(No gif included for this update, lack of resources...)
"Bagaimana kondisinya? Mari kita lihat gadis bodoh yang kita jebak ini... Oh wow... Lantainya penuh dengan ceceran orgasmenya sendiri. Dia terlihat sangat menikmatinya rupanya..." ucap pria yang menjaga kamar itu setelah melihat bosnya berjalan menuju kearahnya.
"Bagaimana hasilnya?" tanya om broto dengan santai sambil memegang gelas wine ditangannya.
Penjaga itu membuka ikatan tangan dan kaki gadis itu dan perlahan tubuhnya condong kedepan dan ambruk karena terlalu banyak orgasme dan jatuh tepat diatas cairan orgasmenya sendiri. Om broto kemudian maju dan berjongkok dibelakangnya sambil menjambak rambutnya hingga kepalanya terangkat.
"Dengan ini, lu bakal gue latih jadi lonte penghibur bukan buat tamu-tamu gue tapi... GUE BAKAL LEMPAR LU KE TEMPAT GELANDANGAN MALEM-MALEM, BIAR LU DIPERKOSA RAME-RAME SAMA MEREKA."
"Dari raut wajahnya yang manis itu, sepertinya dia terlihat tidak masalah dengan apa yang bapak rencanakan, dia sangat bahagia mendengarnya sampai-sampai tidak bisa menjawab bapak?"
"Gue paham... Ngeliat toket sapi perah sombong kayak elu dan tubuh lu yang bahenol itu, gue bakal pastiin untuk lu ngerasain obat gue lagi nanti dan lu bakal ngerasain perbedaan dari hari-hari normal lu jadi hari-hari neraka buat lu..." setelah puas melihat korbannya, om broto melepaskan jambakannya dan wajah gadis itu terbenam dalam cairan orgasmenya yang berceceran diatas lantai.
"(T... Tolong... Aku...)"
"Hmmm? Hei... Lontenya pingsan tuh, pak...!"
"Yah mungkin tubuhnya gak kuat mendapat sedikit stimulan saja, padahal dosis rendah yang gue pake... Emang lagaknya aja yang sok keras, tapi terbukti emang ini anak masih culun-culunnya. Hei! Lu baru ngerasain dimainin pake dildo aja udah pingsan apalagi dientot rame-rame...!" ucap om broto menginjak lengannya dan mendorong-dorongnya memastikan dirinya sadar atau tidak.
"Sedikit menyebalkan memang pak... Saya bertaruh dia merasa bersalah karena mengganggu kita sekarang..." balas penjaga kamar itu kepada bosnya.
"Yah... Apa boleh buat, kalian bisa pake dia dulu saat ini. Nanti gue datang lagi sambil membawakan obat untuk ngetes dia..."
"Apaaa? Gadis ini boleh kita pake jadi pembuangan peju kita dulu nih pak? Sungguh? Bapak memang murah hati sekali."
"Tubuhnya gue liat muda dan kuat, cocok untuk dijadikan kelinci percobaan obat gue... Hahahaha...!!!"
Setelah itu gadis itu kembali dibangunkan dan kedua tangannya diikat dengan sabuk, digantung menggantung dengan rantai yang terhubung dengan langit-langit. Tak berapa lama berselang, datang dua orang body guard dengan perawakan tinggi besar dan juga berkulit hitam. Keduanya sudah telanjang dan berjalan menuju kearahnya sambil mengocok kontolnya masing-masing, setelah berada tepat dihadapan gadis itu mereka dengan segera mengangkat tubuh gadis itu dan menggendongnya. Satu pria menghujamkan kontolnya kedalam memek gadis itu dan pria yang lain menganalnya. Gadis itu mendapat double penetration dari dua pria hitam sekaligus hingga membuat tubuhnya merasa bergetar hebat setiap kali mereka menggerakkan kontolnya didalam tubuhnya.
"Eeeeeeeeeekkk... A~ampuuuuuuuuuuun... Keluaaaaaaaaaarrrrrrr!!! Keluaaaaaaaaaaaarrrrrrr!!! Oooohhh! Hoooooooooohhh! Guuuuuuuuuuuuuuhhh!"
Setelah beberapa saat mendapat siksaan dari dua pria bak titan itu, mereka berdua akhirnya menyudahinya dengan ejakulasi didalam kedua lubang gadis itu bersamaan. Sembari ejakulasi, salah satu pria yang berada dibelakang tubuh gadis itu kemudian mencekik gadis itu dengan lengannya hingga gadis itu kesulitan bernafas.
"Haaaaaaaaah! Eeeeeeeeeeek! Aaaah! Haaaaaaah! Eeeeeeeeeekkk! (A~apa ini... ini... pantatku... rasanya seperti... diambil melawan kehendakku...)"
"Hahahaha... Benar-benar efektif cara membuat seorang gadis untuk bertekuk lutut! Dia bakalan pasrah sebentar lagi..."
"H~haaaaah... Nghooooooohh! (Ah... P~pantatku...!! E~enggak mungkin...!)"
"Kita tahu disini adalah titik lemah milikmu sayang...! Gimana rasanya?"
Gadis itu merasakan meski kedua kontol pria itu baru saja ejakulasi, akan tetapi masih cukup keras didalam kedua lubangnya dan terus menghujam bergantian yang membuat dinding otot memek dan juga anusnya saling bertabrakan memberikan sebuah kenikmatan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.
Pria yang sedang mengisi memeknya kemudian menarik kontolnya keluar kemudian mempersilahkan rekannya itu untuk mengeksplorasi lubang anus gadis itu. Pria yang satu lagi dengan leluasa bergerak dengan kasar dan lincah, perut gadis itu seperti tersundul oleh kontol besar milik pria itu. "MAKAN NIHHHHHHH!!!"
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...
"AAAAAAAAAHHHH! UAAAAAAAAAHHH! (G~gila... Kontolnya... masuk dalem banget...) J~JANGAAAAAN!! JANGAN REMAS TOKET AKUUUUUUUU!!"
Dengan tetap mencekiknya, pria itu terus mengaduk-aduk lubang anus milik gadis itu dan berusaha membuat gadis itu menyerah.
"Kamu tahu sayang, diperkosa dengan kontol gede seperti ini sangat memberikan tubuhmu banyak memori tentang nikmatnya diperkosa... Kebanyakan wanita sudah menyerah dalam kondisi sekarang, akan tetapi dirimu ternyata lain. Tubuhmu menginginkan ini hingga membuatmu terus tersadar dan ikut menikmatinya..."
"(Hnghhhh... A~aku gak bisa... nafas... Meskipun itu menyiksaku... Aku... sudah mulai merasakan nikmat olehnya... Tidak ada... harapan lagi...) Huuufff... Ghhhhh... Haaah... Guuuuuuh..."
"Nah sekarang, kita cobain obat lainnya lagi... Tubuh kamu sudah resmi jadi kelinci percobaan kita, jadi jangan tegang yah... Hehehehe..." pria lainnya berjalan menuju meja tempat dimana ada beberapa suntikan tergeletak diatasnya.
"Melihat caramu kesulitan bernafas dan makin berat, kita coba apa kamu bisa bertahan dengan obat yang ini nantinya..." pria itu membawa sebuah suntikan dan menyuntikkannya kedalam kulit disekitar pantatnya.
"Nghaaaaaaaaaa... Jangaaaaaaan... (S~suntikan lagi... B~berapa banyak yang harus aku rasakan lagi...? Aku... diikat menggantung... S~sangat erat... Tubuhku... terasa aneh...)"
"Sepertinya kamu baru saja keluar hanya dari digantung saja... Amazing, bukan? Yah meskipun itu cukup sedikit beresiko ketika mencampur obat satu dengan obat yang lain... Sistem saraf milikmu akan rusak sedikit, tingkat sensitivitasmu akan naik tajam meskipun aku hanya meremas toketmu ini. Itu terasa seperti akan meledak bukan?" pria itu kemudian bermain dengan toket gadis itu dan meremasnya dengan kasar sedangkan tubuh gadis itu mendadak menjadi mati rasa karenanya akan tetapi otaknya sudah merasakan nikmatnya yang membekas dan perlahan gadis itu mendesah membayangkan rasanya ketika pria itu bermain dengan tubuhnya.
"HNNNGHHHHHHH!!! (P~payudara aku... Jadi... mati rasa...)"
Kemudian tali yang menggantungnya makin terangkat naik oleh sebuah katrol dan membuat gadis itu tidak menapak lagi diatas lantai dan hanya bergantung dengan kekuatan pergelangan tangannya saja.
"Dan juga, ini akan jadi langkah terbaik untuk melatih seorang lonte seperti dirimu untuk belajar tata krama..."
"Agggghhh! Uuuuuuhh...! (Aku gak tahu... Apakah ini sakit atau terasa nikmat... Payudaraku... rasanya panas sekali... Aku terangkat seperti ini...)"
Kemudian kedua pria itu mengambil sebuah cambuk, dan masing-masing bergantian mencambuk tubuh gadis itu mulai dari toket, perut, pantat dan juga memeknya.
CTARRRR...CTARRRR...CTARRRR...CTARRRR...CTARRRR...
CTARRRR...CTARRRR...CTARRRR...CTARRRR...CTARRRR...
"Kamu pikir kamu bisa menahan "sakit", bukan? Sangat disayangkan obat yang kita gunakan sudah membuatmu tak berdaya. Sesuai yang diharapkan, kepalamu bahkan tidak bisa tegak. Kamu akan merasakan "sakit" dan "nikmat" dua kali lebih banyak untuk ukuran gadis sombong sepertimu..."
"AAAAH! ENGGAAAK... JANGAN...! AAAAAAAAH! JANGAAAAAN...! AHH... AAAAH...EEEEEEEEEEKKK...!"
Disaat tubuhnya disiksa seperti itu, tanpa disadarinya mulai orgasme berkat cambukan berulang kali. Semburan orgasmenya keluar dan perlahan turun membanjiri pahanya tanpa dia bisa rasakan nikmatnya karena pengaruh obat yang sedang bekerja. Hanya otaknya yang memberikan stimulan bahwa tubuhnya sedang menikmati orgasmenya akan tetapi tidak dengan indra perasanya.
"K~kalau kalian... mencoba menyiksaku... terus-terusan... Aku tidak akan memaafkan kalian... Teman-temanku pasti sedang mencariku saat ini... jadi...!"
"Ooooh takuuuuuuut! Gitu mau kamu? Kalau begitu, kita akan membuatmu lebih tak berdaya sebelum teman-temanmu bisa menemukanmu..."
"KUUUUUUUHH.... NGHHHHHHHH..."
"Sebuah cambuk... tidak bisa membuatku... !!??"
CTARRRR...CTARRRR...CTARRRR...CTARRRR...CTARRRR...
CTARRRR...CTARRRR...CTARRRR...CTARRRR...CTARRRR...
Tubuhnya kembali dicambuk berulang kali hingga membuat kulit tubuhnya menjadi kemerahan pada berbagai area.
"Huh... !? (A~ada... ada apa dengan... kakiku...? E~enggak...! Pinggulku, aku tidak bisa mengontrolnya...! P~perutku...! Panas sekali...!! S~sesuatu terjadi didalam tubuhku...!?)"
Tubuh gadis itu merespon dan mulai mengangkang dengan sendirinya dan mulai meremas-remas otot-otot yang berada disekitar area perut dan juga memeknya.
"Nah itu dia... Sepertinya obatnya sudah mulai bekerja sekarang, kamu tahu? Gak ada obat penawar untuk obat ini. Pikiranmu kacau sekarang, mengerti?" ucap pria itu menjambak rambutnya sambil menariknya untuk memandangi pria itu. Kemudian pria itu melanjutkan mencambuk area perut dan juga memeknya, pria yang lain terus membantu dengan mencambuk pantatnya.
Setelah 15 menit lamanya disiksa, gadis itu mencoba menggunakan sisa tenaganya untuk melawan.
"L~lepasin ikatanku sekarang! Kyaaaaaaaa...!?"
"Yah, baiklah... Biarkan dia ketagihan dulu dengan obatnya..." salah seorang pria itu kemudian kembali mengambil sebuah suntikan dan berjalan kearahnya.
"J~jangan... Apa yang kalian lakukan...!?" gadis itu mencoba meronta ketika pria itu mengarahkan ujung jarum suntik itu pada lehernya dan menyuntikkan obatnya kedalam tubuhnya.
"Stop! KELUARIN SEKARANG JUGA...!"
"Heiii... Jarumnya nanti bisa patah didalam sana kalau kamu mencoba bergerak. Bukankah kita tidak menginginkan itu sekarang, bukan? Oke sekarang, mari kita nikmati waktu kita..."
Gadis itu dibawa kesebuah ruangan dengan jeruji seperti penjara. Dirinya yang lemas tak bertenaga dilempar diatas kasur lusuh, kemudian pria yang membawanya dengan tanpa ampun mempenetrasinya dengan kasar.
"HIIIIIIIIIIHH... A~AMPUUUUUUUUUUNNNN... STOP G~GENJOTIN MEMEK AKU...!!!"
"Tidak ada lagi kata kita bisa mengampuni seorang lonte seperti dirimu ini, yang ada hanya kita bakal puasin kontol kita make semua lubang lu ini...!"
"Aaaaaaaaahh! K~keluaaaaaaaaaaaarr! M~memek akuuuuuu...! Kalian memasukkannya sangat kasarrrrr...! A~ampuuuuuuuuunnnnn!!" gadis itu ditindih dengan gaya mating press seakan kontol pria itu sebentar lagi berhasil membelah mulut rahimnya dan mulai mengaduk-aduk rahim gadis itu dari dalam. Kaki gadis itu terangkat tinggi keatas dan bergerak mengikuti hujaman kontol pria hitam itu.
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...
Tak lama berselang, pria itu mengerang keras dan terlihat pinggulnya bergetar cukup hebat menandakan dirinya selesai ejakulasi didalam rahim gadis itu.
"Eeeeeeeeeeekkk... E~ENGGAAAAAAAAAAKKKK!!" gadis itu menyadari pria itu menyemprotkan spermanya didalam rahimnya dan berpikir dirinya bisa saja hamil dari pria berkulit hitam itu. Apa jadinya dirinya ditertawakan orang kalau hamil diluar nikah bahkan oleh pria yang bukan menjadi tipikal idamannya.
"Yeah... Kita rasa kita sudah memegang kendali tubuhnya, otot-otot sekitar anus dan memeknya sekarang tersambung menjadi satu. Lubang manapun yang kita garap, akan membuat dirinya merasakan nikmat dan juga orgasme yang tak berkesudahan hanya menggunakan satu buah lubang saja."
"Yah meski sepertinya dia masih belum mengerti keadaan dan posisinya sekarang... Apa perlu kita coba mainan yang lain?"
[Tubuh gadis itu terus disuntik obat perangsang berbagai dosis untuk mengetahui reaksinya. Selain itu dirinya juga dilatih dengan diperkosa berulang kali oleh mereka dengan tujuan untuk menjadikannya seorang lonte yang hanya mencari kepuasan seksual semata.]
Pagi harinya...
"Udah beres semua... Hei lonte! Udah bangun? Kamu tahu apa yang akan kita lakukan sekarang? Gak ada reaksi juga... Yah, terserah... Klik..." pria itu menyalakan vibrator yang dibawanya dan mengarahkannya pada memek gadis itu.
Bzzzzzzzzztttt...Bzzzzzzzzztttt...
Bzzzzzzzzztttt...Bzzzzzzzzztttt...
"Nnngghhhhhhaaaaahhh!!"
"Selamat pagi sayang, apa tidurmu nyenyak? Waktu tidurmu sudah habis sekarang, ok? Ini, terima ini...!!!"
Bzzzzzzzzztttt...Bzzzzzzzzztttt...
Bzzzzzzzzztttt...Bzzzzzzzzztttt...
"Kita bakalan coba obat baru ini kepadamu... Obat yang kemarin rupanya tidak cukup sukses..." pria itu mengolesi ujung vibrator itu dengan sebuah obat cair kemudian bersiap memasukkannya kedalam lubang memek atau anus gadis itu.
"Kamu bakalan mencoba obat baru ini dan menjadi obyek tes pertama dengan tubuhmu itu."
"K~kenapa kalian... membuat sesuatu makin kuat? Itu...! Eeeeeek...! P~please... menjauh...!!" gaids itu ketakutan melihat 5 orang pria yang menjaga ruangannya berjalan mendekatinya dengan masing-masing memegang sebuah dildo dan vibrator ditangannya. Dirinya mencoba meronta akan tetapi tangan dan kakinya terikat pada tiang kasur membuatnya tidak bisa berbuat banyak selain pasrah. Kakinya yang mengangkang menjadi sasaran empuk terlebih dahulu dengan sebuah dildo besar menancap dengan keras masuk kedalam memeknya.
"JANGAAAAAAAAAAAAANNNN...!!!"
"Dan terima ini juga...!!" pria lainnya juga memasukkan dildo lain kedalam lubang memeknya hingga dua dildo itu masuk dan bergerak bersamaan.
"EEEEEEEEEEEEEEKKKK!!?"
Bzzzzzzzzztttt...Bzzzzzzzzztttt...
Bzzzzzzzzztttt...Bzzzzzzzzztttt...
CRRRRRRTTTTT...CRRRRRRTTTTT...CRRRRRRTTTTT...
CRRRRRRTTTTT...CRRRRRRTTTTT...CRRRRRRTTTTT...
"Wow... Pinggul kamu bergerak dengan liarnya... Itu hanya membutuhkan waktu 3 detik bagimu untuk orgasme..."
"L~LEPAS... TARIK ITU...!! STOP MEMAINKANNYA... DISANA...!!"
Kemudian pria lain yang mengambil sebuah suntikan kembali menyuntikkannya kali ini dia suntikkan pada toket besar gadis itu.
"Hari ini kamu mungkin hanya akan orgasme sebanyak mungkin daripada yang pernah kamu rasakan seumur hidupmu... Kita membawa banyak obat dan mainan yang berbeda untukmu, sayang... Jadi nikmati saja..." pria itu melempar suntikannya keatas meja dan bersiap mengerjainya lagi.
"Uaaah... Ahh... Ahhh... A~aku tidak mungkin kalah...!! dengan obat-obatan seperti itu... A~aku tidak akan menyerah..."
[Setelah itu, mereka menyuntikkan berbagai jenis obat kedalam tubuh gadis itu. Membuatnya seperti yang mereka inginkan... Gadis itu mencoba melawan pada awalnya... tapi sebagaimana bekas suntikan pada tubuhnya makin bertambah, gadis itu perlahan kehilangan keinginan untuk melawan. Ototnya mulai melemah dan perutnya mulai menggelambir. Toketnya mulai berkembang lebih besar dari sebelumnya... Puting gadis itu juga mulai berubah menjadi membengkak membuatnya gampang merasakan geli. Gadis itu menyadari obat yang mereka suntikkan padanya mulai mengubah tubuh dan juga pikirannya."
"Heheheh... Lihat, tampilannya yang menantang ketika terikat dan mengangkang seperti itu membuatku ngaceng. Apa daya kita cuma disuruh ngejagain kamarnya dia, coba kita boleh nyicip udah aku perkosa dan hamilin kali yah... Hahahaha" ucap salah seorang penjaga sel tempat gadis itu disekap.
"Selama satu minggu saja, dia mulai kehilangan bentuk badannya bahkan sekarang terlihat makin montok dan bahenol, bukan. Lihat juga tatapan matanya, kosong seperti hidupnya sudah berakhir?"
Cklek... pintu tempat mereka berjaga terbuka dan om broto masuk membawa seorang ajudannya.
"Hehehehe... Our dear "meat toilet", time to your "Interrogation"..." om broto mendekatinya dan ajudannya mengangkat tubuh gadis itu dan om broto mulai meremas toketnya bergantian.
"Aaaauuu... Uuuhhh... Stoooop..."
"Mari kita dengarkan kebenaran dari puting sensitif kamu yang sudah berulang kali mendapat obat perangsang ini... Heheheh... Saya yakin tidak ada orang normal yang bisa menahannya sebanyak ini..."
Ajudan om broto yang memegangi dagu gadis itu kemudian menariknya menyamping lalu mencumbunya. "mmmm... Mmmuuuhh! Mm.. Mggggh! Ahn... Nghhh... Haaa.. FFuuuuhh... MFwaaaahh..."
"Lihat... Ajudan gue cuma nyedot lidah lu sebentar dan lu udah langsung sange gak karuan, berubah menjadi seorang budak seks dengan toket jumbo menggantung seperti ini... Woaaah... Lihat juga ini, keringat dan cairan orgasme yang keluar dari tubuh lu ini... Apa dengan berciuman barusan membuatmu sangat terangsang?" om broto mentertawakan kondisi gadis itu dengan keringat yang bercucuran dan juga pahanya yang basah akibat orgasmenya sendiri.
"Eh... Ahh... E~enggak mungkin... (Obat itu membuat sisi "kewanitaanku" menjadi "gampang basah" meski aku menginginkannya atau tidak...) K~kalian salah... I~itu karena o~obatnya...!!"
"Hahahahahah! Dasar gadis malang, tubuhnya sudah tidak berdaya dan berantakan. Jembutnya yang tumbuh dengan cepat ini membuat memek lu terlihat lebih kotor daripada sebelumnya..."
Om broto kemudian berjalan memutar menuju belakang punggungnya, kemudian menghujamkan kontolnya masuk kedalam memek gadis itu. Dengan tangan terikat tentu dia tidak bisa berbuat banyak selain menyerahkan tubuhnya untuk disetubuhi berkali-kali.
"AAAAAAAKKKKHHHHHHH...!!!"
"Apa ini artinya, sayang? Memek kamu basah sekali... Menjijikkan, hahahaha... Mau ngomong apa lagi sekarang, hah? Sepertinya lu terlalu sibuk untuk orgasme sekarang, hehehehehe..." tubuh gadis itu menggantung tertahan oleh tangannya yang terikat rantai yang menggantung diatas langit-langit ketika om broto menghujamkan kontolnya dengan keras dan membuat tubuhnya berayun-ayun hanya tertahan oleh rantai tangannya itu.
"Setelah orgasme karena sange barusan, kelenjar susunya mulai terbuka. Kalo gue pencet puting lemah lu ini yang mulai membesar..."
"Aaaaaahhh... Uuuuuuhh! (S~sekarang... kalau kalian meremas puting aku... susu... bakal... keluar...!!!)"
"Mari kita lihat...!!!" om broto menggunakan kedua tangannya untuk meremas kedua toket gadis itu dan mulai terlihat kucuran air susu keluar dari dalam putingnya.
"AAAAAAAHHHH... (Itu... tidak... mau... berhenti... keluar...)" gadis itu bak sapi perah yang diperah susunya terus menerus dan membuat tubuhnya panas dan juga terangsang hebat.
"Hahahaha... Tidak mungkin bagimu sekarang untuk memakai pakaian normal lagi dengan ukuran toket seperti ini..."
"Tidak perlu baju, bos. Lonte ini bakal sangat cocok jadi budak sapi perah, akan lebih baik jika dia kita hamilin dan ketagihan dengan obat-obatan milik bos..."
"Kalau gitu, lu aja yang hamilin gimana? Nih cobain..." om broto menarik keluar kontolnya dan membuat ajudannya menggantikan posisinya.
"Yang bener bos? Mantap nih cewek..." ajudan om broto itu kemudian melepas celananya dan mengocok kontolnya sebentar kemudian segera mempenetrasi memek gadis itu.
BLESSSSSSS...
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...
"(Uuuuuuuhh... M~memek.. akuuuuuuuhhh... K~kel... keluaaaaaaaaaarrrr...)"
"Lihat bos, dia terlihat seperti keran rusak... Ngecret mulu gak berhenti, gak memeknya gak toketnya... Hahahha..." ajudan om broto itu mulai memerah susu gadis itu dan berusaha mendorong kontolnya masuk makin dalam.
"Hah? Lu udahan, sayang?"
Setelah itu, ajudan om broto memperkosa gadis itu cukup lama dan membuang semua spermanya didalam rahim gadis itu.
"Oiii... Lu masih sadar?"
"Tenang saja, dia masih bernafas. Hebat juga gadis ini ya, yah bagus juga selama gue perlu kelinci percobaan untuk obat baru gue. Dia bisa jadi subyek tesnya. Sekarang biarin dia istirahat dulu..."
Setelah mereka pergi dari ruangan itu, otak gadis itu mulai terikat dengan kenikmatan disiksa oleh mereka hingga tak ada lagi yang tersisa dalam otaknya. Gadis itu dia dibuat terus-terusan orgasme hingga matanya menjadi kosong... Gadis itu dengan tangan terikat dibelakang punggungnya yang terikat pada ujung kasur, dengan kedua kakinya ditarik searah dengan kepalanya hingga membentuk sudut 90 derajat.
Dengan posisi punggungnya yang kaku, kemudian kedua kakinya juga diikat pada ujung kasur diarah yang berlawanan hingga kepalanya terbenam diantara kedua toketnya yang menggantung kearah bawah dan menutupi wajahnya. Dari dalam memeknya perlahan turun cairan orgasmenya dan juga sperma pria-pria yang menggarapnya bergantian disaat berjaga hingga membasahi wajahnya.
Keesokan harinya, dirinya terus dilatih dan disiksa oleh mereka. Kali ini dengan tali yang menggantung dan diselipkan pada memeknya, dengan tangan dan leher terikat. Dirinya tidak ada pilihan lain selain untuk tetap sadar apabila tidak ingin tercekik.
"Hehehehe... Ada apa, sayang? Kaki lu bergetar seperti itu... Sepertinya memek lu yang basah itu karena tali yang menggesek pada memek lu dan terlihat mulai basah semua..." pria itu mulai menarik dan mengulur tali itu seperti bermain layang-layang dan membuat memeknya geli karena gesekan tali itu.
"B~bukan itu... Kuuuuh... Eeeeeeeekk... J... jangannnnnnnn... Hnghhhhhhh... Ngheeeeeeek... (Talinya... cuma ngegesekin di memek aku, tapi meski begitu... aaaaahhh...)"
Crrrrrrrttttttt... Crrrrrrrttttttt...
Crrrrrrrttttttt... Crrrrrrrttttttt...
"Huuuuuufff... Haaah... Huuuuff... (M~memek aku... panas banget... Aku... terlihat jelas benar-benar sange... Aku... Aku sudah ditawan oleh mereka selama beberapa minggu sekarang... Aku sudah disuntik berbagai obat sampai titik dimana meski rangsangan kecil sedikitpun bisa membuatku menggila... Aku tidak... punya cukup bayak waktu... tersisa...)"
"Ketagihan seperti itu membuatmu sangat sensitif, bukan? Gue berani bertaruh meski seorang perjaka sekalipun bisa membuatmu memohon untuk dikontolin sekarang...!!!"
"I~itu... Hiiiiiiiiihhh... (Ketika aku diberikan suntikan obat lagi, mendesah tak karuan itu pasti... Mereka mengubah tubuhku, sedikit demi sedikit...) Uuuuh... Kuuuuuhhh..."
"Hehehehe... Sekarang mari kita buat kamu jadi lebih mulus lagi seperti hari dimana kamu dilahirkan, sayang..." pria yang menjaganya itu mendapat perintah dengan membawa pisau cukur dan perlahan mencukur bulu jembutnya yang tumbuh cukup lebat itu. Dengan posisi kaki yang mengangkang terikat, mudah bagi pria itu untuk mencukurnya dalam sekejap.
"Kamu pasti bertanya-tanya apa yang bakal terjadi? Nantinya kita bakal buat kamu tidak perlu lagi menumbuhkan jembut seperti ini. Kamu lebih menarik dengan memek gundul begini, sayang... Hahahahahah..."
"Uuuuuhhh... Aaaah... Kuuuuuhhh... Auuuuuuuhhh..."
"Selanjutnya, kita bakal mainin ini toket gede milikmu... Aku disuruh untuk membuat lubang kecil disini agar bisa memasukkan cincin kecil disini. Hehehe..." pria itu mencubit puting gadis itu kemudian mengambil sebuah jarum suntik berukuran besar kemudian mencoblos putingnya yang berdiri tegak itu.
"S~stooooooooooooop... STOOOOOOOOOOPPPP... KAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHH...!!!" gadis itu mengerang keras ketika pria itu berhasil membuat lubang pada kedua putingnya dan mengaitkan cincin pada kedua putingnya seperti hidung sapi yang dilubangi untuk bisa dipasang tali pengait.
Kedua putingnya kini berhiaskan dua cincin kecil, meski berdarah sedikit akan tetapi pemandangan toketnya jauh lebih menarik dari sebelumnya.
"Woaaaaaahhh, itu mungkin terlihat sedikit berlebihan. Tapi kamu masih saja bisa keluar yah meski hanya diremas-remas seperti ini... Apakah kamu senang, sayang?" pria itu tersenyum melihat gadis itu terus mengeluarkan air susunya ketika dirinya meremas toket gadis itu. Air susunya perlahan menyapu darah yang menetes pada putingnya hingga bersih.
Berulang kali pria itu terus memerah asi milik gadis itu dengan remasan tangannya yang kasar.
"HYAAAAAAAAAHHH... AAAAAHHH... (Setiap hari mereka memaksa untuk memerah susuku... Entah berapa banyak... susu yang diperah keluar dari putingku, yang menjadi berkembang seperti sekarang. Semua itu terjadi ketika mereka membuatku orgasme untuk kesekian kalinya begitu pula setiap orgasme, air susuku tak henti-hentinya keluar...)"
"Apa kamu ingin tahu obat yang membuatmu tetap seperti ini? Biar aku kasih tahu rahasia yah, jangan bilang bos saya nanti... Itu terbuat dari air susu dari gadis-gadis yang sedang hamil dan juga ketergantungan menggunakan obat milik kami seperti dirimu ini, HAHAHAHAHA! Wanita sehat sepertimu adalah yang paling cocok untuk dibuat sapi perah. Kami bisa menghasilkan banyak obat lagi dari cairan tubuhmu itu...!!"
"Aaah... Uuuhhh... I~itu... Ituuuu..."
Setelah puas dengannya, gadis itu ditinggal sendirian dan mereka pun pergi.
"(Efek obatnya... perlahan mulai memudar, seluruh tubuhku mulai terbakar oleh keinginan untuk berhubungan seks...) Ahhh... Uuuuuh... Waaauuhhhh... Guuuuuuuh... Nnnghhhh... Aaaaaahh... (Mataku menjadi kabur dan aku berkeringat sangat banyak... Bau keringatku dan juga orgasmeku ini memenuhi ruangan ini, sudah jelas memperlihatkan bahwa aku sedang sange...)"
"(Toket aku mulai mengendor, putingku menonjol keluar... Sekarang aku tidak lain hanya menginginkan untuk meraba dan menggaruknya saja, begitu juga memek aku, tapi itu mustahil dengan tubuhku yang terikat erat ini. Cairan putih, lengket terus membanjiri tanpa henti, menutupi seluruh lantainya... Tenagaku perlahan terkuras habis, aku tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan kesadaranku... menghilang...)" gadis itu kemudian tertidur dengan posisi tangan dan kaki terikat dan dirinya digantung didalam sel miliknya.
Pagi harinya, penjaga lain datang...
"Ohhh... Jadi gue bisa cobain pertama hari ini? Gue penasaran sedang mimpi apa gadis ini sekarang?" pria itu menurunkan gadis itu dan membuka ikatannya.
Dengan perlahan pria itu memandangi tubuh telanjang gadis itu. Sebelah kakinya diangkat keatas dan pria itu tanpa ampun mempenetrasinya ketika masih terlelap. "Kalo gitu biar gue bangunin ini putri tidur sekarang... dengan sebuah ciuman..."
"!!! ...Eeeeeeeeekkk!!?" gadis itu mendadak terbangun karena merasakan perih pada memeknya yang kering ketika pria itu memaksakan kontolnya masuk.
"UAAAAAAHHH... J~JANGAN GERAKIN PINGGULMU... SAKIIIIIIIITTT..."
"Woaaaaahhh, baru sebentar lu udah banjir aja sayang. Gue tebak lu udah diperkosa berkali-kali sampe memek lu dengan mudahnya basah setiap kali ada kontol yang masuk kan... Memek lu yang hangat ini menjepit erat kontol gue..."
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...
"EEEEEKKK... AAAAHIIIHHHHHHH... PLEASE... AMPUUUUUNNN... J~JANGAN KELUARIN DIDALAM MEMEK AKU LAGI, AKU BISA... HNGGGHHHHHH..."
"Aaaaaaah... Apa kamu siap dihamilin dalam waktu 5 menit saja setelah bangun?" pria itu mulai menaikkan tempo genjotan pinggulnya dan membuat gadis itu meronta mendengarnya...
"ENGGAK... JANGAN... PLEASE... JANGAN LAGI..."
CROOOOOOOOTTTT...
CROOOOOOOOTTTT...
CROOOOOOOOTTTT..
"OOOHH... OOOOHHH! OUUUUHHHHH!" gadis itu tanpa sadar mengaitkan kedua kakinya pada punggung pria itu ketika pria itu ejakulasi didalam memeknya.
"Kaki lu ini mengait erat pada tubuh gue. Lu terlihat manis seperti barusan..."
"Nhhh... Oooohhhh... E~enggak... I~itu... b~bukan... itu..."
"Mari bersantai dengan waktu kita sayang, gue pingin ngeliat tangisan keluar dari mata lu. Lu tahu, gue bakal terus keluar berkali-kali didalam memek lu tanpa menariknya keluar..." bisik pria itu pada telinga gadis itu.
Setelah satu jam lamanya...
"Pheeeeeww... Gue mulai suka kerja disini, memulai hari kerja dengan ngentotin memek lu yang gampang basah ini... Gue bakal balik setelah ini, sekarang biarin gue kerja dulu ya sayang, setelah itu kita bisa main beberapa ronde lagi. Ahahahaha!" pria itu selesai dengan ejakulasinya dan menarik keluar kontolnya. Gaids itu terbaring diatas lantai tidak berdaya dengen lelehan sperma mengalir keluar dari dalam memeknya. Setelah itu, pria tersebut kembali menuju posnya dan memulai bekerja meninggalkan gadis itu tergeletak sendirian.
"Guuuuuuuuhhh...!!! (Enggak... Enggak lagi... kalau ini... terus menimpaku... tidak hanya tubuhku... pikiranku juga akan hancur karenanya... Entah bagaimana... Aku harus bisa keluar dari tempat ini... Pria-pria yang seharusnya berjaga disini, pasti dia sedang beristirahat setelah melakukannya padaku... sampai... sampai efek obatnya berhenti bekerja... tubuhku... dimanapun aku bisa bersembunyi... dan... kalau aku bisa melakukan kontak dengan orang luar, aku yakin... teman-temanku akan mengetahui keberadaanku dan... menolongku...)" gadis itu mengumpulkan tenaganya dengan membalikkan badannya dan berjalan merangkak perlahan menuju pintu keluar dengan berhati-hati.
Belum jauh merangkak, dirinya dikejutkan dengan sebuah suara langkah kaki yang cukup berat berhenti dihadapannya.
"!!!"
"Apakah "hewan peliharaan" kita sedang mencoba berjalan keluar dari sini? Dia terlihat seperti ingin melarikan diri. Seperti yang sudah kita duga darinya, meski pengaruh obatnya yang tersisa dirinya cukup kuat untuk menahannya. Poin pentingnya adalah obat itu masih kurang cukup kuat untuk gadis sepertinya, begitu?" ketiga penjaga yang mendatangi dan memergoki gadis itu berbincang satu sama lain dengan memandangi tubuh gadis itu.
"Kita bakal hukum dia lebih hukuman yang lebih tepat kali ini, bukan...?"
"Ah... Uuaahhh... KYAAAAAAAAAAAAAAAA..." gadis itu berteriak keras ketika ketiga penjaga untuk menggendong tubuhnya dan menariknya kembali menuju ruangannya dikurung.
[Gadis itu kembali menjadi bulan-bulanan dari para penjaga berkulit hitam itu. Mereka tidak peduli dengan tubuh gadis itu dan melakukan apapun yang mereka inginkan dengannya. Gadis itu kembali merasakan deepthroat, double vaginal, double anal, dsb hingga membuat gadis itu kembali pingsan karenanya.]
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...
"BWWWOOOOOOOOOHHHH... OOOOGHHHHHHHHHHH... GHOOOOOOOOOOOHHHHHHH..."
"YAH... GITU HARUSNYA...! NIH CEWEK EMANG PANTES DIBUNTINGIN...!"
"WOHOOOOOOOOOOO...!"
"LIHAT TUH MEMEKNYA...! GUE YAKIN DALAM SEBULAN KEDEPAN, DIA UDAH RESMI HAMIL ENTAH ANAK SIAPA...! HAHAHAHAHA...!!!"
"NGELIAT TOKETNYA DIREMES GINI AJA UDAH KELUAR ASINYA, SELAIN EFEK OBAT APA DIA UDAH HAMIL SEKARANG? GUE SUKA BANGET NYEDOTIN SUSUNYA DIA, MANIS JUGA KAYAK ORANGNYA. HAHAHAHA!!!"
"APA KALIAN ADA YANG TAHU ATAU BISA TEBAK, BERAPA BANYAK ANAK YANG AKAN GADIS INI LAHIRKAN?"
[Setelah kegagalan dengan usaha melarikan dirinya, apa yang menunggunya hanyalah hukuman yang jauh lebih keras dari sebelumnya...]
"Tskk... Mulutnya penuh banget sama sperma nih, bawain gue stimulan baru lagi. Kita bisa coba sekarang, mungkin bisa membuatnya tetap sadar sekarang..." pria yang sedang memompa kontolnya keluar masuk kedalam tenggorokan gadis itu menghentikan sebentar genjotannya dan tangannya meminta sebuah suntikan lagi pada rekannya.
"Mulai hari ini, kita buat dobel untuk dosisnya dan kita perah terus susunya lebih banyak dari sebelumnya. Jangan berpikir untuk bisa beristirahat maupun untuk tidur sementara waktu, mengerti? Plak..." pria itu menampar pipi gadis itu untuk terus terbangun dengan posisi kontolnya masih terbenam didalam mulut gadis itu dan juga memeknya yang banjir sperma setelah rekan-rekan pria itu selesai menggarapnya.
"(A~aku... adalah... Mereka... adalah... kriminal... obat-obatan... N~nama... namaku... adalah... siapa... apa... itu... lagi...)"
[Setelah beberapa hari...]
Gadis itu terus disiksa oleh para penjaga itu, dirinya terus diikat dan diperkosa seperti adegan bdsm yang pernah ditontonnya. Dirinya tidak menyangka akan menjadi salah satu gadis yang merasakannya.
"Lihat gadis ini... Dia berteriak dan mendesah keras hingga bisa membuat para tetangga mendengarnya kalau dia tinggal ditempat cukup padat penduduknya. Hehehehe... Kamu yakin kamu ingin menjadi gadis yang selalu tertarik dengan anal seks, sayang?"
Dengan tangan terikat dibelakang punggungnya, dirinya dipaksa menungging dan melayani penjaga-penjaga itu.
"(A... aku... orgasme dengan cukup keras... Aku tidak bisa mengontrol pinggulku sendiri... Aku tidak bisa... bergerak...)"
[Malam sebelumnya...]
"Jhangaaaaaannn! Ah... Heeeeekkk!! Jangaaaan... Ini terlalu... Pantatku... Ahh... Hampir keluar... E~enggak... Jangan lihat...!"
Dengan tangan terikat, anus gadis itu disumpal dengan sebuah dildo besar dan bergerak dengan menggunakan tenaga baterai mengaduk-aduk lubang anusnya tanpa henti. Gadis itu dengan tangan terikat dan tubuhnya digantung seperti seorang master shibari memperlihatkan teknik cara mengikat wanita untuk sebuah pertunjukan. Gadis itu berusaha mengeluarkan dildo itu dari dalam pantatnya akan tetapi tangannya yang tidak bisa digerakkan membuatnya hanya bisa menggunakan otot pantatnya dan membuatnya makin terangsang setiap kali otot pantatnya berkontraksi.
"Hahahahah... Lu gak bisa make tangan lu itu, sayang...! Ayo terus dorong dildonya sampe keluar...! Gue yakin pantat lu bentar lagi bakalan longgar, jadi gue bakal ngentotin pantat lu biar lu bisa ngerasain enaknya kontol sebelum terlambat..."
"Ye... Yessssssssshhhhh..." gadis itu pasrah ketika pria itu menganalnya lagi dengan dildo masih menancap. Double anal membuatnya mulai menikmati disetubuhi dengan cara tidak biasa lagi.
Setelahnya pria lain bergabung dengan mereka dan menumpahkan spermanya tepat diatas wajah gadis itu. Gadis itu tersedak cukup hebat karena pria itu sengaja menembakkan spermanya didalam tenggorokan gadis itu dan menariknya dan menempelkan lubang kencingnya pada lubang hidung gadis itu dan menembakkan sisa spermanya masuk kedalam hidungnya.
"OHOOOOOOOOOOK... OHOOOOOOOOOOOOKKK...!!!"
"HAH... OOH... KO... KONTOL..."
"Dia hanya bisa berpikir soal kontol didalam otaknya sekarang, heheheheh!"
"(Berapa lama aku sudah disekap disini... Terasing dari lingkungan luar, tidak diperbolehkan untuk memakai pakaian sama sekali, diperkosa dan disiksa setiap hari... Tubuhku melemah, ditarik seperti anjing dengan ikat lehernya. Hari-hari itu dimulai... Dildo getar terus saja menyiksa lubang pantatku tanpa ampun... Sebuah vibrator telur ditempelkan pada klitorisku, tak dapat dielakkan tubuhku mulai menikmatinya... Sejak saat itu, aku selalu berada didalam ruangan bawah tanah ini... terperangkap... seperti... benar... seperti hewan ternak...)"
Seorang penjaga yang menarik tali lehernya dan memaksanya berjalan merangkak seperti seekor anjing berhenti dan menoleh kearah gadis itu. "Ada apa? Cepat jalannya, sayang..."
"I~iyah... E~enggak, enggak lagi... A~aku tidak bisa berjalan lagi... Haah... Hah... P... pantat aku sakit... (Vibrator itu membuat bagian dalam tubuhku terasa terutama pantatku mulai seperti terbakar untuk saat ini... Pantatku berantakan, terasa seperti sake panas yang dituangkan diatasnya, panas dan menetes... Merasakan sebuah vibrator didalam tubuhku, sepertinya aku tidak bisa lagi menahan diriku... Ah... Uh... Aah... Ingin... Kontol besar... milik pria itu... untuk mencabuliku... Hanya itu yang aku inginkan)" gadis itu menatap kontol penjaga yang memperlakukannya seperti anjing itu. Matanya yang tertuju kearah bawah itu membuat tubuhnya menginginkan kontol pria itu untuk saat ini.
"Haa... Ahh... Auuu..." gadis itu mendekatinya karena menginginkan sesuatu.
"Hei, kita masih belum sampai tujuan. Kenapa lu berhenti mendadak sekarang?"
"T...tolong, pak... untukku... k~kontol... Please... aku ingin kontol bapak... Aku sudah berulang kali keluar dari pantatku, itu mulai membuatku kesakitan... Aku ingin bapak berantakin aku dengan kontol bapak... Nhaa... Haah... Hah... Hah..." gadis itu memegang kontol pria itu dan mengocoknya sebelum menjilatinya dari bawah.
"Tidak tertolong lagi sudah, lonte ini udah mulai sange sekarang..."
"P...please... Ahhh... Please..." gadis itu tidak ragu untuk menjilati batang kontol pria itu agar keinginannya terpenuhi.
"Kalo lu mau gue ngontolin lu sekarang, lu harus melakukan hal yang biasanya, bukan?"
"I...Iyah... P~please... Lihat ini... (Ini membuktikan seberapa jauh aku sudah tidak ada harganya sebagai seorang wanita...)" gadis itu berdiri dan membuka lebar kakinya, dan kedua tangannya membuka lebar memeknya kepada pria itu.
"Nnngh... Ngghhhh..."
"Ayo buka lebar kaki lu jadi gue bisa lihat dengan lebih jelas... Oh, itu dia...!!!"
"Haah... Hnn... Haaaah... K~kel... keluar... Aaaah!! P~pipis aku... ahhh... k~keluaaaaaar..." gadis itu ingat harus melakukan apa, dan dirinya tanpa ragu untuk kencing diatas lantai tempat dia berdiri seperti seorang pria buang air kecil.
Crrrrrrrrrr...Crrrrrrrrrr...Crrrrrrrrrr...
Crrrrrrrrrr...Crrrrrrrrrr...Crrrrrrrrrr...
Crrrrrrrrrr...Crrrrrrrrrr...Crrrrrrrrrr...
"B~bagaimana? Pertunjukan dariku untuk bapak? Haaa... I... Itu sangat... bagus... bukan? Haaah... Hahh... Hahh..."
"Hahahaha... Lu udah bener-bener jadi mesum sekarang... Apa rasanya sangat enak kalo lu gak bisa nahan pinggulmu sendiri? Lu jadi bergairah meski ketika sedang pipis. Ketegaran lu udah goyah sekarang, tidak ada titik di basement ini yang belum pernah lu tandain sama kencing dan orgasme lu ini..."
"P~please... kon... kontol..."
"Sekarang gue tanya, siapa pria pilihan lu yang pingin banget ngontolin lu? Kalian semua gak pada pingin tahu apa?" ucap pria yang memegang tali leher gadis itu.
"Oooh... Ide bagus tuh!"
Gadis itu ditarik kembali untuk berjalan menuju kamar miliknya. Dengan pasti pria-pria itu kembali mengikat gadis itu dengan tali dan menggantungnya dengan sebelah kaki terangkat dan kaki lainnya menapak lantai.
"Ikat seperti itu... Nah bagus!"
"Nah... Ikatan lu ini cocok buat sapi perah kayak lu, lu terlihat menawan seperti ini, bukan?"
"Uuuhhh... Haaa... Guuh... Aahh... S... Sesak..."
"Lihat wajahnya itu, ngebuat kontol gue berdenyut saja... Toket lu bergelantungan dengan indahnya, apa yang sebenarnya lu pingin kita lakuin buat lu, hm? Lu harus memintanya dengan benar, kalo mau kita kabulin keinginan lu...!"
"K~kontol... Oooh... P~please, masukin kontol kalian... masukin kontol kalian kedalam memek aku...!!!"
"Baiklah... Gue bakal lebarin lagi lubang pantat lu ini..."
"(I~iyah... Satu kontol bakal... mas...) Aghhhhhhhh... Uaaaaaahhhh!! Aah! Aah!"
Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...
Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...
"Nnnh... Guhh... Haah... Dikasarin seperti itu... Aku langsung dengan cepat keluar..." baru saja dirinya dianal, tak lama berselang dirinya orgasme hanya dengan beberapa genjotan saja.
"Lu keluar dengan mudahnya karena lu seorang lonte, bukan?"
"E... Enggak... Bukan..."
"Oh? Apa itu, sayang? Memek lacur dan basah lu itu berkata sebaliknya..."
Kemudian kepala gadis itu ditarik dengan cara dijambak hingga mendekati kepala kontol salah satu penjaganya.
"Karena lu udah jadi anak penurut, ini gue kasih favorit snack lu sebagai hadiahnya..."
"Nguuuhhhh...!!" gadis itu dipaksa deepthroat oleh penjaga itu dan mulai menggoyangkan pinggulnya maju mundur didalam mulut gadis itu.
"Hnghhh! Buuuuuuh! Buuuuuuuh...!!!" gadis itu tentu saja tersedak ketika dirinya dipaksa untuk mengulum kontol panjang pria itu cukup dalam.
"Ahhh... Tenggorokan lu memang yang terbaik, melihat rasa bersalah dan tak bersalah didalam mata lu itu ngebuat gue pingin ngedominasi lu lebih lagi..."
Pria lain ikut bergabung dengan mereka dan membuat gadis itu spitroast dengan memasukkan kontolnya kedalam anus gadis itu sementara dirinya belum selesai dengan deepthroatnya.
15 menit berselang...
"Ooooooooaaaaaaaaaaahhhh...!" pria yang sedang menganalnya mengerang keras dan menembakkan spermanya didalam anus gadis itu.
"Pheeeeeeewww... Gue keluar cukup banyak juga..." dirinya mulai menarik keluar kontolnya dengan lelehan sperma yang menetes turun dari lubang anus gadis itu.
"Oke sekarang, giliran gue pake lubang yang ini... Lubang anus lu jadi bengkak keseringan dipake berkali-kali..." ucap pria yang menggantikan pria lain yang baru saja menganal gadis itu.
"Lebarin kaki lu dan angkat pantat lu jadi gue bisa lebih mudah masukin kontol gue kedalam memek lu!"
"Haaah... I~iyahhh..." gadis itu menurutinya dan melakukan apa yang dia perintahkan dan mulai menungging tinggi seperti yang diperintahkan kepadanya.
"Hei, gue juga masih punya sesuatu buat lu disini... Yeah... Gue bakal pake mulut lu dengan baik juga..." ucap pria lain mulai bergantian memintanya untuk memberikan blowjob.
"Oh yeaaaah... Tarik nafas lu, gue bakal masukin sebentar lagi..."
"Haa... Haa... Ha... Haaa..."
Blesssssss...
"Hiyaaaaaaaaaaaaaaa... (Oh... Aaa... Memek aku... dikontolin juga... Aku merasa... puassss... dal... dalem bangeeeeeeeet...)"
"Ahh... Lu banjir seperti biasa, semua sperma kita mulai menetes keluar..."
"A~ampun pak... Aku... tidak bisa mengontrolnya... Tuubhku bergerak dengan sendirinya. Haaaah... Jangan... tarik keluar kontolnya... P~please... kontolin aku lagi... Kasarin aku... please..."
Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...
Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...
"(Ketika para pria ini tidak mengerjai lubang-lubang aku, tubuhku mulai mengigil gemetar dan aku harus memohon dengan sangat ketika lubangku diisi dengan kontol, aku merasa sangat nyaman karenanya... dan juga... aku sudah jatuh di titik dimana aku dengan sukarela mendesah dan berteriak ketika orgasme...)"
"Ahhh! Keluaaaaaaaar! Aku keluar lagi! Keluaaaaaaaaar!!!"
Crrrrrrrrrtttt...Crrrrrrrrrtttt...Crrrrrrrrrtttt..
Crrrrrrrrrtttt...Crrrrrrrrrtttt...Crrrrrrrrrtttt..
"(Dan juga, baik pikiran dan juga tubuhku mulai lelah setiap kali hari dimana aku harus memberikan servis kepada mereka berakhir... Dilain waktu kedua lubang anus dan juga putingku terbuka lebar... Pada akhirnya aku bisa mengisi tubuhku dengan sperma milik mereka tanpa menangis sedikitpun... Aku dan pikiranku dipenuhi dengan perasaan yang tidak bisa dibenarkan... Aku... menyatakan bahwa diriku adalah... seorang budak seks...)"
Dengan lubang-lubangnya yang terisi penuh dengan sperma dan juga ambruk diatas lantai dengan wajah menyentuh lantai. Pria itu menjambaknya dan bertanya kepadanya, "Ada yang mau lu bilang sebelum tidur hari ini?"
"Haaa... Hari ini... T~terima kasih banyak... Sudah memakai tubuhku... Kienzy sang sapi perah... Untuk kebaikan semua orang... Lubang milikku... akan terus melayani kalian mulai dari sekarang..."
[Suatu hari pada malam harinya... Gadis itu dibawa para penjaga untuk keluar disebuah taman...]
"Kuuuu... Haaaah... Nhhhh... Hnghhhh... Haaa... Haaaaahhh..." Gadis itu duduk diatas bangku taman, tidak dapat menahan tubuhnya yang sedang terangsang, gadis itu mulai bermasturbasi ditempat publik. Gadis itu tentu saja telanjang dan menunjukkan tubuhnya di tempat umum pada malam harinya. Suatu hari, rumor mulai tersebar di daerah tersebut bahwa ada seorang gadis yang mencintai semua kontol tanpa membeda-bedakannya.
"Eh... Bukannya lu si kienzy... itu bukan?"
"Eh... Ahh... Iyah..." balasnya dengan tersenyum manis kearah pria itu.
"Ummm... Kita denger rumor kalo..."
"Iyah... Benar... Silahkan saja mas... Aku bermain dengan lubang-lubang aku setiap harinya, dan itu tidaklah cukup dan menyenangkan karena bermain sendiri, jari-jari aku tidak cukup untuk memuaskanku. Please... Kalo kamu menginginkannya, silahkan perkosa aku... Aku menyambut siapa saja tanpa membedakan kontolnya..." balasnya sambil membuka lubang anus dan juga memeknya kearah pria itu.
"Hehehe... Kebetulan, kita dapet mangsa nih... Kita bisa bantu kamu sebanyak yang kamu inginkan..."
"(Aaaah... Aku berpikir, berapa banyak sperma yang bisa aku dapatkan malam ini...)"
[Setelah selesai dan puas melayani pria-pria tersebut, gadis itu kembali pulang ke basementnya tanpa ragu meski dirinya memiliki kesempatan untuk melarikan diri akan tetapi dirinya lebih memilih tetap menjadi tawanan mereka. Ketika pagi menjelang, pria terakhir yang menggarapnya melepaskannya dan gadis itu bisa kembali kepada tuannya. Dia harus melaporkan berapa kali dia keluar dan juga berapa banyak sperma yang ditumpahkan didalam tubuhnya.]
"A... aku kembali... H... hari ini... seperti biasanya... mengikuti arahan tuan... Aku menikmati masturbasi di tempat umum dengan kedua lubangku terbuka lebar didepan umum... Aku bermandikan sperma juga... Aku merasa aku... mendapat banyak didalam lubang anusku... Aku... Aku pingsan sekitar 15 kali... Entah berapa kali mereka keluar didalam tubuhku..."
"Buka lebar kaki lu...!"
"I~iya tuan..." gadis itu duduk diatas lantai dan membuka lebar kakinya sedangkan pria itu berjalan mendekatinya kemudian mengocok memek gadis itu hingga sperma yang mengisi memeknya ikut keluar dengan kocokan pria itu.
"Ah... Hah... Hah... Hah... Haaaa... Aaaah..."
"Hei... hei... Apa ini, sayang? Banjir sekali dibawah sini. Apa lu masih pingin dikontolin?"
"(Hanya dengan sentuhan ringan darinya, tubuhku meresponnya dengan malu-malu. Aku menginginkannya... kontol... meskipun aku berulang kali dilecehkan... hanya dengan sentuhan lembut dan aku langsung saja terangsang.) Hah... Haaaah... Aku... Aku ingin... berciuman, kontol... lagi..."
"Apa benar begitu?" pria penjaga itu dengan mudah menggendongnya dengan mengangkat dan menahan kedua pahanya. Kemudian pria itu menggesekkan kontolnya disela-sela memek gadis itu.
"Aaaaaah... Hhhhh... J~jangan gesekin... kontolnya disitu...!!!"
"Ah? Bukannya lu pingin gue ngontolin lu? Ya kan?"
"P~please...! Masukin... Jangan digesekin...!! Apapun yang mau kalian lakukan terserah, jadi sekarang... Kontolin akuuuuu...!!"
[Akan tetapi, para penjaga itu enggan memberikannya saat ini. Sebagai gantinya, dirinya kembali diikat, matanya ditutup dan mulutnya disumpal dengan sebuah alat agar mulutnya terus terbuka. Lubang pantatnya dimasuki oleh dildo sebesar lengan bertektur dan terus menancap disana. Gadis itu kembali disiksa dan dibiarkan orgasme sendirian, apa yang diinginkannya hanyalah sebuah kontol. Entah berapa kali meskipun dildo itu menancap diantara lubang-lubang miliknya dan membuatnya orgasme, akan tetapi air mata kesakita yang terus mengalir keluar dan juga...]
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...
CTAR...CTAR...CTAR...CTAR...CTAR...CTAR...
Gadis itu tanpa ampun ditampar dan dicambuk berulang kali baik dengan tangan maupun dengan cambuk ketika dirinya terikat tak berdaya.
"Fuuuuhh... Fguuuuuhhh... Nnoooohhhh... Hiiiihhh... Hgghhhhhhhhhh... Nguuuuuuhhh..."
"Fuuuuh... Fuuuuhh... Fuuuuuh... Nnnnhhh... Fuuuuuuuhh... (Dildo itu terus bergerak didalam lubang anusku untuk waktu yang lama... tapi pantatku dengan mudahnya sekarang menikmatinya... Setiap kali cambuk itu dibenturkan pada pantatku, bekas luka kemerahan pada pantatku terus bertambah. Dengan rasa sakit itu, tubuhku mulai terbakar gairah. Aku sudah menyadarinya dengan cairan milikku mulai keluar dari dalam memek aku... Dicambuk seperti itu membuatku merasakan tak lain selain kenikmatan. Untuk beberapa saat, cambuk itu membuatku senang, sampai dimana tak cukup hanya satu bekas cambukan pada pantatku.)"
"I~ini kontol...! Aku tahu dari besar dan lembutnya... berbeda dari dildo yang biasa bersarang didalam tubuhku...!" gadis itu meski tidak dapat melihat karena matanya tertutup sebuah kain penutup, akan tetapi dirinya merasakan seorang pria memasukkan kontolnya kedalam anusnya.
"Ooohhh... Lu udah basah banget ya sampe lu gak nyadarin kontol siapa ini, hah?"
"Ghhhhh... Nhhhhhh... Oooohhh... Hoooo...(Yaaaaah... Kontol...! Kontol asli memang membuatku lemah... Aku... tidak ingin kontol favoritku ditarik keluar saat ini, aku harus menikmatinya meski dalam waktu yang singkat ini...)"
Beberapa puluh menit berlalu, gadis itu didorong keras jatuh diatas lantai setelah beberapa pria itu puas memperkosanya. Dengan lubang memek dan anusnya yang terbuka menganga dan berlumuran sperma juga cairan orgasmenya sendiri, dengan mulut yang masih tersumpal dirinya hanya bisa bernafas berat tanpa bisa berkata-kata selain didalam pikirannya sendiri.
"(Stop... Jangan lagi... Tubuhku... akan selalu orgasme tidak peduli apa yang akan kalian lakukan... Aku sudah... sepenuhnya hancur... Aku... sekarang... baik pikiran dan juga tubuhku...)"
Dengan penyumbat mulutnya sudah terbuka, dirinya dipaksa untuk mengulum banyak kontol bergantian untuk membersihkannya. Sedangkan ada beberapa pria lain yang masih belum puas memperkosanya kemudian terus memompa kontolnya didalam memek gadis itu.
Satu minggu setelahnya, dirinya dijadikan sebuah barang lelang oleh om broto untuk para anggota baru organisasi mereka. Gadis itu dengan leher dan tangan terikat beserta dengan gadis-gadis lain yang juga dengan kondisi yang sama tanpa busana berdiri dihadapan para tamu untuk dilelang.
"Dear customer, how about this slave?" ucap om broto menarik tali leher gadis itu dan memperkenalkannya pada para tamu.
"Tubuhnya sudah berulang kali dilatih, terutama pantat dan juga toketnya. Kalian bisa lihat sendiri, sekarang gadis ini mengenakan vibrator didalam anusnya dan toketnya yang tertindik ini sangat menarik bukan? Gadis ini salah satu gadis yang cukup kuat, jadi dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain bdsm disini. Gadis ini, saya harap bisa memenuhi semua hasrat terpendam kalian semua..."
"Wow... Sepertinya dia terlihat memiliki wajah "anak baik", tidak disangka gadis muda sepertinya sangat menyukai hal-hal seperti ini..." ucap salah satu tamu itu dengan menyilangkan kakinya kemudian berdiri dan mengangkat dagu gadis itu sambil memandanginya.
Kemudian pria itu dengan segera meremas toket gadis itu dan berusaha memerah susunya. "Hmmm... Slrrrrrppp... Susunya berhamburan keluar, gak salah kalau dikasih predikat "sapi perah"."
"Slrrrrppp... Slrrrrppp..."
"Tubuhnya mulai memanas, apa dia sedang sange? Tampaknya dia terlihat sangat menarik untuk disiksa... Jangan ragu, tunjukin saja dirimu yang sebenarnya, sayang... Untuk bisa mendapat tubuh seperti ini, kamu pasti sudah melewati berbagai latihan, bukan?"
"Dengan cairan yang menetes seperti ini keluar dari dalam pantatmu, kamu pasti seorang gadis yang sangat senang melakukan anal, huh? Tidak bisa ditolak kalau saya juga menjadi sedikit nakal hanya dengan melihatmu saja." pria itu dengan leluasa menginspeksi setiap jengkal tubuh gadis itu. Setelahnya kontolnya yang mulai mengeras didepan gadis itu,
"Ada apa, sayang? Kamu memandanginya penuh nafsu begitu? Seorang gadis sepertimu memandangi kontol orang tanpa ijin, apa yang kamu inginkan sekarang? Hmmm?" pria itu menggendong gadis itu dengan satu kali angkatan dan dirinya kembali berjalan untuk duduk pada sofa miliknya. Gadis itu diturunkan dan dengan segera dirinya merangkak dan mendekati pria itu.
"(Aku... aku ingin melayanimu... Please... silahkan pakai mulut aku sampai tuan puas... Aku ingin dinodai sekarang...)"
"Tunggu sebentar, bukannya kamu adalah sapi? bukannya ada sesuatu yang harus selalu kamu lakukan untuk mendapatkan yang kamu inginkan?" ucap pria itu berhenti dan berdiri didepan wajah gadis itu sambil memainkan kontolnya.
"(Selalu... aku... lakukan...?)"
Gadis itu mulai membuka mulutnya dan menjulutkan lidahnya untuk menjilati batang kontol pria didepannya itu. "S~sebvelum... Merahsakan dahn menikhmafi konfol, terlevih dafulu harush memversihkahn luvang anush tuannya..." setelah makin mendekat, pria itu kemudian memutar tubuhnya dan menungging searah dengan wajah gadis itu. Gadis itu kemudian membenamkan wajahnya tepat didepan pantat pria itu kemudian memberinya rimming job dengan menyapu lubang pantat juga skrotumnya turun menuju batang kontolnya bergantian.
"(Aku... nikmat sekali...)"
Setelah puas dengan itu, pria itu kemudian bersiap menjepit kontolnya diantara toket gadis itu dengan membuatnya tidur terlentang dan terus menduduki wajah gadis itu sambil gadis itu terus menjilati lubang anus pria tersebut. "Layani om dengan toket jumbomu itu... Bagus, pintar kamu... Buka mulut kamu, julurin lidah kamu... Jangan lupa kocokin kontol om dengan toket kamu... Setelah itu, kamu boleh keluar untuk om, dan om mungkin akan memberimu imbalan nanti...!"
Gadis itu menurutinya dan menjepit makin kencang kedua toketnya dengan tangannya sendiri dibantu dengan remasan tangan pria itu.
"Mmmh... Mbuuuuhh... Mhhaaaaahh... MMmmmhhh..."
Crrrrrrrr...Crrrrrrrr...Crrrrrrrr...Crrrrrrrr...
Crrrrrooootttt...Crrrrrooootttt...Crrrrrooootttt..
Pria itu ejakulasi diatas perut gadis itu sambil memerah susunya yang berhamburan ke udara, dan disaat yang bersamaan gadis itu mendapatkan orgasmenya dan pipis diatas lantai.
"Oooh yeahhh... Lonte ini memang sedang dalam kondisi prima! Ayo, jilatin terus... Tch!" pria itu terus menekan pantatnya ketika gadis itu membutuhkan untuk mengatur nafasnya.
Setelah cukup puas, gadis itu kemudian dibuat menungging dan...
"Aaaah... Nghhhh... Hiiii... Hiiihhhh..." gadis itu mengerang ketika pria itu berusaha menarik dildo yang bersarang didalam anusnya keluar.
"Kamu pake apa ini, sayang? Sesuatu yang besar seperti ini menyangkut didalam anus kamu? Mari kita lihat seberapa lebar lubang pantat kamu..."
PLOP... pria itu berhasil menarik keluar semua dildo itu dari dalam anus gadis itu dan membuat lubang menganga lebar yang tidak bisa tertutup normal karena otot-ototnya kaku karena dildo yang baru saja ditarik itu.
"(P~pantat... aku... rasanya nikmat sekali...!!!)"
"Basah sekali, sayang... Mungkin ada benarnya juga orang berkata kalo kamu seorang maniak anak, huh? Ada apa? Lain kali, coba untuk terus memakainya didalam pantat kamu, itu jauh lebih cocok untukmu... Hahahaha..."
"I... Iyah..."
"Sekarang terima hadiahmu ini...!!!" pria itu menggeser tubuh gadis itu dan mempenetrasi memeknya dari bawah sedangkan gadis itu duduk diatas tubuhnya.
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...
"Kalo... om keluarin didalam... aku... akan... kasih lihat om, muka aku waktu aku orgasme... Nnnh... Aaaoooooooohhh... Kel... luarrrr... Please om... kasih tahu aku... kalo om mau keluar...! Remas toket aku dan perah saja... Aku mau keluar... seperti sapi..."
"Hei... Itu kurang vulgar untuk ukuran seorang budak seks kayak kamu, sayang... Bukannya kamu lebih dari seorang maniak?"
"Haaauuuuuuuuuuhhhhh...!? (Yah... aku biasanya... lebih dari itu...)"
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...
Setengah jam kemudian...
Crooooooooootttttt...
Crooooooooootttttt...
Pria itu ejakulasi didalam memek gadis itu bersamaan dengan dirinya mendapatkan orgasme juga.
"HNGGGGGGHHHHHHHHHH... (!?...!? Toket aku... Memek aku... Pantat aku...)" gadis itu merasakan sekujur tubuhnya bergetar, tubuhnya menekuk seperti melengkung kearah belakang dan membuatnya orgasme.
"Hahahaha, dia pingsan ketika orgasme? Dia tak terbantahkan seorang lonte binal, gue bakal tetap make dia seperti ini dan menikmatinya sepanjang malam ini..."
Pagi harinya...
"Wow... Om tidak menyangka bisa dipuaskan oleh lonte seperti dirimu. Baiklah, gue bakal kasih tahu broto. Gue bakal beli kontraknya dan jadiin lu lonte pribadi gue... Dan gue bakal ngelatih lu lebih lagi dari sekarang, supaya lu bisa mematuhi apa yang gue perintahin sama lu..."
Gadis itu terbaring menungging dengan lelehan sperma keluar dari dalam memek dan anusnya. Tubuhnya yang penuh keringat bercampur cairan orgasme dan juga sperma pria itu perlahan membuatnya kembali tertidur setelah melayani pria itu sepanjang malam...
Bersambung...