Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

perusak nikmat itu hanya 12 cm

charade82

Suka Semprot
Daftar
9 Jun 2011
Post
11
Like diterima
0
Bimabet
Tak ada yang istimewa dari sosok Andi, tubuh normal orang Indonesia, 164 cm, 58kg kulit coklat, rambut hitam lurus, onderdil dalam juga standard gak ada lebihnya 3 cm panjang 12 cm. Hidupnya normal-normal saja sekolah sd - sma lulus kuliah. Namun jalan hidup yang membedakannya kuliah di universitas ternama di kota pendidikan jurusan matematika, membuka jalannya menuju hal- hal yang menakjubkan hidupny.
Sebagai mahasiswa baru, dengan rajin ia ke kampus mengikuti kuliah hingga bulan ketiga dia kuliah makin banyak saja tugas yang harus diselesaikan. Tugas mandiri ataupun kelompok, mulanya canggung juga karena dari 36 mahasiswa jurusannya hanya 6 yang cowok selebihnya cewek, dan tidak mungkin selamanya berkelompok dengan cowok terus. Kalkulus dasar mata kuliah yang lumayan bikin stress, dosennya baik tapi memang materinya yang susah. Tidak ada cara lain selain minta bantuan temen, setelah bergerilya akhirnya anita bersedia menjadi partner belajar. Setiap ada waktu luang kami gunakan untuk diskusi. Hanya sudah 3 hari ini anita tidak ngampus. Penasaran aku cari tahu dimana kosnya. Setelah dapat alamatnya, sehabis kuliah aku mampir di kosnya. Kos yang asri dan sepi ku ketuk gerbang kosnya, tak berapa lama pintu gerbang di buka oleh cewek manis, kutanyakan keberadaan anita, dan oleh cewek tersebut diantarnya ke kamar Anita. Setelah mengetuk pintu kamar munculah Anita dengan pakaian seadanya, aku dipersilahkan masuk ke kamar karena kos tersebut tidak ada ruang tamu, hanya tamu kos boleh diterima di kamar dengan catatan pintu dibuka.
"Kok lama nggak kuliah? Sakit... " tanyaku.
Hanya anggukan yang Anita berikan.
"Sakit apa, sudah ke dokter?"
Anita hanya menggelengkan kepala tanpa berkata-kata.
"Ya sudah ganti baju, siap-siap kita ke dokter" ujarku ke Anita sambil keluar untuk mempersilahkan Anita ganti baju.
Sambil menunggu Anita ganti baju, aku berjalan menuju toilet karena kebelet buang air kecil. Kulihat di pojok kos ada kamar kecil, kupercepat langkahku dan kubuka pintu toilet, alangkah terkejutnya diriku karena didalam ada cewek yang sedang buang air kecil juga.
Terperanjat diriku bingung harus bagaimana didepan mata cewek ngangkang terlihat jelas pukisnya yang tembem dan jembutnya yang tertata rapi. Kututup kembali pintu toilet tersebut, herannya cewel tersebut kok tidak menjerit, hanya aku deg-deg an pasti cewek tersebut akan marah.
Sesaat pintu toilet terbuka, belum sempat berkata-kata cewek tersebut berlari menuju ke kamarnya. Tinggal diriku bengong di depan toilet sampai lupa mau buang air kecil. Sampai semua nyawaku ngumpul rasa pengin pipis pun aku tuntaskan di toilet. Namun pukis sekilas itu menari-nari di pelupuk mata.
Bergegas aku kembali ke kamar Anita, kulihat dia sudah siap. Maka kami pun pergi ke sebuah klinik, setelah mendapat nomor antrian kami duduk di ruang tunggu. Setengah jam kami duduk dan selama itu pula Anita diam, akupun bergegas ke resepsionis menanyakan kenapa kok belum dipanggil. Ternyata dokter yang seharusnya piket tidak bisa datang dan baru dicarikan penggantinya, dengan sedikit kesal aku kembali ke ruang tunggu. Tak berselang lama nama Anita dipanggil, dengan ku papah masuklah kami ke ruang periksa. Setelah pemeriksaan tekanan darah dan sedikit tanya jawab perihal sakitnya, dokter menyuruh Anita untuk berbaring di bed periksa. Karena bed nya tinggi maka mau tidak mau aku harus bantu Anita untuk naik, perlu diketahui Anita orangnya tinggi 160 badan proposional, manis, dengan kulit coklat sawo.
Karena harus membantu naik bed mau tidak mau aku harus membopong Anita dengan sebelumnya minta maaf kulingkarkan tanganku ke punggung dan paha bagian belakang tubuh Anita dam hup ku bopong tubuh anita ke bed, walau sesaat kurasakan sesuatu yang kenyal melesak menempel di dadaku. Rupanya lesakan sesaat tersebut melekat di otakku. Dengan sigap dokter pun mulai memeriksa, mulai dari mata, tenggorokan, hingga akhirnya dokter menggunakan stetoskopnya memeriksa Anita tentunya baju harus dibuka beberapa kamcingnya, saat itulah kulihat samar gundukan sawo matang terbungkus bra hitam bergerak naik turun sesuai intruksi dokter. Tidak berhenti di situ dokter kemudian memeriksa perut Anita dimana baju Anita disingkapkan sehingga terpampang perut langsing rata Anita. Usai pemeriksaan kembali kubantu Anita untuk turun dari bed dan kembali lesakan benda kenyal tersebut menyentuh dadaku. Dokter memberi analisa bahwa Anita terkena gejala tipus, jadi harus istirahat.
Kami kembali lagi ke kost dan kulihat jam tanganku menunjuk pukul 7 malam, setelah mengantar Anita ke kamarnya aku pamit pulang, ku tutup kamarnya dan aku pun bergegas pulang.
Belum ada 10 langkah ku berjalan tiba-tiba ada panggilan dari samping " mas, sini kamu!" suara wanita dengan nada ketus. Merasa di panggil kupalingkan muka ku ke arah suara.. " "ya mas, sini kamu" kata wanita itu. Merasa di panggil maka kuhampiri wanita tersebut, ternyata seorang gadis manis yang memanggil. "Mas tolong gantiin lampu belajar" nada bicaranya ketus, sambil menyodorkan lampunya. Segera kutrima lampunya dan segera kukerjakan saja supaya segera lepas dari gadis jutek. Utak-utik maka kunyalakan lampunya dan byar lampu pun menyala namun betapa kagetnya diriku ternyata gadis tersebut adalah Novi teman SMA ku.
"Lho vi kok dirimu" tanyaku
"Lho ndi kok kamu bisa disini" balasnya tapi tanpa di duga dia merangkulku dengan erat tentunya sensasi kenyal- kenyal itupun terjadi.
Namun bukannya segera melepaskan tapi semakin erat dia memeluk, sampai-sampai aku kesulitan bernafas.
Kupegang pinggangnya dan kutarik mundur namun semakin erat dia memeluk seolah tak mau melepaskan.
"Vi sudah peluknya gak enak dilihat orang" bisikku. Berangsur dia melepas pelukkanya kita duduk berdua di lantai. Dia bercerita tentang beratnya hidupnya karena kedua orang tuanya telah meninggal dan meninggalkan hutang yang besar, selama bercerita novi duduk disebelahku dan bersandar di pundakku. karena tidak nyaman dia mengatur tanganku agar memeluknya dan dia bisa bersandar di dadaku. Lama-lama bergemuruh juga dada ini karena sandaran seorang gadis dan sesekali lesakan kenyal-kenyal itu menempel ditubuhku. Setelah novi menyelasaikan ceritanya diangkatnya kepalanya memandaku kupeluk tubuhnya sehingga kepala kami semakin dekat sampai pada satu titik bibir kami bersentuhan. Terasa hangat sampai kubuka mulutku perlahan dan novi pun seolah tidak mau melepasnya dengan memagutnya, secara alami mulutku melakukan hal yang sama. Cukup lama kami berciuman sampai kami sadar bahwa pintu kamar kos belum ditutup.
"Maaf nov aku ke bablasan" ujarku
"Ndak papa ndi" sambil kakinya mendorong pintu hingga tertutup. "Aku nyaman ndi bersamamu " sambil novi kembali mendekatkan tubuhnya memelukku. Dikecupnya kembali bibirku dan kurasakan tanganya telah membuka kancing bajuku , ciumannya mendarat di leher dan turun ke dada di hisap puting susu ku. Ohhh nikmatnya ... Ditariknya tanganku ke dadanya yang sekal secara reflek tanganku pun mulai meremas-remas dadanya yang kencang. Tidak berhenti di situ novi semakin turun ke selakangku diremas penis ku yang sudah tegang dari luar celana. Tak puas meremas penis dibuka celana ku dan menyembulah penis alakadarnya, digenggam penis ku dan mulai dimasukkan ke mulutnya. Ngilu sekali ketika penis itu disedot kuat. Karena memang tak seberapa besar sehingga semuanya bisa ditelan sampai sebiji pelernya. Aku hanya bisa melenguh menahan kenikmatan sampai pada saatnya jebol pertahananku, kutumpahkan spermaku di mulut novi. Novi kembali bangkit dan mulai melepas bajunnya sambil mengunci pintu kamar, dihampiri diriku yang hanya bisa terbengong-bengong dengan keadaan ini belum sempat selesai bengongku novi sudah mengecup bibirku dengan bibirnya yang beraroma sperma, puas dengan ciuman dia menyodorkan susunya yang kencang, secara alamiah dan seolah otomatis ku kenyot susunya yang membuat novi gantian mendesah -desah tanganku otomatis menari nari diatas tubuh novi dan berhenti di liang senggama novi. Semua berjalan begitu saja alamiah seolah tubuh kami bisa saling memuaskan, sampai akhirnya novi menekan kepalaku untuk kebawah lagi, dan naluri itu menuntunku untuk mengecup, menjilat, merojok liang senggama novi dengan lidahku. Dan tiba-tiba novi melenguh panjang dan cairan keluar dari lubang senggamanya, tak ada yang menyuruh ku jilat dan kuhisap cairan tersebut sampai bersih. Sesaat kami berhenti menghela nafas, tak berapa lama novi kembali bangkit dan kembali mengulum penis alakadarnya ini. Berdirilah kembali 12 cm dan 3 cm tersebut dengan tegak, sesaat lemudian novi mengangkang dan mengarahkan lubang senggamanya ke penisku. Sedikit demi sedikit masuklah penisku namun belum sampai setengah novi menghentikannya sambil meringis... " ada apa nov" . bisiku. Namun bukan jawaban yang dia berikan tapi hentakan kebawah hingga penis ku masuk semua ke lubang senggamanya. Novi tercekat menahan jeritan dan beberapa saat diam sambil mengatur nafas. Setelah semua terkendali dia mulai bergerak naik turun berirama. Aku pun mengimbangi gerakan novi, dan secara otomatis aku mulai mengeyot susu novi bergantian yang membuat novi semakin semangat menggenjot dan mendesah. Cukup lama novi menggenjot sampai akhirnya gerakannya mulai tidak teratur dan berhenti ketika lubang senggamanya berkedut-kedut lama dan dia ambruk. Melihat keadaan itu aku ganti memaju mundurkan penisku sampai terasa ada dorongan semburan di batang penisku. Kusemburkan semuanya di lubang senggama novi dan ambruk diriku memeluk tubuh novi. Baru sadar penisku terdapat darah, yang tentunya darah perawan novi. Setelah kekuatan kami ngumpul kami bersihkan diri dengan tisu basah. Dan berpakaian.
"Kenapa kamu lakukan ini nov" tanyaku
"Nggak tau ndi aku nyaman denganmu, kamu menyesal ndi"
"Aku bingung saja, trus aku harus gimana"
" kamu nggak harus gimana-gimana, aku berterima kasih kamu mau dengar curhatku, masa depanku adalah diriku"
" ok aku pamit dulu ya udah malam banget lagian besok ada kuliah"
" ok makasih ndi" novi mengecup bibirku.
novi sendiri adalah teman sekelas SMA gak ada yang spesial diantara kami
 
menarik ceritanya, cuma ane gagal fokus, kirain maen sama anita
 
Ane kira yg mau di garap si anita, gak taunya malah novie,
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
mantap suhu, tuh si novie dpt O dari penis alakadarnya ya?
 
letihnya tubuh ini membuat diriku ingin segera kembali ke kost dan berbaring.
kupacu motorku dari kost anita kembali ke kostku. motor ku parkir dan bergegas diriku masuk ke rumah kost.
kuambil handuk dan peralatan mandi segera ku mandi membersihkan badan yang penat, terasa segar sekali walau dingin menusuk tulang.
sehabis mandi kubaringkan tubuhku di ranjang berharap segera terpejam dan tidur. Namun mata ini tak kunjung terpejam malah menerawang dan menari dipikiranku
permainan nikmat dengan novi yang membuat diriku tak habis pikir dengan yang terjadi. kejadiannya mengalir begitu saja alami dan tanpa terencana.
semakin aku mencoba melupakan, semakin kuat detil-detil peristiwa itu melintas di pikiranku. ada dilema didalam batinku, antara dosa dan entahlah karena semua terjadi begitu saja.
sampai satu titik akupun terlelap tidur dalam dilema batin yang bingung. antara sadar dan tidak kurasakan tubuhku diguncang-guncang sehingga akupun mencoba menguasai keadaan.
Mas, mas Andi terdengar suara wanita memanggil.
perlahan kubuka mataku dan ku coba konsentrasikan pada suara siapa.
Mas, mas Andi ulang suara tersebut.
dan ketika kusadar bahwa yang memanggil adalah bu Tini, ibu kostku.
ya bu sahutku pendek.
Itu tolong motornya dimasukkan garasi dulu kalau mau tidur, karena anak-anak kost depan pada pulang kampung hari ini, perintahnya.
hanya anggukan kepala yang kuberikan dan bergegas aku bangun dengan kepala pusing dan langkah gontai akupun menuju ke teras untuk memindah motorku ke garasi.
selesai memasukkan motor aku bergegas kembali ke kamar melanjutkan tidur yang terputus. namun susahnya minta ampun untuk terpejam dan tidur. setengah jam sudah aku hanya guling kanan guling kiri mencoba tidur
sampai akhirnya aku bangun berniat untuk sholat malam (anak soleh). Aku pun bangun dan menuju ke belakang bermaksud untuk menyucikan diri. Namun langkahku terhenti sejenak terpana dan terpaku pada pemandangan yang seharusnya
bu tini sedang duduk di sofa melihat film biru, yang jadi masalah nontonya di TV layar lebar di ruang tengah kost dimana biasa anak kost pada ngumpul.
herannya kok nekat sekali bu tini menonton di ruang tengah.
Oh kamu ndi, sini duduk sini suara bu tini memecah kekagetanku. Tercekat tenggorakanku tak bisa memberi jawab, hanya seperti kebo yang dicucuk hidungnya aku berjalan di sofa tempat ibu tini duduk.
campur aduk perasaan ini antara malu, kaget dan tak percaya dengan apa yang terjadi.
ini tadi ibu menyalakan DVD tapi kok didalamnya sudah ada kasetnya, ditinggal ambil minum lha kembali kok film ginian, bu tini memulai pembicaraan
ya mungkin anak2 lupa beresin bu waktu nonton, jawabku sambil sedikit mengatur nafas karena dilayar sedang hot-hotnya permaianannya.
untung anak-anak baru pulang kampung semua ndi, pada libur hari kejepit ujar bu tini dengan nafas yang juga berusaha untuk diatur.
beberapa saat kami terdiam terpaku pada layar TV namun semakin tersiksa otong ini karena tegang sekali, sampai akhirnya bu tini bergerak mengambil gelas minuman dimeja, namun setelah minum dia duduk bergeser merapat di dekatku sehingga tubuhnya menempel dan pahanya pun menempel.
Ndi aku dah gak tahan, tolong ibu ndi, sambil tangannya bergerak menarik tanganku ke payudaranya, tak ada penolakan tapi kuikuti gerakannya sehingga tangannku menempel di payudaranya dan di putar-putar tanganku di payudara yang kenyal tersebut.
tiba -tiba dia melepaskan tanganku tapi anehnya tanganku tidak ikut lepas dari payudaranya namun masih menempel dan memutar-mutar di payudaranya.
bu tini kemudian sibuk melepaskan kaosku dan memelorotkan celanaku, hingga mengacunglah 12 cm ku. tak banyak kata digenggamnya dan dia mulai jongkok dan mengulum 12 cm ku.
waaaaa ya Allah... apa lagi belum ada 24 jam dan belum habis tuk dimengerti 12 cm ku sudah dapat servisan lagi.
namun kenikmatan di selakangan itu menghilangkan semua pikiran-pikiran yang ada sekarang adalah rasa nikmat yang menjalar diseluruh tubuhku.
TV asik dengan permainanya kami pun asik dengan permainan kami.
Bu tini terlihat sangat menikmati 12 cm ku beserta kantung pelernya bahkan duburku juga tak lepas dari sapuan lidah dan hisapannya, yang tentunya sangat nikmat sekali, sampai akhirnya aku gak kuat lagi menahannya dan kusemburkan lahar nikmat di mulut bu tini.
tak berselang lama lahar nikmat itu telah bersih di telan bu Tini.
Maaf ndi, kalau sampai begini maklum ibu sudah lama tidak dibelai laki-laki karena bapak telah lama meninggalkan ibu.
ya bu ndak papa, sahutku. aku kira ini akan berakhir dengan ucapan bu tini tapi dugaanku meleset bu tini bangkit dan melepaskan dasternya, sekarang didepanku terpampang jelas keindahan tubuh bu tini yang sudah berusia 40 an tahun, putih bersih, payudaranya membulat tidak terlalu besar dengan puting coklatnya
pukis tembem dengan meses diatasnya yang rapi. sejalan itu bu tini menghampiriku dan berujar nanggung ndi kamu sudah puas sekarang gantian puaskan ibu, sambil di sodorkannya puting coklat itu ke mulutku.
dan kusambut dengan kenyotan dan belaian di punggu bu tini. bergantian kiri dan kanan ku kenyot, ku gigit puting itu yang menimbulkan suara rintihan kenikmatan bu Tini. ketika aku mendongakkkan kepala dengan sigap bu tini melahap bibirku, lidah kami saling berpagut dan tanganku tak henti-hentinya meremas-remas panyudara bu tini
dibawah 12 cm ku sudah sangat tegang sekali, tanpa ragu lagi bu tini mengarahkan liang senggamanya diatas 12 cm ku dan sek bless terbenam semua 12 cm di lobang nikmat tersebut. bu tini mulai bergoyang semakin lama goyangannya semakin cepat dan bervariasi sampai satu titik goyangannya menjadi tidak beraturan beberapa saat bu tini berhenti sejenak dan menekan ke bawah kuat-kuat sambil seolah menahan sesuatu dan tiba-tiba bu tini melenguh panjang seolah ada yang dilepaskan...
sesaat kemudian bu tini ambruk tak berdaya, nafasnya tersenggal-senggal seperti melakukan lari marathon yang panjang.
woohhh ndii nikmat banget terima kasih ya ujarnya lirih, lama aku gak dapetkan nikmat kayak ini sambungnya.
ya bu jawabku, tapi dirimu belum keluar lagi ndi dia berkata sambil membetulkan posisi dan mengangkangkan kakinya sehingga menantang sekali. ayo ndi masukkan dan puaskan dirimu sambil menarik 12 cm ku yang masih tegang. tak ada kata lain kumasukkan kembali 12 cm ku ke liang nikmat itu dan mulai kugenjot perlahan, suara kecipak lendir dan tumbukan kulit menambah erotisme permainan. kupercepat kocokanku, sambil kukenyot puting bu tini, membangkitkan kembali gairah bu tini.
ndi cepat lagi kocokannya aku dah mau keluar lagi, ucapnya sambil terengah-engah, kupercepat kocokannku dan beberapa saat tubuh bu tini melengkung sambil melenguh kencang dan akupun juga demikian ku tekan kuat-kuat vaginanya dan kusemprotkan lahar nikmat itu semua ke lubang nikmat itu.
tulangku seperti dilolosi dan akupun ambruk diatas bu tini. wohh sungguh luar biasa...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd