Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Practice Makes Perfect

Status
Please reply by conversation.
BAB XV (lanjutan)


WHAT A SURPRISE

Sore hari, RSUD yang berdiri megah menyambut kedatangan Deny yang dari kantor langsung menuju ke RSUD ini. Meski ragu dan galau, dia memutuskan dengan dasar kemanusiaan dan persaudaraan dia lalu datang ke RS ini.

Kinan sendiri juga dijemput Sapto. Sempat Deny memeluk dan mencium Kinan di gudang belakang meski hanya sesaat, yang penting baginya sudah memeluk kekasih hatinya, sekaligus melepas rasa bersalahnya akibat sudah mencicipi kue apem lain.

Dia juga memilih tidak menceritakan adanya orangtua dan kakak Silvi yang datang, dia memilih meneyelesaikan sendiri tanpa harus Kinan tahu. Yang penting niatnya baik, datang sesuai permintaan orangtua Silvi, lalu pulang.

Deny menelpon Kakaknya Selvi, dan diarahkan ke bagian depan RSUD, bagian administrasi tepatnya di dekat pintu masuk. Setelah bertemu Selvi, Deny menyapanya

“gimana kondisinya?”

“masih seperti kemarin agak lemah, tapi semoga segera membaik”

Deny terdiam

“ngapain repot-repot bawa segala macam?”

Selvi melihat Deny sedang menjingjing buah, kue, dan beberapa kotak roti di tangan kanannya.

“ngga apa2 Kak…buat yang jaga dan Silvi….”

“gue ketemu orang adminnya dulu, baru kita kedalam yah”

“oke Ka…”

Tidak lama Selvi muncul kembali dengan wajah muram, tangannya menenteng kertas tagihan biaya perawatan….

Mukanya bingung…

“kenapa Ka?” tanya Deny….

“ini, harus dilunasi dulu, jika tidak maka sementara obat dan kunjungan dokter harus dipending dulu….”

Deny terdiam…..

“Silvi ngga punya uang sama sekali, kemarin masuk aja buat bayar DP 500 ribu dulu, BPJSnya juga ngga dia urus…”

“dari kantornya?”

Selvi diam termenung

“dia udah keluar 4 bulan lalu…”

Oh, jadi setelah meninggalkan dia, 3 bulan kemudian Silvi keluar dari tempat kerjanya, bathin Deny

“maafin kami semua yah, Den. Terutama Silvi…”

“iya ngga apa2 Ka….”

Deny lalu meraih kertas yang dipegangnya…. Dua juta tujuh ratus ribu yang harus dibayar per hari ini. Dia lalu menuju ke bagian admin dan kasir. Selvi bingung melihatnya, dia juga bingung harus berbuat apa, dan jelas kedatangan Deny ibarat malaikat penyelamat mereka. Dia melihat Deny mengeluarkan dompet, menyodorkan kartu atmnya ke bagian kasir.

“sudah ka…”

“makasih yah Den….” Selvi menatap dengan penuh rasa syukur ke wajah Deny

“iya ka, sama-sama”

"ayo, pasti Silvi akan sangat senang kamu datang hari ini..."

Mereka lalu berjalan ke dalam bersama masuk lewat koridor rumaj sakit menuju bangsal kelas II tempat Silvi dirawat.

Suasana kelas II RSUD di jam besuk seperti ini lumayan ramai, ada 4 bed berjejer di ruangan ini, dan tempat Silvi di pojok dekat jendela luar. Deny deg degan, karena sudah lebih dari 7 bulan dia tidak bertemu Silvi.

Begitu tirai dibuka, Ibu Silvi Nampak berdiri di samping tempat tidur, dan Deny kaget melihat kondisi Silvi.

Silvi terbaring lemah, matanya tertutup tidur, badannya agak sedikit kurus, rambutnya yang dicat pirang kini sebgian diatasnya sudah menghitam, dan bibirnya terlihat pucat…. Sosok yang sangat dia cintai ini kini terbaring lemah, rasa iba dan kasihan Deny pun muncul….

“Bu…:sapa Deny smbil mencium tangan Ibunya Silvi….

“makasih sudah datang, Nak….” Ada haru diujung mata wanita tua itu….

Sambil berdiri, Deny menatap sosok yang terbaring lemah di kasur rsud ini

Selvi berbisik lirih ke ibunya, tidak lama kemudian ibunya terisak haru…..

“rejekimu semakin bertambah Nak….maaafin kami semua…terutama saya yang tidak jaga Silvi…” dia menangis terisak….. Deny lalu menghampiri Ibunya Silvi…merangkul dan membujuknya perlahan

“saya sudah lupain semua Bu….”

Ibunya masih terisak… lalu Selvi berbisik ke kuping Silvi….

Mata Silvi membuka perlahan….dia seperti tidak percaya dengan apa yang dia lihat di hadapannya....
Lalu memandang ke Deny….
Sosok yang begitu dia rindukan, setidaknya selama beberapa hari ini…..

“Bang…..” sapanya lirih….

“bang….makasih udah mau datang….” Matanya mulai menangis, tangannya seperti ingin menggapai tangan Deny…

Rasa benci, rasa ingin marah, kesaal hati dan semua uneg-uneg Deny yang salama ini dia rasakan terutama saat awal pertama Silvi pergi….kini bagaikan kapas ditiup angin… yang ada di hatinya malah kasihan, melihat sosok yang begitu dulu dia cintai, terbaring tanpa daya….

“Mau pisang De?”tanga Ibunya” Bang Deny bawain buat Ade…”

“mau Mah…..”

Silvi berusaha untuk sedikit memperbaiki tampat tidurnya agar bisa setengah duduk, dibantu oleh Selvi, lalu dia menerima pisang dari Ibunya, makan sepotong dan minum air putih…..lalu memanggil nama Deny lagi…

“sini Bang…”.agar duduk disampingnya dia

Deny lalu duduk disampingnya Silvi, tanganya dipegang oleh tangan Silvi…. Mata Silvi penuh air….

“aku jahat sama abang…. Aku minta maaf…..” Derai airmata Silvi makin kencang dan terisak....

Selvi menenangkannya....

"yang penting Abang sudah datang mau lihat kamu, De....cepat sembuh kamunya yah..."

Silvi menganggukan kepala dan masih terisak, meski sudah sedikit mulai reda......

Deny hanya diam dan tersenyum

“aku minta maaf sekali Bang…..maaf banget….”

Tangannya mengelus punggung tangan Deny….

“udahlah, kamu istirahat…cepat sembuh…itu yang terpenting saat ini…..” hibur Deny

Silvi masih terus menangis, ibunya dan kakaknya juga demikian….suasana penuh haru di petak kecil tempat tidur

“abang datang baru dia mau makan” bisik mamanya ke kuping Deny beberapa saat kemudian

Silvi tersenyum melihat Deny….binar matanya hadir.....

“abang makin ganteng sekarang….” Pujinya pelan…. Deny kembali tersenyum….

Tangannya membelai tangan Deny, wajahnya kini sumringah dan penuh senyum, meski sakit dan lemas masih dia rasakan, namun sosok yang dia rindukan, yang pernah dicampakkan, kini hadir lagi di hadapannya, dan seperti memberi harapan baru untuknya….

Tangan lemas, wajah yang pucat dan rambut yang awut-awutan membuat Deny hanya melihat miris kondisi Silvi, dia tidak menyangka jika akan sakit seperti ini, pantas orangtuanya datang tadi malam hingga menunggu sampai larut malam.

“nanti jaganya gimana?” tanya Deny

“Jika ngga diluar yah ngga boleh jaga, besok baru balik”

Deny kasihan melihatnya, Ibu yang sudah tua masih harus ada dan berdiri hanya untuk menjaga anaknya.

Saat ada suster jaga yang lewat dan datang control, Deny lalu menemuinya dan berbincang sejenak….

“nanti saya cek dan segera kembali” jawabnya ke Deny.

5 menit kemudian…

“pasien Silvi Susanti Dewi, ayo pindah ke kelas I sekarang…..”

Ibunya kaget, Selvi kaget, Silvi apalagi……. Tagihan yang dari pagi mereka pusing harus bayar pakai apa, bahkan biaya untuk ke rumah sakit aja mereka kesulitan, kini semua dibereskan, bahkan mereka disuruh pindah ke kelas yang lebih tinggi lagi….​
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd