Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY (TAMAT) Perumahan Cluster Cinta

PART 11

Sore hari, sesampainya aku di rumah aku berusaha untuk biasa saja.
Dan Lia pun terlihat biasa saja seperti tidak ada kejadian apa-apa.

Setelah malan malam, aku ijin ke Lia untuk ke pos kamling perumahan dimana bapak-bapak biasa berkumpul di malam hari.
Selama perjalanan ke pos, aku sengaja memutar untuk cari tahu mobil siapakah yang tadi siang aku lihat.
1 per 1 rumah aku lihat perlahan sampai akhirnya aku menemukan mobil putih yang tadi siang terparkir di carport salah 1 rumah,
yang seingatku rumah itu adalah milik Pak Yono yang merupakan istri dari Bu Ayu.

"wah buset, aku dikerjain istrinya.***ntian istriku dikerjain suaminya" pikirku dalam hati

Sesampainya di pos, beberapa bapak sudah berkumpul di sana, ada yang sedang bermain catur, ada yang sedang berkaraoke.
Begitu aku mendekat, Pak RT yang pertama menyambutku dan kemudian disusul dengan Pak Yono dengan ramahnya.

"eh pak Didi, gimana kabar? sehat pak?" tanya Pak Yono
"baik pak, syukur sehat pak" jawabku
"sini duduk sini pak, ini sudah ada kopi, diminum dulu pak" lanjutnya dengan ramah
"iya makasih pak" jawabku lagi

Tak lama kemudian muncul beberapa ibu menyusul dengan membawakan beberapa camilan dan ada yang lanjut ikut kumpul untuk menyanyi karaoke di pos.
Di antara ibu-ibu itu ada juga Bu RT, Bu Ayu, dan Bu Beti. Sesekali kami saling tatap mata dan hanya senyum tipis seolah tidak pernah terjadi apapun.

"lho ibu ga diajak ke sini juga pak?" tiba-tiba tanya Pak Yono kepadaku
"oh ngga pak, ngga tau kalo ternyata ibu-ibu juga ikut kumpul. Jadi dia bilang mau di rumah aja" jawabku ke Pak Yono
"coba ditelpon aja sapa tau mau nyusul daripada di rumah sendiri" lanjut Pak RT menimpali pembicaraan kami

aku pun coba menelpon Lia dan mengajaknya ikut kumpul.

"yang, lagi apa? sini nyusul ke pos yuk..ni ada ibu-ibu juga di sini" kataku ke Lia lewat telepon
"beneran? ya sebentar aku siap-siap dulu" jawab Lia
"ya sebentar ta jemput" jawabku lagi
"ngga usah, sebentar aku nyusul aja daripada kamu bolak-balik" jawab Lia dan mengakhiri telepon

kira-kira 5 menit muncullah Lia dari kejauhan, terlihat dia memakai setelan baju dan celana panjang tidurnya dan dilapisi jaket di luarnya.
Aku pun segera menghampiri Lia dan berbisik, "kok pake baju tidur sih? kan ada bapak-bapak juga"
"Males ganti lagi, sekalian aja..toh kumpulnya kan sama ibu-ibu juga" jawab Lia

Kami pun berjalan kembali mendekati pos dan aku mengantar istriku untuk menyapa yang ada di sana.
Dari kejauhan kulihat wajah Pak Yono senyum-senyum tipis dan sesekali berbisik dengan Pak RT.
Aku sedikit curiga dengan pembicaraan mereka tapi aku berusaha membuang pikiran jelekku supaya moodku tetap baik.

"malam bapak-bapak" sapa Lia
"eh iya Bu Lia, apa kabar? Sehat?" jawab Pak RT
"syukur sehat pak" jawab Lia
"sudah malem masih keliatan seger aja bu, rajin olahraga nih pasti" celetuk Pak Yono diiringi senyum bersamaan dengan Pak RT
"Ya begitulah pak, olahraga beresin rumah" jawab Lia santai juga sambil tersenyum

"wah dikira aku ga tau,,dasar kalian" kataku dalam hati

"saya ke ibu-ibu dulu ya pak, mari" ucap Lia
"o ya bu, silakan" jawab Pak RT mempersilakan

Lalu berjalanlah Lia ke kumpulan ibu-ibu dan aku tetap bersama bapak-bapak.

"Bu Lia rajin olahraga ya pak? keliatan seger, awet muda" celetuk Pak RT tiba-tiba
"eh? ya beres-beres rumah aja sih pak..mungkin sambil senam kalo di rumah" jawabku sedikit kaget merseponi pembicaraan yang tiba-tiba
"istriku juga katanya senam tapi kok badannya gitu-gitu aja, ga bisa kaya Bu Lia ya?" timpal Pak Yono sambil tersenyum
kamipun hanya tertawa dengan sedikit aku merasa akward..

Tiba-tiba Bu RT muncul dan bertanya ke suaminya..
"pah, di sini ada raket sama kok ya? itu ibu-ibu ngajak tampelan sambil nunggu giliran karaoke" kata Bu RT ke Pak RT
"di dalem pos ada, bentar ta ambilkan" jawab Pak RT

(memang pos di depan cluster ini dilengkapi fasilitas lapangan bulutangkis terbuka yang bisa digunakan warga)
Pak RT pun mengambilkan raket dan kok dan menyerahkannya ke Bu RT.
Terlihat beberapa ibu mulai tampelan bulutangkis, salah 1 nya Lia ikut bermain.
Memang Lia merasa kurang suka bernyanyi, jadi mungkin dia lebih memilih ikut tampelan bulutangkis.

Bapak-bapak pun masih lanjut ngobrol dan bergantian main catur sambil menikmati nyanyian dari ibu-ibu dan melihat beberapa ibu yang bermain bulutangkis.
Terlihat Lia bermain di sisi lapangan yang menghadap ke pos dimana bapak-bapak duduk. Lia masih tetap menggunakan jaket saat bulutangkis.
Memang Lia cukup mahir bermain bulutangkis, pukulannya sedikit lebih baik dari ibu-ibu yang ada karena memang dia cukup suka olahraga.
Setelah beberapa lama, mungkin karena merasa gerah Lia pun melepaskan jaketnya.
Dan dari kejauhan aku sedikit terkejut, dari mataku terlihat samar bentuk pentil di dada Lia.

"eh buset, ga pake bra?" pikirku begitu melihat Lia
Dan ternyata mungkin beberapa bapak juga menyadari hal itu..memang baju tidur yang dipakai Lia terbilang cukup ngepas di badannya.
Ditambah payudaranya yang cukup kencang dan bulat jadi menunjukkan bentuk sensual.
Bapak-bapak pun mulai diam dan aku melihat beberapa dari mereka mulai fokus menonton ke lapangan.

Terlihat goyangan payudara Lia setiap dia mengejar kok dan memukul. Tentu saja membuat bapak-bapak jadi berimajinasi.

"duh pegel duduk di sini, pindah ke sana ah sambil selonjoran" kata Pak Yono yang tiba-tiba memecah keheningan

Pak Yono menuju pinggir lapangan diikuti dengan Pak RT dan beberapa bapak yang lain.
Aku pun segera beranjak mengikuti mereka dan kamipun sekarang duduk di samping lapangan. Beberapa bapak berusaha tetap mengobrol walaupun aku tahu mereka sambil memperhatikan Lia.

Kira-kira 1 jam ibu-ibu bermain bulutangkis dan mereka mulai merasa lelah.
Lia yang sudah berkeringatpun kemudian menyadari kalau payudaranya terjiplak sempurna di baju tidurnya yang basah dan kemudian buru-buru mengambil dan memakai jaketnya kembali.

"Mba Lia jago ya main bulutangkisnya, besok bisa ikut 17an mewakili RT kita nih" teriak Pak RT tiba-tiba
"iya pak, Bu Lia paling jago di antara ibu-ibu sini" jawab beberapa ibu yang tadi main bulutangkis bersama

Setelah itu satu per satu ibu-ibu mulai berpamitan dan berjalan pulang bersama, termasuk Lia ikut pulang berjalan bersama Bu Beti yang memang adalah tetangga sebelah kami.

Sebenarnya aku juga bermaksud ikut pulang sekalian mau menegur Lia perihal pakaiannya, tetapi beberapa bapak menahanku dengan tetap mengajak mengobrol.
Aku pun mau tidak mau terpaksa tetap di tempat karena merasa sungkan.

Setelah ibu-ibu tidak terlihat lagi......
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd