" nggak bisa bro kamu lupa ya...mereka mengancam akan membunuh semua anggota keluargaku..tak terkecuali aku.."
" mereka juga sudah mengetahui semua tentang keluargaku, bahkan keluarga besarku..semuanya...bahkan keluarga para paman dan tanteku...gimana ini..? "
" oke, untuk malam ini kamu coba tenangkan diri dan tenangin mama kamu sebisa mungkin, mungkin besok sepulang sekolah aku ke rumahmu.."
" terimakasih bro,,mama masih syok kelihatanya, papa juga masih mondar mandir bingung sedari tadi di rumah.."
" ya sudah..pasti ada jalan keluar nya bro...kita berharap yang terbaik saja..semoga kak gendis selamat tidak kenapa kenapa, sekarang kamu istirahat dulu " pungkasku.
Disekolah aku seperti sulit menangkap pelajaran. Kekhawatiran andi kini seakan berpindah padaku. Keluarga andi yang baik padaku membuat diri ini ingin sesegera mungkin cepat pulang dan ikut menyelesaikan masalah mereka.
" papa menyewa beberapa orang tangguh untuk mencari nya namun nihil, mereka belum bisa meneukan keberadaan kak gendhis."
andi menjelaskan saat kami di rumahnya.
Nampak rasa gusar mengukir di wajah tante nur yang hanya diam mendengarkan obrolan kami.
" 18 gedung tua bekas pabrik gula sumber makmur 21.00 bawa dokumen yang telah ditandatangani dan keponakanmu yang cantik ini selamat "
Itu adalah pesan dari papa andi yang baru diterima pagi ini dan diteruskan ke tante nur.
Cepat aku mengerti arti semua pesan itu. Biar orang suruhan papa andi melakukan tugasnya. Sementara aku mengajak andi melakukan usaha sendiri yang tentunya tidak diketahui tante nur.
" Baik, sekarang list paketnya mana ndi ?" pintaku.
Setelah membaca dengan teliti ternyata semua data ada di situ.
CV. ORANG ARING dengan Broto Suseno sebagai direkturnya. Alamat kantor, alamat rumah dan nomer telfon juga tertera.
" kita hanya akan dianggap sebagai anak ingusan yang akan menyerahkan nyawa pada mereka..tapi percayalah, karena kitalah nanti yang akan sangat merepotkan mereka. Tentunya juga harus menunggu hasil kerja orang suruhan papamu" tegasku pada andi.
Hari dimana barter antara pemenang dokumen lelang dan sandera pun tiba.
Aku dan andi berangkat diam diam setelah papa andi dan anak buahnya meluncur terlebih dulu beberapa waktu lalu.
Rimbunan pohon tebu yang tinggi mengepung pabrik tua yang masih ada lampu dan aliran listriknya itu. Beberapa mobil SUV terparkir secara acak di sekitar gedung, tampak juga mobil milik papa andi. Bangunan besar itu tampak memiliki beberapa gerbang tanpa daun pintu. Kami memilih menaiki tangga yang sudah tua dan berkarat menempel di bangunan tersebut. Ada lobang ventilasi yang cukup pas untuk melihat keadaan di dalam pabrik. Kami hampir bersamaan bersumpah serapah saat melihat kondisi yang terjadi di dalam bangunan itu
BEDEBAHH!!! Rupa nya kami terlambat. Papa andi sudah tergeletak seperti mau pingsan dikelilingi tawa orang suruhan nya sendiri. Beberapa dokumen terlihat sudah dipegang oleh pak broto. Dan yang lebih mengenaskan lagi kami melihat kak gendhis duduk di kursi kayu dikelilingi pak broto dan para anak buahnya. Tangan nya diikat kebelakang, mulutnya di sekap dan dua buah payudara ranum nya terpampang jelas. Mereka melucuti pakaian kak gendhis hingga setengah telanjang.
Jeritan dan tangisan sepupu andi hanya sedikit yang bisa didengar karena bungkaman kain yang menempel di mulutnya. Ia meraung raung bergerak mencoba membebaskan diri, tapi apa daya.
Pak hanafi hanya bisa melihat keponakannya tanpa bisa berbuat lebih. Menyadari kondisinya sendiri yang terkapar di lantai dan tenaga nya yang sudah tiada ia memilih memandang tajam pak broto.
" hehehehehe....hmmm bagaimana pak hanafi sesuai janji kan...hehehe"
" anak dan istrimu aman..tenang saja, mereka tidak akan kami ganggu, hanya saja keponakanmu yang ranum ini....ck ck ck ck ck....sangat disayangkan kalau hanya dilepas begitu saja " dengan jumawa pak broto berbicara pada ayah andi sambil berjalan pelan mengelilingi kak gendhis.
Andi yang dari tadi emosi sebisa mungkin aku tahan agar kami tidak mati konyol.
" seandai nya bapak mau bekerjasama dengan baik, semua nya ini tidak akan pernah terjadi".
" rekening bapak akan menggembung, rumah kalian bisa bertambah megah dan juga saya bisa menyediakan wanita wanita muda yang masih gurih memek nya spesial untuk anda atau.............bahkan bapak bisa menikmati tubuh istri muda saya"
" jangan munafik,,mata bapak tidak pernah lepas dari lekuk tubuh istri muda saya saat kami menghadap di kantor anda.........anda suka dengan istri muda saya..? Anda ingin tubuh mulus istri saya..? Anda ingin sekali ngentot dengan istri saya hah ?!!!!.. JAWAB !!!...." suara pak broto dari yang mulai datar hingga tinggi meneriak bergaung dalam ruang pabrik. Sambil mengangkat tubuh papanya andi yang dibantu anak buah nya dan memukuli wajah pak hanafi.