Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Rahasia didalam Perjuangan

Bimabet
sebelum vakum sekiranya sudi memberikan update suhu kepada kami yang haus akan ceritamu
 
Salam hormat :halo: Bagi Admin :hati: dan Suhu di Forum ini. mohon ijin untuk yang kesekian kalinya untuk share pengalaman-pengalaman di Sekitar kita.



Suatu ketika aku sedang tugas ke sebuah daerah yang tidak jauh dari pusat kota sekitar 3 KM. Ada sebuah perkampungan yang menjadi tempat singgah sementara selama bertugas, Tempat yang sangat Adem dan sepi ketika malam tiba. Amat sangat terasing dengan ku, Kebiasaan Ngopi seperti di kost hilang sementara karena disini tidak 24 jam atau 18 jam buka, tetapi hanya pagi sampai menjelang mahrib saja.

Salah satu warung yang menjadi keseharianku adalah warung nasi, Yang terbilang kurang laku, Bukan karena masakannya tetapi yang menjadikan sepi adalah karena tempatnya. Tempat yang jarang sekali dilewati oleh orang. Warung ini ibu yang sudah lanjut usia mungkin sekitar 60 an, Dia berjualan tidak sendiri, melainkan di bantu oleh anaknya yang pertama, Anak yang no 2 sedang bekerja merantau, sedangkan yang pertama hanya membantu jualan saja. Info ini aku ketahui ketika aku baru saja tinggal di daerah nya yang kebetulan hampir setiap makan aku selalu disini.

Kali ini ketika aku sedang makan diwarung ini, Ada seorang wanita entah siapa dengan tiba-tiba minta tolong dan mendatangi warung sambil menangis, Aku juga ikut kaget dengan keadaan kedatangan dia, setelah di tanya sama pemilik warung dengan sedikit menagis dia minta tolong mengantar anaknya yang masih berumur 5 tahun ke RS terdekat karena jatuh ketika dia bonceng di sepeda, terlihat juga anaknya menagis keras dan memegangi tangan kenannya.

Setelah berbicara seperti itu kulihat dari beberapa warga yang ada hanya melihat dan expresi sedih kasihan, tetapi hanya diam tanpa tindakan. Karena kukihat menangis aku berdiri dan tidak meneruskan makanku. Dan menawarkan untuk segera dibawa ke RS. Tanpa penolakan wanita tersebut mau dan berterimakasih.

Aku membonceng keduanya dan sedikit ngebut membawa keduanya ke RS terdekat. Sampai disana langsung dibawa ke UGD. 10 menit berlalu aku dan wanita ini menunggu Dokter keluar. Dokter menyarankan akan operasi kecil di bagian pergelangan tangannya karena terrdapat retak, sontak wanita tersebut menangis dan bingung. Entah apa yang di bingungkan. Kalo dilihat dari kondisi sepertinya yang dia tangisi bukan keadaan anaknya tetapi yang di pikirkan Biaya. Tanpa pikir panjang aku mengiyakan karena demi masa depannya. Wanita itupun berkata "Jangan mas ,aku belum punya biaya?" aku hanya menjawab "Gak papa, tenang saja" dengan sedikit lega dia berhenti dari tangisnya.

Wanita itu langsung diajak masuk untuk mengisi data dan administrasi lainnya. Setelah selesai wanita itu keluar dan mengajakku duduk di depan ruang Operasi. Disinilah awal pembicaraanku dengannya.

"Mas Makasih ya, Sudah dibantu. Aku gak tau cara membalasnya bagaimana?"

"Ya gak usah dipikir dulu, Berdoa saja semoga baik-baik saja

"Mas Nama siapa? Dan Dari mana?"

"Saya Awan Mbak, Dari provinsi Timur"

"Saya Lestari mas biasa di panggil tari, dari desa xxxxxxx, Mas disini sedang rangka apa, kok sampai disini?"

"Oh ada Training Tugas dari Pabrik aja Mbak"

"Oh gitu Mas, ya


Dari kejauhan terlihat 2 orang menuju kepada aku dan Mbak Tari, Mbak Tari mendekati mereka berdua. Terlihat sangat serius pembicaraannya, Setelah beberapa saat si ibu tersebut mengeluarkan sejumlah uang. Mbak Tari terlihat gembira. Mereka berdua pergi begitu saja, tanpa melihat ada aku.

"Lega mas.... Aku sudah ada uang!!!!!!!"

"Oh iya, Gak papa saya juga ada , nanti kalo kurang bisa tak ambilkan"

"Gak Mas Gak usah makasih banyak"

"Itu tadi suami mbak kah?"
, Tanya ku padanya.

"Yang mana mas? Yang barusan tadi kah?"

"Iya"

"Bukan mas, itu tadi orang yang di pandang punya segalanya di desaku mas, tadi aku pinjam mereka"

"Loh, mbak hutang nich ceritannya?"

"Iya mas gak papa, kan aku juga kerja disana. jadi bisa ngembalikan"


Aku hanya diam saja tidak menanggapi apa yang dibicarakan karena kalo aku terlalu ikut sama artinya dengan aku pingin tau atau bisa juga mengatur hidupnya, yang penting aku sudah menawarinya. Meskipun ditolak tak jadi masalah, yang terpenting disini adalah kondisi anaknya. Jam Sudah menunjukkan pukul 19:13 ketika aku lihat di Arlojiku. Gerakan tubuhku di ketahui oleh Mbak Tari sehingga dia menannyakan hal itu.

"Mas mau pulang ya? Atau ada janji?", Tanya Mbak tari.

"Ah enggak, Hanya cuman lihat jam aja", Jawabku untuk menutupi kebosananku

"Iya habis ini selesai kok Mas, Nanti aku bareng ke warung lagi Mas, ambil sepeda!!"

"Nanti? Siapa yang nunggu anak Mbak nanti? Habis operasi?"
, ku perjelas

"Bentar lagi Mbakku datang siap nunggu kok"

"Oh yaudah kalo gitu"


Operasi berjalan lancar, Terlihat anak kecil itu terbaring setengah sadar dia dibawa keruangan yang sebelumnya sudah dipesan. Aku mengikuti sampai kedalam kamar, Sampai disana ternyata sudah ada yang menanti seorang wanita dan laki-laki muda. Mbak Tari ijin untuk pulang mengambil baju dan mengambil sepeda, disarankan oleh Wanita itu pulang dengan anak muda, Anak mungkin masih SMP. Dan otomatis aku belum bisa pulang, disini aku hanya diam saja tanpa protes ditengah kesibukan mereka.

Beberapa menit setelah Mbak Tari pergi, tinggalah aku dan seorang Wanita, yang memang wajah hampir mirip dengan Mbak Tari bedannya badan agak bongsor dari pada Mbak Tari.

"Mas ini siapa?", Tanya awalnya.

"Oh ya , Saya Awan tadi yang antar anak ini kesini sama Mbak Lestari", Jawabku

"Oh aku kira teman suaminya, Ternyata bukan"

"Suami Mbak lestari dimana kalo boleh tau!!"

"Dia kerja Mas, cuma pulang Malam. Jadi supir truck"

"Oh kalo mbak ini siapa?"
, Tanya ku

"Aku kakaknya, Namaku Mariana, biasa di panggil Ana. Oh ya jangan panggil Mbak, panggil Ibu aja, soale sudah tua hehehehe"

"Oh iya, panggil Mbak aja lah masih kelihatan muda kok, malah hampir sama seperti Mbak lestari"
, Pujiku yang bertujuan menggoda

"Ah Mas ini bisa aja, Jangan gitu, Saya sudah ibu-ibu", Katanya dengan sedikit malu dan salting.

"Ya gak papa, Awet muda kan idaman Wanita Mbak.....!!!!!

"Ya tapi saya udah gak muda lagi udah 39 tahun"

"Punya anak berapa mbak?"

"Anakku ya yang tadi itu masih sekolah 2 SMP"

"Suaminya kerja dimana?"

"Sama sopir tapi, Sudah lama gak pulang"

"Loh kok bisa?"
, Tanyaku sedikit keheranan.

"Ya Bang Toyib Mas, Gak pulang pulang. Ya kerja sopir tapi di pulau lain"

"Sudah lama kerjanya disana?"

"Ya mungkin sudah 2 tahunan disana, Tiap libur juga pulang tapi pulang nya 6-10 bulan sekali tergantung Keadaan"

"Oh gitu ya, Sabar Mbak ya, Namanya juga cari Rejeki"
, Jawabku adem-ayem

Aku terus mengobrol dengan Mbak ana, Ngalor ngidul cerita masa masa dengan suaminya dan keluarganya. Sehingga aku tau seluk beluk keluarga ini. Kesimpulan dari keluarga ini adalah Kerasnya perjuangan Hidup. Alias selalu masalah Ekonomi sehingga wajar jika sedikit saja masalah uang selalu ribet dan kacau. Tak terasa sudah jam 9 lewat dan Mbak Tari dengan anak lakinya mbak Ana sudah kembali. Aku permisi dan mohon ijin untuk pamit tetapi Mbak Tari menyarankan agar Mbak Ana bareng pulang dengan aku, karena Mbak Tari cukup dengan anaknya saja.

Apa boleh buat aku harus mengantar Mbak ana sampai kerumah. Dari sinilah awal aku berani bicara yang menjurus ke hal sex karena dia waktu di bonceng sesekali menyentuhkan dadanya ke punggung ku. kira kira kurang dari beberapa KM lagi aku beranikan berkata.

"Mbak jangan disenggolin terus, Nanti listriknya nyala", kataku ditengah sedang perjalanan.

"Apa mas, Listrik? Listrik apa?"

"Ya listrik bawahku Mbak, karena dari tadi kok punggung seperti di tonjok sama barang gede!!!"
, Kataku dengan penasaran reaksinya.

"Oalah hehehehehehe , Ya gak papa mas kan enak empuk!!!!"

"Gak enak mbak, soalnya dipunggung"

"Lah, harusnya dimana?"

"Ya di mulut donk heheheheheheh"
, Godaku

"Hahahahahahaha"

Dia hanya tertawa lepas tanda dia setuju dengan candaanku. Ketika sampai di depan rumahnya , aku dipersilahkan masuk. Tetapi aku menolak karena aku belum mandi dan masih berpakaian seragam kerja. Dia tetap memaksa menyuruh aku mampir dan mandi dirumahnya. Sebagai tanda terimakasih dia menawariku Kopi.

Karena hari ini tidak ada janji atau acara, dan waktu sudah menunjukkan 21:34 , Dengan terpaksa aku mampir menerima ajakannya. Disuruhnya aku duduk di ruang tamu sederhananya. Dan beberapa saat aku dibawakan handuk dan menyuruhku mandi dia pun kembali kedalam entah apa yang di persiapkan. Aku beranjak dari tempat duduk dan menuju kamar mandinya, Meskipun sudah malam karena pupang kerja belum mandi aku tetap mandi. Dalam kamar mandi yang agak kotor dengan tumpukan baju-baju milik Mbak Ana yang asa beberapa potong di Bak cucian.

Selesai mandi aku mengenakan pakaian ku yang tadi terasa sekali dinginnya. Ketika memasang celana aku menunduk tepat di depan Bak cucian milik Mbak Ana, Rasa penasaran dan iseng ku muncul. Aku iseng membolak balik baju CD dan BH milik Mbak ana yang kotor yang aku cari hanya bentuk dan selera pakaian dalam miliknya. Kalo dilihat dari bentuknya, tetao saja mencerminkan dia seorang wanita di kampung. BH berbahan kain biasa tanpa penyangga. Ukurannya juga sama dengan wanita wanita sebelumnya 38 dan 36. Ukuran standart bagi ku yang selalu memuaskan Nafsu ku. Karena takut ketahuan aku menyudahi membolak balik baju miliknya di bak. Aku segera keluar dari Kamar mandi dan menuju ke Ruang Tamu.

Disana masih belum ku temui Mbak Mariana, hanya kopi dan beberapa makanan kecil. beberapa detik kemudian dia muncul mengenakan baju biasa lengan pendek seperti kain kebaya motif bunga. Dan bawahannya hanya mengenakan Rok biasa menutupi lututnya.

"Maaf ya adanya kopi sama camilan kecil., katanya sambil duduk dikursi

"Iya makasih, ini cukup. Oh ya hawa disini kalo malam Dingin banget ya Mbak,"

"Ya dingin, Tapi kamu mandi!!!"

"Iya ,, udah kebiasaan"

"Ngomong-ngomong di kota sana Mas sudah ber-Istri kah?"

"Belum, lagi jomblo aja. Belum memikirkan hal itu. Soalnya kayaknya masih belum siap"

"Oh kirain udah punya, kok tadi sempat bilang Tegangan listrik segala!!!!"
, Katanya sambil senyum penuh arti

"Ya maaf , kalo salah. Namanya juga gairah tinggi, senggol dikit juga bangun hehehehehehehe lama soalnya gak Dapat yang empuk-empuk"

"Loh mas nya berarti pernah begituan sama pacarnya?"

"Mmmmm gimana ya, Malu ah. Kebiasaan jelek kok di omong"

"Gak papa aku pingin tau aja Gak papa cerita aja"

"Ya pernah, Bolak balik sich, terakhir sama tetangga kost, yang istrinya kayak Mbak Lestari sama Mbak Juga. Sopir Truck jarang pulang"

"Loh, kok kamu bisa ngajak dia?"
, Tanya nya penasaran.

"Ya awalnya hanya guyonan, lama lama Suka dan yaudah terjadi gitu. Malahan yang ngajak Dia, kapan hari maunya ngajak lagi karena yang pertama hanya sebentar. Tapi aku tolak karena aku tugas kesini"

"Oh gitu, Paham paham aku"


Aku berhenti tidak melanjutkan ceritaku. Karena aku melihat jam sudah hampir menuju jam 10 malam. Aku buru-buru menghabiskan Minuman ku dan melihat keluar sudah sepi sekali, Melihat gelagat yang aneh Mbak Mariana bertanya padaku.

"Kenapa, kok kliatannya ada yang di bingungin?"

"Nggak mbak, ya mau pulang aja, soale sudah malam. Nanti kasian mbaknya butuh istirahat besok pagi ke RS gitu

"Gak papa, Aku terbiasa tidur malam kok"
, Katanya

"Nggak Mbak nggak enak nanti takutnya ganggu istirahat mbak, lain waktu saja bisa sambung lagi cerita-ceritanya"

"kamu besok kemana? nggak libur kah?"

"Ya gak tau kemana, Libur sich iya tapi mungkin di kontrakan aja"

"Oh kirain mau balik kampung"

"Nggak, pingin tau juga daerah sini sich adatnya gitu, jadi liburan sebentar ini aku gak pulang"


Dia hanya membalas dengan senyuman saja. Aku berpamitan dengannya ketika sedang jalan keluar dia menggapit lengan kiriku aku reflek menoleh kepadannya, Dia hanya senyum saja. ketika sampai diluar aku melepaskan diri dan berkata "kapan kapan aku ingin yang empuk tadi" sambil memandangnya. Dia senyum "Iya lain waktu" sambil senyum. Aku dan dia sebenarnya sama-sama tau apa yang di inginkan tetapi karena belum akrab aku tidak melanjutkan yang lebih menjurus.

Pagi hari pagi yang cerah di hari sabtu ini, Aku mandi dan bersiap untuk ke warung langganan. Sampai diwarung seperti biasannya makan dan minum teh. Selesai makan aku menyalakan rokok :kretek: yang selalu menenangkanku. Sesekali aku ngobrol dengan penjual nasi mengenai kejadian kemarin. Aku hanya menanggapi santai dan berkata sudah beres operasinya. Hari ini aku hanya ingin santai saja di warung ini, dan memikirkan keluarga Mbak Lestari dan MbaK Mariana yang sama-saman pekerja Sopir.

Baru saja aku berfikir datanglah Mbak Lestari kewarung ini untuk beli nasi bungkus. Dan sepertinya akan di bawa ke RS.

"Loh, Kamu kok disini? sedang Sarapan kah?", tanyanya

"Iya Mbak, Ginama keadaan anaknya?"

"Ya baru boleh pulang senin, Soalnya sabtu dokternya gak ada. Jadi terpaksa Liburan ini di sana"
, katanya sambil cemberut

"ya sabar ditunggu aja Mbak, Suami sudah di beri tahu kah?"

"Sudah mas, Tadi tak telfon. Tapi belum bisa pulang sekarang mungkin rabu depan pulang"

"Mbak Mariana disana juga? menunggui juga kah hari ini?"

"Iya Mas, tapi ya gitu kalo pagi gini anakku minta banyak orang biar Rame, kalo sepi dia takut"

"Ya Wajar saja, Namanya juga anak kecil"

"Yaudah mas, ini sudah selesai aku mau berangkat dulu!!!! Mas kalo gak repot main kesana juga gak papa biar tambah rame!!!"

"ya lihat nanti Mbak ya hehehehehe"
, kata ku

Sore Harinya Setelah mandi aku jalan kaki menuju sebuah persawahan melihat sekeling banyak tanaman padi hijau yang sudah mulai menguning. Dijalan itu aku bertemu dengan Mbak Lestari.

"hay Mbak, Dari mana kok lewat sini"

"Itu loh anakku minta beli tahu campur disana"
, Sambil dia berhenti sebentar.

"kamu mau kemana? Kok sendirian?", tanya nya

"ya gak kemana-mana, Santai aja ini."

"Kalo gak repot Main lah ke RS sekalian biar rame, Disana sepi Mas....!!!!!"

"hehehe iya Mbak, Ya lihat nanti lah kalo gak ada acara di tempat ibadah"
,jawabku

"Hmmm gitu, Yawes kalo gak repot lo ya, Yaudah aku Jalan dulu ya Mas....."

Aku hanya senyum dan menganggukkan kepala saja, Sebenarnya ingin sekali aku kesana untuk sekedar memperdekat hubungan keluarga mereka.

Malam Harinya, berbeda dengan malam hari sebelumnya, Di desa ini takpak ramai dengan pawai keliling desa dengan membawa obor. Di acara puncaknya selain pawai obor di lakukan pembagian hadiah yang sebelumnya sudah di persiapkan para panitia. Aku hanya mengikuti saja tidak ikut andil dalam semuan kegiatan ini. Di acara itu aku hanya sekedar ngobrol dengan warga, Salah satu yang aku ajak obrol adalah salah satu Panitia yang andil dalam acara ini. Dia seorang gadis, berkacamata yang terlihat smart memakai hijab, Disitu aku mengajak ngobrol dengan nya.

"Disini kalo pas malam hari raya selalu gini ya mbak?", awalku ajak ngobrol gadis tersebut yang berdiri di samping kiriku

"Oh... ini ya mas. Ya terkadang iya terkadang nggak mas, Pokoknya kalo gak musim Hujan ya selalu ada, kalo gak musim hujan ya gini Ramai. Cuma tahun ini kurang ramai, banyak yang merantau mas..", tuturnya

"Oh gitu, Persiapannya kapan kok tau-tau udah aja"

"Ya kemarin-kemarin mas, oh ya Mas ini siapa dan dari mana kok gak pernah tau?"

"Kenalkan saya Awan dari provinsi timur"
, Sambil menyodorkan tanganku

"Saya Lastri, Dari RT sini, Mas disini sedang apa?"

"Lagi training disini sekitar 1 bulan aja. Mbak masih sekolah kah?"

"Nggak, cuma bantu-bantu orang tua saja mas dirumah. Tani"

"Oh gitu habis ini jam berapa selesainya?"

"Ya selesai pembagian hadiah ya sudah Mas, Besok pagi setelah Idhul Adha baru acara tumpengan makan bersama di pelataran tempat ibadah"

"Oh besok pagi?"

"Iya mas, Mas ikut aja"

"Ya semoga saja besok"

"Maksud mas apa?"
tanya sedikit heran

"Ya semoga saja bisa bertemu dengan Dek Lastri disana hehehehehe" candaku

"Ah mas bisa aja" Jawabnya yang tampak malu-malu

Sejenak aku diam diapun juga diam, Aku hanya memandangnya saja

"Mas, maaf aku mau bantu teman-teman dulu"

"Iya gak papa, jangan lupa besok ya ketemu aku hehehehehe"
Godaku lagi

Dia terlihat hanya senyum, Tapi dapat aku pastikan dia senyum senang atau bisa juga Bahagia. Tapi entah lah itu hanya perkiraanku saja. Selesai acara aku sedikit mencari-cari keberadaan Lastri, Gadis yang aku kenal baru saja.

"Hay, Nyari apa?" Suara yang mengagetkanku dari belaskang

Aku menoleh kebelakang ternyata Mbak Ana (Mariana), Dengan sedikit heran aku bertannya.

"Mbak kok disini, gak di RS?" Tanyaku

"Tadi mahrib aku balik, Aku gak berani tidur di RS, jadi pulang kalo siang sich gak masalah" Tuturnya

"Oh gitu,"

"kamu gak pulang?"

"Ya ini mau pulang, mbak sama siapa? Sama anak mbak kah?"

"Sendiri nich, Anakku di RS nemenin tari"

"nenenin?"
Godaku

"Ne...Me....Nin... Mas..... bukan Nenenin, Uh....." Jawabnya agak jengkel

"hehehehehe, Maklum agak gak denger mbak hehehehehe"

"Senengnya kalo bilang yang Nenen-nenen"

"Aku kan masih kecil, jadi ya kalo mainan truck bilangnya gitu"

"Alah gak brani aja, pake goda"

"Hmmm bilang aja mbak yang kepingin kan"
tanyaku meyakinkan

"Nggak kok,"

Sampai disini obrolan aku putus aku biarkan dia diam aku dan dia berjalan bersama menuju rumah masing-masing. Di tengah perjalanan aku tetap diam saja hingga dia memulai bicara kembali.

"Kok Diem? marah ya?" tanyanya

"Nggak, Ya lagi diem aja. gak ada yang di kerjain kok" jawabku setengah sewot

"Main kerumah yuk, tadi aku masak banyak. Anakku gak dirumah jadi yang makan aku aja." Ajaknya

"jam berapa sich ini, entar takutnya kemalaman!!!!" Elakku

"Nggak kok masih jam 8 ini, Ayo" Ajaknya meyakinkanku

Aku hanya diam dan mengikutinya sampai di rumahnya. Ketika sudah sampai dirumahnya dia masuk kedalam aku duduk di ruang tamunya menunggu dia keluar. Beberapa saat dia keluar Hanya menggunakan baju terusan lengan pendek berkancing depan.

"Aku ambilin makan ya?" katanya sambil masih berdiri dan mengancingkan bajunya sehingga otomatis mataku melihat kearah dadanya

"Nggak gak usah" Sambil mataku masih menatap dia memasang kancingnya

"Lihatnya kok gitu sich?"

"Mmmmmm enggak, Kok beda aja dengan yang tadi"

"Beda gimana?"

"Ya terlihat montok aja."
Sambil mataku kedip sebelah

Dia tidak duduk dan masih berdiri. lalu masuk kembali ke dalam. 10-15 menit aku masih berdiam diri lalu tiba-tiba dia datang lagi.

"mas kok masih disini, katanya mau minum susu ya masuk kamar donk jangan disini. Tutup pintu aku tunggu kamar ya!!!" perintahnya

Tanpa aku jawab. Aku langsung berdiri menutup pintu dan menguncinya aku berjalan masuk ke kamarnya yang berada di belakang. Dia terlihat sedang menata Kamarnya.

"Ech Mas, udah datang. Sini mas" Ajaknya

Aku menurutinya duduk disamping kanannya, Yang aku lihat bukan Wajahnya tetapi dadanya karena kancing yang dia pasang tadi sudah dibuka kembali terlihat dadanya tertutup BH yang berwarna Coklat muda. Aku terus saja fokus melihat dada itu, "Mas lihatnya kok gitu", tanpa aba-aba aku langsung mendekap dan menidurkannya, aku ciumi leher dan kupingnya sesekali aku ciumi bibirnya. Dia terlihat gelagapan melayani serangannku. Aku juga tidak lupa meremas kedua dadanya, aku reman dan menghirup-hirup aroma dadanya yang dapat meningkatkan Gairahku. Aku jilat daging kembarnya tanpa disuruh dia membuka sendiri bajunya kini tertinggal BH dan CDnya saja. Aku terus menyerangnya tanpa henti aku ulangi terus menerus serangan yang aku mulai dai bibir pipi leher sambil meremas dadanya, Aku terus menerus mengulangi. Setelah merasa bosan aku buka cup BH nya tetapi dia malah melepas BH dan CD nya tanpa aku minta, otomatis aku juga membuka semua pakaian yang menempel di tubuhku.

Kemudian aku ciumi bibirnya dan meremas dadanya terasa empuk dan dia merasa kegelian. tangan kiriku meremas dada kanannya, tangan kananku meng Elus-elus lubang Miss V nya bibirku terus menciumi bibirnya. Dia tampak sekali gelagapan dan mengejut-ngejut.

"mas Ayo mas" Sambil tangannya memegang Senjataku

tetapi aku masih saja mempermainkannya. kini aku menciumi dada kanan kirinya tanganku memegang senjataku sendiri dan menggesek-nggesek Miss v nya dengan kepala Senjataku. Dia kelonjotan tidak karuan.

"uh.... mas. geli. ayolah mas........ Udah gak tahan" katanya

Aku terus memainkan semuanya, beberapa saat aku turun dari ranjang, Sesuai dengan wanita sebelumnya Aku selalu memainkan Miss V terlebih dahulu. Aku ciumi Miss V nya dia sedikit mengangkat kepalanya

"Jangan Mas Jorok uh.........

Aku terus saja mencium mengecup-ngecup miss V nya bagaikan burung pelatuk mengangguk-angguk dia kegelian dan mendesah desah. Mengejut seperti tersengat listrik tangannya meraih kepalaku menjambak rambut sesekali pantatnya bergetar dan mengejut-ngejut tanda bahwa dia sudah Orgasme


"Ayo Mas........, Aku pingin mas.."

Lalu aku naik diatas tubuhnya menciumi bibirnya, leher kuping dadanya sampai aku benar-benar puas. Mbak Ana hanya bisa mengejut dan mendesah dengan nafas berat. Kali ini aku terlalu nafsu entah karena jarang atau memang lagi pingin-pinginnya untuk bersetubuh.

"Mas, Ayo keburu malam mas....." Rengeknya

"Gak pingin mainin punyaku dulu?" Tanyaku

Dia menggelengkan kepala, "Aku gak bisa mas......"

Lalu aku gesek-gesek Senjataku ke-Belahan Miss V nya,

"Ech Mas....." Desisnya

Aku masukkan Senjataku Perlahan-lahan terasa hangat dan panas di ujung kepala senjataku. Dia hanya mengaduh aduh serta sesekali ada gerakan otot dari lubangnya yang membuat Senjataku tercengkeram hebat. Rasannya bagai naik ke awan enak dan basah. Aku genjot dengan ritme 2 pendek 1 dalam sehingga membuat dia mengaung-ngaung

"Uh mas...... kamu pandai sekali" katanya dengan Suara Serak

Gerakan tusuk menusuk aku buat ritme pelan, aku selingi dengan remasan dada sesekali kecupan bibir aku daratkan hingga dia keluar suara "Ah mas.....ah.... uh........." ketika tusukanku mencapai dasar. Lalu aku naikkan ritme genjotan sedikit demi sedikit genjotanku mulai menunjukkan tajinya kuat keras dan tanpa ampun

"Plok.....polok.....Plok.....polok.....Plok.....polok....." Suara ketika pangkal paha bertemu dengan miliknya.

Dia mengaduh-aduh dan menjerit keenakan. Sesekali aku bungkam bibirnya dengan bibirku agar tidak terdengar oleh orang lain karena malam ini aku ingin menuntaskan kehausanku untuk bersetubuh.

"Mas udah donk aku..uh......uh...... ke.....lu.... Ah........."

"Iya dikit lagi ..... Ah......"


dan keluarlah Spermaku mengucur deras di dalam Miss V nya. Diapun mengejang-ngejang keenakan.......

"Uh..... hangat enak banget mas....... " Sambil mengejutkan pinggulnya

Aku hanya diam saja dan masih menindihnya, dengan nafas yang masih berat aku lepas perlahan dan tiduran di samping kanannya. Dia bangun sambil membawa handuk, aku masih saja di kamarnya dan entah karena kecapekan atau apa aku terlelap dalam kamar tidurnya.

Jam 01:14 dini hari aku terbangun, Aku melihat dia tidur disampingku, Masih menggunakan kain selimut aku buka dan aku abadikan


Setelah itu aku merasa siap tempur tetapi kulihat Dia masih tidur pulas mendengkur Aku baringkan aku rentangkan kakiknya


Aku kecup-kecup Miss V nya, sesekali mendengkurnya hilang. dia terdengar menarik nafas panjang, entah apa yang dirasakan. Aku basahi dengan ludah aku ratakan tepat di lubang nya. Kini aku coba memasukkan perlahan lahan terasa sempit sekali karena dia masih belum sadar jika aku masuki sengaja aku tidak membangunkannya karena aku sendiri penasaran jika berhubungan badan dengan orang yang tidur.

Dan benar susah payah aku masukkan , setelah masuk aku keluarkan lagi lalu masukkan lagi hingga dia terasa basah sedikit entah pelumas alaminya atau dari hasil ludahku. Aku genjot pelan pelan namun pasti, sesekali tanganku meremas dadanya sekitar 5 menitan dia baru menyadari kalo aku sudah mengerjainya.

"Kamu kog nakal gak bangunin aku main seruduk aja,....... bilang donk aku juga mau" katanya sambil mencubit pipiku

Aku tidak menjawab tetapi lebih fokus pada penetrasi. Dia sesekali mendesah, lama makin keras ritme tusukanku dia pun juga sudah basah, mendesah seperti orang menahan sesuatu. Aku tambah speed genjotan dan dia tiba tiba mencengkram,

"Uh...... Mas.............. enak......"

"Kamu jahat udah keluar aku belum!!!!!"

"Iya mas..... maaf-maaf, habisnya enak mas pagi dininhari gini mas tusuk."

"Habis ini aku yang keluar, kamu tahan aku juga mau siap siap pulang, keburu ada orang nanti"


Dia mengangguk berkali-kali. Tanda siap
Aku mulai menggenjot perlahan lagi sambil aku remas dadanya aku ciumi lehernya dia kegelian. Kemudian disusul gerakan kecil dari pinggulnya aku kocok tusukanku lebih keras lebih brutal dia malah menjerit panjang

"Ampun mas....... aku gak kuat"

Aku terus mengocok dan akan bersiap menembakkan lagi Spermaku, Dia juga merasakan halnyang sama, dia menjerit jerit menahan seranganku akubterus fokus menggenjot dia menggapit pinggulku aku terus dan terus serang genjotanku dan "Ah........Ah....." Aku keluar banyak sekali diapun menggeliat manja dan mendesah-desah dia juga merasakan keluar.

Ketika merasa sudah cukup aku lepaskan Senjataku dari Miss V nya aku berdiri, dia masih bernafas berat aku selimuti Mbak Ana, aku kecup keningnya dan berterimakasih kepadannya. Aku berpamitan dalam keadaan dia masih bernafas berat. Dia hanya mengangguk saja.

Setelah itu aku ke kamar mandi membersihkan diri dan berpakaian. Dan aku kembali ke Kontrakan dengan letih yang sangat berlebih.


Salam Semprot dan selamat Malam Jumat
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Aduh harus hati2 jg ya... kebetulan suami mbk ana satu profesi dgn q.. nak awan jg bgt ssi nya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd