sangat bernafsu, apalagi mulutnya ternyata bau rokok. Orang bilang, rokok dapat memacu libido seseorang, terutama wanita.

Kurang lebih 10 menit aku dan Dayu bergulat dengan saling mengadu lidah. Tangannya memegang erat rambutku, aku tak tahu apakah ini tujuan utama Dayu untuk memisahkan aku dan Dita. Aku tak peduli semuanya.

Ku mulai membuka payudaranya, tangannya pun aktif untuk memegang penisku yang keras. Payudaranya yang besar menggantung membuatku semakin bernafsu dengannya. Saat itu yang hanya adalah nafsu. Dita yang sehari-hari aku temui pun aku lupakan.

Putingnya cokelat kehitaman mulai kujilatin, dia menggelinjang, mendesah keenakan.. tangannya menahan kepalaku untuk tetap menjilatin putingnya. Tanganku menjalasi tubuhnya, kebawah, menuju vaginanya. Aku raba vaginanya, dan kurasakan rambut yang lebat menyelimuti bagian kewanitaannya. Ku menggodokkan jariku ke klitorisnya dengan tetap menjilati putingnya. Dia mendesah keras, keringat ditubuhnya membuatku semakin bernafsu. Bibirnya bergetar.. aku mulai perecpat permainan jariku... dan kemudan suara erangan kenikmatan keluar dari bibir manisnya...

“aaawwwhhhhh... uuhhhh...mmmppphh..... aaaaaahhh” Dayu mendesah, dengan baran yang bergetar, menahan kenikmatan duniawi yang keluar dari mulut vaginanya... tangnnya mencengkeram tubuhku. Vaginanya basah, bercucuran, cairan hangat itu membasahi tangganku.

“enak banget” Dayu berbicara kepadaku sambil menahan kakinya untuk tetap kuat.

Permainan kami cukupkan sekian. Aku tak berani lagi melanjutkannya, karena aku takut akan pertikaian yang nanti terjadi apabila Dita tahu bahwa Dayu dan aku melakukan hal yang tidak serharusnya. Walaupun hasrat ku ingin sekali melakukan penetrasi seperti yang biasa kulakukan dengan Dita.

Aku mulai bertanya kepadanya, apa tujuan Dayu sebenarnya dengan semua ini. Apakah ada tujuan tertentu yang ingin ia sampaikan kepadaku.

“Sebenarnya aku hanya ingin merasakan nikmatnya bercinta denganmu. Sudah beberapa bulan aku putus dengan pacarku. Aku ingin merasakan nikmatnya bercinta dengan lelaki. Cerita Dita kepadaku tentangmu membuatku juga ingin merasakannya.... Maafin aku kalau perbuatanku ini salah.” Dayu menjawab semuanya.

Aku pun lega dengan apa yang dikatakan Dayu. Aku tidak menyalahkan Dayu atas perbuatannya. Hasrat seks merupakan kebutuhan mendasar manusia. Jadi aku maklumkan saja, aku akan tetap menjaga batas hubunganku dengan Dayu. Aku hanya kan melakukan hubungan intim dengan Dita.



Bersambung...
cintaku di kampus biru.. :)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd