Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan Seks Mengelola Kosan Sahabat

Mau tau nih, suhu semua tim siapa?

  • Nisya

    Votes: 190 17,8%
  • Tita

    Votes: 186 17,4%
  • Lola

    Votes: 119 11,1%
  • Rachel

    Votes: 209 19,6%
  • Mia

    Votes: 62 5,8%
  • Tante Dian

    Votes: 281 26,3%
  • Fitri (Newcomer)

    Votes: 22 2,1%

  • Total voters
    1.069
Tante Dian yang Kesepian

Teeeeeet Teeeeeet Teeeeeet

Samar terdengar alarm dari sebelah tempat tidur. Perlahan aku buka mata memerhatikan suasana kamar Rachel yang bising karena alarm HP. Kulirik jam di dinding masih menunjukkan pukul 04.00, kuraih HP yang sedang berbunyi itu. Kutekan tombol matikan lalu beranjak duduk di tempat tidur. Gw tengok ke sebelah ku sudah tidak ada Rachel. Terdengar suara shower dari kamar mandi becampur dengan senandung suaranya yang merdu menyanyikan lagu milik Tulus. Rachel rupanya sedang mandi, gila juga pikirku jam segini udah mandi. Gw pun beranjak dari tempat tidur dan mengambil celana pendek dan kaos yang tergeletak di lantai. Selesai memakainya, baru gw sadar ada secangkir teh panas di meja dengan note yang ditempel di mug nya. “Diminum ya Mas, sambil nungguin aku mandi.” Ga habis pikir, Rachel ini ga cuma cantik, seksi, enak dientot tetapi juga wife material banget.

Gw pun duduk di kursi kayu berwarna krem sambil menyeruput nikmatnya teh manis panas. Gw cek hp barangkali ada notif penting semalam yang terlewat, sambil pikiranku memutar indahnya tubuh Rachel dan nikmatnya percumbuan tadi malam. Selang 5 menit duduk di sana, terbukalah pintu kamar mandi. Semerbak harum strawberry menyeruak ke kamar diikuti uap hangat lalu langkah kaki jenjang milik Rachel.


“Eh Mas Andre udah bangun, tidurnya nyenyak Mas?” sapanya sambil mengusap rambut. Rachel keluar kamar mandi hanya dengan berlilitkan handuk putih sebatas paha. Tubuhnya harum semerbak membuat Andre jr auto bangun.

“Eh pagi Dek Rachel, makasih ya teh hangatnya. Pengen deh nanti punya istri kayak lu gini,”

“Loh, kan selama di sini aku istri lu Mas. Mas Andre mau tiap malam ke sini pun gw mau kok.”

“Eh iya juga ya, bener ya?? Kamu jadi istri aku selama di sini,”

“Iya Sayangku,” jawabnya sambil mencium bibirku. Ciuman lembut darinya tidak lama, Rachel lalu bangkit dan melepaskan handuk yang melilit tubuhnya memperlihatkan kedua buah toket yang bulat dan kenyal itu. Tanpa mempedulikan gw yang masih duduk di sana, Rachel membuka lemari. Memilah dan memilih pakaian mana yang harus dia pakai pagi ini. Sementara di lantai sudah ada tas yang sepertinya akan dia bawa hari ini.

“Chel, lu pagi banget dah! Mau kemana emang?”

“Ya syuting lah Mas, malah kadang lebih pagi daripada ini tau.”

“Gila yaa, emang kudu totalitas yak!”

“Iya dong, mana syuting nya kadang bisa seharian. Pulang baru jam 12 malem, jam 3 udah harus jalan lagi. Untung ini bukan sinetron striping.”

“Emang sinetron apaan sih?”

“Rahasia,” jawabnya yang sudah selesai memakai celana dan bra sambil nengok kearahku menjulurkan lidahnya. “Nanti deh, pas screeningnya lu gw ajak.”

“Jangan dong, kan ada Didit. Ntar malah jadi gosip lagi!”

“Ya dia juga dateng, lu ajak siapa gitu,”

“Yeeee, kirain gw dateng sebagai pasangan lu,” jawab gw sambil mendekat ke arah Rachel dan meremas pantat yang dibungkus celana putih kulot itu.

“Tenang mas, ada saatnya lu gw ajakin acara sama aktris atau kru kok!”

“Bener ya!”

“Tenang sayang,” jawabnya sambil membalikkan badan lalu mencium bibir gw, “Sayang, gw mesti berangkat nih. Jemputan gw udah di depan.”

“Lah, enggak gw anterin aja beb?”

“Tenang, dari PH nya udah nyediain supir yang antar jemput kok.”

“Oke deh, hati-hati ya di jalan sayang. Gw ikut bareng ke bawah kalau begitu mumpung masih pagi banget,”

“Yaudah yuk,” kami pun berjalan ke bawah. Waktu itu menunjukkan pukul 4.45 WIB. Sampai di depan kantor, gw lambaikan tangan ke Rachel yang sudah berjalan ke arah mobil Avanza silver. Gw pun masuk ke kantor langsung ke kamar dan merebahkan diri. Gw merasa senang dan nyaman sekali dekat dengan Rachel, meski masih ada yang mengganggu pikiran. Tita apa kabar ya, sudah 2 hari ini chatku didiamkan saja. Ah barangkali dia sibuk di sana. Bodo amatlah. Tak selang berapa lama gw tertidur.




“hmmmmm, hmmmmmm” ada rasa yang aneh di kontol gw. Rasa dingin dan basah, tetapi sangat lembut. Gw pun perlahan melawan kantuk yang masih berat. Gw lirik ke arah jam dinding, ternyata masih jam 7.30, sekilas ada sosok wanita sedang berlutut mengulum kontol gw. Ah, paling juga cuma mimpi kayak waktu itu pikir gw.

“Hmmmmm, hmmmmmm” kali ini giliran bibir gw terasa aneh. Gw pun kembali melawan rasa kantuk dan membuka mata. Terkaget sekagetnya seketika gw buka mata, tatap mata penuh nafsu sedang berada persis di atas muka gw. Hah, yang barusan bukan mimpi dong??? Gw pun segera merengkuh kesadaran, lalu menggerakan kedua tangan gw buat mendorong badan wanita itu menjauh.



“Eh Tante Dian!?? Ngapain pagi-pagi di kamar gw Tan?”

“Lu sih biarin pintu kantor kebuka.”

“Ya, tapi kenapa sepagi ini Tante ke sini deh?”

“Tante tadi pagi keluar dari kamar Yudhi, eh lihat kamu lagi turun bareng cewek. Wah pasti abis dapet jatah nih semalem pikir Tante. Tante jadi pengen deh,” jawabnya sambil terkekeh masih dengan posisi dia di atas tubuh gw.

“Dih, lagian ngapain tante di kamar Yudhi, bukannya dapet jatah dari Yudhi?” canda gw kepadanya.

“Jatah apaan, tante terpaksa juga kali ngewe sama dia. Mana ga enak lagi kontolnya Ndre, enakan kontol mu,”

“Ya iyalah jelas, udah naklukin semua wanita di kos ini nih kontol, kecuali Tita,” jawabku sambil tertawa. Seketika kontol gw dicubit keras oleh Tante Dian.

“Yaaa elu mau naklukin Tita pake kontol, pake hati lah Ndre! Tante ga acc kalau lu cuma pengen ngewe doang sama Tita. Kemarin Tante kasih izin kamu deketin Tita karena dari cerita Tita yang sepintas, dia nyaman sama kamu Ndre.”

“Duhhh duuuuh sakit Tante, ya enggak lah Tan. Bercanda doang aku mah.”

“Bener yeee!! Sementara kontol ini cuma milik mamanya Tita!”

“Iye deh Tante, siap!” jawabku sambil memeragakan gimmick hormat kepada Tante Dian. “Eh bentar, tetapi masih boleh dong aku ngewe wanita lain di sini?”

“Ya boleh kalau itu, malah Tante punya ide buat ngajakin cewek yang tadi pagi main bareng bertiga sama kita,” jawabnya sambil tersenyum genit.

“Ya kalau dia mau ya Tan,” gw sih dalam hati mau pake banget.

“Tenang, nanti ketemuin aja sama Tante. Tante yang intro ke dia,”

“Oke siap! Yaudah ini kita mau ngapain?”

“Mau ngewe lah! Eh tapi bentar deh, lu udah dapet hp nya Yudhi kan?”

“Udah dong!”

“Baguslah! Kalau gitu, Yudhi gw suruh pulang ke Bandung aja pagi ini.”

“Nah gitu dong!” kami pun duduk di kasur. Gw izin cuci muka dulu ke Tante Dian. Sementara itu, Tante Dian melihat sekeliling kamar gw. Beres cuci muka dan sikat gigi, gw keluar dari kamar mandi dan mendapati Tante Dian sudah telanjang bulat.

“Eh Tante, belum apa-apa udah telanjang aja!”

“Iyalah, ga usah pake lama. Udah sini,” Tante Dian menarik tangan gw ke arahnya. Gw pun berdiri di depannya, sementara itu dia mulai turun dan bertumpu di lututnya menghadap kontol gw yang sudah berdiri. “Tante lanjutin yang tadi ya,” tanpa basa-basi pun Tante langsung mencaplok kontol gw sampai ke pangkal tenggorokannya. Gila, nikmat sekali. Kepalanya pun perlahan bergerak maju mundur sedangkan tangan gw sudah memegangi kepalanya.

“Ahhhhh Tanteee, nikmat banget mulut Tante!!”

Plok plok ploook, suara aduan mulut Tante dengan pangkal kontol gw.

“Tanteeee aahhhh, udaaah aahhh,”

Plok plok plok, Tante Dian semakin kencang mengulum kontol gw. Sampai akhirnya setelah 10 menit di posisi itu, Tante Dian melepaskan mulutnya. Poooooh! Tante Dian pun menyeka mulutnya yang basah dengan tangan kanan halusnya. Tak membiarkan Tante Dian istirahat, gw langsung menarik kedua tangannya. Gw bimbing Tante Dian untuk duduk di pinggir ranjang, kali ini gw bersujut di depan memek merah merekah miliknya. Gw arahkan mulut gw ke klistoris wanita berusia 40 tahunan itu. Sluuuuurppp Sluuuurrrppp, langsung aja gw mainkan lidah gw di lubang kenikmatan wanita seksi itu.

“Ahhhhhh Andreeee, ga kontol, ga lidah lu, jago semua bikin Tante keenakan gini!”

sluuuurrp sluuuurppp sluurrrrp. Tangan gw merambat ke atas mencari kedua toket bulatnya, sembari lidah gw masih bermain di lubang kenikmatan ini. Kedua kakinya meregang dan merapat dengan perlahan.

“Ahhhhhh gilaaa lu Ndre!!!” tangan gw sekarang sudah meremas kedua toket miliknya, gw pilin putingnya dengan cukup keras. “AHHHHHH NDREEEE Sakit!” gw pun berhenti dan melepaskan kuluman di memeknya. Gw pandangi Tante Dian yang masih ngos-ngosan.

“Ndre, kenapa berhenti?”

“Katanya sakit??”

“Iya, tapi enak!” tanpa fafifu, gw pun kembali menenggelamkan kepala gw di lubang kenikmatan milik Tante Dian lagi, sementara kedua tangan gw kembali beraksi meremas kedua toket miliknya.

“AHHHHHH NDREEEE! AAHHHHHHHH SSSHHHHHH”

Kaki Tante Dian kelonjotan bergerak meregang meremas berkali-kali sementara tubuhnya kini sudah meregang ke belakang terbaring di tempat tidur gw. Tatapannya menengadah ke langit-langit dengan mata merem melek.

“AHHHHHH NDREEE! AAAHHHHH SSHHHHH TERUSIN NDRE!” Gw pun mempercepat permainan lidah dan tangan gw. Memeknya mulai basah dengan cairan pelumas kenikmatan, sementara kedua toketnya basah karena keringat keenakan.

SLuuuuuurppp sluuuuurppp, nikmat sekali memek Tante Dian ini!

“Ndreeee, Tante mau keluar!!!!”

Suuuuuur suuuuur, keluarlah cairan kenikmatan milik Tante. Bedanya tidak squirt seperti Rachel semalam. Gw pun bangkit dari posisi itu, gw lihat Tante masih segar meski habis merengkuh orgasme pertamanya. Melihat posisi telentang Tante Dian saat itu, membuat gw langsung pengen colok memeknya dengan kontol gw. Gw putar balik badannya. Kini Tante Dian tengkurap, sementara kakinya terjuntai ke lantai. Tanpa aba-aba, gw masukan kontol gw ke memeknya. Tante Dian pun kaget dan menengadahkan kepalanya.

“AWWWWW NDRE!!!! AHHHHHH!!” teriak Tante Dian setengah kaget. Tanpa menunggu lama, gw genjot perlahan kontol gw di memeknya dengan posisi doggy.

“AHHHH NDREEE AHAHHHHHHHH”

“Tanteee Diaaaan, pantat Tante bulat banget siiiihhhhh ahhhhh”

PLOK PLOOOK PLOOOOOK, suara dari peraduan antara tubuh gw dengan pantatnya Tante Dian. Gw pun mempercepat tempo kontol gw di dalam memeknya, maju mundur merengkuh kenikmatan.

“AHHHHH NDREEEE, IYAA BENAR BEGITU SAYANG!!!”

“AHHHH TANTE NIKMAT BANGET SIH MEMEK TANTE!!!”

“SHHHHH NDREEE, KONTOL LU GA KALAH NIKMAT NDREEE AHHHHH”

Gw percepatan lagi tempo, sampai tubuh Tante terpentok ke pinggir kasur. Sementara itu, kedua tangan gw menarik lengannya. Kini pun badan Tante Dian sedikit terangkat. Wajah cantiknya pun terlihat dari cermin yang ada di lemari depan kami. Sungguh kenikmatan luar biasa ngewe dengan tante seksi ini.

PLOOOOK PLOOOOOK PLOOOOOK.

“NDREEEE, SIN…. IHHHHHHH GANTIAN TANTE DIATAS AHHHHHH,”

“Bentar Tante aahhhhhhh,” jawab gw masih dengan doggy dengan tempo supe cepat sebelum akhirnya gw cabut mendadak. Tante Dian pun kaget, seperti kehilangan sesuatu. Buru-buru dia bangkit, lalu mendorong gw tidur di kasur. Kini Tante dia sudah siap memasukan kontol gw ke memeknya. Sleeeeep, dengan mudah kontol gw merangsek ke memek Tante Dian yang sedang berjongkok di atas kontol gw.

Tanpa ampun, Tante Dian langsung bergerak cepat maju mundur ke atas bawah.

“TANTEEEE AHHHHHH, NIKMATNYAAA AHHHHH”

“AHHHHHH NDREEE AHHHHH SAYANG!” Tante yang sedang berada di atas menggoyangkan memeknya dengan cepat sembari kedua tangannya meremas toket bulatnya. Kepalanya bergerak kesana kemari membuat rambut sebahunya berantakan.

“AHHHH TANTEEE AHHHHH”

“OOOOOH SAYAAANG AAHHHHHHH, Tante mau keluar!” teriaknya setelah hampir 20 menit kami bermain di posisi itu.

“BARENNNG AHHHHH TANTEEE SHHHHHH, gw juga mau keluar!”

CROOOOOT CROOOOOOT CROOOOOOT CROOOOOT, sperma gw pun muncrat membasahi dinding rahim milik Tante Dian. Beberapa meluber keluar, sementara Tante Dian masih menegang menikmati orgasme keduanya pagi itu. Selang beberapa saat, Tante Dian menjatuhkan badannya ke atas tubuh gw. Kepalanya bersandar di atas bahu kiri gw. Tangan gw pun reflek mengelus rambutnya dengan lembut. Kurang lebih sejam kami bercinta pagi ini, membuat kami ngos-ngosan.

“Andree, makasih yaa sudah mau ngewe sama Tante,”

“Aku yang makasih Tante karena sudah diberikan kenikmatan seperti ini,” kami berbalas senyum.

“Tante sudah lama ga merasakan kenikmatan begini, semenjak Papanya Tita sakit-sakitan, kami jarang main. Sempat beberapa kali Tante cari berondong, tapi ga ada yang cocok.”

“Ah masak sih Tante?”

“Iya, baru kali ini nih Tante merasa kalah,”

“hahahaha jago dong aku Tan?”

“Iya lah! hahahaha tapi jagoan di ranjang masak ga jago dapetin hati cewek sih?” tawa Tante Dian mengejek gw.

“Ah itu mah Aku main alus aja Tante, sehalus kulit Tante Dian,” jawabku tersenyum kepadanya sambil meraba pantat bulatnya.

“Bisa aja ah kamu Ndre, eh mandi bareng yuk!”

“Yuk!” kami pun berjalan ke kamar mandi. Guyuran air hangat membasahi tubuh kami, sementara tangan gw sudah mengambil sabun di dispenser yang terpasang di dinding. Gw oleskan perlahan ke tubuh milik Tante Dian. Mulai dari lehernya, bergerak turun ke kedua toket dan lalu bergerak ke pantat bulatnya. Di saat bersamaan Tante sudah mengolesi sabun di kontol gw. Kami pun tertawa bersama.

“Tante ga mau ya main sambil mandi berdiri gini,”

“Yah, terus maunya gimana?”

“Tuh di pojokan masih kosong kan? Taruh bathub dulu, baru nanti kita main di kamar mandi kamu ini,”

“Oh gampang itu mah! Nanti juga aku langsung minta tukang ukur biar minggu ini langsung bisa dipasang.”

“Bener ya!”

“Siap tante!” kami pun melanjutkan mandi. Ga begitu lama karena memang kami tidak main dan sekadar mandi bersih aja. Begitu beres mandi, kami pun keluar dan memakai pakaian kami masing-masing. Setelah itu, kami order gofood untuk sarapan kami berdua dan menunggu di ruang meeting kecil di sebelah. Gw lirik waktu itu jam dinding menujukan pukul 09.15, pikir gw belum ada anak gw datang sampai terdengar brak seperti suara tas terjatuh ke lantai dari kantor depan. Gw reflek berdiri dan membuka pintu kantor.


Bersambung >> Page 105
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd