Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan Pasutri

Part 3: Aktivitas 01

[Subject: Aktivitas – Easy – Minggu 01]

[Selamat bergabung dengan Pasangan Petualang

Berikut adalah aktivitas pertama yang bisa dicoba:

Pergi ke toko yang memiliki kamar pas, coba beberapa barang dengan membiarkan tirai atau pintu dari kamar pasnya terbuka sekitar 5cm.

Bonus point jika kamu melakukan ini ketika ada pengunjung lain yang bisa melihatmu di kamar pas itu dan bukan hanya pasanganmu.

Salam,

Temanmu dari Pasangan Petualang.
]

Tony menatap layar monitor di depannya dengan senyuman lebar di wajahnya ketika membaca email yang baru saja masuk itu.

“Kami pasti akan mendapatkan bonus poinnya!” pikir Tony bersemangat.

Seperti isi dari email tersebut yang menuliskan kata easy, itu sama sekali bukanlah sesuatu yang sulit. Tony bisa merasakan jantungnya sedikit berdebar dengan kencang, apalagi ketika membaca bagaimana mereka bisa mendapatkan bonus poin.

Ini adalah fantasinya! Mereka akan melakukan bonus poin itu! Tony benar-benar tidak sabar untuk memberitahukan hal ini pada istrinya nanti!

***

Tony berjalan memasuki salah satu mall dan berjalan-jalan untuk menghabiskan waktunya sambil menunggu kedatangan istrinya dan juga Nicole. Waktu masih ada sekitar 10 menit sebelum setengah 6 sore, tapi Tony benar-benar sudah tidak sabar untuk bertemu dengan istrinya itu.

“Ah! Itu dia! Istriku yang cantik!” pikir Tony ketika melihat Anne yang berjalan menghampirinya setelah beberapa saat.

Sore ini Anne memakai dress kemben tanpa tali yang panjangnya sepaha berwarna hitam tanpa bra. Langkah kakinya terlihat begitu percaya diri ketika berjalan menghampiri Tony, seolah-olah dia sama sekali tidak merasa malu dengan pakaiannya yang sedikit terbuka dan orang-orang bisa melihat bagian atas dadanya.

“Halo baby,” sapa Tony membuka kedua tangannya lebar-lebar.

Anne langsung mendekatkan tubuhnya di pelukan suaminya, lalu menerima sebuah kecupan di bibir.

Ketika ciuman dan pelukan itu akhirnya lepas, Tony akhirnya menyadari bahwa Anne datang sendirian.

“Nicole mana?” tanya Tony sambil mencoba melihat seseorang di belakang Anne.

“Katanya tiba-tiba dia ada kerjaan dan tidak bisa datang,” jelas Anne.

“Ah, sayang sekali,” balas Tony santai.

“Iya.” Anne menganggukkan kepalanya. “Tapi setidaknya kita bisa di sini berdua,” ujar Anne dengan senyuman di wajahnya lalu segera menggandeng tangan suaminya itu.

Meskipun awalnya dia berencana untuk shopping bersama dengan temannya, dan sedikit sedih karena Nicole tiba-tiba tidak bisa datang. Tapi di sisi lain, Anne justru merasa senang karena ini bisa menjadi kencan bersama dengan suaminya.

“Ngomong-ngomong, hari ini kita telah mendapatkan email untuk aktivitas kita,” ujar Tony tiba-tiba ketika mereka berdua sedang berjalan.

Anne menghentikkan langkah kakinya ketika mendengar itu dan langsung menoleh ke suaminya.

“Benarkah? Aktivitasnya apa?” tanya Anne yang terlihat sedikit penasaran.

“Aktivitasnya berhubungan dengan shopping!” ujar Tony dengan senyuman di wajahnya.

Ekspresi wajah Anne langsung berubah menjadi cerah ketika mendengar kata-kata “shopping”

“Itu terdengar luar biasa! Apa yang harus kita lakukan?” tanya Anne yang kini menjadi bersemangat. Senyuman terlihat di wajah cantiknya.

Tony tersenyum ketika melihat ekspresi bersemangat istrinya. “Aku tidak perlu melakukan banyak hal, tapi kau harus mencoba pakaian di kamar pas dengan membuka sedikit pintunya beberapa senti,” jelas Tony.

“Oh! Itu gampang!” ujar Anne dengan santai. Dia berharap bahwa mereka harus melakukan sesuatu yang ekstrim atau sulit, tapi membuka pintu kamar pas beberapa senti bukanlah sesuatu yang sulit.

“Apa kau akan menontonku?” tanya Anne dengan senyuman di wajahnya.

“Tentu saja!” jawab Tony bersemangat. “Terus jika ada pria lain di sekitar, kita akan mendapatkan bonus poin,” lanjut Tony.

Meskipun emailnya jelas mengatakan pengunjung lain, tapi tentu saja Tony lebih memilih jika yang menonton istrinya itu adalah pria dan bukan wanita.

“Oh?” Wajah Anne terlihat terkejut. “Ada sistem poinnya?”

“Tidak sih. Aku rasa maksud mereka bonus poin itu akan membuatnya lebih menantang,” jelas Tony.

Ketika dia mencari tahu di situs tersebut, tidak ada sama sekali penjelasan soal poin atau level anggota. Jadi Tony berasumsi bahwa itu hanya akan membuat lebih menantang dan menggairahkan saja.

“Ah, begitu…” Anne mengangguk mengerti. “Aku akan melakukannya. Ayo!” ujar Anne bersemangat.

Tony tertawa kecil melihat tingkah istrinya itu. “Oke. Kau ingin kita pergi ke toko yang mana?” tanya Tony sambil tersenyum.

Suasana hati istrinya kali ini terlihat begitu bagus, dan Tony memutuskan untuk membiarkan istrinya memilih toko yang ingin didatangi olehnya.

Itu mungkin akan sedikit membuat isi dompetnya berkurang, tapi itu sepadan dengan fantasinya yang akhirnya akan terlaksanakan.

“Aku tahu toko yang bagus! Ayo ikut aku!” ujar Anne yang langsung memegang tangan suaminya dan menariknya untuk mengikutinya.

Setelah beberapa saat, Tony dan Anne akhirnya masuk ke salah satu toko pakaian wanita. Toko itu terlihat tidak terlalu rame, tapi ada beberapa pria di sana yang datang bersama dengan pasangan mereka.

Melihat itu, Tony hanya bisa berharap bahwa beberapa pria yang berada disitu nantinya akan ikut pergi ke kamar pas, atau sekedar berdiri di dekat sana sehingga mereka bisa menonton istrinya.

Tanpa menunggu lebih lama, Anne langsung berjalan mencari pakaian yang disuka olehnya, dan Tony ikut membantu untuk mencarikan beberapa pakaian.

Setelah memilih beberapa pakaian, Anne dan Tony akhirnya berjalan menuju ke kamar pas yang berada di sana.

Ketika mereka berada di sana, Tony bisa melihat ada seorang pria, yang usianya sekitar 50-an terlihat berdiri di depan kamar pas dengan pintu yang terbuka.

Kamar pas itu memiliki tiga pintu, dengan pintu yang berada di tengah telah tertutup dan dua pintu lainnya terbuka.

Sepertinya pria tua itu sedang menunggu seseorang yang berada di dalam kamar ganti yang terbuka.

Anne juga melihat pria tua itu, tapi dia tidak terlalu peduli dan langsung masuk ke kamar pas yang paling dekat dari tempat mereka masuk.

Ketika Anne hendak menutup pintunya, dia sengaja tidak menutupnya dengan rapat dan membukanya beberapa senti mereka. Tony bisa melihat bahwa Anne menatapnya sebentar dan melemparkan senyuman menggoda padanya sebelum akhirnya dia membalikkan badannya.

Pria tua yang berdiri di depan pintu itu menyadari bahwa Anne tidak menutup pintunya dengan rapat. Dari tempatnya, dia bahkan bisa melihat lengan Anne dan sedikit bokongnya.

Ketika Anne akhirnya melepaskan dress hitamnya, pria tua itu langsung memiringkan sedikit kepalanya ke samping untuk bisa melihat pemandangannya dengan jelas.

Kini, dia bisa melihat setengah bokong Anne yang dibalut oleh celana dalam berwarna pink, dan punggungnya yang tidak memakai bra itu.

Tony bisa melihat apa yang dilakukan oleh pria tua itu, tapi dia memutuskan untuk diam saja dan tidak mengatakan apa-apa ketika dia bisa saja menegur pria tua itu.

Seolah ingin memberikan sebuah pertunjukkan, Anne kini berbalik untuk mengambil pakaiannya, membuka kedua dadanya yang tanpa bra itu terekspos.

Pria tua yang tadinya hanya memiringkan kepalanya, kini sedikit melangkahkan kakinya ke samping untuk bisa melihatnya dengan jelas. Dada besar dengan pentil berwarna kecoklatan itu kini bisa terlihat jelas olehnya.

Anne lalu mulai mengganti pakaiannya sambil terus berpura-pura bahwa dia tidak menyadari bahwa pintunya sama sekali tidak tertutup rapat.

Setelah beberapa saat, Anne akhirnya keluar dari kamar pas itu dengan menggunakan pakaian dari toko itu. Itu adalah sebuah blouse dengan belahan dada rendah dan sebuah rok span berwarna hitam. Penampilannya terlihat seperti wanita kantoran yang seksi.

“Menurutmu gimana babe?” tanya Anne menatap suaminya dengan senyuman di wajahnya.

Pria tua itu terlihat sedikit salah tingkah dan buru-buru membuang pandangannya, meskipun sudut matanya tetap mencuri-curi pandang pada belahan dada Anne yang terlihat begitu jelas.

“Aku menyukainya, baby. Kau terlihat luar biasa,” puji Tony dengan senyuman di wajahnya.

“Makasih,” jawab Anne sambil tersenyum.

Tony bisa melihat bahwa Anne sebenarnya menyadari bahwa pria tua itu memperhatikannya, tapi dia mencoba untuk tidak terlalu menunjukkannya. Itu membuat Tony bertanya-tanya bagaimana perasaan istrinya saat ini.

Apakah dia menyukainya, atau tidak?

Namun, detik berikutnya pertanyaan dari Tony itu langsung terjawab.

Ketika Anne kembali masuk ke dalam kamar pas itu. Pintu yang tadinya hanya terbuka beberapa senti, kini terbuka seperempat.

Tidak berhenti disitu saja. Ketika Anne membuka pakaiannya dan hanya memakai celana dalamnya lagi. Dia mulai melakukan beberapa pose di depan cermin ketika matanya menangkap pria tua itu kembali memperhatikannya.

Dia sengaja mengangkat kedua tangannya dan sedikit memiringkan tubuhnya, membuat kedua dadanya bisa terlihat dengan jelas oleh pria tua itu dan juga Tony.

Melihat hal itu, bibir Tony langsung membentuk sebuah senyuman di wajahnya.

Sepertinya istrinya yang awalnya memang suka eksib tapi masih tipis-tipis dan lumayan segan, kini mulai menikmati akan aktivitas mereka ini!


***
Catatan Author!
Makasih atas dukungan dan sarannya para suhu sekalian xD
Sebenarnya untuk pakaian wanita, ane masih sedikit sulit dengan nama-namanya, wkwk.
Menurut kalian itu sebaiknya dijelaskan rinci atau sebatas warna dan ukurannya saja?
 
Bro @Fallen__Angel
Soal pakaian, tidak perlu terlalu detail, cukup menyebutkan jenisnya saja. Misal: bikini, lingerie, gown, mini dress, etc.
Tapi jika pakaian tersebut punya peran dalam adegan seks, maka bisa di sebutkan detailnya. Misal: gaun yang tipis, tanpa bra, samar2 memperlihatkan apa yang ada dibalik pakaian tsb.

So far, so good. Keep it up!
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd