Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Petualangan gila pacarku

Part 4

Jam menunjukan pukul 13.10 wib, tinggal aku dan beberapa mahasiswa-mahasiswi yang mulai memasukan barang barang mereka ke tas. Satu persatu meninggalkan kelas sampai akhirnya...

Siallllll.... Aku lupa tadi kan aku di anter bang ucup, motorku masih d kost si Dion lagi. Mau nebeng sama Riska dan Ayu, tapi mereka juga nebeng sama pacar mereka masing masing. Bergegas kuambil smartphone ku lalu
Tuuuuutttt.... Tuuuuutttt... Tuuuuuuttt....
Kutelepon pacarku tapi tidak diangkat, sepertinya dia masih bimbingan proposalnya skripsinya. Jadilah aku sendiri termenung, sambil berpikir siapa yang bisa kutumpangi untuk pulang.

Aku buka kembali sleting tasku, mencari kertas yang berisi nomor telepon bang ucup. Kusimpan nomor itu, namun ternyata tidak connect ke WA. Terpaksa kutelelpon biasa.
Tuuutt... Tutt.. Halo? Sapa neh? "Suara diseberang telepon
" bener ini bang ucup? Saya Marisha bang, yg abang anter tadi pagi ke kampus" ucapku.
"marisha.? Hmmmm... oalah neng cantik semok ya?" tanyanya.
"giliran semok baru inget. Iya bang, bisa jemput gak?" giliran susu aja langsung inget, dasar lelaki.
"bisa bisa neng, tapi saya anter penumpang dulu ya, bentaran doang, pokoknya neng tunggu aj depan gerbang saya pasti uda nyampe". Ucapnya lalu menutup telepon sebelum aku menjawab.

Dasar, pasti pengen rem mendadak lagi tu orang. Lalu aku bergegas keluar kelas dan berniat menunggu di pos satpam depan kampus. karena tadi pagi helm kutitipkan di pos dan letak pos sebelum gerbang kampusku. Saat sudah mendekati pos satpam, ada perasaan ingin pipis tapi ga kebelet banget sebenernya. Sambil nunggu bang ucup, aku ke toilet umum dulu deh, pikirku. toilet umumnya ada dibelakang pos satpam, namun jarang digunakan oleh mahasiswa. Kebanyakan dipakai oleh satpam dan masyarakat sekitar yang kebelet. Tujuannya tentu agar tidak sembarang orang masuk ke kampus dengan alasan pinjam toilet, kita ga tau kan niat orang itu apa, who knows?

Saat mendekati toilet umum, aku dengar ada suara pekikan mendesah wanita. Segera aku mengendap ke belakang toilet untuk mendengar lebih jelas.

"ssstttttt jangan teriak keras keras neng. Inget ini masih areal kampus" terdengar suara pria.
"ahhhh abisnya bapak kekencangan masukin nya, gimana ga tereak" ucapnya.
"isep kontol bapak aja biar gak berisik neng"
Ada suara pria lain? Ada 2 orang pria dan 1 wanita.? Kutajamkan pendengaranku kembali namun yang terdengar sekarang Samar Samar suara hantaman alat kelamin yang beradu dan suara mulut yang menghisap penis.
Glokk... Pplokk.. glookkkk...plok
Ahhhhh pelan n n.hhhh.. Erangnya

Suara perempuan ini... jangan-jangan? Ahh ga mungkin, masa di toilet umum, trus laki-lakinya siapa? Pikiranku menerka wanita yang sedang mendesah itu. Baru saja aku hendak berjinjit mengintip melalui celah lubang udara, telepon di sakuku bergetar. Aku yg kaget segera mematikan telepon dan bergegas meninggalkan tempat itu. Kulihat di log panggilan bang ucup menelepon, kuurungkan niatku untuk pipis, kuambil helm ku di pos satpam.
"misi pak Asep, mau ambil helm" kataku pada pak asep yang berjaga.
"oh ya silahkan neng," jawab pak asep yang pandangannya tidak fokus, kuperhatikan matanya menoleh ke toilet umum itu.
Ku acuhkan pak asep dan pamit padanya kemudian segera saja aku menghampiri bang ucup yang sudah menunggu depan gerbang.

"ayo neng, tak antar kemanapun yang neng mau" ajaknya seraya menepuk kok belakang motor bututnya. Segera kupakai helm dan naik di jok belakang bang ucup.
Di perjalanan aku tidak fokus, mengingat kejadian di toilet umum tadi, suara itu aku yakin aku kenal , tapi tak mungkin sahabatku melakukannya apalagi di toilet umum kampus. Apalagi dengan 2 pria sekaligus!

Karena kurang fokus, tanpa sengaja aku memeluk bang ucup saat dia mengerem mendadak. Akibatnya motor hampir oleng.
Untung bang ucup sigap.
"wasssssuuuuuu.! Hampir aja ketabrak itu kucing! Setannnnn!" umpat bang ucup pada kucing yang lari ke seberang jalan.
"gapapa mbak.? Itu kucing tiba tiba lompat, terkejut saya" katanya menjelaskan.
"gapapa bang" , ucapku sambil melepaskan pelukanku, Samar tercium aroma keringat dan matahari bercampur di badannya.

Anehnya aku gak begitu jijik mencium aroma seperti itu. Apa karena kejadian tadi ya.? Kok kayaknya aku horny, padahal hanya suara persetubuhan, tapi itu live!
Tak terasa aku sudah sampai di kost pacarku, kulihat WA dari pacarku yang tadi masuk.
"yank, aku masih dikampus, tadi abis bimbingan proposal, ini masih ada beberapa revisi, kenapa telp?" isi wa pacarku.
"gapapa, tadi mau nebeng pulang, motorku mogok di kostmu, ini ud numpang ojek, baru sampai kost" balasku.

"neng, neng semok, bayarannya neng" panggil bang ucup padaku yang tak fokus dari tadi.
"oh ya bang, nih bang uangnya," ucapku sambil menyerahkan uangnya.
"eh bang, bengkel deket sini dimana? Kata mang kosim jam 9nan tadi baru buka"? Tanyaku sebelum bang ucup pergi.
"ntu di ujung jalan sana neng, mayan deket kalo naik mtor, kalo jalan ya lumayan jauh" jawabnya mencoba melawan tapi tak lucu.
"wahhh. Gimana dong caranya aku bawa ksna?" ucapku mengeluh, sebab pacarku kayaknya akan pulang sore. Keburu bengkelnya tutup.
"ya udah biar saya yg bawa neng, neng bisa pake motor saya gak? Neng duluan ke bengkel bawa motor saya" tawarnya padaku.
"yang bener bang? Ga ngerepotin nih?" tanyaku
"enggak, saya juga ga ad orderan lagi"
Ternyata bang ucup walaupun penampilannya mesum, tapi baik juga, pikirku.
Jadilah aku mengendarai motor bang ucup ke bengkel, sedangkan dia menuntun di belakang. Saat sampai bengkel, kulihat masih ada 1 customer saja yang lagi diservice motornya.
"kenapa neng?" tanya montir sekaligus pemilik bengkel.
"motor saya mati bang" jawabku
"lah itu idup,?" Tunjuknya pada motor yang kunaiki.
"bukan yang ini bang, tapi motor yg itu" tunjukku pada bang ucup yang baru sampai.
"oalah, maaf maaf, coba abis ini tak cek, parkir sana aja cup" perintahnya pada bang ucup.
"oke kang muklis" jawabnya seraya memakirkan motorku.
"mau ditinggal apa ditunggu?" tanyanya padaku.
"lama gak kira kira kang.?" tanyaku balik.
"yagatau, kan belum saya cek neng, paling sore ini slse, saya jam 5 tutup, ini rumah saya dibelakang bengkel" jawabnya sambil nyengir.
"ya udah deh balik aj nnti saya ambil" ucapku saat melihat pesan pacarku bahwa dia akan pulang ke kost sekitar jam 4 sore.
"tak tinggal kang, makasih" ucap bang ucup sambil mengajaku naik motornya.
"ati ati tuh bawa cewek cantik, lecet dikit harga jual turun" ucapnya seakan aku adalah barang dagangan.
Tak kugubris omongan kang muklis dan bergegas menyuruh bang ucup tancap gas.
"bang, aku laper, mampir beli nasi goreng dulu boleh? Nnti tak tambahin uangnya" tawarku pada bang ucup.
"oalah, baru bilang si eneng, balik lagi ya, tukang nasi gorengnya kearah sana." Tunjuknya kearah bengkel yang tadi.
"yaudah gapapa, bang ucup mau nasgor juga?" tawarku.
"engga neng, makasih" jawabnya seraya putar balik.
"cak, nasi goreng 1, spesial buat neng ini" ucap bang ucup kepada penjual nasgor yang kuketahui bernama Mahpud.
"sapa tu bang ucup? Cakep bener, bening" tanyanya.
"udah ga usah banyak nanya, PDKT-an aku ini, Cepet bikinin yang Sepesiall" jawab bang ucup seakan aku gebetannya. Pembeli lain pun menoleh kearah kami, bagaimana tidak, aku yang seorang mahasiswi yang menjadi primadona kampus, bersanding dengan bang ucup tukang ojek.
"gayamu bang, bang, inget anak bini di kampung bang" ledek Mahpud diikuti senyum tertahan pembeli.

Sesudah menerima 1 bungkus nasgor spesial, motor bang ucup melaju menuju kost Dion, namun ditengah jalan, tiba tiba hujan deras, bang ucup menawarkan menepi, namun aku tidak mau, sebab kost pacarku tinggal sedikit lagi. Lagian babg ucup tidak bawa jas hujan. Sampai di kost aku segera turun, namun karena kurang hati hati kakiku terpeleset di genangan lumpur, menyebabkan aku terjungkal.
Bang ucup segera memarkirkan motornya dan bergegas membantuku berdiri, tapi sepertinya pergelangan kakiku terkilir. Mana aku basah kuyup karena air hujan+ air genangan lumpur.

Jadilah bang ucup menawarkan diri untuk memapahku ke kost Dion di lantai 2. Untungnya nasgorku tidak ikut jatuh, sebab digantung dimotor. Sambil memapahku ke atas, bang ucup membawakan tas dan nasgorku.
Baik juga ni orang, batinku.
Ternyata ada maksud dibalik kebaikannya.
Ingat kan aku ga make Bra ke kampus?
Ya, sleting jaket ku turun sampai ke dada, baju putihku menjadi semi transparan. Tentu saja puting merah mudaku tercetak jelas. Apalagi bang ucup memapahku dengan melingkarkan tanganku di lehernya.
Hal ini kusadari saat aku tiba di depan kamar kost pacarku. Sampai depan kamar kost, kuminta tolong untuk ambilan kuncinya di lubang ventilasi atas pintu.

Inilah awal kesalahanku.
Aku membiarkan bang ucup memapahku sampai dalam kamar.
Setelah berhasil mengambil kunci itu dan bang ucup membukakan pintu kamar, aku dipapah sampai tempat tidur. Kukira bang ucup berbalik mau pamit, ternyata dia mengambil kunci diluar dan memindahkannya kelubang kunci dalam. Sebelum aku berteriak, mulutku sudah dibekap olehnya. Bang ucup menyuruhku untuk diam, sebab percuma, kost-kostan nampak sepi. Jam menunjukan pukul 15.0o wib, Penghuninya ada yang belum pulang kerja dan kebanyakan kuliah Siang. Ditambah suasana diluar hujan deras, suara menjadi Samar karenanya.

Kulihat celana training bang ucup mengembang ditambah tercetak jelas karena air hujan. Aku takut dan ingin menangis, ingin lari tapi kakiku masih sakit. bang ucup lalu mengelus pipiku dan berusaha menenangkanku.

"tenang neng, saya ga akan kasar kalo neng ga teriak, ini namanya SIKONTOL (situasi, kondisi dan toleransi) mendukung. Situasi lagi sepi dan hujan, kondisi neng tak bisa kabur, maka dari itu neng harus mau bertoleransi sama saya." jawabnya menjelaskan.

"jangan bang, aku gamau bang, lepppphaasinnnnnnnnhhh...." isakku saat tangannya berusaha melepas jaketku.

Mungkin karena iba atau takut ketahuan, muncul tawaran dari bang ucup
"yaudah, saya ga akan perkosa eneng, tapi neng harus bantu saya supaya muncrat, neng bilang pacar neng pulang jam 4 kan? Jadi selama 30 menit ini, neng harus buat saya keluar, kalo ga saya coblos memek neng pake kontol saya." tawarnya padaku.

Aku yang hanya bisa pasrah hanya mengangguk pelan sambil melemahkan genggamanku pada jaket hitamku.
Mendapat lampu hijau bang ucup mulai membantu melepaskan jaket ku. Terlihatlah payudaraku yang indah, yang tercetak dibalik baju putih basah ini.

"indah sekali, gede, empuk, putingnya masih pink" ucapnya sambil meremas payudaraku bergantian. Aku hanya bisa memejamkan mata mendapat perlakuan seperti itu.
"isep kontol saya neng" ucapnya tiba tiba, saat aku membuka mata terlihat penis tegang berurat yang lebih panjang dari punya pacarku, namun diameternya hampir sama.
Aku ragu ragu akan menggenggam penis itu. Namun bang ucup memecah keraguanku.
"kalo neng gamau sepong kontol saya, biar saya coblos aja memek neng itu" Ancamnya padaku.
"iii... Iyaa bang" ucapku sambil membuka mulutku. Bau penis yang menyengat ditambah udara dingin yang menusuk tubuhku, malah membuatku horny, aku merasa vaginaku terasa lembab, tapi bukan karena air hujan.
Ggglookkkkk..... Glooookk.... Glokkkkkk...
Suara mulutku saat dijejali penis bang ucup.
"ahhhhhhh enakkk neng, udah lama saya puasa, istri jauh soalnya" ucapnya padaku sambil memilinn puting payudaraku.

"neng, tiduran dong. Saya pengen jepit kontol saya di teteknya neng. Kayak di film film" ucapnya. Aku menuruti permintaannya sebab percuma juga jika melawan. Kubuka kaosku yang lepek dan rebahan di kasur sementara bang ucup naik ke ke dadaku lalu menjepit penisnya diantara susuku.

"uhhhhh jepit trus neng, sambil jilatin palkon saya neng" pintanya. Kuturuti agar semua ini cepet berakhir, aku takut pacarku pulang dan memergoki situasi yang mesum ini.
Tangan bang ucup tak tinggal diam, 1 tangannya meremas susuku, sedangkan 1 tangannya menyelusup ke celana yang kukenakan. Mendapat rangsangan yang setengah setengah seperti itu, membuatku semakin terangsang. Kulebarkan kakiku agar tangannya lebih mudah mengorek orek vaginaku.
Mendapat persetujuan dari tindakanku, dilepasnya kancing celana jeansku lalu tangannya lanjut dari mengorek menjadi mengocok vaginaku dengan 2 jarinya, sedangkan aku mengobral penisnya. 5 menit dalam posisi ini menyebabkan gelombang orgasme kian mendekat. Begitu juga bang ucup yang kurasa penisnya semakin membesar, kemudian...
Croooottt Croooottt Croooottt, 3 x semburan sperma yang deras dan 5x semburan lemah masuk kedalam mulutku.
"telen neng, vitamin" perintahnya.
Glek Glek, kucoba menelannya, ini ke2xnya aku mencoba menelan sperma. Pertama kali dengan Dion, itupun aku muntahkan, sedangkan ini bukan siapa siapaku, tapi aku disuruh nelen. Kupaksa menelan namun setengahnya lagi kumuntahkan karena terlalu banyak.

Bang ucup lalu berpindah ke vaginaku lalu mengocok sambil menjilat menghisap vaginaku. Tak sampai beberapa menit, akupun mengalami orgasme.
Ahhgggghhhhhhhhhh tubuhku melengkung dan mataku seakan hilang bagian hitamnya, menyisakan bagian putih. Setelah gelombang orgasmeku mereda, kulihat bang ucup memakai pakaiannya dan memasukan hpny ke saku celananya.

Apakah bang ucup memfotoku tadi? Aku tidak ingat dan tak bisa bertanya sebab terlalu lemas. Bang ucup segera menyeka keringat serta sperma ditubuhku menggunakan baju putihku dan menaruhnya di ember cucian kamar mandi. Tak lupa juga dia mengambilkan baju serta celana di lemari pakaian untuk kuganti. Walaupun tadi sempet kesal dan takut, tapi setidaknya dia tidak membiarkanku kedinginan. Kulihat jam menunjukan pukul 15.20, hanya 20 menit pertempuran kami tadi, sebelum meninggalkannku, dia menggunakan 10 menit sisa waktunya untuk menngurut kakiku yang terkilir, diambilnya handbody dimjea dan mengurut kakiku perlahan. Aku hanya rebahan dan tak mau memandangnya. setelah itu dia pamit dan meminta maaf padaku, aku tak menggubrisnya dan membalikkan badanku.

Sepeninggal bang ucup, aku kembali memikirkan apa yang sudah terjadi.
Bukankah aku tadi diperkosa?
Tapi kenapa aku malah menikmatinya?
Apa karena perlakuannya?
Tapi tetap saja dia sudah menjamah tubuhku walaupun tidak sampai memasukan penisnya ke vaginaku.
Tapi lidah dan jarinya sudah masuk!?
Semua pertanyaan dan alasan pembenaran berputar di kepalaku. Sampai aku lupa tadi aku membeli nasi goreng spesial yang diletakkan diatas meja oleh bang ucup yang ternyata sudah diwadahi dengan piring serta sendok.
Romantis juga bang ucup,
Ahh apa yang kupikirkan,....
Segera aku bangkit pelan pelan dan menyantap nasi goreng itu dengan lahap. Melupakan sejenak kejadian tadi sebab perutku sudah keronocngan.

Bersambung.....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd