Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG CLOSED

Semalam adalah malam penuh birahi.
Sarah masturbasi.
Pai onani.
Tante Azza kimpoi.
Lha, Nanda?

Nanda sih tidur aja, ya... masih underage... :D

Thx update-nya, Hu... :ampun:
 
Episode 2

“degg, degg,degg” jantungku terasa ingin copot saat melihat apa yang terjadi di dalam kamar.

“astaga” kataku dalam hati.

“apa ini mimpi yahh?” batinku

“aku cubit kulit tanganku sakit, ternyata ini nyata”

Aku melihat Sarah lagi memainkan tangannya di vaginanya sambil menonton film bokep dilayar laptopnya parahnya lagi dia menggunakan hadset ditelinganya sehingga dia tidak menyangka bahwa desahannya terdengar sampai diluar kamarnya, dia tidak bisa mengontrol suaranya yang keluar dari mulutnya karena menggunakan hedset, aku melihat tubuh setengah telanjangnya dia masih mengenakan atasannya sementara celana dan cd nya sudah terlepas, sungguh pemandangan yang sangat indah menurutku. Akupun terus mengintipnya sambil mengelus-elus kontolku yang mulai bangun dari tidurnya, dia pun makin mendesah dan terus menggesek vaginanya dengan kencang hingga dia mengejang, mungkin dia sudah orgames dan dia sudah melepas hedset yang dikenakannya dan mematikan laptopnya, akupun bergegas turun dari kursi, kukembalikan kursi itu ditempatnya, tanpa sengaja kursi tersebut “krakk” wadduh tak sengaja kaki kursi tersebut terbentur dipintu kamar Sarah, akupun panik dan langsung bergegas melettakkan kursi tersebut ditempatnya semula dan berlari menuju kamar mandi dan menguncinya.

“Siapa?” kudengar suara Sarah dari dalam kamarnya

Akupun tak menghiraukannya, dan berdiam diri di kamar mandi. Kudengar dia membuka pintu kamarnya, tak berselang lama dia memutar gagang pintu kamar mandi untung aku menguncinya, tok,tok,tok,

“siapa didalam?” teriaknya

“aku dek”, balasku singkat

“cepatan kak, aku kebelet pipis nih” katanya

“tunggu bentar” balasku

Akupun membuka pintu kamar mandi, aku melihat Sarah tersenyum padaku,

“gawat apa dia tau yah kalau aku mengintipnya” batinku.

Aku lalu melangkah menuju kamarku.
Tiba dikamar aku langsung mentup pintu dan lansung merebahkan diri di kasurku, aku membayankan kembali kejadian tadi, membayangkan vagina mulusnya yang ditumbuhi bulu-bulu halus, aku mengelus kontolku yang mulai menegang perlahan aku membuka celana pendekku beserta cd ku kuloloskan sampai dibawah lutut, membayangkan menyetubuhi Sarah itulah yang ada dipikiranku saat ini, 5 menit kemudian aku sudah dipuncak kenikmatan kukencangkan kocokannku di kontolku, tok,tok,tok tanpa mempersilahkannya masuk pintu langsung terbuka dan ternyata Sarah, itulah kebiasaan Sarah bila bertandang kekamarku tanpa dipersilahkanpun dia langsung membuka pintu, akupun tak kuasa menghentikan aksiku karena aku sudah di puncak kenikmatan crot,crot,crot,crot!!! air maniku menyembur dilantai. Sarah lansung menutup mulutnya dengan tangan yang terbuka melihat aksiku diatas ranjang, tanpa sepatah kata dia langsung menutup kembali pintu kamarku dan langsung meninggalkan kamarku. Aku tersadar dan merasa sangat malu, apa yang dilihatnya barusan merupakan hal yang tidak bisa kubayangkan. Duduk sejenak ditepi ranjangku dan menenangkan persaanku, setelah tenang aku langsung membersihkan air maniku yang tercecer di lantai, akupun langsung terlep sampai pagi.

POV “SARAH”

Sesampainya dirumah setelah dari nonton, aku langsung menemani bapak yang lagi nonton sendiri diruang tengah sambil bercengkramah sebentar dan mencaeritakan secara garis besar film yang aku nonton barusan, sterlah selesai bercerita lalu aku pergi kekamar ku untuk mengganti pakaiannku, lalu aku menyiapkan buku pelajaranku untuk esok hari aku bawa kesekolah, setelah itu aku merebahkan badanku di kasur empukku.

Sedikt melustrasi, aku adalah anak pertama dikeluargaku, aku sudah kelas 2 SMA dan sebentar lagi ujian kenaikan kelas, kata teman-temanku aku memiliki body yang lumayan bagus, payudaraku lumayan gede untuk seumuranku dan wajaku sangat mirip dengan wajah ibuku. Selama ini kedua orang tua ku sangat membatasiku dalam hal bergaul dengan teman-temanku, aku tidak pernah diizinkan keluar rumah bersama teman-temanku, hanya teman-temankulah yang biasanya berkunjung kerumah, itupun harus teman sesama cewek, bapakku sangat melarang apabila ada teman cowokku yang ingin main kerumah. Beruntung aku memiliki sepupu yang namanya kak Pai, dialah yang selalu aku temani keluar rumah bila merasa bosan dirumah.

Lanjut kecerita, saat aku ingin tidur, mata ini tidak bisa diajak kompromi, aku tidak bisa tidur dibuatnya, aku bangkit dari kasurku menuju lemari dan mengambil laptop beserta hedset. Aku ini cewek penggemar film bokep loh hehehe, dirumahku ada wifi jadi memudahkanku berselancar didunia perbokepan tanpa ada yang mengetahuinya karena aku tidak mendownload film tersebut tapi langsung nontong disitusnya, sudah sebulan terakhir ini aku selalu nonton bokep bila ada kesempatan. Disaat aku googeling situs bokep selalu saja diblokir tapi itu tidak jadi masalah buatku karena aku punya aplikasi yang bisa membuka semua situs bokep yang diblokir oleh pemerintah, saat menemukan film yang ada dalam fantsy seksku yaitu threesome aku langsung klik play, entah kenapa aku sangat menyukai adegan bertiga ini. Aku mendengarkan desahan erotis di film tersebut melalui hedset dan aku langsung birahi mendengarnya, aku mengelus payudaraku dengan tangan kiriku dari luar bajuku dengan sedikt mendesah oshhhh, sohhhh, kemudian tangan kananku mengelus vagina perawanku dari dalam cd ku yang sudah ditumbuhi bulu-bulu halus yang tipis, aku melorotkan celana tidurku beserta cd ku, terlihatlah bawahanku yang mulus tanpa cacat. Aku sangat menikmati aksiku ini mengucek-ucek vaginaku terkadang cara menguceknya dengan lembut kadang juga langsung sangat kecang, desahan demi desahan keluar dari mulutku tanpa aku sadari oshhh, osshh, nikmatnya!!! tak lama kemudian akupun merasakan puncak kenikmatan dengan keluarnya cairan bening di vaginaku shhtttt,, shhttt,, rintrihku.

Saat aksiku ini selesai, aku mengatur kembali nafasku dan menghirup nafas dalam-dalam dengan tenang setelah itu aku melepas hedset yang kukenakan dan mematikan laptopku, tiba-tiba aku mendengar suara seperti suara benturan sesuatu dari arah pintu kamarku, akupun panik dan langsung memakai celana tidurku tanpa mengenakan cd lalu menyimpang kembali laptop ku dilemari setelah itu menuju pintu

“Siapa?” teriakku dari dalam kamar, tak balasan sama skali, lalu aku keluar kamar celinguk-celinguk kearah sekitar tapi tak ada orang. Kemudian aku bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan sisa-sisa cairan kenikmatanku, saat hendak masuk ternyata ada orang dalam kamar mandi lalu aku mengetuk pintu kamar mandi tok, tok, tok,

“siapa didalam?” teriakku

“aku dek”, balas kak pai

“cepatan kak, aku kebelet pipis nih” kataku bohong

“tunggu bentar” balasnya

Saat kak Pai keluar kamar mandi aku memberikan sedikit senyuman kepadanya agar aku tidak kelihatan gugup di depannya, mungkin saja kak Pai mendengar desahanku tadi, pikirku. Aku langsung masuk kamar mandi untuk membersihkan vagina mungilku.

Setelah itu aku menuju lantai bawah berhubung tenggorokannku agak kering lalu aku membuka kulkas dan menuang air dingin ke gelas lalu meneguknya sampai habis, ahhh segar, batinku. tak sengaja aku mendengar suara-suara desahan dari arah kamar orang tuaku, aku melangkankan kakiku dengan sangat pelan menuju pintu kamar orang tuaku, suara desahan itu lama kelamaan semakin kencang, “ohhss,,,ohhhhss,,, yes” desahan ibuku. “dasar orang tua, sudah tua masih aja ngentot, bisa gak sih itu desahan volumenya dikurangi” kataku dalam hati hehehe. Aku kembali merasakan birahiku naik dikepalaku, “daripada tinggal disini mendengar desahan erotis ibuku mending aku kembali kemarku”batinku.

Sampai dikamar aku belum bisa menutup mataku di kasur empukku, aku turun dari kasur lalu membuka pintu kamarku, aku lihat lampu kamar kak Pai masih nyala berarti dia belum tidur, pikirku. Aku langsung saja menuju kamar kak Pai, saat sampai depan pintu kamar kak Pai, aku langsung mengetuk pintunya tok, tok, tok ku putar gagan pintu kamar kak Pai, “kleck” pintu kudorong lalu masuk,”degg, degg, degg,” jantungku berdetak kencang, mataku melotot lalu mulutku terbuka menyaksikan aksi kak Pai yang lagi mengocok kontolnya yang besar dan berurat, aku berdiri mematung tak bisa mengeluarkan kata-kata melihat kontol kak Pai yang mengeluarkan cairan kental crott, crott, crott!!!. Baru kali ini aku melihat kontol secara langsung, aku tak menduga malahan aku melihat kontol keluargaku sendiri, aku langsung tersadar saat aksi kak Pai telah selesai lalu aku kembali keluar kamar kak Pai dan menutup pintunya.

Tiba dikamarku aku langsung merebahkan badanku dikasur kemudian berpikir sejenak, sungguh diluar dugaan seisi rumah ini kecuali Nanda mengeluarkan cairan kenikmatan yang hampir bersamaan. Lalu dipikiranku terlintas tergambarkan kontol kak Pia yang besar mirip kontol pemain bokep yang sering aku nonton, tak henti-hentinya aku membayangkan kontol kak Pai, aku tertawa geli dalam hati hehehe, tak lama kemudian akupun terlelap dalam tidurku.

POV “PAI”

Pagi ini aku sengaja tidak keluar kamar sebelum Sarah berangkat kesekolahnya, berhubung aku malu untuk menemuinya gara-gara kejadian semalam, kontolku dilihat olehnya sungguh memalukan. Setelah Sarah dan Nanda berangkat kesekolah diantar oleh om Faisal yang kebetulan juga ingin berangakat bekerja lalu aku menuruni anak tangga membuat teh panas yang menjadi kebiasaanku selama ini.

“tante kemana yahh? Pikirku

Aku tidak melihatnya, aku keteras ngeteh sambil menghisap rokok kesayanganku djarum super. Setengah jam berlalu belum ada tanda-tanda keberadaan tanteku,

“tante, tante, tante dimana? Apa tante dirumah?” teiakku didalam rumah, tapi tak ada balasan sama skali, berulangkali aku memanggilnya tapi tak ada balasan.

Aku lalu berjalan menuju kamarnya dan membuka pintu kamar tanteku secara perlahan, alangkah terkejutnya aku dengan apa yang aku lihat saat ini. Tanteku ternyata lagi tidur miring membelakangi pintu kamar, dasternya tersingkap keatas sehingga terlihat cd warna ungunya, “putihnya”, gumamku dalah hati, paha tanteku sangat putih dan membuat detak jantungku semakin kencang, mata ini tak bisa berkedip melihatnya, ditambah lagi kontol ini perlahan-lahan mulai mengeras dibawah sana.

“apakahah aku harus menyentuhnya atau hanya melihatnya saja?” pikirku

“tidak, tidak, ini salah, aku tak harus menyentuhnya, dia adalah tanteku” beruntung pikiranku masih bisa berpikiran normal.

Biarpun dia selalu berpaikan alakadarnya jika berada dirumah, tapi bila dia ingin bepergian keluar rumah beliau selalu berpakain sangat sopan, memakai jilbab besar dan dipadukan dengan gamis yang longgar.

Aku lalu menutup kembali pintu kamar tanteku secara perlahan dan menuju kamarku, lalu membersihkan kamarku yang berantakan, setelah itu aku berges mandi, berpakaian sopan lalu sarapan. Tak lama kemudian pintu kamar tanteku terbuka, lagi-lagi mata ini tak bisa fokus sepertinya mata ini menelanjangi tanteku yang lagi berjalan ke kamar mandi, lalu mulut ini juga tak fokus mengunyah makanan yang ada dalam mulutku, entah kenapa akhir-akhir ini otak aku berubah menjadi mesum begini, apa mungkin ada pengaruhnya karena aku jarang lagi dibelai oleh wanita, karena sudah setahun ini aku sudah hidup menjomblo.

Setelah sarapan aku pamit ke tanteku, lalu kupanaskan terlebih dahulu motor Honda scoopy kesayanganku dan langsung tancap gas ke kampus untuk bertemu dengan dosen pembimbing skripsiku.

Tiba di kampus tercinta ini kuparkir motorku di parkiran yang disediakan oleh pihak kampus, aku nongkrong sejenak di kantin untuk menikmati kopi sambil merokok.

“Bu, kopi hitam satu,” pesanku ke salahsatu penjual di sudut kantin ini.

“tumben Pai mesan kopi, biasanya pesan teh” ujar ibu, salahsatu penjual paling senior dikantin ini.

“yah biasalah bu, sebelum bertemu dosen harus nyeruput kopi dulu biar pikiran lebih segar” sahutku.

“kapan maju sidang skripsi Pai?” tanyanya

“wahh ibu, bisa gak sih bu gak nanya itu mulu, kan bosan dengarnya” sahutku

“hehehe, biar kau lebih semangat tau ngerja skripsinya.” Sahutnya balik

Aku memang sudah terbilang super senior dikampus, berhubung diwaktu semester-semester awal aku sangat aktif diberbagai organisasi, mulai dari tingkat himpunan jurusan, bem dan aku juga aktif dikomunitas yang bergerak dibidang lingkungan sehingga susah untuk membagi waktu dengan mata kuliah yang aku ikuti. Jadi tidak heran kalau aku lambat selesai, dan teman-teman seangkatan denganku satupersatu sudah menyesaikan studinya, beruntung aku dikenal di kampus jadi aku bisa bergaul dengan siapa saja di kampus.

“Hai Pai, dari mana aja kau baru muncul?” Tanya salahsatu teman seangkatanku yang bernama Hendra

“Biasa dirumah aja, aku lagi fokus kerja skripsi” jawabku

“oohhh pantas akhir-akhir ini aku gak penah melihatmu di kampus.” ujarnya

“bentar malam ada acara gak? Nongkrong yuk, nanti aku ajak anak-anak yang lain, lama nih gak pernah ngumpul bareng.” ajaknya

“boleh, jam berapa? dimana?” tanyaku

“jam 9 malam ,ditempat biasalah Pai, di hollywins panakukang, 3 atau 4 botol bisalah”. jawabnya,
“oke deh,” kataku singkat

Sudah menjadi kebiasaanku dengan teman-temanku untuk nongkrong ditempat hiburan malam sekedar untuk minum-minum bir atau jenis minuman beralkohol lainnya.

Kami lalu ngobrol panjang lebar, mengenai kondisi kampus saat ini, 1 jam tak terasa aku ngobrol dengan hendra, lalu aku bayar kopi pesananku dan pamit ke hendra berhubung aku harus menemui dosen pembimbingku.

Tiba di ruangan dosen aku menemui dosen pembimbingku, beruntung saat ini beliau ada didalam ruangan, akupun menghampirinya. Nama dosenku Sureni biasa aku panggil bu Neni beliau usianya kira-kira 40 tahun dan baru-baru ini telah menyelesaikan S3 nya di eropa sana, beliau walaupun umurnya telah menginjak kepala 4 tapi postur tubuhnya sangat ideal menurutku, memiliki mata sengsual, senyumannya bisa menentramkan hati bila melihatnya tersenyum, payudaranya yang berisi, pinggulnya bak gitar spanyol, tingginya mungkin mencapai 170 cm pokoknya luar biasalah.

"pagi bu, bisa minta waktunya sebentar bu? aku lagi mau bimbingan bu.” Sahutku dengan sopan.

“boleh” jawabnya singkat

Tak terasa aku dan dosenku sudah 30 menit diskusi mengenai skripsiku tapi belum sepenuhyan aku mengerti dengan penjelasannya, lalu dia mengatakan

“kita lanjut dihari berikutnya yah, karena aku sedang ada kuliah” kata bu neni

“siap bu,” kataku singkat

Aku lalu memberanikan diri meminta nomor WA nya, guna sewaktu-waktu aku bisa menanyakan tentang skripsiku disuatu saat, sebenarnya awalnya dia menolak memberitahu nomornya, tapi aku berusaha meyakinkannya dengan cara memohon, tak lama kemudian beliau menyebutkan nomornya.

Setelah kami berpisah aku lalu menuju sekretariat komunitasku, sesampai disana aku dan teman-teman diskusi mengenai agenda kegiatan yang akan dilaksanakan bulan depan oleh pengurus, aku lalu diminta oleh Dodi ketua panitia kegiatan untuk terlibat dilokasi ekpedisi nantinya, dan aku mengiyakan dan memberikan dukungan kepada kegiatan tersebut.

Tak terasa sudah menunjukkan waktu jam 4 sore lalu aku pamit keteman-teman disekretariat, kemudian kupacu Honda scoopyku menuju rumah. 30 menit kemudian aku tiba dirumah, kuparkir motorku ke garasi lalu mengetuk pintu rumah tok,tok,tok…

“assaalamualikum” teriakku

“waalaikumsalam” jawab seseorang dalam sana.

“klek, pintu terbuka, kulihat Sarah membukakanku pintu, kulihat wajahnya seperti menahan senyumnya, aku langsung teringat kejadian semalam, dia melihatku sedang onani dalam kamarku dan melihat kontolku yang tegang maksimal mengeluarkan semburan maniku.

“wadduh, kok jadi gini sih kondisinya, mukaku harus kusembunyikan kemana nih didepan Sarah”, batinku.

“woiiii kak Pai, kok ngelamun? Mikirin apa kak? tanyanya sambil dia tersenyum….



-------- Bersambung -------
Tank's huu, diusahakan selalu update setiap minggunya sampai tamat.
tinggalin jejak dl boss
 
kepergok seperti itu malunya minta ampun hahahaha
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd