Fallen__Angel
Suka Semprot
- Daftar
- 12 May 2016
- Post
- 16
- Like diterima
- 762
Part 1: Meningkatkan Gairah Seks
Tony duduk menatap layar monitor di depannya, tapi berbeda dari biasanya, pria yang berusia 33 tahun itu terlihat tidak bersemangat untuk melakukan pekerjaannya sebagai game developer.
Sebuah helaan napas keluar dari bibirnya, dan tiba-tiba situasi disekitarnya menjadi hening. Untung saja saat ini Tony bekerja dari rumah, jadi tidak ada yang akan menegur atau memarahinya karena apa yang dilakukan olehnya.
Di saat Tony sedang melamun, sesuatu tiba-tiba terlintas dibenaknya. Itu tidak lain adalah kondisi ranjang rumah tangganya.
Sebenarnya tidak ada masalah yang begitu berarti. Istrinya masih cantik dengan body yang masih mantap karena mereka memutuskan untuk menunda memiliki anak.
Tapi yang menjadi permasalahannya adalah perasaan bosan.
Pernikahan mereka telah berlangsung selama lima tahun, dan mereka mulai berpacaran sejak tahun kedua mereka di bangku kuliah. Jadi sudah lebih dari sekitar 10 tahunan sejak Tony bersama dengan wanita yang sama.
Pada akhirnya, Tony memutuskan untuk mengarahkan kursor mouse komputernya untuk membuka browser dan mulai mencari bagaimana dia bisa menambahkan gairah di ranjang mereka.
Waktu terus berlalu, dan Tony akhirnya menemukan apa yang dicari olehnya. Itu adalah sebuah situs yang dikhususkan untuk para pasangan yang ingin membuat kehidupan seks mereka menjadi lebih bergairah dan menantang.
Fokus Tony akhirnya teralihkan ketika dia mendengar bunyi pintu rumahnya yang terbuka, dan dia buru-buru keluar dari ruang kerjanya untuk menemui istrinya yang baru saja pulang bekerja.
“Halo cantik, gimana harimu?” sapa Tony dengan senyuman manis di wajahnya.
Anne, istri Tony, dengan raut wajah yang terlihat sedikit lelah tersenyum ketika melihat suaminya.
“Hai babe, hariku baik kok. Hari ini aku tidak memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, jadi aku menghabiskan waktunya dengan sedikit beberes saja,” balas Anne sambil tersenyum.
Anne adalah seorang asisten pribadi untuk keluarga kaya. Gajinya termasuk lumayan dan dia tidak perlu untuk tinggal disana. Jadi Tony mempersilakan Anne untuk bekerja.
“Aku senang kau memiliki hari yang baik babe, dan sekarang aku senang kau akhirnya sudah pulang,” balas Tony yang membuka kedua tangannya lebar-lebar dan menarik istrinya ke dalam pelukannya.
Dalam hati Tony merasa senang bahwa suasana hati istrinya itu sangat baik dan dia ingin tetap menjaganya untuk tetap baik karena hari ini Tony berencana untuk memberitahukan Anne tentang situs yang ditemukannya tadi.
Senyuman tidak menghilang di wajah Anne yang sedang bersandar di pelukan suaminya itu. Rasanya semua energinya yang tadinya keluar untuk bekerja langsung hilang begitu saja.
“Gimana kalau malam ini kita makan malamnya di luar saja?” tanya Anne menatap suaminya.
Biasanya setelah pulang seperti ini, dia memang akan memasak makan malam untuk mereka berdua. Namun, kali ini Anne merasa lebih enak untuk makan malam di luar. Selain dia tidak perlu memasak, mereka bisa sekalian jalan bersama.
“Boleh” jawab Tony mengangguk.
Keduanya lalu masuk ke dalam kamar dan mengganti pakaian mereka untuk makan malam diluar.
Setelah beberapa saat, Tony dan Anne akhirnya telah tiba di sebuah restoran.
“Aku senang kita akhirnya ke sini. Sudah lama aku ingin datang kemari,” ujar Anne ketika mereka telah duduk di sebuah meja. Ekspresi wajahnya terlihat bersemangat.
Itu adalah restoran yang belum lama buka, tapi telah menjadi begitu populer.
“Aku harap makanannya sebagus penampilanmu malam ini,” ujar Tony sambil tersenyum.
Malam ini Anne memang memakai sebuah dress hitam dengan belahan dada yang terbuka, tapi Tony sama sekali tidak masalah dengan hal itu karena Tony tahu bahwa istrinya itu sedikit eksebionis, dan suka memamerkan tubuh indahnya.
Wajah Anne sedikit tersipu ketika mendengar kata-kata manis dari suaminya. “Makasih babe,” ujar Anne dengan senyuman lebar di wajahnya.
Percakapan mereka akhirnya sedikit terinterupsi ketika seorang wanita yang memakai seragam pelayan datang menghampiri meja mereka untuk mencatat pesanan mereka.
“Makasih ya,” ujar Tony menatap pelayan wanita itu yang pergi membawa pesanan mereka.
Mata Tony secara refleks langsung jatuh pada bokong bulat wanita itu yang terlihat menonjol dibalik rok seragam pelayan itu. Rasanya pasti sangat nikmat ketika tangannya bisa meremasnya.
“Kau suka pantatnya?” tanya Anne tiba-tiba yang menyadari tatapan suaminya itu.
“Ah, maaf babe,” ujar Tony yang terlihat sedikit salah tingkah. “Aku gak bermaksud untuk melihatnya,” lanjut Tony menatap istrina.
“Tidak apa-apa,” jawab Anne yang mencoba untuk terlihat santai. “Selama kau tidak menyentuhnya.”
Tony tidak mengatakan apa-apa lagi karena merasa sedikit canggung, dan itu membuat suasana diantara mereka menjadi hening. Anne tidak mengatakan apa-apa dan hanya memperhatikan suasana restoran disekitarnya.
“Mungkin ini waktu yang tepat untuk membahas apa yang kutemukan hari ini,
“ pikir Tony tiba-tiba ketika suasana diantara mereka menjadi terlalu hening.
“Ehem, babe.” Tony berdehem, membuat Anne kembali menatapnya tapi tidak mengatakan apa-apa dan menunggunya.
“Kau masih ingat bagaimana dulu kita pernah membahas tentang meningkatkan kehidupan seks kita?” tanya Tony dengan hati-hati.
“Ya,” jawab Anne menganggukkan kepalanya.
Ketika Tony pertama kali membahas soal itu tahun lalu, Anne sedikit marah dan merasa bahwa suaminya itu sudah gila. Apalagi salah satu fantasi yang dikatakan suaminya adalah bagaimana suaminya ingin memamerkan tubuhnya ke pria lain.
Meskipun Anne suka memamerkan tubuhnya itu, tapi dia merasa tidak benar dengan hal itu.
Namun, akhir-akhir ini Anne juga mulai merasakan bosan, dan ketika suaminya kembali membahas soal itu, Anne tidak marah lagi dan menyetujui bahwa kehidupan seks mereka harus ditingkatkan agar mereka menjadi lebih bergairah.
“Hari ini aku sedikit melakukan research di internet, dan aku menemukan sebuah situs yang menarik,” ujar Tony dengan serius.
Dia lalu menjelaskan bagaimana situs itu seolah-olah dibuat untuk mereka yang sedang dalam fase seperti ini.
“Jadi setiap satu minggu sekali, mereka akan mengirimkan sebuah aktivitas yang harus dicoba untuk para pasangan,” ujar Tony mengakhiri penjelasannya itu. Nada suaranya terdengar hati-hati dan matanya tidak lepas memperhatikan wajah istrinya.
“Kayaknya menarik. Aktivitas seperti apa?” tanya Anne yang terlihat sedikit penasaran.
“Mereka tidak menjelaskan aktivitasnya, tapi ketika aku melihat forum dari situs itu, beberapa anggotanya meninggalkan sebuah komentar tentang apa yang mereka lakukan,” ujar Tony yang kini terlihat bersemangat ketika melihat istrinya mulai tertarik.
“Beberapa orang bilang bahwa mereka melakukan order pizza, tapi itu bukan sekedar order biasa. Sang istri yang akan membuka pintu dan menerima pizzanya dengan hanya memakai pakaian dalam, atau bahkan tidak memakai apa-apa,” jelas Tony.
“Hmm…” Anne sedikit terdiam ketika mendengar kata-kata itu. “Yah… kau tahu bahwa aku sedikit menyukai untuk memamerkan tubuhku. Jadi aku sepertinya tertarik. Bagaimana caranya kita untuk bergabung?” tanya Anne yang terlihat sedikit penasaran.
Tony berusaha untuk menahan senyuman lebarnya ketika mendengar hal itu. Sesuai dugaannya, situs itu memang sangat cocok untuk mereka.
Istrinya suka memamerkan tubuhnya, sementara dia memiliki fantasi bagaimana pria lain memperhatikan tubuh istrinya.
“Aku bisa mendaftar jika kau mau?” tanya Tony dengan senyuman tertahan di bibirnya.
Anne tidak langsung menjawab dan terlihat seperti sedang berpikir.
“Oke, ayo kita coba saja. Itu kayak tidak terlalu buruk dan sepertinya menyenangkan,” jawab Anne menganggukkan kepalanya.
“Yang itu juga bisa dilakukan ketika kita nginap di hotel dan meminta room service,” ujar Tony memberitahukan apa yang dibacanya tadi.
“Sepertinya menarik,” jawab Anne menganggukkan kepalanya.
“Ada juga aktivitas lain yang kulihat bahwa ada yang meminta teman mereka untuk memberikan pijatan seluruh badan ke istrinya,” ujar Tony bersemangat.
“Yah, aku suka dipijit, jadi aktivitas itu sepertinya tidak terlalu sulit untuk dilakukan,” balas Anne.
Berbeda dengan bagaimana menyambut makanan dengan tidak memakai apa-apa, dipijit sepertinya bukan sesuatu yang buruk.
Senyuman lebar tidak bisa hilang dari wajah Tony ketika mendengar respons istrinya itu.
“Aku senang kau merasa seperti itu. Aku akan langsung mendaftar setelah kita pulang nanti,” ujar Tony dengan bersemangat.
Anne hanya bisa geleng-geleng melihat sikap suaminya yang tampak bersemangat itu.
“Ok, tapi kau harus janji dulu,” ujar Anne tiba-tiba dengan serius, membuat ekspresi Tony seketika langsung berubah.
“Janji apa?” tanya Tony tiba-tiba dengan gugup.
“Kau tidak akan memaksaku untuk melakukan aktivitas apa pun nanti. Jika aku merasa tidak nyaman untuk melakukannya, kau harus mendukungku dan tidak memaksaku,” ujar Anne menatap suaminya.
Dia tahu bahwa selama ini suaminya memiliki sebuah fantasi dan merasa bosan dengan kehidupan seks mereka. Meskipun sebelumnya Anne merasa tidak ingin melakukannya, tapi kali ini dia bersedia untuk melakukan hal itu, tapi tentu saja dalam tahapan dengan sebuah batasan.
“Tentu saja babe,” jawab Tony serius. “Aku janji tidak akan memaksamu. Makasih ya, I love you.”
“I love you too babe,” balas Anne sambil tersenyum.
Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya, tapi ini adalah permulaan dari petualangan pasutri Tony dan Anne.
***
Tony duduk menatap layar monitor di depannya, tapi berbeda dari biasanya, pria yang berusia 33 tahun itu terlihat tidak bersemangat untuk melakukan pekerjaannya sebagai game developer.
Sebuah helaan napas keluar dari bibirnya, dan tiba-tiba situasi disekitarnya menjadi hening. Untung saja saat ini Tony bekerja dari rumah, jadi tidak ada yang akan menegur atau memarahinya karena apa yang dilakukan olehnya.
Di saat Tony sedang melamun, sesuatu tiba-tiba terlintas dibenaknya. Itu tidak lain adalah kondisi ranjang rumah tangganya.
Sebenarnya tidak ada masalah yang begitu berarti. Istrinya masih cantik dengan body yang masih mantap karena mereka memutuskan untuk menunda memiliki anak.
Tapi yang menjadi permasalahannya adalah perasaan bosan.
Pernikahan mereka telah berlangsung selama lima tahun, dan mereka mulai berpacaran sejak tahun kedua mereka di bangku kuliah. Jadi sudah lebih dari sekitar 10 tahunan sejak Tony bersama dengan wanita yang sama.
Pada akhirnya, Tony memutuskan untuk mengarahkan kursor mouse komputernya untuk membuka browser dan mulai mencari bagaimana dia bisa menambahkan gairah di ranjang mereka.
Waktu terus berlalu, dan Tony akhirnya menemukan apa yang dicari olehnya. Itu adalah sebuah situs yang dikhususkan untuk para pasangan yang ingin membuat kehidupan seks mereka menjadi lebih bergairah dan menantang.
Fokus Tony akhirnya teralihkan ketika dia mendengar bunyi pintu rumahnya yang terbuka, dan dia buru-buru keluar dari ruang kerjanya untuk menemui istrinya yang baru saja pulang bekerja.
“Halo cantik, gimana harimu?” sapa Tony dengan senyuman manis di wajahnya.
Anne, istri Tony, dengan raut wajah yang terlihat sedikit lelah tersenyum ketika melihat suaminya.
“Hai babe, hariku baik kok. Hari ini aku tidak memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, jadi aku menghabiskan waktunya dengan sedikit beberes saja,” balas Anne sambil tersenyum.
Anne adalah seorang asisten pribadi untuk keluarga kaya. Gajinya termasuk lumayan dan dia tidak perlu untuk tinggal disana. Jadi Tony mempersilakan Anne untuk bekerja.
“Aku senang kau memiliki hari yang baik babe, dan sekarang aku senang kau akhirnya sudah pulang,” balas Tony yang membuka kedua tangannya lebar-lebar dan menarik istrinya ke dalam pelukannya.
Dalam hati Tony merasa senang bahwa suasana hati istrinya itu sangat baik dan dia ingin tetap menjaganya untuk tetap baik karena hari ini Tony berencana untuk memberitahukan Anne tentang situs yang ditemukannya tadi.
Senyuman tidak menghilang di wajah Anne yang sedang bersandar di pelukan suaminya itu. Rasanya semua energinya yang tadinya keluar untuk bekerja langsung hilang begitu saja.
“Gimana kalau malam ini kita makan malamnya di luar saja?” tanya Anne menatap suaminya.
Biasanya setelah pulang seperti ini, dia memang akan memasak makan malam untuk mereka berdua. Namun, kali ini Anne merasa lebih enak untuk makan malam di luar. Selain dia tidak perlu memasak, mereka bisa sekalian jalan bersama.
“Boleh” jawab Tony mengangguk.
Keduanya lalu masuk ke dalam kamar dan mengganti pakaian mereka untuk makan malam diluar.
Setelah beberapa saat, Tony dan Anne akhirnya telah tiba di sebuah restoran.
“Aku senang kita akhirnya ke sini. Sudah lama aku ingin datang kemari,” ujar Anne ketika mereka telah duduk di sebuah meja. Ekspresi wajahnya terlihat bersemangat.
Itu adalah restoran yang belum lama buka, tapi telah menjadi begitu populer.
“Aku harap makanannya sebagus penampilanmu malam ini,” ujar Tony sambil tersenyum.
Malam ini Anne memang memakai sebuah dress hitam dengan belahan dada yang terbuka, tapi Tony sama sekali tidak masalah dengan hal itu karena Tony tahu bahwa istrinya itu sedikit eksebionis, dan suka memamerkan tubuh indahnya.
Wajah Anne sedikit tersipu ketika mendengar kata-kata manis dari suaminya. “Makasih babe,” ujar Anne dengan senyuman lebar di wajahnya.
Percakapan mereka akhirnya sedikit terinterupsi ketika seorang wanita yang memakai seragam pelayan datang menghampiri meja mereka untuk mencatat pesanan mereka.
“Makasih ya,” ujar Tony menatap pelayan wanita itu yang pergi membawa pesanan mereka.
Mata Tony secara refleks langsung jatuh pada bokong bulat wanita itu yang terlihat menonjol dibalik rok seragam pelayan itu. Rasanya pasti sangat nikmat ketika tangannya bisa meremasnya.
“Kau suka pantatnya?” tanya Anne tiba-tiba yang menyadari tatapan suaminya itu.
“Ah, maaf babe,” ujar Tony yang terlihat sedikit salah tingkah. “Aku gak bermaksud untuk melihatnya,” lanjut Tony menatap istrina.
“Tidak apa-apa,” jawab Anne yang mencoba untuk terlihat santai. “Selama kau tidak menyentuhnya.”
Tony tidak mengatakan apa-apa lagi karena merasa sedikit canggung, dan itu membuat suasana diantara mereka menjadi hening. Anne tidak mengatakan apa-apa dan hanya memperhatikan suasana restoran disekitarnya.
“Mungkin ini waktu yang tepat untuk membahas apa yang kutemukan hari ini,
“ pikir Tony tiba-tiba ketika suasana diantara mereka menjadi terlalu hening.
“Ehem, babe.” Tony berdehem, membuat Anne kembali menatapnya tapi tidak mengatakan apa-apa dan menunggunya.
“Kau masih ingat bagaimana dulu kita pernah membahas tentang meningkatkan kehidupan seks kita?” tanya Tony dengan hati-hati.
“Ya,” jawab Anne menganggukkan kepalanya.
Ketika Tony pertama kali membahas soal itu tahun lalu, Anne sedikit marah dan merasa bahwa suaminya itu sudah gila. Apalagi salah satu fantasi yang dikatakan suaminya adalah bagaimana suaminya ingin memamerkan tubuhnya ke pria lain.
Meskipun Anne suka memamerkan tubuhnya itu, tapi dia merasa tidak benar dengan hal itu.
Namun, akhir-akhir ini Anne juga mulai merasakan bosan, dan ketika suaminya kembali membahas soal itu, Anne tidak marah lagi dan menyetujui bahwa kehidupan seks mereka harus ditingkatkan agar mereka menjadi lebih bergairah.
“Hari ini aku sedikit melakukan research di internet, dan aku menemukan sebuah situs yang menarik,” ujar Tony dengan serius.
Dia lalu menjelaskan bagaimana situs itu seolah-olah dibuat untuk mereka yang sedang dalam fase seperti ini.
“Jadi setiap satu minggu sekali, mereka akan mengirimkan sebuah aktivitas yang harus dicoba untuk para pasangan,” ujar Tony mengakhiri penjelasannya itu. Nada suaranya terdengar hati-hati dan matanya tidak lepas memperhatikan wajah istrinya.
“Kayaknya menarik. Aktivitas seperti apa?” tanya Anne yang terlihat sedikit penasaran.
“Mereka tidak menjelaskan aktivitasnya, tapi ketika aku melihat forum dari situs itu, beberapa anggotanya meninggalkan sebuah komentar tentang apa yang mereka lakukan,” ujar Tony yang kini terlihat bersemangat ketika melihat istrinya mulai tertarik.
“Beberapa orang bilang bahwa mereka melakukan order pizza, tapi itu bukan sekedar order biasa. Sang istri yang akan membuka pintu dan menerima pizzanya dengan hanya memakai pakaian dalam, atau bahkan tidak memakai apa-apa,” jelas Tony.
“Hmm…” Anne sedikit terdiam ketika mendengar kata-kata itu. “Yah… kau tahu bahwa aku sedikit menyukai untuk memamerkan tubuhku. Jadi aku sepertinya tertarik. Bagaimana caranya kita untuk bergabung?” tanya Anne yang terlihat sedikit penasaran.
Tony berusaha untuk menahan senyuman lebarnya ketika mendengar hal itu. Sesuai dugaannya, situs itu memang sangat cocok untuk mereka.
Istrinya suka memamerkan tubuhnya, sementara dia memiliki fantasi bagaimana pria lain memperhatikan tubuh istrinya.
“Aku bisa mendaftar jika kau mau?” tanya Tony dengan senyuman tertahan di bibirnya.
Anne tidak langsung menjawab dan terlihat seperti sedang berpikir.
“Oke, ayo kita coba saja. Itu kayak tidak terlalu buruk dan sepertinya menyenangkan,” jawab Anne menganggukkan kepalanya.
“Yang itu juga bisa dilakukan ketika kita nginap di hotel dan meminta room service,” ujar Tony memberitahukan apa yang dibacanya tadi.
“Sepertinya menarik,” jawab Anne menganggukkan kepalanya.
“Ada juga aktivitas lain yang kulihat bahwa ada yang meminta teman mereka untuk memberikan pijatan seluruh badan ke istrinya,” ujar Tony bersemangat.
“Yah, aku suka dipijit, jadi aktivitas itu sepertinya tidak terlalu sulit untuk dilakukan,” balas Anne.
Berbeda dengan bagaimana menyambut makanan dengan tidak memakai apa-apa, dipijit sepertinya bukan sesuatu yang buruk.
Senyuman lebar tidak bisa hilang dari wajah Tony ketika mendengar respons istrinya itu.
“Aku senang kau merasa seperti itu. Aku akan langsung mendaftar setelah kita pulang nanti,” ujar Tony dengan bersemangat.
Anne hanya bisa geleng-geleng melihat sikap suaminya yang tampak bersemangat itu.
“Ok, tapi kau harus janji dulu,” ujar Anne tiba-tiba dengan serius, membuat ekspresi Tony seketika langsung berubah.
“Janji apa?” tanya Tony tiba-tiba dengan gugup.
“Kau tidak akan memaksaku untuk melakukan aktivitas apa pun nanti. Jika aku merasa tidak nyaman untuk melakukannya, kau harus mendukungku dan tidak memaksaku,” ujar Anne menatap suaminya.
Dia tahu bahwa selama ini suaminya memiliki sebuah fantasi dan merasa bosan dengan kehidupan seks mereka. Meskipun sebelumnya Anne merasa tidak ingin melakukannya, tapi kali ini dia bersedia untuk melakukan hal itu, tapi tentu saja dalam tahapan dengan sebuah batasan.
“Tentu saja babe,” jawab Tony serius. “Aku janji tidak akan memaksamu. Makasih ya, I love you.”
“I love you too babe,” balas Anne sambil tersenyum.
Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya, tapi ini adalah permulaan dari petualangan pasutri Tony dan Anne.
***