Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Rahasia di Dalam Rahasia

Bimabet
Yang berpotensi mau di apa2in kayaknya si tri hu...

Semoga mau difoto susu dan BH nya hu....
Yg penting foto leher kebawah hu...


Sungguh maha karya hu.....


:ampun::ampun::ampun:
 
Ninggalin jejak duku masih penasaran sama Tri kayaknya bakal mau di exe hu
 
Sabtu pagi yang sangat cerah, Hari dimana aku Libur kerja selama 2 hari. Dan hari ini seperti biasanya, tidak ada kegiatan selain cuci baju, Ngopi di Warkop Free Wifi.

Jam 07:25 aku berjalan menuju Warung, seperti biasanya juga makan seadanya, sambil menikmati Cewek, Ibu-ibu maupun Janda ( mungkin ) lalu lalang pulang kerja shif malam. Setelah selesai makan dan menikmati para pemuas mata ( Cuci Mata ), aku menuju Warkop dan bertemu salah satu pemilik warkop namanya Johan. Aku dan sering ketemu dan baru kali ini dia berbicara serius dengan ku.

Johan: "Bro . . . , Masih sendiri saja nich ?"
Aku: "Kampret lu, Gini gini sering dapat Binor, Bos . . . . ( sombong ku )."
Johan: "Alah paling juga STW"
Aku: "Namanya Binor ya STW bro"
Johan: "Tak kenalin tetangganya Istri mau ? Sebenarnya bukan tetangga rumah, Tapi tetangga desa, Kalo mau tak kasi alamat. Aku serius nich ? "

Aku: "Ya gak papa mas bro kalo ikhlas . . . . . hahahahaha"
Johan: "Ok Alamatnya disini kamu cari ya"
Aku: "Wah jauh mas bro . . . . bisa 1 jam nich kesana ?"
Johan: "Gak papa, Sasak aja lah, siapa tau cocok"
Aku: "Belum menikah ?"
Johan: "Sudah, Sekarang Janda, Belum ada anaknya terus kondisi sekarang hanya berdua dengan bapaknya saja, nanti tanya dan lihat sendiri lah, Ini aku SMS istriku kalo kamu mau !!!"

Aku: "Wah kok seng gini sich ? Seng Virgin donk"
Johan: " Tak jamin mas bro kerasan, dah itu aja kalo mau nanti siang kamu kesan , ini katanya mau di kenalin kamu, So . . . . Jangan sia siakan ok"

Aku: " Hmmmmmmm, Tak usahakan kesana nanti siang"
Johan: " Ok , semoga berhasil"
Aku: "Makasih ya . . . . . . "

Sementara Johan diam, lalu asyik main gadgetnya. Aku hanya berfikir "Datengi gak ya? Jaraknya agak lumayan jauh". Aku sedikit merenung, Sementara Tri masih pulang selasa kalo gak selasa ya Rabu, Bu Ratih Juga barusan aku SEMPROT, Bu Mila juga sudah tidak mungkin karena lagi problem keluarga, Sari sudah ada tunangannya. Tanpa pikir panjang, Setelah ngopi dan dapat info dari Johan, Aku jam 1 berencana meluncur ke alamat itu. Sementara ini aku nikmati dulu kopi hitam dan Inter ku.

Setelah selesai Ngopi, Sesuai rencana aku meluncur ke Desa ****** menemuai seseorang yang di ceritakan Johan, beserta rekomendasi dari Istrinya. Dengan susah payah mencari alamat sana alamat sini tanya sana tanya sini, Akhirnya ketemu juga tempat tinggal, Sangat jauh dari peradaban kota, sangat sepi bahkan seperti hutan jarak antar rumah masih sekitar 15 - 20 meter.

Rumah model kuno berdinding tembok yang sudah agak rusak. Aku memasuki rumah. Mengetuk pintu berulang kali, dan yang keluar sosok Pria Tua, yang aku yakini adalah Bapak yang di sebut Johan tadi. Namanya pak Darman.

Aku: "Permisi pak, Saya mau mencari . . . . . " ( sedikit bingung karena aku lupa tanya namanya siapa ya . . . Johan juga gak ngasi tau, wah gimna ini )

Pak Darman : "Oh ini ya yang mau cari anak saya"
Aku: "Iya pak betul. . . "
( Aku iyain saja entah alamat benar atau salah, karena aku sendiri juga lupa tidak tanya, Mungkin EFEK KATA KATA JANDA hehehehe )

Pak Darman: "Oh si Feni masih pergi, mengambil gajian bapak sekalian belanja dan beli obat".
Aku: "Oh iya pak. . . Jauh gak pak?"
Pak Darman: "Enggak kok, mari masuk duduk situ biar nanti di buatin minum sama Feni"
Aku: ( menurutinya dan berkata ) "Gak usah repot2 pak".
Pak Darman: "Nama sapa Samean?"
Aku: "Awan pak"
Pak Darman: " oh iya , itu sudah datang "

Aku lihat ada yang masuk sosok wanita agak pendek dariku, memakai kerudung. Sekilas aku lihat biasa saja tidak ada yang menarik. Pantas saja kalo belum menikah lagi, dari penampilan sangat kuno, atau mungkin khas pakaian daerah sini, hanya berkerudung pakai baju lengan panjang, serta rok yang panjang.

Feni: "Pak gajian nya masih diundur senin pak ini gimana pak?" ( Terlihat sangat mengharap dan khawatir ).
Pak Darman: "Ya gak popo nduk, nanti pinjam dulu di toko seperti biasanya".
Feni: "Ya sudah pak kalo gitu"
Pak Darman: "Ini mas nya kamu buatin minum"
Feni: "Oh nggeh" ( Dia mendekat lalu mencium tangan ku )
Aku: ( Hanya mengangguk saja )

Lantas berdua antara bapak dan anak pergi kebelakang, aku sendiri masih duduk di kursi tamu.
Tiba-tiba saja dia keluar sambil membawa teh sudah tak memakai kerudung sambil menaruh teh di meja yang agak rendah sehingga dari celah leher terlihat BH birunya, mungkin 34 batinku. Dia mempersilahkan aku minum

Feni: "Diminum mas teh nya"
Aku: "iya makasih, gak usah repot-repot"
Feni: "Mas sudah dari tadi ya ?"
Aku: "Ya belum juga sich"
Feni: "Mas yang namanya Awan ya ? yang di bilang tadi pagi sama mbak Sri?" ( sedikit tau saja Sri adalah istri johan )

Aku: "iya, Rumahe johan sebelah mana kalo dari sini ?"
Feni: "Oh disana mas, Agak jauh dari sini, Bentar lagi mungkin kesini katanya tadi sore kesini, mau nemui mas juga katanya, Soalnya yang mau ngenalin gitu".

Aku: "Oh mbak sri mau kesini?"
Feni: "Iya mas, tapi keduluan mas,"
Aku: "Soalnya tadi kata johan jam 1 atau 2 gitu, jadi aku kesini"
Feni: "iya mas, Mas sudah tau seluk belukku kan mas . . ya gini aku, Janda tanpa anak"
Aku: "kenapa kok bisa di tinggal?, Ada masalah?"
Feni: "Itu mas . . . . Anu. . . "
Aku: "Anu kenapa maksudnya?"
Feni: "Nanti saja mas aku jelasin tuch mbak Sri datang !!!"

aku menoleh kebelakang, oh itu namanya Sri istri johan. Tapi kok sendiri mana anaknya ? Apa jangam jangan sama seperti Feni belum punya.
Setelah Sri masuk dan permisi dia salaman denganku dan duduk depan ku juga dia memakai kerudung lebar badan bagus semua besar, mungkin kalo tak ada kerudung aku tau ukurannya hehehehehe.

Sri: "Gimana fen, Awan kamu mau ndak ini?"
Feni: "Mbak ini bikin malu saja,"
Sri: "Gak papa ya mas ya?"
Aku: ( Hanya mengangguk saja )
Sri: "Mas ini namanya Feni, dia bercerai karena belum biaa punya anak mas, entah mantan dulu gak bisa buat atau memang feni mandul juga gak tau mas"

Aku: ( berdiam sambil berfikir ) "lha sudah di priksakan apa belum? kok bisa memutuskan seperti ini"
Feni: "belum tau mas, mahal priksane, jadi belum tau!!!"
Aku: "Oalah . . . . mbak Sri mana anaknya johan punya anak kan?"
Sri: "Belum mas masih program, jadi sudah 1 tahun ini program belum di percaya"
Aku: " Mungkin kegemukan, hahahahaha ya Fen ya "
Feni: ( hanya ketawa )
Sri: " Ya mungkin mas Johan juga bekas orang nakal, Uka minum minuman keras dulu"

Aku: "Ya di usahakan jamu-jamu gitu"
Sri: "Sudah mas biarkan saja, mumgkin belum waktunya sudah 3 tahun sich tapi biarkan dulu"
Feni: "Mas aku gak punya HP loh, Buat hubungan. jadi andelin kepercayaan saja!!!!!!"
Aku: "Ya g papa cuman gak bisa janji kalo tiap hari kesini"
Sri: "Kamu baik ya mas, mau nerima apa adanya"
( Sebenarnya bukan apa adanya cuman SSI aja capa tau ada yang indah2 tambah koleksi hahahaha )

Aku: "ya gimna lagi"
Sri: "Nanti mampir kerumah mas, johan mungkin di rumah"
Aku: "Iya kalo di ijinin kamu ( kamu yang dimaksud Feni )
Feni: " Gak papa mas, aku sama mbak sri sudah kenal dekat".

Skip cerita setelah hampir mahrib bercanda dan bersenda gurau. Mbak sri pamitan pulang, Aku sebenarnya juga ingin pulang tapi karena malam minggu biarlah sebentar lagi.

Sri: "Aku pulang dulu ya, wes cukup gini ae perkenalannya"
Feni: "Yawes mbak nanti di cari Mas Johan loh"
Sri: "Gak mungkin, Dia mungkin ngopi di sebelah desa sana, Mas jadi mampir gak? kalo iya barengan aja?"
Aku: " Ya nanti nyusul"
Sri: "Yaudah mas nanti telfon no ini ya?"
Aku: "Ok,"

Setelah Mbak Sri pergi aku masih dengan Feni.

Feni: " Mas serius sama aku?"
Aku: "Di jalani dulu kan gak papa?"
Feni: "iya mas, menurut mas aku gimana, penampilan atau apa gitu"
Aku: "Apa yang harus aku nilai?"
Feni: "Mas biasanya laki laki nilai dari apa?"
Aku: "Ya gak tentu, ada yang dari negatif ada yang dari positif"
Feni: "Negatif apa positif apa mas?"
Aku: "Negatif ya dari penampilan dan bentuk body gitu kalo positif menjurus ke sifat tanpa lihat status dan fisik"
Feni: "Mas nilai dari apa?"
Aku: "Keduanya? hahahahaha"
Feni: "oh gitu positifnya apa mas,?"
Aku: " kalo kamu positifnya baik jujur sopan apa adanya, sepertinya penurut!!!!!"
Feni: ( tersipu malu ) "Negatifnya apa mas?"
Aku: " Coba kamu berdiri aku lihat dulu"
Feni: ( berdiri lalu menunduk )
Aku: "bagus juga, itu ukuran berapa?" ( Sambil menunjuk Dada)

Feni: "34 mas yang C kalo B kelihatan Itunya!!!" (sambil malu dan memalingkan muka )
Aku: "Ya ndak papa itu modal juga buat menggaet laki-laki hehehehehe"
Feni: "Ah mas ini bisa saja"
Aku: "Aku ijin pulang ya soalnya mau isya, nanti juga ada janji ke rumah johan ucapam terimakasih sudah di ijinkan mengenal mu"
Feni :" iya mas gak papa, besok masih libur mas?"
Aku:" Masih, yaudah aku pamit dulu" ( Sambil berjabat tangan, tangan diciumnya )
Feni: "kalo gak repot main kesini lagi mas"
Aku: ( Sambil aku rangkul pakai tangan kiri ) " Iya asal aku gak di kasi teh, tapi dikasi ini" ( Sambil ku remas dada kanan pakai tangan kanan )
Feni: " Ih mas ganjen"
Aku: ( mancium pipinya ) "namanya juga pingin"
Feni: " Jam berapa besok? kalo bisa siang mas atau sore gini"
Aku: "tunggu saja ya"

Akhirnya aku pulang dengan perasaan bahagia dan ketawa sendiri, Termasuk petualangan yang sangat unik.
padahal baru juga kenal. Aku sempat heran kenapa dengan aku,
Sampai di desa sebelah aku telfon mbak Sri dan di bantu cari rumahnya, ternyata sama saja rumah mbak Sri sama seperti Feni, jarak agak jauh. Aku lihat sepeda johan tidak ada, aku di bukakan pintu lalu di persilahkan duduk.

Sri: "Aku kira gak jadi mampir?"
Aku: "Jadi donk sekalian ucapan terimakasih sudah dikenalin"
Sri: "Iya aku tak ganti baju dulu, Johan tadi tak sms gak bales mungkin lagi minum mungkin" ( Sambil pergi meninggalkan ku )

Beberapa saat dia keluar sambil membawa Kopi + Makanan kecil. Menaruh di meja. Sedikit gambaran, dia sudah berganti baju pakaian tidur mungkin hanya Daster lengan pendek bunga warna hijau tali BH terlihat, coklat tua. Hmmmm bikin berdiri saja nich.

Sri: "Hmmmm lihat apa kamu? kaya gak pernah lihat saja"
Aku: hehehehe "Guede gini Johan kok gak betah ya?"
Sri: "Gak ngerti, mungkin agak gemuk ini, kan beda sama cewek2 Warung, Dulu sempat suka sama feni kalo tau janda, akhirnya feni cerita kalo johan godain, aku sich diem saja lalu aku tekankan kalo feni mau aku kenalin gitu, makannya aku kenalin sama kamu"

Aku: "Oalah Gitu ya, kamu gak marah?"
Sri: "Sedikit sich, Aku pingin hamil, kamu bisa carikan aku dokter spesialis?"
Aku: "Besok tak tanyakan ya"
Sri: " Iya tak tunggu entar kalo johan gak ada anterin ya, soale kan udah aku kenalin Feni."
Aku: "ya tak usahakan"

Skip cerita aku hanya mengobrol saja sampai jam 8 ya sekitar 1 jam saja, yang isinya hanya curhat antara dia dan johan yang kerap bertengkar akibat johan sering jalan atau bahkan jajan juga. Setelah berpamitan aku pulang kekost sambil berfikir gimana cara nyadarin johan, karena johan dan aku sebenarnya sama saja, perbedaannya hanya 1 dia beli aku enggak hahahahaha.

Tiba Hari minggu Pagi setelah cuci baju dan lain sebagainya. OTW Warkop, dan ketemu Johan.

Johan: "Bro kemarin mampir rumah?"
Aku: " Iya bro,?"
Johan: "wes dapet dokternya?"
Aku: "Kan ada dokter sini di RS ******* masak gak tau"
Johan: "Iya ya hahahahaha, Aki ae seng gak perhatian sama istri"
Aku: "Punya pacar lagi ya?"
Johan: "Iya Anak warkop disana"
Aku: " kan sudah ada istri kenapa masih aja cari"
Johan : " Suka suka donk, hahahaha kayak gak tau aku aja kamu?"
Aku: "hmmmm terserah lah, nanti aku ke feni habis ini"
Johan: "Habisin ya hehehehehehe hepy"
Aku: " kalo ada kesempatan"
Johan: "Jangan lupa nanti anteri dhe wor ( dhe wor yang di maksud istrinya ) priksa, Aku males, kemarin di marahi soalnya, Dan baik-baikin aku ok, biar sama sama aman!!!!"

Aku: " iya tak usahain tak baik-baikin kamu beres dech sama sama lancar".
Johan: "ok, uang dibawa dhe wor sendiri, aku pergi dulu nanti kerja sore lembur ,ini mau capcus ke doi"
Aku: "Ati2 bos, hahahaha"

( Sebenarnya aku sama kamu sama aja tapi kalo lihat istri mu itu kasian masih ada hati nurani bos batinku ).
setelah johan pergi aku SMS istrinya, dan memberintahu kalo sudah ada dokternya, dan dia berterimakasih dan berencana mau kesana dengan johan sore nanti. padahal johan sudah bilang sama aku, dan berkata kalo dia juga lembur. Tapi biarlah rumah tangga mereka juga aku gak ikut campur kalo memang minta anter aku akan usahakan.

Jam 10 Pagi, Aku berencana mau ke Feni. Tapi lihat kondisi gak memungkinkan, aku berencana tidak dengan cara SMS mbak Sri untuk minta tolong gak jadi kesana hari ini. Aku hanya menghabiskan waktu di Warkop saja sampai siang hari lalu pulang ke kost dan berencana beristirahat nyantai.
Tepat jam 2 Siang aku di SMS oleh mbak Sri, yang inti dari sms aku disuruh antar atas ijin Johan. Aku lantas mandi dan OTW ke rumahnya, sampai disana sekitar jam 3 lebih, Aku menunggunya diluar sambil merokok. Dia keluar dari rumah dengan pakaian Rok bajunlengan panjang dan khas kerudung lebar. Dia naik dibelakang dan aku antar ke RS ****** dalam perjalanan wajar lah jika dada kanannya menghimpit punggung ku karena jalan juga tidak rata, aku hanya menikmati ke kenyalannya saja.

Sampai di RS priksa ke dalam aku diajak, ( Wah gawat bisa di sangka Suaminya nich ), Aku menurut saja didalam berbagai kata di jelaskan dan yang paling buatku tercengang kata kata dokter "Ibu dan Bapak ini hanya harus sering berhubungan badan minimal 2 hari sekali Agar cepat di buahi, Ibu kurang subur Bapaknya kurang Tempur" Aku dan sri hanya berpandangan saja.
Setelah selesai, aku mengantar ke rumah nya sampai dirumahnya mahrib, aku dipersilahkan masuk dan duduk. 15 menit keluarlah Sri

Sri: "Nich diminum dulu, makasih ya sudah diantar"
Aku: "iya, santai saja"
Sri: "Aku bingung sama keterangan dokter tadi disuruh 2 kali sehari, Johan 2 minggu ini gak ngajakin gituan, Gimana caranya?"
Aku: "Aku sendiri juga tidak tau, mange gak pernah ngajak duluan?"
Sri: "Nggak, Dia kan suka dengan yang lain. Dia juga ngomong sedikit keras terhadapku, " kalo kamu belum hamil aku akan tatap begini". jadi aku bingung gimana nich"

Aku: "Ya diajak baik2 si johannya, kalo gak.bisa 2 hari sekali ya mungkin 1 minggu sekali".
Sri: "tak usahain, bantu bicara padannya ya"
Aku: "ok"

Tidak banyak yang di bicarakan karena dia terlihat gelisah sekali. Bingung, kami hanya berdiam saja tiba isya aku pulang ke kost. Mau istirahat karena besok akan masuk kerja.

Hari senin bekerja seperti biasanya, Lancar jaya tanpa ada kendala yang cukup berarti. Jam jam 4 sudah santai dan sudah mandi. Tak sengaja ketemu Bu Ratih, belum aku ngomong dia sudah memberi tahu kalo minggu2 ini jangan kerumah, karena pak joko sakit dan dirumah saja.
Aku hanya mengiyakan saja dan lalu pergi kekamarku.

Ambil Hp lihat pesan ada 2 pesan dan 5 kali panggilan.
dan ternyata Sri, Istri Johan. Isi pesan mau curhat dan ketemu sama aku. Aku balas "Gak enak Mbak Sri nanti sama Feni kalo sering ketemu, Feni aja baru sekali". Dia membalas "gak papa nanti aku atur Feni dia juga nurut aku pokoknya aman, Bisa kerumah gak?" Aku hanya membalas "Hmmmmm" dia balas "Tak tunggu".
waduh repot nich kenapa aku masuk ke Rumah tangga Orang, Apa lagi teman, Ruwet nich.

Jam 6 Aku tiba, sengaja aku lama- lama, karena malas. Setelah masuk bersalaman dan duduk. Aku di suguhkan pemandangan beda, yaitu Pakaian babydoll Daster tanpa lengan. Dada terlihat menyembul sekali.

Sri: "Mas , aku mau curhat masalah yang ke dokter kemarin"
Aku: "Curhat apa?".
Sri: "Gini, Ini hanya pikiranku saja , demi kebaikan Rumah tanggaku, Kamu bisa bantu gak?"
Aku: "Bantu apa maksudnya? Bujuk Johan ya? Udah aku bujuk nich cuman agak sulit"
Sri: "Sulit ya, Kamu sama feni bagaimana cocok apa gak?"
Aku: ( kok mengalihkan pembicaraan ya ) 'Ya baik saja cuma belum kesana lagi".
Sri: "Aku tadi sudah ijin sama Feni kamu tak suruh kesini, dia ok ok saja sekalian nitip kangen katanya"

Aku: "Trus intinya bantu apa aku? kok sampai gini segala, Johan kabur ta?"
Sri: "enggak cuman aku saja yang berfikiran, agak aneh. Dan mau minta pendapat mu"
Aku: "Apa? pendapat yang bagaimana"
Sri: "Kata dokter kemarin kan suruh 2 kali sehari , Aku sudah bilang ma johan tapi jawabannya gak mungkin 1 munggu sekali saja gitu, Setelah aku pikir-pikir demi keutuhan rumah tangga kamu mau gak itu"

Aku: ( Deg degan dan panas dingin ) " Itu apa?"
Sri: "Kamu beri benih mu ke aku sedikit saja siapa tau bisa memberi keajaiban" ( Berbicara sambil menunduk )

Aku hanya diem saja dan memperhatikan penampilannya, boleh juga tapi apa tega aku sama teman ku sendiri? aku bingung di buatnya tapi disisi lain aku harus bagaimana?

Sri: "kalo kamu gak bisa gak papa mungkin aku gak menarik ya sampai kamu gak mau?"
Aku: "Aku gak tau harus jawab apa?"
Sri: "Menurutmu bagaimana aku ini" ( Sambil berdiri dan membusungkan dada nya entah sengaja atau memancing )
Aku: "Aku sich gak tau soal menarik nggak nya, Cuman punya mu memang besar sepertinya?"

Sri: "Iya, hanya 36 D kalo pakai C juga bisa tapi sakit"
Aku: "itu pakai apa D juga,?"
Sri: "Iya, bagaimana tawaranku?"
Aku: "Aku pikir dulu mungkin selasa atau rabu aku bisa jawab sekarang belum siap"

Sri: "Aku harap kamu mau ya bantu aku,"
Aku: "Main dimana?"
Sri: "Dirumah sini saja , besok ya kamu datang jam 5 sore, Johan udah berangkat kerja"
Aku: "Tak usahakan"

Aku tidak menjawab sekarang karena sangat berat, disisi lain ada Tri besok jelas menemui aku, tapi Feni bagaimna juga ,ah bingung. Aku berpamitan saja mau merenungkan dulu

Sri: "Mas bingung ya?"
Aku: "iya . . aku tak pulang ya sudah malam gak enak sama tetangga!!!!"
Sri : "Yawes mas hati hati " ( Berdiri salaman lalu dia memegang burung ku dari luar) "Mas aku butuh beneran besok ya" ( tangan kiriku di pegang di taruh di dadanya ) " Ini juga lama tidak di minum"
Aku: ( Aku diam lalu pergi kembali ke kost )

cepat cepat aku pergi dan tidur di kamar memejamkan mata yang agak sulit di pejamkan.

Hari ini Selasa sore. Aku ada janji sama Sri, aku datengi atau nggak ya?. Aku ingat Tri hari ini kan selasa, Tri kok gak muncul apa belum balik ya . . . . ?. Tapi biarlah, habis mandi aku mengangkat jemuran Bu Ratih terlihat di pintu belakang dapurnya menyapa ku.

Bu Ratih: "Hay tumben sudah dandan, mau apel?"
Aku: "Nggak, nggak kemana mana?"
Bu Ratih: "Tri belum pulang?"
Aku: "gak tau . . . . . "
Bu Ratih: "Aku sebenarnya ingin, tapi pak joko masuk pagi jadi pending dulu ya . . . ." ( sambil ngetipin mata, )
Aku: "Iya kapan kapan juga bisa kok"
Bu Ratih: "Ok makasih ya sayang pengertiannya"
Aku: "Hmmmmmm" ( Sambil pergi meninggalkannya )

Aku masih berfikir, aku berangkat atau tidak ya? Sri ini di bantu atau tidak? sambil duduk duduk aku merenung.
Ada Sms masuk, ternyata Sri istri johan isi SMS
"Mas aku sudah siap ku tunggu dirumah, Johan masuk sore ada waktu sampai jam 10, sekaramg masih jam 5, Kalo mas bisa berangkat sekarang, habis mahrib lanjut"

hmmmmm gimana ini? aku sempat bingung dan akhirnya aku putuskan datang saja toh dia yang minta. aku balas sms "Aku mau OTW siapin yang terbaik anggap sebagai malam pertama" dia balas lagi "Siap aku sudah siapin semua"

lantas aku berangkat kesana sampai disana aku ternyata sudah di tunggu di depan rumah. Sambil dag dig dug aku permisi disambut dengan senyuman. Aku lihat dia senang sekali, aku digandeng masuk. lalu duduk santai di ruang tamu. Sri kebelakang entah apa yang dilakukan selang 10 menit datang membawa teh dan kue kecil meletakkan di meja depanku, mungkin sudah di persiapkan agar aku terangsang dia memakai BH putih dengan setelan daster tanpa lengan yang jelas terlihat kemontokannnya sedikit gambaran Sri mirip penyanyi dangdut Ayu Arsita, beda di rambut agak gelombang.

Sri: "silahkan mas!!!"
Aku: " iya gak usah repot repot"
Sri: "Mas ganti celana pendek mas di kamar sudah aku siapin sama kaos,"
Aku: "sekarang ya"
Sri: "iya mas ini udah jam 6 lebih, keburu jam 10 mas"

Aku berdiri masuk kekamar kulihat ada celana pendek dan kaos serta di samping ada kemben batik tulis dan BH warna Coklat, Aku lihat ukuran nya 36 D ini buktinya



Setelah aku ganti, aku keluar dia senyum dan sepertinya bahagia sekali, aku duduk dan minum teh.

Sri: "Aku ganti baju dulu mas, Sekalian bersihin kamar sama nyalahin kipas"

Dia pergi meninggalkan ku. Aku harus gimna ya sudah begini tapi gak masalah lah biarkan dia yang mau juga.
Setelah sekitar 10 menit dia keluar, dan benar memakai BH tadi serta Kemben langsung si kecil berdiri tegak. dia duduk lalu sambil benahin rambut serta kemben yang sangat tak muat menutupi.

Sri: "Mas maaf aku gak pakai CD soale sudah basah mas, Langsung tancap saja ya nanti mas"
Aku: "Ya diajari saja aku"
Sri: ( berdiri menutup pintu ) "Mas boboknya di kamar saja mas ya
Aku : ( diam saja )

Dia menghampiriku duduk di pahaku menghadapku lalu terjadilah ciuman yang sangat mesra, dia membuka kaitan kemben nya menurunkan sampai ke perut lalu mengaitkan lagi.

Sri: "Mas Dadaku mas lama gak di hisap"
dia membuka yang kanan serta menyodorkan ke mulutku. Aku hanya menciumi saja pinggir putingnya dan meremas dada yang kiri, Dia mengeluh keenakan "Mas ayo kekamar saja mas sudah basaahas" Aku mengikutinya dia tidur terlantang minta langsung tusuk tapi aku tidak mengabulkan, aku justru menaikinya mencium bibirnya turun keleher lalu menyedot dada keduanya, begantian setelah kurasa sudah cukup aku turun melepas semua yang ku pakai, Dia bersiap menerima tusukan ku, karena terlihat gundul rambut bawahnya, aku masukan kepalanya saja sambil meremas, dia menaikan pantatnya agar lebih masuk kedalam, aku tahan sampai dia merengek "Mas ayo mas sudah basah" Aku jawab Iya di saat sedang asyik mau menerima tusuka aku turun langsung aku sedot Miss V nya dia menjerit dan menjambak ku "Mas jangan mas . . . . . kotor aduh mas jangan mas . . . . . . . . ." tetap aku lanjutkan menyedot sekuat tenaga dia mengaduh menjambak dan kelonjotan kesana kemari, aku pertahankan sampai pantat berjekut 4 kali, aku lepas Akubulangi lagi sampai dia mengeluh kembali " Mas ampun mas gak kuat ayo mas" Aku langsung menaikinya aku masukkan pelan pelan sampai mentok aku biarkan dulu, Ada kejutan dan cengkraman yang teratur, aku mulai mengeluarkan dan memasukkan pelan-pelan, makin lama makin cepat dan kembali pelan lagi, aku berusaha sekuat tenaga menahan agar lebih lama, dia sudah berkejut mungkin sudah 2 kali keluar karena tusukanku, Sampai akhirnya aku meningkatkan kecepatan tusukan dia mengaduh " mas mas ayo mas . . . . Aku sampai lagi, keluarin di dalam mas ayo mas . . . . . ." Aku genjot terus sampai dia menjerit dan aku rasa ada yang mau keluar aku tusukan dalam dalam dan keluarlah sperma ku, Dia mengejut ngejut banyak sekali. aku lihat jam sudah mau memunjukkan jam 20:30 tak terasa hampi 1 jam lebih aku menggenjot dan mulai dari awal. Setlah selesai aku cabut. dan tiduran di sampingnya. dia merangkulku,

Sri: "Mas makasih ya sudah di kasi sperma nya" kalo gagal aku nuntut loh"
Aku: "Nuntut diulangi lagi maksudnya?"
Sri : "Iya mas hehehehe"
Aku: "Aku punya permintaan sama kamu?"
Sri: "Apa?
Aku: " pertama jangan bilang siapa siapa ya, yang kedua carikan lagi yang seperti kamu, biar ilmu sex ku lebih banyak, sapa tau tetangga atau siapa gitu"

Sri: "Iya mas, Tapi jangan Feni, Kasian mending tak carikan saja yang lain" ( sambil mencium pipi ).
Aku: "Yaudah kalo gitu aku tak bersih2 sekalian pamit, nanti keburu suamimu datang"
Sri :" iya , nanti kalo gagal kasi lagi ya jadi mungkin 1 bulam sekali ya"
Aku:" diatur saja , jangan lupa pesananku"
Sri: "Beres ini rahasia kita ya"
Aku: "Iya sebenre gak mau tapi karena setia kawan dan kamu juga sayang sama johan aku usahakan yang terbaik"
Sri: "Makasih ya, yaudah mas mas keluar saja dulu, Sri tinggalim saja gak usah di kunci sri mau menikmati dulu supaya gak banyak gerak"
Aku: "Iya,( sambil memciumnya dan meninggalkannya )

Aku pulang ke kost dengan perasaan bersalah karena sudah membuat istri teman begitu, tapi apa daya jika di mintai tolong.

SEPENGGAL KISAH RAHASIA.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd