[Waktu berlalu 1 tahun kemudian dan jay untuk saat ini harus menemani ibu tirinya yang kembali dari berlibur.]
"Mah... Semua anak sekolah datang ke pantai ini tanpa orang tuanya... Kenapa juga aku harus datang sama mama sih...?" ucap jay sambil membuka payung untuk ibu tirinya, karina yang saat itu sambil menggendong seorang bayi dalam gendongannya.
[Iya benar, seorang bayi dalam gendongan mama karina. Yang pasti kejadian yang terjadi diantara ibu dan anak tiri itu akhirnya membuahkan hasil. Karina mengandung benih milik jay dalam waktu singkat, karina melahirkan anak mereka disaat jay baru saja akan mendaftar masuk kuliah. Tidak mungkin dirinya memberi tahu suaminya bahwa itu adalah anaknya disaat dirinya sering meninggalkan mereka berdua ketika bekerja dan tiba-tiba karina hamil? Tentu karina mencoba menutupinya ketika selalu berhubungan badan dengan jay secara sembunyi-sembunyi dengan mengikuti suaminya bekerja sesekali dan kemudian kembali pulang untuk tinggal bersama dengan jay.]
"Emang kenapa, jay? Datang dengan mama kamu sendiri...? Lihat! Kamu bisa bilang kalo adikmu ini ingin ikut bermain dengan kakaknya juga..." karina menggunakan anak mereka, ray sebagai alasan agar dirinya bisa menikmati suasana pantai dengan jay. Meskipun ray adalah anak mereka berdua, akan tetapi karina memperlakukan ray didepan publik sebagai anak dari suaminya dan selalu memanggil ray sebagai adiknya jay.
"Dasar pembohong, mama...!" jay selalu pusing ketika berhadapan dengan sikap mama tirinya itu.
Selain itu, pandangan seluruh pantai tertuju pada mama karina yang menggunakan bikini dengan menggendong seorang bayi itu. Mana mungkin ada yang sanggup menahan godaan menatap tubuh molek karina yang meski sudah melahirkan akan tetapi masih langsing seperti belum pernah melahirkan sebelumnya.
"Mah... Bikini itu kan cukup lama, kenapa masih dipake aja sih...? Bikini mama itu terlalu kecil, ukurannya saja sudah berbeda..."
"Apa sih, sayang? Gak akan ada yang berani melihat tubuh wanita seperti mama kok." balas karina untuk membantah jay dan tetap cuek mengenakan bikini tersebut meski dirinya sedang menggendong anak.
Jay pusing menatap tingkah mama tirinya itu sambil bergumam menatap tubuhnya yang sexy itu. "(Tubuh mama memang erotis, meskipun dia sudah menjadi seorang ibu anak satu! Mana mungkin aku gak tertarik sama tubuh mulus mamaku sendiri?)" jay menggelengkan kepalanya ketika melihat mama karina bermain dengan ray.
"Ah... Sepertinya sudah waktunya mama menyusui ray...! Ini sayang...!" mama karina memangku ray duduk dan menyingkap bikininya dan membiarkan ray mengenyot putingnya meski itu ditempat umum.
Para pengunjung pantai itu menatap kearah karina yang sedang menyusui, "Woi... Tuh cewek bahkan gak malu loh! Meskipun dia dikelilingin sama banyak orang!"
"Mama cuma punya satu masalah, jay... Aaah, mama tahu! Bagaimana kalau kamu menyusu sekalian, jay? Payudara mama seperti akan meledak rasanya. Tolong jay, ayo sini!" mama karina menyingkap bikini yang sebelahnya dan mulai memencet payudaranya dihadapan jay hingga asinya berhamburan.
Jay yang tersedak ketika meminum sebotol soda ketika mama karina mengatakan hal itu membuatnya menyemburkan minuman yang baru saja dia teguk. "Buuuuuuuuurrrrrr... I~itu... menyusu didepan publik begini, bakal keliatan aneh... kalo ngelakuinnya disini mah... bukankah begitu?" jawab jay terbata-bata karena tidak memikirkan apa yang cocok untuk dia jawab untuk saat ini.
[15 menit berselang...]
"Lihat... Sekarang ray sudah puas menyusu, tidak ada jalan keluarnya lagi..." mama karina yang baru saja meletakkan ray diatas pasir kemudian memencet kedua payudaranya dan menyemburkan lebih banyak asi lagi didepan jay. Sementara jay menggeleng mencari alasan, dan itu mama karina lupa karena ray sudah bisa merangkak. "Eh? Mana ray, jay?"
"Eh!? Ah! Itu disana!" jay melihat ray sedang merangkak menjauh dari mereka saat ini.
"Cepet jay, kejar dan tangkap dia!" perintah mama karina kepada jay.
"O~oke...!"
"Sementara kamu mengejarnya, mama akan menikmati waktu bersantai sebentar!" karina merebahkan tubuhnya diatas tikar pantai yang tertutup payung itu dan memakai kacamata hitamnya kembali.
"Tchhh... (Nyuruh aku buat momong ray itu ide mama sedari awal bukan?)" jay berlari mengejar ray yang makin menjauh dari tempat mereka duduk.
"Ah... Ini akan terasa sangat nikmat jika seseorang bisa mengoleskan sunblock padaku..." ucap mama karina yang cukup terdengar oleh pria-pria yang berada didekatnya karena sedari tadi memang ada beberapa pria-pria muda yang menatap karina tanpa henti.
"Heii... Hei... Denger itu gak?"
"Psssst... Deketin yuk...!"
Tiga orang pria muda mendekati mama karina dan berjongkok didepannya. "T~tante sendirian? Ada apa tante?"
Karina kemudian mengangkat kacamata hitamnya dan menatap kearah suara itu berasal, "(Aaah, aku pikir jika mereka akan membantuku?) Tapi anak tante juga sudah mau kuliah loh, kalian mau sama tante?"
"Ah masa sih? Bohong nih? Mana ada tante-tante dengan tubuh begini dan muda lagi?"
"Beneran kok. Tentu saja, kalian tidak menggoda tante dengan kata-kata itu kan?" balas karina sambil menungging didepan mereka.
"Ahh... Memancing pujian dari pria-pria muda kaya kita, tante? Ehehehehehe..." mereka bertiga menatap tubuh mama karina yang sedang menungging didepan mereka itu.
Jay yang sudah menggendong ray itu kemudian melihat kearah mama karina yang sedang didekati oleh tiga pria muda itu. "(Kan, mama udah digodain orang lagi...!!! Apa sih mau mama?!)"
Sementara ditempat mama karina yang sedang dikelilingi oleh 3 pria muda tersebut,
"Kita bakalan pakein tante sunblocknya...!" ucap satu pria yang berada dibelakang pantat mama karina sedang berusaha mengoleskan sunblock pada area pantatnya.
Sementara dua pria lainnya sedang sibuk meremas payudara mama karina dan memencetnya hingga asinya keluar sekali lagi. "Yang bener tante? Tubuh tante seksi abis loh!"
"Woah... Vagina tante terlihat lembut dan menarik yah...!" ucap pria yang dibelakang menarik turun bikini mama karina dan menepuk bongkahan pantatnya.
"J~jangaaan... Stop dong, kalian gak boleh...!"
"Besarnya dan juga lembut... Aroma tante juga sangat erotis, benar-benar sensitif ya tante?"
"Iya, tante... Kulit tante sangat bagus, meski wanita yang lebih muda tidak terlihat sangat seksi kayak tante begini..."
"Aaah! itu... ahn..." mama karina digerayangi oleh ketiga pria muda itu.
"Bener-bener vagina dan pantat yang montok, aku gak bisa menahannya lagi tante! dan juga..."
Tubuh mama karina makin digerayangi oleh ketiga pemuda itu, "Aaaahh, ini sangat berbahaya nak! Anak tante sebentar lagi akan kembali...!"
"Masa seorang ibu bisa memiliki tubuh seperti ini? Tante tidak seharusnya memakai bikini seperti ini kecuali kalau tante mencoba menggoda pria-pria disini...!"
"Aku yakin, anak tante belum akan kembali sementara ini...!"
"Ayo tante, kasih dia minum asi tante seperti anak tante tadi...!" kedua pria yang berada disebelah mama karina berusaha memerah susu karina dan mengarahkannya pada rekannya yang berada didepan tubuh karina.
"T~tapi itu... untuk anak tante...!" mama karina meronta namun juga tidak berusaha untuk melawannya.
Para pemuda itu tidak menghiraukannya dan terus menggoda mama karina seperti yang mereka inginkan.
"Hmmm! Asi tante benar-benar nikmat...! Bukankah ini menyenangkan... kalo asi tante disedotin begini?" pemuda itu mulai menjilati puting mama karina berusaha menyedot asinya lebih banyak lagi.
"Aaaah... Udaaaah... Stooop...!"
"Suara tante dan tubuh tante bereksi dengan baik yah, benar-benar enggak menyangka kalo wanita muda cantik seperti ini, rupanya sudah memiliki anak lagi..."
"Ahh, aku sudah gak tahan lagi tante...!"
"(Oi... Oi... Orang-orang pada tahu sekarang...!)" jay menatap kearah payung pantai tempat mama karina duduk dan dikelilingi oleh 3 pemuda itu.
"Aaah... Kalian... jangan keluarin punya kalian begitu..."
"Ayo tante, sepongin dong!"
"Itu kan karena tante juga yang buat kita jadi ereksi begini...!"
Jay yang sedang menggendong adiknya itu hanya melihat mama karina dan bingung sendiri, "(Kenapa juga mereka mencoba nyodorin penis mereka ke mama?)"
"Ahn... Itu karena tante? ... meskipun tante-tante begini, kalian bisa terangsang? Ouhhh... Look at it, so many dicks up close really smell ya..." karina hanya tersipu malu ketika ketiga pemuda itu menyodorkan kontolnya tepat didepan wajah karina.
"Gimana? Baunya sedap kan tante?"
"B~baiklah... Tidak masalah melanjutkannya sampai anak tante kembali..." karina menggenggam salah satu kontol pemuda itu dan mengocoknya perlahan.
"Bagaimana rasanya kontol pria-pria muda seperti kita tante? Ayo tante, kulum dong kontol bau milikku...!" lanjut pemuda yang lain.
Ketiganya mendekatkan kepala kontolnya dan menempelkannya bersamaan pada lidah mama karina. "(Oh god... These cocks have a strong flavor and scent...)" kemudian mama karina memilih satu kontol beruntung untuk mendapat giliran pertama merasakan kulumannya.
"Wowwww... Lihat coy, dia memasukkan semua batang kontolnya didalam mulutnya...! uuuuh! Lendir mulut tante menempel pada kontolku...! Mantap coy, caranya memijat buah zakar dan blowjobnya mantep bener...!"
"Iya tante, ngeliat wajah tante yang terkesima itu pasti senang untuk bisa memblowjob lebih banyak kontol lagi kan...!"
"Yah... Sudah lama sekali tante gak merasakan kontol yang keras seperti ini..."
"Tante... Aku fotoin pas tante blowjob yah...!" salah satu pemuda mengambil ponselnya dan memotret wajah mama karina ketika mengulum kontol salah satu rekannya itu.
"Sini tante, ayo rebahan. Saya mau lihat memeknya dulu... Hehehehe...! Pikiran dalam kepala tante soal memblowjob penis-penis pria muda kayak kita ini mulai membuat memek tante becek yah!"
"Aah! (Dikelilingi oleh banyak kontol... Hmph... Pertama kalinya memek ini kembali ditatap dan dimainkan setelah melahirkan... Tempat dimana kalian menatap itu sudah pernah melahirkan seorang anak loh...!) Nnnnnnnnggghh!"
"Yang bener? Tante in mengangkat pinggulnya dengan sendirinya sewaktu orgasme...! Oi ini udah waktunya buat nyemprotin mukanya!"
"Uwaaaaaaaa!"
Crooooooottttt... Crooooooottttt...
Crooooooottttt... Crooooooottttt...
Crooooooottttt... Crooooooottttt...
Mereka bertiga berbarengan ejakulasi dan menembakkan sperma mereka didalam mulut mama karina, tubuhnya dan juga diatas memeknya. Dan mereka bertiga pun puas dan tertawa, "Lihat coy, dia membuka mulutnya lebar buat nampung sperma kita. Suka minum sperma juga rupanya...!"
"Benar tuh... Oh iya tante, sperma kita memang spesial buat diolesin pada kulit tante sebagai pengganti sunblock tadi."
"Enggak ah... Tante bau sperma kalian mulai dari kepala hingga kaki tante jadinya..."
"Hmmm... Apa lubang ini juga ingin ditandai dan dibanjirin dengan sperma kita, tante?" ucap pemuda itu membuka lubang memek mama karina dan mengobok-oboknya dengan jarinya.
"Nah, tante... Apa tante mau ikut kita ke tempat yang lebih nyaman? Hehehehe, kita bisa lanjutin ini lagi..."
Kemudian ray merangkak mendekati mamanya itu dan membuat semua orang yang berada disekitarnya kaget karena karina mengalihkan pandangannya pada anaknya itu. "Ahhh, Rayyy!!"
"A~anu... Kalau begitu, kita pergi dulu ya tante!" mereka dengan cepat kabur setelah melihat ray dan jay yang berjalan mendekati mereka.
"Hei ray, anak mama! Udah lama nunggu yah?"
"MAAAA!!" Pemuda itu tadi...!"
"Eh... Jay...!? Mama lupa dan digodain sama pemuda-pemuda itu... Kamu gak akan kecewa sama mama, kan?" ucap karina sambil memakai kembali bikininya.
"(Hiissss... Mama berlumuran sperma disekujur tubuhnya... orang bodoh yang tidak bisa membedakan mana lotion sunblock sama cairan sperma...!)"
"Ada apa, jay?"
"A~apa yang mama lakukan barusan ditempat umum begini?"
"Aaah... OH MY...! DON'T TELL MOM YOU SAW WHAT HAPPENED BACK THEN...? (Aku tahu pasti harus bagaimana dengannya, hahaha...)"
"Ayo sekarang! Show it to mom, jay!" mama karina memaksa menarik turun celana pantai jay.
"Uwaaaaa! Apa yang mau mama lakukan sih?" jay berusaha mempertahankan celananya karena mengingat mereka berada ditempat umum.
Mama karina memang bukan tandingan jay dari segi tenaga, dengan sekejap celana jay dilolosi dan terlihatlah kontol jay yang mulai membesar didalamnya.
"Jay? Kamu...! When did this thing become so wonderful? It's making my womb tighten, you know!" mama karina takjub memandangi kontol jay yang berkembang pesat karena hasil ajarannya itu.
"Maaah! Aku... juga..." jay mendorong tubuh mama karina kembali merebah dan membuka kedua kakinya melebar. Jay pun ikut berbaring dan mulai menjilati memek mama tirinya itu.
"Aaahn! Aaah! Haaah! Jay... Memek mamah... becek banget sekarang...! Ayo jilatin jay...! Mama udah gak tahan jay... Mendadak mama ingin banget dikontolin anak mama... Ayoooo!"
"Haaa... Haaa... Maaah..." jay mulai kehilangan akal yang tadinya berpikir tidak akan melakukannya ditempat umum, akan tetapi mama karina tampak acuh dengan tempat mereka berbaring dan makin membuka lebar kakinya.
"Aku... masukin ya, mah..."
"Yes... Stick it in just like that, jay...! Aaaah! Jay's... cock is... inside her mom's pussy...!"
"(Ugggghhhhh! Mama... masih sempit banget... Padahal udah ngelahirin...! Hangat dan menjepit penisku...!)"
"Yes... Penis anak mama... mulai masuk mengisi perut mamanya sendiri... Aaaaah! Having sex with my own son... I"m a no good mother... right?"
"Ughhhh, maaaah! Aku gak kuat... Kita juga ditempat umum...! Jadinya... pingin cepet keluar! Maaf ya, mah! Jay keluarin didalam rahim mama lagi...!"
Crrrrooooottttt... Crrrrooooottttt...
Crrrrooooottttt... Crrrrooooottttt...
"Aaaaah... Amazing... (Mama bisa merasakan sperma jay berkumpul didalam rahimku...! hangat dan cinta milik jay mengisi perutku! Rahimku seperti disembur olehnya, mama suka ini... jay...)"
"Aaaah... Mama bikin aku... terangsang karena jepitan mama...!"
"(Jay masih penuh energi sekarang, meskipun dia baru saja keluar cukup banyak didalam sana...) Aaah!" jay mendorong tubuhnya dan mulai memberi mama karina mating press seperti yang diajarkannya. Mama karina mengerang nikmat setiap kali kepala kontol jay menyundul mulut rahimnya didalam sana.
"Jay... Mom's pussy feels so hot dan deep...!"
"(Aaaah! Mama orgasme! Penis anak mama membuatku orgasme...!) Ahn! Ahnn! Haaah! ughhh!"
"Suara mama terdengar sangat seksi barusan... Aku sukaaa..."
Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...
Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...
"Ahhhh jay... (Jay menguasai tubuhku...) Feels like I'm not your mom but I've completely become your woman!" mama karina memeluk jay erat.
"Oghhhh!(Ya mah... Mama menjadi wanitaku sekarang, untuk aku gunakan sendiri!! Keluar didalam rahim mama... memang yang terbaik rasanya...!)"
"(Mama bisa rasakan penis jay berkedut didalam vaginaku... Jay... Mom's eggs are completely becoming jay"s property... I wonder if... I get knocked up once again after this...?)"
Meski begitu, jay tidak lelah dan terus menggenjot mama karina sesuka hatinya meski ada beberapa pengunjung yang menatap mereka.
"Aku... sudah keluar didalam vagina mama berkali-kali, tapi aku gak bisa berhenti..."
"Jay... That"s enough... we need to hurry up and go home right...?"
Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...
Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...
"Auuuuhhh... Aaaaah... Aku... keluarin yang terakhir kalinya ya mah!"
"Dasar kamu jay... Mama sudah seperti properti milikmu saja, cepat... Kamu boleh keluar sebanyak yang kamu mau...!"
"UUUUUGGGHHH! MAAAAAAAAAHHHH!"
Crooooooottt... Crooooooottt...
"(Sperma jay... berhamburan didalam rahimku...! Sel telurku bisa-bisa dibuahi kembali dalam waktu dekat ini...! Aku bisa hamil anak jay... sekali lagi... kalau begini caranya...) Hnghhhh!!!"
"Aaah... Hhaah... Haaah... Aku... hamilin mama sekali lagi..."
"(Oh dear... Penis kamu... kembali membesar meski baru saja keluar? Memang yah, penis jay sedang ingin membuat mamanya ini hamil sekali lagi...!)"
[Didalam bis malam yang mama karina tumpangi beserta dengan ray dan jay untuk pergi kembali menuju rumah mereka setelah bersantai di pantai...]
"Ngaaaah! Ngaaaaah!" ray menangis cukup keras didalam bis yang mereka tumpangi, sebagai "ayah" dan juga "kakak", jay berusaha melihat sekitar apakah banyak orang yang terganggu dengan tangisan ray.
"Maaah... Semua orang terbangun..." jay membangunkan mama karina yang tertidur sambil menggendon ray dalam pangkuannya.
"Hmmmm...? Ahhh... Pasti ray lapar, ini... ini sayang... Mama bakal nyusuin kamu sekarang... Chuppp... Chuppp... Chuppp..." mama karina tanpa ragu mengangkat kausnya dan menarik bra yang dipakainya hingga payudaranya menonjol keluar kemudian bergegas menyusui ray.
"Mah... Bahkan ditempat seperti ini?" jay memang tidak habis pikir dengan tingkah mama karina.
"Ada apa, jay? Gak ada salahnya kan?!"
"Mah... Aku... jadi pingin menyusu juga..." jay menarik sebelah bra karina dan kedua payudaranya kini terekspos bebas tanpa ada yang menutupinya.
Jay menurunkan kepalanya dan kemudian menjilati puting karina.
"Jay...! Cara kamu menggerakkan lidahmu itu... sangat nakal yah..."
"Apa boleh buat, mah...! Puting mama keras seperti ini, Mmmh!... Mmph! Mmmph!"
"Jay... Kalau kamu meremasnya seperti itu... nanti suara mama bisa keluar keras..." bisik karina kepada jay yang mulai meremas payudaranya dan berusaha memerah air susunya bersamaan dengan ray yang juga ikut menyusu kepadanya.
"Mah... Mama harusnya biarin itu kan? Aku ingin... dengar suara desahan mama. Heheheheh!"
"B~bagaimana bisa... kamu bilang gitu, jay?! Melakukan itu tidak akan baik untuk kita..."
"Mah... Tadi kan aku sudah mengisi ulang perut mama dengan milikku ini, bukan? bukannya sekarang udah waktunya mereka mulai menetes keluar?" jay berbisik sambil menggesekkan jari-jarinya pada celana dalam mama karina.
"Lagipula... Mama bisa memakai mulut mama, semua orang sedang tertidur. Kita tidak akan ketahuan kok...!" jay menurunkan celananya dan kontolnya menonjol berdiri didepan mama karina.
"Oh my...! Jay...!" mama karina menyeka bibirnya dengan lidahnya setelah melihat kontol jay sudah mulai mengeras dan mulai menunduk mendekatinya.
"Kalau gitu, kamu harus berjaga untuk memastikan tidak ada seorang pun yang memergoki kita..."
"Tenang saja, mah! Oggghhhhhh...!!!"
Mama karina mulai merebahkan tubuhnya dan berusaha mengulum penis jay. "Ini besar sekali, jay... dan aromanya membuat mama merasa gatal saja...! Nhaaaa... Mmmmm!"
"Maah.. Aaah, melihat pantat mama bergoyang ini membuatku jadi makin keras saja."
"Hmmm... Kamu tahu, cairan lengket yang keluar dari ujung penis kamu ini lezat sekali, jay...!"
"Nnngguuuhhh! Mama, benar-benar suka sekali blowjob yah?"
"Mmmm! Mmmph! Nghhh! Mmmm! Slllrrrp! Slrppp!" mama karina mulai memaju-mundurkan kepalanya dengan cukup intens.
"Oooh! Maaah, suara blowjob mama cukup berisik, seseorang mungkin akan mendengarnya...!"
"Kamu tahu, mama suka sama penis kamu ini. Rasa dan aromanya unik, vagina mama mulai berkedut karenanya, penis anak mama menempatkan mama dalam posisi yang tidak bisa mama tolak."
"Uuuuh! Sepertinya mulut mama memang tercipta untuk menghisap penis... Aaaah, rasanya nikmat banget! Mama menelan semua bagian penisku dengan mudah! Uuughhh... Mah, aku keluarin! Telan semuanya, mah!"
Croooottt... Croooottt... Croooottt...
"(Membuat anakku menembakkan spermanya didalam mulutnya juga membuatku ingin orgasme...)"
"Aaaaah... Mah, aku sudah mengeluarkannya. Sedot terus! Biarkan lidah mama menikmati rasa sperma anak mama! Minum itu, sedot semua sperma anak mama ini!" jay menekan kepala mama karina hingga pipinya menggembung membentuk kepala kontolnya.
"Ooooh... Mmnnn... Ahaaaa... Mulut mama penuh dengan sperma kamu... Wajah mama juga terbalur dengan beberapa sperma yang keluar ketika kamu menarik penis kamu keluar... sekarang, mama jadi pingin melakukannya jay. Hei... jay, ayo kita bercin... !?" (Dia tertidur? What the hell am I going to do about this ache in my body!?)"
"(Bagaimana bisa jay tertidur setelah hanya dia yang merasa puas?!)"
Setelah itu, mama karina meletakkan ray disebelah jay dan mengambil tasnya untuk memakai jaket. Akan tetapi dirinya dicegat oleh beberapa penumpang yang duduk pada deretan belakang kursi bis itu.
"Ada apa, tante? Sesuatu terjadi sampai tante terlihat bingung?" salah satu pemuda itu mendekati mama karina ketika mengambil tasnya.
"E~eh... Bukan apa-apa kok...!"
"Tante, lupa sama kita? Lihat, kita tadi bermain bersama di pantai kan! Ayo kita lanjutkan dimana kita tadi berhenti, tante...!" sahut pemuda yang lain menggoda mama karina ketika jay dan ray sedang tertidur.
Mereka bertiga menggerayangi tubuh mama karina dan mulai membuka pakaian mulai dari atasan hingga rok miliknya. "Seperti yang kita duga, tubuh tante yang seksi ini sedang on fire yah...! Sepertinya tante tidak benar-benar melupakan apa yang terjadi siang tadi, tante..."
"Hmmm... Apa itu sperma yang belepotan pada wajah tante? Wah, berani juga ya tante melakukannya disini. Eh iya, tadi siang saja berani menghisap penis pria asing tanpa ragu ditempat umum."
"(Aduh... pemuda-pemuda ini ketika mencoba membuka celana dalamku, akan menemukan sperma jay yang tertinggal didalam vaginaku sebelumnya. Aku tidak percaya ini, kegiatan terlarangku dengan anakku akan terbongkar oleh orang lain untuk pertama kalinya...)"
"Wahhh... Aneh banget, bau ini..." ucap pemuda yang sedang merobek stoking dan menyingkap celana dalam mama karina mulai mengendus bau tidak asing baginya.
"Tante, jujur aja ya? Bukankah ini sperma pria yang baru saja tante blowjob tadi? Benarkan? Wah gila juga ya tante...!"
"Masa sih bro? Berarti itu, sperma anak tante dong? Coba kobokin bro, mungkin bisa keluar...!"
Pemuda yang sedang mengobok vagina mama karina mulai membuat keluar sperma jay yang masih tertinggal. "Bukannya tante bisa hamil yah kalau sepenuh ini vaginanya?"
"Kalau begitu, karena anak-anak tante sedang tertidur jadi mari kita bantu untuk menghamili tante juga... Gimana?"
"Aaaah!... Haaa! haaa! O~oke... tapi hanya sampai bis ini berhenti ditempat tujuan tante... yah..."
"Hehehehe... Baiklah, tante...!" ucap mereka sambil meremas payudara mama karina dan mulai menyemburkan asi miliknya.
Mama karina dipaksa menungging oleh mereka, karena didalam bis cukup gelap dan mereka yakin tidak akan ketahuan sedang berusaha memperkosa seorang penumpang wanita.
"Kita juga bakal kasih lebih banyak benih didalam perut tante, yah...! Melihat pantat tante ini... tante sudah tidak sabar untuk merasakan penis kita yah?" ucap pemuda itu menempelkan kepala kontolnya pada kulit pantat mama karina.
"Vagina tante ini... Uuuuh, aku masukin saja deh yah...! Hnghhh!" pemuda itu kemudian segera memindahkan kontolnya dan mulai mempenetrasi memek mama karina.
"Aaaaaaah!"
"Hei, tante... Suara tante terlalu keras, ini sedot penis aku biar gak bersuara tante...!"
"Buuuuuuuhhhh!" tubuh karina yang dibaringkan pada kursi dua baris itu mulai diserang oleh kedua pemuda itu dari depan dan belakang. Keduanya mulai menggerakkan kontolnya maju mundur bergantian.
"Wah... vagina tante panas sekali yah... Puting tante juga, sudah keras seperti ini... Bagaimana bisa mereka jadi begini? Sungguh anatomi tubuh wanita susah untuk dimengerti cara kerjanya...!"
Pemuda lain mulai mendekati wajah mama karina dan menginginkannya untuk bergantian menghisap kontol mereka. "Tante... Apa ini karena kita sedang berada didalam bis? Tante rupanya seorang eksibisionis juga yah, vagina tante terasa seperti ingin memakan penis aku...! Vagina tante menjepit penisku rasanya sungguh nikmat...!"
"Aaaah! Aaaah! Kamu... harusnya tidak mengatakan hal yang memalukan seperti ituuuu...!"
"Bagaimana tidak, tante? Disini tempat semua orang bisa melihat kita, hanya dengan memikirkannya saja sudah membuat tante cemas? Anak tante nanti akan mendengar jika tante mendesah keras loh...!"
"Asi tante ini nikmat sekali tante... Apalagi penis aku bersembunyi diantara payudara tante, titjob dari tante ini terlalu... istimewa...!"
"Huuuuuh!"
"Tante, sebentar lagi aku keluarin yah...! Dan aku juga bakal membuat tante menelan semua spermaku!" ucap kedua pria itu mulai mendominasi tubuh karina dengan mulai menggoyangkan pinggul mereka dengan intens seperti yang mereka ucapakan bahwa mereka sebentar lagi akan ejakulasi didalam kedua lubang mama karina bergantian.
"Aaaaaaah! Aku keluar, tante! Aku akan ejakulasi dan membasuk semua sperma anak tante keluar dan menggantinya dengan milikku...!"
Croooottttt... Croooottttt... Croooottttt...
"Uuuuuhhh! Tante menyedot semua spermaku dengan tubuhnya, biarin spermaku membasahi rahim tante, ok? Ketika rahim tante sudah penuh dengan sperma, kehamilan tante akan segera terjadi..." ucap pemuda itu menarik keluar kontolnya dan dibarengi dengan rekannya yang menembakkan spermanya pada wajah mama karina dan membuatnya seperti memakai masker sperma.
"Aaaaah... hangatnya, lihat tubuh tante sekarang licin penuh dengan sperma...! Bermain dengan sperma pada wajah tante membuat tante sangat senang, bukan?"
Seorang pemuda lain yang menunggu gilirannya kemudian menarik mama karina untuk kembali mengangkang dan memasukkan kontolnya bersamaan dengan pria lain. "Ayo angkat pantatnya sedikit tante dan turunin biar penis aku bisa masuk...! Tante, aku juga akan masukin tapi lewat lubang yang satu lagi ya?" kedua pemuda itu bermaksud untuk melakukan double penetration pada mama karina.
Blesssss... Blesssssss....
"Nnhhhaaaaaa....!"
"Tante, sudah aku bilang kan... Suara tante terlalu keras loh. Coba tahan sedikit yah...! Anak-anak tante mungkin saja terbangun nanti, tapi orang lain akan mengetahui dengan pasti apa yang sedang kita lakukan disini...!"
"Ngomong apa kalian? Enggak masalah... kalau ada orang yang melihat ini, malah membuat tante merasa lebih tertantang... Hehehehe...!"
"Pinggul tante luar biasa kenyal yah, itu sampai bisa memantulkanku kembali setiap kali kulit kita saling beradu. Dan juga, payudara ini lembut banget... Tante mengeluarkan asi cukup banyak seperti payudara tante sedang ejakulasi. Hahahaha...!"
Mama karina harus melayani 3 kontol sekaligus, dua didalam lubang bawahnya dan juga memberi titjob pada yang lain. Tak lama berselang, ketiga pemuda itu mengerang pelan bersamaan. "Aku keluar, tanteeeeeee! Iya tante, aku juga bakal nutupin payudara tante dengan spermaku yang bau ini...!"
Crooottt... Crooottt... Crooottt...
Crooottt... Crooottt... Crooottt...
"Tante, kita berdua sekarang gendong tante barengan yah. Kita bakal terusin genjotnya tanpa ngelepas penis kita berdua! Bukankah tante merasa lebih terangsang kalau tante melakukan ini berada tepat didepan anak tante sendiri?"
Mendengar itu, mama karina mencoba mengikuti permainan mereka yang mencoba menggodanya. "(Aaaaahn, lihat jay... Mama sedang dikelilingi oleh banyak kontol dan tubuh mama berlumuran sperma sekarang! Auuuuuuh! Dalamnyaaaa...!)"
"Hahahaha, gila nih tante! Dia sangat agresif bahkan didepan anaknya sendiri... Hei... Hei... Ayo kita hamilin aja nih tante, kita bisa buat dia orgasme setelah ini...!" kedua pemuda itu makin memeluk mama karina dan menggenjotnya dengan kencang.
"Kita akan bertingkah seperti anak tante sendiri sebagai penggantinya dan mengisi rahim tante dengan sperma kita...! Terima semua sperma kita didalam rahim tante yah? Mau kan, tante?"
"Ooooh! Lihat jay, mama sekarang mau dihamilin oleh mereka bertiga. Mama juga orgasme ketika sedang dibuahi sekarang..." ucap mama karina ketika tubuhnya diarahkan kepada jay yang sedang tertidur.
"Woahhh... tante! Tante akan jadi tempat pembuangan sperma kita selamanya, pastikan untuk menjaga semua sperma kita didalam rahim tante mulai dari sekarang...!" mereka berdua kembali ejakulasi didalam memek dan anus mama karina setelah menggoda jay kemudian menarik tante karina untuk duduk di bangku barisan belakang yang sepi.
Satu jam kemudian...
"Loh? Kemana mama?" ucap jay sambil melihat sekeliling dan menggendong ray yang juga terbangun.
"E~enggak... kita bisa ketahuan sekarang! Hnghhhh!"
"Kata tante gak masalah kan, dia mungkin hanya bertanya kenapa tante berlumuran sperma saja kan. Hehehehe! Kita bakalan kasih dia adik baru setelah ini...!"
Setelah mereka melepaskannya, mama karina berusaha membetulkan kembali pakaiannya dan berjalan kembali menuju kursinya.
"Wah kamu udah bangun, jay? Haaa... Haaa.... Haaa!" mama karina mencoba duduk disamping jay berusaha tenang.
"Mah... Mama bau sperma banyak banget tahu... Aku tidak menyangka mama tidak membersihkannya sedari tadi..."
"Kamu... Kamu menagkap basah mama? Berbohong kepadamu jauh lebih sulit ya, hehehehe!"
Bersambung...