Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Petruk Harja Sentana

Suhu maaf saya tak bisa nulis panjang. Ada kesibukan urgent



Kebahagiaan adalah tujuan. Harta tahta dan kemuliaan bukan hanyalah faktor pendukung. Bahkan jika mengejarnya orang malah hanya akan jauh dari kebahagiaan. Jika begitu manusia hanya hidup untuk mengejar keinginan. Padahal keinginan bisa tak ada ujung. Ia bisa bertambah, bisa juga berkurang. Itu hanya kebahagiaan sementara.

Hidup bukan tanpa keinginan, tapi hidup jangan dikendalikan keinginan.

Petruk tak begitu memahami rumus ini, tapi ia sudah menjalani hidupnya dengan tanpa bimbingan mengenai rumus kebahagiaan. Ia sadar diri, ia hanya manusia tak punya apa-apa. Hanya satu yang ia pilih, yaitu menikmati.

Meski di keadaan hanya setengah sadar, ia pun sedang menikmati. Bagaimana tidak, tangan asing yang lembut sedang bermain dengan kontolnya yang basah karena lendir wanita yang ia bahkan tak tahu namanya.

"Suka gak Bu dengan bentuk kontol Mas Pet? Enak banget loh. Bikin terbang. Hihii" goda Intan yang menonton Bu Carik yang hanya mengelus saja dari tadi

"Gila kamu Mbak. Takut jebol memek nih. Tapi penasaran sih. Enak banget ya?" ucap Bu Carik

"Ga ada lagi yang seenak ini Bu. Pak Carik sih jauh." jawab Intan

"Iya lah. Jauh. Dia cuma lumayan aja. Sama Ngamijan aja kalah enak. Lebih kuat Ngamijan pula" ujar Bu Carik

"Aku pernah sama Pak Ngamijan, dulu sih enak. Tapi abis dilemesin sama Mas Pet, kontol lain cuma kayak lidi Bu. Hihiii geli aja enggak" saut Intan

"Gila sih emang kontol Petruk. Tau punya barang bagus, dah aku angkat adik dari dulu. Biar dapat jatah tiap pengen"

"Telat Bu. Udah punya saya loh." ucap Intan bangga

Bu Carik menyingkat roknya lalu menarik lepas celana dalam yang ia pakai.

"Cepet Bu. Saya juga mau. Masa bulan madu ku digantiin orang terus" ujar Intan

"Iya ini juga baru lepas. Langsung lah ni. Keburu yang punya gak kasih pinjem" balas Bu Carik

Bu Carik naik dan berjongkok diatas selangkangan Petruk. Ia merasa tegang dan ngeri dengan ukuran kontol yang hendak ia coba. Tapi rasa penasaran membuat keraguan yang ia rasa tak berarti lagi.

"Susah banget Mbak. Kegedean kontolnya. Akhhh" lenguh Bu Carik mencoba memasukan kontol Petruk

Kontol besar itu ia duduki. Saat menyeruak dan menggesek itilnya, Bu Carik malah mendesah karena sensasi dari kontol jumbo.

"Gila, belum masuk aja dah enak banget. Akhhh" rancau Bu Carik

Intan tersenyum mendengar komentar Bu Carik. Ia bangkit dari bangkunya untuk mendekat ke samping Bu Carik.

"Jangan ragu Bu" ucap Intan

Saat terdengar lenguhan Bu Carik karena kepala kontol Petruk menggesek itil Bu Carik, dengan gerakan tiba-tiba Intan mendorong pinggul Bu Carik ke bawah.

"Akkkkhhhhhhhh" pekik Bu Carik yang merasakan penetrasi tiba-tiba akibat ulah Intan

"Sakiiitttt"

"Nikmati Bu. Barang Istimewa. Selagi bisa" ucap Intan meyakinkan Bu Carik

"Gede banget. Jebol memek aku Mbak. Aduuhh perih Mbak" rengek Bu Carik

Intan tak berkomentar. Ia malah menampar pangkal paha Bu Carik dengan keras.

*Plaaaakkk.

"Akhhhh"

Bu Carik tak mempermasalahkan ulah Intan satu ini. Ia malah menikmati saat ditampar, memeknya mengencang dan membuat kontol besar di dalam memeknya berdenyut. Enak!!

Perlahan Bu Carik menggerakan pinggulnya. Desahannya sangat intens, membuat Intan makin tersenyum bangga atas kinerja kontol Petruk.

Petruk mulai sadar, ia melihat dengan jelas ada seorang wanita yang masih berbaju lengkap duduk di selangkangannya. Ia samar mengenali wanita itu. Ia mengangkat tangannya hendak mendorong wanita itu agar menjauh. Ia sadar, ia sudah berkomitmen dengan seorang wanita yang tak lain adalah Intan. Ia tak mau mengkhianati kepercayaan Intan. Namun, tangannya malah disambut orang yang ia kenal dan diarahkan ke dada orang yang duduk di selangkangannya. Orang itu tak lain adalah wanita yang ia nikahi!!

"Dek" ucap Petruk

"Nikmati Mas, ini hadiah pernikahan kita. Ayo remas susu jalang ini" ucap Intan

Petruk yang sebenarnya menikmati goyangan dan remasan memek Bu Carik pun menurut saja. Ia meremasi susu Bu Carik dengan cukup kuat. Hal itu malah membuat Bu Carik makin liar dalam bergerak dan bersuara.
Desahan, erangan dan rintihan nikmat sangat merdu terdengar. Membuat Intan dan Petruk juga menikmatinya.

Saat Bu Carik semakin lincah bergerak,
"Bu gantian. Memekku kangen kontol suamiku" ucap Intan
Bu Carik kaget dan sadar ia siapa. Ia tak berhak menyangkal meski kenimatan itu sudah diujung. Ia menghentikan gerakannya dan menarik dirinya.

Plupp "ahh" suara mulut yang tak rela kenikmatannya terganggu.

Dengan diam Bu Carik duduk di sisi lain bangku panjang itu.
*Sialan. Hampir keluar malah dia minta gantian* runtuk dalam hati Bu Carik

"Sayang, aku nunggu kamu sadar dari tadi loh" sambil ia menaiki tubuh Petruk

"Maaf sayang, aku pusing karena minuman itu" ucap Petruk

"Ekhhhmmm" lenguh keduanya saat Intan sukses memasukan kontol suaminya

"Maaf Bu.. saya gak tahan dari tadi nonton. Okhhh" ucap Intan sambil bergoyang liar

Bu Carik hanya diam. Ia tak menggubris Intan. Satu-satunya yang ingin ia dengar adalah diizinkan kembali memasukan kontol Petruk ke memeknya.
Bu Carik yang tak tahan malah memainkan memeknya sendiri.
"Anjing.. jadi 4jari. Perasan tadi malam 2jari aja dah enak banget" batin Bu Carik

Bu Carik sesekali mendesah karena aktivitasnya, hal itu membuat Intan menoleh ke arahnya
"Pengen ya Bu? Sabar Bu. Akhhh" ucap Intan yang bergerak intens

"Udah berapa hari gak dipake bapak, malah sering ngamijan yang pakai. Sekarang dah longgar. Makin susah cari kontol. Mbak tolong, jangan siksa aku mbak. Ehmmm.. Petruk izinkan memek lonte ini ngerasain kontolmu yang enak itu Truk" Bu Carik merengek sambil mengobel memeknya sendiri

"Duh Bu Carik. Nanti kalau Intan bawa Mas Pet ke kota, gimana tuh?" ucap Intan sambil menikmati orgasme pertamanya

"Akhh anjingggg" teriak Bu Carik yang makin cepat mengocok memeknya sendiri. Entah ia marah atau sedang memburu orgasmenya.

"Silahkan Bu. Ini saya pinjemin kontol suami saya lagi" ucap Intan

Petruk yang ada dibawah hanya pasrah mendengar obrolan tak jelas kedua wanita itu. Ia geleng-geleng mendengar mereka. Saat itu pula ia baru sadar jika di dekatnya ada dua wanita yang sebelumnya merias dan membantunya memakai busana pengantin terbaring kelelahan dengan bertelanjang. Kedua orang yang merupakan Ibu dan anak itu tertidur berpelukan di lantai dekat mereka bercinta.

*Apa mereka juga sama dengan Bu Carik? Jadi tadi bukan mimpi!!!* batin Petruk
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd