Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA RAKA dan MITA ( Kisah Pemuas Keinginan Orang orang Dewasa )

Wah menarik ini suhu..seperti puzzle keren konsepnya... Imho sih ada beberapa yg gap nya terlalu lebar dan sex scene nanggung soalnya dibikin loncat mungkin filler bisa di isi background tokoh lainnya
 

Bagian VIII​



Tentu biasa saja, saat kemarin membelikan ticket pesawat Bali Surabaya dan kemudian membayar tunggakan kontrakannya.

Demikian juga malam ini, saat kusodorkan uang bensin dan makan Mita, bagiku itu biasa saja, sama sekali tidak istimewa.

Tapi apa kenyataannya, temanku ini malah bersedih dan kini ia mulai menangis.

Hik..hik...hik...

Bingung sekaligus jengkel menghadapi Mita.

Hik...hik...hu.u...huu..u...

Aku harus bagaimana...

Kutinggalkan dia, kubiarkan saja dia menangis seorang diri.


Bagiku, melakukan semua itu untuk Mita, bukanlah sesuatu yang istimewa, hal itu wajar biasa biasa saja.

Lagi pula, sampai malam ini, uang yang kukeluarkan untuk kebutuhan Mita tidak sampai menghabiskan isi amplop coklat pemberian tante Ria.

Kalau pun isi amplop coklat itu habis tak tersisa, tentu tidak ada perkara. Karena uang yang didapatkan dengan mudah habisnya pun pasti mudah dan itu hal lumrah.

Apalagi habis untuk sesuatu yang berguna, membantu seorang teman yang lagi susah seperti Mita misalnya, tentu lebih bermakna, tidak lah habis sia sia.

Kenapa dia tidak berpikir sederhana, terima dan pakai sesuai kebutuhannya. Serumit itukah jalan pikirannya Mita. Atau jangan jangan semua perempuan memang rumit jalan pikirannya.

Ah entahlah, aku tak tahu, aku tak mengerti, aku hanya lah anak kelas II SMA.

Lama lama aku tak kuasa mendengar tangisannya. Aku harus bagaimana, agar dia berhenti dari kesedihannya.

" Raka, perempuan bukan hanya ingin yang perkasa, perempuan juga ingin lelaki yang mengerti, yang menyayangi dan memanjakannya "

Kata kata mbak Mawar itu, dengan tiba tiba melintas di benakku, memberikanku inspirasi sebuah solusi.

Sebuah pelukan, pelukan dengan penuh kasih sayang, mungkin itu yang bisa menenangkan.

Hik..hik..hik..

Kudekati dirinya yang menangis lirih, terisak pelan. Kupeluk dia dengan penuh kehangatan berrharap tangisnya segera hilang.

" Mita kamu nggak sendirian, ada aku temanmu, yang akan selalu setia mendampingimu "

Penuh kelembutan kubisikan kata kata itu pada Mita, perempuan muda berparas elok nan rupawan.

Hik..hik..hu.u..huu..u....

Sial... Sial.....sial...

Bukannya berhenti, air mata Mita semakin deras membasahi pipi.

Kusesali langkahku tadi.

Dan kini, gagap dan bingung, aku tak tahu harus berbuat apa lagi.

Tuhan ... Aku harus bagaimana.... !?!?!


................


Sambil menangis tersedu Mita memeluk erat tubuhku bahkan lebih erat dari pelukanku.

Aku pasrah, aku menyerah, aku sudah tak tahu, apa yang bisa kuperbuat, agar ringan beban hati Mita.


" Cep...cep...cep... sudah ya Mita, sudah nangisnya "

Kuelus elus, kutepuk tepuk lembut punggungnya. Kuperlakukan dia layaknya anak kecil yang kehilangan mainannya.

Konyol memang rasanya, tapi bagaimana lagi, aku sudah tidak tahu harus berbuat apa.

Hik..hik..hik..

Kuperlakukan seperti itu, tangisnya malah pelan mulai mereda. Gadis yang aneh...

" Udah ya nangisnya.. udah.. kalau nangis terus hilang cakepnya lo .... "

Sambil tetap kuelus, kutepuk tepuk lembut punggungnya.

" Hi..hi..hi.."

Loh kok ketawa, jangan jangan gadis ini mulai gila. Ya sudah kalau begitu, akupun pura pura gila.

" Sudah ya nduk, sudah meluknya, kalau lama lama aku bisa napsu lo, hehehe "

" Aw..."

Hilang keseimbanganku.

Bruk

Aku jatuh terjengkang.

" Kamu kira aku anak TK, hihihi "

" Gila ya kamu, dorong orang nggak bilang bilang "

Mita malah semakin tertawa geli.

Oh... ternyata beneran gila temanku ini.

.........


Awalnya aku lega ketika dia akhirnya menerima uang satu juta beserta kunci dan STNK.

" Raka aku tahu niat tulusmu tapi aku tidak bisa menerima ini dengan cuma cuma "

" Ok, lantas penginmu gimana "

" Selama ibu masih dirawat di rumah sakit, aku akan mengurus rumahmu, menjadi pembantumu "

Aku tak berminat lagi berargumentasi tetapi aku juga tak ingin dipandang sebagai orang yang memanfaatkan situasi.

" Terserah kamu saja Mita, tapi ingat ya tujuanku untuk membantu teman, bukan untuk menjadikan teman sebagai pembantu "

" Aku tahu, aku bersyukur banget punya teman yang sangat peduli sepertimu "

Akhirnya, dengan berat hati kuserahkan dupiklat kunci rumahku ini.

" Jadi mulai malam ini kamu tidur dirumahku "

" Ya Iyalah, biar efektif dan efisien mengerjakan tugas tugasku "

Lega... Tentu perasaanku tidak lega.

Bangga... Tentu bangga punya teman seperti Mita yang tidak mau ngerepotin temannya.

Siapa juga yang direpotin.

Ya sudah... terserah .... Suka suka kamu sajalah.



.................


Dea, Aisya, Maudy, Sherly, Asti, Mita, Najwa, dan si chindo Felice adalah bidadari bidadari sekolahku. Tentu saja perempuan perempuan muda ini cantik dan menarik. Di tunjang kekayaan orang tuanya makin membuat mereka cetar membahana.

Mita pengecualiannya. Aku sering menghayalkan dia adalah versi remaja pemeran Zainab dalam film Si Doel The Movie. Perempuan anggun dengan kecantikan yang alami.


" Ka "

" Hmm.. "

" Gimana sih loe, di tembak Dea cengar cengir aja, di man to man marking Sherly, meloloskan diri, loe masih normal kan ? "

" Maksudmu "

" Yang nembak loe itu spek bidadari man, masak kagak loe gubris, jangan jangan loe sukanya yang model model Tirta ya, hehehe ? "

" Kamu pikir aku gay "

" Apalagi, hahaha "

" Sialan kamu, hahaha "

Yang lagi bercanda denganku itu adalah Steve, teman sebangku ku sekaligus team mate di Red Bull Junior. Koko Chindo itu berasal dari Jakarta dan dia adalah pacar Felice, salah satu bidadari di sekolahku ini.

Kejombloanku sering jadi bahan olokan Steve, yang cemen lah, yang kecilah, yang impoten lah bahkan sampai aku di tuduh gay karena sampai saat ini aku nggak punya pacar.

Ok find, aku memang nggak punya pacar tapi bukan karna nggak laku tapi karena nggak mau.

Daripada pacaran dengan salah satu bidadari sekolahku aku memilih setia dengan 30jt plus tante Hilda.

Paket lengkap, kesejahteraan dan kenikmatan, hahaha..


...................


" Loe serius bro, kagak mau ama Sherly "

Lah Steve balik lagi kesana, penasaran banget sih manusia lima watt ini.

Pagi menjelang siang ini aku dan Steve ada di sebuah tempat tongkrongan anak anak muda di kawasan Sukarno Hatta. Ya.. jam kosong, karena jam kosong lah kami ada disini.

Males aku menjawabnya. Kualihkan pertanyaan kepadannya.

" Mawat... , Felice nggak jadi kesini "

" Nggak, doi lagi otw jemput cecenya di bandara "

Steve mawatt, manusia lima watt menjawab sambil terus sibuk me scroll scroll hpnya.

Kubiarkan saja, setidaknya dia tidak membahas Sherly lagi, aman hehehe.


Drtt... drtt....

Android ku bergetar


Aku otw RS, ketemuan dengan Sherly beres
Pesan dari Mita.​

Aman nggak ada masalah kah
Pesan ku.​

Aman, kita cuma makan bakso. Nggak bahas apa apa
Pesan dari Mita.​

Alhamdulilah, semoga kalian tetap baik baik saja.
Pesan ku​

Amin......
Pesan dari Mita​

Kuletakan android ku dimeja, kuabaikan pesan terakhirnya.


Steve masih sibuk dengan HPnya. Beberapa kali kulihat ia memperbaiki posisi batangnya.


Sial, konak dia...

" Lihat apaan sih kamu "

Aku jadi penasaran.

" Cecenya Felice bro, speck artis, kayak Shu Qi "

" Suki, makanan jepang ... "

Komentarku dengan polosnya.

Kontan pandanganya beralih dari hpnya pada diriku.

" Pantesan loe gay, pikiranmu makanan melulu sih, Shu Qi tuh divanya artis Taiwan bego "

Sialan, apa coba hubungannya Suki dengan Gay, seenaknya ngatain orang. Jengkel, pengin kugetok aja kepalanya. Dasar manusia lima watt !!


Drtt.... drtt....

Android ku kembali bergetar.


Raka tante ada di Batu, kamu ke sini gih..
Pesan tante Ria.​

Hehehe, laporan Bunda dulu deh, aku takut di jewer Bunda kalau dolan tanpa ijinnya.
Pesan ku​

Sekali kali backstreets kenapa, masak nggak berani sih, hihihi
Pesan tante Ria​

Nggak berani, bundaku galak, ketahuan bisa disunat lagi, hehehe
Pesan ku​

Nggak papa disunat lagi, biar pendek, biar pas buat tante, hihihi
Pesan tante Ria​

Jangan ah pendek, nanti bunda nggak sayang lagi sama Raka, hehehe
Pesan ku​

Iya deh, tante sungkem dulu sama Bunda, biar direstui hubungan kita, hihihi bye and miss you Raka
Pesan tante Ria​

Bye tan....


Aneh, kenapa tante Ria yang terus hubungi aku ya, sementara tante Hilda mulai dari Bali sampai hari ini sekalipun tak pernah menghubungi.


Kenapa ya ....


...............



 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd