Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Quest

ane telat lg pantengin nih post,sorry gan kmaren2 lg sibuk.
pokoknya top dah nih postingan,seperti kata pak bondan.
pokoke maknyussss
 
Kalo si max menang six max minta hadiah ke pablo minta tusbol pas ultahnya :pandajahat:
wkwkwk enyak enyak hadiahnya
Bakal ada pertarungan dengan mikael ini, kita liat siapa yang akan jadi juara hihihihi
silahkan dibaca bentaran...
Core double ini ada akibatnya gak yah. Daya tahannya kan belum tau sampai kapan.

daya tahan tubuh Satria semakin prima akhir-akhir ini jadi bisa bertahaaaaaan lama.
 
Ditunggu kelanjutan nya hu...kaga tahan mo ikut komen...all cerita mantab hu...tapi kalo bisa pas bahasa Inggris nya udah ditranslate aja...keep semangat hu...
 
pablo kyknya gk ditusbol...kan satria pnya core scorpio bwt pengaruhin pablo
 
Selow aja suhu Updatenya, udah mulai mendekati bagian memusingkan kan...biar ada waktu buat finalisasi aquarius, dan after 12 Cores collected saga...
Selalu menunggu dengan sabar dan tawakal...lah :D
duh... makasih udah diingetin. prosesi triggence aquarius belom kelar nih. awal pisces lagi digodok. n konsep akhir pasca god maester core masih dibuat kerangka dasarnya...
ane telat lg pantengin nih post,sorry gan kmaren2 lg sibuk.
pokoknya top dah nih postingan,seperti kata pak bondan.
pokoke maknyussss
makasih atas waktunya. nyempetin ke trit ini.
gan. namanya agak mirip dengan kompetitor/saingan Max. studtough=studrod. maaf ya gan, gak sengaja...
 
Terakhir diubah:
--------​
Hari itu heboh sekali. Setelah tantanganku pada Mikael Studrod untuk ngeseks selama seminggu itu kulontarkan, Channel FTV menjadi gempar. Terakhir kali tantangan ini pernah ditujukan dua tahun lalu kepada seorang bintang baru bernama Boobie Lover. Ia hanya bisa bertahan dua hari. Tepatnya 43 jam saja. Ia akhirnya pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit. Ia menghilang setelah itu dan muncul kembali di Production kecil setengah tahun kemudian dan berganti nama menjadi Bob Love.
Sepanjang tahun lalu tidak ada tantangan lagi. Sekalinya muncul, malah bintang baru itu yang menantang pemegang rekor 5 hari berturut-turut ngeseks yang telah bertahan selama 4 tahun lamanya. Orang itu bernama Max.
Di TV bahkan muncul berbagai prediksi dan juga latar belakang perselisihan ini. Disebutkan kalau Mikael Studrod tersinggung karena peran yang akan dilakoninya bersama Velinda Shaw dibatalkan sepihak oleh Pablo dan digantikan dengan bintang baru yang memang sedang menanjak ketenarannya.
Aku duduk tenang saja di depan TV sambil minum jus anggur kesukaanku. Duduk santai di sofa empuk ini tanpa banyak berpikir.
Malamnya, Pablo mengunjungiku dan mendukungku. Ia bahkan menjanjikan kontrak 5 tahun kalau aku berhasil memenangkan tantangan itu.
Ia juga menjelaskan kalau manajemen Fireday Productions bahkan sangat mendukung tantangan ini. Bahkan sudah menyiapkan daftar para talent wanita yang akan menjadi alat kompetisi ini. Satu harinya aku bisa menikmati setidaknya 30 sampai 32 orang perempuan yang bisa digunakan berotasi.
Pablo juga membeberkan rahasia Mikael bisa membukukan rekor 5 hari itu dengan sukses. Ia menguasai teknik pernafasan yoga untuk mengendalikan dirinya. Rahasia yang sebenarnya tidak terlalu luar biasa menurutku.
Pablo mengatakan kalau semua jadwal kerjaku akan dibatalkan untuk melakukan tantangan ini. Jadwalku seminggu ke depan dikosongkan. Sepertinya Pablo sangat yakin kalau Max akan menang. Apakah ia akan memanfaatkan kemampuan khusus mistis-nya itu untuk membantuku menang. Secara-aku adalah andalan terbarunya.
Secara tidak langsung, semua ini adalah ulah Pablo sendiri. Ia sengaja mencopot Mikael dari jadwal shooting dan menggantinya dengan Max. Implikasinya adalah berangnya Mikael dan tantangan tercetus.
Entah sengaja atau tidak, ia terang-terangan mengganggu Mikael dan istrinya, Juanita.
--------​
“Kau yakin mau melakukan itu, Max? Itu sangat sulit, loh?” tanya Velinda lewat telepon PABX.
“Sangat yakin… Ini semakin memuluskan rencanaku… Aku jadi semakin tinggi popularitasnya… Vel?… Saluran ini tidak aman… Telepon ini ada penyadapnya… Sampai jumpa nanti…” putusku.
--------​
Ini rencanaku… Tubuh penggandaanku dengan DOUBLE, yang berbentuk Satria kukirim pulang ke Indonesia dan menggantikan tugas penggandaanku satunya dengan VOXA. Tubuh dengan VOXA kutarik kembali dengan tubuh utamaku sehingga kini aku memiliki tenaga penuh sekarang. Dengan dua buah CORE pribadi.
Lima hari itu keciiiil…
Pagi-pagi sekali aku sudah bangun dan sarapan secukupnya. Membersihkan tubuh dan menggosok gigi. Memakai pakaian yang ringkas karena sehariannya aku akan bugil terus.
Kompetisi tantangan ini dilakukan di Studio 1 yang ternyata semalaman sudah disiapkan untuk acara mendadak ini. Dua buah ranjang besar disiapkan di tengah studio. Disekat sebuah kain merah untuk memisahkan pertandingan ini.
Masing-masing seorang perempuan seksi sudah menunggu di depan ranjang. Sepertinya mereka adalah starter yang akan memulai tantangan kali ini.
Kali ini merupakan siaran langsung yang juga dihadiri dua kubu dekat yang saling bersiteru. Pablo dan Juanita. Seorang pembawa acara bahkan sudah disiapkan. Orangnya adalah Hunter Floyd yang kebetulan sedang berada di Estate ini.
“Ladies and gentleman… Here on Studio 1 at Paradiso Errare Estate on Christmas island… once again a super competition is going to happen… A challenge of a full week of fuck… The infamous Mikael Studrod… Holder of four consecutive years record of five days of fuck in a row… precisely 98 hours… was challenged yesterday by a new comer in Fireday Productions… notoriously named Max… The outcome will decide who will lead Fireday Productions in Unisex genre…” (Tuan-tuan dan nyonya-nyonya. Dari Studio 1 di Paradiso Errare di pulau Christmas, sekali lagi kompetisi super akan berlangsung. Tantangan ngentot seminggu penuh. Mikael Studrod, pemegang rekor 4 tahun berturut-turut 5 hari tanpa henti, tepatnya 98 jam, telah ditantang kemarin oleh pendatang baru di Fireday Productions yang bernama Max. Hasilnya akan memutuskan siapa yang akan memimpin Fireday Productions di genre Unisex) buka Hunter Floyd.
“Let me introduce you… On my right side… The right chamber… will be Mikael Studrooood…” (Perkenalkan. Di sebelah kanan saya. Ruang kanan diisi oleh Mikael Studrod) seru Hunter Floyd menunjuk sisi kanannya di mana Mikael sudah berdiri tegak di depan ranjang hanya memakai celana dalam. Sedang melakukan perenggangan kecil dengan menggeretakkan lehernya.
“And on the left side… Left chamber… The challenger… Maaax…” (Dan sebelah kiri saya. Ruang kiri. Sang penantang, Max) seru Hunter Floyd menunjuk sudutku. Aku maju dan membuka kaus oblongku dan menunjukkan bagian dadaku pada kamera yang terus merekam.
“Are you ready?” (Siap?)tanya Hunter Floyd pada kami berdua yang sudah merapat padanya.
“READY!” (SIAP!)jawab kami serempak.
“Okay… Let me tell you both the rules of this challenge competition… No drugs allowed… 19 hours fuck a day and 5 hours break… Every break is counted per minute… You can sleep, eat, drink or the toilet at those five hours… The one who can last the longest during this whole week fuck challenge competition will be the winner… Thus any problem arisen during the competition… certain measure of actions shall be carry out… Fireday Productions will periodically broadcast this competition on the net and FTV Live Report…” (OK. Biar kuberitahukan peraturan kompetisi tantangan ini. Tidak diperkenankan memakai obat-obatan. 19 jam ngentot dan 5 jam istirahat. Setiap istirahat dihitung per menitnya. Kalian bisa tidur, makan, minum atau ke toilet di 5 jam tersebut. Yang paling bertahan di akhir selama kompetisi tantangan ngentot seminggu penuh adalah pemenangnya. Jika ada masalah yang timbul selama kompetisi, penanganan yang dibutuhkan akan dilaksanakan. Fireday Productions akan secara periodik menayangkan kompetisi ini di internet dan Laporan langsung FTV)
“Shall we begin?” (Bisa kita mulai?) tanya Hunter Floyd.
“Let’s go!” (Ayo!) kata Mikael.
‘Let’s do it!” (Ayo lakukan!) sahutku.
“OK… On my mark… On three… you two shall directly fuck your own share… She’s already wet… One… two…three!” (OK. Ikuti tanda dariku. Hitungan ketiga kalian harus langsung mengentoti bagian masing-masing. Dia sudah cukup basah. Satu, dua, tiga!) seru Hunter Floyd memulai kompetisi tantangan ini.
Mikael langsung mempelorotkan celana dalamnya dan mengocok penisnya sendiri. Ia melakukan sejenis pengaturan pernafasan untuk memfokuskan dirinya pada apapun yang sedang dilakukannya. Segera penisnya mengacung tegang. Perempuan yang menjadi starter bagiannya sudah berbaring mengangkang dan menyambut Mikael dengan senang hati.
Aku tidak ada masalah dengan cara membuat penisku bangkit dan menegang. Dengan ADJUSTABILITY, penisku langsung ngaceng dengan ukuran 20 cm-nya. Starter-ku langsung kugasak. Ia berbaring dan kaki mengangkang.
Kompetisi tantangan nyeleneh ini sudah dimulai tepat pukul 06:15 waktu setempat!
--------​
Aku mendengar suara keluhan keenakan dari wanita yang sedang digenjot Mikael di ruangan sebelahku. Ia melenguh-lenguh keenakan merasakan rojokan konstan Mikael Studrod yang sangat ahli menggunakan teknik yoga tingkat tingginya sampai mampu mempertahankan rekor 5 hari-nya selama ini.
Aku juga melakukan hal yang sama dengan perempuan starter milikku. Ia memperkenalkan namanya sebagai Mireile. Ia talent yang berasal dari Prancis dan ia berharap dapat membantuku memenangkan tantangan ini.
Aku sangat berterimakasih padanya. Memandangi wajah cantiknya membuat bakat lamaku yang dapat membuat partner seks-ku mendapatkan orgasme instan itu kembali muncul.
Kaki Mireile kuangkat tinggi dan kujilati betis kirinya hingga ia meraung-raung keenakan dan akhirnya orgasme. Perempuan Prancis itu terus kugenjot sampai sekitar 45 menit. Dan ia sudah 3 kali mendapatkan orgasmenya.
Lalu digantikan oleh perempuan baru yang kukenali sebagai Kate Donovan. Perempuan Eropa yang kini bertempat tinggal di Kanada itu menjadi mainanku sekarang. Rambut hitam pekatnya berguncang-guncang kala kugenjot tubuhnya.
Sudah satu jam, tetapi aku belum ejakulasi sekalipun. Lain dengan Mikael yang sudah mendapatkannya sekali saat memakai perempuan keduanya. Teman Kate, yaitu Fiona Appleseed yang berambut pirang.
Apakah ini pertanda baik?
Tentu saja baik… Rasa nikmat yang kurasakan saat ini bisa kukendalikan dengan baik karena aku tidak perlu bersusah payah mengupayakan agar aku terus ereksi selama 9 jam terus menerus. Dengan ADJUSTABILITY ini, aku bisa membuat penis ini tetap menegang tanpa terangsang sekalipun.
Jadi hal yang harus kulakukan adalah tetap menggoyang pinggangku maju mundur pada setiap vagina yang disodorkan padaku. Memasuki jam ke-3, masing-masing kami telah menggunakan 4 orang wanita.
Fireday Productions telah menyediakan sekitar 8 orang perempuan yang duduk di depan kami. Mereka akan berganti-gantian dipakai kami berdua dalam tantangan ini. Setelah beristirahat ia akan masuk kembali menggantikan rekannya yang sudah lelah.
FTV International menyiarkan kompetisi ini secara langsung secara berkala di sela-sela acara rutin sebagai bagian semacam News Flash. Sebagai jaringan TV yang mengedepankan pornografi, pembawa berita juga dalam keadaan bugil total. Dua orang pembaca berita wanita duduk dibelakang meja dengan payudara yang terlihat.
Ditempatkan juga sebagai window kecil di sudut kanan bawah layar TV siaran langsung pertandingan ini di FTV Channel Asia Pacific. Bersama dengan kuis dan juga iklan judi pertaruhan. Sampai saat ini perbandingannya adalah 4:1 untuk Mikael.
--------​
Pada jam ke 5 pertandingan, pinggang sudah mulai terasa pegal karena terlalu banyak memompa maju mundur. Jalan keluarnya adalah berganti strategi dan membuat posisi WOT yang notabene tidak memerlukan gerakan sama sekali.
Mikael beberapa kali memakai taktik ini untuk penyegaran dirinya. Dia merotasi gaya bercintanya tiap 15 menit sekali agar tidak cepat bosan.
Aku juga melakukan rotasi itu tetapi hanya berkisar pada dua posisi; posisi Missionary dan posisi Doggy. Bertambah satu posisi baru. WOT.

Pada jam ke-6. Mikael memutuskan untuk beristirahat selama 15 menit untuk makan dan sekedar berbaring. Kuikuti caranya. Aku mengambil beberapa jenis makanan yang banyak memberikan energi yaitu susu, keju, kerang dan roti gandum. Lalu pergi ke toilet untuk sekedar buang air.
Ternyata semua gerak-gerik kami selalu diikuti oleh pengawasan kamera pengintai karena jangan sampai peserta melakukan hal yang curang seperti minum obat-obatan pemacu dan sejenisnya.
Aku kembali melakukan peregangan karena yang paling terasa lelah adalah bagian pinggang dan punggung. Yang paling banyak bergerak dan mendapat beban.
Sebelum aku benar-benar kembali ke tempat tantangan, aku minum air putih secukupnya…
Delapan orang perempuan yang disediakan Fireday Productions sudah berganti dengan delapan orang perempuan baru. Sehingga kami mendapatkan ‘daging’ baru kali ini karena kedelapan perempuan sebelumnya sudah kami rotasi berulang kali.
Di sana sekarang ada Rosa dan juga Cherry. Cherry yang pertama kali kupakai. Kulit hitam manisnya dan tubuh sekalnya menjadi bulan-bulananku sekarang.
Dari awal sampai sekarang, aku baru sekali mengalami ejakulasi. Yaitu pada jam ke-5 menit ke 26. Sedang Mikael seingatku sudah mengalami 6 kali ejakulasi. Tapi sepertinya dia biasa-biasa saja dan tetap menggenjotkan penisnya seperti biasa. Stabil…
--------​
Pada jam 6 sore, kedelapan perempuan itu kembali diganti manajemen. Kali ini ada Cecillia saja di sana. Cecillia paling enak dipakai pada bagian dadanya yang super jumbo itu. Dijepit di sana lalu digoyang-goyang pelan. Kulit halus serta dagingnya yang kenyal memberi sensasi yang sangat berbeda.
Banyaknya wajah-wajah baru yang kulihat di talent Fireday Productions hari ini tentu saja memperkaya koleksi jenis perempuan yang kugauli. Berbagai jenis wanita dari berbagai jenis ras, warna kulit, warna rambut, warna mata, bentuk badan, bentuk dan ukuran dada, dan yang terpenting bentuk, ukuran dan rasa vagina yang selalu berbeda.
Jam 19:03 aku istirahat lagi selama 15 menit untuk makan malam. Kembali aku mengisi perutku dengan banyak protein dan karbohidrat. Dari susu, kerang, keju, roti gandum. Hari ini aku totalnya baru satu jam istirahatku. Rencananku adalah nanti pukul 03:00 dini hari nanti aku akan tidur sepuasnya dan bangun pukul 06:30. Persiapan selama setengah jam lalu melanjutkan pertandingan.
--------​
Pergantian kedelapan perempuan itu pada pukul 12 malam membawa duo negro doyan party itu; Chalice dan Shontele. Mereka berdua membawa pengaruh meriah di pertandingan tengah malam ini. Musik clubbing yang jamaknya semakin menghentak di semakin larutnya malam, meramaikan Studio 1 ini.
Walaupun belum mendapat giliran di’pakai’, keduanya ber-party sendiri di tempatnya menunggu. Bersama perempuan lain yang sedang menunggu, mereka berpesta.
Saat di’pakai’ ternyata mereka tetap bising dan enerjik. Tenaga mereka yang kuat membuat kami semangat menggenjot mereka. Bahkan Shontele menyibak kain pembatas di tengah studio agar ia bisa melihat rekannya yang sedang digasak Mikael.
--------​
Aku akhirnya bisa istirahat di dini hari jam 03:00 ini. Aku memberitahu agar disiapkan alarm untuk membangunkanku pukul 06:30 pagi nanti.
Sprei ranjang ini diganti dengan sprei baru agar aku bisa tidur dengan leluasa. Tapi sepertinya Mikael terus main karena waktu istirahat bisa diakumulasikan pada keesokan harinya. Mungkin ia bermaksud mengumpulkan waktu tidur sampai 5 atau 6 jam…
--------​
Alarm yang disiapkan bagiku membangunkanku pukul 06:30 seperti yang kuminta. Padahal masih ngantuk dan lelah. Mikael sepertinya masih terus main di sana dengan seorang dari delapan perempuan baru yang baru saja menggantikan kelompok sebelumnya.
Rotasi tiap 6 jam kurasa sudah cocok untukku karena kami akan selalu mendapat daging mentah segar sebagai lahan dan alat perlombaan tantangan.
--------​
Memasuki hari kedua…
Pukul 09:00 pagi, Mikael akhirnya memutuskan untuk beristirahat. Ia minta alarm diset pada waktu 6 jam sehingga ia akan bangun pada jam 15:00 sore nanti.
Boleh saja… Kedelapan perempuan seksi ini akan menjadi milikku semuanya. Tiap setengah jam, aku merotasi mereka sampai waktu pergantian mereka dengan delapan perempuan baru pukul 12:00.
Aku istirahat selama satu jam karena rasanya tidak enak kalau tidak ada saingan langsung di sampingku karena Mikael sedang tidur dengan nyenyaknya. Berpenutup mata dan telinga agar tidak terganggu sekelilingnya.
Saat istirahat begini, ternyata tetap tidak lepas dari pantauan kamera. Bahkan Hunter Floyd mondar-mandir dari tempatku dan Mikael. Mewawancaraiku, menanyakan keadaan dan perasaanku saat ini. Mengambil gambar Mikael yang sedang tidur pulas dan menyiarkannya langsung ke FTV.
Kala istirahat, penisku langsung istirahat dan menciut ke ukuran paling minimalnya. Hanya sepanjang 10 cm saja karena mengkerut.
Minum susu yang kupikir yang paling penting dikonsumsi. Karena kandungan gizinya yang paling lengkap. Kerang dan roti gandum adalah pilihan utamaku selanjutnya karena memberiku protein dan karbohidrat. Zat seng, natrium dan lain-lain sebagai asupan mineral.
Sedangkan buah yang paling kupilih adalah alpukat. Walau secara normal, jenis buah ini jarang sekali kukonsumsi tapi mengingat kelengkapan lemak, protein dan berbagai vitamin-nya, ini suatu keharusan.
Setelah sekedar shower, aku kembali bertarung lagi dengan salah satu dari delapan kelompok perempuan baru yang sudah disiapkan. Satu-satunya yang kukenal adalah Rachel Headgrown yang berambut merah, teman dari Kate dan Fiona dari sesi semalam.
--------​
Pukul 15:00 tepat, Mikael terbangun oleh bunyi alarm. Ia tidak langsung terjun melainkan bersiap dahulu. Mandi, makan dan shower. Standar, lah…
Ia lalu memilih satu perempuan dan langsung menggasaknya dengan tenaga yang sudah fresh dan penuh. Pada pukul 16:09 ia ejakulasi sekali dan kembali pada 17:14.
Ternyata stamina Mikael memang bukan main. Jatah ejakulasi-ku hanya kupatok sekali atau dua kali saja seharinya. Paling banyak 3 kali. Mikael bisa enam sampai tujuh kali ejakulasi satu harinya dan tetap terlihat bugar.
--------​
Kejutan ada di pergantian kelompok perempuan jam 18:00 itu. Ada Monique, Belladona dan Velinda!
Kubiarkan Mikael memilih Velinda pertama kali. Aku memilih Monique.
Mikael memakai Velinda sampai satu setengah jam lamanya. Sepertinya ia melampiaskan sesuatu pada Velinda sampai ia ejakulasi dua kali saat bersamanya. Mungkin marah karena gagal bermain di double Unisex yang kuambil alih itu.
Kubiarkan Velinda beristirahat selama dua jam sampai aku memilihnya pukul 21:32. Ia sudah kembali segar dan melayani permainanku seperti biasa. Aku juga ejakulasi karena permainan Velinda satu jam kemudian. Ini ejakulasi pertamaku hari ini dan kurasa cukup pantas dan tepat aku menyimpannya.
Permainan terus berlangsung dan tidak terasa sampai pada pergantian tengah malam dan kelompok Velinda harus digantikan oleh kelompok baru.
Kelompok malam ini ternyata terlihat cukup menggairahkan juga. Ada tiga perempuan berambut pirang yang tergabung di sini. Ini memang seleranya Mikael dan kubiarkan ia menghabiskan staminanya menggilir ketiga perempuan pirang itu berturut-turut. Tercatat lima kali ia ejakulasi karenanya.
Seperti kemarin, pukul 03:00 dini hari aku istirahat kembali. Tidur nyenyak sampai 06:30 pagi nanti dengan bantuan alarm. Saat bangun, Mikael masih tetap ‘on’ bersama seorang perempuan seksi berambut pirang lain dari kelompok baru yang sudah bergabung pada jam 06:00 sebelumnya.
--------​
Hari ketiga… Staminaku memang kuakui sudah mulai menurun. Hari pertama aku ejakulasi hanya sekali, hari kedua juga begitu. Tetapi karena harus bekerja terus-menerus dan hanya bisa tidur 3 jam tiap harinya, konsumsi wajib tiap istirahatku adalah kopi. Sejumlah banyak kopi beredar. Bukan hanya untuk kami berdua, untuk para perempuan itu dan juga para krew.
Tidak jarang para krew tertidur dan membiarkan kamera merekam secara otomatis. Karena semuanya dalam bentuk digital, tidak ada proses penggantian film atau apapun yang terlalu merepotkan.
Yang tertinggal adalah ego…
Ego untuk saling mengalahkan…
Menit dan jam terus berjalan dan berganti hari…
--------​
Memasuki hari keempat…
Di kamar mandi-nya, Mikael terdengar sudah muntah-muntah. Aku mulai batuk.
Batukku berbercak darah…
--------​
Para kelompok wanita yang disediakan manajemen Fireday Productions mulai diacak sehingga kami menjumpai talent perempuan yang sudah pernah kami pakai sebelumnya lagi. Bukannya itu tidak bagus karena kadang aku suka membayangkan kalau seseorang yang berkenan di hatiku akan muncul lagi dan harapan itu terus ada. Misalnya kemunculan Velinda kembali.
--------​
Mulai muncul lingkaran hitam di kantung mataku karena lelah dan kurang tidur. Juga terlalu banyak kafein membuat perasaan jadi terlalu awas dan jantung sering berdebar. Pemeriksaan tim kesehatan yang selalu memantau kesehatan kami rutin memberi suntikan vitamin untuk menjaga kesehatan kami.
--------​
Hari kelima menjelang dan kudengar berat badan Mikael turun sebanyak 6 kg. Berat badanku turun 3,5 kg. Tapi ego Mikael membuatnya nekad terus maju. Mungkin ia ingin memecahkan rekor miliknya sendiri. 98 jam dalam 5 hari.
Sekarang ia sudah mencapai total 90 jam dalam kurang dari 5 hari ini. Rata-rata satu hari ia bisa ngeseks selama 18 jam dan istirahat 6 jam.
Sedang aku tertinggal di 85 jam. Aku memang tidak berniat mengejarnya. Biarkan ia memimpin terus dan percaya diri dengan kemampuannya. Sampai batas kemampuannya dan aku akan melampauinya saat itu tiba.
Ia sepertinya tidak menyangka kalau aku bisa mengikutinya sampai hari kelima ini karena bahkan belum pernah ada yang bisa memasuki hari keempat selama 3 tahun ini.
Spekulasi di FTV dan net sangat ramai dan heboh. Banyak juga yang menyanjungku karena sanggup bertahan dan sebentar lagi akan melewati rekor 95 jam milik Mikael Studrod.
Para pendukungku juga semakin banyak memasuki hari kelima yang sangat krusial ini. Mereka menulis pesan di net. Tulisan dukungan dari ribuan nama yang meneriakkan agar aku tetap semangat. Terdiri kebanyakan dari kaum Hawa. Ada juga dari kaum Adam dan jumlahnya juga tidak kalah banyak.
--------​
Hari kelima berakhir dan kami sama-sama melewati rekor Mikael Studrod yang sudah bertahan selama 4 tahun. Mikael mencapai 104 jam dan aku 95 jam lewat… beberapa menit.
Mikael sendiri mencatatkan rekor baru dan terus berjalan.

Hari keenam… Hari dimana daya tahan tubuh yang menjadi penentu…
Disinilah letak kemenanganku. Selama bertanding selama lima hari yang lalu, aku hanya memakai CORE pribadi XOXAM-ku saja. Sedang aku memiliki dua CORE pribadi.
Sekarang waktunya memakai CORE pribadi kedua… VOXA!
--------​
“And we have a new winner… A new record holder… Max… Recording 119 hours of fuck and still counting… And it seemed that he show no clue of finishing… Max?… Say something…” (Dan kita punya pemenang baru. Pemegang rekor baru. Max. Membukukan 119 jam ngentot dan terus berjalan. Dan sepertinya ia tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Max?) kata Hunter Floyd mendekatkan mic padaku.
“Hello, everyone… Thanks for supporting me…” (Halo, semuanya. Terimakasih telah mendukungku) sapaku pada kamera sambil terus memompakan pinggangku maju mundur pada seorang perempuan yang mendesah-desah keenakan di depanku.
“It’s been six days already… Mikael Studrod cannot continue this challenge due to his physical condition… Reaching his 119 hours… he was suddenly collapsed and we have to carry him to the hospital to tend his health… But you seemed alright… Like a brand new fresh start on day one…” (Ini sudah 6 hari. Mikael Studrod tidak bisa melanjutkan tantangan ini karena masalah kesehatan fisiknya. Mencapai 119 jam ia tiba-tiba pingsan dan kami harus membawanya ke rumah sakit untuk mengobatinya. Tapi kau baik-baik saja. Seperti baru saja di hari pertama) tanya Hunter Floyd.
“I’m always brand new… I’m planning to finish it at day seven… Book a new record of seven days of fuck… so everyone’s gonna remember it for good…” (Aku selalu baru. Aku berencana untuk menyelesaikannya di hari ke-7. Membukukan rekor baru 7 hari ngentot, jadi semua akan mengingatku selamanya) umbarku tentang rencana gila ini. Aku akan terus maju sampai hari ke tujuh. Tepat seminggu penuh.
“That’s crazy, man… You’re one crazy bastard… Are you sure?” (Itu gila, bung. Kau bangsat yang gila. Kau yakin?) tanya Hunter Floyd lagi.
“Damn sure… It’s a few hours more to finish day six and counting to seven… I will take a break as usual at 3:00 AM and wake up at 06:30 as usual too… And start day seven without any break at all… I suggest you prepare all the girls alright…” (Tentu yakin. Tinggal beberapa jam lagi untuk menyelesaikan hari ke-6 ini dan memasuki 7. Aku akan istirahat seperti biasa jam 3 pagi dan bangun jam 6;30 seperti biasa juga. Dan memulai hari ke-7 tanpa istirahat sama sekali. Sebaiknya kalian siapkan cewek-ceweknya yang bagus) kataku.
“Wow, man… This is too much… But I wanna propose some ideas… Would you like to hear it?” (Wow, bung. Ini keterlaluan. Tapi aku ingin mengusulkan ide. Mau dengar?) usul Hunter Floyd.
“Spit it out…” (Katakan saja) kataku tetap bergoyang konstan.
“We will move this studio outside… So you can refresh your sight at the beach… We’ll prepare a stage for you and all the girls you can choose freely… Are you game?” (Kita akan pindahkan studionya keluar. Jadi kau bisa menyegarkan pandanganmu di pantai. Kita akan siapkan panggung untukmu dan cewenya dapat kau pilih semaumu. Berani?) tantang Hunter Floyd.
“Great idea… Let’s do it!” (Ide bagus. Ayo lakukan!) kataku senang sekali mendengarnya. Sebuah rencana yang sangat brilian. Entah siapa yang mencetuskan ide itu dan aku mendukungnya 100%.
--------​
Hunter menjelaskan padaku kalau sebuah panggung sedang di siapkan di halaman belakang Estate. Di antara halaman dan pantai. Cuaca besok pagi diperkirakan akan bagus seharian.
Aku bisa mencoba membukukan rekor baru ngeseks selama 7 hari berturut-turut tanpa henti di tempat terbuka. Ranjang ini tetap akan dipakai dan diletakkan di atas panggung. Sebuah keramaian akan disiapkan juga dan semua talent Fireday Productions yang kebetulan sedang berada di Estate Paradiso Errare ini akan ada di sana. Jadi aku bisa memilih siapapun untuk kupakai sesukaku.
Aku paham dan menyetujuinya. Ini akan jadi rekor yang paling menggemparkan. Walaupun ini dilakukan oleh Max, tapi selamanya aku akan mengingat pencapaian ini.
Memakai tenaga baru dari CORE kedua pribadiku sendiri, VOXA membuat stamina dan kondisiku kembali fit seperti hari pertama. Seperti pertama kali aku memulai pertandingan tantangan ini.
Aku sudah dipastikan memenangkan tantangan ini karena Mikael Studrod tidak bisa melanjutkan pertandingan dan aku masih bertahan sampai sekarang dan sesumbar bahkan akan membukukan rekor baru; tujuh hari!
Ngeseks tujuh hari berturut-turut.
--------​
Pagi hari, ranjang tempatku tidur dan juga ngeseks selama 6 hari ini dibawa keluar dari Studio 1. Dengan lift barang dipindahkan keluar, dibawa ke pantai dengan sebuah forklift dan dinaikkan ke sebuah panggung.
Tenda-tenda sudah didirikan di sekitar panggung dan ratusan kursi lipat disusun mengitari panggung. Sedianya untuk para penonton dan juga talent Fireday Productions yang akan kupilih.
Musik diputar di panggung untuk menyemarakkan suasana. Empat orang perempuan cantik sudah berdiri di empat sudut panggung, hanya memakai bikini seksi. Mereka melambai-lambaikan tangan.
Saat aku naik ke atas panggung, aku melihat berkeliling. Begitu banyak orang di sekitarku. Mayoritas adalah para perempuan yang bisa kupilih untuk memenuhi ambisiku mencetak rekor baru. Ada juga beberapa talent pria tetapi mereka lebih memilih duduk di barisan belakang.
Aku juga melihat ada Scott Geoffrey, sang Presiden Direktur Fireday Productions. Duduk paling depan dan mengacungkan kedua jempolnya padaku. Tersenyum lebar dan bangga padaku.
Pablo dan Esteban duduk di sampingnya. Juga sangat bangga. Aku melambaikan tangan pada mereka lalu pada semuanya.
Banyak wajah baru yang kulihat duduk di kursi lipat itu. Dan tentu saja wajah-wajah yang sudah pernah kutemui walau kulupa namanya. Bagian dari kelompok wanita yang bergiliran kugauli beberapa hari lalu. Lalu wajah yang sangat kukenal seperti Velinda, Rosa, Monique, Cherry, Cecilia, Rosalinda, Honey Bee, Chalice, Shontele, Rachel, Fiona, Kate dan Mireile.
“Good morning, Fireday!” (Selamat pagi, Fireday!) seru Hunter Floyd.
“Good Fireday!” (Fireday yang baik!) seru semuanya serentak. Lalu terdengar tepuk tangan membahana di pantai ini. Cuaca pagi ini sangat segar. Matahari belum begitu terik karena masih pukul 06:24 pagi. Di ujung langit bahkan masih gelap sisa malam yang dikejar sinar mentari pagi. Udara masih terasa dingin. Tapi karena banyaknya orang yang berkumpul, udara jadi sedikit hangat…
“Good Fireday… Nice words… Thank you for being present here now on a really short notice last night… Thank you once again… Mr. Geoffrey too… who swiftly flew directly from Sydney after hearing the sudden outcome too… But we are here to witness a very awesome record making by our newest star… Max… to make a record of seven days consecutive fuck… a week of fuck… Representing Fireday Productions… Isn’t that awesome??” (Fireday yang baik. Jawaban bagus. Terimakasih sudah hadir di sini walau pemberitahuan singkat tadi malam. Terimakasih sekali lagi. Mr. Geoffrey juga yang terbang langsung dari Sydney setelah mendengar hasil akhirnya. Tapi kita disini untuk menyaksikan pembukuan rekor hebat ngentot 7 hari berturut-turut, ngentot seminggu. Mewakili Fireday Productions. Bukankah itu hebat??) seru Hunter Floyd.
“HELL YEAAHHH!” (TENTU SAJA!) seru semua penonton.
“Today… On December 20th… Max will make his own record… And youuu… girls… are here to help him… He will choose one of you at a time… for him to fuck… Are you game?” (Hari ini tanggal 20 Desember, Max akan membuat rekornya. Dan kalian para cewe disini untuk membantunya. Dia akan memilih kalian satu per satu untuk dientot. Bisa?) tanya Hunter Floyd pada ratusan wanita yang hadir di sini.
‘YEAAAHHH!” (BISA!)jawab mereka semua serentak dengan gembira.
“It will restart at 06:30… Let’s count down… Ten… Nine… Eight…” (Akan dimulai jam 6:30. Mari kita hitung mundur. 10-9-8) kata Hunter Floyd mulai menghitung mundur.
Siapa yang akan pertama kali kupilih. Diantara begitu banyak perempuan seksi yang bisa kupakai kali ini… Terlalu banyak sampai aku bingung.
“One… Restart!” (1. Mulai!) seru Hunter Floyd.
“Honey Bee…” tunjukku pada perempuan Taiwan itu.
Ia terlihat kaget tak percaya dipilih pertama kali olehku dari sebegitu banyak perempuan yang ada di sini. Diiringi oleh tepukan tangan para penonton, Honey Bee naik ke atas panggung. Beberapa kamera fokus padanya.
“Hi…” (Hai) sapanya dan naik ke atas ranjang.
Kucium pipinya dan berbisik. “From now on… you’ll be more famous than before…” (Mulai dari sekarang, kau akan lebih terkenal dari sebelumnya)
Ia hanya tersenyum tak paham maksudku. Ia hanya berbaring setelah melepaskan semua pakaian yang dikenakannya. Kaki melebar dan segera kujejali penisku yang sudah menegang.
--------​
Dimulai sudah…
Ambisi gilaku. Bagian dari rencanaku. Rencana gila yang sudah kususun sedemikian rupa.
Kamera merekam semua aksiku bersama Honey Bee. Semua teknik dahsyat bercinta yang kukuasai kuperagakan dengan Honey Bee sebagai alat peraganya.
Selama setengah jam, Honey Bee menjadi bulan-bulanan penisku dan selama itu pula kami berdua menjadi pusat perhatian ratusan pasang mata di halaman belakang Estate Paradiso Errare. Pantai lautan Hindia ini menjadi saksi bisunya.
Padahal semua orang disini adalah orang-orang yang sudah terbiasa melihat bahkan hidup dari dunia semacam ini. Tetapi mereka terpana dan terkesima. Terpesona dan tercengang…
--------​
“Setelah ini… Kulitmu akan memutih dan dadamu akan menjadi sangat ideal…” bisikku pada perempuan ini saat kucium pipinya. Blacksweet Cherry hanya tersenyum saja dan menganggap aku hanya bercanda.
Berikutnya kugenjot Cherry setelah selesai dengan Honey Bee. Kulit hitam manisnya memang terlihat lebih terang di matahari pagi ini. Lebih cerah dan bersinar.
Selanjutnya pada perempuan berikut… “Kau akan lebih terkenal dari pada yang pernah dicapai Velinda…” bisikku pada Belladona.
Terus dan terus aku berpesta sendirian di atas panggung ini. Puluhan dan ratusan wanita kugilir tanpa henti dengan kemampuan ADJUSTABILITY ini. Ditambah dengan kemampuan-kemampuan lainnya. Yang paling utama adalah keberadaan CORE pribadi keduaku, VOXA.
Siang, sore, malam, tengah malam dan menjelang dini hari. Pesta ini semakin liar saja. Dan tentu saja mendekati akhir jam 06:15 dimana aku dan Mikael memulainya 7 hari lalu.
Banyak yang pergi tetapi banyak juga yang kembali. Para talent pria sudah lama tidak terlihat. Tetapi talent wanita banyak yang kembali untuk kembali kupilih dan naik ke panggung untuk merasakan teknik dahsyatku sekali lagi.
Beberapa perempuan bahkan sudah berulang kali naik ke panggung dan menikmati gempuran penisku yang selalu ngaceng walau seberapa lamapun.
Dari jam digital besar yang disediakan manajemen, aku melihat waktu sudah menunjukkan 05:58. Kurang lebih setengah jam lagi semua ini akan berakhir.
Aku mencari-cari siapa yang cocok untuk menjadi pamungkas…
--------​
“Velinda Shaw…” tunjukku.
Velinda baru saja muncul dari pintu lobby Estate. Ia baru saja keluar dari Estate dan bermaksud untuk menyaksikan akhir pembuatan rekor baru ini.
“Velinda Shaw… Please step up to the stage…” (Velinda Shaw. Silahkan naik ke atas panggung) seru Hunter Floyd.
Velinda mau tidak mau harus mengikuti pilihanku karena tidak akan memungkinkan untuk menolak dalam kondisi semacam ini. Ia berjalan dan naik ke atas panggung. Sembari jalan, ia langsung melepaskan pakaian yang dikenakannya hingga saat ia mencapaiku, ia sudah telanjang bulat. Seperti diriku. Seimbang!
“Velinda akan terbebas dari semua ini…” bisikku saat kucium pipinya. Ia hanya tersenyum dan mengangguk kecil.
Ia mengambil posisi dan menungging di atas ranjang ini. Dia tahu persis apa yang sangat kusuka. Digosok-gosoknya permukaan vaginanya agar basah dan aku bisa masuk dengan mudah.
“Mm… oohh…” desahnya enak saat kumasukkan penisku dalam-dalam. Menusuk mantap ke dalam vagina hangatnya. Kukocok perlahan dan menikmati tiap gesekan kelamin kami.
Aku tidak memikirkan jam lagi. Aku hanya mau menikmati menyetubuhi Velinda Shaw alias Safriani sepuas-puasnya kali ini. Hentakan tubuhku sudah sangat menggambarkan nafsuku saat ini.
Dari kemarin, aku hanya dua kali ejakulasi. Dan kali ini aku berencana akan ejakulasi lagi pada Velinda. Tanganku mencengkram pinggulnya dan menghentakkan tubuhku kala ujung penisku menumbuk pintu rahimnya.
Velinda juga mengaduh-aduh keenakan. Merasakan gebrakanku yang liar. Lesakan kuat penisku yang menusuk brutal vaginanya di pagi ini.
“Vel… Vel… Veeel… Ukkhh…”
Splruurrttt… spplluuuurrtt… spplluuurrtt…
Tembakan deras spermaku di liang vaginanya membanjiri liang sempit itu. Raunganku dan Velinda membahana di pantai pagi ini.
06:16…

========
QUEST#10
========​

“Apa yang sudah elo lakukan pada gue, Max?” tanya Cherry.
“Kau tidak suka dirimu sekarang?” tanyaku.
“Gila… Suka sekali! Tetapi bagaimana cara-lo melakukannya? Gue suka banget diriku sekarang…” katanya sangat antusias. Kulitnya kini tidak lagi hitam manis seperti biasanya, melainkan kuning langsat, halus dan mulus seperti putri kraton. Dada kecilnya kini juga berkembang besar, montok dan padat. Tapi masih kalah dengan milik Cecillia. Disingkapkannya pakaian yang dikenakannya dari bagian bawah untuk menunjukkan pembesaran payudaranya. Dadanya kini membesar, menggantung dengan indahnya tanpa penutup.
“Itu rahasia… Aku hanya melakukan ini khusus pada Cherry saja… Sebaiknya nama Blacksweet Cherry itu kau ganti nama lainnya… Sweet Cherry aja…” kataku masih berbaring. Aku menggunakan TOXICATE pada Cherry. Dengan serum dan hormon khusus, aku merubah pigmen warna kulitnya dan juga menambah massa payudaranya sehingga lebih besar seketika. Dan semua itu permanen.
“Apa kau juga bisa membesarkan dadaku sedikit lagi?” kata Monique yang juga mengunjungiku. Bersama yang lainnya seperti Velinda, Rosa, Belladona, dan Cecillia.
“Hanya khusus pada Cherry saja… Punyamu, kan sudah sempurna, Monique…” jawabku diplomatis.
“Ah… kamu, Max… Bisa aja…” katanya tersipu malu kupuji begitu.
“Elo berapa lama dirawat disini? Gue rasa…elo benar-benar memaksakan diri… Sampe dirawat begini di klinik…” kata Cherry.
“Besok juga sudah keluar… Ini sudah biasa… Santai aja-lah…” jawabku menenangkan mereka. Terutama pada Velinda. Aku tahu kalau ia merasa bersalah. Ia pasti tahu ini adalah bagian dari rencanaku.

Seorang suster berpakaian putih sedang memeriksa tabung infus-ku. Memeriksa kelancaran cairan ringer itu memasuki selang kecil ini. Semua tamuku sudah pergi.
“Kau benar-benar memaksakan diri kali ini, ya?” katanya.
Pakai bahasa Indonesia? Ada juga perawat berbahasa Indonesia di tempat ini?
“Hai… Ya, benar… Ini aku…” katanya tersenyum khas.

Susan
“Mbak Susan?” kagetku mengenalinya. Dia bisa ada di pulau Christmas ini juga? Bulan lalu ia juga muncul di rumah sakit Toronto, Kanada sana.
“Benar… Ini aku… Jangan khawatir… aku tidak akan membongkar penyamaranmu…” kata mbak Susan.
“Suster tau kalau ini aku… Satria…?” kataku agak menurunkan nada suara.
“Tentu tau… Ya, sudah… Tidak usah membahas itu… Bagaimana keadaanmu? Masih terasa lemas? Lelah?” tanyanya mendekat dan meletakkan punggung tangannya di dahiku.
“Ya… Masih terasa lemas… Aku memang kelelahan…” jawabku mengikuti pergerakannya yang cekatan dan anggun. Perempuan ini sangat misterius. Bisa muncul dimanapun saat aku dalam keadaan tidak sehat seperti ini. Atau membutuhkan jawaban dan bimbingan.
Dimulai pertama kali saat aku habis pingsan, di rumah sakit juga setelah VIOLENCE pertamaku di villa milik keluargaku. Yang telah memulai semua petualangan CORE ini. Lalu ia meminjamkan CORE miliknya, ROSE DROP yang membuka jalan ditemukannya Coremeter. Masih kupakai sampai sekarang. Beberapa kali muncul dan memberiku semangat. Kembali muncul saat aku terluka karena ditikam seseorang saat bersama Nining. Muncul di Kanada dan sekarang di pulau Christmas.
Bagaimana ia tahu kalau aku sedang dalam masalah? Apakah ROSE DROP, CORE miliknya itu yang memberitahunya keadaanku. Jadi selama ini, ia selalu berada di sekitarku? Mengawasi dan melindungiku?
“Nah… Seperti biasa…” katanya duduk di ranjang perawatanku di Estate Paradiso Errare lantai 3 ini. Ia duduk menyamping setelah melepas semua kancing atas seragam perawatnya. Menyodorkan dada kiri besarnya ke mulutku.
“Mpph…”
Dada yang penuh susu nikmat dan manis. Segera susu mbak Susan memenuhi perutku dan memberi energi agar aku kembali sehat seperti semula. Kusedot-sedot dengan rakus sampai aku puas.
Mbak Susan dengan sabar membungkuk menyodorkan dadanya padaku. Dielus-elusnya rambutku sambil memandangi wajahku yang merem-melek menikmati dadanya. Selesai yang kiri, pindah yang kanan sampai habis juga.
“Sudah…” katanya lalu memasukkan kembali kedua payudaranya ke balik baju seragamnya dan dikancing dengan susah payah.
Sebenarnya aku menunggu ia berlanjut dan memberi perawatan pada penisku seperti biasanya…
“Tidak, Satria… Anumu ini tidak perlu perawatan… Ia hanya perlu istirahat… Aku tau maumu… Tapi itu tidak perlu…” katanya hanya menjamah gundukan penisku dari luar kain celanaku yang menggembung. Padahal aku sudah kepingin sekali merasakan mbak Susan kembali.
“Satu hari ini… kau jangan sekali-kali bersetubuh dan menggunakan anumu… Jangan!… Ingat itu!… Besok baru boleh…” kata mbak Susan tegas.
“Baik, suster…” jawabku patuh.
 
SIDE QUEST FILE #07
Friday, 20 December
Case File : Suster Susan & Andin



Pulang sekolah hari ini agak surprise karena aku bertemu seseorang; yaitu suster Susan. Ia sedang berdiri di halte bus sedang menunggu angkutan kota bersama calon penumpang lain.
Sedangkan aku kali ini sengaja tidak membawa mobil karena hari ini rasanya malas sekali nyetir sehabis ujian semester. Setelah selesai sekolah aku langsung keluar sekolah dan berjalan kaki sesukanya kemana. Setelah naik turun angkot aku tiba di sini dan melihatnya di sana. Langsung saja ia kuhampiri.

Susan
“Siang, mbak Susan?” sapaku dari belakang.
“Siang... Eh... Satria... Apa kabar?” jawabnya tetapi tidak kaget mendapat sapaan tiba-tibaku. Aku mengabaikan pandangan iri beberapa penunggu angkutan lainnya. Apalagi para kaum lelakinya yang merasa kalah cepat dengan anak SMA sepertiku.
“Baik, mbak...” jawabku menjabat tangannya. Mbak Susan dengan akrab menggenggam tanganku dengan kedua tangannya. Tangannya terasa hangat dan lembut seperti biasa.
“Pulang sekolah kok nggak langsung pulang, sih? Nanti dicariin mamamu, loh...” katanya basa-basi.
“Gak, kok, mbak... Mamaku gak bakal nyari... Dia lagi kerja... Pengen keliling aja... Eh, ketemu mbak Susan yang cantik di sini...” jawabku gombal.
“Ah, kamu bisa aja...” katanya ramah dan menjawil bahuku. Entah gimana panasnya mata para penunggu angkot lain melihat kemesraan yang kami pertontonkan di tepi jalan ini. Gimana gak iri? Mbak Susan yang cantik dan seksi ini sangat menawan dan menarik. Kulitnya yang putih dan bersih ditutupi kemeja ketat putih dan kardigan coklat muda lalu bawahannya adalah rok panjang dengan belahan samping sedikit di atas lutut. Sehingga semua lekuk-lekuk tubuhnya tercetak jelas siang ini menjadi tontonan siapapun yang lewat di sini. Supir angkot, pengemudi motor, supir truk, pengemudi mobil mewah, pedagang keliling, siapa aja.
“Mbak mau kemana?” tanyaku lebih lanjut. Aku ingin bersamanya lebih lama kali ini. Kalau ia naik angkot, aku akan naik bersamanya. Kalau ia naik taksi, aku akan numpang di taksinya.
“Mau ke suatu tempat... Satria mau ikut?” jawabnya malah mengajakku.
“Boleh, mbak? Mau-mau...” jawabku cepat. Aku senang sekali. Belum pernah ia mengajakku mengikutinya seperti ini.
“Iya... Tapi angkotnya gak lewat-lewat dari tadi... Kita jalan kaki aja, yuk?” katanya lalu mencari sesuatu di dalam tasnya. Ternyata sebuah payung lipat.
“Ayo, deh...” akurku dan mengikutinya berjalan di trotoar dengan teduhan payung berdua saja. Meninggalkan mata-mata iri dan dengki itu. Rasain. Weks.
“Gimana pencarian ZODIAC CORE-mu? Lancar?” tanya mbak Susan.
“Lancar, mbak... Berkat bantuan, mbak Susan cantik juga pastinya...” kataku terus usaha gombal.
“Bantuan apa? Orang mbak gak bantuin Satria apa-apa, kok?” jawabnya menghindar tapi tetap senyum.
“Bantuan mbak Susan besar sekali, loh... Kalau gak ada bantuan dari mbak... pencarianku gak akan sampai sejauh ini...” kataku coba meyakinkannya.
“Cuma itu yang bisa mbak lakukan untuk Satria...” katanya tetap melangkah dan memegang gagang payung untuk meneduhi kami berdua.
“Berkat ROSE DROP milik mbak Susan kami jadi punya ide untuk membuat alat pencari panjang gelombang yang spesifik dimiliki CORE istimewa... Namanya Coremeter...” kataku lalu menunjukkan layar HP-ku yang menampilkan aplikasi Coremeter itu.
“Oo... Jadi Satria pakai ini untuk menemukan CORE istimewa, ya?” katanya memperhatikan layar HP-ku sambil terus melangkah.
“Ya, mbak... Kalau CORE istimewa itu panjang gelombangnya di atas 1500 Hz... Alat ini bisa memisahkan milik yang pria atau wanita... Jarak radius pencariannya 500 meter... Seperti...???” heranku saat kucoba menjelaskan cara pemakaian alat ini.
“Ada apa, Satria?” tanya mbak Susan melihat keherananku.
“CORE istimewa punya mbak Susan tidak ada...” jawabku mengarahkan HP ini ke arahnya. Coremeter tidak menangkap panjang gelombang CORE istimewa ROSE DROP miliknya. Benda itu ada padaku. Panjang gelombang ROSE DROP yang sebesar 1532 Hz hanya ada padaku.
“Setahuku... manusia tidak bisa hidup tanpa CORE di dalam tubuhnya... Ini seperti inti terdalam setiap mahluk... Kenapa mbak Susan bisa hidup tanpa CORE ROSE DROP di dalam tubuh, mbak?” ini sudah lama menjadi pertanyaanku. Semoga ia mau menjawab dan menjelaskannya. Setidaknya ini akan menjadi tambahan pengetahuan untukku.
“Tentu bisa Satria... Tapi ini akan membutuhkan penjelasan yang... sedikit agak rumit...” ia lalu melirik jam tangan di pergelangan tangan kirinya. “Kita sebaiknya mencari tempat yang sedikit santai... Mau?” tawarnya.
“Mau...” jawabku cepat.
--------​
Tak lama kami sudah duduk berdua di sebuah cafe tidak jauh dari sana. Cafe ini bergaya alami dengan kehijauan pepohonan, bunga-bunga dan kolam ikan. Kami duduk di teduhan pohon rindang di halaman belakang cafe dengan segelas minuman masing-masing.
“Seseorang dengan CORE yang dilepaskan dari tubuhnya sudah tentu akan fatal akibatnya... Ini sudah terjadi bertahun-tahun yang lalu... Itu bisa terjadi karena saya sebenarnya bukan manusia, Satria... Jangan takut, ya?...” kata mbak Susan mengagetkanku.
“Bukan manusia?” tentu saja aku kaget mendengarnya.
“Ya... Tubuh fisikku sudah lama mati... Ini adalah bentuk dari ARC FORM ROSE DROP milikku... Bentuk lanjut dari ROSE DROP yang selama ini kupinjamkan padamu... Namaku sekarang adalah ARC ROSA...” jelas mbak Susan.
“ARC ROSA? Wow... Aku baru tau kalau yang seperti ini ada... Tapi... Kenapa mbak Susan... Susan atau Rosa... jadi seperti ini?” tanyaku takjub. Banyak hal yang tidak kuketahui tentang dunia CORE ini.
“Tetap panggil saya Susan aja... Sekarang saya adalah mahluk CORE tingkat lanjut yang bisa melangkah bebas di dunia ini tanpa harus terikat dengan tubuh fana lagi... Ini semua karena keinginan kuatku untuk melaksanakan mimpiku... Keinginanku sangat kuat berakar dalam... sampai walau tubuhku mati... CORE-ku berevolusi ke tahap berikutnya dan menjadi ARC FORM... Energiku menjadi tidak terbatas...” jelasnya.
“Jadi karena itu mbak Susan bisa kemana aja mbak mau dan menolongku di tempat yang jauh...” simpulku. Dia bisa tahu aku ada dalam kesulitan walau dimanapun aku.
“Tepat sekali... Aku bisa muncul di Toronto waktu itu... Juga baru kemarin di pulau Christmas... Karena aku diberitahu oleh ROSE DROP yang kuberikan padamu... Paham?” jelasnya.
“Paham... Jadi... Apa mimpi mbak Susan yang sangat kuat itu? Sehingga bisa mencapai tingkat lanjut seperti ini... ARC FORM?” tanyaku lebih jauh.
“Sebelum mbak menjawab itu... Satria pasti sudah tahu alasan ARC FORM lainnya yang mengikutimu selama ini...” kata mbak Susan malah memberi informasi lainnya.
“ARC FORM lain? Ada yang lain? Siapa?” kagetku.
“UNDINE...” jawabnya singkat.

Undine aka Andin
“Apakah aku juga dalam bentuk ARC FORM?” tanya Undine tak mengerti. Wanita berkekuatan es ini juga bingung. Ia duduk bersama kami. Kulit putih pucatnya sangat terang sekali diterpa sinar terik matahari. Bentuk wajahnya juga tidak seperti CORE kebanyakan lain yang bermata tak berkornea. Ia sudah berwajah seperti UNDINE yang dulu kuhadapi di game QUEST FOR LOVE. Mata normal berkornea biru.
Undine kupanggil keluar dengan sedikit susah payah karena semua CORE istimewa sedang dibawa oleh tubuhku yang satu lagi; yang memakai inti CORE XOXAM. Sedang aku sekarang memakai inti CORE VOXA lewat MULTIPLICITY. Tubuh penggandaanku yang sekarang sedang berjuang di pulau Christmas, Australia, menggabungkan dirinya denganku lalu menerapkan DOUBLE hingga semua kekuatanku menjadi terbagi rata dan seimbang kembali. Saat ini ada dua Satria yang persis sama. Sama kekuatan dan koleksi CORE-nya.
“Kenapa kamu bisa keluar dari data digital menjadi UNDINE DROP? Apa yang mendorongmu melakukan itu?” tanya mbak Susan.
“Aku... Aku ingin sekali menemukan lokasi gambar yang ada di memory Mother-Cell+... Aku tidak tau kenapa tapi aku... ingin sekali berkunjung kesana...” jelas Undine dengan mengingat-ingat alasannya.
“Dan kita sudah menemukan tempat itu... Benar, kan?” kataku mengingatkannya.
“Ya... Terima kasih, Satria... Kau sudah memenuhi janjimu... Kita bahkan sudah paham arti dan makna semua kisah dibalik gambar itu... Kisah cinta yang menyedihkan dan mengharukan... Semoga berakhir bahagia bagi mereka berdua...” ujar Undine mengingat kisah cinta di balik pencarian itu.
“Tepat seperti itu... Keinginan kuatmu untuk mengunjungi lokasi asli gambar bitmap di memory Mother-Cell+ itu membuatmu melewati kemustahilan batas digital dan dunia ini... Bermanifestasi menjadi sosok UNDINE DROP... Menjadi UNDINE DROP membuatmu berubah sebagai CORE dan keberhasilanmu menemukan tempat itu dan kerjasamamu dengan Satria dalam memberikan beberapa masukan dan pendapat merubahmu sekali lagi ke bentuk ARC FORM ini... ARC UNDINE... Kau bahkan bisa bebas berada di luar tubuh Satria... Seperti yang selama ini kulakukan...” jelas mbak Susan panjang lebar.
“Benarkah?” takjub Undine tak mengira.
“Wah... Benar, Undine... Kenapa kau tak mencobanya?... Hidup bebas di dunia ini... Bukankah kau selalu menginginkan itu?” kataku mendukungnya.
Ia malah menunduk. Apa yang dikhawatirkannya.
“Tapi... Bagaimana kalau Satria perlu pendapat seseorang... dan aku tidak ada di dalam tubuhmu...” kata Undine.
“Tidak perlu takut Undine... Aku selalu bisa membantu Satria kalau diperlukan karena masih ada ROSE DROP yang menghubungkanku dengannya... Begitu juga denganmu... Masih ada UNDINE DROP yang juga menghubungkanmu dengannya...” jelas mbak Susan.
“Ya, Undine... Namamu juga kalau perlu diganti Andin aja... A-N-D-I-N... Nyebutnya-pun tetap sama...” usulku girang sekali.
“Akan kupikir-pikir dulu, ya? Aku belum tau cara beradaptasi di dunia nyata seperti ini... Lebih nyaman di dalam tubuh Satria... Boleh, kan?” katanya lebih mirip memohon. Disentuhnya tanganku.
“Iya, deh... Tanganmu enggak sedingin biasanya, Din...” kataku bercanda dengannya. Ia hanya tersenyum manis.
“Jadi... Apa keinginan kuat mbak Susan... yang membuat mbak menjadi ARC FORM seperti ini?” tanyaku kembali pada pertanyaan utama yang belum kunjung dijawab juga oleh mbak Susan.
Ia tersenyum. “Aku dulunya adalah tanaman kecil yang dibawa pulang papamu dari petualangannya di hutan... Dibawa pulang tidak sengaja tepatnya... Bibitku tersangkut di pakaian papamu... Entah bagaimana bibitku tumbuh di halaman rumahmu... Di sela-sela paving blok halaman... Tukang kebun rumah kalian hampir mencabutku untuk membersihkan halaman karena dianggap gulma...” mulai mbak Susan bercerita.
“Tapi Satria kecil waktu itu menyelamatkanku... Apa Satria ingat?” katanya.
“Tanaman itu?” ingatku samar-samar.
“Tanaman itu... Ingat, kan?” katanya membenarkan.
“Jadi mbak Susan adalah CORE tanaman bunga itu?” girangku mulai ingat kejadian masa kecilku itu.
“Apa? Apa maksudmu Satria... Jelasin, dong... Aku gak ngerti...” tuntut Andin ingin tahu juga.
“Waktu itu aku masih SD atau TK...” cobaku ingat-ingat.
“TK...” ralat mbak Susan.
“OK... TK... Aku baru pulang dari acara apa gitu... Yang aku ingat ada acara tanam-tanam pohon bakau di daerah pinggiran untuk reklamasi pantai... Masih euphoria acara tanam-tanam pohon... aku liat pak tukang kebun akan mencabut tanaman itu dari sela paving blok... Aku marah-marah melarang dicabut...” ingatku kembali. Ini sebagian memori masa kecilku yang kembali kuingat. Tak banyak yang kuingat.
“Mamamu mengambil jalan damai dan menyuruh paving blok itu dibongkar dan memindahkanku ke pot bunga miliknya... Satria kecil senang sekali saat itu... Aku selalu mengingatnya... Ekspresi bahagiamu saat itu membuatku selamat dan bisa tetap tumbuh...” kisah mbak Susan.
“Padahal aku hanya bunga semak hutan liar yang biasa saja...” kata mbak Susan mulai sembab matanya.
“Tapi bunga mbak Susan bagus, kok... Putih, kecil-kecil dan bergerombol banyak... Lebah dan kupu-kupu banyak berkumpul mengambil madu di bunga mbak... He... he... he...” aku jadi malu mengingatnya.
“Aku hanya bunga semak kecil yang hanya bisa bertahan beberapa musim berbunga saja... Tanaman itu layu, kering dan mati walau digantikan oleh penerusku yang berasal dari bibitku sendiri... Saat itulah aku masuk ke tahap berikutnya... CORE ROSE DROP di tanaman semak itu berubah menjadi ARC ROSA... Dan berada di sini sekarang...” kisah mbak Susan menjadi jelas sekarang.
“Jadi kau mengikuti Satria sampai sekarang?” simpul Andin. Aku melihat Andin dan mbak Susan bergantian. Mengikuti?
“Hmm... Benar... Ini adalah bentuk terima kasihku padamu Satria... Walau aku hanya bunga semak liar... kau mau menyelamatkanku saat aku dianggap sebagai gulma... Maaf selama ini aku tidak pernah menceritakannya...” jelas mbak Susan.
“Apakah bunga itu... masih ada?” tanya Andin tiba-tiba.
“Masih... Masih ada... Potnya masih ada sampai sekarang... Di tempat yang sama sampai sekarang...” jawab mbak Susan cepat berusaha menyamarkan matanya yang mulai basah.
“Maaf, mbak Susan... Aku sudah lupa... Aku lupa kalau pot itu masih tetap di sana... Di bawah jendela kamarku... Dari dulu sampai sekarang... Tetap berbunga setelah hujan turun... Aku tidak pernah menyiraminya lagi... Maafkan aku sudah melupakan, mbak...” kataku menunduk dalam. Aku sangat menyesal telah melupakan ini.
“Aku yang harus berterima kasih, Satria... Aku bisa hidup selama ini karena budi baikmu... Semua bantuanku selama ini tak akan bisa membalas kebaikanmu hari itu... Hari aku bisa hidup dengan aman walau hanya bunga semak liar hutan saja... Sebisanya aku akan terus membantumu... mengawasimu dan melindungimu...” mbak Susan menggenggam tanganku erat.
Lamat-lamat aku bisa melihat kuntum bunga semak hutan itu. Putik putihnya bergerombol banyak bergantung mengayun kala ditiup angin. Menerbangkan putik sarinya ke udara untuk menebarkan benihnya.

--------​
“Jadi sehari-harinya... kegiatan apa yang kau lakukan di dunia ini?” tanya Andin penasaran akan aktifitas harian dan rutinitas mbak Susan selama menjadi mahluk CORE lanjutan yang berkeliaran bebas di dunia manusia.
“Aku punya beberapa pekerjaan sebagai kedok kehidupan sosialku karena sebenarnya aku tidak butuh uang untuk membeli makanan, pakaian, tempat tinggal dan kebutuhan sehari-hari normalnya manusia... Tetapi karena aku sadar aku berada di dunia manusia... mau tidak mau harus mempunyai itu semua... Aku punya tempat tinggal di sebuah apartemen... Toko baju langganan... toko kelontong langganan... salon... cafe ini... Oh, iya... Cafe ini milikku, loh...” jelas mbak Susan.
“Cafe ini punya mbak Susan?” kagetku.
“Iya... He... he... he... Sori baru sekarang kuberitahu... Ya untuk itu tadi... Sebagai kedok kehidupan sosialku... Aku juga terkadang menjadi suster freelance kalau dibutuhkan... Tapi itu hanya khusus untuk melayani Satria saja... Pernah juga menjadi konsultan taman untuk pertumbuhan tanaman taman beberapa klien tajir... Lumayan, lah...” sambungnya menjelaskan kegiatan sehari-harinya.
“Kalau mbak Susan berkecukupan begitu... bisa tidak mbak membantu Andin sampai ia bisa mandiri dan menemukan jalannya sendiri?” pintaku. Kurasa kalau aku yang minta, mbak Susan tidak akan bisa menolaknya.
“Boleh saja... Tidak ada masalah... Bagaimana Andin... Kamu mau? Kau boleh tinggal di apartemenku untuk sementara waktu...” setuju mbak Susan.
“Aku... aku belum memutuskannya... Aku belum siap...” jawabnya masih tetap ragu.
“Oh... Baiklah kalau begitu... Tapi begini Andin... Ini saya beri sedikit cara pandang yang cukup baru, ya? Andin tetap berada di dalam tubuh Satria untuk apa? Untuk membantunya kalau-kalau Satria butuh pendapat dan analisamu, kan?... Itu semua akan butuh pengalaman dan data yang sangat banyak... Andin akan mendapat itu semua kalau berada tepat di tengah-tengah perpustakaan ilmu tersebut... Yaitu dunia nyata ini... Ada begitu banyak ilmu dan pengetahuan yang bisa kau serap kalau Andin langsung terjun dan merasakannya... Interaksi langsung dengan pusat masalah dan menyelesaikannya dengan tepat akan semakin memperkaya data base pengetahuanmu yang sudah cukup besar... Bisa kau terima itu?” kata mbak Susan sungguh dewasa.
“Tapi dari mana aku harus memulainya?” ragu Andin.
“Bisa dari mana saja... Ayolah... Tak akan ada yang bisa membahayakan kita di dunia ini... Kau dengan kekuatanmu... Apa yang bisa terjadi?... Di dunia fana ini... kekuatan jenis kita ini bisa dianggap orang awam sebagai kekuatan dewa...” ungkap mbak Susan.
“Benar juga... Aku berbaur dengan orang kebanyakan dan tetap aman dengan kekuatanku... Bukan begitu?” sadar Andin.
“Tepat sekali... Tidak sulit...” kata mbak Susan.
“Ng... Apa masih ada?... Itu... Apa mbak Susan pernah bertemu dengan ARC FORM lain? CORE tingkat lanjut lainnya yang juga menjalani hidup seperti mbak Susan ini? Ada kemungkinan, kan?” cetusku.
“Kemungkinan besar ada... Tapi selama ini belum pernah... Tapi kalau aku bertemu... aku akan bisa merasakannya sebagaimana aku merasakan keberadaan ARC UNDINE di dirimu... Apa Satria mau mencari ARC FORM lainnya? Atau malah mengubah CORE istimewa koleksimu menjadi ARC FORM juga?” pancing mbak Susan.
“Apa bisa, mbak?” kagetku. Sering banget aku kaget, ya?
“Bisa kita cari caranya...” jawabnya diplomatis dan melipat tangannya di depan dada penuh rahasia.
“Hei, Satria... Selesaikan dulu ZODIAC CORE-mu itu... Sudah mau yang lain-lain lagi... Huh!” hardik Andin menekan antusias berlebihku.
“Sori-sori... Tapi kalau kupikir-pikir persentase ARC FORM dari CORE istimewa akan lebih kecil lagi... Kalau rasio CORE istimewa dari CORE biasa adalah 1:1000... maka ARC FORM dari CORE istimewa akan 1:1.000.000... Langka! Hebat!” hitungku dengan kasar.
“Ya... Kau sudah punya 2 dari kelangkaan itu... Selamat...” kata Andin ketus.
Mbak Susan tertawa pelan.
--------​
Setelah itu kami pergi ke apartemen tempat tinggal mbak Susan dengan taksi. Apartemen ini berada di bilangan mewah di tengah kota. Aku mengenali tempat ini karena tante Elisa punya apartemen di sini juga dan disewakannya pada ekspatriat atase perdagangan Jerman dengan biaya ratusan juta per bulannya. Duit mbak Susan cukup banyak, ya?
Apartemen 3 kamar itu sepi karena jarang dikunjungi mbak Susan yang lebih sering berkeliling untuk melakukan aktifitasnya. Tempat ini dibersihkan secara teratur oleh House Maid dari pengelola gedung.
“Silahkan Andin mau kamar yang mana... Ada 3 kamar di sini...” kata mbak Susan begitu kami masuk ke dalam apartemen setelah menaiki private lift dan turun di lantai 34.
“Kamar Susan yang mana?” tanya Andin balik.
“Aku tidak pernah tidur di sini... Apartemen ini hanya sebagai alamat tempat tinggal resmi saja... Untuk surat menyurat dan keperluan legal lainnya... Tempat ini juga masih standar dari awal pembangunannya... belum ditambah apa-apa... Paling ada beberapa pakaianku digantung di lemari kamar itu... Mungkin itu yang menjadikannya kamarku, ya?” tunjuk mbak Susan pada pintu kamar yang ada di sebelah kiri ruang tamu luas ini.
“Kalau begitu... Aku pilih yang di depannya...” kata Andin menetapkan pilihannya.
“Nah... dengan begitu... Satria di kamar yang satunya...” kata mbak Susan mengejutkanku.
“Ng... Apa? Aku tinggal di sini juga?” kataku gelagapan tak siap mendengarnya.
Mbak Susan tertawa pelan kembali karena berhasil mengerjaiku lagi. Andin juga tertawa lepas.
Mbak Susan memberi tur singkat tentang isi apartemen ini. Isi kamar tidur dan kamar mandinya, ruang tamu, ruang makan dan dapur. Tapi karena apartemen ini jarang dipergunakannya, jadi kulkas kosong sehingga tidak ada yang bisa dimasak di tempat ini. Aku usulkan untuk berbelanja bahan makanan dan keperluan sehari-hari. Mbak Susan setuju dan menambahkan belanja pakaian untuk Andin. Kalau shopping pakaian aku angkat tangan. Menyerah!
Saat berbelanja makanan kami bertiga masih bersama tapi saat tiba shopping pakaian aku memisahkan diri. Cuci mata. Sekitar dua jam kemudian baru kami bertemu kami.
Keduanya sudah membawa banyak sekali tas kertas berisi pakaian dan sepatu. Andin bahkan sudah langsung memakai pakaian barunya dan tambahan potongan rambut baru. Rambut pirang peraknya dipotong seadanya dan dibuat sedikit bergelombang agar kulit putihnya tidak terlalu gemerlap. Mereka juga menjelaskan kalau pilihan warna-warna pakaian yang mereka beli cenderung berwarna gelap agar lebih kontras dengan warna kulitnya.
Semuanya kami rangkum dengan makan malam di sebuah restoran di mall ini.
Andin sepertinya sudah mulai terbiasa dengan dunia ini dan mulai bisa mengikuti alur kehidupan normal.
“Apa kau bahagia, Din?” tanyaku dalam perjalanan pulang ke apartemen.
“Ya... Ini kebahagiaan baru... Sama bahagianya saat kita menemukan tempat itu... Kurasa aku akan menemukan kebahagiaan-kebahagiaan lainnya di sini...” kata Andin penuh binar walau di dalam taksi ini cukup gelap. Hanya lampu jalanan yang terkadang menerangi.
“Terima kasih, Susan... Terima kasih, Satria...” katanya pada mbak Susan dengan menyentuh lengannya dan padaku yang duduk di depan di samping supir taksi dengan menyentuh bahuku.
“Makasih juga sama bapak supir, dong...” kataku. Pak supir taksi mesem-mesem sendiri mendengar candaku. Mbak Susan tersenyum manis sekali. Ia tersenyum padaku.
 
Pertamaxxx... Satria bener2 :jempol: suhu ryu emang :mantap: lancrotkan suhu... Menanti ending dari sesion ini...
 
wow ternyata yang membantu Satria banyak juga yah..
bagus suhu side quest nya Susan mantap :jempol:
wah Andin ga kalah cakep nih sama Susan :pandaketawa:

Susan ato Andin yang mana aja boleh deh :pandajahat: :alamak: :cup:
 
Pertamaxxx... Satria bener2 :jempol: suhu ryu emang :mantap: lancrotkan suhu... Menanti ending dari sesion ini...

selamat pertamax-nya. dr update side quest kali ini, didapat beberapa jawaban misteri. terutama siapa itu suster Susan. udah ya... gak spekulasi-spekulasi lagi. penjelasannya mmg gak ribet tp akan disambung lagi kw pertanyaan penasaran Satria lainnya di side quest berikut...
 
Ditunggu kelanjutan nya hu...kaga tahan mo ikut komen...all cerita mantab hu...tapi kalo bisa pas bahasa Inggris nya udah ditranslate aja...keep semangat hu...

udah update, gan. setelah quest ini, nantinya langsung di-translate aja ah. capek ngetik dua kali. he he he...

Oke bentar lagi up date, :ngeteh: dulu
udah update... silahkan di:baca:
 
suhu boleh saran ? knp pas yg bhs inggris nya knp gak langsung indo aja ? kan kalo begitu lebih gampang bnr kan ? dan baca nya ge gak perlu susah susah lagi hehe pissss
 
Bimabet
Jadi ngebayangin yg jdi max itu gw beh kaya y baru 3jam jg dah nyerah gw
Hahaha :pandajahat:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd