Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT PERSELINGKUHAN

BAGIAN 11
GEJOLAK BATIN

Kepalanya pusing. Jantungnya terus berdegup, lebih kencang dari biasanya. Perasaannya tak enak. Matanya juga berat. Ia tak bisa tidur nyenyak semalaman. Sementara pagi ini masih ada jadwal kelas untuk pelatihan. Tubuhnya berat sekali saat Ia mencoba melangkah ke kamar mandi. Dua hari yang luar biasa, pikirnya. Bukan tentang bagaimana Ia mengikuti pelatihan. Sudah sering kegiatan begini Ia ikuti. Tapi soal lain. Soal yang membuatnya tak enak hati dan pikir dua hari ini. Tubuh telanjangnya diguyur air panas dari shower. Rekan sekamarnya sudah turun untuk sarapan. Tak ada yang menunggu, Ia bisa sedikit berlama-lama. Tapi pikirannya tak kunjung tenang. Ia tingkatkan suhu air yang mengguyurnya. Ia kepanasan, diturunkan lagi. Kini, tangannya malah tak terkontrol. Tangan kirinya sudah berada di area yang dipenuhi rambut yang sedikit acak-acakan. Sudah dua minggu tak dirapikan. Tapi sama sekali tak menghalangi, jari-jarinya mulai bermain di sana. Disentuhnya titik sensitif itu perlahan. Kepalanya menengadah, menikmati sentuhan tangannya sendiri. Makin tak terkontrol, sentuhan itu berubah menjadi gesekan intens. Bahkan, satu jarinya yang lain malah masuk ke lubangnya. Sedangan tangan kanan miliknya telah mendarat di gundukan bulat di dadanya. Tangan mungil itu tak cukup menampung bukit kembar itu. Jari-jarinya malah memilin-milin tonjolan kecil di tengahnya.

"Ahhh"

Ia mendesah. Lirih sekali. Gesekan di bawah dikombinasi dengan kocokan yang cukup cepat ritmenya. Matanya terpejam. Jarinya yang lain masih berkutat di bukit kembar miliknya. Ia sudah tak menghiraukan apa pun yang tidak dalam kuasanya. Birahiny makin naik. Kenikmatan itu pelan-pelan mengisi seluruh otaknya. Gerakannya makin cepat. Desahannya memenuhi ruang kecil itu.

"UHHHH"

Nafasnya ngos-ngosan. Ia sadar apa yang telah dilakukan. Diperiksanya tangan kiri, ada lendir di sana. Tatapannya kosong tapi ada kepuasan. Setelah mengambil jeda, Ia memutuskan untuk segera mengakhiri proses mandi tersebut. Ini sudah kedua kali sejak peristiwa semalam. Tapi pikirannya belum juga beranjak dari sana.

Bus ke lokasi pelatihan akan berangkat pukul 7.45, Ia bahkan belum sarapan. Setelah berpamitan untuk berangkat sendiri, Ia beranjak ke restoran. Tubuhnya lemas sekali setelah dua kali mendapatkan kepuasan dari jari-jarinya sendiri. Bahkan semalam, Ia nekat melakukannya di atas ranjang. Entah apakah rekan sekamarnya terjaga atau tidak.

Seumur hidup, Ia tak pernah begini. Jadi, tadi malam adalah kali pertama Ia memainkan jari-jari di kemaluannya sendiri. Meski berpikiran terbuka karena bersekolah hingga sarjana, Ia hidup di lingkungan islami. Bahkan pernah mondok di pesantren meski hanya tiga tahun. Maka hal-hal begini adalah tabu. Seks pertama Ia lakukan dengan suaminya kini, laki-laki yang telah merenggut keperawanannya. Meski sakit pada awalnya, pelan-pelan Ia menikmati hubungan badan tersebut. Ia merasa cukup dengan yang dilakukan oleh suaminya. Mereka sudah menikah selama 8 tahun. Suaminya 5 tahun lebih tua. Selama 8 tahun itu, semua baik-baik saja, seperti keluarga pada umumnya. Suaminya bekerja, Ia seorang ibu rumah tangga yang aktif pada kegiatan sosial. Hubungan suami istri juga rutin dilakukan, seminggu atau dua minggu sekali. Baginya, itu sudah lebih dari cukup. Menikah muda serta sedikit pengalaman berhubungan dengan laki-laki membuat Ia merasa apa yang diberikan oleh suami sudah luar biasa. Begitu pun dengan urusan di atas ranjang.

Semua berubah setelah peristiwa tadi malam. Dan dua hari ini juga. Ia menyaksikan bagaimana seks yang Ia lakukan selama ini sangat berbeda. Ia memang sempat beberapa kali melihat film porno, tapi Ia menganggap semua itu hanya rekaan. Karena tak pernah melihat orang lain bersetubuh, Ia merasa bahwa orang lain pun juga sama dengannya. Selama ini, seks yang Ia lakukan sederhana. Dimulai dengan ciuman, lalu saling raba, kemudian melepas baju masing-masing. Bahkan terkadang tak semua baju dilepas. Lalu ketika penis suaminya sudah tegang sempurna dan vaginanya juga mulai basah, mereka melakukannya. Dengan posisi Ia dibawah, mereka mulai merengkuh kenikmatan. Seingatnya, 20 menit adalah waktu paling lama yang pernah Ia habiskan dalam bercinta. Mereka berhenti setelah sang suami mengeluarkan spermanya. Lalu Ia sendiri bagaimana? Ia tak tahu persis bagaimana orgasme itu sebenarnya. Ia tahu ada proses yang bernama orgasme. Baginya, selama ini ketika vaginanya basah dan ada rasa nikmat di sana, Ia telah merasa puas. Apalagi jika kemudian wajah kepuasan ditunjukkan oleh suami, lalu ada pujian di dalamnya. Hatinya terasa plong dan puas sekali. Sebagai seorang istri yang wajib melayani, kepuasan suami adalah tujuannya. Begitu pemahaman yang Ia yakini selama ini.

Sekarang mungkin tidak lagi. Untuk pertama kali, Ia menyaksikan adegan persetubuhan secara langsung. Meski lewat panggilan video, tapi Ia tahu itu dilakukan tanpa rekayasa. Dan Ia menyaksikan penuh persetubuhan antara laki-laki dan wanita selama satu jam lebih. Tak ada dalam pikirannya sebelum ini bahwa seks bisa selama itu. Yang lebih mengagetkan lagi, prosesnya benar-benar berbeda. Ada proses saling memainkan alat kelamin pasangan, bahkan menjilati organ yang tak seharusnya. Bayangkan, Ia harus melihat sang wanita menjilati anus lelakinya. Tak masuk di akal, pikirnya. Tapi keduanya sangat menikmati, dan Ia pun tanpa sadar begitu. Lalu bagaimana sang laki-laki begitu bernafsu memainkan vagina dengan jari dan bibirnya. Ia merasa ngilu sekaligus merinding. Makin penasaran saja bagaimana rasanya. Dan posisi yang tak seperti biasanya. Pernah dulu Ia diminta melakukan posisi tersebut oleh suaminya tapi tak berhasil. Selain tak pernah melakukan sebelumnya, Ia merasa kesulitan dan sang suami kurang nyaman. Mereka tak pernah melakukannya lagi semejak itu. Atau dulu pernah Ia diminta memainkan penis suaminya. Karena tak pernah dan ragu-ragu, suaminya merasa tak nyaman dan sedikit kesakitan. Lagi, tak pernah terulang adegan itu. Hanya pernah beberapa kali suami memainkan vagina dengan tangannya. Sebetulnya Ia merasa enak dan ingin hal itu untuk terus diulangi. Tapi itu hanya terjadi saat awal-awal pernikahan mereka. Setelah itu, semua kembali seperti biasanya. Yang paling sering terjadi adalah suami memainkan payudaranya. Dua bukit kembar itu adalah kesukaan suaminya.

Dalam semalam, Ia banyak melakukan hal baru. Setelah melihat persetubuhan secara langsung, Ia kemudian memainkan alat vitalnya sendiri. Ini tak pernah terjadi sebelumnya. Dan ternyata rasanya begitu nikmat. Bagaimana jika yang memainkan adalah lawan jenis. Ia tak pernah berpikir bahwa suaminya yang akan melakukan hal itu. Tidak mungkin, pikirnya. Ah, Ia tak konsentrasi menikmati sarapan. Pikirannya belum lepas dari adegan live itu.

Satu hal yang Ia percaya sekarang adalah setiap manusia memiliki nafsu birahi. Semua tak bisa dilihat dari tampilan luar. Dokter Mirza yang begitu alim, kalem, dan ramah bisa begitu liar di ranjang. Sosok panutan bagi semua wanita bersuami itu kini dipandangnya dalam wujud lain. Wanita penuh birahi, binal, serta haus akan seks. Ia makin takut ada kecanggungan saat bertemu nanti. Namun pikirannya yang lain mengatakan semua itu wajar. Kepercayaannya bahwa istri wajib melayani suami perlahan bergeser. Ternyata, istri juga butuh kepuasan batin. Dokter Mirza adalah contoh nyata. Tak kurang materi dan segala hal lahiriah yang dimiliki. Tapi tak ada yang bisa memuaskan birahinya selain Bayu. Begitu yang Ia lihat kini.

Dan Bayu, Ia benar-benar tak menduga akan melihatnya dalam sosok tadi malam. Laki-laki yang Ia kenal sangat humoris, ramah, juga berantakan ternyata adalah sosok perkasa dalam memuaskan wanita. Meski tubuhnya tak sebesar suaminya, kemampuan Bayu jelas jauh lebih baik dalam urusan ranjang. Ia masih ingat bagaimana Dokter Mirza sampai teriak keenakan dihujani tusukan dari penis milik Bayu yang gemuk, meski tak terlalu panjang. Lebih panjang punya suaminya malah. Ia juga melihat Dokter Mirza begitu bernafsu saat memainkan penis milik Bayu. Keluar masuk mulut, lalu dijilat, juga dibelai dan dikocok. Dokter Mirza yang Ia kenal tak seperti itu. Membayangkan saja tak mungkin sebelum ini.

Badannya kembali merinding. Ada pikirannya yang ingin ikut merasakan apa yang telah dinikmati Dokter Mirza. Tapi pikirannya yang lain mengingatkan bahwa Ia adalah wanita bersuami. Tapi, Dokter Mirza saja begitu. Maka siapa pun bisa begitu. Ia sadar bukan Dokter Mirza. Ia juga sadar, Ia wanita pada umumnya. Kepalanya makin pusing. Kombinasi antara birahi dan kodrat sebagai istri yang berusaha dijaga sekuat hati. Satu yang Ia akan lakukan sepulang dari kegiatan ini, bercinta dengan suaminya. Tubuhnya kadung panas. Tapi Ia berpikir lagi, suaminya tak mungkin bisa memenuhi bayangannya akan persetubuhan sehebat yang Ia lihat semalam. Kepalanya makin pusing.

Eva mematung di kamar. Badannya belum ingin menuju lokasi pelatihan. Ia berdiri di depan kaca memandangi tubuhnya. Meski beranak dua, Ia masih percaya diri tubuhnya tak mengecewakan. Badan yang cenderung kecil dengan payudara besar. Juga pantat yang cukup menonjol. Vaginanya mulai basah. Eva sadar, Ia harus segera menyusul rekan-rekannya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd