BAB XX b
STEP BACK
3 Bulan berlalu……
Rumah tangga Kinan akhirnya bisa diselamatkan. Meski sakit hati dan masih kerap memendam amarah, Sapto memutuskan memaafkan Kinan, dia sempat meminta untuk Kinan mundur dari kantornya, tapi tentu mencari pekerjaan baru bukan hal yang mudah, dan posisi Kinan di kantor yang sudah jadi Senior Supervisor pun jadi pertimbangan.
Saat awal masih panas membara amarahnya, bahkan Sapto meminta Kinan keluar dari kantor saat itu juga, namun diingatkan oleh Kinan, bahwa dia siap ikut perintah suami, apalagi menyelamatkan pernikahannya, dengan pertimbangan anak, tapi cicilan rumah harus ditanggung oleh Sapto, atau mobil dijual, dan cicilan Sapto untuk mobil bisa dialihkan ke rumah, dan Kinan siap untuk hidup dirumah, demi pernikahan dan anak-anaknya.
Tapi Sapto gentar juga ditantang demikian, apa jadinya dan apa omongan orang jika dia yang biasa naik mobil lalu turun naik grab atau gojek? Atau bawa motor lagi? Terus anak-anaknya yang sudah mulai terbiasa naik turun mobil sekarang, apa yang harus dia sampaikan ke mereka? Gengsinya juga berat dan malu, itu sebabnya dia diam ditantang istrinya.
Mereka didamaikan oleh Paman Kinan yang juga merupakan guru agama, beliau bahkan datang khusus dari Cimahi hanya untuk membantu keponakannya menyelamatkan pernikahan yang sudah diambang kandas itu, dan disarankan bicara dari hati ke hati, apa yang jadi masalah, sehingga hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi kedepannya, karena bagaimanapun, Kinan sudah salah dengan berselingkuh dengan Deny.
Dan meski didesak sampai dimana hubungan antara dia dengan Deny, Kinan selalu mengelak dan mengatakan bahwa hanya sekedar makan dan jalan. Sebab dia menjaga agar hal yang lebih parah tidak terjadi lagi.
Bisa gantung diri Sapto jika tahu bahwa lubang kesayangannya sudah dijebol oleh Deny, demikian pikir Kinan.
Dan meski dia mencintai Deny, dia tidak pernah menghubungi Deny lagi, meski dia rindu serindunya, dia berkomitment untuk menutup semua hatinya, walau rasa kangen dan rasa rindunya sering muncul, mengingat kebaikan hati Deny, sikapnya yang gentle, penyayang, dan juga gaya bercintanya. Tapi Kinan melihat dua buah hatinya, mereka jauh lebih penting buat dirinya saat ini.
Suasana kantor yang sempat sedikit beredar gosip terkait mundurnya Deny, lalu sempat tidak masuknya Kinan, memang sedikit banyak menggangu Kinan, apalagi dia harus bisa memulai dengan datang ke tempat yang sama, tapi dengan suasana yang berbeda, dan harus ikhlas dengan tidak melihat sosok pria yang dia ciptakan dan kemudian dia cintai, tidak ada di tempatnya lagi.
Silvi sendiri akhirnya harus menelan buah pahit akibat sikap dan keegoisannya selama ini. Deny yang diharapkannya akan kembali, setelah dia mengirim foto-foto mereka lewat messenger ke FBnya Sapto, malah bukannya balik dan menjadi inferior di hadapan dia, tapi malah menghilang bagai ditelan bumi.
Dia yang tadinya berharap Kinan mendapat pelajaran, dihajar suaminya dan berhenti mengganggu Deny, malah berbalik 180 derajat,malah pukulan parah yang menghampirinya dengan Denynya yang pergi meninggalkannya, bahkan tanpa ada berita sedikitpun.
2 minggu setelah kejadian mereka ribut di ruang tamu rumahnya, dia sempat menyambangi rumah Deny, dan betapa kagetnya bahwa rumah itu sudah berganti pemilik, bahkan saat dia bertanya ke Pak Karyono di rumah induk disebelah Deny, beliau bilang tidak menyimpan nomor baru Deny, hanya ada nomor lama, yang sudah tidak aktif lagi.
Disitulah dia sadar, betapa dia selama ini minim informasi tentang Deny, bahkan mengenal orangtua Deny pun dia tidak pernah, karena sibuk kuliah, dan saat kerja dia dengan segudang alasan menolak untuk diajak ke Jogja, dan kini dia menuai hasilnya, rumah Deny dan semua hal tentang Deny benar-benar dia tidak tahu sama sekali.
Dia hanya sibuk dengan dirinya, dia lupa bahwa Deny juga manusia biasa yang bisa bosan danmarah jika sudah melewati titik yang dia anggap keterlaluan. Selama ini Silvi selalu dengan manja dan kolokannya, dia berpikir setiap dia marah pasti Deny akan datang minta maaf dan mencarinya, kini semua berbalik menghantamnya.
Dia hanya bisa move on dan mencari kehidupan baru dengan pria yang baru, yang bisa jadi akan lebih baik atau sama baiknya dengan Deny, atau juga lebih buruk dan bajingan bahkan dibanding Tio yang sudah mempermalukannya dulu….
Deny sendiri?? Setalah meletakkan surat pengunduran dirinya, dia kemudian memutuskan pindah ke Jogjakarta. Rumah dan mobilnya diputuskan untuk dijual. Dia memulai hidup baru sendiri di Jogjakarta, agar tidak jauh dari keluarganya disana.
Dia membangun kembali usahanya yang dia rintis di Jakarta, jual beli computer, jasa pembuatan web dan instalasi jaringan, serta juga membuka jasa design seperti yang di lakukan di Jakarta. Meski memulai dari nol, dia tetap berharap bisa mulai berjalan kembali.
Rumah dikawasan dekat kawasan perkotaan di Jogja dipilih sebagai lokasi usahanya, dan meski belum ada hasil signifikan, Deny tetap yakin bahwa aka nada ttitik terang buat dia, dan dia mulai menyiapkan pemasarannya kembali, karena saat nomor telpon lamanya dia tutup, semua akses hingga media sosialnya pun dia tutup selama lamanya, dia membangun komunitas dan juga jaringan dia yang baru tanpa harus membuka lembaran lama lagi….
Perasaan Deny terhadap Silvi benar-benar menjadi hambar, dan seperti menguap cintanya dia selama ini, dia benar-benar telah menjadi boneka bodoh, meski dia ikhlas dengan semau apa yang sduah dia lakukan buat Silvi dan keluarganya. Bagi Deny, apapun kebaikan kita pasti aka nada balasannya dari Yang Diatas, demikian juga sebaliknya, yang buruk yang pernah dilakukan, pasti ada timbangan yang sama untuk kita.
Sedangkan perasaannya terhadap Kinan hanyalah penyesalan. Dia menyesal sudah menyeret Kinan ke masalah yang seharusnya tidak dialami oleh wanita sebaik dia. Kinan adalah wanita hebat yang pernah dia temui, sosoak yang mampu mebuat dia percaya diri, memiliki tujuan hidup, dan jadi Deny yang saat ini berdiri.
Meski rindunya setengah mati, namun Deny sadar, bahwa cinta dan sayang kadang tidak akan cukup untuk mebawa sebuah hubungan ke titik yang lebih tinggi lagi terlebih untuk memiliki, kadang ada satu hal yang tidak dimiliki manusia meski sayang dan cinta itu besar, yaitu WAKTU….. waktu mereka bertemu disaat yang salah, saat dimana Kinan sudah dimiliki orang lain.
Dia sempat menengok halaman FB Kinan, yang saat itu sudah diprivate, sehingga updatannya itu sudah 3-4 bulan sebelumnya, namun saya dia mengklik FB Sapto yang tidak diprivate, dia sempat melihat foto mereka berempat dan diambil kurang lebih satu minggu dimana Sapto sedang merangkul Kinan, dan anak mereka dua orang duduk di depan mereka, banyak komen teman-teman termasuk teman kantor yang mendoakan kebahagiaan keluarga tersebut….
Perasaaan Deny bercampur aduk melihat foto tersebut.... namun kemudian Deny lalu memutuskan memblokir semua medsos baik milik Kinan, maupun milik Sapto….
Milik Silvi? Sudah diblokir sejak dia memutuskan pulang ke Jogja kembali…..
Terima Kasih 
