Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Rahasia Yeni 3

Pollux Troy

Guru Semprot
UG-FR
Daftar
2 Jul 2016
Post
603
Like diterima
616
Bimabet
SEPANDAI-PANDAINYA TUPAI MELOMPAT


Prolog
Yeni geleng-geleng kepala mendengarkan curhat Mas Igun. Lagi-lagi Badri, lagi-lagi Badri. Laki-laki bertubuh tinggi besar mandor transportnya Pak Haji Imron ini terus-menerus menimbulkan masalah dalam pekerjaan suaminya.

“Aku kan ndak kerja lagi ama Pak Haji, tapi kok dia terus aja mau mbajak job-ku dek. Ndak abis pikir aku…” kembali Mas Igun menggerutu.

Yeni ngga tau mau ngomong apa. Seingatnya, dulu si Badri ini yang memicu Mas Igun sampai mendebat Pak Haji, dan berujung dengan pemecatannya. Dan sekarang, setelah tak lagi bekerja dipangkalan truknya Pak Haji, Mas Igun cerita kalau teman-temannya sering dikomporin si Badri untuk lebih baik nyerepkan truk nya sama anggotanya si Badri ini aja, dengan iming-iming upah nyerep yang lebih murah.

Memang bagi teman-teman yang dekat dengan Mas Igun, solidaritas persahabatan antar sesama sopir lebih erat. Membuat mereka tak tergiur dengan iming-iming si Badri, dan Mas Igun tetap mendapatkan job nyerep kalau ada temennya yang berhalangan. Tapi tetap saja Mas Igun geram mendengar kelakuan si Badri ini. Dan dirumah ia mengeluarkan uneg-unegnya pada Yeni.

“Ya udah to mas, sabar aja. Rejeki itu ngga kemana kan…” ujar Yeni akhirnya berusaha membesarkan hati suaminya.

“Ndak bisa…”

“Orang kayak gitu harus dikasi pelajaran biar kapok…”

“Pelajaran kayak apa see maksute, mas..”

“Lama-lama tak bogem beneran kalau terus gitu aja kelakuannya..”

Yeni menghela napas. Si Badri itu badannya gede kekar….lahhh Mas Igun, cungkring begitu.

“Nanti kamu masuk kantor polisi lho mas…kalau mukul orang duluan..”

“Biarin….yang penting tahu rasa dia…berhadapan dengan siapa…”

Yeni terdiam. Mas Igun memang keras kepala orangnya, emosian juga. Yeni tetap diam saja mendengarkan saat suaminya kembali ngomel-ngomel berkepanjangan soal si Badri ini.



Chapter 1
Memandang layar hapenya, Yeni ngga tahu harus mengetik apa. Sore ini ia bener-bener kalut. Pikirannya blank. Ia ingin menelfon, tapi takut orang yang akan ditelfonnya nanti sedang berada dikeramaian, terkejut dan heboh karena tumben-tumbennya ditelfon oleh istri mantan anggotanya. Karena heboh, orang-orang disekitarnya pasti akan nanyain siapa yang nelfon, lebih horornya lagi, kalau hapenya dispekerkan, gimana coba? Orang-orang disekitarnya jadi ikut mendengar percakapan mereka. Tengkuk Yeni terasa dingin memikirkan kemungkinan itu. Jadi Yeni memutuskan akan mengirim sms saja. Tapi ya itu tadi dia bingung lagi mau ngetik kata-kata apa di sms.

Akhirnya setelah menguatkan hatinya, ia ketik juga. Menghela napas, kemudian menekan tombol kirim.

Bang badri lagi dimana…

Bermenit-menit rasanya lama sekali. Yeni gelisah menunggu sms balasan. Ketika akhirnya ada suara sms masuk, 10 menit kemudian dengan cepat Yeni membacanya

Lagi dipangkalan yen, ada apa?

Hlhoo kok Badri tau kalau itu nomer hapenya, Yeni terkejut. Sebelumnya ia dan Badri ngga pernah komunikasi lewat hape. Ketemu langsung juga sambil lalu beberapa kali, kebanyakan kalau pas lagi kondangan hajatan tetangga. Badri ini tinggal lain desa. Yeni kenal juga dengan istrinya, kalau ga keliru namanya Mbak Rohana. Yeni dapat nomer Badri dari buku kecil catatan telefon Mas Igun suaminya. Ia kirim sms lagi.

Abang lagi sibuk ya?

Udah ngga. Ada apa kok sms? Soal yang tadi siang itu ya….

Pusing kepala Yeni membaca sms balasan Badri. Tadi pagi sejak jam 10 Yeni ngamar lagi dengan Amar. Tapi kali ini Pak Sis gak ikutan. Sepanjang pagi sampai siang itu, Yeni dientot Amar habis-habisan. Disodomi sampek rasanya mau pingsan dan akhirnya Yeni muntah lagi saat Amar memaksa menelan maninya yang seperti waktu itu banyak dan kental banget. Kali ini kembali Yeni klenger, memang bener bener nafsu kuda Amar biadap itu. Cuman karena maennya berdua, kondisi Amar juga ngga jauh beda dengan Yeni, saat akhirnya mereka berhenti. Kontol Amar bahkan udah nggak bisa ngaceng waktu Yeni sok-sok an minta lagi, lunglai dan kisut. Lalu Yeni bergegas pulang.

Dan terjadilah hal yang ngga disangka-sangka itu.

Biasanya sebelum Yeni menyelinap keluar kamar, laki-laki yang bersamanya selalu duluan keluar, memantau suasana lorong diantara kamar kamar hotel, aman atau tidak buat dilewati. Kalau aman Yeni akan ditelfon, dan dengan cepat ia akan menyelinap keluar kamar lantas meninggalkan hotel.

Tapi sore ini Amar kelihatan terlalu lelah buat melakukan itu. Dan Yeni pun yang pengen cepat cepat pulang kemudian melakukan kesalahan paling fatal dalam petualangannya. Baru saja Yeni keluar kamar, ia berpapasan dengan laki-laki itu. Yang sedang menggandeng seorang gadis muda. Yeni langsung tanda melihat sosok tubuhnya yang gede kekar, juga wajahnya yang serem. Kedua mata mereka kemudian bertemu, sama-sama kaget tapi tapi gak ada satupun yang mengeluarkan kata-kata sapaan, laiknya orang yang saling kenal. Dengan jantung berdebar kencang, Yeni kemudian berlalu gitu aja dengan langkah cepat.

Sampai dirumah pikiran Yeni makin kalut. Ia bongkar lemari mencari buku catatan telfon suaminya. Ia merasa harus menyelesaikan masalah Badri ini dengan cepat. Jangan sampek telat. Yeni memutuskan untuk tidak memberitahu Elis apa yang barusan dialaminya. Menurut Yeni kalau ini bisa diselesaikan secara pribadi antara dirinya dan Badri ngapain harus melibatkan Elis.

Saat Yeni menemukan nomer hape Badri, kembali ia bingung mau ngapain dengan nomer itu. Jam segini pasti si Badri masih asik kelonan dengan gadis muda yang digandengnya tadi. Yeni mencoba mengingat-ingat, apa dia kenal dengan gadis itu. Tapi kayaknya bukan orang sini. Ia belum pernah melihatnya diseputaran sini. Cantik sih, cuman kurus. Masih muda banget.

Akhirnya Yeni menunggu 1 jam lagi sebelum memutuskan meng-sms Badri. Ia perkirakan, setelah puas kelonan, Badri pasti balik lagi ke pangkalan. Hebat juga Badri ini pikir Yeni, ia selingkuh diantara jam kerja, dibawa kehotel elit pula, yang jauh dari kota.

Jadi sama sama punya rahasia kita ya bang…

Sms Yeni lagi. Ia mencoba memberitahu Badri secara halus kalau dia juga tahu Badri selingkuh dihotel, seperti dirinya. Sekaligus negosiasi tentunya. Lalu masuk berturut-turut 2 sms balasan Badri yang membuat Yeni lemas.

Ohh silahkan aja bilang ama istriku.***k apa apa

Tapi pikirkan gimana Igun kalau aku cerita istrinya siang-siang kelonan sama laki laen pas dia lagi sibuk kerja….

Mas Igun pasti ngamuk. Pasti Yeni akan dipaksa mengaku semuanya. Dan hal yang paling buruk, mungkin dia akan di cerai, kemudian seisi kampung akan tahu apa kelakuannya, keluarga besarnya pasti malu sekali dengan aib ini. Yeni bergidik ngeri membayangkan semuanya. Ia kirim sms lagi.

Jangan lah bang….
Jangan apa?
Jangan bilang suamiku..
Lha terusss….?

Yeni menghela napas. Dari kalut dan galau ia jadi nekad. Ia benar-benar merasa hal ini udah diluar kendali dirinya. Dengan gemas ia ketik sms lagi.

Ya udahhh…abang maunya apa?




Chapter 2
Sesuai maunya Badri, 4 hari kemudian mereka janjian ketemu di hotel. Dari jam 10 pagi Yeni udah menunggu dikamar. Aneh aja rasanya, biasanya dia yang ditunggu. Sekarang dia yang menunggu. Memakai topi dan kacamata, tadi Yeni was-was berdiri didepan meja resepsionist waktu proses registrasi kamar. Dibalik kacamata hitam, matanya resah melirik kiri kanan takut ada yang mengenalinya lagi.

Begitu masuk kamar Yeni langsung ganti baju. Badri bahkan memberitahu pakaian apa yang harus digunakan Yeni nanti dikamar. Tanktop hitam tanpa bra, dan hotpants hitam juga tanpa celana dalam. Kulit Yeni yang putih melepak tampak kontras dengan warna hitam pakaian minim yang dikenakannya.

Sekitaran jam 11 lewat Badri akhirnya datang. Berbasa basi sejenak mereka ngobrol sambil duduk disofa. Yeni udah pasrah, ia hanya berkomentar sekenanya saja apa omongan Badri. Menurut Yeni, Badri agak nervous melihatnya dalam pakaian minim begini. Payudara Yeni yang besar dan montok tampak seakan-akan mau berontak dari jepitan tanktop, belum lagi hotpants ketat ini, yang langsung menampilkan pantat besar montok padat dengan paha putih mulus, pemandangan erotis yang tentu diluar impian Badri.

“Janji ya bang….jangan cerita kesiapapun..” ujar Yeni sambil menatap wajah Badri.

“Iya. Aman itu…” Badri meluruskan kakinya, duduk menyandar disofa dan menggeliat. Saat tangan Badri pelan-pelan mulai membukai gesper ikat pinggangnya, Yeni sadar sebentar lagi dia bakalan ngentot dengan laki-laki yang paling dibenci suaminya.

“ Isap kontolku Yen..” bisik Badri.

Yeni melirik kebawah. Ini bukan kontol besar pertama yang dilihatnya. Tapi besarnya tetap membuat Yeni takjub, batangnya mengkilat ngaceng penuh aliran darah. Yeni raih batang besar itu dalam genggamannya, terasa keras dan hangat banget. Dengan lembut ia mulai mengocok.

Sambil keenakan kontolnya dikocok, tangan kiri Badri bergerak meraba payudara membusung Yeni. Ia tarik kebawah leher tanktop yang rendah, seketika kedua payudara besar dan montok itu melompat keluar, lantas habis diremasinya. Seiring dengan itu tangan kanan Badri bergerak kebawah, mendarat mengusap-usap gundukan memek Yeni yang masih ketutupan hotpants, Yeni merenggangkan pahanya, tangan Badri menyelinap masuk dan mulai membelai bibir memeknya yang licin tanpa jembut.

Beberapa saat Yeni dan Badri saling merangsang alat kelamin masing-masing, kemudian dengan tangan kanannya, Badri meraih kepala Yeni dan menekannya kebawah. Yeni membuka mulutnya lebar, lidahnya terjulur keluar menyambut kepala kontol besar Badri memasuki mulutnya.


“Pokoknya kamu ngga usah datang-dateng ke pangkalan. Apalagi ke warungnya bulek soman!!! “

Yeni heran. ia memiringkan tubuh telanjangnya, menghadap mas Igun yang sibuk melepas pakaiannya satu persatu sambil berdiri. Sempet-sempetnya lagi mau beginian, yang diomongin kok malah gitu.

“ Hloo kenapa emang?”

“ Nanti kamu digodain…”

“Berarti istrimu masih cantik donk mas….” Balasnya menggoda.

“ Ya emang. Sek….sek..buat warming upp….ini isep dulu…” Mas Igun mengangsurkan tititnya kemuka Yeni.

“ eeeehhh emmokkk…jorokkk”

Warming upp..ada ada aja ahh. Keseringan nonton bokep dihape selera bercinta Mas Igun sekarang aneh-aneh.

“Bentar aja lhoooo dekk….kayak di bokep-bokep itu… “

“ Isss…maless ahhh …”

Lalu Mas Igun menindihnya, menggauli dengan lembut sambil mencium bibirnya.


Menungging menyamping diatas sofa, Yeni terus mengenyoti kontol besar Badri. Sesekali jarinya meluncur turun, meremas dan membelai lembut kantong peler bekas mandor suaminya itu. Sekali-sekali, ia kandaskan batang panjang itu sampai mentok menyentuh pangkal tenggorokannya, membuat Badri mendesis seperti kepedesan. Hotpants Yeni udah copot sejak tadi, sedang tanktopnya tergulung diperut. Berkali-kali tangan kanan Badri menyusuri punggungnya, membelai lembut, lalu meluncur turun mengusap-usap celah pantat dan memeknya.

Awalnya Yeni hanya berpikir akan memuaskan Badri saja, agar laki-laki ini tutup mulut menjaga rahasianya, tapi namanya juga perempuan, melihat kontol besar begini, mana keras banget lagi, pelan birahinya jadi muncul. Apalagi dari tadi Badri tak henti-henti mengusap dan meraba celah pantat dan memeknya.

Hape Badri berbunyi, Yeni melambatkan gerakan bibirnya yang naek turun melingkari batang kontol Badri, saat laki-laki itu meraih telf dan menjawab panggilan masuk.

“Opo Run….” Berat suara Badri, nampak ia berusaha bersuara normal waktu nelfon sambil kontolnya diisap Yeni.

“Ini bang, Herman kayaknya ngga bisa kerja lagi…..anaknya sakit. Siapa yang tak suruh gantiin…?” Suara anak buah Badri diseberang sayup-sayup terdengar, Yeni terus menghisap, naek turun.

“Hemmm…suruh Igun aja…”

Deg. Mendengar Badri menyebut nama suaminya Yeni seketika terdiam, kontol Badri berhenti setengah didalam mulutnya. Sengaja Badri membuat Igun suaminya sibuk sementara istrinya dipakek disini, pikir Yeni.

“Laaahhh kok Igun..” suara protes anggota Badri terdengar lagi.

“Udahhh suruh aja dia. Suruh dia ngelangsir petak 18 sampek selesai. Jangan sampek Pak Haji tau ya Run…..”

“Kalau Pak Haji tau gimana?…”

“Tanggung Jawabku itu..” Badri mematikan hapenya. Yeni melanjutkan isapannya, 2 jari Badri sekarang dicolokkan ke lubang memeknya, pantat Yeni menggeliat.

5 menit kemudian, hape Badri bunyi lagi. Seperti tadi Yeni melambatkan isapannya.

“Hemmm opo Gun…”

Mata Yeni terbelalak. Spontan dia lepas kontol Badri dari mulutnya. Sekarang Badri telefonan dengan Mas Igun. Suaminya tentu tak pernah menduga, kalau istrinya saat ini sedang meringkuk diatas sofa sambil menghisap kontol laki-laki yang sedang ditelfonnya.

“Serius ni bang, aku yang gantiin Herman. Kirun yang nyuruh aku telfon abang…” Suara suaminya terdengar diseberang.

“Iya. Kamu langsir petak 18 itu sampek selesai ya Gun…kerja yang bagus..” sambil ngomong, tangan Badri menekan kepala Yeni kebawah, mau tak mau Yeni buka mulutnya lebar, kontol Badri kembali amblas ke tenggorokannya.

“ Oke lah Bang…makasi banyak…”

“ Iya….”

Tuuuutttt….tutttt….tuttt

Yeni ngga bisa berpikir lagi soal percakapan Badri dan Mas Igun suaminya, karena setelah mematikan hape, Badri lantas memegang erat kepalanya, dan mulai menggenjot mulut Yeni dengan kontolnya.

Puas menggenjot mulut Yeni, Badri lalu menggiringnya berbaring menyandar disofa. Badri yang jongkok menghadap pahanya yang terkangkang, geleng-geleng kepala melihat memeknya.

“Bagus banget memekmu Yen…”

Yeni melirik memeknya yang gundul licin tanpa jembut. Berbeda dengan milik Elis, yang walaupun sama sama lubangnya kecil, tapi bibir bagian dalem memek Elis menjelawir keluar. Memek Yeni melenuk seperti memek anak gadis umur belasan tahun, kalau pahanya dirapatkan maka hanya kelihatan segaris vertikal bibir memeknya. Kata bidan Irma, itu karena bibir memek bagian dalam Yeni kecil, sedangkan bibir memek bagian luarnya tembem. Itil Yeni hampir 2 kali lebih besar dan panjang dari Elis, mungkin itu yang jadi membuat Yeni lebih mudah terangsang dan lebih mudah orgasme dibanding Elis.

Yeni mulai mendesah saat Badri menjilati anus, memek dan itilnya, kedua tangan Yeni erat memegang paha yang terkangkang lebar. Ia sudah tak sabar menantikan dijejali kontol besar Badri, daritadi sejak Badri mulai mencolok-colok memeknya pake jari, rasanya bagian dalem memeknya seperti menggatal, Yeni sudah pengen banget dientot.

“Masukin aja banggh…” desahnya pelan. Beringsut, ia mengangkat kepala, putus asa melihat memeknya yang kini bengkak merah keunguan, kuyup oleh ludah Badri yang bercampur dengan cairan kewanitaannya.

Badri masih terus menjilat, sekali sekali ia perhatikan lubang burid Yeni yang merekah berbentuk corong. Kulit keriput yang mengelilingi lubang tai itu tampak menggelap. Badri paham apa penyebabnya, dan itu membuatnya kaget.

“Kamu sering di bool’lin iya Yen…”

Tersenyum kecut Yeni mengangguk malu-malu. Untuk kedua kalinya Badri geleng-geleng kepala. Ia tusukkan jari telunjuknya sampai amblas, Yeni memekik manja.



Chapter 3
Yeni membuang wajahnya kesamping saat kontol besar Badri menerobos lubang memeknya. Kakinya otomatis melingkari pantat Badri saat laki-laki itu mulai memompanya sambil berlutut. Tangan Badri memegang pundaknya, dan tubuh Yeni terguncang-guncang menerima sodokan-sodokan mantap Badri. Mulanya pelan, lalu makin cepat dan keras.

Desah dan rintihan keenakan mulai tak dapat dikontrol Yeni. Sambil terus memompanya, Badri meraih wajahnya, membuat ia jadi bersitatap dengan laki-laki itu. Laki-laki mungkin senang melihat ekspresi keenakan perempuan yang sedang dientot pikir Yeni balas menatap sorot mata Badri. Saat Badri membungkuk mencium bibirnya, Yeni balas melumat dengan penuh nafsu.

Dari sofa, Badri menggendongnya pindah ke tempat tidur. Diatas tempat tidur, yeni kemudian menaiki tubuh gede kekar Badri. Sebentar saja napas Yeni jadi memburu. Tubuhnya yang montok padat mengkilat oleh peluh, rambutnya yang panjang kini kusut berantakan. Diatas tubuh Badri ia menggeliat-geliatkan pantat, menggunakan memeknya menggiling kontol besar itu. Rasa nya enak banget, apalagi saat Badri juga menggunakan bibirnya mencucup putingnya yang mencuat keras. Yeni menggatupkan bibir, didalam memeknya Yeni merasa kontol itu kian lama kian besar mengganjal.

Bergerak-gerak diatas tubuh Badri, pelan-pelan Yeni merasakan otot-otot memek dan panggulnya mulai berkontraksi. Dan seperti yang sudah-sudah, lama-lama gerakan pantat Yeni yang mulanya aktif memompa jadi melambat dan patah-patah, Badri yang paham kalau betinanya itu bakalan mendapatkan puncaknya, segera mengambil alih inisiatif, gantian Badri menggenjot keatas sambil memeluk erat pinggang Yeni. Desah dan rintihan Yeni berubah jadi lenguhan “Ugghh…Uggghhh” saat memeknya gantian dihajar, dan ketika orgasmenya datang, pantatnya melengkung kebawah dan lalu disusul dengan gerak pantatnya yang terkejat-kejat gak beraturan.

Tidak seperti laki-laki laen yang sudah menggaulinya, gaya bermain cinta Badri ternyata masih tergolong normal. Tidak Extrem. Badri tidak memaksanya menelan air mani. Juga tidak menyodominya, padahal Yeni mengharapkan itu. Kayaknya ada yang kurang aja sekarang ini kalau dia nyeleweng tapi bool nya ngga dipake. Cuman ngga mungkin kan, Yeni yang minta duluan.

Tapi seperti laki-laki laen yang menggaulinya, Badri juga ngga puas kalau cuman sekali nembak aja. Setelah Badri mendapatkan ejakulasi pertamanya dalam memek Yeni diposisi nungging, Badri kemudian memaksa Yeni untuk terus menjilat dan menghisap kontolnya sampek ngaceng kembali buat ronde kedua.

Dironde kedua, kembali Yeni mendapatkan orgasmenya. Berbarengan dengan ejakulasi kedua Badri.

Hari ini, dari jam sebelas pagi lewat dikit hingga jam tiga sore, udah 3 kali Yeni menerima muncratan ejakulasi Badri didalam memeknya. Sampek Yeni takut kalau dia nanti jadi hamil. Sekali terakhir ia dientot Badri dikamar mandi, pas mandi bareng menjelang pulang.



Epilog
Sambil ngopi dan mengunyah pisang goreng panas Mas Igun kembali melampiaskan uneg-unegnya dikerjaan. Lagi-lagi Badri, lagi-lagi Badri. Sebenernya Yeni males mendengar Mas Igun membicarakan Badri lagi. Cuman sekali ini ceritanya lebih positif. Sudah beberapa hari terakhir ini Mas Igun sering dapat job dari Badri menggantikan anggotanya yang berhalangan.

“Untung dia berubah. Kalau enggak…waahhh gak tau deh…”

Yeni mengunyah pisang goreng pelan-pelan. Daritadi dia diam aja.

“Tapi aku ya heran juga….kok dia bisa berubah gitu ya dek…”

“Mungkin udah sadar dia lho mas…kalau perbuatannya itu ndak baek..”

Mas Igun manggut-manggut. Diseruputnya kopi lalu dibakarnya rokok.

“Lha aku kalok orang baek begitu ya aku juga pasti baikin lah…” ujar Mas Igun, menghembuskan asap rokoknya.

“Kalau aku dibaikin, apapun kukasi sama dia. Aku gitu orangnya dek…”

Apapun??? Yakinnnn???

Jawab Yeni, tapi dalam hati. Menghela napas panjang, ia raih cangkir kopi suaminya, tenggorokannya mendadak kering.
 
Terakhir diubah:
Kasih istri dah...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd