Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Pertama kali pacaran (real story with real pic)

cung yang aktifitas malaming nya cmn bisa coli menatap nanar langit2 rumah akwkakw
 
Bimabet
7. Kepuasan

aku yang masih menatap langit – langit merasa tertipu akan kejadian tadi. Tak lama arista pun keluar dari kamar mandi. Namun sekujur tubuhnya Nampak tak basah. “apa dia hanya mencuci selangkangan nya aja yang td berlumur peju gw. ya cmn selangkangannya yang berlumur peju gw, orang ga masuk ke lubangnya. Asu emang berasa kena tipu. Ia masih tersenyum, seakan mentertawakan gw yang masih cupu. Kampret lah bisa2nya gw salah lobang.

“udah ga usah dipikirin…. Mau coba lagi ?” bisiknya di telingaku. Saat itu emang usai adzan sih. Gw liat titit gw yang udh kembali imut tak mempesona sama sekali terlihatnya. Gw hanya memainkan pake telunjuk gw. arista yang melihatnya mengerti, tangannya mengambil alih titit gw dan ikut memainkannya.

“bogel amat sih ni titit” ucapnya terkekeh. Anjim di katain pula… “tunggu berdiri lah… harus di rangsang keknya” jawab gw yang aga kesel udh kena tipu di katain bogel nih si joni. Arista pun menyambar mulut gw, kembali bercumbu. Sekarang ia yang mencoba membayar perlakuannya tadi. Dipegangnya kedua pipi gw oleh tangan kananya. Aktif sekali lidahnya, sampai – sampai gw kewalahan dengan permainannya. Namun hanya berlangsung sebentar, lidahnya merayap keleher. Saat di leher gw sempet berpikir “ni orang ga keasinan ya?” secara leher gw penuh keringat yang mongering. Tapi ia tampak menikmati nya, inchi demi inchi iya jilati dengan penuh nikmat. Gw yang udah terbawa suasana tak ingin kalah. gw ikut remas kedua payudaranya. Namun dengan cepat ia menyingkirkan kedua tangan gw yang sedang asik meremas payudaranya. Lidahnya mulai berpindah ke tenggorokan sampai akhirnya bermuara di dada gw. sepertinya arista lebih tertarik dengan dada gw yang berbulu lebat. Dia menjilati sekitaran dada gw. tangan kanannya memelintir putting yang ada di sebelah kanannya. Anjing asli enak banget gw diperlakuin kek gini. bener – bener bisa merangsang si otong yang imut jadi segede bagong. Di tambah putting gw yang di sebelahnya dia jilati…. Bahkan sampai di kenyot yang buat gw mendesah. Muringkak bulu baok asli…

Gw dibikin ga bisa melakukan apa – apa. Dia yang menguasai permainan, berasa di perkosa lagi ini sih. Akhirnya coba mengikuti permainannya dan berharap dapet BJ nya tapi sangat di sayangkan sekali sulit untuk terjadi di BJ untuk sekarang ini. Setelah puas dengan menjilati putting gw, arista memegang titit. Ia merasakan titi gw yang udah ngaceng maksimal, ia memposisikan pinggulnya berada di pinggul gw, tepatnya di atas otong gw. gw di suruh duduk, tanpa basa basi gw ikutin.

“pelan – pelan ya james… udah lama aku ga kaya gini.” nadanya lirih. Dari raut mukanya sudah tidak ada keraguan lagi, ia sudah memantapkan mekinya untuk di tancep si joni. Ia memeluk gw, pinggulnya bergoyang. Seakan lubang yang mencari tiang pancang yang sudah siap untuk dimasuki. ga sabar gw ingin cepat – cepat masuk gw arahkan titit gw kelubangnya menggunakan tangan gw. namun di tepisnya lagi tangan gw olehnya.

“biar kan aku menikmati terlebih dahulu james…. Sebelum punyamu masuk..” ucapnya dengan mata sayu. Ia tampak seperti habis menghisap sebuah *****. “euuuh… jamessss… kamu aaah.. udah siaph?” ucap arista. Gw ga menjawa, hanya mencoba menikmati belaian belaian lubang mekinya yang di bumbui oleh jembut beruban.

Saat konti gw di depan bibir vaginanya, arista menekan nya.. mencoba memasukan konti gw secara perlahan. Sedikit demi sedikit ia masukan “jamessshhh… sakit” rintihnya ketika vaginanya di masuki konti gw baru hanya sampe kepala. Sempet terpikir “ini arista hanya acting atau bener – bener kesakitan…. Kaya perawan saja” namun dari raut mukanya tidak ada kebohongan terpancar. Sulit dipercaya memang tapi kenyataannya ia benar – benar mencoba menahan sakit dan menikmati konti. Ia kembali menggoyangkan pinggulnya, gerakannya tidak seperti awal sebelum lubang vaginanya di masuki kepala konti gw. benar ada nya memang, konti gw berasa sesak sekali di dalamnya meski baru hanya sebatas kepala. Merasa nikmat di buatnya… “hhhhh ahhh… sempiith sekaliiii sayang” desah gw di telinga arista yang sedang memeluk gw.

Sedikit demi sedikit ia mencoba memasukan konti gw. arista mencoba menahan terjangan nikmat yang ia buat. Ia berusaha untuk tidak membuat desahan yang kencang karena kondisi kita di kamar kost yang kita tidak tahu apakah ada orang atau tidak di kamar sebelah, meski pada waktu jum’atan.

Kontolku baru ¾ nya masuk namun kurasakan adanya jalan buntu yang tidak bisa di lanjut. “apakah ini sudah di rahimnya?” pikir gw. konti gw belum seluruhnya masuk memang, hanya terlihat sedikit di luar vaginanya arista. Gw rasa konti gw ga panjang – panjang amat, apa punya dia yang terlalu pendek. Gw belum paham tentang Rahim wanita.

“jamesshhh… “ desahnya. Tak henti – henti ia menyebut nama gw…. hanya itu yang ia keluarkan dari mulutnya. Mungkin karena di kost an ia hanya bisa menyebut satu kata. Sempet terpikir, untuk membawanya ke sebuah tempat yang enak atau hotel agar ia bisa lebih leluasa. Istilahnya memancing keluar kata – kata lain dari mulutnya.

Arista tampak berhenti, keringatnya sudah tak karuan melumuri tubuhnya yang putih mulu. Seluruh badannya berkilau oleh keringatnya. Yang membuat daya tariknya adalah payudaranya, anjingggg lah… bisa bayangin ga kulit putih, putting dan aerolanya pink ditambahi keringatnya dia. Pemandangan yang sempurna bagi gw, apalagi aromanya… mantap memang. Gw isep sekencang – kencangnya. Putingnya seperti *****, yang semakin di isep makin ketagihan. saat gw isep arista memeluk kepalaku sangat erat. Erat sekali hingga gw susah bernapa.

“apakah ini percobaan pembunuhan ?” ucap gw setelah berhasil melepaskan pelukannya, ampir mati gw anjir dibekep kaya gitu. Arista yang tadinya matanya sayu menikmati rasa nikmat yang baru ia rasakan, wajahnya berubah menjadi tertawa dan mentoyor kepala gw. “kamu mau coba bunuh aku ya pakai dua susu ini?” lanjut gw sambil memilin – milin putting nya.

“susu basi” jawab ia tersenyum pada gw, tapi senyumnya seperti tertahan. Seperti konti gw yang tertahan di antara dua dinding vaginanya.

“susu tepung” timpal gw…. namun arista tak menghiraukan candaan gw… ia menggoyakan pinggulnya perlahan. Menyesuaikan terlebih dahulu konti gw yang berada di dalam vaginanya. “ssshhh ahhh.. james…” ia menggigit bibir bawahnya. Merasakan gesekan – gesekan nikmat di dinding vaginanya. Ritme goyangannya sedikit demi sedikit mulai cepet… gw mulai kewalahan dengan goyangan nya…. Sampai mendesah, remasan gw semakin kencang di dadanya. Arista yang mendengar gw mendesah mulai liar, goyangannya langsung makin cepat… seperti mengulek. “sayaangg… nikmat yang… tsaaaaahh…” desah gw, merasakan goyangannya yang semakin hot. Tangan gw menyusuri kepingganngnya mengikuti goyangan pinggulnya. Berusaha untuk menekan konti gw lebih dalam kedalam vagina menggunakan tangan gw. tak lama ia berhenti, gw yang sedang asik2nya heran dibuatnya. Lalu ia tersenyum sini “udah pernah coba diginiin?” bisiknya di telingaku.

“aaaah… diapain ini sayang” ucap gw sedikit menjerit. Asli pertama kali gw merasakan konti gw seperti dipijit2 di dalam vagina. Rasanya nikmat banget. Tak henti – hentinya gw meremas lagi payudaranya.

“hhhh… hah.. hah” nafas gw memburu. Aristapun menghentikan pijatan vaginanya. ia mencium bibir gw sambil konti gw masih ada di dlm vaginanya. ia menggoyangkan lagi pinggulnya. sambil ia menggoyangkan pinggulnya, gw angkat pinggul gw… menghentak – hentak kan konti gw agar arista semakin liar. “euuuuh…. Jamess… akuuuhh… keluarrhh jamesss” ucap arista nada nya berat. Tangan nya mencengkram bahu gw. desahannya semakin kencang… ia sudah hilang kendali tak di hiraukan suaranya kencang atau tidak. Badannnya melengking… gw rasa ia akan keluar… gw imbangin goyangannya “aaaaaaaaaaaaah jamess..”

Benar saja ia semakin kencang jeritannya… kurasakan cairan hangat keluar dari vaginanya, tak lama cairannya keluar ia ambruk menindih tubuh gw…. nafasnya masih tak beraturan. Aku memberinya ia waktu untuk beristirahat terlebih dahulu.

“kamu udah keluar james? Hah… hah…hhhh” Tanya arista ke gw. gw tersenyum lalu menggelengkan kepala gw. tanda gw memang belum keluar.

“tadi kok cepet banget…sekarang lama” tanyanya….

“ya kalau pertama emang suka cepet. Kalau yang kedua kamu harus tanggung jawab” ucap gw sambil menempelkan idung gw ke idungnya. Gw langsung balikin badannya, ia tampak pasrah. Arista yang sudah tidak berdaya hanya bisa pasrah apa yang akan gw perbuat. Gw buka kan kedua pahanya, tampak vaginanya sangat berkilau kaya berlian di tanah abang meski udah ga ori tapi cukup menarik perhatian gw.

Awalnya gw ingin memasukan dl jari gw dan pengen melihat dalaman vaginanya arista. Namun ia menolaknya. “masukin aja… udah ga kuat sayang” ucapnya. Gw mau ga mau menurutinya. Gw masukin konti gw… aga peret juga nih konti padahal sudah di banjiri cairan kenikmatan arista. gw sekarang melihat konti gw terlebih dahulu, takutnya salah masuk kaya tadi kan ga lucu…. Setelah yakin gw peluk arista dan ia mengangkang. ‘blesss’ masuk lah konti gw di liang peranakannya. Ia mendesah kembali sambil tangannya memegangi pinggul gw, menjaga ritme genjotan gw.

Sambil menggenjot nya gw perhatiin wajahnya yang sudah benar – benar puas merasakan kenikmatan yang sudah diperoleh. Tak hanya vaginanya yang basah. Wajah dan tubuhnya pun tampak sangat basah hingga sprei yang kita gunakan pun tampak banjir oleh keringat kita.

“ayo jamess.. keluarin aku udah ga kuat jamess… ampun jamess” ucapnya lirih. Gw pun mempercepat genjotan gw. ia tampak tak tahan lagi dengan genjotan gw. ia menjerit, menjerit nikmat merasakan gesekan – gesekan yang ada di dalam vaginanya.

“keluarin jamess…” rengeknya. Sepertinya memang ia sudah tak kuat lagi… gw berusaha untuk mengeluarkannya…. Sambil tangan kanan gw meremas payudaranya dan payudaranya yang satu lagi gw bikin karya artistic.

Setelah puas membuat karya artistic di payudaranya, gw merasakan peju gw akan keluar. Dalam sepersekian detik peju gw akan keluar…. “crooot … croooot” cukup banyak peju gw yang keluar di dalam vaginya. Gw ambruk di tubuhnya, dan tak henti2 nya gw ciumi pipi dan bibirnya. Aristapun mengikuti nya… ia tampak haus akan ciuman selepas bercinta.

“enak banget sayang”…. Ucap gw di telinganya. Setelah tenaganya terkumpul ia mencoba melepaskan tubuhku yang menindihnya. Gw pun tidur di sampingnya sambil tak henti2nya menciumi pipinya. Pipinya yang masih penuh dengan bedak. Ya bedaknya tebel lah anjir dan ga tau kenapa itu bedak ga luntur donk anjing. Gw cium2in nya berasa nempel di bibir gw tuh bedak. Tapi gw ga berani ngomong dl takut di sambit high heels kek ratu Felisha.


Ia masih terbaring di sebelah kanan gw, menatap langit2 kost an gw yang masih di penuhi hawa birahi. Gw masih pengen ada ronde ke 3 tapi apa daya sih arista nya yang sudah tak berdaya seperti itu…

“kamu udah dapatin apa yang kamu mau kan ?” ucapnya sambil ia duduk lalu berdiri dan meninggalkan ranjang yang tadi bergoyang di alunin suara ‘kriet kriet’. Langkah demi langkahnya ia menuju ke kamar mandi. Gw susul ke kamar mandi, bermaksud untuk mandi bareng. Ga ada maksud untuk melanjutkan untuk ronde ke 3 sih, tapi keknya romantic aja mandi bareng dengan arista. tapi arista mengusir gw, ia masih malu untuk memamerkan tubuh telanjang nya di hadapan gw. akhirnya gw pun keluar mengikuti apa maunya. Setelah ia selesai mandi dan keluar dari kamar mandi. Gw disuruh untuk bersih – bersih juga.

“gimanapun kalau udh berhubungan intim harus bersih2 dulu james… ga boleh nggak” ucapnya pada gw yang masih duduk jongkok di hadapan pintu kamar mandi. Tubuh gw masih telanjang, titit gw pun udh lemas lunglai. Titit gw lemas tapi penuh puas seakan berbicara “mantaaaap pa hajiiii” hahwahwh.

Gw masuk kamar mandi, bersih bersih menuruti arista mau. Memang benar adanya sih sehabis gituan ya harus mandi. Gw udh penuh keringat. Gw bisa bayangin kalau di jilat tubuh gw asin banget anjir… masih mending kalau air laut asinnya biasa, lah ini… dah lah ga usah di bayangin gw juga ga mau bayanginnya.

Setelah selesai mandi, gw pun keluar menuju ke kamar. Gw liat arista yang masih pake BH dan celana dalam saja. Tangan kirinya memegang cermin yang ada bedaknya, tangan kanannya memegang busa untuk menaburi wajahnya dengan bedak. Sebelum wajah itu terkena bedak gw dekati dan gw elus – elus payudaranya. Gw cium2 in pipinya.

“udah deh emang masih mau ?” ucap arista padaku.

“emang masih kuat ?” jawab gw… sambil menatap wajahnya. Tak henti – henti gw menikmati wajahnya itu STW.

“udah lah.. yang kamu mau udh dpt… sekarang terserah kamu” ia merajuk pada gw… dari nadanya ia ingin memastikan kembali ajakan gw untuk menikahinya setelah apa yang sudah terjadi. Dari bau – baunya sih dia serahin Karena gw iming – imingi pernikahan, tapi ada rasa curiga dalam diri gw. dia seperti itu apa karena dia pernah tertipu atau di iming – imingi juga seperti gw yang akhirnya menyerahkan meki yang rapet itu kepada seseorang. Tapi gw tepis jauh – jauh negative thinking gw.

“kita pasti nikah kok… meski keluarga aku ga ngerestui. AKU HARUS HANYA INGIN MENIKAH DENGAN ARISTA” ucap gw dengan nada tinggi dan menatap wajahnya. Tapi arista sepertinya masih tak yakin, tak mau melihat gw.

“liat mata aku, biar kamu yakin” ucap gw dan dia pun menatap mata gw. kami saling menatap. Saat saling menatap arista meminta sebuah rumah. “bisa saat kita nikah kita tinggal di rumah sendiri tanpa ngontrak seperti ini ?” ucapnya

“haha… hanya itu permintaannya ?” ucap gw sambil menyombongkan diri… arista tidak menjawabnya dan dia menunggu kepastian dari gw… “aku disiini ngontrak karena asalku ga di bandung sayang… dan kebandung karena kerja. Ga ada terpikir untuk menetap selamanya. Tapi aku punya rumah kok di Jakarta… rumah sendiri ya bukan rumah keluarga atau orang tua” ucap gw untuk meyakinkan arista. meskipun sebenernya gw masih belum punya rumah dan di Jakarta gw hanya tinggal di rumah orang tua. Hahaha… bodo amat lah paling dia nya ga mau pikir gw.

Tapi tapi tapi tapi….. setelah gw berucap seperti itu arista memeluk gw “ya udah kapan – kapan ajak aku kerumah kamu ya” ucapnya dengan nada manja. Gw asal mengiyakan saja… gimana ntar aja lah masalah rumah pikir gw haha… namun saat ia manja – manja. Hp nya berbunyi, panggilan masuk. Iapun sedikit kaget. Ia menatap hp nya lalu menatap gw. gw heran kenapa harus kaget ? di layarnya tertulis “masaji memanggil”.

“angkat jangan?” Tanya arista ke gw.

“kalau ga mau angkat reject aja” jawab gw. dia pun kembali menatap hpnya. “special banget ya sampe ga bisa di reject ?” lanjut gw.

“takut kamu ngambek lagi kaya kmaren” ucapnya…

“angkat aja kalau emang ga ada apa – apa…” pinta gw… dan aristapun mengangkat panggilan dari masaji tersebut. Ntah apa yagn di bicarakannya hanya di ujung pembicaraannya ia bilang “bentar ya bunda lagi ribet”. Hanya kata – kata itu selebihnya tak ada obrolan lain lagi. Langsung ia menutup pembicaraannya.

“kok di udahin ga bicara apa – apa ? “ Tanya gw… ia pun

“emang ga ada yang di bicarain kok james” nadanya menjadi ketus… ia tahu gw curiga dengan orang yang menelpon dia… suasana menjadi memanas kembali…

“ga ada yg di bicarai atau ada yg di sembunyiiin ?” Tanya gw sinis…

“udah deh ga usah curigaan gitu… aku juga udah serahin dan turuti apa yang kamu mau… aku pengen tenang dan aku pengen kamu tuh yakin sama aku…” ucap ia. Ia tampak marah karena rasa curiga gw yang makin sini makin berkembang…

Jujur aja gw emang aga curiga dengan kehidupan dia di belakang gw… gw galau dengan sikap dia, pengen marah tapi gw dihantui rasa bersalah. Gw memilih diam dan membiarkan dia marah2. Diapun bebenah, menyelesaikan dandannya.

“aku pulang aja deh” ucapnya sambil memberi tangannya pada gw. gw pun paham gw kasih 300rb sekalian untuk gojek. Gw pesen gojek dan dia pun berlalu.
Next >> 8. Tamasya - page 21
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd