Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perjuanganku Menaklukkan Ketakutan

Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Semoga tetap sehat ya semua
Jaga Jarak pakei Masker, Semoga Covid-19 segera berlalu
-------------------------------------------------------------


CHAPTER XXIX: WEJANGAN IBU LAGI...

Perjalanan ke Jogja dengan dua wanita berhijab ini sungguh penuh cobaan. Bagaimana tidak, biasanya aku melihat kedua temanku ini selalu tertutup rapat. Tapi aku mendapatkan kesempatan melihat isi daleman mereka. bahkan sudah berhasil menggerayangi si Risa.

Di perjalanan pulang tak lupa aku selalu berkomunikasi dengan Dita yang sejak awal aku berangkat selalu mengingatkanku semua hal. Dari hal biasa seperti mengingatkan sarapan dan makan siang, sampai hal aneh seperti jangan lupa cuci Franky, biar selalu bersih. Hahahaha.

Kereta ekonomi ini sangat khas, dimana seriap pagi menjelang tiba di sekitaran Kebumen, selalu saja ada pengamen masuk dengan nyanyian lagu-lagu khas jogja. Sudah tiga kali aku melihat mereka mengamen. Saat para penumpang sudah mulai terbangun dan sarapan, pengamen menghangatkan nuansa pagi kita. Mungkin hal ini yang paling dirindukan bagi sebagian orang yang akrab dengan istilah PJKA, Pulang Jumat Kembali Ahad karena sekarang sudah tak ada pengamen di dalam kereta.

Sesampainya di Jogja, aku dijemput sama Bapak, yang dari jam 5 subuh sudah jalan dari rumah. dan tentu saja Dita juga menjemputku.

Pertama kulihay pastilah si Dita yang sudah berdiri di depan peron stasiun Lempuyangan. Wajahnya masih sayu karena mungkin terlalu pagi, belum sempat dia sarapan dan mandi.

Sedangkan Bapak selalu seperti biasanya, menunggu di bekas kantor dulu dia bekerja, jaraknya tak terlalu jauh dari stasiun Lempuyangan.

"gimana tesnya?" tanya Dita menghampiriku, menyalamiku, dan memelukku.

"Alhamdulillah, lancar semoga lolos" Aku jawab singkat, karena tak enak ada Ratna dan Risa.

"Kita culuan ya Lan, " Sahut Risa dan Ratna hampir berbarengan,

"oh iyaa,,, makasih ya semuanya, semoga semua lolos.. Amin" pungkasku, sambil melambaikan tangan tanda perpisahan.

"Sarapan dulu yuk, soto biasanya." Ajakku kepada Dita yang dibalas dengan anggukan kepala.

Seusai sarapan, aku diantarkan Dita ke bekas kantor Bapak, untuk selanjutnya pulang ke rumah.

Tak perlu waktu lama, Dita langsung berbalik ke kosan, setelah mengantarkanku, karena malu banyak orang disana. Selain itu, dia juga ada janji sama temannya untuk persiapan surprise Dayu yang minggu depan mau ulang tahun.

Memang tradisi genk nya, kalau ada yang ulang tahun, sesama temannya melakukan susprise.

Sangat kontras di kehidupanku, dimana setiap ulang tahun, tak ada ucpan apapun dari teman, bahkan dari keluarga. Mungkin karena kami dari kalangan yang biasa saja, sebuah perayaan menjadi sesuatu yang tampak mahal.

"piye ujiane?" tanya Bapakku sambul minum teh di pos jaga kantornya.

Pos jaga ini biasa menjadi titik kumpul pegawai di kantor Bapak dulu. Bahkan aku sangat akrab dengan siapa-siapa saja yang saat itu bertugas jaga.

"Yah semoga lulus, Pak. Lumayan sih soal nya gak begitu susah." Jawabku.

"yasudah yok pulang." Bapak menimpali.

Kami pun berpamitan dengan rekan Bapak yang sedang jaga piket saat itu.

--------------------------------------------------------------------
Sampai rumah, Ibu sudah menyambutku dengan hidangan pisang goreng dan teh manis di meja makan. Kami pun berlanjut ngobrol-ngobrol di teras rumah. Inilah yang biasa kami lakukan saat ada kerabat, atau anak yang baru datang dari luar kota. Semacam interogasi untuk memastikan semua hal baik-baik saja, dan sebagai ajang berbagi cerita.

"Bude kamu di Bekasi kemarin marah-marah lho le, kamu ga mampir kesana, padahal lagi di Jakarta" Ibuku membuka percakapan kami.

"Lha gimana lagi bu, wong ga ada waktu. Yo mudah-mudahan lolos, aku ntar ke Jakarta. Pasti aku sempetin mampir deh." Jawabku.

"Yowis, Ibu juga udah ngasih tau dan minta maaf kalau anakku lanang ga bisa mampir." Timpal Ibu.

"Gimana hubunganmu sama Dita le?" Tanya ibuku, seolah-olah dia merasakan sesuatu. Tumben sekali menanyakan hal ini.

"Ya baik-baik aja sih bu, tadi aja jemput di stasiun." Aku jawab.

"Lha iyo, njmeput di stasiun sambil kangen-kangenan, nganti Bapaknya nunggu di kantor sampe jamuran" tiba-tiba Bapak menyahut dari dalam kamar.

"Whahahaha... Kaya ga pernah muda aja sih bapak. kan memberi waktu Bapak buat reuni sama temen kantor juga toh." Jawbku sambil tertawa.

Obrolan kami pun mengalir cair. Tak berlangsung lama, Ibu kembali menananyakan hal serius soal hubugnanku dengan Dita.

"Ibu tuh sebenarnya kepikiran sama kamu. Dita kan sudah bekerja, umurnya sudah 25. Umur segitu pasti sudah was-was orang tuanya. Pasti pengen segera menikahkan anaknya. Takut gak laku dan ketuaan." Tanyai Ibuku serius.

"Ah masa sih bu,?" Jawabku seolah tak percaya akan hal tersebut.

"Lha emang Ibu dulu nikah sama Bapak umur berapa?" Tanyaku kepada Ibu.

"Nek Ibu dulu umur 20 aja udah nikah sama Bapak, itu Bapakmu pas umur 25. Muda toh? Mangkanya sekarang anak-anaknya sudah gede, Ibu masih seger." Timpal ibuku.

Aku pun berpikir, apa iya ya. Mangkanya dari kemarin isi pesan singkat Dita soal pernikahan terus.

Kalau harus menikah segera, aku gak bakalan siap. Lha wong kerja aja belum dapet, mau dikasih makan apa nanti anak istri. Masa jadi bapak rumah tangga aja, istri yang bekerja.

"Nek nanti, gak jodoh sama Dita, ga usah getun yo le, ga usah sedih. Wong lanang iku jangkahane dowo." Pungkas Ibu dalam obrolan sore kami.

Seketika aku jadi mikir dalem. Sudah dua kali Ibu ngomong seperti ini. Sepemahamanku, firasat seorang Ibu itu selalu tepat. Apakah nanti aku akan berpisah sama Dita ya.

Semoga saja lah kekhawatiran ini tidak terwujud. Semoga nanti bisa menjalin pernikahan sama Dita. Walaupun nanti ujungnya berpisah. Semoga aku kuat dan bisa menjalani semuanya dengan baik.

bersambung...
 
Bakalan dijodohin... Lagunya bakal mungkin nanti Peterpan ini... Hehe.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd