Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

petualangan birahiku dengan penari bali

needlenbitch

Guru Semprot
Daftar
5 Nov 2014
Post
531
Like diterima
291
Bimabet
Perkenalkan Namaku Agus seorang
PNS di Bali, untuk kerahasiaan aku
tidak akan menuliskan tahun
terjadinya peristiwa ini dan nama
asli. Namun cerita ini adalah
benar adanya.
Bulan November aku mengikuti
prajabatan PNS, yah tak ada yang
kukenal di prajabatan ini, karena
itu aku berusaha untuk mencari
teman sebanyak-banyaknya. Pagi
itu adalah jam pertama, aku duduk
di bangku kelas bagian tengah,
kulirik kiri dan kanan. tak ada
yanmg kukenal, namun ada satu
yang menarik perhatianku, seorang
gadis cantik duduk tak jauh dariku,
dia nampak ramah dan selalu
tersenyum, kulitnya sawo matang,
namun bagiku dia terlihat yang
paling cantik di kelas. Dia lalu
memperkenalkan diri.
“Nama saya Ni Ketut Dede Ariyani,
aku guru tari Bali, nama kamu
siapa? kok ngeliatin terus sih?”
Aku jadi salah tingkah, lalu aku
menjawab,
“Maaf ya mbok tut, nama saya
Agus, abis ga ada yang dikenal
sih…”
“Sekarang kan udah kenal,emang
umur kamu berapa? kok manggil
mbok”
“25 mbok, emang kenapa?”
“oh, emang bener kamu manggil
aku mbok, umur aku 28.”
“Oh…”
 
Meskipun dia bilang umurnya 28
tapi dia tidak terlihat setua itu,
perawakannya lebih pendek dari
aku dan badannya sintal. Sejak
perkenalan itu kami sering ngobrol
berdua pada waktu prajabatan
selama 2 minggu itu, smsan dan
telpon-telponan, dia juga sering
ditengok sama cowok yang sama
temen-temen aku dipanggil
raksasa, Dede bilang sih itu
tunangannya, aku kesel juga tapi
apa daya aku cuma bisa senyum,
tapi memang pada waktu itu aku
belum merasakan apa-apa.
Pada waktu sehari sebelum
penutupan dia bilang begini,
“Gus, nanti abis penutupan kita
jalan-jalan yuk!?”
“ayuk”, kataku dengan senang hati,
“emang mau kemana mbok?”
“yah, ke bioskop atau kemana
gitu.”
“oke..”
saat itu tiba, aku dah siap-siap
untuk penutupan dan tak lupa aku
membawa pakaian ganti, begitu
selesai penutupan kami pergi ke
bioskop, kami nonton dan sengaja
memilih bangku paling pinggir,
entah kenapa aku mulai berpikiran
kotor, lalu aku memeluk dia, dia
tidak menolak. Lalu aku beranikan
diri untuk mencium dia, dia malah
menyambut ciumanku dengan
hangat. Kami berciuman lama
sekali, aku melumat bibirnya
dengan penuh nafsu, setelah
beberapa menit dia berkata,
“ternyata perasaan gak bisa
bohong ya.”
“iya…”
Aku tak ragu lagi untuk memeluk
dan menciumnya bahkan aku
berani memegang payudaranya
dari dalam bajunya sementara dia
juga memegang dadaku, akhirnya
kami selesai nonton film lalu aku
berkata,
“De..putusin cowok kamu ya, trus
nikah ma aku.”
“Ga bisa gus, aku ma dia dah lebih
dari pacaran kami dah biasa
begituan, tinggal dibantenin aja
kami dah jadi suami istri…”
Aku kecewa dan marah tapi ga bisa
apa-apa, akhirnya aku bilang,
“Terserah.”
Aku tidak pernah ngehubungi dia
selama beberapa hari, akhirnya aku
berpikir normal aku tidak mungkin
masuk ke dalam kehidupannya,
yah… aku akhirnya menghubungi
dia lagi dan kami ngobrol seperti
biasa tanpa ada masalah lagi dan
pada suatu saat dia mengajak aku
makan di ayam wong Solo.
Aku sebagai orang yang lebih
miskin dari dia jelas tidak
menolak. Kami pergi kesana terus
kami memesan meja di tempat
bebas rokok yang sepi dan
tertutup.
 
Setelah selesai makan, aku dan dia
yang duduk bersebelahan
menumpahkan rasa kangen. Kami
saling mencium, saling melumat
dan saling memegang. Aku berkata
padanya,
“De, aku pingin buat cupang di
leher kamu.”
“Coba aja!”
Aku mencoba menghisap lehernya
untuk membuat cupang tetapi
gagal, dia lalu tertawa sambil
berkata,
“He… he… he… bukan gitu caranya,
nih aku contohin”, dia mulai
beraksi. Entah bagaimana caranya
dia mengisap, yang jelas rasanya
aku melayang-layang, aku cuma
mendesah,
“Ah… ah…”
“Tuh kan, dah merah”, kata dia
sambil menunjuk leher aku.
“Dasar… De, kita pulang yuk.”
“ayuk.”
Dede lalu membayar makanan
sementara aku langsung menuju
mobilnya.
Sesampai di rumah, pikiranku
kacau karena cupang itu, aku
langsung nge-sms dia,
“De… aku kepingin cupangnya
bukan di leher, aku pingin di dada,
aku juga pingin buat cupang di
dada kamu.”
Aku kira dia marah, tapi dia malah
ngebalas,
“Gus, aku sayang ma kamu, kalau
kamu buat cupang di dadaku boleh
kok, selain itu sebagai tanda
sayang aku, aku pingin 3d.”
“Apaan tuh 3d?”, balasku.
“Diputer, Dijilat trus Dicelupin.”
“Hah!! Beneran? Atau becanda
nih?”
“beneran, masak aku main-main.”
“Kapan kamu mau? Tapi aku belum
pernah lho sayang, apa mesti pake
pengaman?”
“Aku pinginnya ga pake, tapi kalau
kamu ragu lebih baik pake aja,
waktunya nanti aja kalau ada
kesempatan, gimana?”
“Oke deh, met istirahat ya
sayang…”
“Istirahat apaan aku kan harus
nari di Hotel sayang, nanti kalau
aku ga balas berarti aku masih
sibuk atau ada si dia sama aku.”
“Ya deh, met kerja ya sayang.”
Yah, ini adalah jadwal harian dia,
dia adalah seorang penari Bali dan
kadang dia nari di hotel kadang
malah sampai ke luar negeri.
Lama aku menunggu waktu itu,
akhirnya aku mendapat
kesempatan pelatihan 4 hari.
Tetapi karena kecerdikan panitia
pelatihan itu hanya 3 hari. Berarti
aku hanya punya waktu 1 hari. Aku
langsung nge-sms dia,
“De… besok ga ngajarkan? Kita
laksanakan rencana kita yuk?”
“ayuk, nanti aku jemput dimana?”
“Jemput aku ditempat pelatihan di
Jalan Hayam wuruk.”
“Oke!”
 
Besoknya aku sudah menunggu dia
di tempat pelatihan. Beberapa
menit kemudian dia tiba. Aku
langsung naik ke mobilnya dan
ganti baju di dalamnya. Aku yang
udah nafsu lalu bilang,
“Kita mau kemana? ayuk”, Dede
memakai baju yang agak ngepres
di badannya, sementara di bagian
bawah dia hanya mengenakan kain
pantai, ketika aku lirik ternyata dia
tidak mengunnakan apa-apa selain
kain pantai dan tentu saja cd.
“Jangan gitu, kita makan dulu
yuk…”
Kami lalu makan, selanjutnya kami
menuju bungalow di Kuta, namun
sebelumnya kami sudah membeli
makan siang terlebih dahulu.
Sesampainya di kamar bungalow,
dia lalu menutup pintu, aku yang
udah nafsu langsung menyerbunya.
Dia lalu berkata,
“Ga jadi ah…”
“Trus kita ngapain kesini?”
“ngobrol sambil tiduran.”
“Enak aja”, aku langsung menyerbu
dia berusaha melepas bajunya dan
kain pantainya, lalu dia bilang,
“Sabar dong sayang.”
Dede lalu mematikan lampu, lalu
menutup korden yang tadi belum
tertutup, aku memang udah nafsu
liat kemolekan dia jadi ga
memperhatikan itu. Akhirnya aku
menyerbu dia, kali ini aku tidak
menemuka perlawanan berarti, dia
udah siap. Aku mencium dia
dengan nafsu, lalu melepas
bajunya dan kain pantainya,
tubuhnya kini hanya ditutupi BH
dan CD. Dia lalu bilang,
“Gus… Aku pernah dioperasi di
payudara dulu ada tonjolannya.”
BHnya aku lepas lalu aku
menciumi payudaranya dengan
lembut,
“ehm… ehm…”
“Gus… ka… mu… be….bbener
lembut… ah ah ahh..”
Desahannya membuat aku
bernafsu, lalu aku melepas bajuku
dan celana ku sehingga aku
telanjang di depan dia, CD diapun
kulepas, dia lalu berkata,
“Gus… pake kondom dulu ya
sayang…”
Dia lalu memakaikan aku kondom,
aku yang masih awam langsung
saja memasukkan punyaku ke
dalam vaginanya. Beberapa menit
kemudian aku udah keluar, yah
karena aku belum pengalaman, dia
melepas kondomku dan berkata,
“Ga apa-apa kan baru pertama.”
Belum berapa menit nafsuku naik
lagi. Aku langsung menyentuh
payudaranya, kali ini dia lebih
pintar dia lalu berkata,
“Gus… sekarang kamu di bawah ya,
aku yang di atas.”
aku rebah di bawah, dia pelan-
pelan memasukkan penisku ke
vaginanya,
“uh… enak sekali…”, aku
mendesah.
Diapun mendesah,
“Ah… ah… nikmat sekali….ah…
ah…”
Goyangannya betul-betul luar
biasa, aku sampai merem melek,
bodynya yang sintal bergoyang di
atasku, aku memegang
payudaranya sambil sesekali
menciumnya,
“ah… nikmat sekali rasanya”,
ditengah-tengah kenikmatan itu
tiba-tiba dia mengejang dan
melepaskan vaginanya sambil
terengah-engah.
 
“Aku belum keluar kok dah selesai
De?”
“Cape… dan kayanya dah keluar
Gus.”
Aku langsung menindihnya dan
memasukkan penisku ke vaginanya
dan mengocoknya dengan cepat
karena tanggung pkirku, akhirnya,
“ah…”
Spermaku tumpah, aku langsung
menarik penis ku keluar dan
langsung mengeluarka spermaku di
perutnya. Dede lalu berkata,
“Sekarang gantian, aku yang belum
keluar nih.”
“Yah…”
Aku lalu memasukkan jariku ke
vaginanya dan mengocoknya.
“ah..ah…ah…ah…”, Dede
mendesah keras.
“gimana De, enak kan? ”
“enak banget… ah…ah… ah…”
Tiba-tiba dia memeluk aku erat
sekali sambil mencium dada aku
hingga cupang.
Kamipun tertidur, dan sorenya
pulang.
Kami masih kontak beberapa
minggu, hingga ada satu kejadian
jelek yang aku dan dia alami. Kami
nonton di bioskop berdua dan
disudut seperti biasa, selanjutnya
kami berciuman, lalu tanganku
bergerilya ke selangkangannya,
tangan dia pun juga sama. Aku
memasukkan tanganku ke
vaginanya dan tangannya juga
mulai mengocok penisku
“Ah… ah… ah…” Desahan kami
berdua berirama.
Akhirnya tanganku terasa basah
dan dia mengejang… Aku sama
sekali belum keluar tapi film
keburu selesai. Di perjalanan
pulang akhirnya kami ribut, karena
dia ingin pisah dariku dan kembali
ke tunangannya. Aku berusaha
membela diri tapi dia sudah
berketetapan.
Akhirnya kami berpisah dan aku
tidak pernah bertemu dengan dia
sampai akhirnya dia menikah
dengan tunangannya yang juga
penari.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd