Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Pulang Kerumah

Chapter 12 part 2
Iyakah , astaga ngerinya



" Eh, mba !! "

Aku terkejut

Ternyata Mba Rachel berdiri depan pintu

" Ehh, apasih bikin kaget aja ! " Ucap mba Rachel dengan muka kesel

Dalam hati .

" Loh kan harusnya aku yang kaget ? "

Lalu

" Mm.. ngapain disini ? " Tanyaku

" Ya ngeliatin pasien mba dong. Mana tau kamu kpeleset ato gimana "

" Eh. ? "

" Hmm.. ya uda buruan bersihin itunya kamu . Keburu bunda pulang "

" Hm.. oke "

Aku sedikit kecewa, ternyata mba Rachel datang hanya untuk melihatku . Walau agak ane diliatin , tapi aku mencoba untuk tak menghiraukan keberadaan Mba Rachel.

Setelah bersih

Saat aku hendak keluar kamar mandi ,Mba Rachel tak bergerak sedikitpun dari pintu itu .

Dia malah menatap mataku . Membuat aku agak sedikit grogi .

Berjalan perlahan mendekati, membuat aku mundur hingga ke closet .

Lalu

Hmmm ...

Aku mendesah kecil saat tangan yang dingin menyentuh penisku .

Jarinya yang halus mengelus penisku . Dan tatapannya nakalnya , entah kenapa membuat aku berani untuk menarik pinggangnya. Yang membuat tubuh kami semakin merapat

Tubuhnya seperti perapian di musim salju .

Yang membuat suhu di kamar mandi ini berubah menjadi hangat . Begitu pula dengan aku ,Detakan jantung yang mempercepat aliran darah . Membuat suhu tubuhku ini perlahan naik mengikuti kehangatan tubuhnya .

Tidak ada larangan saat aku mengelus lembut pinggang mungil itu. Yang ada malah jari jari Mba Rachel kini meremas dan menaik turunkan tangannya .

Aku seakan paham, bahwa ini adalah momen dimana dua sejoli yang ingin bermadu kasih .

Aku juga mencoba mengatur nafasku .

Mencoba untuk menjadi pria yang ia inginkan . Seseorang yang setara dengannya ,dan yang bisa mengimbangi ritme detakan jantung kami berdua.


Namun .

" Ayo ikut mba " ucapnya pelan sambil menarik tubuhku. Tapi bukan tangan . Kesatria kecilku lah yang di genggamnya .

Aku sempat kecewa, karena sebelumnya bibir ini hampir saja dapat merasakan lipstik pink di bibirnya . Saat itu kepalaku sudah menunduk dan menyesuaikan posisi bibir kami. Dapat juga kurasakan nafas kami yang saling tarik ulur bergantian menyerap oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.

Meskipun begitu, aku tetap bersabar . Karena aku yakin . Kali ini akan ada kejutan menarik . Aku yakin ini adalah scene ke 2 dari dokter dan pasiennya .

Hmmm

Kemudian

Aku di dudukan diranjang. Sedang tangannya sedari tadi belum lepas dari si joni .

Tubuh kami kini sejajar .

Kembali saling bertatap mata

Dari senyumnya aku paham untuk mempersilahkan melanjutkan permainan kami .

Aku secara naluri menyentuh lehernya . Jempolku mengelus halus pipi dan bibirnya. Membuat Mba Rachel agak memiringkan kepalanya mendekap tanganku .

Hmmmm...

Desahnya yang berat di ikuti tangan yang perlahan naik turun menggenggam penisku .

Aku merasa ngilu saat jarinya itu memilin dan mengelus lubang dimana keluarnya air seni . Tapi aku suka.

Aku juga semakin berani untuk memasukkan jempolku kedalam mulutnya.

Benar saja .

Jempol itu seketika menghilang dari permukaan. Begitu keluar, berubah jadi mengkilap karena liur yang membasahi .

Rasa geli yang tak tertahan saat kuku halusnya menggaruk pelan kantong kemihku .

Tubuh ini rasanya ingin terbang .

Hmmmm...

Sedang tanganku satunya lagi masih sopan untuk tidak langsung menyentuh area ke wanitaannya . Untuk pemanasan, aku meremas dan mengelus halus area pantatnya yang masih di balut celana panjang itu .

Tubuh Mba Rachel bereaksi saat remasan ku agak kuat .

Sshhh

Lalu menatapku dengan senyum nakalnya .

Aku yang sudah tak tahan lagi , menarik kepalanya untuk mempertemukan kedua bibir kami .

Namun .

Tok tok tok .

Terdengar pintu di ketuk .

Membuat ku tersadar . Buru aku melepas kedua tanganku

Tapi alangkah terkejutnya aku .

Mba Rachel malah mendekap kedua pipi dan bibirnya langsung nyosor ke bibirku .

Mmmmpp....

Langsung bibirku di emut dengan ganasnya .

Perasaanku tentu saja bercabang .

Antara menikmati permainan ini tapi juga takut kalau orang yang mengetuk pintu itu masuk keruangan kami .

Lebih takut kalau itu adalah bundaku .

Dugdug

Dugdugg..

Jantungku semakin berdebar kencang

Kreekk...

" Eh ! " Suara dari pintu yang setengah terbuka

Dan langsung tertutup kembali.

Membuat Mba Rachel memberhentikan ciuman ganasnya . Dan langsung bergegas keluar ruangan ini .

Aku yang masih setengah panik dan ngos ngosan .

Beberapa saat kemudian

Pintu kembali terbuka

Mba Rachel masuk di ikuti suster Novi di belakangnya. Menarik tangannya menuju ke arahku .

Suster Novi tertunduk malu sambil sesekali melirik penisku yang masih berdiri tegak .

Sedang Mba Rachel tersenyum lalu tanganku di tarik dan di masukkan kedalam celananya .

Mendekatkan bibirnya ke telingaku

" Kamu ngerasainkan punya mba yang uda becek ... "

Aku mengangguk

" Mba pengen liat , seberapa kuat kamu ngadepin Suster Novi . " ucap Mba Rachel

Tantangannya membuat badan ini panas dingin . Apalagi nafas dari bisikannya membuat bulu kudukku merinding .

Dan memang benar .

Saat kuraba , area di selangkangan itu sudah basah dan lembab .


Kemudian

Tanganku dikeluarkan lagi dari liang senggamanya .

Dan

Tanpa babibu .

Mba Rachel langsung memegang tengkuk Novi dan melumat bibirnya . Suster itu yang awalnya kaget , perlahan menikmati permainan lidah Mba novi . Matanya terpejam. Sedang Mba Rachel melirik dan tersenyum ke arahku .

Aku yang dulunya hanya menonton lewat layar kaca, kini aku bisa menyaksikan langsung di depan mataku .

Ciuman mereka yang bertempo dan saling membalas .Tentu saja membuat darah ini kembali berdesir .

Lalu

Mba Rachel memegang tangan Novi, dan di arahkan ke penisku .

Walau terdiam sesaat, tapi insting novi tau harus berbuat apa . Bersama tangan mereka saling membantu mengocok penisku.

Kemudian

Mba Rachel berhenti sesaat dan meludahi batang penisku. Kini kepala jamur itu kembali mengkilap akibat air liurnya.

Dengan sedikit menuntun kepala Novi, dia paham apa yang harus di lakukan.

Hmmmm ...

Lidahnya menyentuh kepala penisku .

Di jilatinya perlahan lubang kencing ini ,terasa ngilu tapi nikmat .

Cukup lama lidah lembut itu bermain di area kepala penisku


Novi memang tak melahap langsung. Tapi perlahan demi perlahan masuk kedalam rongga mulutnya.

Tidak sampai setengah, mulut mungil itu langsung penuh sesak akan penisku . Disertai air liurnya yang perlahan turun .

Ahhhh...

Desah kecil Novi saat melepaskan sepongannya .

Tak hanya itu

Kantong kemih juga di santap dengan penuh nafsu . Di emut juga dijilatinya. Membuat seluruh tubuh ini terasa merinding. Lebih nikmat daripada kuku kuku Mba Rachel sebelumnya.

Aku merasakan setruman listrik di rambutku saat lidah itu mengusap dari bawah hingga naik ke atas .

Sungguh pemandangan yang eksotis.


Kemudian

Kembali kepalanya naik turun dan di bantu tangannya mengocoki batang kontolku yang basah akan liurnya . Sedang Mba Rachel kembali mengulangi percumbuan kami yang sempat terhenti .

Aku mendekap tubuhnya

Tak lupa ku sisipkan rambut pendek itu ke daun telinganya.

Emmppp..

Kali ini aku mencoba mengimbangi jepitan bibirnya . Lidah kami juga silih berganti beradu kemampuan. Sambil aku juga menikmati hisapan mulut Suster Novi di bagian bawah .

Aku sedikit merasa kalah , saat lidahnya yang panjang itu masuk lebih dalam ke rongga mulutku.

Tapi apalah dayaku .

Di hadapkan dengan wanita yang jam terbangnya lebih tinggi dariku .

Selain berciuman, bibir Mba Rachel mulai mengekplorasi lainnya . Perlahan lidah itu turun dari pipi hingga ke leherku .

Jilatannya lagi lagi membuatku lupa dunia

Ahhhhh

Bergantian aku tak mau kalah .

Kini lehernya juga jadi santapanku . Tapi aksiku langsung di hentikan dia . Eksplorasi langsung di halangi oleh mulutnya yang terpagut padaku.

Dia menatap sambil menggigit bibir bawahku

Mungkin sebagai peringatan untuk tidak melanjutkan aksiku .

Gigitan yang sedikit kuat, membuatku juga geram untuk melampiaskan rasa sakit ini dengan mengemut mulutnya .

Mba Rachel hanya tersenyum melihat tingkahku.

Sedang Novi masih sibuk urusannya .

Ugghhhh

Rasanya seperti di surga .

Dua bidadari sedang bekerjasama memberikan kenikmatan padaku .

Tak bisa dibayangkan jika bunda turut serta dalam pergumulan ini.

Bicara mengenai bunda , aku jadi teringat akan dirinya . Hal itu membuatku sedikit khawatir. Kalau kalau bunda tiba-tiba datang menghampiri kami bertiga .

Yang kutakutkan , bukannya dia malah pengen ikutan . Tapi dia malah syok melihat putra semata wayangnya sedang bercumbu ria .

Walau begitu, aku coba menghilangkan kekhawatiran itu . Pikiranku saat ini ku fokuskan menikmati apa yang ada di depanku saat ini .

Akal sehat yang sudah terkontaminasi dengan nafsu , membuatku tak perduli lagi dengan apa yang akan terjadi .

Lalu

Saat mataku terbuka , aku menyaksikan tangan Mba Rachel yang memegang kepala suster Novi

Sesekali dia tekan kepala Novi hingga penisku semakin masuk kedalam mulutnya.

Uhughhhhh uhughhh

Suara batuk Novi yang tersedak

Matanya yang sedikit berair membuat ekspresi wajahnya semakin erotis .

Setelah mengatur nafas , dia langsung melanjutkan tugasnya.

Mengenai Novi

Aku sungguh tak menduga . Wajahnya yang polos dan ayu itu ternyata bisa berubah menjadi binal saat menyepong kontolku .

Sedang Mba Rachel tak perlu di tanya lagi .

Dari awal wajahnya memang menunjukkan wanita yang penuh hawa nafsu . Terutama saat menatap mataku .

Seperti harimau yang sedang menanti waktu yang bagus untuk menyantap buruannya .

Kemudian

Mba Rachel dengan entengnya menarik rambut Novi ke atas . Mengarah kepada kami berdua .

Walau tanpa bicara , Suster Novi paham apa yang harus di lakukan.


Ahhhh....


Kini bergantian bibir Novi yang jadi santapanku.

Setelah puas , ciuman itu berpindah pada mereka berdua .

Lagi lagi aku menyaksikan dua mahluk yang berjenis kelamin sama sedang berpagut lidah .

Hingga pada kesempatan berikutnya, akhirnya aku ikut bergabung dalam pertempuran lidah ini .

Saling menghisap dan bertukar air liur .

Yang air liur itu jatuh tepat ke batang penisku

Kembali tangan mereka bergantian mengocoki penisku .

Tangan ini juga tidak mau ketinggalan. Kiri kanan aku mendekap kedua wanita ini dan mengelus punggung mereka .

Sekali lagi , tanganku masih bisa di ajak kompromi. Aku tak ingin terlihat sebagai pria yang sangean . Aku membiarkan kedua wanita inilah yang menuntunku apa yang harus di lakukan.

Hingga

Mba Rachel membisikkan sesuatu ke Suster Novi .


Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd