Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Rahasia didalam Perjuangan

Hallo Suhu Tercinta maaf kalo Update Terlalu lama, dan maaf apabila penulisan atau rangkaian cerita tidak terlalu Dramatis, Karena Pada kenyataannya Sesuai kejadian yang Di jalani sekali lagi Mohon Maaf Suhu jika Kurang membuat suhu Nyut Nyutan




CANDA TAWA

Menyambung dari kejadian 3 hari yang lalu (Dengan Bu Saiyaroh) yang masih memberikan tanda tanya, "Mengapa, Bagaimana, dan Untuk Apa" Bu Rohmatin mempromosikan ku, dan bahkan sangat mudah untuk mengajaknya. Terutama Si Ida yang jelas dan sangat jelas Rela memberikan Harta paling berharganya untuk aku, Sebelum dia melanjutkan kehidupannya dengan Sang Duda.

Hari ini rencananya hanya ingin membeli baju sekalian dengan refresing pikiran, Dimana 2 hari ini di hajar pekerjaan yang sangat menumpuk. Waktu sudah menunjukkan 18:30, aku bergegas berangkat ke Salah satu STORE PANAS yang ada di kota tetangga. Berdandan ala kadarnya dan siap GO to STORE PANAS.
Sampai disana keadaan sangat ramai dan harus maklum karena bulannya untuk membeli baju. Ketika sedang memilih baju aku di tepuk oleh seseorang yang membuatku kaget seketika

"hay......... Tumben belanja, lagi banyak duit ya" Suara dan tepukannya yang mendarat di punggung ku.
Aku berbalik dan kagetnya aku dengannya , Kita sama sama tidak mengenal 1 sama lain.

"Iya Mbak Cari siapa?" jawabku
"Oh maaf mas..... tadi kayak temanku kalo dari belakang" jawabnya.
"Iya Ndak papa Mbak, kok Sendirian sama siapa" Tanyaku
"Iya mas, Oh ya Kenalin Wati dari *******" jawabnya serta mebulurkan tangannya
"Iya, Saya Awan. Salam Kenal" jawabku
"Yaudah Mas Awan, aku permisi mau cari sesuatu, selamat belanja mas ya" Katannya
"Iya Selamat Malam" jawabku sambil memunculkan senyuman paling manis.

"Hmmm Ada ada saja" batinku. kalo dilihat dari sekilas dia anak biasa, tidak tinggi dan tergolong pendek. Muka Standart dan gak ada yang spesial dari perkenalan kecuali rasa tepukan di pundak.
Aku melanjutkan pencarian Baju dan celana, Selesai membeli baju dan celana ketika perjalanan pulang aku sengaja mampir dai salah satu warkop yang tergolong sepi, Pesan kopi dan menikmati malam. Tanpa aku sadari aku melamun sendiri dan mulai teringat IDA Gadis yang sudah memasuki usia tua. Sudah beberapa hari tidak chat dengannya apakah dia sudah menikah atau sedang susah, entahlah aku masih belum mau untuk memulai chat dengannya semenjak dia yang janji tapi di batalkan.
Selesai menikmati nikmatnya kopi, Aku kembali kekost dan beristirahat sampai esok harinya.



Hari ini adalah hari dimana mulai merasakan kejenuhan di kost terbaruku ini. Sebenarnya keadaanya sama dengan kost lama, bedanya hanya 1 aku tidak mengenal atau mengetahui seluk beluk yang mempunyai kost ini. Sebenarnya kegiatan sama halnya dengan kegiatan di kost lama, Sekedar hanya mengenal penghuni kost dan para tetangga sekitar kost. Tidak beda tapi yang sangat mencolok adalah Per-EXEan nya, disini termasuk jarang atau bahkan sulit mencari celah (Entah sulit atau aku memang belum bisa). Setidaknya aku menargetkan untuk mendapatkan yang Sama sama ngekost disini minimal 1. Setelah menimbang nimbang sebenarnya ada celah di samping kamarku dia Bu Indah yang biasa atau pernah aku pinjami uang yang sampai saat ini masih belum bisa mengembalikannya.
Mungkin ini akan jadi salah satu celah atau bahkan hanya 1 celah ini yang bisa aku manfaatkan. Ditengah sedang asyik menghayal aku di sapa oleh Suami Bu indah.

"Sudah liburkah mas kerjanya" tanyanya mengagetkanku.
"Oh, Masih belum Pak. Besok hari terakhir" Jawabku
"Suka mancing gak?" tanyanya.
"Nggak pak, soalnya gak punya pancing, hehehehe" Jawabku.
"Kalo punya berarti suka donk" Tanyanya
"Ya masih tetep gak pak, lagian juga gak bisa mancing memang gak hoby" Jawabku.

Aku dan Suami Bu Indah ngobrol ngalor ngidul, mengenai pekerjaan Gaji dan culture masing masing asal dan daerah, Dia juga bercerita tentang pengalaman-pengalaman selama hidup. Aku hanya menjadi pendengar setia saja, toh juga hanya sebagai pengisi waktu luangku. Entah berapa lama obrolan itu terasa sudah waktu menunjukkan pukul 11 siang, Suami Bu Indah berpamitan mau istirahat.

Sendiri lagi dan merenung memikirkan strategi apa yang bisa di buat sebelum hari Mudik tiba. Melirik dan melihat sana sini terlihat sepi, ada beberapa yang sudah kembali ke kampung halaman untuk liburan. Sebenarnya hari ini sedang malas untuk melakukan sesuatu, dan akhirnya kembali kekamar dan tidur siang.

Keesokan harinya setelah sepulang dari tempat kerja, karena masih siang (Kerja setengah Hari) aku meluncur ke Kost segera persiapan Mudik besok. Di tengah pekerjaan ku persiapan aku masih menemukan 1 penghuni kost, Dia adalah Bu Indah dan suaminya yang sama sama sibuk mempersiapkan Mudik. Ketika aku sedang beres beres baju dan lain sebagainya tiba tiba Bu indah datang berdiri di depan pintu.

Ind: "Hey, sedang persiapan mudik?"
Aku: "Iya bu, Ibu Juga kah?"
Ind: "Iya tapi kayak nya nanti malam, atau besok subuh mungkin, soalnya Suami Habis ini mau ke Bosnya, Ada acara Bukber katanya!!"
Aku: "Oh gitu, kok siang berangkat Bukbernya?"
Ind: "Iya soalnya Sama Anak ku yang pertama, sekalian bantu bantu disana!!"
Aku: "Ibu sama si kecil gak ikut?"
Ind: "Nggak , aku dirumah saja beres beres, lagian gak puasa aku"
Aku: "Oh...... lagi halangan kah? kok gak puasa? heheheh"
Ind: "Nggak juga, lagi gak kuat aja, soalnya gak pake sahur semalam"
Aku: "Oh gitu, kirain Lembur, hehehehehe"
Ind: "Lembur ? Maksudnya?"
Aku: "Ya lembur , Masak gak paham"
Ind: "Hmmmm pikirannya"
Aku: "Hehehehehe"
Ind: "Kalo ngobrol gini gini kayak nya suka banget kamu? Apa pernah? Atau sering?"
Aku: "Maksudnya?"
Ind: "Ya gituan!!!!!"
Aku: "Oh kalo itu sich udah biasa tapi dulu"
Ind: "Dulu? Dulu kapan?"
Aku: "Ya semasa Kost di tempat dulu"
Ind: "Bayar?"
Aku: "Ya gratis lah, namanya suka sama suka, ada juga yang terpaksa, ada juga yang cinta"
Ind: "Oh ya? Apa gak eman Si Ceweknya?"
Aku: "Eman? Apanya? Ya gak lah"

Sambil aku meneruskan kegiatan ku melipat baju dan memasukkan Baju, Dia terlihat antusias dengan kegiatan kegiatan semasa kost di tempat lama.

Ind: "Trus dapet berapa?"
Aku: "Berapa ya? Ya banyak lah"
Ind: "Banyak? Hebat donk"
Aku: "Ngomong ngomong gak di cari suami? Katanya beres beres?"
Ind: "Nggak tuch mau berangkat, bentar lagi aku kesini"

Hmmmm, penasaran juga orang ini, tapi gak papa lah, Siapa tau dapet rejeki, minimal kenal lebih dekat dengan kehidupan dan seluk-beluk keluarganya. Beres beres aku lanjutkan hingga selesai, sambil menunggu kedatangan Bu Indah aku tiduran di kasur, sambip membuka Sosmed ku terlihat ada WA dari Saiyaroh yang isinya sangat nyeleneh,

"Mas Gak main kesini ta, aku sendiri loh" isi WA nya.
"Nih lihat sendiri kan" katanya
dan ada 1 foto yang membikin jatung deg degan dan ingin kesana.

"Aku mau mandi loh mas........" katanya lagi.
"Maaf Say aku gak bisa , soalnya besok mau mudik habis mudik aja loh, sekalian silaturahmi" jawabku
"Ya udah mas gak papa, aku tunggu loh say" katanya

tanpa aku balas , dan memang bukan menolak rejeki cuman kalo keterusan yang bosen itu aku, bukan dia hehehehe karena dari foto saja sudah kurang sreg karena kurang berisi, kecuali kalo Montok lain ceritannya mungkin sekitar 15 menit berlalu ada balasan chating lagi dari dia.

"mas Beneran gak kesini, aku siap loh" Katanya sambil mengirim foto kembali.


"Udah lah say, habis Liburan saja, kalo bisa cari kesempatan biar bisa Pagi sampek sore, ok" kataku.
"Iya iya mas, tapi aku dulu ya, jangan Si Ida Dulu, kalo Ida dulu, keenakan dia , janji ya" Katanya lagi
"Iya," jawab singkatku.

Hmmmm ada ada saja penggoda yang satu ini memang terbilang sudah masuk Hyper semenjak kenal dengan ku, entah tidak dapat dari suaminya atau memang ketagihan RUDAL ku hehehehe😆😆😆😆

Di tengah sedang asyik-asyiknya Bu Indah datang, kali ini dia langsung duduk di ruang tamu ku, dan terlihat sudah berganti pakaian, berbeda dengan yang tadi. mungkin dia juga sudah mandi atau memang sengaja

Aku: "Udah selesai Bu, beres beresnya?"
Ind: "Udah gak banyak yang dibawa"
Aku: "Oh, suami sudah berangkat?"
Ind: "Udah barusan"
Aku: "Oh gitu , Gak kesiangan berangkatnya?"
Ind: "Lah kan udah hampir jam 3 , ya gak lah, mungkin 1 jam perjalanan"
Aku: "Si kecil kemana?"(Sambil aku mendekati dan duduk di kursi depannya)
Ind: "Byasa jam segini tidur, tidurnya tuch gak aturan Jam 2 bangun mahrib, Pokoknya gak selalu lah kalo urusan tidurnya"
Aku: "Hehehe ,Unik juga ya bu"
Ind: "Iya, Ngomong-ngomong yang tadi bagaimana?"
Aku: "Yang mana?"
Ind: "Yang katanya pernah tidur itu dengan tetangga kost mu"
Aku: "Oh itu panjang ceritannya, Intinya sich Sama sama Mau gitu"
Ind: "Sebentar dech!! Aku jadi penasaran, yang kamu tidurin itu perawan / perawan yang sudah gak perawan?"
Aku: "Hehehehe nggak bu malu"
Ind: "Kenapa malu, aku tanya sekalian penasaran dengan anak jaman sekarang yang berani ngapa ngapain"
Aku: "Maksudnya gimana ya Bu"
Ind: "Ya tanya aja dan penasaran dengan anak jaman sekarang kok sudah berani dan tau tentang SEX"
Aku: "Ya gimana ya Bu.... masalahnya selera orang beda dan apa ya!! eeeeeee, kalo masalah umur relatif sich"
Ind: "Gimana sich jadi bingung aku, yang aku tanyakan itu bukan itu?"
Aku: "Hehehehe, Iya aku paham, Ya seumuran dengan ibu lah!!!"
Ind: "HA......, hehehehehe yang benar saja, anak muda kok mau sama dengan yang tua?"
Aku: (Aku hanya diam saja sambil agak cuek dan memikirkan jawaban jika aku di tanya terus, Mungkin sekitar 2-3 menit aku diam saja)

Ind: "Kenapa diam?"
Aku: "Ya masalahnya ibu di jawab jujur malah tanya gitu, itu sudah jujur loh"
Ind: "Hmmmmm ya ya..... Jadi kamu selera dengan yang sudah tua, Alasannya apa?"
Aku: "Kalo di tanya alasan ya banyak lah, dan mungkin gak kepikiran oleh remaja jaman sekarang"
Ind: "Apa coba sebutkan"
Aku: "kalo aku kasi tau, Apa ibu bisa jaga rahasia?"
Ind: "Aman"
Aku: "Alasannya sederhana saja,"
Ind: "Apa?"
Aku: "jadi gini, Kalo sama yang sudah berumur, atau sudah bersuami contohnya seperti ibu ini jika di ajak atau aku rayu tanpa resiko, Kalo sama janda juga masih tanpa resiko asal waktu Gituan tanya"
Ind: "tanya gimana maksudnya?"
Aku: "DI LUAR APA DI DALAM SAY, gitu hehehehehehe"
Ind: "hahahahahahahahahahahaha, Bisa aja kamu ini"

Dia masih menikmati candaanku yang mungkin bagi dia sangat baru, Aku juga ikut tawa lepas dan sampai kami terdiam dan saling pandang, Sebenarnya yang aku pandang bukan matanya tetapi, Belahannya maklum OMES (Otak Mesum) Mulai bekerja dengan alami.

Aku: "Ya kan gitu kan bu"
Ind: "Iya sich tapi ya ada ada aja kamu ini, Udah ah kapan kapan lagi di lanjut"
Aku: "Aku gak janji , soalnya lanjutnya itu bagaimana? Tidur atau ngobrol?"
Ind: "Ya surprise aja lah hehehehehe makasih ya, sampai jumpa akhir liburan nanti, dilanjut ceritannya"
Aku: "Ok"

Dan akhirnya hanya sebuah canda dan tawa saja yang dapat aku hasilkan dengan Bu Indah.

Dan malam harinya aku sudah berkendara untuk pulang ke Desa.


JAS MERAH atau JAngan Sekali-sekali MElupakan SEjarah adalah kata-kata dari Sang Legenda tergantung dari kita yang mengAplikasikannya

Keesokan Harinya, Sudah berada Di Desa, Desa ini adalah desa dimana aku di besarkan dari kalangan menengah kebawah, Umumnya di desa mata pencaharian Petani dan Berkebun, ada juga yang memilih jalur alternatif yaitu TKI. Di bumi inilah yang pernah tersimpan sejarah yang menakutkan, Mungkin para SUHU juga pernah punya sejarah ini dia Adalah Sang Mantan. Dulu sejak aku duduk di bangku SMK mungkin kelas 3 menjelang akhir, Pernah berkenalan dengan Gadis SMA kelas 2. Kami menjalin cinta sampai dia lulus SMA dan tidak banyak kegiatan atau aktifitas yang kami lakukan selain Jalan jalan bareng, makan dan pergi kesebuah tempat pariwisata. Semua yang kami lakukan saat itu Alami tidak lebih dari KISS, dan selama kami pacaran mungkin kegiatan KISS bisa di hitung hehehehe, Awal pisahnya ketika dia lulus sekolah dia di Lamar oleh pemuda pengusaha bambu yang dikenalkan oleh Ayahnya, dan mau tidak mau dia harus mau untuk menuruti ayahnya. Perpisahan yang sangat Pahit dan Nylekit. Yang membuatku heran dia mau dan bahkan bisa jatuh cinta.

"Hhhhhhhhmmmmmmmmmmm Maaf para suhu sedikit Curhat Masa Lalu, Yang masih teringat sampai sekarang"




MALAM PENUH BINTANG

Sore ini aku berkumpul dengan kawan kawan lama, mempersiapkan acara malam nanti di Tempat Ibadah, saat diskusi santai tanpa di rencana dan di sangka Ibu dari Sang Mantan Lewat membawa beberapa makanan kecil kue dan lain sebagainya untuk acara nanti malam.

"Cie ketemu Ibu mertua, hahahahahaha" ungkap salah satu temanku.
"Kampret lu........., udah nggak ada apa apa!!" jawabku Sedikit Ketus.
"hahahahaha, hahahaha" Tawa lepas semua kawan yang ada disana

Sesaat kemudian Ibu dari Sang Mantan lewat / kembali karena memang jarak dengan Tempat Ibadah tidak seberapa jauh mungkin 150 Meter. Dan dia menyapaku aku pun terpaksa menyahuti ibu dan bersalaman.

"kapan nak pulang e?" Tanya Ibu.
"Oalah Tadi buk, pagi" Jawabku.
"Oh Yowes, ech nanti buka di rumah ya" ajaknya
"Mmmmmmmm gimana bu ya, saya disini saja..... nanti" jawabku
"Tenang Si Pipit gak dirumah kok. udah ya nanti aku siapin" jawabnhya sambil senyum meninggaklkan aku dan kawan kawan.

Celoteh salah satu kawan "Enak yo.... di masakin Mertua, hahahahahaha" dan diikuti kawan kawanku yang lainnya. Aku hanya bisa senyam senyum saja. Oh ya nama Sang mantan adalah Pipit sedangkan sang Ibu adalah khusnia suaminya bernama Pak juni yang sudah tiada ketika Si pipit menikah baru 1 tahun. kalo umur ibunya sudah 48 mungkin atau 47an karena memang tidak pernah kesawah, dan usaha suaminya dulu adalah Pembuat Tahu, otomatis hanya memasak dan berjualan tahu saja kegiatan keluarga Bu Khusnia.

Menjelang mahrib tiba akum kembali di panggil oleh Bu khusnia, otomatis aku terpaksa menerima ajakannya untuk makan di rumahnya. Dengan berjalan beriringan sedikit canda tawa dan ejekan ejekan masalah pernikahan. Aku hanya menyahuti dengan guyonan guyonan saja, Sampai di rumahnya aku di persilahkan masuk.

Ya Sebuah Rumah yang besar dan berpondasi tinggi type joglo yang halaman luas, dan di samping masih seperti dulu tempat prosuksi Tahu yang sampai saat ini masih berjalan. Aku masuk dan duduk di meja makan yang biasanya dulu adalah tempat aku makan bersama Pipit (jan kenangan yang sangat sakit kan Suhu). Selesai makan aku aku menikmati kopi buatan Ibu Khusnia serta menikmati kepulan asap Rokok dan memulai obrolan obrolan ringan dengan Ibu Sang mantan ini.

Khu: "Gimana kabar kerjanya lancar?"
Aku: "Ya lumayan lancar Buk, tapi ya gitu masih ikut orang. Ndak kayak ibuk bisa punya usaha Tahu , Mau kerja atau gak kerja Bebas"
Khu: "Ah isok ae nak, Podo ae rejeki sudah ada yang atur"
Aku: "Oh ya Buk, Semenjak Bapak Gak ada yang ngolah siapa buk? Mantu Ibuk kah?"
Khu: "Iya, mantu tapi ya gitu gak sebanyak waktu bapak ada, soalnya waktu di bagi dengan pekerjaan utamanya, buat Tray Ayam"
Aku: "oh gitu tapi masih prosuksi kan buk"
Khu: "ya masih cuman gak banyak gitu, soalnya banyak pesaing nya. Ngomong-ngomong kapan KAWIN?"
Aku: "Ah ibu gimana, jaman modern ya jelas udah lah kalo KAWIN hehehehehe"
Khu: "kapan kok gak undang-undang?"
Aku: "Hehehe kawin gak resmi alias beli hehehehehehehehe"
Khu: "hahahaha hust......... gak oleh gitu nak, gak baik"
Aku: "Lha gimana namanya di kota buk, tapi ya gitu kalo pas mau aja sich tapi jangan bilang bapak ibu ya buk........ ini RAHASIA hehehehe"
Khu: "Ah kamu ini wan, Kalo bercanda kok terlalu."
Aku: "Oh ya bapak sudah gak ada berapa lebaran ya buk?"
Khu: "ya sekitar 5-6 kalo gak salah, semenjak habis nikah si pipit kok"
Aku: "Saking lamanya ya buk sampai lupa apa lagi rasanya hehehehehe"
Khu: "Hust...... ngawur aja kamu ini, bercandanya kok gituan mulu. Awas kesambet setan loh"
Aku: "Hehehe iya bu maaf, aku permisi ke kamar mandi bu numpang pipis dulu"
Khu: "Oh ya di belakang sana"

Suasana dan kamar mandi masih tidak jauh beda dengan yang dulu, dekat kamar mandi ada satu kamar yang memang dari dulu buat tidur siang sehabis prosuksi tahu dan kebetulan pintu terbuka, karena sekilas terlihat barang punya perempuan (BH) setengah seperti maling aku menyelinap masuk melihat dan membuka lemari kecil yang ada di sebelah ranjang dan Rejeki nomplok datang sebuah tumpukan BH yang kuyakini milik Bu Khusnia, Ambil HP lalu cekrek dan cekrek

ini hasilnya

dan


Hmmm sebuah anugerah dan kesempatan langka, meskipun aku tidak begitu hobby hanya sekedar menuruti Para SUHU tercinta.
Aku kembali ke meja makan yang tergolong lebar ini obrolan aku teruskan.

Aku: "kamar belakang itu masih di pakai ya buk?"
Khu: "Oh itu masih, Aku tiap hari juga tidur situ, Napa mau numpang tidur?"
Aku: "Ya gak lah buk bukan apa apa hehehe"
Khu: "Gak papa lagian ibu juga sendiri, mbak nya pipit juga jarang kesini sama seperti pipit kalo pas kerja aja atau buat tahu gitu disini"
Aku: "Oh gitu, knapa gak nikah lagi sih buk?, apa ndak boleh sama anaknya?"
Khu: "Ya sendiri aja lagian apa yang di cari, sudah berumur juga"
Aku: "Ya mungkin saja Anu hehehehehehe"
Khu: "Anu apa? Kelon ya maksud mu wan?"
Aku: "Ya sapa tau gitu masih ingin kan anak anak sudah besar lagian rumah segede gini tidurnya di belakang depan buat apa?"
Khu: "Ya buat anak pas kesini"
Aku: "Malam ini anak gak kesini?"
Khu: "Byasanya ya besok pagi"
Aku: "Sendiri donk"
Khu: "Kamu ini dari tadi mancing mulu, sebenere mau apa sich kok kayak nya penasaran gitu sama Ibuk?"
Aku: "Ya nggak buk, Tanya aja. hehehehehe"

Kami sama sama berdiam aku menikmati asap rokok dan sudah mulai terdengar Gema suara malam kemenangan Dari masjid, Dan aku lihat sepertinya Ibu Khusnia sedang berfikir entah apa yang difikirkan aku masih diam saja sambil menunggu dia berbicara. Sambil menikmati suasana pedesaan.

Khu: "Kamu, nanti sampai pagi kah?"
Aku: "Ya biasanya gitu sama anak anak kan nanti ada keliling"
Khu: "Oh Gitu"
Aku: "Ibu ada apa sepertinya memimirkan apa apa?"
Khu: "Ah enggak, cuma merenung sedikit saja tentang katamu tadi masalah nikah"
Aku: "Lah? hehehehe, katanya udah enggak?"
Khu: "Kamu ini ibu kan masih normal, dan juga itu"
Aku: "Itu apa?"
Khu: "Rahasia ya jangan sampai kamu sebarin loh"
Aku: "Aman kok, kan habis liburan aku ke Kota lagi"

Khu: "Ya kan gini sebenarnya, Bapak dulu sebelum tidak ada, selama 4 tahun gak bisa di gunain, paham kan maksudku"
Aku: "Iya"
Khu: "Nah itu masalahnya jadi selama 10 tahun ini mungkin bisa di hitung gituannya, sampai bapak gak ada"
Aku: "Trus ini rencana nikah yang penting gituan gitu ya buk?"
Khu: "Ya gak , wes tuwek ndak laku hehehehehe, oh ya kamu sendiri katanya tadi udah , udah itu beli ya, atau sama pacar?"
Aku: "Ya ada ,pernah sich sekali itupun sudah 2 tahun yang lalu,"
Khu: "Iya , kamu ganteng makannya bisa gitu bebas"
Aku: "Ya nggak lah, itu karena dia tidak bisa bayar hutang" ( bohongku )

Khu: "Umur berapa?"
Aku: "Ya Sepantaran ibu"
Khu: "Hah? mang mau kamu?"
Aku: "Lagi nafsu aja bu, ya mau kan gratis, sebagai jaminan gak bayar utang"
Khu: "Ah , kamu ini bisa aja Nak,"
Aku: "Ibu pingin ya.........!!!!!! Hayo ngaku?"
Khu: "Hmmmm nggak ngawur aja"
Aku: "Hayo ngaku hehehehehehehe"
Khu: "hmmmm kalo iya kamu sanggup nak?"
Aku: "Sanggup apa?"
Khu: "Ya tidur sama ibu kelonan kayak dulu sama bapak?"

Aku: "Ada syaratnya tapi buk"
Khu: "Apa?"
Aku: "Mandi yang bersih, pakai pakaian dalam dan handuk aja"
Khu: "kapan?"
Aku: "Terserah ibu"

Dia diam sepertinya berfikir, sebenarnya kalo bentuk tubuh tidak beda jauh dengan wanita lain, hanya saja dia terlihat langsing, atau agak kurusan dari pada dulu, dan Dada juga mungkin kendor.
Dia terus berfikir dan berdiam diri, Aku sebenarnya tidak tega, aku hanya bercanda tapi karena sudah terlepas omongan yang tak ku kontrol mau gak mau aku harus menunggu jawabannya.
Mungkin ini bisa jadi Obat ke kecewaanku terhadap pipit dan bapak yang tidak setia dan merestui hubunganku dulu. 10 menit berlalu, dan masih belum ada tanda tanda diterima atau di tolak. Karena bosan dan mungkin di tolak aku berdiri dan berpamitan.

"Maaf Buk aku permisi pulang mau ganti pakaian, dan mandi" kataku

Dia hanya melihatku, dengan pandangan kosong. Ketiaka aku sudah melangkah kekuar dia berbicara.

"Kalo gak ikut keliling Tidur sini ya pulang besok subuh" Katanya

Akun hanya menoleh saja, lalu berbalik melangkah keluar dia sepertinya mengikutiku. dan berkata lagi.

"Habis mandi langsung kesini aja, Aku juga mandi nanti di kamar belakang saja aman sepi" katanya lagi.

aku menoleh dan senyum saja. dalam hati sangat girang dimana, akan ada ML ML yang baru rasa khas desa sendiri yang mungkin akan menjadi pengalaman yang sangat bagus bagi kehidupan. Aku sesegera mungkin pulang, dan mandi dirumah. Selesai aku berpamitan dan bergegas ke teman teman mengabari kalo aku gak bisa ikut ada kepentingan mendadak alias Urgent. Dan kawan kawan menghargai nya.

Aku langsung meluncur menuju Rumah Ibu Sang Mantan. Aku masuk dan menuju kamar belakang melihat dia sedang membersihkan Kamarnya serta menata bantal dan spei yang ada. Dia sudah memakai Handuk bertalikan BH yang aku foto tadi sore waktu menyelinap, hmmmmm makin bikin penasaran aja bagaimana rasannya nanti. Aku tunggu dia berbalik, dan bicara padaku

Khu: "Ech nak Awan sudah disini, maaf tadi nata kamar, Gimana sudah ijin?"
Aku: "Udah Buk, 😊"
Khu: "Iya"

Dan sepertinya kaku, atau masih tegang suasana yang tak semestinya terjadi saat ini. Aku duduk di kursi dekat kamar , dia pun juga dudul di kusi samping sambil menata rambut Panjangnya. Lalu dia berdiri melewatiku dan aku tahan tangannya.

"Mau kemana?" tanyaku
"Tutup pintu" jawabnya tetapi aku berdiri

dan mencium bibirnya serta meremas pantatnya, dia hanya merangkul kusaja, ketika aku mencium leher dia berkata lagi,

"Sebentar, aku kunci takut kelupaan tunggu kamar ya!!!" perintahnya.

Aku melepasnya dan menuju kamar yang disediakannya sambil menunggu aku melepas semua kecuali CD ku.
Dia masuk dan mau duduk disampingku tapi aku cegah dan aku suruh jongkok di depanku

"Ada apa kok gini wan?" Tanyanya
"Loh ibu gak pernah mainin senjata bapak?" tanyaku
"Mainin bagaimana? Aku gak ngerti" tanyanya penuh keheranan.
"Di buka di jilat lalu di masukin mulut ibu, Nanti nikmat kok tapi jangan kena gigi ya Bu" jawabku lembut.

Dia menurut membuka CD sedikit kaget dari bahasa tubuhnya, lalu di pegang dan di cium dan di masukkan ke mulut , awal mula sangat kaku dan sepertinya belum tau atau belum terbiasa. Aku hanya melihat dan menikmati tingkahnya aku pegang pipinya aku dongakkan dan aku kecup bibirnya kubimbing dia untuk duduk disampingku. Dia langsung tiduran dan kakinya masih menjuntai di lantai sambil melepas handuknya

"Ayo Nak Awan, Langsung saja" katanya.

Karena aku masih ingin bermain main ( bahasa Gaulnya Foreplay ) aku mengimbanginya tiduran di samping kanannya menciumi pipi bibir sampai lehernya sambil tangan kananku meremas remas dada yang mungkin sudah bisa di katakan kategori kendor. Bu Khusnia hanya "Ah..... dan Uhh Geli Nak" itu yang sering terucap

"Ayo nak Ibu sudah Siap, jangan Lama-lama" suruhnya
"Sebentar bu, Ibu belum buka nih dada, Aku kan belum Mimik" jawabsantai agak manja
"Nih," jawab singkatnya dan sambil mengeluarkan dada kanannya

Aku memulai mengexplorasi dari Aerola sampai putingnya kunikmati dan kugigit kecil kecil, dari gerakan tubuhnya dia tampak kaget dan keheranan dengan serangan kenikmatan yang aku lancarkan.

"Ayo nak, Geli lo" keluhnya
"Yang kiri aja belum" jawab manjaku lagi

Bu Khusnia lantas mengeluarkan Dada yang kiri, Aku nikmati dengan sedotan yang sangat kuat dia hanya menggerakkan badannya sedikit sedikit seperti menolak / melawan kenikmatan yang ku perbuat.

"Yang Bawah belum di buka Bu, sepertinya sudah basah!!!" tanya dan suruhku

dia menuruti nya saja, dan mengangkang tanda dia siap di EXE

"COba dech Bu Ibu Buka dikit jalan masukknya aku pingin lihat sebentar saja"
suruhku.
Dia menurutiku lalu aku bersiap untuk memasukkan RUDAL, tetapi sayang jika momen ini tidak di abadikan dan

CEKREK........


Sebuah HOLE yang menurutku masih indah dan menakjubkan.
Setelah aku letakkan HP, lagi lagi masih memPHP Bu Khusnia, bukannya menyodok tetapi malah, mengganti dengan Jilatan tepat di atas lubang. Dan tanpa sepengetahuannya, Dia melonjak seperti tersengat listrik beribu ribu watt, dan jeritan khasnya yang membuat ku tambah bersemangat.

"Oh..... nak, Di apain Anu ku nak, geli enak banget" celotehnya yang sangat menggairahkan.

Aku masih mengabaikannya, terus aku mainkan dan sampai melonjak lonjak yang ke 2 kalinya di sertai lelehan Magma putih beningnya.

"uh... hah...hah....hah.... Enak huh............" Jawabnya ketika aku usai memainkannya

Dan lagi-lagi Nafsuku tanpa kompromi, Langsung memasukkan separo dari panjang RUDALku. Dia sedikit protes "jangan semua nak, Ibu gak yakin bisa masuk semua, hah........uh......." katannya.

tetapi tidak denganku Aku berusaha memasukkan semua dengan teknik 2 pendek 1 dalam, dan akhirnya BLESSSSSSSS masuklah sempurna di dalam. Dalam situasi seperti ini dia hanya mengeluh, entah enak atau sakit , dalam hati nya punya keyakinan, jika sakit dia akan pukul. Tetapi yang aku alami tidak ada pukulan malah dekapan eratnya dan Aliran magma dari lubang nya yang terasa hangat melayang di udara.

Aku mulai menggerakkan perlahan-lahan dan aku selingi dengan kecupan di ujung dadanya, yang membuat pergumulan ini semakin bersemangat. Entah berapa lama dia mengejut kembali aku segera melepas RUDAL. Dan membimbing dia untuk berganti posisi merangkak, Bu Khusnia hanya bisa pasrah saja, Dengan di bantu tangannya di bimbing juga RUDAL kedalam Surgawinya, Dan anehnya terasa seret gimana gitu, lama kelamaan magma yang di kandung dalam Lubang mulai meleleh menandakan akan tersengatnya listrik ribuan Watt.

Serangan semakin gencar semakin lama semakin keras dan cepat, Aku pun juga muylai merasa ada yang akan meledak diapun juga tetapi di sela genjotan posisi ini aku sempatkan bertannya

"Di luar atau di dalam Buk, uh uh......" Tanyaku dengan masih menahan dan tahan
"Iya ndak papa, oh......auh.........ih......panas nak" jawabnnya dengan masih menahan serangan "Dogie style"

dan CROTTTZZZZZZ........... keluarlah lahar panas ke dalam surganya. Dan menikmati sisa sisa kedutan Lubang yang sangat fantastis ini.

Aku dan Bu khusnia tertidur entah berapa lama hingga jam 2 pagi aku dibangunkan dan di peringatkan agar sesegera pulang agar tidak sampai kesiangan. Aku pun bergegas bangun dan memakai kembali pakaiannku dan berpamitan dengan Bu Khusnia.

Dalam perjalan pulang (jalan kaki) aku tidak begitu mengingat apa yang aku lakukan dengannya, hanya saja rasanya sangat kaku semua otot-otot badan terutama pada bagian pinggang mungkin efek dari GOTAHnya atau GOyang Patahnya hehehehehe




Sekian Postingan kali ini, Mohon Maaf Lahir Batin, Jika ada tulisan dan cerita yang kurang menarik.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd