Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan Seks Mengelola Kosan Sahabat

Mau tau nih, suhu semua tim siapa?

  • Nisya

    Votes: 190 17,8%
  • Tita

    Votes: 186 17,4%
  • Lola

    Votes: 119 11,1%
  • Rachel

    Votes: 210 19,6%
  • Mia

    Votes: 62 5,8%
  • Tante Dian

    Votes: 281 26,3%
  • Fitri (Newcomer)

    Votes: 22 2,1%

  • Total voters
    1.070
Selamat pagi suhu-suhu semua. Terima kasih sudah mau membaca karya sederhana saya ini. Semoga bisa lanjut sampai menuntaskan petualangan ini. Melihat respon yang melebihi ekspektasi ane, saya jadi semangat buat ngembangin tiap characternya lebih lagi. Selamat pagi, silakan disantap hidangan utama Nisya dari saya untuk sarapan pagi ini.




Besok paginya, "Astaga jam berapa ini? eh tanganku kok ga bisa gerak, Nisya? ngapain kamu di situ?"

Nisya sedang duduk dengan busana rapi ala-ala wfh di antara kedua kakiku yang diikat ke pinggiran ranjang. Ada terasa suatu yang hangat di bawah pusarku. Aku berusaha untuk melihat apa yang sebenernya terjadi. Dengan susah payah, aku menangkat pundakku, agar aku bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi. Belum sempat aku berkata karena saking shocknya, Nisya sudah menyambutku.

“Eh kamu dah bangun. Nisya sarapan dulu ya Ndre,” sambutnya sambil tersenyum, seraya sedang mengiris telur mata sapi yang ditaruhnya di atas bulu jembutku, tanpa alas apapun. Pantas saja teras hangat dan basah, “eh tenang aja Ndre, Nisya pakai garpu dan pisau plastik kok. Jadi ga mungkin ngegores kulitmu.”

“Eh tapi ga gitu juga kali Nis.”

“Lagian kamu aku bangunin dari tadi susah banget, dah kayak kerbau.”

“Ya gimana dong, semalem aja baru tidur jam 3 pagi. Emang ini jam berapa?”

“Jam 11 siang, mmmm,” jawabnya sambil mengunyah sepotong telur yang diambilnya dari atas bulu jembutku. Gila benar ini cewek, ga ada rasa jijiknya.

“Anjir, dah jam 11. Udah dong Nis, lepasin aku. Mau kebawah nih, anak-anak pasti bingung kalua aku belum ke bawah.”

“Tenang mas, tadi dah sempet aku chat in ke anak-anak kok, kalau kamu lagi ada gym di atas dan lagi ada briefing sama mbak-mbak penjaga kebersihan.”

“Kamu bisa buka hp ku darimana Nis?” tanyaku kaget.

“Gampang mas, pake sidik jarimu Ndre,” jawabnya terkekeh sambil mengiris sepotong lagi telur. “Ndre, sarapannya kamu nanti ya. Giliran aku dulu ya yang sarapan. Menu pagi ini bener-bener enak.”

“Ini kamu ga kerja apa, sempet-sempetnya.”

“Enggak kan aku bilang hari ini WFH, terus tadi cuma rapat bentar, nanti baru lanjut kerja lagi abis sarapan.”

Ternyata kegiatannya makan telur di atas tubuhku masih belum selesai. Dia bilang bahwa menunya hari ini ada susis bakar. Ternyata yang dimaksud adalah kontolku. Dia memeragakan gerakan menusuk dan mengiris kontolku, seperti orang sedang mengiris sosis beneran. Walaupun memang bukan garpu dan pisau logam, tetap saja terasa sedikit sakit. Bedanya, bukan kontolku yang dipotong beneran lalu disuap ke mulutnya, justru dia yang lalu bergerak turun. Mengarahkan mulutnya ke kontolku. Mengulum ujungnya, lalu memasukan setengah kontolku ke mulutnya, memberikan gigitan kecil, lalu mulutnya bertahan di situ seperti mengunyah.

“MMMMMhhhhh, sarapan sosis kali ini enak sekali. Panjang lagi.” Jelasnya sambil mengusap air liur yang keluar dari mulutnya. Dia lalu mengulangi kegiatannya memotong sosisku lagi. Sekarang dipotongnya sampe pangkal. Lalu dengan gerakan yang sama, dia menelan kontolku sepenuhnya. Gila sih memang, dari dulu gw selalu berkhayal bisa ngentotin cewek berjilbab, dan ternyata kesampaian juga di kost ini.

Kepalanya yang masih berjilbab bergerak perlahan naik turun. Ujung kontolku serasa sudah menyentuh dinding tenggorokannya. Namun Nisya seperti tidak mau berhenti. Perlahan dia mempercepat kulumannya di kontolku.

“Mmmmhhhh mmmhhhh mmmhhhhhh,” Cuma suara itu yang keluar dari mulutnya. Air liurnya membasahi seluruh kontolku. Benar-benar liar sekali ini cewek. Tidak berhenti di situ, tangan kanannya sudah berada di kedua buah zakarku. Dicengkeramnya pelan bergantian, walaupun lama-lama kencang juga. Tapi sakitnya tergantikan dengan kuluman mulut tipisnya yang begitu nikmat.

“Mmmmmmmhhh mmmmmhhhh,” bahkan ketika sedang blowjob pun dia masih bisa mengeluarkan suara super seksi. Tangan kirinya pun gamau tinggal diam. Dia Nampak seperti mengambil suatu botol di sebelah kanan badanku. Ternyata itu selai strawberry yang semalam. Dia tuangkan begitu saja mulai dari perut hingga ke dadaku yang ga begitu bidang. Tapi cukup lah. Cukup banyak dia tuangkan.

PLOOOAAAK. Suara yang dihasilkan ketika dia melepaskan kuluman di kontol gw. “Mas, mau kan dari sekarang jadi partner Nisya bermain seks?”

“Boleh Nis, tapi ingat ya. Aku akan tetap professional sebagai pengelola Kost.”

“Gampang itu mas, lagian Nisya kan lakuin ini bukan buat nyari diskon harga kost.”

"Eits, ada satu syarat lagi. Aku ga bisa ke sini atau ngentot sama kamu sering-sering. Meskipun aku dekat dengan Nico si pemilik kosan ini. Aku ga mau dia curiga dan mikir yang aneh-aneh.”

“Siap Ndre!”

“Satu lagi deh, di depan penghuni lain, satpam, dan penjaga kebersihan, kita harus bersikap normal ya.”

“Siap komandan.”

Ga menyia-nyiakan waktu istirahat, Nisya langsung menyergap lelehan selai strawberry di pusar gw. Dijilatnya sampai habis. Sluuuuurrrp, suara itu keluar seiring dia yang perlahan menyuruput semua selai sampai ke dadaku. Cukup banyak dia menaruh selai di kedua putingku, saking gelinya, gw hanya bisa meronta menggerakan badanku ke sana kemari. Dia pun merespon gerakan merontaku dengan mencengkeram erat kontolku. Seakan menyuruhku diam. Gw pun akhirnya diam, karena semakin aku meronta, semakin keras ia memegang kontol gw.

Begitu gw diam, perlahan dia mengocok kontolku. Sedang mulutnya masih sibuk di kedua belahan dadaku. Perasaan nikmat bercampur kentang. Gimana tidak, gw pengen merespon rangsangannya, tapi tanganku dan kakiku masih diikat di pojokan tempat tidur. Pagi ini benar-benar kendali milik Nisya, tapi karena kelihaiannya, rasanya begitu nikmat. Lima menit berselang, Nisya bangkit.

“Andre, kamu pengen sarapan juga kan?”

“Iya dong Nis, mulai laper nih.”

“Oke. Bentar ya,” Iya lalu melorotkan rok semata kakinya. Melepas blazer, dan kemeja putihnya. Bah alamak, cantic sekali Nisya dengan tetap kerudungan tetap telanjang. Memang katanya walau wfh, dia harus berpenampilan tetap rapi.

“Nih, jatah sarapan kamu Ndre pagi ini,” di amembalikkan badan. Memposisikan memek merah muda merekahnya ke depan wajahku, “Kamu bisa nikmatin tu sarapan sepuasmu.” Jelasnya terkekeh.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, gw isep memeknya. Gw mainkan lidah gw di klistorisnya. “Bener begitu Ndre, lidahmu jago banget. Ga salah pilih orang gw.” Mmmmmmmhhh mmmmhhh. Gw ga bisa menjawab karena memang lagi focus mengobok-ngobok memeknya dengan lidahku. Untuk pantatnya ga menutup lubang hidungku, sehingga aku tidak kesulitan bernafas.

“Ahhhhhh terus ndreee, ahahhhhhhh,” teriaknya sambil lalu mengarahkan mulutnya ke kontolku lagi. Dia pun lalu mengulum kontolku dengan tempo cepat, sedangkan aku hanya bisa mengikuti gerakannya dengan mempercepat permainan lidahku di lubang memeknya. Kami berpacu dengan waktu, berusaha merengkuh kenikmatan masing-masing. Keringat kami pun mulai mengalir, meskipun ac di kamar ini nyala.

Selang 15 menit di posisi itu, Nisya mulai melenguh mmmmmhhhh mmmmhhhh mmmhhhh sambil tetap mengulum kontolku. Badannya menegang, mulutnya terlepas dari kontolku, lalu punggungnya melengking ke belakang. Ternyata dia capai orgasme duluan, sedangkan gw benar-benar sedang diujung tanduk, hamper banget gw crot juga sebelum akhirnya dia melepas kulumannya.

“AAAAHHHH NDREEE, nikmat banget yang barusan.”

“Duh enak di kamunya ini mah Nis. Gw kentang banget ini, hampir banget keluar yang barusan.”

“Sabar yaaa Andreku sayang. Aku barusan teringat ada harus telfon temen kantorku.”

“Ahh Nis, jahat kamu Nis. Lepasin lah paling enggak ini ikatan.”

“Ssssstt pagi ini, aku yang pegang kendali ya Ndre. Besok gentian kamu kok.” Jawabnya sambil tersenyum dan menekan jari telunjuknya di atas bibirku. Nisya lalu bangkit, dengan kerudung yang masih berantakan dan tubuh yang basah kuyup karena keringat. Dia berjalan menuju meja, lalu mengambil hp. Gw sempet panik, gw kira dia mau ngambil foto gw, ternyata enggak. Terdengar bunyi nuuut nuuuut nuut. Sueg, dalam hatiku, dia lagi telfon temennya.

“Halo Nis, kerjaan yang kemarin sudah beres?” suara dari hpnya terdengar karena di loudspeaker

“Halo Cha, bentar ya. Abis makan gw kirim ke lu. Justru gw mau nanyain hal yang lain nih.” Jawabnya Nisya mengacuhkanku. Yang bikin gw heran adalah, baru juga dia mengucap satu kalimat, dia sudah duduk di atas kontolku.

“Kenapa tu Nis?” Dia lalu mengarahkan kontolku yang memang masih tegang kentang, ke dalam memeknya. Wah gila bener ini cewek.

“Kemarin tu Pak Danil nanyain file presentasi minggu lalu, tapi laptop gw kemarin sempet install ulang. Datanya hilang semua.” Ucapnya bohong sambil perlahan menggerakan pantatnya naik turun di atas tubuhku.

“Ooooh yang itu, bentar ya gw cek dulu. Ga usah ditutup dulu.”

“Iya santuy kok, ini gw juga sambil makan.” Nisya serta merta mempercepat genjotan pinggulnya di atas kontolku. Nafasnya pun tersengal dan sedikit melenguh, uuuuh aaahhh uuuhhh aahhh. Sedangkan gw hanya bisa memejamkan mata menikmati ulegan Nisya yang tiada duanya. Goyangan inul aja kalah bos.

“Eh ini ada Nis. Mau gw kirim kemana?”

“Uuuuhhh Ehhh, kirim ke uuuuh email gwaahhhh bisa ga Cha?”

“Eh kenape lu?”

“Uuuuuuuh eehhh, gapapaaaah koook uuuuh. Ini tadi bikin sandwich bratwurst, kebanyakan ngasih saosnya. Jadihhhh uuuuh kepedesann aahhh.”

“Serius lu? Tiati mules lu.”

“Aduuuuuh uuuuh mules gapapa deh, yang penting uuuuh sarapan gw pagi ini enak ahhhh.”

“Ah elu, yaudah ntar gw kirim ke email lu. Udah kan?”

“Uuuuuuuh Udah kok ahhhhh udah mau.”

“Mau apaan njir?”

“Eh, gapapa kok aah, dah mau kelar makan maksudnya uuuuhhh.”

“yaudah Bye Nis”

“Thank you Cha ahhhhhhh”

TUUUUT. Bunyi telfon di tutup. “Gila lu Nis! Kalau sampai temen lu tau gimana?”

“Tenang, aman koook Uuuuuhh sayangkuuuuh aaahhhh Aku bentar lagi sampai nih ahhhhhh.”

“Samaa Nis, gila nahan goyangan lu. Hampir keluar juga gw.” Belum juga keluar, dia berhenti sejenak, lalu memutar badan membelakanginku. Kini dia sedikit berjongkok. Gerakan naik turun pantatnya jauh lebih cepat daripada yang tadi. Gerakannya seperti orang kesetanan. Gila nikmat sekali memeknya.

“Ndreee, aku mau keluar nih aaahhhhhhhh oooooh”

“Sama Niiisss aahhhhhh”

CROOOT CROOOT CROOOT CROOOT CROOOT, spermaku menyembur ketiga kalinya untuk 2 hari ini ke dalam rahimnya. Sedangkan Nisya yang sama-sama merengekuh kenikmatan merebahkan badannya di atasku. Meletekan kepalanya di sebelah kanan kepalaku.

“Andre, makasih ya sudah mau muasin aku malam dan pagi ini.”

“Iya Nisya. Kamu gila banget mainnya, aku hampir KO duluan.”

“Hahahahaha, kamu ga kapok kan sayang?”

“Enggak kok Nis, aku bisa menyesuaikan lawan mainku. Tapi kita temenan aja ya.”

“Iya temenan aja kok, FWB kan maksud kamu?” tanyanya sambil terkekeh dan menyubit kontolku.

“hhahaha iya lah. Eh btw lepasin dong talinya.”

“Iya-iya bentar. Aku nafas dulu.” Kami pun saling mengatur nafas. 10 menit kemudian Nisya bangkit dari tubuhku, lalu melepaskan kedua tangan dan kakiku. Nisya perlahan merapikan bajunya. Lalu menciumku.

“Aduh, badanku apek banget, keringetan lagi. Kacau nih kalau ada anak kost lain yang liat akun keluar kamarmu.”

“Tenang dong Ndre. Kamu tadi malem pake celana pendek sama kaos kan. Nih bawa anduk jogging ku. Kalau sampai papasan, bilang aja kamu abis ngegym di atas.”

“Ah iya pinter juga kamu Nis,” gw pun cuci muka lalu berpakaian. Gw peluk Nisya dari belakang, lalu mengecup pipinya. “Makasih ya Nisya, sudah lama aku ga ngentot, dan kamu berikan pengalaman baru buat ku.”

“Aku yang makasih mas, sudah bantuin aku semalam. Sudah puasin aku pagi ini,” jawabnya sambil nengok ke arahku. Gw kecup bibirnya berpamitan.

“Next time ya Ndre.”

“Iya Nis, aku pasti mau main sama kamu lagi kok.”

Sebelum keluar, gw tengok dulu kanan kiri, memastikan ga ada ana kosan sedang beredar. Next time gw mesti nyiapin footage kosongan juga nih gantiin rekaman cctv tiap gw mau ekse ni anak kost. Begitu memastikan kondisi aman, gw keluar perlahan. Jalan seperti ga ada apa-apa. Begitu gw turun tangga, baru juga dapet 2 anak tangga, ada seseorang jalan di belakang gw.

“Darimana lu Ndre?” suara perempuan mengagetkanku.

Bersambung >> Page 14
 
Terakhir diubah:
Byuuuuhhhhh mantep nich nisya sadis main'y ane demen nich karakter kaya nisya pasti meki dah enak bgt klo dimasukin kontol pasti lancar jaya, apa jangan2 sdh pernah di masukin 2kontol langsung meki'y
Beruntung bgt bokap'y bs crot tiap hari di lobang manapun jd ngiri ane pgn crot di anus'y
 
Selamat pagi suhu-suhu semua. Terima kasih sudah mau membaca karya sederhana saya ini. Semoga bisa lanjut sampai menuntaskan petualangan ini. Melihat respon yang melebihi ekspektasi ane, saya jadi semangat buat ngembangin tiap characternya lebih lagi. Selamat pagi, silakan disantap hidangan utama Nisya dari saya untuk sarapan pagi ini.




Besok paginya, "Astaga jam berapa ini? eh tanganku kok ga bisa gerak, Nisya? ngapain kamu di situ?"

Nisya sedang duduk dengan busana rapi ala-ala wfh di antara kedua kakiku yang diikat ke pinggiran ranjang. Ada terasa suatu yang hangat di bawah pusarku. Aku berusaha untuk melihat apa yang sebenernya terjadi. Dengan susah payah, aku menangkat pundakku, agar aku bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi. Belum sempat aku berkata karena saking shocknya, Nisya sudah menyambutku.

“Eh kamu dah bangun. Nisya sarapan dulu ya Ndre,” sambutnya sambil tersenyum, seraya sedang mengiris telur mata sapi yang ditaruhnya di atas bulu jembutku, tanpa alas apapun. Pantas saja teras hangat dan basah, “eh tenang aja Ndre, Nisya pakai garpu dan pisau plastik kok. Jadi ga mungkin ngegores kulitmu.”

“Eh tapi ga gitu juga kali Nis.”

“Lagian kamu aku bangunin dari tadi susah banget, dah kayak kerbau.”

“Ya gimana dong, semalem aja baru tidur jam 3 pagi. Emang ini jam berapa?”

“Jam 11 siang, mmmm,” jawabnya sambil mengunyah sepotong telur yang diambilnya dari atas bulu jembutku. Gila benar ini cewek, ga ada rasa jijiknya.

“Anjir, dah jam 11. Udah dong Nis, lepasin aku. Mau kebawah nih, anak-anak pasti bingung kalua aku belum ke bawah.”

“Tenang mas, tadi dah sempet aku chat in ke anak-anak kok, kalau kamu lagi ada gym di atas dan lagi ada briefing sama mbak-mbak penjaga kebersihan.”

“Kamu bisa buka hp ku darimana Nis?” tanyaku kaget.

“Gampang mas, pake sidik jarimu Ndre,” jawabnya terkekeh sambil mengiris sepotong lagi telur. “Ndre, sarapannya kamu nanti ya. Giliran aku dulu ya yang sarapan. Menu pagi ini bener-bener enak.”

“Ini kamu ga kerja apa, sempet-sempetnya.”

“Enggak kan aku bilang hari ini WFH, terus tadi cuma rapat bentar, nanti baru lanjut kerja lagi abis sarapan.”

Ternyata kegiatannya makan telur di atas tubuhku masih belum selesai. Dia bilang bahwa menunya hari ini ada susis bakar. Ternyata yang dimaksud adalah kontolku. Dia memeragakan gerakan menusuk dan mengiris kontolku, seperti orang sedang mengiris sosis beneran. Walaupun memang bukan garpu dan pisau logam, tetap saja terasa sedikit sakit. Bedanya, bukan kontolku yang dipotong beneran lalu disuap ke mulutnya, justru dia yang lalu bergerak turun. Mengarahkan mulutnya ke kontolku. Mengulum ujungnya, lalu memasukan setengah kontolku ke mulutnya, memberikan gigitan kecil, lalu mulutnya bertahan di situ seperti mengunyah.

“MMMMMhhhhh, sarapan sosis kali ini enak sekali. Panjang lagi.” Jelasnya sambil mengusap air liur yang keluar dari mulutnya. Dia lalu mengulangi kegiatannya memotong sosisku lagi. Sekarang dipotongnya sampe pangkal. Lalu dengan gerakan yang sama, dia menelan kontolku sepenuhnya. Gila sih memang, dari dulu gw selalu berkhayal bisa ngentotin cewek berjilbab, dan ternyata kesampaian juga di kost ini.

Kepalanya yang masih berjilbab bergerak perlahan naik turun. Ujung kontolku serasa sudah menyentuh dinding tenggorokannya. Namun Nisya seperti tidak mau berhenti. Perlahan dia mempercepat kulumannya di kontolku.

“Mmmmhhhh mmmhhhh mmmhhhhhh,” Cuma suara itu yang keluar dari mulutnya. Air liurnya membasahi seluruh kontolku. Benar-benar liar sekali ini cewek. Tidak berhenti di situ, tangan kanannya sudah berada di kedua buah zakarku. Dicengkeramnya pelan bergantian, walaupun lama-lama kencang juga. Tapi sakitnya tergantikan dengan kuluman mulut tipisnya yang begitu nikmat.

“Mmmmmmmhhh mmmmmhhhh,” bahkan ketika sedang blowjob pun dia masih bisa mengeluarkan suara super seksi. Tangan kirinya pun gamau tinggal diam. Dia Nampak seperti mengambil suatu botol di sebelah kanan badanku. Ternyata itu selai strawberry yang semalam. Dia tuangkan begitu saja mulai dari perut hingga ke dadaku yang ga begitu bidang. Tapi cukup lah. Cukup banyak dia tuangkan.

PLOOOAAAK. Suara yang dihasilkan ketika dia melepaskan kuluman di kontol gw. “Mas, mau kan dari sekarang jadi partner Nisya bermain seks?”

“Boleh Nis, tapi ingat ya. Aku akan tetap professional sebagai pengelola Kost.”

“Gampang itu mas, lagian Nisya kan lakuin ini bukan buat nyari diskon harga kost.”

"Eits, ada satu syarat lagi. Aku ga bisa ke sini atau ngentot sama kamu sering-sering. Meskipun aku dekat dengan Nico si pemilik kosan ini. Aku ga mau dia curiga dan mikir yang aneh-aneh.”

“Siap Ndre!”

“Satu lagi deh, di depan penghuni lain, satpam, dan penjaga kebersihan, kita harus bersikap normal ya.”

“Siap komandan.”

Ga menyia-nyiakan waktu istirahat, Nisya langsung menyergap lelehan selai strawberry di pusar gw. Dijilatnya sampai habis. Sluuuuurrrp, suara itu keluar seiring dia yang perlahan menyuruput semua selai sampai ke dadaku. Cukup banyak dia menaruh selai di kedua putingku, saking gelinya, gw hanya bisa meronta menggerakan badanku ke sana kemari. Dia pun merespon gerakan merontaku dengan mencengkeram erat kontolku. Seakan menyuruhku diam. Gw pun akhirnya diam, karena semakin aku meronta, semakin keras ia memegang kontol gw.

Begitu gw diam, perlahan dia mengocok kontolku. Sedang mulutnya masih sibuk di kedua belahan dadaku. Perasaan nikmat bercampur kentang. Gimana tidak, gw pengen merespon rangsangannya, tapi tanganku dan kakiku masih diikat di pojokan tempat tidur. Pagi ini benar-benar kendali milik Nisya, tapi karena kelihaiannya, rasanya begitu nikmat. Lima menit berselang, Nisya bangkit.

“Andre, kamu pengen sarapan juga kan?”

“Iya dong Nis, mulai laper nih.”

“Oke. Bentar ya,” Iya lalu melorotkan rok semata kakinya. Melepas blazer, dan kemeja putihnya. Bah alamak, cantic sekali Nisya dengan tetap kerudungan tetap telanjang. Memang katanya walau wfh, dia harus berpenampilan tetap rapi.

“Nih, jatah sarapan kamu Ndre pagi ini,” di amembalikkan badan. Memposisikan memek merah muda merekahnya ke depan wajahku, “Kamu bisa nikmatin tu sarapan sepuasmu.” Jelasnya terkekeh.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, gw isep memeknya. Gw mainkan lidah gw di klistorisnya. “Bener begitu Ndre, lidahmu jago banget. Ga salah pilih orang gw.” Mmmmmmmhhh mmmmhhh. Gw ga bisa menjawab karena memang lagi focus mengobok-ngobok memeknya dengan lidahku. Untuk pantatnya ga menutup lubang hidungku, sehingga aku tidak kesulitan bernafas.

“Ahhhhhh terus ndreee, ahahhhhhhh,” teriaknya sambil lalu mengarahkan mulutnya ke kontolku lagi. Dia pun lalu mengulum kontolku dengan tempo cepat, sedangkan aku hanya bisa mengikuti gerakannya dengan mempercepat permainan lidahku di lubang memeknya. Kami berpacu dengan waktu, berusaha merengkuh kenikmatan masing-masing. Keringat kami pun mulai mengalir, meskipun ac di kamar ini nyala.

Selang 15 menit di posisi itu, Nisya mulai melenguh mmmmmhhhh mmmmhhhh mmmhhhh sambil tetap mengulum kontolku. Badannya menegang, mulutnya terlepas dari kontolku, lalu punggungnya melengking ke belakang. Ternyata dia capai orgasme duluan, sedangkan gw benar-benar sedang diujung tanduk, hamper banget gw crot juga sebelum akhirnya dia melepas kulumannya.

“AAAAHHHH NDREEE, nikmat banget yang barusan.”

“Duh enak di kamunya ini mah Nis. Gw kentang banget ini, hampir banget keluar yang barusan.”

“Sabar yaaa Andreku sayang. Aku barusan teringat ada harus telfon temen kantorku.”

“Ahh Nis, jahat kamu Nis. Lepasin lah paling enggak ini ikatan.”

“Ssssstt pagi ini, aku yang pegang kendali ya Ndre. Besok gentian kamu kok.” Jawabnya sambil tersenyum dan menekan jari telunjuknya di atas bibirku. Nisya lalu bangkit, dengan kerudung yang masih berantakan dan tubuh yang basah kuyup karena keringat. Dia berjalan menuju meja, lalu mengambil hp. Gw sempet panik, gw kira dia mau ngambil foto gw, ternyata enggak. Terdengar bunyi nuuut nuuuut nuut. Sueg, dalam hatiku, dia lagi telfon temennya.

“Halo Nis, kerjaan yang kemarin sudah beres?” suara dari hpnya terdengar karena di loudspeaker

“Halo Cha, bentar ya. Abis makan gw kirim ke lu. Justru gw mau nanyain hal yang lain nih.” Jawabnya Nisya mengacuhkanku. Yang bikin gw heran adalah, baru juga dia mengucap satu kalimat, dia sudah duduk di atas kontolku.

“Kenapa tu Nis?” Dia lalu mengarahkan kontolku yang memang masih tegang kentang, ke dalam memeknya. Wah gila bener ini cewek.

“Kemarin tu Pak Danil nanyain file presentasi minggu lalu, tapi laptop gw kemarin sempet install ulang. Datanya hilang semua.” Ucapnya bohong sambil perlahan menggerakan pantatnya naik turun di atas tubuhku.

“Ooooh yang itu, bentar ya gw cek dulu. Ga usah ditutup dulu.”

“Iya santuy kok, ini gw juga sambil makan.” Nisya serta merta mempercepat genjotan pinggulnya di atas kontolku. Nafasnya pun tersengal dan sedikit melenguh, uuuuh aaahhh uuuhhh aahhh. Sedangkan gw hanya bisa memejamkan mata menikmati ulegan Nisya yang tiada duanya. Goyangan inul aja kalah bos.

“Eh ini ada Nis. Mau gw kirim kemana?”

“Uuuuhhh Ehhh, kirim ke uuuuh email gwaahhhh bisa ga Cha?”

“Eh kenape lu?”

“Uuuuuuuh eehhh, gapapaaaah koook uuuuh. Ini tadi bikin sandwich bratwurst, kebanyakan ngasih saosnya. Jadihhhh uuuuh kepedesann aahhh.”

“Serius lu? Tiati mules lu.”

“Aduuuuuh uuuuh mules gapapa deh, yang penting uuuuh sarapan gw pagi ini enak ahhhh.”

“Ah elu, yaudah ntar gw kirim ke email lu. Udah kan?”

“Uuuuuuuh Udah kok ahhhhh udah mau.”

“Mau apaan njir?”

“Eh, gapapa kok aah, dah mau kelar makan maksudnya uuuuhhh.”

“yaudah Bye Nis”

“Thank you Cha ahhhhhhh”

TUUUUT. Bunyi telfon di tutup. “Gila lu Nis! Kalau sampai temen lu tau gimana?”

“Tenang, aman koook Uuuuuhh sayangkuuuuh aaahhhh Aku bentar lagi sampai nih ahhhhhh.”

“Samaa Nis, gila nahan goyangan lu. Hampir keluar juga gw.” Belum juga keluar, dia berhenti sejenak, lalu memutar badan membelakanginku. Kini dia sedikit berjongkok. Gerakan naik turun pantatnya jauh lebih cepat daripada yang tadi. Gerakannya seperti orang kesetanan. Gila nikmat sekali memeknya.

“Ndreee, aku mau keluar nih aaahhhhhhhh oooooh”

“Sama Niiisss aahhhhhh”

CROOOT CROOOT CROOOT CROOOT CROOOT, spermaku menyembur ketiga kalinya untuk 2 hari ini ke dalam rahimnya. Sedangkan Nisya yang sama-sama merengekuh kenikmatan merebahkan badannya di atasku. Meletekan kepalanya di sebelah kanan kepalaku.

“Andre, makasih ya sudah mau muasin aku malam dan pagi ini.”

“Iya Nisya. Kamu gila banget mainnya, aku hampir KO duluan.”

“Hahahahaha, kamu ga kapok kan sayang?”

“Enggak kok Nis, aku bisa menyesuaikan lawan mainku. Tapi kita temenan aja ya.”

“Iya temenan aja kok, FWB kan maksud kamu?” tanyanya sambil terkekeh dan menyubit kontolku.

“hhahaha iya lah. Eh btw lepasin dong talinya.”

“Iya-iya bentar. Aku nafas dulu.” Kami pun saling mengatur nafas. 10 menit kemudian Nisya bangkit dari tubuhku, lalu melepaskan kedua tangan dan kakiku. Nisya perlahan merapikan bajunya. Lalu menciumku.

“Aduh, badanku apek banget, keringetan lagi. Kacau nih kalau ada anak kost lain yang liat akun keluar kamarmu.”

“Tenang dong Ndre. Kamu tadi malem pake celana pendek sama kaos kan. Nih bawa anduk jogging ku. Kalau sampai papasan, bilang aja kamu abis ngegym di atas.”

“Ah iya pinter juga kamu Nis,” gw pun cuci muka lalu berpakaian. Gw peluk Nisya dari belakang, lalu mengecup pipinya. “Makasih ya Nisya, sudah lama aku ga ngentot, dan kamu berikan pengalaman baru buat ku.”

“Aku yang makasih mas, sudah bantuin aku semalam. Sudah puasin aku pagi ini,” jawabnya sambil nengok ke arahku. Gw kecup bibirnya berpamitan.

“Next time ya Ndre.”

“Iya Nis, aku pasti mau main sama kamu lagi kok.”

Sebelum keluar, gw tengok dulu kanan kiri, memastikan ga ada ana kosan sedang beredar. Next time gw mesti nyiapin footage kosongan juga nih gantiin rekaman cctv tiap gw mau ekse ni anak kost. Begitu memastikan kondisi aman, gw keluar perlahan. Jalan seperti ga ada apa-apa. Begitu gw turun tangga, baru juga dapet 2 anak tangga, ada seseorang jalan di belakang gw.

“Darimana lu Ndre?” suara perempuan mengagetkanku.

Bersambung
mksh updatenya suhu
 
Bimabet
ini cerita paling brutal yang pernah gue baca, gila bener ini fantasi alur ceritanya.. kayak bener2 kejadian real aja.. duh kapan bisa dapet kayak nisya gini ya, bisa di gangbang rame2 ini.. kayaknya fantasi nisya bisa jadi pengen digangbang bareng sama semua laki2 di kosan si andre
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd