Part 8
Sesampainya di rumah, Rena turun terlebih dahulu dari mobil dan aku membawa barang bawaan termasuk paket dildo. Setelah masuk ke dalam rumah kami membereskan barang bawaan dan aku memberikan paket dildo yang aku bungkus kembali.
R: apa ini mas? Buat aku?
A: iya buat kamu, kamu buka aja deh dan semoga kamu suka
R: loh ini dildo mas? Kamu beneran beliin aku? Kok beli dua?
A: iya itu dildo, kenapa beli dua ya kalau semisal aku baru gak ada trus kamu baru pengen bisa main sendiri pake dildo-dildo itu, itu juga beda-beda kok teksturnya
R: duh mas kan satu aja cukup, lagi pula kan ada kontol beneran masak beli dua (ucapnya sambil mengelus kontolku)
A: kan yang satu bisa main di lubang bawah satu lagi bisa main di lubang atas, biar kamu latihan buat threesome kalau baru pengen. Udah ah mau mandi dulu, kamu buka aja semua dildo itu sambil kamu main juga gakpapa hehe
*POV Rena
R: Mas Arif ini ada-ada aja sih kenapa harus beli dua coba, aku coba buka yang ini aja dulu deh
Aku membuka box dildo yang pertama, saat aku buka dan aku coba perhatikan detail bentuk dildonya untuk ukuran aku rasa hampir sama panjangnya dari kontol Mas Arif tapi diameternya sedikit lebih kurus. Lalu ada sedikit tekstur urat-urat yang mengelilinginya, ada testisnya juga dan ada permukaan datar yang aku rasa ini bisa ditempet di lantai atau di dinding. Bahan dildo ini aku rasa dari silikon tapi tidak berbau saat aku cium. Aku iseng untuk mencium dan mengulum dildo ini, sensasi yang aku rasakan memang seperti sedang melakukan blowjob kontol beneran tapi tidak ada bau khas kontol. Semakin lama aku menikmati semakin timbul rasa horniku. Aku mencoba menempelkan dildo ini ke dinding dan melepas seluruh pakaianku karena gerah akibat rasa horniku. Aku blowjob layaknya kontol sungguhan, aku maju mundurkan dan sesekali melakukan gerakan memutar.
Aku rasakan memekku sudah semakin basah dan aku ingin mencoba bagaimana rasanya jika bermain dengan dildo ini. Akhirnya aku basahi permukaan datar di dildo ini dengan cairan memekku dan aku letakan di lantai lalu aku mengambil posisi diatas sambil membayangkan ini kontol orang lain. Aku memejamkan mata sambil aku gesek-gesekan ujung dildo ini di sekitaran memekku. Ini sensasi lain yang belum aku pernah aku alami ditambah aku membayangkan sedang main dengan orang lain yang bukan suamiku sendiri. Sesaat kemudian aku arahkan ke lubang memekku dan aku turunkan secara perlahan tubuhku. Rasanya memang mirip dengan kontol beneran dan aku pun semakin horni. Aku gerakkan tubuhku keatas dan kebawah dan sesekali aku melakukan gerakan memutar dengan tempo sedang. Aku juga menyentuh beberapa bagian tubuhku sendiri untuk menambah rangsangan pada tubuhku sendiri seperti meremas dan memainkan putingku.
R: uuhh yaaah ternyata enak juga main pake dildo gini uuuh
Karena aku sudah mulai capek dengan posisi ini, aku pun melepas dildo ini lalu aku lanjutkan aktivitasku diatas kasur. Tanpa babibu lagi langsung aku masukkan dildo ini dengan tempo sedang. Aku kembali memejamkan mata menikmati sensasi ini dan membayangkan ada mas-mas random yang sedang menggenjotku.
R: aaahh iya gitu mas ewe aku mas mainin tetekku juga aahh uuuh
Aku mulai hanyut dengan permainanku sendiri dan aku melihat ke arah dildoku ternyata sudah sangat basah dan memekku semakin gatal. Aku pun mempercepat kocokanku sendiri dan berharap agar segera meraih gelombang orgasmeku. Tapi tiba-tiba aku ingat Mas Arif yang sedang mandi, ah iya aku pengen coba threesome dengan kontol ini dan meraih orgasmeku dengan kontol sungguhan.
R: aaahh Mas Arif, mas cepet kesini, cepet entotin aku mas aaahhh
*POV Arif
Setelah aku selesai mandi aku menuju kamar untuk memberi tahu jika aku sudah selesai mandi. Namun, saat sampai didepan pintu aku sayup-sayup mendengar desahan Rena dan aku tempelkan telingaku di depan pintu. Desahan Rena begitu intens dan meracau tak karuan dan sesekali aku mendengarkan kata “mas” disetiap desahannya. Entah itu mas yang dimaksud adalah aku atau dia sedang membayangkan orang lain karena bisa saja dia membayangkan sedang bermain dengan orang lain atau sedang berimajinasi sedang bermain threesome dengan kedua dildo itu. Aku yang berdiri didepan pintu pun ikut sange juga mendengar desahan Rena dan ingin sekali aku ingin masuk tapi aku tak mau mengganggu Rena. saat desahannya semakin intens aku mendengar dia memanggilku untuk minta dientot. Akhirnya aku membuka pintu dan aku melihat Rena berhenti memainkan dildo yang ada didalam memeknya sejenak.
A: eh udah main aja, gimana rasanya?
R: mas sini buruan entotin aku, aku udah gak tahan pengen kontol beneran juga
Melihat Rena sudah memohon seperti itu ditambah aku juga sedari tadi ada yang tegang dan minta dilemaskan, akhirnya aku langsung melepas semua pakaianku dan menghampiri Rena yang masih sibuk dengan dildonya.
A: emutin kontolku dulu sambil main pake dildo yang
R: aahh cepeet siniiih biar cepet disodok pake kontol beneran aahhh hmmm
Rena menuruti apa perintahku dan emutan Rena aku rasakan semakin lama semakin tak beraturan. Kali ini Rena memejamkan mata dengan tangan kanan sibuk dengan dildonya dan tangan kiri memainkan testisku sedangkan mulutnya sibuk dengan hisapan dan desahannya. Aku mengambil alih dildo yang didalam memeknya dan aku gerakkan dengan tempo sangat cepat. Langsung saja Rena melepas isapannya dan mendesah tak karuan. Sampai akhirnya aku juga tak tahan ingin segera gantian dengan dildo itu. Aku meminta Rena untuk melepas dildo itu agar ditempelkan ke dinding dan ku minta Rena mengambil posisi setengah berdiri membelakangiku. Tak butuh lama ku masukkan kontolku ke dalam memeknya dan Rena juga langsung memasukkan dildo yang masih berlumuran cairan memeknya sendiri ke dalam mulutnya.
A: aahhh gimana sayang rasanya main depan belakang? Enak kan aahh ahhh
R: mmm ahhh iyaaah enaaak mas terusss mmmm mmmm sluuuph
A: aaahh iyaa gitu teruss sayang uuuhhh bayangin itu kontol orang lain aaahhh
R: iyaaah maaass aahhh enak disodok depan belakaang teruuusssinnnn
A: aahhh aaahh kalau…uuhhh kalau aku kasih kontol beneran mau sayang aahhh
R: aahh mau maaas maauu aaahh biar beneran disodok depan belakang aaahhh
A: aaahh okee sayang next time aku kenalin ke temenku buat bantuin kamu uuhhh aku mau sampe yang keluarin dimana aahhh
R: aahh cepeettin aku jugaa mau sampeee keluarin didalem ajaaahh uuhhh
Akhirnya kami berdua mencapai puncak yang hampir bersamaan dengan Rena masih dildo yang di mulutnya dan aku tancapkan kontolku dalam-dalam ke memeknya. Aku minta untuk Rena berbaring di atas kasur untuk menemaniku karena terus terang saja aku merasa kecapekan dan merasa pejuhku dikuras habis hari ini dengan bermain dengan dua wanita dalam sehari ini.
R: mas soal yang tadi emang kamu mau ngenalin siapa mas? Kamu udah cerita banyak ke temenmu itu?
A: temen kerjaku cewe, dia aku ceritain dikit karena tadi aku ketahuan buka paket di kantor yang isinya dildo itu. Katanya dia mau bantuin buat threesome, nanti aku kenalin biar jadi temen kamu juga
R: yaaah enak di mas dong dapet dua memek sekaligus
A: lah siapa bilang orang dia gak nyebutin bakal main sama aku kok (padahal aku udah main duluan sama dia tadi)
R: trus sama siapa dong?
A: udah nanti tanya aja ke orangnya, orangnya asyik kok. Kamu mandi dulu gih
Setelah Rena bergegas mandi aku pun memilih tidur karena badanku rasanya sangat capek karena hari ini menikmati dua memek sekaligus dan kerjaan kantor yang lumayan banyak. Untuk masalah realisasi threesome nanti akan aku pikirkan nanti dengan Widya saat di kantor mumpung Rena masih mau untuk merealisasikan.