Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT PERSELINGKUHAN

Mantap suhu...tp klo bisa ceritax yg romantis suhu...tdk krasak krusuk smpai 3S ...mana bisa wanita sep dokter mirsa atau eva mau 3s.
 
Hmmm... bakal ada mangsa baru nih:pandajahat:

Makasih updatenya suhu, tetap semangat dan sehat selalu:beer:
 
BAGIAN 9
PERCAKAPAN

"Apa yang harus saya lakukan agar Mbak Eva bersikap biasa saja?"

"Hmm. Saya nggak tahu, Mas"

"Kalau begini, dalam waktu dekat orang-orang akan tahu, Mbak"

"Saya masih bingung harus gimana, Mas"

"Mbak Eva hanya perlu bersikap seperti biasa"

"Ternyata nggak mudah, Mas"

"Saya tahu, Mbak. Tapi saya mohon"

"Saya akan berusaha, Mas"

"Saya akan cerita sama Mbak Eva bagaimana semua bisa terjadi"

"Hmmm"

"Kami tidak pernah merencanakan semua ini, Mbak. Awalnya hubungan saya dengan Dokter Mirza profesional saja, Mbak Eva jelas tahu itu. Ternyata hubungan kami makin dekat. Kami mulai sering bercanda, Mbak Eva juga tahu itu. Lalu kami mulai berada dalam kondisi berduaan, kebanyakan karena saya antar atau ambil berkas. Lalu kami saling bercerita masalah pribadi. Dan selanjutnya begini. Seperti yang Mbak Eva tahu"

"Saya cuma masih nggak percaya seorang Dokter Mirza akan seperti ini, Mas"

"Saya juga, Mbak. Kalau saya sih memang bukan orang yang baik-baik amat. Tapi ternyata ini yang terjadi"

"Boleh saya tahu alasan Dokter Mirza?"

"Mbak Eva nggak mau tahu alasan saya?"

"Nanti pertanyaan selanjutnya"

"Hehehe. Kalau alasan sebenarnya mungkin hanya dia dan Tuhan yang tahu. Dia cuma bilang kalau hubungan ini hanya sebatas nafsu. Dia masih sangat mencintai suaminya. Mungkin cuma kurang puas di ranjang"

"Saya masih nggak percaya Dokter Mirza sampai begitu"

"Mbak Eva percaya sama omongan saya?"

"Entahlah, Mas. Dokter Mirza yang saya kenal tidak begitu soalnya"

"Seberapa kenal Mbak Eva dengan dia?"

"Eh. Gimana ya. Mungkin nggak terlelau dekat tapi saya kenal cukup lama"

"Siapa yang bisa membaca pikiran dan perasaan orang lain, Mbak?"

"Kalau alasan Mas Bayu?"

"Intensitas saya dengan istri jauh berkurang setelah punya anak. Dan ternyata saa cukup tertarik dengan fisik Dokter Mirza"

"Berarti semua karena kebutuhan?"

"Dan kesempatan"

"Apa itu artinya setiap orang punya kemungkinan selingkuh?"

"Jelas. Hanya perlu pasangan dan kesempatan. Alasannya bisa bermacam-macam"

"Mas Bayu nggak takut jadi cinta?"

"Itu risiko. Kami komitmen untuk nggak sampai ke sana"

"Dokter Mirza saja bisa begitu ya"

"Jangan menghakimi. Setiap orang punya masalah sendiri"

"Saya cuma nggak nyangka saja, Mas"

"Mbak Eva melamun?"

"Eh, oh. Nggak apa-apa, Mas"

"Kalau ada yang perlu disampaikan, ngomong saja, Mbak. Saya berutang budi sama Mbak Eva"

"Pikiran saya masih belum bisa lepas dari kejadian malam itu, Mas"

"Saya minta maaf, Mbak"

"Saya yang salah sudah mencari tahu"

"Kalau mendengar kejadian malam itu, saya percaya dengan Mas Bayu"

"Yang bagian mana?"

"Dokter Mirza kurang puas sama suaminya"

"Itu hanya prediksi saya saja, Mbak"

"Saya minta maaf, Mas"

"Untuk?"

"Ah. Saya malah mikir yang enggak-enggak"

"Apa mungkin ini yang bikin Mbak Eva nggak bisa bersikap biasa?"

"Mungkin"

"Lalu saya harus gimana, Mbak?"

"Cukup. Mas Bayu nggak usah gimana-gimana. Saya janji akan bersikap biasa saja"

"Terima kasih, Mbak"

"Kalau ternyata ini tidak berhasil bagaimana?"

"Berarti memang kami harus mengakhiri. Atau semua akan menghancurkan kami berdua"

"Saya akan bilang kalau ada yang mencurigakan, Mas"

"Sekali lagi terima kasih, Mbak"

"Kalau begitu saya duluan, Mas"

"Silakan, Mbak"

Eva kembali ke hotel, langsung masuk kamar. Bayu juga kembali ke hotel beberapa menit kemudian.

"Mas aku ke mal sebentar sekalian ketemu temenku"

"Iya, hati-hati, Dok"

Bayu rebahan di kamar. Memikirkan apa yang terjadi jika ternyata tidak hanya Eva yang menaruh curiga. Tapi ada hal lain yang mengganggu pikirannya.

"Mbak Eva sudah di kamar?"

"Sudah, Mas. Kenapa?"

"Saya mau tanya sesuatu, Mbak"

"Tanya apa, Mas?"

"Berapa lama Mbak Eva mendengarkan kami begituan?"

"Nggak tahu, Mas. Mungkin cuma 5 menit"

"Kenapa tidak dilanjutkan?"

"Takut ada yang lewat. Nanti dikira saya maling. Mas Bayu nggak sama Dokter Mirza?"

"Dia lagi ke mal, ketemu teman katanya"

"Saya boleh tanya sesuatu nggak, Mas?"

"Silakan, Mbak. Jangan susah-susah tapi"

"Apa yang Mas Bayu lakukan sampai Dokter Mirza menjerit begitu? Nggak takut didengar orang lain apa?"

"Kalau takut ya jelas. Tapi namanya sudah keenakan, lupa semuanya, Mbak. Kalau Mbak Eva mau tahu, nanti malam atau besok pagi lihat sendiri saja"

"Hah? Maksudnya?"

"Saya akan hubungi Mbak Eva kalau kami akan main lagi"

"Jangan, Mas. Lupakan pertanyaan saya tadi"

"Tenang saja, saya akan atur bagaimana agar Dokter Mirza tidak tahu"

"Nggak usah, Mas"

"Nanti kalau saya video call, diangkat ya"

Percakapan itu selesai. Dokter Mirza sampai di hotel. Sekarang pukul 10 malam.
 
Terima kasih Update nya, dan Wanauu. Semakin seru, Eva mau diajak live streaming....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd