Chapter 9
Bukan pertemuan pertama
Aku duduk di pojokan .
Di meja yang hanya untuk dua orang . Sesekali memperhatikan sekeliling, melihat banyak orang yang sedang bercanda gurau dan ada juga yang berduaan .
" Ah sial, ketipu nih ! " Ucap dalam hati
Awalnya aku uda berat hati untuk diajak ketemuan. Udah malem , tubuh ini juga masih rada lemas . Pengennya langsung rebahan .
Tapi karena katanya dia uda nungguin ditambah aku orangnya yang ga enakan , jadinya mau ga mau aku nurut aja .
Eh tapi ....
Begitu nyampe , malah aku yang di suruh nunggu.
Agak malu sih rasanya masuk ke coffe shop . Clingak clinguk , waktu di parkiran di suruh pap lokasi . Katanya buat bukti kalau aku uda beneran di lokasi . Eh tau tau yang ngajakin ternyata masih dijalan .
Lah .
Aku disuruh nyari tempat. Pesen aja dulu tar di ganti . Katanya . Yaudah aku lagi-lagi nurut
Sekitar 20 menitan nunggu , akhirnya tiba juga .
Tersenyum padaku dan melambaikan tangannya .
Entah kebiasaan atau karena didikan , aku berdiri lalu melambaikan tangan juga padanya . Agak canggung juga diliatin orang-orang.
Memakai , rok hitam dan kaos putih gambar band . Tipikal anak skena
" Uda lama ? "
" Ehh. Engga kok , baru aja "
" Yauda , bentar ya mau pesen dulu "
Aku mengangguk.
Memperhatikan saat dia di kasir . Tapi saat dia menoleh dan tersenyum, lagi lagi aku jadi salah tingkah .
Aku suka dengan rambut pendek sebahu yang mengembang dan poni menutupi keningnya .
Senyumannya yang manis , jauh berbeda saat pertama kali bertemu. Kali ini ekspresinya lebih keluar . Dan ada pesona tertentu terpancar darinya yang membuat malam ini sulit untuk berpaling
Ngerasa kebanggaan tersendiri saat ada beberapa cowok yang melirik ke arahnya . Entah sedang bersama temannya maupun sedang bersama pasangannya .
Bahkan ,cewek juga ada yang ikutan.
Seperti ku bilang sebelumnya . Kalau ngomongin cantik , masih ada beberapa disitu yang speknya bidadari. Tapi bicara pesona , hmmm , sepertinya dia lah pemenangnya
Aku sempat berpikir, apakah dia seperti cewe anime gitu ya , bisa nyembunyiin auranya di saat tertentu .
Pada intinya , penampilannya malam ini jauh berbeda dari pertemuan sebelumnya
Dan juga , baru nyadar bodynya yang menurutku sangat proforsional dengan ukurannya tubuhnya . Kecil ,walau hanya sebesar nasi Padang, porsinya yang sangat enak di nikmati seorang diri .
Hmmm, sedapnya ...
Dia kembali ke meja dengan minuman di tangannya . Duduk kami berseberangan
" Oh ya , nomor kamu sama dengan dana kan ? "
" Iya . "
" Uda verified ? "
" Uda mbak... "
" Ok ,uda transfer ya ." Sambungnya
" Eh apa ? " Aku kaget , buru buru aku cek hp
" Itu , buat gantiin yang tadi"
" Eh , duh . Ga usah .gpp...."
" Uda santai aja . "
" Tapi ini kebanyakan.... "
" Gpp. Buat uang jajan . Toh sebentar lagikan kita kakak adik . Mumpung kakaknya ada rezeki, ya bagi bagilah sama adiknya . Ya kan "
Dalam hati .
Ya ada benernya juga sih
" M..makasih mbak ... "
Lalu
" Eh. Tapi kamu ga keberatankan ?? "
" Apanya ? Oh iya .. adit terserah, ikut gimana bundanya aja. "
" Hmmm.. yakin ? Mbak kalau uda jadi kakak kamu bakalan galak loh . " Ucapnya .
" Hahhh, pengennya sih punya adik tapi masih kecil gitu. Biar bisa di kucel kucel ampe nangis "
Aku tertawa .
Lalu .
" Hmm mbak ,tadi katanya mau ngomong sesuatu ? "
" Oh iya ... Ini .... "
Mbak Rachel meletakkan tangannya di mulut seperti orang berbisik
" SE...SU... WA ..TU ... "
Aku heran .
" Hahahaha " dia tertawa
" Emm .. ga ada sih .. pengen lebih deket sama calon adik tiri aja "
" Emang ga boleh? " sambungnya
" Ehh . Bo...boleh kok... " Jawabku panik
" Nah terus ? Atau tadi kamu lagi sibuk ? Emang sesibuk apasih anak yang baru bisa kencing berdiri . "
" Hmmmm.. atau jangan jangan......... "
Ekspresi mbak Rachel sambil berpikir , lalu mengangguk kepalanya sendiri .
" ...... ??? " Aku
" Oh ya , uda punya pacar? Tanyanya lagi .
Aku menggeleng
" Hmm ... Kalau .....ehem.. uda pernah ? "
Kembali menggeleng
" Tapi kamu ngerti apa yang mbak maksud? "
Sekali lagi aku menggeleng.
Aku sedikit paham , tapi masih pura-pura polos
" Hmmm.. gini ya ... Suatu saat kan kita tinggal serumah nih. Maksudnya....hmmm gimana ya ... Mbak juga bingung jelasinnya. . "
Hening saat kentang goreng tiba di meja kami .
Kemudian
Sambil mempersilahkan aku makan, dia melanjutkan percakapannya
" Oh ya gini aja deh. "
" Kamu pernah... " Ucapnya pelan sambil membuat bulatan di jarinya naik turun . Juga memperhatikan sekeliling memastikan tidak ada yang melihat gerak geriknya.
" Paham kan ? " Sambung
Aku sempat kaget . Lalu mengangguk.
" Pernah ? "
Sekali lagi aku mengangguk.
" Hmmm ... Oke ."
" Pertanyaan kedua ... "
" Oh ya sebelumnya mbak minta maaf nih , nanya nanya gini ke kamu . Hmmm nanti deh mbak jelasin "
" Ii.. iya mbak ." Jawabku
" Ok. Pertanyaan kedua "
" Aku... Kalau dirumah biasanya ... Cuman pake kaos kutang sama celana pendek doang. Itu yang ngepas ke badan ."
"....... " Aku
" Menurutmu gimana ? " Tanyanya .
" Ya.. gimana apanya ? " tanyaku balik
" Maksudnya, kamu ga pengen apa gitu ? "
"...... ? " Aku
" Kamu masih normalkan ? ... Atau kamu suka yang kayak .....mas mas .. yang itu " sambil mengisyaratkan ke arah makhluk bertulang lunak tak jauh dari meja kami
" Idih. Ya engga lah .. kalau ga percaya cobain aja . ". Jawabku seakan menantangnya
Mbak Rachel pun membalas .
" Nahh itu dia maksud aku ...takutnya nih ya...waktu cuman ada kita berdua .. kamu.... "
" Ehh .... Iss gak lah .. mana mungkin...aku gini gini masih punya norma tauukkk. Selama mbak jadi kakak ya aku ga berani mikir kayak gitu ... " Ucapku
" Haha... Ya kali aja . mbak kan wanita lemah .ngelawan kamu yang berbadan besar gini ". Balas mbak Rachel sambil tersenyum agak menggoda.. "
Aku tak merespon
" Eh berarti, kalau mbak belum jadi kakak kamu, kamu berani gituin mbak ? "
" Ya engga juga lah . Apasih . Aneh deh "
" Hahaha .. canda " tawanya
" Terus nih ... Kalau semisal aku... Ngajakin mandi bareng ...mau gak ? "
Ucapnya sambil menyantap kentang goreng
" Ya tergantung.. "
" Tergantung gimana ? " Tanyanya balik
". Tergantung .. kalau aku belum mandi ya gpp... Tapi kalau uda.. masak iya mandi lagi "
" Emang kalau ..hmmm.. posisinya kita uda berdua nih di kamar mandi.. bugil bareng dong .. terus kamu gak ?... "
" Gak apa ?" Aku
" Gak ada niat apa gitu ? " Jawabnya.
" Apasih ? ... Mandi ya mandi aja kali.. emang ngapain sih harus banget mandinya sama sama . Kan bisa gantian .. " ucapku .
" Yang engga kenapa-napa. Cuman ya pengen aja gitu .. jadi kita kayak bocil bocil gitu loh haha "
Pikiranku mulai kemana mana. Tapi aku paham .. untuk tetap menjadi adik yang polos .
Lalu disambung mbak Rachel
" Hmm , bayangin aja , kamu tuh susah banget disuruh mandi. Terus aku sebagai kakak yang baik, mau ga mau harus turun tangan maksain kamu . "
" Ih ogah " jawabku
" Hahaha , terus ni ya.. biar kamunya seneng , mbak buatin gelembung gelembung gitu ..mbak jago loh " ucapnya .
Dari ekspresinya seperti membayang sesuatu ambigu .
Perlahan hormon mulai memberikan sinyal . Celanaku terasa ada yang mengembang.
Aku sebisa mungkin tetap pada karakter polos
Lalu
" Bentar . " Ucapnya sambil melihat hp
Beberapa saat kemudian
" Eh .. liat deh...papa sama bunda kamu ternyata lagi ngedate loh ... "
Menunjukkan foto bunda yang di rangkul om
Aryo .
" Cocok banget ya " ucapnya
Aku tersenyum .
Dalam hati sebenarnya aku merasa cemburu
" Duh , ga sabar .. pengen banget secepatnya mereka nikah . Terus punya dedek baru lagi deh. " Ucapnya
Aku lagi lagi tersenyum.
" Oh ya ... Ngomong ngomong..... Tadi siang kamu kemana ? "
Duar !!! Seperti kilat menyambar. Sebisa mungkin aku tahan
Matanya kini tajam menatapku
Pertanyaannya membuat aku mengingat kembali kejadian tadi siang.
" Hmm. Ga kemana-mana " sambil buru buru aku menyedot minumanku
Hening
" Emang napa ? " Tanyaku balik
" Ya ... Gpp . Nanya aja. " jawabnya
" Tapi ..... Ehh ga jadi... "
" Hmmm . Soalnya mbak tadi ngeliat ada yang mirip kamu . " Sambungnya
" Oh ya , dimana tuh ? " Tanyaku lagi
Boommm...
Kali ini sepertinya kilatan itu mengarah ke Mbak Rachel.
Kemudian
" Yaa. Dimana ya ... Mbak lupa ." Jawabnya sambing ekspresinya mengawang awang. Mengingat sesuatu
" Eh . Lupakan aja .. skip . Ganti topik " ucapnya lagi .
Kemudian, mbak mulai menceritakan beberapa hal tentang dia.
Dia pun menjelaskan alasan dia nanya yang aneh aneh . Karena dia tau kami berdua jadi kakak adeknya waktu uda seusia gini . Dia khawatir kalau kalau terjadi sesuatu hal pada kami .
Meskipun dari cara dia ngomong takut hal itu akan terjadi, tapi dari ekspresinya menunjukkan bahwa sebenarnya dia sedang memancing sesuatu dariku .
Entahlah . Atau otakku aja yang ambigu.
Aku baru tau, ternyata mbak Rachel orangnya periang dan ga jaim . Berbeda dari yang waktu itu . Aku jadinya santai aja ngobrol dengannya
Dan sebenarnya aku tersadar akan sesuatu hal . Dan aku yakin itu. Tapi aku juga ingin melihat sejauh mana permainan ini akan berlanjut .
Lalu .
Tak berapa lama .
Jam sudah menunjukkan 23.10 . Para karyawan di coffe shop itu seperti mulai membersihkan.
Kami berdua pun akhirnya pulang .
Sebelumnya dia berpesan , untuk tidak menceritakan pertemuan ini pada bunda maupun om Aryo. Aku tak paham kenapa harus di rahasiakan .
Sesampainya dirumah .
Kulihat pintu kamarnya sudah di tutup . Dan surat yang ku letakkan di bawah pintu sudah tiada .
Surat itu berisi permohonan maafku ke bunda
Hmm ya sudah.
Aku pun menuju kamarku