Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Rahasia di Dalam Rahasia

Hari Jumat pagi Saatnya beraktivitas seperti biasanya, Bekerja dengan sungguh2 dan Semangat. Tidak ada kejadian apa apa selama bekerja, udara yang terasa sangat panas, di wilayah perusahaan tempat bekerja.
Sore Hari, Pulang dari bekerja istirahat sebentar di warung makan sambil melihat orang lalu lalang pulang bekerja. Ada dari ibu ibu mbak mbak dan cewek cewek masa kini, intinya bisa CUCI MATA. Selesai makan aku kembali ke Kamar tercinta / KOST-KOST AN, karena tidak ada kegiatan selain kesibukan anak kost, hari ini tidak ada planning kemana mana, maunya sih lanjut SSI Bu Rohmatin. Tapi kalo tiap hari di SSI Pasti bakalan tambah sulit. "Kalo menurut pengalaman SSI Boleh tapi jangan keterusan" hehehehe bisa bisa lari.
Jam 7 Malam, Aku merenung sambil membuka notif FORUM. Dan sekali lagi mohon maaf untuk Ibu Mila, Sari dan Tri tak mungkin aku melanjutkan PETUALANGAN BERSAMANYA Karena ketiga sudah putus hubungan, Ibu Mila tak tampak sosoknya, Sari mau menikah dan Tri juga Akan menikah karena di jodohkan, Aku memperoleh info dari para tetangganya. Aku sudah melupakannya, Sedangkan Bu Ratih masih maju mundur karena tetangga dekat dan cukup berat resiko jika terjadi lagi.Saat merenung kantuk mulai menyerang, tak terasa sudah malam hingga aku tidur sangat nyenyak.

Sabtu Pagi Hari ini adalah hari janjian pertemuan dengan Feni, ya kami sudah berjanji untuk bertemu setiap hari sabtu, Entah nanti TERJADI atau tidak tetap berangkat kesana. Tepat jam 8 pagi aku berangkat kesana dengan perasaan heppy ketemu dengan Feni. Sampai disana, aku mengetuk pintu, Lama tidak di buka. Wah pergi kemana ini ( Dalam hati ). Apa terlalu pagi?, Aku menunggu di depan agak lama kira kira sampai jam 9 , Ada ibu Rohmatin kebetulan lewat daerah sana aku di sapa,

Bu Roh: "Wan, ngapain disitu warung ku disana " ( Masih diatas sepeda )
Aku: "Iya buk ada perlu"
Bu Roh: "Kalo gak salah ada acara ziarah, jadi sepi sekitar sini" ( Jelas Bu Rohmatin )
Aku: "Oalah ketinggalan info aku hehehej"
Bu Roh: "Kewarung aja, percuma kamu nungguin temanmu" ( Sambil meninggalkanku )

Haduh. . . . Karena memang benar tidak ada akhirnya aku ke warung Bu Rohmatin,sampai disana aku parkir belakang warung yang masih tutup. Aku lihat ibu masuk kedalam, aku hanya menunggu di luar. beberapa saat dia memperailahkan masuk kedalam "Masuk aja aku gak buka warung hari ini kemarin buka sampai malam jam 10". Aku masuk ke ruang tamunya, akun duduk seperti waktu malam jumat lalu, dia sambil jalan kebelakang "Kopi ya" aku hanya jawab "iya". Aku menyalakan rokok, biar tenang pikiran karena tidak ketemu dengan Feni , aku sedikit kecewa.
Beberapa saat Bu Rohmatin datang membawa kopi sudah berganti Daster seperti biasanya, Entah buru buru atau kenapa, ketika membawa kopi roknya tersangkut kursi hingga kopi yang di bawa jatuh hampir mengenai kakinya, karena kaget dia sedikit menjerit. " Aduh. . . . sialan, maaf ya jatuh hehehehe, sebentar tak buatin lagi ini biarkan saja nanti aku bersihin, awas kakimu kena pecahan gelas" Aku hanya menjawab "Iya". Ketika dia kembali membawa kopi serta pel pel-an untuk, membersihkan pecahan gelas dan tumpahan kopi, ketika jongkok saat inilah Dada terlihat putih menyembul terlihat dari atas ketika dia jongkok khas kancing 2 yang 1 tidak terkancingkan. "hhhhmmmm bagus juga nich, aku lihat aja ah sambil menghayal" batinku. ketika hampir selesai, aku tetap melamun kearah dadanya, dia menyadari kalo sedang aku lihat dadanya. Dia hanya tersenyum entah senyum untuk apa?.
Setelah selesai dia kembali dan masih kancing 1 terbuka. Dia mengajak bicara sambil sedikit menghadap kekanan, entah sengaja atau tidak, yang jelas dari samping dada mengintip Masih berBH biru laut.

Bu Roh: "Kopinya enak gak, soalnya kopi baru tadi, beli?"
Aku: "Enak buk mantap" ( sambil senyum)
Bu Roh: "Kamu tadi kok ngintip aja, kaya nafsu banget?"
Aku: "Ya bu maaf ,heheheh soalnya masih penasaran dengan yang ibu ceritain katanya bisa NYEDOT"
Ibu Roh: "Gimana ya soalnya sudah lupa, []BNyedotnya[/B] soale tenaga sudah gak kuat"
Aku: "Tinggal hisap ae masak gak kuat?"
Bu Roh: "Hey bukan pakai mulut tapi pakai ini" ( Sambil nunjuk miss V nya)
Aku: "Oh kirain pakai mulut"
Bu Roh: "Mange kalo pake mulut enak?" (pancingnya)
Aku: "Ya gak tau, tapi biasanya aku lihat film bokep iya bu, jadi SENJATA laki-laki masuk di mulut perempuan gitu?"
Bu Roh: "Masak sich? Aku kok gak pernah ya, aneh aneh saja"
Aku: "Itu kan film bu"
Bu Roh: "Hmmmm kamu ini mancing biar aku penasaran ae"
Aku: "Ibu juga gitu nglihatin dada mulu"
Bu Roh: " hehehehe, Aku lagi pingin tapi kamu mau gak, trus jangan protes kalo gak bisa nyedot loh"
Aku: ( sorak kegirangan akhirnya dapet juga ) "Ya kalo ibu mau gak papa siap aja aku"
Bu Roh: "Sepedamu masukin sini, Aku beres beres kamar, anakku datang jam 2 nanti, jadi masih ada waktu" ( Cerocosnya )
Aku : "Siap hehehehe"
Bu Roh: "Aku mandi dulu, ya tunggu sini , jangan lupa masukin sepedanya, dan kunci pintu"
Aku: "Iya iya bu. . . . "

Aku berdiri keluar sedangkan ibu rohmatin kebelakang yang katanya mau mandi. Setelah aku masukin dan aku kunci pintu aku, duduk diruang tamu memejamkan mata kalo bahasa jaman now Rilexsasi agar tidak buru keluar karena lama tidak dipakai yang jelas pasti sempit. Bunyi pintu kamar sudah dibuka aku membuka mata, Dia menghampiriku hanya memakai Handuk warna merah, Tali BH terlihat warnanya Hitam semu coklat. Hmmm batinku.
Bu Roh: "Kamu kekamar mandi dulu sana lepas baju sama bersihin tuch Senjata katanya mau di sedot, pakai mulut?"
Aku: "Kok mulut?"
Bu Roh: "Ya mulut dulu baru yang bawah"
Aku: "Iya siap"
Bu Roh: "Aku tunggu di Kamar ya jangan lama lama"

Setelah Dia masuk kamar aku masuk kamar mandi bersihin dan melepas semua kecuali CD. aku lihat ada handuk aku paki saja. Aku keluar lalu masuk ke kamarnya sedikit deg degan karena akan PERANG. Setelah aku masuk aku tutup pintu aku lihat dia duduk membelakangi ku, dia menoleh senyum dan berdiri menghampiriku, tangannya di kalungkan leherku. Dia mengajak aku adu mulut dia berbisik "Aku sudah lama ingin merasakan Sex lagi, Makasih ya" Aku terus menciuminya aku tarik lilitan handuknya, tetap berciuman tangan ku bergerak meremas kedepan dadanya yang masih tertutup BH. Masih kenyal dan nikmat, Aku pindah menciumi leher ke arah kupingnya aku mendesah dan berbisik "Bu aku boleh minum susu ini" Sambil aku remas remas, Dia tidak menjawab hanya memejamkan mata tangannya kebelakang melepas kaitan BH nya, lalu di lepasnya BH itu, aku sedikit melotot. Masih Besar dan kencang meskipun sudah berumur. Aku sedikit menunduk lalu aku ciumi sekitar putingnya dia mengeluh, aku sedot perlahan dan aku mainkan lidah di putingnya. Aku terus memainkan kanan dan kiri dadanya kombinasi atara sedot dan jilat dengan lidah. Dia kegelian keenakan serta kelonjotan. Setelah agak lama dia mengangkat kepalaku memandangku mencium bibirku lalu tangannya memegang senjata ku, dia berkata " Aku mau sedot, tapi jangan protes karena aku belum pernah" sambil menciumku lagi. Dia jongkok menurunkan CD ku. Dia pegang pakai tangan kaanannya, Dia ciumi pakai hidungnya lalu membuka mulutnya, awalnya agak ragu lama kelamaan sudah terbiasa meskiput agak sakit kena giginya, dia masukin Senjata ku sampai ada bunyi " Srup srup srup" Begitu terus menerus sampai agak ngilu, karena dia kecapekan dia berdiri. lalu dia rebahan sambil melepas CD nya sendiri dia mengangkang dan berkata "Mas ayo wes basah aku Siap nyedot" Aku sedikit mematung karena miss v nya Gundul seperti yang pernah di bilang dulu masih sangat tembem, meskipun agak hitam. Aku mnempatkan senjataku tepat pada lubang miss V nya. Sambil aku menyedot dadanya. Dia berkata " Ayo mas masukin saja sudah basah". Aku masukan sedikit meskipun agak susah karena aku hanya setemgah hati mau masukin ketika dia sudah terlentang menunggu aku tusuk langsu g aku lepas dan aku ganti dengan bibirku dan lidah ku aku sedot kuat kuat Dia menjerit dan memukul kepalaku " Jangan mas kamu apain itu aduh ah. . . .aduh ah. . . . , ih. . . mas kotor mas aduh, ouh. . . ." Dia menjerit dan memukul kepalaku sampai dia menyerah dan mengangkat angkat miss v nya tanda dia menikmatinya. "Oh mas udah udah ". dia kelonjotan ketika aku lepas aku sedikit senyum. Lalu aku mengarahkan senjata untuk memasuki liangnya. aku masukkan perlahan lahan sambil menikmati tiap mili lubang miss v nya. Sangat basah dan nikmat ngilu ngilu gimana gitu. Dan yang aku harap terjadi pula sebuah sedotan dan cengkraman miss v terasa sekali pada Senjata ku, ketika aku tusuk terasa biasa ketika aku memundurkan senjata terasa di cengkeram seperti di sedot. Aku ulangi terus sampai kejutan di miss v nya tidak teratur. Semakin lama semakin cepat dia menjerit "Aduh mas . . . . enak" aku melepaskannya membersihkam cairan miss V dengan CD nya dia berbalik nungging sambil memegang penis ku dia membimbing mau memasukkan ketika dia pegang aku punya kesempatan pegang HP lalu aku cekrek dia tidak melihatnya.


Ketika sudah memasuki lagi terasa beda lagi langsung seperti disedot, aku akui sangat lihai memainkan otot miss V nya, Aku masukkan pelan pelan tambah lama tambah keras sampai bunyi "Plok plok plok" di selingi suara nya "Eh eh eh eh" ketika masuk dia mengeluh dan mengeluh sampai ujung kepala senjataku ngilu sekali.
Semakin lama semakin keras ketika dirasa aku mau keluar aku cabiut senjataku. Dia terlentang pasar sambil berbicara "Mas udahan ya mas aku sudah keluar 3 kali mas. . . ." Aku balas " Sebentar aku mau keluar nich" lalu aku masukkan lagi pelan sampai mentok, Aku ambil bantal 1 aku taruh di bawah pantatnya, aku kangkangkan dan aku tekuk lututnya aku memainkan senjataku pelan lambat santai lama kelamaan tambah cepat sampai dia menjerit " Mas aduh mas . . . . ngilu mas. . . . . iya mas iya itu bentar lagi aduh dapat lagi aku mas . . . . " Dengan sekuat tenaga sisa aku genjot sampai batas kemampuannku, hingga aku merasakan ada yang mau keluar aku tancapkan dalam dalam keluarlah air dari senjataku sambil aku menciumi bibirnya dia agak sedikit kelinjotan entah karena cairan masuk ke miss v nya atau rangsangan bibir ku pada bibir leher dan kupingnya. Aku lepas lalu tiduran di sampingnya, dia masih memejamkan mata dengan nafas beratnya.

Ketika aku masih tiduran dia bangun dan memakai handuk, lalu berkata. Ini "pertama dan terakhir ya, Makasih sudah mengingatkanku tentang sex" Dia pergi mungkin kekamar mandi. Aku memakai handuk dengan keringat yang masih bercucuran aku menunggu nya sampai selesai mandi. Dia keluar sudah memakai daster yang tadi sambil mengeringkan rambut dia berkata "Sana mandi biar seger".

Setelah mandi dan terasa segar sekali aku selesai memakai pakaiannku aku meneruskan minum kopiku. Dia tidak keluar dari kamar aku lihat sudah jam 12 lewat. Karena aku takut ketahuan aku habiskan kopi dan berpamitan, dia hanya menyahuti dari dalam " Iya gak papa gak usah dikunci ya hati hati di jalan". Hmmm mungkin dia sedang ganti baju atau apa aku tidak paham. Aku pulang dan tak lupa meninggalkan uang 300 ribu di dekat kopi, entah dia anggap sebagai apa tujuanku hanya mengasi uang tersebut. Aku pulang kekost dengan sedikit kantuk yang mulai menyerang entah karena panas atau karena pergumulan tadi. Jujur saja aku sangat sangat menikmatinya,

Sampai di kost aku ganti pakaian dan mengambil jemuran. Di belakang, Aku di panggil samping kost Ya dia adalah Mbak Kumairo pemilik kost yang aku tempati, Sedikit cerita mbak kumairo adalah perawan tua umur sudah hampir 45 Tahun, belum menikah. Tampangnya sangat jahat sekali, aku sendiri jika diajak bicara selalu menghindar. tapi sekarang beda. dia berbicara padaku.

Kum: "Wan nih ada jajan kecil habis hajatan tadi malam"
Aku: "Makasih mbak"

Aku pergi meninggalkan nya sambil membawa jemuran dan jajan darinya, Aku meliriknya dia sepertinya memerhatikan badan ku. karena aku hanya pakai celana pendek. "Duh gusti jangan dia aku gak mau, dia jahat sekali jika berbicara, dia sudah tua". Aku cepat cepat menghindar agar tidak terjadi apa apa padaku. Aman pikirku, huh jangan sampai dia jadi korban keganasan senjata.

UNTUK PARA PEMBACA KITA BOLEH GANAS TAPI LIHAT YANG DIGANASIN KARENA JIKA SALAH LANGKAH HABIS KITA, APALAGI TETANGGA DEKAT PIKIR YANG MATANG

Sementara masih di dalam kamar dan beres beres baju. aku ganti pakaian celana pendek dan kaos. Tiduran di kamar dan merenung kejadian dengan Bu Rohmatin. Sebenarnya aku sudah tidak ingin begini lagi ingin membangun rumah tangga yang baik. Tapi masih belum mendapatkannya.

Hari selanjutnya Hari minggu pagi. Aku hanya santai di kost, karena sudah janjian dengan teman kerjaku bahwasannya nanti siang mau ke "Nribun Lagi" berencana berangkat jam 1 siang karena pertandingan sore hari. Sambil menunggu perputaran jam aku hanya di depan kost. Sambil menikmati asap Rokok. Beberapa saat pemilik kost mbak Kum datang lalu dia berbicara padaku.

Kum: "Kost bulan ini sama bulan depan kamu bayar, aku butuh uang, kamu bayar kapan?"
Aku: (Buset , mbak Lampir datang) "Eeeee iya mbak besok aku bayar nanti ada acara dulu atau nanti malam sehabis dari Stadion aja ya"
Kum: "Ok tak tunggu" ( Sambil meninggalkan ku)

Kampret. . . . .kampret suruh bayar dobel. Apes dech uang jajan berkurang batinku. Kalo kamu lumayan bersih atau putih gua sikat lo. . . ( Batinku ). Hmmm dari pada aku berpanas hati aku pergi ke warkop berganti kaos sambil menunggu jemputan temanku nanti.

Cukup Sekian Kisah Hari ku Yang dapat Aku Share Semoga Menyenangkan Para Pembaca dan Penikmat Tulisan Ku
 
Mugo2 ndang entuk bojo seng sholeh mas, eh sholehah ding :victory:
 
hmm..kenapa bu Rohma bilang pertama & terakhir ya. ngg mau terulang lgi?
mantep body bawahnya bu Rohma..
 
Wis bejo tenan sampeyan Mas.
Suwun ceritane. TOP !!
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd