PapaSambung
Adik Semprot
"Pulau Gadis-Gadis Remaja" 1
18 November 2018
Akhir-akhir ini aku mulai paranoid dengan berita di televisi karna kecelakaan na'has maskapai singa merah.
Sudah beberapa hari ini aku terus mimpi buruk karna takut naik pesawat. Hampir kubatalkan niatku untuk pergi ke Jogja 2 hari yg lalu untuk menikmati hobiku.
Kinisore menjelang malam karna langit tak lagi cerah, ketakutanku semakin menjadi karna harus kembali ke Jakarta menggunakan transportasi udara.
Packing lengkap sudah tinggal niat dan keberanianku kumpulkan untuk berangkat ke airport.
"Bre gw udh di dpn Mcd yaak, lu lsg aja ke lt 2,makan bntr abis tu lsg ke airport, flight jam 7 kan luh?"
Pesan whatsapp dari kawanku, fanbase nadwilavatic,yang akan mengantarkan ku ke airport dengan mobilnya.
"Siap tunggu bentar bre gue checkout 5mnt lg,lsng ke mekdi gue"
Singkat cerita aku sudah berpamitan dengan si kawan seperidolan dan setelah boarding, langsung ku bergegas ke toilet untuk menghilangkan rasa gugupku.
Sebelum berangkat naik pesawat aku selalu ritual untuk duduk paling tidak 10menit di toilet.
Setidaknya cara ini bisa membuatku sedikit lebih tenang.
Mungkin karna berita itu masih hangat, jadi perjalanan kali ini benar-benar terasa sangat menakutkan.
Tak terasa waktu menunjukan hampir pukul 7.
Terdengar suara speaker last call passanger yang memanggil namaku, Larilah!! diriku dengan sekuat tenaga sesampainya di pesawat aku menuju kursi ku dengan dipandu sang pramugari yang sangat ramah.
Tak sama sekali ku menampakan muka ku ke para penumpang, karna ku jalani dan tiba dengan sangat berkeringat setelah berlari tadi. Sampailah aku di kursi dan aku langsung duduk dengan menutup mata tanpa terucap
"Terimakasih"
kepada sang pramugari yang mengantarku ke kursi.
Rasa gugup ini makin bertambah menghantuiku ketika aku mendengar pintu pesawat ditutup.
"Maafkan customermu yang tak tahu terimakasih yaa mbak pramugari" ucapku dalam hati
Cemas hingga tangan ku bergetar selama 11menit pertama, ya "critical eleven" itu selalu menjadi momok yang menakutkan saat penerbangan.
Sekali kumelihat jam tanganku yang menunjukan pukul 7 lewat 12, dan seketika aku langsung memejamkan mata kembali
"Baru pertama kali naik pesawat ya kak?"
Entah siapa yang berbicara, aku hanya mengangguk dengan cepat dengan mata terpejam.
Perempuan di sebelah kiriku tiada hentinya berbicara kepada gadis yang ada disebelah kirinya.
Bahkan aku tidak dapat dengan jelas mendengarkan instruksi prosedur keselamatan yang pramugari arahkan.
Setelah pramugari berbicara menjelaskan prosedur keselamatan dan suasana perlahan mulai kondusif barulah aku berani membuka mata.
Semua masih samar karna mataku masih rada gelap.
"Nah gitu dong kak jangan merem mulu, sebernernya kalo kakak baru pertama kali naik pesawat, bagusnya kakak ambil flight yang jam paling pagi, soalnya sunrise di pesawat itu spektakuler banget, Next kalo kakak flight lagi cobain deh "
"Set, sapa si nih cewe welbat " gumamku dalam hati sambil menurunkan alisku.
"Dih bengong si kakaknya, wey udah gak papa kali kak" lanjut sigadis cerewet
"Kamu kalau ada orang lagi ketakutan jangan di ajak ngomong terus, kasian kakaknya mau nenangin diri dulu" kata gadis yang suaranya berbeda dengan si cerewet
Mataku hanya terfokus ke arah display kursi di depanku, kini reflek aku menoleh ke sebelah kiriku.
Hampir tak percaya ku pada pemandangan ini.
Bukan!! Bukan pemandangan di balik jendela pesawat, tapi pada dua gadis yg duduk di sebelahku.
Ditambah mereka berdua juga menatapku sambil tersenyum.
"Tuhan, terimakasih atas obat penenang yang kau berikan" sorak ku dalam hati
"Acha, Vinny?"
Yaaa God!! entah kenapa aku malah menyebut nama merekaaa!!!!
"Ciee wota ternyata, nonton circus ampe bela-belain kejogja naek pesawat, parno pula bhaahhahaahha" sambung acha
Wota: istilah ini sebenarnya sama dengan otaku, yaitu penggemar berat subkultur seperti manga, anime, game, dsb. Otaku lebih dari sekedar fans.
"Mhihi, tsssyyut gaboleh gitu Cha" vinnypun ikut tertawa sambil mengikuti seperti Acha
"Maaf yaa bukannya gue mau demachi-in kalian ampe ke pesawat segala, cuma emang hoki kalian aja lagi bagus bisa satu flight ama gue" pungkas ku.
Demachi (出待ち): Menunggu sang idol keluar, untuk bertemu atau melihat dan mengucapkan selamat tinggal.Tetapi dapat juga di artikan mengikuti atau membuntuti.
"Ett!! Pede banget yaa orang satu ini, bersyukur kak satu row sama akutu" kata acha sambil menaikan bahu sebelah kanannya
"Cie sikakak pake ngeles,lagian juga kita gapapa kok kalo kakak emang prepare buat pilih seat satu row bareng kita" tambah vinny
"Emang!! Fansnya dessy emang jago-jago ngelesnya"lanjut acha
"LAH Dessy? Gue sering hs sama dia karna emang anaknya asik di ajak ngobrol"
Belum selesai ku bicara lalu Vinny memotong pembicaraanku
HS : Handshake, adalah event di mana kamu bisa bersalaman dengan member JKT48 yang diinginkan. Tiket untuk mengikuti event ini didapatkan sebagai bonus dari pembelian “JKT48 Download Card”. Yang akan berpartisipasi adalah seluruh member JKT48 – member Team J, Team KIII, Team T, dan Trainee.
"Ehh, bukan tau cha, kakak yang satu ini mah double oshi" tambah vinny
Oshimen: oshimen (推しメン) terdiri dari dua kata, “oshi” dan “men”. Oshi berarti “push/support” dan Men adalah singkatan dari “menba” (member dalam arti bahasa Inggris). Kata ini mempunyai arti member yang paling Anda dukung
"Mch.mch.mch.mch duhh kasian kak!!member di PHPin mulu, pake dua-dua segala di oshiin.
Laki tuh kudu bisa nentuin pilihan dong. Satu cukup, tapi kalo mau nambah jadi Acha oshi, aku masih terima kok" Acha dengan ekspresi lucunya.
"Nah lo, ini gak ke balik yaa? Nyadar bu elu-elu pada kali yg buat kita-kita dilema, PHP dan sebagainyah" balasku tak terima
"Eh nggak yaaah, salah fansnya lah kalo sampe baper sama aku
*sambil memiringkan bibirnya*
Eh emang oshi-oshinya siapa aja kak?" Tanya acha ke vinny
"Mmmm sebentar, aku inget-inget dulu"
*sambil manyun-manyunin bibir*
Selang beberapa detik kemudian langsung vinny berkata
"Kalo gak salah Anin, Mama Shani kan?"
"Hooooooooooooo Queen of waro emang nampak kualitas waroannya"kataku dalam hati
Waro oleh fans-fans jkt48 diartikan sebagai :
sebuah bentuk feedback dalam berbagai bentuk sikap yang diberikan oleh member idola (oshimen) mereka kepada fans. bentuk sikap yang dimaksud bisa dalam arti dikenali wajah/ disebut namanya/ disapa/ dan hal-hal sejenisnya.
"Bener kan kak tebakan ku?"vinny bertanya kembali
"Yaelah sa ae lu kombinasi oshinya" guyon acha
"Kok member lu doang yang sakti deh vinn?" Jawabku dengan menghiraukan acha
"Yeh kamu fikir member tuh apa sampe di kombinasiin"Lanjut vinny menjawab perkataan acha
Member : Personel
"Ya abisnya kan yaa fans tuh biasanya kalo milih oshi yang setipe kak" sambung Acha dengan mengerenyitkan alis kanannya
"Anin sama ci Shani kan jauh banget karakternya" acha menambahkan
"Tipa tipe tipa tipe, tipe gue yaa elu kali Cha" candaku
"Wots kang boong, eeeee sa ae luh" balasnya.
Hwaaaaaaaarrgh mesam-mesem ku dibuatnya dengan goyonan mereka.
"Kakak hoki loh, 1flight ama kita, soalnya di pesawat ini paling banyak membernya" lanjut vinny
"Arrrgghhhhh menang besar gue menang besaar"kataku bersorak sorai dalam hati
"Iya apa? Emang ada berapa member vinn disini?" Tanyaku
"Kalau gak salah 20an berikut ama staff yah cha? Bener gak sih?"tanya vinny
"Setau aku membernya aja 18 kak tapi gatau staffnya berapa.
Sisahnya beberapa member sama beberapa staff ada di flight satunya"Jawab acha
*Seketika langsung mataku "scaning, scaning, scaning, scaning, scaning"
mencari para bidadari f4*
Acha dan Vinny pun berdiskusi dan sembari menunjuk dan menghitung jumlah member yang ada di pesawat ini.
"Eh waiiit!!! Kok lu kepo bat dah kak pake nanya-nanya segala? Bukannya lo udah ada bocoran yah siap- siapa member yg ada di flight ini dari orang dalem?
Hebat yaa orang dalem ampe bisa bikin fans 1row ama kita"tambah acha
"Yaelah bos!!! Dibilang gue kagak tau menau yang kek beginian, rang dalem rang dalem, lu kali yg hoki sebelahan ama gue"
Kataku dengan mataku sambil "scaning, scaning, scaning, scaning, scaning"
Dengan berjalannya waktu kami mulai saling akrab satu sama lain karna tak kehabisan topik untuk di bicarakan.
Takterasa perjalanan sudah hampir 20 menit berlalu.
Tapi semenjak beberapa menit terakhir aku memperhatikan para pramugari mulai sibuk dengan langkah-langkah kecil yang cepat.
Tak lama, benar dugaanku.
Pilot mulai berbicara di speaker kepada penumpang kalau sedang mengalami keadaan darurat.
Pramugaripun bekerja dengan mebagi-bagikan dan mempraktekan kembali intruksi prosedur keselamatan untuk menggunakan pelampung untuk keadaan darurat.
Semua penumpang mengikuti arahan yang di pandu oleh si pramugari yang tadi mengantarkanku ke kursi.
Inilah hal yang sebenarnya yang paling ku takuti dan ditambah ada penumpang yang berteriak dengan sangat keras yang membuat seisi kabin semakin panik.
Banyak yang ikut berteriak, sontak aku juga berbicara takkaruan.
Hingga ku tak menghiraukan lagi ada bidadari impian para wota ada di sebelahku.
Para penumpang meneriaki apa-apa yang bisa membuat mereka tenang.
Ditengah kebisingan, speaker pun kembali berbunyi yang terdengar samar-samar karna bisingnya keadaan dalam kabin di tambah suara gemuruh petir, Pilot mengatakan kalau kita kehilangan kontak dengan menara pengawas namun pesawat masih dalam kendali.
Mendengar hal itu akupun langsung blank dan seketika kupingku seperti mendegar frekuensi yang membuat telinga pengang dan ini hanya aku yang mendengar.
Karna ini memang hal yg sering terjadi jika aku naik pesawat.
Hal yang membuyarkan suara yang pengang itu ketika acha yang reflek memeluku dari samping yang mana kepalanya tepat berada di bawah hidungku.
"Ahhhhhhh shampoo lo bener-bener buat sakau cha" ucapku dalam hati
"Weeey anjjjiiiiii, ngapa lu bangun si baru gini doang elaah!!" Protesku dalam hati kepada my lil' bro di bawah sana
Suara teriak-teriakan dari para penumpang lain dan beberapa member yang kulihat makin berisik ketika pesawat mengalami sedikit turbulensi, entah apa yg sedang kita lewati.
Tetapi aku benar benar tidak ada rasa takut sedikitpun.
Kalau mati jadi bagaimana? Matipun tetap muda
Memang kalau syaiton sudah menguasai nafsu, membuatku berfikir!!
"Bagaimana rasanya ku ingin menikmati kenyalnya susu bantal milik Acha!! Walaupun hanya sebatas sikut ku yang merasakan"
Ahhhh!! Otak ini mulai bekerja tanpa peritah dan arahanku.
Aku menurunkan tangan kiriku dan ku tekuk siku ku dan yesss!!
Selanjutnya tinggal ku gesek-gesekan sikut untuk merasakan kenyalnya susu bantal cap JOT.
"Aanjjjjiii kenyel banget bre!!" Teriak ku dalam hati
Achapun masih memeluku dengan erat karna tubulensi yang kami rasakan cukup lama.
Suasana pun masih tak luput dari kebisingan karna para penumpang masih berteriak.
Saat ku sedang menikmati kenyalnya susu bantal cap JOT milik acha.
Kini mataku tertuju dengan vinny yang juga sedang menatapku dengan wajah yang sangat cemas.
"Ahhhh go-vlog!!! Kenapa di situasi kek gini gue malah sange liat ekspresi lu vinn!!
Ini bantalan acha aja udh bikin celana gue sempit banget!!" Eluh ku dalam hati
Entah mengapa aku sangat menikmati situasi ini, yang mungkin bagi para penumpang lainnya ini adalah menit-menit terlama dan paling berbahaya dalam hidupnya.
Tak lama keadaan pesawat kembali kondusif dan kutarik kedua lenganku dari kenyalnya payudara Acha.
Sekitar 40menit keadaan sudah mulai kondusif dan sang Pilot memberi tahu kepada penumpang, bahwa masih berusaha kembali menghubungi menara pengawas.
Tak lama setelah Pilot berhenti berkomunikasi dengan penumpang, kembali pesawat ini mengalami turbulensi lagi.
Kali ini teriakan para penumpang semakin berisik.
Tak kuat ku mendengar kebisingan ini dan aku sigap menutup mata dan telinga dengan tanganku.
Disini kembali Acha berulah!!
" Aaaaaaaaaaargggghhhhhh" Acha langsung memelukku dengan melingkarkan tangannya di leherku sampai pipi kami bertemu.
"Elah kenapa hobi banget bikin sange si cha!!"kataku dalam hati
Dan mulai sang syaiton merasuki nafsuku yang makin terbakar.
Terfikirlah untuk melakukan lebih dari ini, sungguh otak ini benar-benar bekerja tanpa instruksiku.
Aku langsung menciumi pipi Acha dengan menarik nafas yang panjang, karna hanya butuh sedikit menoleh ke ke kiri untuk mendaratkan bibir ku di pipinya.
Dengan cepat kedua tanganku ku turunkan perlahan, telaten dan penuh kesabaran berikut dengan backsound suara dan kilatan petir dan juga suara teriakan Acha dan para penumpang yang membuat adrenaline naik dan bertambah sange!!
Sampailah si Ibu jari ini ke tujuan utama untuk melaksanakan tugasnya pada payudara Acha, yang mungkin letak ibu jari ini tepat berada di puting payudara acha jika tidak tertutup kaos T-shirt Birthday.
"Wuwuwuuwuwuuu kenyeell bangettt arrrgghhh, Tuhaaan tolong panjangin scene yang menggairahkan seperti ini Tuhan"
Wangi shampoo,kenyalnya susu bantal benar-benar membuat lil' bro berontak!!aaarrghh.
Tak sadar sudah berapa lama kedua telapak tangan ku bekerja di atas GUNDUKAN IMPIAN ratusan ribu laki-laki di luar sana.
Sampai detik ini tak ada respon berarti dari sang Idol kalau perabotannya sedang ku jamah dengan tempo dan pola yang amat rapih dan mungkin, ini cuma mungkin si Idolpun menikmatinya.
"Annnjjiiii gak kebayang gue bisa setenang ini di saat keadaan kek gini!!"
Duaaaaaaar!!!!!
Cahaya kilat yang amat indah menyambar melewati dadaku haaaa reflek membuat ku terpejam.
Suara di dalam kabinpun makin tak terkendali.
Yang ku dengar samar-samar adalah suara Pilot dari speaker yang mengatakan kalau pesawat ini baru saja mengalami gagal fungsi pada turbin di sayap sebelah kanan.
Pesawat ini sudah kehilangan kontak dari menara pengawas sekitar 50 menitan yang lalu.
Informasi terakhir yang ku dengar sebelum terjadi kendala, pesawat berada di ketinggian 22.000ft.
Memang kekuatan syaiton yang bisa merasuki dan membuatku melupakan ketakutan ku selama beberapa menit terakhir, yang padahalnya penerbangan ini terbang tanpa arah dengan memberikan ku kegiatan yang menyenangkan.
"Annjjiii gak luh!!! ngegerepein member di pesawat yang lebih horror dari rollercoaster!!" ucapku dalam hati dengan heran
Duaaar!!! Kini gemuruh dan suara petir tiada henti-hentinya terdengar di telinga kami.
Disinilah syaiton mulai meninggalkan ku dengan mengembalikan kesadaranku saat mata terpejam.
Tersadar dengan kondisi yang sudah di ujung tanduk karna pesawat turun menukik dengan kecepatan tinggi selama sekian puluh detik di atas lautan. Aku berusaha menenangkan diri sekuat tenaga.
Disaat kesulitan cobalah memandang langit.
Perlahan kecepatan menukik pesawatpun mulai melandai, sepertinya disini pilot sedang bekerja keras karna sudah bisa menggendaliakan pesawat dari menukik kecepatan tinggi hingga seperti akan mendarat.
Tapi bagaimanapun dalam hitungan detik, pesawat ini akan menghantam lautan yang sudah terlihat jelas di balik jendela sebelah kiriku.
Mulai terasa limbung dan sangat mual ku dibuatnya, kini sudah kutinggalkan daging yang bisa membuatku tenang saat menyentuhnya.
Ku letakan tangan kanan dan kiriku di sanggahan lengan kursiku, karna ombak terlihat di sisi jendela dan
Duuaaaaar!!!!
18 November 2018
Akhir-akhir ini aku mulai paranoid dengan berita di televisi karna kecelakaan na'has maskapai singa merah.
Sudah beberapa hari ini aku terus mimpi buruk karna takut naik pesawat. Hampir kubatalkan niatku untuk pergi ke Jogja 2 hari yg lalu untuk menikmati hobiku.
Kinisore menjelang malam karna langit tak lagi cerah, ketakutanku semakin menjadi karna harus kembali ke Jakarta menggunakan transportasi udara.
Packing lengkap sudah tinggal niat dan keberanianku kumpulkan untuk berangkat ke airport.
"Bre gw udh di dpn Mcd yaak, lu lsg aja ke lt 2,makan bntr abis tu lsg ke airport, flight jam 7 kan luh?"
Pesan whatsapp dari kawanku, fanbase nadwilavatic,yang akan mengantarkan ku ke airport dengan mobilnya.
"Siap tunggu bentar bre gue checkout 5mnt lg,lsng ke mekdi gue"
Singkat cerita aku sudah berpamitan dengan si kawan seperidolan dan setelah boarding, langsung ku bergegas ke toilet untuk menghilangkan rasa gugupku.
Sebelum berangkat naik pesawat aku selalu ritual untuk duduk paling tidak 10menit di toilet.
Setidaknya cara ini bisa membuatku sedikit lebih tenang.
Mungkin karna berita itu masih hangat, jadi perjalanan kali ini benar-benar terasa sangat menakutkan.
Tak terasa waktu menunjukan hampir pukul 7.
Terdengar suara speaker last call passanger yang memanggil namaku, Larilah!! diriku dengan sekuat tenaga sesampainya di pesawat aku menuju kursi ku dengan dipandu sang pramugari yang sangat ramah.
Tak sama sekali ku menampakan muka ku ke para penumpang, karna ku jalani dan tiba dengan sangat berkeringat setelah berlari tadi. Sampailah aku di kursi dan aku langsung duduk dengan menutup mata tanpa terucap
"Terimakasih"
kepada sang pramugari yang mengantarku ke kursi.
Rasa gugup ini makin bertambah menghantuiku ketika aku mendengar pintu pesawat ditutup.
"Maafkan customermu yang tak tahu terimakasih yaa mbak pramugari" ucapku dalam hati
Cemas hingga tangan ku bergetar selama 11menit pertama, ya "critical eleven" itu selalu menjadi momok yang menakutkan saat penerbangan.
Sekali kumelihat jam tanganku yang menunjukan pukul 7 lewat 12, dan seketika aku langsung memejamkan mata kembali
"Baru pertama kali naik pesawat ya kak?"
Entah siapa yang berbicara, aku hanya mengangguk dengan cepat dengan mata terpejam.
Perempuan di sebelah kiriku tiada hentinya berbicara kepada gadis yang ada disebelah kirinya.
Bahkan aku tidak dapat dengan jelas mendengarkan instruksi prosedur keselamatan yang pramugari arahkan.
Setelah pramugari berbicara menjelaskan prosedur keselamatan dan suasana perlahan mulai kondusif barulah aku berani membuka mata.
Semua masih samar karna mataku masih rada gelap.
"Nah gitu dong kak jangan merem mulu, sebernernya kalo kakak baru pertama kali naik pesawat, bagusnya kakak ambil flight yang jam paling pagi, soalnya sunrise di pesawat itu spektakuler banget, Next kalo kakak flight lagi cobain deh "
"Set, sapa si nih cewe welbat " gumamku dalam hati sambil menurunkan alisku.
"Dih bengong si kakaknya, wey udah gak papa kali kak" lanjut sigadis cerewet
"Kamu kalau ada orang lagi ketakutan jangan di ajak ngomong terus, kasian kakaknya mau nenangin diri dulu" kata gadis yang suaranya berbeda dengan si cerewet
Mataku hanya terfokus ke arah display kursi di depanku, kini reflek aku menoleh ke sebelah kiriku.
Hampir tak percaya ku pada pemandangan ini.
Bukan!! Bukan pemandangan di balik jendela pesawat, tapi pada dua gadis yg duduk di sebelahku.
Ditambah mereka berdua juga menatapku sambil tersenyum.
"Tuhan, terimakasih atas obat penenang yang kau berikan" sorak ku dalam hati
"Acha, Vinny?"
Yaaa God!! entah kenapa aku malah menyebut nama merekaaa!!!!
"Ciee wota ternyata, nonton circus ampe bela-belain kejogja naek pesawat, parno pula bhaahhahaahha" sambung acha
Wota: istilah ini sebenarnya sama dengan otaku, yaitu penggemar berat subkultur seperti manga, anime, game, dsb. Otaku lebih dari sekedar fans.
"Mhihi, tsssyyut gaboleh gitu Cha" vinnypun ikut tertawa sambil mengikuti seperti Acha
"Maaf yaa bukannya gue mau demachi-in kalian ampe ke pesawat segala, cuma emang hoki kalian aja lagi bagus bisa satu flight ama gue" pungkas ku.
Demachi (出待ち): Menunggu sang idol keluar, untuk bertemu atau melihat dan mengucapkan selamat tinggal.Tetapi dapat juga di artikan mengikuti atau membuntuti.
"Ett!! Pede banget yaa orang satu ini, bersyukur kak satu row sama akutu" kata acha sambil menaikan bahu sebelah kanannya
"Cie sikakak pake ngeles,lagian juga kita gapapa kok kalo kakak emang prepare buat pilih seat satu row bareng kita" tambah vinny
"Emang!! Fansnya dessy emang jago-jago ngelesnya"lanjut acha
"LAH Dessy? Gue sering hs sama dia karna emang anaknya asik di ajak ngobrol"
Belum selesai ku bicara lalu Vinny memotong pembicaraanku
HS : Handshake, adalah event di mana kamu bisa bersalaman dengan member JKT48 yang diinginkan. Tiket untuk mengikuti event ini didapatkan sebagai bonus dari pembelian “JKT48 Download Card”. Yang akan berpartisipasi adalah seluruh member JKT48 – member Team J, Team KIII, Team T, dan Trainee.
"Ehh, bukan tau cha, kakak yang satu ini mah double oshi" tambah vinny
Oshimen: oshimen (推しメン) terdiri dari dua kata, “oshi” dan “men”. Oshi berarti “push/support” dan Men adalah singkatan dari “menba” (member dalam arti bahasa Inggris). Kata ini mempunyai arti member yang paling Anda dukung
"Mch.mch.mch.mch duhh kasian kak!!member di PHPin mulu, pake dua-dua segala di oshiin.
Laki tuh kudu bisa nentuin pilihan dong. Satu cukup, tapi kalo mau nambah jadi Acha oshi, aku masih terima kok" Acha dengan ekspresi lucunya.
"Nah lo, ini gak ke balik yaa? Nyadar bu elu-elu pada kali yg buat kita-kita dilema, PHP dan sebagainyah" balasku tak terima
"Eh nggak yaaah, salah fansnya lah kalo sampe baper sama aku
*sambil memiringkan bibirnya*
Eh emang oshi-oshinya siapa aja kak?" Tanya acha ke vinny
"Mmmm sebentar, aku inget-inget dulu"
*sambil manyun-manyunin bibir*
Selang beberapa detik kemudian langsung vinny berkata
"Kalo gak salah Anin, Mama Shani kan?"
"Hooooooooooooo Queen of waro emang nampak kualitas waroannya"kataku dalam hati
Waro oleh fans-fans jkt48 diartikan sebagai :
sebuah bentuk feedback dalam berbagai bentuk sikap yang diberikan oleh member idola (oshimen) mereka kepada fans. bentuk sikap yang dimaksud bisa dalam arti dikenali wajah/ disebut namanya/ disapa/ dan hal-hal sejenisnya.
"Bener kan kak tebakan ku?"vinny bertanya kembali
"Yaelah sa ae lu kombinasi oshinya" guyon acha
"Kok member lu doang yang sakti deh vinn?" Jawabku dengan menghiraukan acha
"Yeh kamu fikir member tuh apa sampe di kombinasiin"Lanjut vinny menjawab perkataan acha
Member : Personel
"Ya abisnya kan yaa fans tuh biasanya kalo milih oshi yang setipe kak" sambung Acha dengan mengerenyitkan alis kanannya
"Anin sama ci Shani kan jauh banget karakternya" acha menambahkan
"Tipa tipe tipa tipe, tipe gue yaa elu kali Cha" candaku
"Wots kang boong, eeeee sa ae luh" balasnya.
Hwaaaaaaaarrgh mesam-mesem ku dibuatnya dengan goyonan mereka.
"Kakak hoki loh, 1flight ama kita, soalnya di pesawat ini paling banyak membernya" lanjut vinny
"Arrrgghhhhh menang besar gue menang besaar"kataku bersorak sorai dalam hati
"Iya apa? Emang ada berapa member vinn disini?" Tanyaku
"Kalau gak salah 20an berikut ama staff yah cha? Bener gak sih?"tanya vinny
"Setau aku membernya aja 18 kak tapi gatau staffnya berapa.
Sisahnya beberapa member sama beberapa staff ada di flight satunya"Jawab acha
*Seketika langsung mataku "scaning, scaning, scaning, scaning, scaning"
mencari para bidadari f4*
Acha dan Vinny pun berdiskusi dan sembari menunjuk dan menghitung jumlah member yang ada di pesawat ini.
"Eh waiiit!!! Kok lu kepo bat dah kak pake nanya-nanya segala? Bukannya lo udah ada bocoran yah siap- siapa member yg ada di flight ini dari orang dalem?
Hebat yaa orang dalem ampe bisa bikin fans 1row ama kita"tambah acha
"Yaelah bos!!! Dibilang gue kagak tau menau yang kek beginian, rang dalem rang dalem, lu kali yg hoki sebelahan ama gue"
Kataku dengan mataku sambil "scaning, scaning, scaning, scaning, scaning"
Dengan berjalannya waktu kami mulai saling akrab satu sama lain karna tak kehabisan topik untuk di bicarakan.
Takterasa perjalanan sudah hampir 20 menit berlalu.
Tapi semenjak beberapa menit terakhir aku memperhatikan para pramugari mulai sibuk dengan langkah-langkah kecil yang cepat.
Tak lama, benar dugaanku.
Pilot mulai berbicara di speaker kepada penumpang kalau sedang mengalami keadaan darurat.
Pramugaripun bekerja dengan mebagi-bagikan dan mempraktekan kembali intruksi prosedur keselamatan untuk menggunakan pelampung untuk keadaan darurat.
Semua penumpang mengikuti arahan yang di pandu oleh si pramugari yang tadi mengantarkanku ke kursi.
Inilah hal yang sebenarnya yang paling ku takuti dan ditambah ada penumpang yang berteriak dengan sangat keras yang membuat seisi kabin semakin panik.
Banyak yang ikut berteriak, sontak aku juga berbicara takkaruan.
Hingga ku tak menghiraukan lagi ada bidadari impian para wota ada di sebelahku.
Para penumpang meneriaki apa-apa yang bisa membuat mereka tenang.
Ditengah kebisingan, speaker pun kembali berbunyi yang terdengar samar-samar karna bisingnya keadaan dalam kabin di tambah suara gemuruh petir, Pilot mengatakan kalau kita kehilangan kontak dengan menara pengawas namun pesawat masih dalam kendali.
Mendengar hal itu akupun langsung blank dan seketika kupingku seperti mendegar frekuensi yang membuat telinga pengang dan ini hanya aku yang mendengar.
Karna ini memang hal yg sering terjadi jika aku naik pesawat.
Hal yang membuyarkan suara yang pengang itu ketika acha yang reflek memeluku dari samping yang mana kepalanya tepat berada di bawah hidungku.
"Ahhhhhhh shampoo lo bener-bener buat sakau cha" ucapku dalam hati
"Weeey anjjjiiiiii, ngapa lu bangun si baru gini doang elaah!!" Protesku dalam hati kepada my lil' bro di bawah sana
Suara teriak-teriakan dari para penumpang lain dan beberapa member yang kulihat makin berisik ketika pesawat mengalami sedikit turbulensi, entah apa yg sedang kita lewati.
Tetapi aku benar benar tidak ada rasa takut sedikitpun.
Kalau mati jadi bagaimana? Matipun tetap muda
Memang kalau syaiton sudah menguasai nafsu, membuatku berfikir!!
"Bagaimana rasanya ku ingin menikmati kenyalnya susu bantal milik Acha!! Walaupun hanya sebatas sikut ku yang merasakan"
Ahhhh!! Otak ini mulai bekerja tanpa peritah dan arahanku.
Aku menurunkan tangan kiriku dan ku tekuk siku ku dan yesss!!
Selanjutnya tinggal ku gesek-gesekan sikut untuk merasakan kenyalnya susu bantal cap JOT.
"Aanjjjjiii kenyel banget bre!!" Teriak ku dalam hati
Achapun masih memeluku dengan erat karna tubulensi yang kami rasakan cukup lama.
Suasana pun masih tak luput dari kebisingan karna para penumpang masih berteriak.
Saat ku sedang menikmati kenyalnya susu bantal cap JOT milik acha.
Kini mataku tertuju dengan vinny yang juga sedang menatapku dengan wajah yang sangat cemas.
"Ahhhh go-vlog!!! Kenapa di situasi kek gini gue malah sange liat ekspresi lu vinn!!
Ini bantalan acha aja udh bikin celana gue sempit banget!!" Eluh ku dalam hati
Entah mengapa aku sangat menikmati situasi ini, yang mungkin bagi para penumpang lainnya ini adalah menit-menit terlama dan paling berbahaya dalam hidupnya.
Tak lama keadaan pesawat kembali kondusif dan kutarik kedua lenganku dari kenyalnya payudara Acha.
Sekitar 40menit keadaan sudah mulai kondusif dan sang Pilot memberi tahu kepada penumpang, bahwa masih berusaha kembali menghubungi menara pengawas.
Tak lama setelah Pilot berhenti berkomunikasi dengan penumpang, kembali pesawat ini mengalami turbulensi lagi.
Kali ini teriakan para penumpang semakin berisik.
Tak kuat ku mendengar kebisingan ini dan aku sigap menutup mata dan telinga dengan tanganku.
Disini kembali Acha berulah!!
" Aaaaaaaaaaargggghhhhhh" Acha langsung memelukku dengan melingkarkan tangannya di leherku sampai pipi kami bertemu.
"Elah kenapa hobi banget bikin sange si cha!!"kataku dalam hati
Dan mulai sang syaiton merasuki nafsuku yang makin terbakar.
Terfikirlah untuk melakukan lebih dari ini, sungguh otak ini benar-benar bekerja tanpa instruksiku.
Aku langsung menciumi pipi Acha dengan menarik nafas yang panjang, karna hanya butuh sedikit menoleh ke ke kiri untuk mendaratkan bibir ku di pipinya.
Dengan cepat kedua tanganku ku turunkan perlahan, telaten dan penuh kesabaran berikut dengan backsound suara dan kilatan petir dan juga suara teriakan Acha dan para penumpang yang membuat adrenaline naik dan bertambah sange!!
Sampailah si Ibu jari ini ke tujuan utama untuk melaksanakan tugasnya pada payudara Acha, yang mungkin letak ibu jari ini tepat berada di puting payudara acha jika tidak tertutup kaos T-shirt Birthday.
"Wuwuwuuwuwuuu kenyeell bangettt arrrgghhh, Tuhaaan tolong panjangin scene yang menggairahkan seperti ini Tuhan"
Wangi shampoo,kenyalnya susu bantal benar-benar membuat lil' bro berontak!!aaarrghh.
Tak sadar sudah berapa lama kedua telapak tangan ku bekerja di atas GUNDUKAN IMPIAN ratusan ribu laki-laki di luar sana.
Sampai detik ini tak ada respon berarti dari sang Idol kalau perabotannya sedang ku jamah dengan tempo dan pola yang amat rapih dan mungkin, ini cuma mungkin si Idolpun menikmatinya.
"Annnjjiiii gak kebayang gue bisa setenang ini di saat keadaan kek gini!!"
Duaaaaaaar!!!!!
Cahaya kilat yang amat indah menyambar melewati dadaku haaaa reflek membuat ku terpejam.
Suara di dalam kabinpun makin tak terkendali.
Yang ku dengar samar-samar adalah suara Pilot dari speaker yang mengatakan kalau pesawat ini baru saja mengalami gagal fungsi pada turbin di sayap sebelah kanan.
Pesawat ini sudah kehilangan kontak dari menara pengawas sekitar 50 menitan yang lalu.
Informasi terakhir yang ku dengar sebelum terjadi kendala, pesawat berada di ketinggian 22.000ft.
Memang kekuatan syaiton yang bisa merasuki dan membuatku melupakan ketakutan ku selama beberapa menit terakhir, yang padahalnya penerbangan ini terbang tanpa arah dengan memberikan ku kegiatan yang menyenangkan.
"Annjjiii gak luh!!! ngegerepein member di pesawat yang lebih horror dari rollercoaster!!" ucapku dalam hati dengan heran
Duaaar!!! Kini gemuruh dan suara petir tiada henti-hentinya terdengar di telinga kami.
Disinilah syaiton mulai meninggalkan ku dengan mengembalikan kesadaranku saat mata terpejam.
Tersadar dengan kondisi yang sudah di ujung tanduk karna pesawat turun menukik dengan kecepatan tinggi selama sekian puluh detik di atas lautan. Aku berusaha menenangkan diri sekuat tenaga.
Disaat kesulitan cobalah memandang langit.
Perlahan kecepatan menukik pesawatpun mulai melandai, sepertinya disini pilot sedang bekerja keras karna sudah bisa menggendaliakan pesawat dari menukik kecepatan tinggi hingga seperti akan mendarat.
Tapi bagaimanapun dalam hitungan detik, pesawat ini akan menghantam lautan yang sudah terlihat jelas di balik jendela sebelah kiriku.
Mulai terasa limbung dan sangat mual ku dibuatnya, kini sudah kutinggalkan daging yang bisa membuatku tenang saat menyentuhnya.
Ku letakan tangan kanan dan kiriku di sanggahan lengan kursiku, karna ombak terlihat di sisi jendela dan
Duuaaaaar!!!!
Terakhir diubah: