Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT PERSELINGKUHAN

Bimabet
hajar yu............................eva pengen di sodok tuh
 
Ahhh keren banget ini... gak langsung hajar ngewe tapi ngobrol ngobrol dulu... pelan pelan biar keadaan yg mengambil alih... ahh mantaappp emang
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Selamat pagi lagi teman-teman. Sudah akhir pekan lagi. Sudah janjian dengan selingkuhan masing-masing? Atau akhir pekan saatnya kembali ke pasangan masing-masing? Semoga tetap hati-hati dan menjaga diri ya. Hehehe

Kita lanjut ya. Cerita sudah hampir memasuki babak akhir. Semoga masih betah ya teman-teman. Selamat membaca!
 
BAGIAN 13
SELANGKAH LAGI

Tidak ada yang bisa menebak langkah seseorang. Begitu pun apa yang terjadi dengan Eva. Wanita bersuami dengan penampilan islami ini tak habis pikir kenapa Ia sampai berada di sebuah kamar hotel dengan laki-laki yang bukan muhrimnya. Sedari tadi, Ia memukuli kepalanya sendiri. Berulang kali Ia memaki kebodohannya. Ibarat pepatah, ini namanya tikus memasuki kandang ular. Sudah tahu laki-laki yang sedang bersamanya telah berhasil membuat salah satu orang yang dihormatinya berselingkuh. Memang patut dipertanyakan siapa yang memulai dulu. Tapi kenyataannya laki-laki itu berhasil. Dan kini Ia menyerahkan diri. Entah apa yang ada di pikirannya hingga langkah sampai di sini. Berulang kali coba diingat tapi Ia tak menemukan jawaban. Ia seperti terhipnotis oleh apa yang disaksikan semalam. Persetubuhan dua manusia yang penuh gairah itu benar-benar memenuhi pikirannya hingga kini. Sejak kejadian malam itu, pandangannya kepada Bayu dan Dokter Mirza menjadi lain. Selama pelatihan seharian ini, Ia mencoba sebisa mungkin bersikap biasa. Susah sekali tapi harus bisa. Dan untungnya Ia mampu melewati. Tapi pesan dari Bayu sore tadi mengubah segalanya. Ia ingat lagi tiap gerakan persetubuhan itu. Bagaimana nafas mereka berdua ngos-ngosan. Keringat bercucuran bersamaan dengan cairan kelamin yang bercampur baur. Pertemuan dua alat kelamin yang tidak seharusnya itu diingat setiap detilnya. Penis gemuk milik Bayu dan vagina tembam milik Dokter Mirza ada di pikirannya lagi. Padahal Ia sudah berhasil mengalihkannya selama pelatihan tadi. Mungkin ini yang membuat Bayu berhasil mendapatkan tubuh Dokter Mirza, pikirnya.

Eva masih mengutuki diri selama Bayu berada di kamar mandi. Ia seperti tak bisa meggerakkan tubuh untuk pergi meski ada kesempatan. Bisa saja Ia bilang makan di luar ketika Bayu menawarkan tadi. Eva memilih untuk makan di sini. Ia merasa menjadi wanita murahan. Seketika Ia ingat suami dan kedua anaknya yang sedang di rumah. Sore tadi mereka baru saja melakukan panggilan video, selepas pelatihan selesai. Ia rindu sekali kepada suaminya. Sudah dua minggu lebih mereka tak bersetubuh. Tapi ada hal lain yang membuat Ia cepat lupa akan kerinduan itu. Padahal mereka akan bertemu besok, dan Eva dapat melepaskan kerinduan dengan sepuas-puasnya. Rasa penasarannya ternyata lebih besar dari itu. Ia menyadari suaminya tak akan mungkin bisa memberikan sensasi bercinta seperti apa yang Ia lihat semalam. Eva telah menikah 8 tahun, Ia begitu paham suaminya. Pikirannya kemudian memaklumkan apa yang dilakukan oleh Dokter Mirza. Mereka mungkin merasakan kejenuhan yang sama. Meski sebenarnya perasaan itu tak begitu menguasai sebelumnya, adegan-adegan yang Ia saksikan semalam mengubah segalanya. Eva kini sadar bahwa seks ternyata sangat bervariatif dan bisa menjadi sangat menyenangkan. Vaginanya basah membayangkan semua ini.

Kini Eva makin mengakui kemampuan Bayu. Sudah tahu ada dirinya di kamar ini, Bayu malah keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada, hanya memakai handuk. Berkali-kali Eva barusaha menyembunyikan birahinya melihat kondisi Bayu seperti ini. Fisik Bayu memang bertolak belakang dengan suaminya. Ia tak terlampau tinggi dengan badan lumayan proporsional. Wajahnya memang biasa saja, tapi dengan rambut agak panjang dan acak-acakan membuat fisiknya kian menarik di mata Eva. Tentu semua itu juga dipengaruhi oleh apa yang Ia lihat semalam. Dengan tubuh yang biasa saja ternyata kemampuannya dalam memuaskan wanita patut diacungi jempol. Eva masih ingat betul teriakan Dokter Mirza saat Bayu mengerjai vagina dengan tangan dan lidahnya. Ada perasaan merinding setiap mengingat hal itu. Sedangkan suaminya adalah seorang lelaki tinggi dengan badan lebih berisi meski tak gemuk-gemuk amat. Ia selalu merasa bagai kurcaci tiap berjalan di samping suaminya. Perihal penis milik ayah dari anak-anaknya tersebut juga tak bisa dibilang kecil. Meski tak segemuk milik Bayu tapi Ia merasa lebih panjang. Permasalahannya bukan di situ tapi kekuatan dan variasinya.

Kebodohan Eva tak berhenti di situ. Ia malah berterus terang perihal izin kepada rekan satu kamarnya. Yang tak habis pikir lagi, Ia kemudian menyetujui tawaran Bayu untuk tidur di kamar ini. Padahal sebelumnya ada pilihan Bayu kembali ke hotel tempat mereka menginap sebelumnya. Dasar wanita jalang, batinnya mengumpati diri sendiri. Dan saat ini, Ia sedang terbaring di balik selimut. Satu kamar dengan lelaki yang baru dikenalnya beberapa bulan ini. Untuk pertama kalinya, ada laki-laki selain suaminya dalam kondisi seperti ini.

"Bagaimana rasanya begituan dengan Dokter Mirza?"

Gila. Benar-benar pertanyaan gila. Ia telah membuka pintu lebar-lebar bagi Bayu untuk masuk memanfaatkan kegalauannya akan kenikmatan seks yang bikin penasaran itu. Ia yakin Bayu pasti menangkap kode ini. Bayu juga bukan anak kemarin sore. Kemampuannya sudah teruji dengan berhasil menaklukkan Dokter Mirza.

"Luar biasa, Mbak. Campuran antara sensasi selingkuh, birahi Dokter Mirza yang selama ini tertahan, dan kemampuan terpendam dia dalam begituan," jawab Bayu dengan tenang

Eva makin merinding mendengar jawaban itu. Ia masih memunggungi Bayu yang sedang rebahan di sofa. Ia tak akan mampu menatap wajah lelaki itu. Sementara nafsunya mulai naik.

"Kenapa Mbak Eva nonton sampai selesai?" tanya Bayu setelah Eva lama tak merespon jawabannya

Terang saja Eva kaget ditanya begitu. Ia tak siap dengan jawabannya. Kalau mau jujur, Ia menikmati sekali menonton pertunjukan Bayu dan Dokter Mirza. Bahkan hingga bermasturbasi. Tapi tak mungkin Ia jawab sefrontal itu. Ia masih wanita alim, lugu, dan seorang istri.

"Saya nggak pernah nonton begituan, Mas, jadi penasaran. Apalagi ini kan beneran nggak pakai skenario kayak di film," Eva tak bisa mengontrol mulutnya, jawaban itu keluar begitu saja.

"Bukannya orang berhubungan badan emang kayak gitu ya, Mbak?" Bayu mulai memancing

"Saya sama suami kebetulan nggak gitu, Mas," lagi-lagi, Eva tak bisa mengontrol kalimatnya

"Emang kayak gimana?" tanya Bayu makin berani

Eva diam. Ia tiba-tiba berpikir keras soal jawaban yang sebaiknya disampaikan atas pertanyaan Bayu. Meski sudah sampai sini, Ia merasa belum siap menjadi Dokter Mirza. Ia belum siap mengkhianati suaminya. Akal sehatnya tiba-tiba bekerja dengan baik. Ia mulai menyesal datang ke ruangan ini. Eva masih diam. Lama sekali.

"Mbak? Mbak Eva?" panggil Bayu memastika kesadaran Eva

Eva belum tidur. Ia hanya pura-pura karena tak siap menjawab pertanyaan Bayu. Pikirannya melayang-layang ke rumahnya. Ada suami dan anak yang menunggu di sana. Suaminya adalah orang yang sangat mendukung kegiatannya di sini. Betapa jahatnya jika Ia menjadikan kegiatan ini sebagai ajang selingkuh demi sesuatu yang tak pernah Ia dapatkan dari sang suami. Perasaan itu kini menguasai diri Eva. Ia mulai berpikir jernih. Tapi tak mungkin juga Ia tiba-tiba keluar dari tempat ini. Lebih berisiko pikirnya. Ia hanya ingin cepat besok dan malam ini selesai begitu saja, lalu melupakannya.

Setelah sekali lagi mencoba memanggil dan tidak ada respon, Bayu menduga Eva telah lelap. Rencananya untuk mulai memancing Eva ternyata gagal. Ia memang tertarik dengan fisik Eva, apalagi kondisi yang dihadapi sekarang sangat mendukung. Tapi ada perasaan tidak tega. Wanita lugu itu tak serupa dengan Dokter Mirza yang memang sadar akan keinginannya sendiri. Sedangkan Eva terjebak oleh tindakan Bayu yang sedikit memaksanya melihat persetubuhan itu. Tanpa sadar, Bayu lelap dalam lamunannya. Eva juga sama. Ia berhasil terpejam setelah usaha yang begitu keras.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd